Naskah diterima: 6 Oktober 2014, direvisi: 9 Oktober 2014, disetujui: 19 November 2014
ABSTRAK
Pengumpulan data dan informasi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan desain awal
pilot plant pengolahan monasit menjadi thorium oksida (ThO2). Kandungan thorium pada
monasit di Indonesia cukup tinggi antara 2,9 – 4,1 % dan cukup melimpah terutama di
Kepulauan Bangka Belitung. Thorium dapat digunakan sebagai bahan bakar dikarenakan
potensinya lebih melimpah dibandingkan uranium. Pabrik pengolahan thorium oksida dari
monasit secara komersial didirikan mulai dari pilot plant untuk menguji data laboratorium.
Desain pilot plant dimulai dari desain awal, basic design, desain detil, procurement, dan
konstruksi. Kebutuhan untuk desain awal yang telah dilakukan meliputi data umpan dan
produk, blok diagram proses, deskripsi proses, penentuan kondisi proses, dan jenis alat utama.
Kata kunci: desain, monasit, thorium oksida
ABSTRACT
Data and information collection aimed in order to meet the needs of the initial design
for pilot plant of monazite processing into thorium oxide (ThO2). The content of thorium in
monazite is high in Indonesia between 2.9 to 4.1% and relatively abundant in Bangka Belitung
Islands. Thorium can be used as fuel because of its potential is more abundant instead of
uranium. Plant of thorium oxide commercially from monazite established starting from pilot
plant in order to test laboratory data. Pilot plant design started from initial design, basic
design, detailed design, procurement and construction. Preliminary design needs includes data
feed and products, a block diagram of the process, a description of the process, the
determination of process conditions and type of major appliance has been conducted.
Keywords: design, monazite, thorium oxide
131
Kebutuhan Desain pada Preliminary Pilot Plant Pengolahan Monasit Menjadi ThO2
Oleh: Hafni Lissa Nuri, dkk.
pengguna PLTN seperti Jepang, China, India, dari pengotornya. Oleh karena itu
dan Jerman sebagai bahan bakar pengganti pengolahan monasit menjadi ThO2 dimulai
uranium dikarenakan keberadaan tambang dari penggerusan, dekomposisi, pemisahan
uranium di dunia sudah jauh berkurang padat cair, pelindian uranium, filtrasi,
sedangkan keberadaan Th jumlahnya pelarutan RE secara parsial, settling,
mencapai 3 – 4 kali uranium dan belum pengendapan U dan Th, settling, pelarutan
banyak diproduksi secara komersial. Selain Th, settling, ekstraksi dan stripping Th,
itu apabila Th digunakan sebagai bahan bakar pengendapan Th dengan amonium
nuklir akan menghasilkan limbah yang jauh hidroksida (NH4OH), filtrasi, pelarutan Th
lebih sedikit dibandingkan menggunakan dengan asam nitrat (HNO3), pengendapan
uranium[1]. Th dengan asam oksalat (H2C2O4), filtrasi,
Pasir monasit yang dihasilkan di dan dekomposisi termal.
Indonesia saat ini masih merupakan hasil Pabrik pengolahan monasit menjadi
samping penambangan timah di Bangka, ThO2 dimulai dengan mendirikan pilot plant
mengenai cadangan monasit yang dimiliki untuk menguji data laboratorium. Desain
perusahaan penambang timah sampai saat ini pilot plant dimulai dengan desain awal
belum ada data resmi yang dikeluarkan oleh (preliminary), dasar (basic) dan detil.
pihak yang berwenang. Daerah Belitung Desain awal diperlukan dalam rangka untuk
mempunyai potensi radioaktif (monasit) melakukan perhitungan alat. Kegiatan ini
sebesar 31.680.000 m2[2]. Monasit juga meliputi pengumpulan data-data properties,
terdapat di daerah Bangka, Kalimantan, dan pembuatan blok diagram pengolahan
Sulawesi namun belum diperbolehkan untuk monasit menjadi ThO2, pembuatan deskripsi
ditambang secara komersial. Monasit tersebut proses dan penentuan kondisi proses serta
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi dan jenis alat utama yang digunakan untuk
jika diolah akan meningkatkan devisa negara. proses.
Pengolahan monasit menjadi oksida logam
tanah jarang (RE2O3) dalam skala pilot yang TEORI
merupakan hasil kerjasama PTBGN BATAN Monasit pada umumnya mempunyai
dengan PT. Timah (Tbk.) diperkirakan akan komposisi unsur U, Th, RE, dan PO4. RE
beroperasi tahun 2015. Monasit Bangka yang yang dominan dalam monasit adalah Ce, La,
digunakan sebagai umpan penelitian rata-rata dan Nd. Uranium dan thorium sebagai unsur
mengandung Th sekitar 4,1 %, maka jika radioaktif digunakan sebagai bahan bakar
mengolah 1 ton monasit menjadi thorium nuklir. PO4 adalah fosfat sebagai bahan
oksida (ThO2) akan menghasilkan ThO2 baku pembuatan pupuk kimia. Keempat
sekitar 28,3 kg (asumsi rekoveri totalnya unsur penyusun monasit tersebut
56,1%)[3,4]. Pengolahan monasit menjadi mempunyai fungsi yang berbeda-beda.
ThO2 perlu direncanakan dengan membuat Untuk itu, perlu dipisahkan dan mempunyai
desain konseptual terlebih dahulu. kemurnian yang tinggi sehingga mempunyai
nilai ekonomis tinggi.
Pada prinsipnya pengolahan monasit Pada dasarnya pengolahan monasit
menjadi ThO2 dimulai dengan tahapan menjadi ThO2 dibagi dalam 4 (empat)
pengambilan PO4, U, logam tanah jarang tahapan.
(RE), Th dan yang terakhir pemurnian Th
132
Eksplorium ISSN 0854 – 1418
Volume 35 No. 2, November 2014: 131 – 141
2. Pengambilan U (uranium) melalui proses persamaan (4) dan (5)[4]. Uranium yang
pelindian dengan basa kuat dihasilkan berupa larutan uranil diuranat
Proses pelindian uranium dengan umpan dan dapat dipisahkan dengan endapan
basa kuat campuran Na3CO3 dan NaOH hidroksida
dan terjadi proses kimia seperti pada
. UO2 (OH)2 + 3Na2CO3 → Na4[UO2(CO3)3] + 5NaOH ..............(4)
2Na4[UO2(CO3)3] + 6NaOH → Na2U2O7 + 6Na2CO3+ 3H2O ..............(5)
133
Kebutuhan Desain pada Preliminary Pilot Plant Pengolahan Monasit Menjadi ThO2
Oleh: Hafni Lissa Nuri, dkk.
Jika ada rencana untuk membuat dapat dilakukan dengan beberapa tahapan
suatu pabrik pengolahan monasit menjadi kegiatannya sebagai berikut:
ThO2 maka desain engineering-nya melalui 1. Mengumpulkan data-data properties
beberapa tahapan yaitu[3]: 2. Membuat blok diagram pengolahan
1. Desain konseptual atau desain awal monasit menjadi ThO2
2. Desain dasar atau basic engineering 3. Membuat deskripsi proses
3. Desain detil 4. Menetukan kondisi proses dan jenis alat
4. Procurment utama yang digunakan untuk proses.
5. Konstruksi
6. Comissioning dan operasi HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
Hasil pada kegiatan tentang kebutuhan
Tahapan-tahapan desain tersebut perlu desain untuk pengolahan monasit menjadi
persiapan yang matang terutama untuk ThO2 diuraikan sebagai berikut:
membuat desain konseptual maka perlu 1. Data-data properties
dipersiapkan kebutuhan-kebutuhan Kegiatan desain maka dibutuhkan data-
desainnya. Pabrik monasit belum ada di data properties diantaranya data
Indonesia, padahal Indonesia mempunyai komposisi umpan, dan sifat-sifat kimia
cadangan monasit yang melimpah. Persiapan serta fisika dari umpan tersebut. Data
desain engineering perlu dilakukan sehingga digunakan sebagai pendukung untuk
sudah siap saat diperlukan. melakukan perhitungan neraca massa,
neraca panas, dimensi alat yang pada
METODOLOGI/ TAHAPAN KEGIATAN akhirnya akan didapatkan spesifikasi alat.
Kegiatan tentang kebutuhan desain Data-data yang diperoleh adalah sebagai
pada pengolahan monasit menjadi ThO2 berikut:
134
Eksplorium ISSN 0854 – 1418
Volume 35 No. 1, Mei 2014: 131 – 141
No Komponen Monasit Mesir (%) Indonesia (%) Brazil (%) India (%) Florida (%)
135
Kebutuhan Desain pada Preliminary Pilot Plant Pengolahan Monasit Menjadi ThO2
Oleh: Hafni Lissa Nuri, dkk.
136
Eksplorium ISSN 0854 – 1418
Volume 35 No. 1, Mei 2014: 131 – 141
137
Kebutuhan Desain pada Preliminary Pilot Plant Pengolahan Monasit Menjadi ThO2
Oleh: Hafni Lissa Nuri, dkk.
138
Eksplorium ISSN 0854 – 1418
Volume 35 No. 1, Mei 2014: 131 – 141
139
Kebutuhan Desain pada Preliminary Pilot Plant Pengolahan Monasit Menjadi ThO2
Oleh: Hafni Lissa Nuri, dkk.
140
Eksplorium ISSN 0854 – 1418
Volume 35 No. 1, Mei 2014: 131 – 141
141