Anda di halaman 1dari 11

Eksplorium ISSN 0854 – 1418

Volume 35 No. 2, November 2014: 131 – 141

KEBUTUHAN DESAIN AWAL PADA PILOT PLANT


PENGOLAHAN MONASIT MENJADI THORIUM OKSIDA (ThO2)

PRELIMINARY DESIGN NEEDS FOR PILOT PLANT OF


MONAZITE PROCESSING INTO THORIUM OXIDE (ThO2)
Hafni Lissa Nuri, Prayitno, Abdul Jami, M. Pancoko
Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir – BATAN,
Kawasan Puspiptek Gd.71, Serpong, Tangerang Selatan 15310
E-mail: hafniln@batan.go.id

Naskah diterima: 6 Oktober 2014, direvisi: 9 Oktober 2014, disetujui: 19 November 2014

ABSTRAK
Pengumpulan data dan informasi ditujukan untuk memenuhi kebutuhan desain awal
pilot plant pengolahan monasit menjadi thorium oksida (ThO2). Kandungan thorium pada
monasit di Indonesia cukup tinggi antara 2,9 – 4,1 % dan cukup melimpah terutama di
Kepulauan Bangka Belitung. Thorium dapat digunakan sebagai bahan bakar dikarenakan
potensinya lebih melimpah dibandingkan uranium. Pabrik pengolahan thorium oksida dari
monasit secara komersial didirikan mulai dari pilot plant untuk menguji data laboratorium.
Desain pilot plant dimulai dari desain awal, basic design, desain detil, procurement, dan
konstruksi. Kebutuhan untuk desain awal yang telah dilakukan meliputi data umpan dan
produk, blok diagram proses, deskripsi proses, penentuan kondisi proses, dan jenis alat utama.
Kata kunci: desain, monasit, thorium oksida

ABSTRACT
Data and information collection aimed in order to meet the needs of the initial design
for pilot plant of monazite processing into thorium oxide (ThO2). The content of thorium in
monazite is high in Indonesia between 2.9 to 4.1% and relatively abundant in Bangka Belitung
Islands. Thorium can be used as fuel because of its potential is more abundant instead of
uranium. Plant of thorium oxide commercially from monazite established starting from pilot
plant in order to test laboratory data. Pilot plant design started from initial design, basic
design, detailed design, procurement and construction. Preliminary design needs includes data
feed and products, a block diagram of the process, a description of the process, the
determination of process conditions and type of major appliance has been conducted.
Keywords: design, monazite, thorium oxide

PENDAHULUAN merupakan unsur radioaktif cukup besar


Monasit adalah mineral radioaktif kandungannya didalam monasit sekitar 2,9 –
dimana komposisi senyawanya adalah unsur- 4,1 %. Salah satu kegunaan dari Th adalah
unsur rare earth (RE), uranium (U), thorium sebagai bahan bakar nuklir dan saat ini Th
(Th) dan fosfat (PO4). Thorium yang mulai banyak dikembangkan di negara-negara

131
Kebutuhan Desain pada Preliminary Pilot Plant Pengolahan Monasit Menjadi ThO2
Oleh: Hafni Lissa Nuri, dkk.

pengguna PLTN seperti Jepang, China, India, dari pengotornya. Oleh karena itu
dan Jerman sebagai bahan bakar pengganti pengolahan monasit menjadi ThO2 dimulai
uranium dikarenakan keberadaan tambang dari penggerusan, dekomposisi, pemisahan
uranium di dunia sudah jauh berkurang padat cair, pelindian uranium, filtrasi,
sedangkan keberadaan Th jumlahnya pelarutan RE secara parsial, settling,
mencapai 3 – 4 kali uranium dan belum pengendapan U dan Th, settling, pelarutan
banyak diproduksi secara komersial. Selain Th, settling, ekstraksi dan stripping Th,
itu apabila Th digunakan sebagai bahan bakar pengendapan Th dengan amonium
nuklir akan menghasilkan limbah yang jauh hidroksida (NH4OH), filtrasi, pelarutan Th
lebih sedikit dibandingkan menggunakan dengan asam nitrat (HNO3), pengendapan
uranium[1]. Th dengan asam oksalat (H2C2O4), filtrasi,
Pasir monasit yang dihasilkan di dan dekomposisi termal.
Indonesia saat ini masih merupakan hasil Pabrik pengolahan monasit menjadi
samping penambangan timah di Bangka, ThO2 dimulai dengan mendirikan pilot plant
mengenai cadangan monasit yang dimiliki untuk menguji data laboratorium. Desain
perusahaan penambang timah sampai saat ini pilot plant dimulai dengan desain awal
belum ada data resmi yang dikeluarkan oleh (preliminary), dasar (basic) dan detil.
pihak yang berwenang. Daerah Belitung Desain awal diperlukan dalam rangka untuk
mempunyai potensi radioaktif (monasit) melakukan perhitungan alat. Kegiatan ini
sebesar 31.680.000 m2[2]. Monasit juga meliputi pengumpulan data-data properties,
terdapat di daerah Bangka, Kalimantan, dan pembuatan blok diagram pengolahan
Sulawesi namun belum diperbolehkan untuk monasit menjadi ThO2, pembuatan deskripsi
ditambang secara komersial. Monasit tersebut proses dan penentuan kondisi proses serta
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi dan jenis alat utama yang digunakan untuk
jika diolah akan meningkatkan devisa negara. proses.
Pengolahan monasit menjadi oksida logam
tanah jarang (RE2O3) dalam skala pilot yang TEORI
merupakan hasil kerjasama PTBGN BATAN Monasit pada umumnya mempunyai
dengan PT. Timah (Tbk.) diperkirakan akan komposisi unsur U, Th, RE, dan PO4. RE
beroperasi tahun 2015. Monasit Bangka yang yang dominan dalam monasit adalah Ce, La,
digunakan sebagai umpan penelitian rata-rata dan Nd. Uranium dan thorium sebagai unsur
mengandung Th sekitar 4,1 %, maka jika radioaktif digunakan sebagai bahan bakar
mengolah 1 ton monasit menjadi thorium nuklir. PO4 adalah fosfat sebagai bahan
oksida (ThO2) akan menghasilkan ThO2 baku pembuatan pupuk kimia. Keempat
sekitar 28,3 kg (asumsi rekoveri totalnya unsur penyusun monasit tersebut
56,1%)[3,4]. Pengolahan monasit menjadi mempunyai fungsi yang berbeda-beda.
ThO2 perlu direncanakan dengan membuat Untuk itu, perlu dipisahkan dan mempunyai
desain konseptual terlebih dahulu. kemurnian yang tinggi sehingga mempunyai
nilai ekonomis tinggi.
Pada prinsipnya pengolahan monasit Pada dasarnya pengolahan monasit
menjadi ThO2 dimulai dengan tahapan menjadi ThO2 dibagi dalam 4 (empat)
pengambilan PO4, U, logam tanah jarang tahapan.
(RE), Th dan yang terakhir pemurnian Th

132
Eksplorium ISSN 0854 – 1418
Volume 35 No. 2, November 2014: 131 – 141

pemisahan dari endapan (RE,U,Th)OH


1. Pengambilan/pemisahan fosfat (PO4) dilakukan pemisahan padat cair dengan
melalui proses dekomposisi dan dicuci air panas, dimana fosfat mudah
pemisahan padat cair. Pada tahapan ini larut dengan air panas. Jika diinginkan
monasit didekomposisi dengan basa kuat produk fosfat lebih murni atau bersih
dan terjadi reaksi kimia seperti pada dari pengotor U, Th, dan RE bisa
persamaan (1), (2), dan (3)[4]. Fosfat yang dilakukan dengan proses lanjutan dengan
dihasilkan berupa kristal Na3PO4 sistem pemekatan dan ekstraksi.
berwarna putih dan untuk proses
2 REPO4 + 2 NaOH → 2 RE(OH)3 + 2 Na3PO4 ..............(1)
Th3(PO4)4 + 12 NaOH → 3 Th(OH)4 + 4 Na3PO4 ..............(2)
(UO2)3(PO4)2 + 6 NaOH → 3 UO2(OH)2 + 2 Na3PO4 ..............(3)

2. Pengambilan U (uranium) melalui proses persamaan (4) dan (5)[4]. Uranium yang
pelindian dengan basa kuat dihasilkan berupa larutan uranil diuranat
Proses pelindian uranium dengan umpan dan dapat dipisahkan dengan endapan
basa kuat campuran Na3CO3 dan NaOH hidroksida
dan terjadi proses kimia seperti pada
. UO2 (OH)2 + 3Na2CO3 → Na4[UO2(CO3)3] + 5NaOH ..............(4)
2Na4[UO2(CO3)3] + 6NaOH → Na2U2O7 + 6Na2CO3+ 3H2O ..............(5)

3. Pengambilan RE dengan proses pelarutan tersebut (persamaan (6)) ada sebagian Th


dan pengendapan yang ikut larut dengan reaksi kimia pada
Endapan sisa dari proses persamaan (7)[1]. Unsur uranium juga
pengambilan/pemisahan uranium adalah larut di dalam HCl tetapi jumlahnya
campuran (RE,Th)OH yang diproses sudah tidak terlalu berarti. RE yang lebih
lanjut untuk mengambil RE-nya dengan murni dapat diperoleh dari pengotor U
sistem pelarutan dan pengendapan. dan Th dari larutan RECl3 diendapkan
Pelarutan dilakukan dengan kembali untuk mengambil U dan Th
menggunakan HCl dengan reaksi kimia sebagai endapan hidroksida.
pada persamaan (6)[4]. Pada pelarutan
RE(OH)3 + 3 HCl → RECl3 + 3H2O ….............(6)
Th(OH)4 + 4HCl → ThCl4 + 3H2O .................(7)

4. Pengambilan Th (thorium) Th dengan NH4OH, pelarutan kembali


Larutan sisa dari proses pengambilan RE Th dengan HNO3, pengendapan Th
yaitu (RE,Th)OH dan endapan dari dengan asam oksalat dan yang terakhir
pemurnian RE dicampur, dimana dalam adalah dekomposisi termal dengan
endapan tersebut unsur Th mendominasi menghasilkan ThO2. Selama
komposisinya. Tahapan pengambilan Th pengambilan/pemisahan Th terjadi reaksi
dimulai dengan pelarutan dengan HNO3, kimia sebagai berikut[4]:
ekstraksi dan stripping Th, pengendapan

133
Kebutuhan Desain pada Preliminary Pilot Plant Pengolahan Monasit Menjadi ThO2
Oleh: Hafni Lissa Nuri, dkk.

a. Pelarutan (RE,U,Th)OH dengan HNO3


Th(OH)4 + 4HNO3 → Th(NO3)4 + 4H2O .........................(8)
RE(OH)3 + HNO3 → RE(NO3) + H2O .........................(9)
b. Ekstraksi Th dengan menggunakan campuran solvent (pelarut organik) dengan simbol R.
Th(NO3)4 + 2H2O Th2(OH)2(NO3)6 + 2HNO3 ..................(10)
2RNO3 + ½ Th2(OH)2(NO3)6 + HNO3 R2Th(NO3)6 + H2O …..............(11)
c. Stripping Th dengan HCl
R2Th(NO3)6 + 4HCl → ThCl4 + 4HNO3 + 2RNO3 ........................(12)
d. Pengendapan Th dengan NH4OH
ThCl4 + 4 NH4OH → Th(OH)4 + NH4Cl ….…................(13)
e. Pelarutan kembali Th dengan HNO3
Th(OH)4 + HNO3 → Th(NO3)4 + H2O ................. (14)
f. Pengendapan Th dengan asam oksalat
Th(NO3)4 + 2H2C2O4 + 6H2O → Th(C2O4)2.6H2O + 4HNO3 .... ...........(15)
g. Dekomposisi termal dari thorium oksalat
Th(C2O4)2.6H2O → ThO2 + 2CO2 + 2 CO + 6 H2O ……..................(16)

Jika ada rencana untuk membuat dapat dilakukan dengan beberapa tahapan
suatu pabrik pengolahan monasit menjadi kegiatannya sebagai berikut:
ThO2 maka desain engineering-nya melalui 1. Mengumpulkan data-data properties
beberapa tahapan yaitu[3]: 2. Membuat blok diagram pengolahan
1. Desain konseptual atau desain awal monasit menjadi ThO2
2. Desain dasar atau basic engineering 3. Membuat deskripsi proses
3. Desain detil 4. Menetukan kondisi proses dan jenis alat
4. Procurment utama yang digunakan untuk proses.
5. Konstruksi
6. Comissioning dan operasi HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
Hasil pada kegiatan tentang kebutuhan
Tahapan-tahapan desain tersebut perlu desain untuk pengolahan monasit menjadi
persiapan yang matang terutama untuk ThO2 diuraikan sebagai berikut:
membuat desain konseptual maka perlu 1. Data-data properties
dipersiapkan kebutuhan-kebutuhan Kegiatan desain maka dibutuhkan data-
desainnya. Pabrik monasit belum ada di data properties diantaranya data
Indonesia, padahal Indonesia mempunyai komposisi umpan, dan sifat-sifat kimia
cadangan monasit yang melimpah. Persiapan serta fisika dari umpan tersebut. Data
desain engineering perlu dilakukan sehingga digunakan sebagai pendukung untuk
sudah siap saat diperlukan. melakukan perhitungan neraca massa,
neraca panas, dimensi alat yang pada
METODOLOGI/ TAHAPAN KEGIATAN akhirnya akan didapatkan spesifikasi alat.
Kegiatan tentang kebutuhan desain Data-data yang diperoleh adalah sebagai
pada pengolahan monasit menjadi ThO2 berikut:

134
Eksplorium ISSN 0854 – 1418
Volume 35 No. 1, Mei 2014: 131 – 141

a. Data umpan monasit kebutuhan desain dan tidak


(RE,U,Th)PO4 dan komponen tersedianya data komponen lengkap
kimianya untuk monasit Indonesia maka
Pada dasarnya komponen monasit kami mengambil data dari monasit
di Indonesia maupun di negara- Mesir seperti yang tertulis pada
negara lain hampir sama seperti Tabel 2.
pada Tabel 1, dikarenakan untuk

Tabel 1. Data Monasit Indonesia dan Negara Lain[5]

No Komponen Monasit Mesir (%) Indonesia (%) Brazil (%) India (%) Florida (%)

1 ThO2 6.04 2.9-4.1 6.5 9.8 3.1


2 U3 O8 1.486 0.53-1.06 0.17 0.29 0.47
3 RE2 O3 62.41 50-65 59.2 58.6 40.7
4 Ce2 O3 26.5 - 26.8 27.2 -
5 P2 O5 28.61 18-30 26 30.1 19.3
6 Fe2 O3 0.46 - 0.51 0.8 4.47
7 TiO2 0.38 - 1.75 0.4 -
8 SiO2 1.26 - 2.2 1.7 8.3

Tabel 2. Komposisi Umpan Monasit[5]

Komposisi mineral Komposisi monasit


Mineral Kandungan (%) Komponen senyawa Kandungan (%)
Monasit 98.2 RE2 O 3 62.41
Zircon 0.6 Ce2 O3 26.5
Rutile 0.3 ThO2 6.04
Ilmenite 0.1 Fe2 O3 0.46
Augite 0.2 SiO2 1.26
Chloride 0.05 TiO2 0.38
Epidote 0.08 ZrO2 0.4
Hornblende 0.1 U 0.42
Stauralite 0.06 P2 O5 28.61
Quaetz 0.35

b. Data properties sifat kimia dan fisis dieliminasi sekecil mungkin.


dari komponen-komponen umpan Disajikan sifat kimia yang meliputi
Umpan terdiri atas unsur utama dan nama kimia unsur dan berat
unsur-unsur minor sebagai molekul (BM), dan sifat fisisnya
pengotor (Tabel 3). Jumlah unsur yang meliputi berat jenis atau
minor ini ada sekitar 13 (tiga belas) density, titik leleh atau melting
buah dan selama proses pengolahan point (MP), titik didih atau boiling
unsur-unsur tersebut harus bisa point (BP), kelarutan atau

135
Kebutuhan Desain pada Preliminary Pilot Plant Pengolahan Monasit Menjadi ThO2
Oleh: Hafni Lissa Nuri, dkk.

solubility, warna dan jenis a. Pengambilan fosfat (PO4) dari


komponen, standart enthalphy of monasit
formation/ ΔHf o298 , standart molar b. Pengambilan uranium (U)
entrophy/S0 298, koefisien c. Pengambilan RE
kapasitas panas/ Cp. d. Pengambilan dan pemurnian
c. Spesifikasi Produk ThO2 Thorium (Th)
Spesifikasi produk thorium oksida
yang ditulis pada Tabel 4 Pada tahap awal pengolahan
merupakan serbuk ThO2 yang telah dimulai pengambilan fosfat (PO4) dari
diuji untuk membuat pellet sebagai monasit, (RE,U,Th)PO4 dimulai
bahan bakar nuklir. dengan menggerus pasir monasit
sehingga menjadi lebih halus dan
2. Blok diagram pengolahan monasit mudah larut ke dalam NaOH selama
menjadi ThO2 dekomposisi. (RE,U,Th)PO4 berubah
Blok diagram dibuat setelah menjadi (RE,U,Th)OH dan fosfat akan
memperoleh data-data tahapan proses menjadi Na3PO4. Fosfat tersebut
dari berbagai sumber, kemudian dipisahkan dengan difiltrasi
diseleksi berdasarkan pada proses menggunakan air panas karena
yang mudah diaplikasikan untuk Na3PO4 mudah larut di dalam air
menghasilkan produk yang sesuai panas. Pada proses ini fosfat dapat
dengan spesifikasinya. Blok diagram terambil lebih dari 99 %.
pengolahan monasit menjadi ThO2 Pada tahap pengambilan
dibuat seperti pada Gambar 1. uranium, dilakukan pelindian endapan
Keberadaan blok diagram akan (RE,U,Th)OH dengan menggunakan
mempermudah pemahaman alur campuran basa kuat NaOH dan
proses dan penentuan alat yang akan Na3CO3 sehingga uranium akan larut
digunakan. menjadi larutan diuranat Na2U2O7.
Selama pelindian diperlukan oksidator
3. Deskripsi proses untuk merubah uranium valensi 4
Deskripsi proses dimaksudkan menjadi 6 supaya mudah larut ke
memberikan gambaran umum dalam reagen, sedangkan RE dan Th
mengenai proses pengolahan monasit tetap berada dalam endapan
menjadi ThO2 dengan alur prosesnya (RE,U)OH. Pada proses ini uranium
seperti yang terlihat pada blok yang terambil bisa mencapai lebih
diagram (Gambar 1.). Pada dasarnya besar dari 90 %.
pengolahan monasit menjadi ThO2
dikelompokkan sebagai berikut :

136
Eksplorium ISSN 0854 – 1418
Volume 35 No. 1, Mei 2014: 131 – 141

137
Kebutuhan Desain pada Preliminary Pilot Plant Pengolahan Monasit Menjadi ThO2
Oleh: Hafni Lissa Nuri, dkk.

Tabel 4. Spesifikasi Produk ThO2[8]

No. Sifat Fisis ThO2 Keterangan Satuan Komposisi ThO2


1 BM 264,04 gmol/gram Th Min 87,42%
2 Bau odorless Unsur pengotor, ppm
3 Jenis endapan white solid A1 <50 Mn <2,5
4 Densitas 10 g/cm3 B <0,25 Mo 5
o
5 MP 3390 C C 334 N 14
o
6 BP 4400 C Ca 170 Ni <5
7 In water insoluble Co <2,5 Si <50
Cr 23 Ti <2,5
Cu 4 Hg <5
F 12 V <2,5
Fe <25 Sn 8
Mg 15

Pada tahapan pengambilan RE, kerosin dengan perbandingan O/A = 1,5,


endapan (RE,Th)OH dilarutkan secara jumlah stage = 8. Larutan organik yang
parsial menggunakan reagen HCl pada kaya Th kemudian di stripping dengan
pH di bawah 4 dengan tujuan melarutkan menggunakan HCl membentuk ThCl4.
RE sebanyak-banyaknya tetapi Th Pertimbangan menggunakan HCl adalah
sesedikit mungkin sehingga diperoleh jika masih ada unsur U di dalam komplek
slurry yang merupakan campuran organik maka U tidak mudah larut ke
endapan Th(OH)4 dan larutan RECl3. dalam HCl. Larutan ThCl4 diendapkan
Pada proses ini uranium berada bersama- lagi menggunakan NH4OH membentuk
sama dengan endapan Th. RE yang Th(OH)4 pada pH sekitar 6. Endapan
terambil rekoverinya sekitar 70 – 80% Th(OH)4 dilarutkan lagi dengan HNO3
tetapi relatif murni dari U dan Th pekat menjadi larutan Th(NO3)4 yang
sedangkan sisa endapan yaitu Th(OH)4 kemudian diendapkan dengan asam
masih bercampur dengan RE dan U maka oksalat membentuk endapan Th Oksalat,
perlu pengolahan lebih lanjut. Th(C2O4)2.6H2O. Endapan kemudian
Pada tahapan pengambilan dan didekomposisi termal pada suhu di atas
pemurnian Thorium (Th) menggunakan 1000oC sehingga diperoleh hasil akhir
umpan endapan Th(OH)4 yang masih berupa ThO2.
mengandung pengotor U dan RE yang
cukup tinggi. Endapan tersebut 4. Kondisi proses dan jenis alat yang
dilarutkan menggunakan HNO3, digunakan.
kemudian difiltrasi sehingga diperoleh Setelah melalui tahapan seleksi dan
larutan Th(NO3)4 yang dimurnikan evaluasi maka ditentukan peralatan
dengan sistem ekstraksi menggunakan utama untuk pengolahan monasit menjadi
pelarut (solvent) organik campuran ThO2 seperti pada Tabel 5.
Alliquot dan Octanol dengan pengencer

138
Eksplorium ISSN 0854 – 1418
Volume 35 No. 1, Mei 2014: 131 – 141

Gambar 1. Diagram alir pengolahan monasit menjadi ThO 2.

139
Kebutuhan Desain pada Preliminary Pilot Plant Pengolahan Monasit Menjadi ThO2
Oleh: Hafni Lissa Nuri, dkk.

Tabel 5. Kondisi Proses dan Jenis Alat Proses

KESIMPULAN Geologi Nuklir dan Sumber Daya Tambang


Dari hasil kegiatan untuk memenuhi 2012, ISBN 978-979-99141-5-6, PPGN-
kebutuhan desain dalam rangka desain awal BATAN, Jakarta, 2012.
pilot plant pengolahan monasit menjadi 3. SUMARNI, RIESNA PRASSANTI,
KURNIA TRINOPIAWAN, SUMIARTI,
ThO2 telah selesai dilakukan yang meliputi
HAFNI LISSA N., ”Penentuan Kondisi
data properties umpan dan produk,
Pelarutan Residu dari Hasil Pelarutan
pembuatan blok diagram proses, deskripsi Parsial Monasit Bangka”, Prosiding Seminar
proses, dan kondisi proses serta jenis alat Geologi Nuklir dan Sumber Daya Tambang
yang telah dipilih untuk desain. Dari 2012, ISBN 978-979-99141-5-6, PPGN-
kebutuhan desain tersebut dapat dilakukan BATAN, Jakarta, 2012.
desain awal dengan menghitung neraca 4. PANCOKO M., ”Data Properties of
massa dan energi, menghitung ukuran alat Material”, Technical Note, PRPN-BATAN,
proses yang telah ditetapkan jenisnya. Serpong, 2014.
5. CUTHBERT, F.L., ”Thorium Production
DAFTAR PUSTAKA Technology”, addition Wesly Publishing
1. IAEA, “Thorium Fuel Cycle-Potensial Company, Inc USA, 1958.
Benefits and Challenges”, Tecdoc-1450, 6. ABDEL RAHIM, A.M., ”An Innovative
May 2005. Method for Processing Egyptian Monazite”,
2. BAMBANG SOETOPO, LILIK Alexandra University, Egypt, June 2002.
SUBIANTORO, DWI HARYANTO, ”Studi 7. PERRY, H., “Perry’s Chemical Engineers’
Deposit Monasit dan Zircon di Daerah Handbook”, 7th edition, The McGraw-Hill
Cerucuk Belitung”, Prosiding Seminar Companies, Inc., 1997.

140
Eksplorium ISSN 0854 – 1418
Volume 35 No. 1, Mei 2014: 131 – 141

8. BURKE, T.J., ”The Characterization of Heinimann, Division of Reed Publishing


Commercial Thorium Oxide Powders”, (USA) Inc., 1990.
Bettis Atomic Power Laboratory, 10. FOUST, A.S.,” Principles of Unit
Pennsylvania, May 1982. Operations”.,2nd edition., John Willey &
9. WALAS, S.M., ”Chemical Process Sons Inc., New York, 1980.
Equipment”, Select and Design, Butterwort

141

Anda mungkin juga menyukai