Anda di halaman 1dari 7

L A P O R A N P R A K T I K U M

JOB 4
Percobaan Pneumatik

Dibuat Oleh :

Kelas : 5C TRSE
Kelompok :3
Anggota : Solfiani
Bayu Ramadhan
Muhammad Eko
Nadi
Adrik Widi Kurniawan

LABORATORIUM ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
TAHUN 2023
Teori Dasar

Prinsip kerja pneumatik adalah memanfaatkan udara bertekanan dari kompressor

yang kemudian didistribusikan ke sistem sehingga kapasitas sistem akan terpenuhi.

Masukdan keluarnya udara dari silinder diatur oleh katub. Pada dasarnya udara di

atmosfer tidak tetap karena sangat tergantung pada cuaca. Udara bertekanan yang

ditampilkan pada kompresor dan dan pada presure regulator tidak selalu sama hal

ini disebabkan oleh antara lain:

a) Kerugian tekanan pada sistem yang terjadi karena adanya hambatan dalam

sistem pipa, sambungan, atau filter udara.

b) Kapasitas kompresor yang lebih besar dari pada kebutuhan sistem yang

menyebabkan tekanan udara yang keluar dari kompresor mungkin lebih

tinggi daripada yang dibutuhkan oleh pressure regulator.

c) Kerusakan atau keausan pada kompresor, seperti kebocoran pada klep atau

segel, dapat menyebabkan kehilangan tekanan udara dan perbedaan tekanan

antara kompresor dan pressure regulator.

Alat dan Bahan

Nama alat dan bahan jumlah

Double acting cylinde 2 buah

compressor 1 buah

Katub 5/3 1 buah

Sambugan T 2 buah

Presure regulator 1 buah

Filter udara 1 buah


Gambar Rangkaian

Silinder 1 Silinder 2
Silinder 1

A B

Gambar 1
Silinder 1 Silinder 2
Silinder 1

A B

Gambar 2

Analisa

Hasil yang didapat dari percobaan kali ini adalah tekanan yang terdapat pada

pressure regulator dan kompressor tidak selalunya sama karena output tekanan yang

keluar dari kompressor bisa saja tadak semuany masuk ke dalam presure regulator.

Seperti yang telah didapat pada kompressor tekanannya 80 psi sedangkan pada

persure regulator bertekanan 75 psi. terdapat selisih sebesar 5 psi yang berarti
tekanan udara yang tidak masuk ke presure sekitar 5psi. Selain itu jua hasil dari

percobaan yang telah dilakukan bahwasanya pada dua silinder bisa dibuat arah

gerak yang berbeda dengan cara memasukan input dari katub secara menyilang.

Misalkan pada katub A memberikan tekanan ke silinder 1 dan 2 dan katub B juga

memberikan tekanan udara ke silinder 1 dan 2 lebih jelasnya pada rangkaian berikut

ini:

Gambar 3

Adanya perbedaan arah ini disebabkan oleh input yang seharusnya mendorng tetapi

dimasukan ke bagian silinder untuk menarik dan mendorong dan begitu juga

sebaliknya input untuk menarik silinder dimasukan ke bagian dorong dan tarik

silinder.

Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa katub bagian B menyuplay udara maka pada

silinder 1 terdorong dan silinder 2 tertarik. Sedangkan pada gambar 2 dapat dilihat

pada bagian A menyuplay udara maka bagian silinder 1 tertarik dan silinder 2

terdorong.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa

kesimpulan:
1. Perbedaan tekanan antara kompresor dan pressure regulator: Hasil

percobaan menunjukkan bahwa tekanan yang keluar dari kompresor tidak

selalu sama dengan tekanan yang masuk ke pressure regulator. Dalam kasus

ini, tekanan udara yang keluar dari kompresor adalah 80 psi, sedangkan

tekanan di pressure regulator adalah 75 psi. Terdapat selisih sebesar 5 psi,

yang berarti sekitar 5psi tekanan udara tidak masuk ke pressure regulator.

Hal ini menunjukkan adanya kerugian tekanan pada sistem tersebut.

2. Perbedaan arah gerak pada dua silinder: Percobaan juga menunjukkan

bahwa arah gerak pada dua silinder dapat dibuat berbeda dengan

memasukkan input dari katup secara menyilang. Misalnya, dengan

menggunakan katup A untuk memberikan tekanan udara ke silinder 1 dan

2, dan katup B juga memberikan tekanan udara ke silinder 1 dan 2, dapat

menghasilkan perbedaan arah gerak pada kedua silinder tersebut.

3. Penyebab perbedaan arah gerak: Perbedaan arah gerak pada silinder-

silinder tersebut disebabkan oleh input yang seharusnya mendorong

dimasukkan ke bagian silinder untuk menarik, dan sebaliknya, input yang

seharusnya menarik dimasukkan ke bagian silinder untuk mendorong. Hal

ini menunjukkan bahwa kesalahan dalam pengaturan input udara dapat

mengakibatkan perubahan arah gerak pada sistem.


Dokumentasi Percobaan

Gambar 4

Gambar 5
Gambar 6

Anda mungkin juga menyukai