Anda di halaman 1dari 107

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA

TERHADAP GREEN INVESTMENT


SKRIPSI

Oleh:
DESTYANI DWI ADINDA
1902501124

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


UNIVERSITAS TEKNOLOGI MUHAMMADIYAH JAKARTA
2023

1
ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR DAN SUKU BUNGA
TERHADAP GREEN INVESTMENT

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana


manajemen Pada Universitas Teknologi Muhammadiyah Jakarta

Oleh:
DESTYANI DWI ADINDA
1902501124

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


UNIVERSITAS TEKNOLOGI MUHAMMADIYAH JAKARTA
2023

i
PERSETUJUAN PROPOSAL

Judul Skripsi : “ ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR DAN SUKU


BUNGA TERHADAP GREEN INVESTMENT
Nama Mahasiswa : : Destyani Dwi Adinda
NIM : : 1902501125
Program studi : : Manajemen

Jakarta, 30 juni 2023

Mengetahui Menyetujui
Kaprodi Pembimbing

( Moch Rizal, SE, MM) (Dr. Peggy Ratna M,S.Pi,M Si)

ii
PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul Skripsi : “ ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR DAN SUKU


BUNGA TERHADAP GREEN INVESTMENT
Nama Mahasiswa : : Destyani Dwi Adinda
NIM : : 1902501125
Program studi : : Manajemen

Jakarta, 30 juni 2023

Mengetahui Menyetujui
Kaprodi Pembimbing

( Moch Rizal, SE, MM) (Dr. Peggy Ratna M,S.Pi,M Si)

iii
PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR SUKU BUNGA


TERHADAP GREEN INVESTMENT
Nama : DESTYANI DWI ADINDA
NIM : 1902501124
Program Studi : MANAJEMEN
Mengesahkan
Penguji,
1. Penguji I
( Ketua Merangkap Anggota ) (.....................................)
2. Penguji II
( Anggota ) (.....................................)
3. Penguji III
( Dosen Pembimbing Merangkap Anggota ) (.....................................)
Mengetahui
Rektor Universitas Teknologi Muhamadiyah Jakarta

(.....................................)
Jakarta,28 January 2023 Tanggal Lulus:

..................................... .....................................

iv
PERNYATAAN

Bismillahirrahmannirrohiim
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : DESTYANI DWI ADINDA
Tempat, Tanggal Lahir : Garut, 31 Desember 2000
Program Studi : Manajemen
NIM : 1902501155
Alamat : Jl.Jatinegara Kaum No.35 RT.003 RW.006
Kel.Jatinegara Kaum, Kec. Pulo Gadung

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya dengan judul:


“Analisis Pengaruh Nilai Tukar dan Suku Bunga Terhadap Green Investment”
Merupakan gagasan asli dan hasil penelitian asli penulis, kecuali yang jelas
rujukannya. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana pada
program sejenis di Universitas Teknologi Muhammadiyah Jakarta dan di Perguruan
Tinggi lainnya. Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara
jelas dan dapat diperiksa kebenarannya. Apabila pernyataan saya terbukti tidak benar
atau skripsi saya terbukti plagiat, maka saya bersedia, skripsi saya dibatalkan
kelulusannya.

Jakarta, 30 juni 2023

Destyani Dwi Adinda


1902501124

v
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan Judul “Analisis
pengaruh nilai tukar dan suku bunga terhadap green investment ”Skripsi ini disusun
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana (S1)
pada Program Fakultas Ekonomi STIE Muhammadiyah Jakarta.
Dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak
baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu perkenalkan penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Dr. Lela Nurlaela Wati SE,MM. Selaku Rektor Universitas Teknologi
Muhammadiyah Jakarta yang telah memberikan arahan dan inspirasi selama
perkuliahan.
2. Dr. Peggy Ratna Marlianingrum, S.Pi, M.Si Selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan arahan bimbingan dan memotivasi untuk menyelesaikan skripsi.
3. Dr.Rita Yuni Mulyanti,S Pi,MM selaku Dekan Fakultan Ekonomi dan Bisnis
Universitas Teknologi Muhammadiyah Jakarta
4. Mochamad Rizal,SE,MM.selaku kaprodi Manajemen Universitas Teknologi
Muhammadiyah Jakarta
5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknologi
Muhammadiyah Jakarta, khususnya dosen Prodi Manajemen.
6. Kedua Orang Tua dan kakak yang telah memberikan doa, dukungan dan
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di Universitas
Teknologi Muhammadiyah Jakarta.
7. Keluarga besar serta semua saudara saya yang telah memberikan doa dan
dukungan.
8. Teman-teman Manajemen Universitas Teknologi Muhamadiyah Jakarta dan
semua pihak yang terlibat yang telah memberikan doa serta dukungan.

vi
Semoga bantuan yang telah diberikan mendapat balasan yang melimpah dari
Allah SWT. Skripsi ini jauh dari kata sempurna dengan segala keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan. Besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat
bermanfaat.

Jakarta, 30 juni 2023

Destyani Dwi Adinda

vii
ABSTRAK

Perekonomian saat ini banyak aspek yang menimbulkan persaingan global,


pendekatan bisnis berkelanjutan dianggap sebagai solusi terbaik. Banyak perusahaan
yang belum tergerak untuk beralih ke ekonomi hijau. Green Investment merupakan
salah satu upaya dalam gerakan ekonomi hijau. Green Investment merupaakan
kegiatan penanaman modal yang berfokus kepada perusahan atau prospek investasi
yang menerapkan Ekonomi Hijau. Kegiatan investasi yang berlandaskan prinsip yang
berwawasan ramah linkungan, investor juga dapat berinvestasi dengan modal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan atas
pengaruh nilai tukar dan suku bunga terhadap green investment. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif, yang dianalisis menggunakan data panel, regresi
linier berganda untuk mengetahui perbedaan nilai tukar dan suku bunga terhadap
green investment. Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang
green investment periode 2018-2022 yang terdaftar di Bursa Saham Indonesia dengan
menggunakan teknik sampling. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan
dengan analisis regresi data panel yang merupakan gabungan dari data time series dan
cross section untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan
antar variabel satu dengan variabel yang lainnya. Hasil penelitian ini secara persial
menunjukan bahwa nilai tukar dan suku bunga memiliki berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap green investment. Hasil penelitian secara simultan
menunjukan bahwa nilai tukar dan suku bunga memiliki pengaruh signifikan terhadap
green investment. Setiap Perusahaan diharapkan untuk mengenalkan Green Economi
terutama Green Investment, agar dapat mengajak investor untuk beralih dan
memehami pentingnya Green Economi terutama Green Investment.

Kata kunci: Green Investment, niali tukar, suku bunga

viii
ABSTRACT
Studies on exchange rate interest rates and green investment have been
conducted by several researchers, in achieving the continuation of the present and the
future. Many of the researchers focused on the core aspects of green investment rates.
 Green Investment is defined as investment activities that focus on companies
or investment prospects that have commitment. Investment activities based on
environmentally friendly principles, investors can also invest with capital.
Aims to find out the empirical impact arising from the analysis of the effect of
exchange rates and interest rates on green investment. This study uses quantitative,
which is analyzed using panel data, multiple linear regression to determine the
difference in exchange rates and interest rates against green investment. The
population of this study is companies engaged in investment for the period 2018-2022
listed on the IDX using sampling techniques. Based on the results of data analysis
conducted with regression analysis, panel data shows that exchange rate variables
have a significant effect on green investment, while interest rates have a significant
effect on green investment. Problems regarding exchange rates, the development of
low rates have an impact on green investment.provide information related to
exchange rates and interest rates so that each company is more transparent in
providing financial statements so that it can be a consideration for the right decision
making from investors, besides that research is expected to provide knowledge of
theoretical developments related to investment.
Keywords: Green Investment, exchange rate, interest rate

ix
DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PROPOSAL.................................................................................................ii
PERSETUJUAN SKRIPSI......................................................................................................iii
PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI..........................................................................................iv
PERNYATAAN........................................................................................................................v
KATA PENGANTAR..............................................................................................................vi
ABSTRAK............................................................................................................................viii
ABSTRAC................................................................................................................................ix
DAFTAR ISI............................................................................................................................x
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Identifikasi dan pembatasan masalah...........................................................................................7
1.2.1 Identifikasi Masalah.............................................................................................................7
1.2.2 Pembatasan Masalah............................................................................................................7
1.3 Rumusan Masalah........................................................................................................................8
1.4 Tujuan penelitian.........................................................................................................................8
1.5 Manfaat Penelitian.......................................................................................................................8
BAB II.....................................................................................................................................9
KAJIAN PUSTAKA................................................................................................................9
2.1 Landasan Teori.............................................................................................................................9
2.1.1 Green Investment.................................................................................................................9
2.1.2 Nilai Tukar.........................................................................................................................16
2.1.3 Suku Bunga........................................................................................................................22
2.1.4 Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Investasi.....................................................................26
2.1.5 Hubungan Inflasi Suku Bunga dan Valas...........................................................................28
2.2 Penelitian Terdahulu..................................................................................................................28
2.3 Kerangka Pemikiran..................................................................................................................41

x
2.4 Pengembangan Hipotesis...........................................................................................................42
2.4.1 Hubungan nilai tukar dengan Green Investment.................................................................42
2.4.2 Hubungan suku bunga dengan Green Investment..............................................................42
BAB III..................................................................................................................................43
METODE PENELITIAN.......................................................................................................43
3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian....................................................................................................43
3.2 Desain Penelitian.......................................................................................................................43
3.3 Definisi Dan Operasionalisasi Variabel......................................................................................43
3.4 Metode penentuan populasi dan sampel.....................................................................................48
3.5 Metode Penelitian......................................................................................................................50
3.6 Teknik pengumpulan data..........................................................................................................50
3.5.1 Studi pustaka......................................................................................................................50
3.5.2 Metode analisis data...........................................................................................................50
3.5.3 Pemilihan Model Regresi Data Panel.................................................................................53
3.5.4 Uji Normalitas...................................................................................................................53
3.5.5 Uji asumsi klasik................................................................................................................54
3.5.6 Uji hipotesis.......................................................................................................................55
BAB IV..................................................................................................................................57
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................................................57
4.1 Gambaran umum objek penelitian.............................................................................................57
4.2 Analisis data..............................................................................................................................60
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif...............................................................................................60
4.2.2 Model Regresi data panel...................................................................................................61
4.2.3 Pemilihan Model Regresi Linier Data Panel......................................................................65
1. Uji Chow.............................................................................................................................................65
2. Uji Hausman......................................................................................................................................65
4.3 Uji asumsi klasik.......................................................................................................................67
4.4 Uji Hipotesis..............................................................................................................................70
BAB IV..................................................................................................................................74
KESIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN...............................................................74

xi
5.1 Kesimpulan................................................................................................................................74
5.2 Keterbatasan..............................................................................................................................74
5.3 Saran..........................................................................................................................................75
Daftar Pusaka.........................................................................................................................76
Lampiran 1: Daftar Riwayat Hidup........................................................................................78
Lampira 2: Data Nilai Tukar, Suku Bunga dan Green Invesment ( saham)............................79
Lampiran 3: Tabel Statistik Deskriptif..................................................................................80
Lampiran 4: Model Commont Effect Model.........................................................................78
Lampiran 5: Model Fixed Effect Model................................................................................79
Lampiran 6: Random Effect Model........................................................................................80
Lampiran 7: Uji Tabel Chow..................................................................................................81
Lampiran 8: Uji Hausman......................................................................................................82
Lampiran 9: Uji Normalitas...................................................................................................83
Lampiran 10: Uji Heterokesdatisitas......................................................................................83
Lampiran 11: Uji Autokorelasi...............................................................................................84
Lampiran 12: Uji Multikoliniearitas......................................................................................84
Lampiran 13: Tabel Durbin-waston........................................................................................85
Lampiran 14: Tabel Hasil Uji F Uji T dan Uji Koefisien Determinasi...................................86
UNIVERSITAS TEKNOLOGI MUHAMMADIYAH JAKARTA.........................................87

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu


Tabel 3.1 Variabel dan Indikator Penelitian
Tabel 3.2 Kriteria Perusahaan
Tabel 3.3 Perusahaan yag akan dijadikan sampel
Tabel 4.1 Hasil statistik deskriptif
Tabel 4.2 Tabel Common Effect Model (CEM)
Tabel 4.3 Fixed Effect Model (FEM)
Tabel 4.4 Random Effect Model (REM)
Tabel 4.5 Uji Chow
Tabel 4.6 Uji Hausman
Tabel 4.7 Hasil uji Multikolinearitas
Tabel 4.8 Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.9 Uji Autokorelasi
Tabel 4.10 Hasil untuk Uji F, Uji T dan Koefisien Determinan (R2)

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengeluaran Investasi


Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Gambar 4.1 Uji Normalitas
Gambar 4.2 Uji tabel DW

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Investasi merupakan istilah yang berkaitan dengan keuangan dan ekonomi.
Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan harapan akan
mendapatkan keuntungan dimasa mendatang. Sebelum mengenal akan adanya
investasi banyak orang yang hanya menyisihkan uangnya dalam bentuk tabungan,
akan tetapi seiring perkembangan zaman orang-orang mulai meninggalkan metode
kuno tersebut dan menggantinya dengan, membeli saham, obligasi, emas, reksadana,
yang sekiranya memberikan keuntungan yang menjanjikan dimasa mendatang.
Namun Menurut Sadono Sukirno, dalam (Bawinti et al., 2018)). Investasi di
definisikan sebagai pengeluaran atau pengeluaran penanaman-penanaman modal atau
perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan
produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang- barang dan jasa-jasa
yang tersedia dalam perekonomian. Dengan kata lain, dalam teori ekonomi, investasi
berarti kegiatan pembelanjaan untuk meningkatkan kapasitas produksi dalam
perekonomian. Secara umum investasi meliputi pertambahan barang dan jasa dalam
masyarakat seperti pertambahan mesin-mesin baru, pembuatan jalan baru, lahan baru
dan sebagainya. Investasi tidak hanya untuk memaksimalkan output tetapi untuk
menentukan distribusi tenaga kerja dan distribusi pendapatan, pertumbuhan dan
kualitas penduduk serta teknologi. Sedangkan, Dombush dan Fisher berpendapat
bahwa investasi adalah permintaan barang dan jasa untuk menciptakan atau
menambah kapasitas produksi atau pendapatan dimasa mendatang.
Green Investment dianggap sebagai sebuah pengorbanan masa kini untuk
mendapatkan suatu hasil di masa depan menurut Tandelilin, (2010) pada jurnal(Adi

xv
Cakranegara, 2021). Sudut pandang ini menyatakan bahwa menyatukan dua hal yang
menjadi dasar didalam green investment yaitu risiko dan imbal balik. Jadi seberapa
banyak risiko yang bersedia atau mampu diambil oleh seorang investor untuk dapat
tingkat imbal balik yang dapat sesuai. Fokus pada suatu imbal balik yang
mendatangkan beberapa masalah seperti pengejaran keuntungan tanpa
memperhatikan keberlanjutan perusahaan, lingkungan dan faktor sosial di mana
perusahaan beroperasi. Oleh karena itu, muncul pemikiran bahwa investasi tidak
dapat hanya mengandalkan satu kriteria saja melainkan perlu memiliki beberapa
kriteria tambahan untuk dapat menjaga agar imbal balik yang telah didapatkan dari
investasi adalah investasi yang tidak hanya baik bagi perusahaan saat ini tetapi juga di
masa depan, baik untuk perusahaan dan juga lingkungan tempat perusahaan
beroperasi. Investor yang dapat berinvestasi pada perusahaan sehingga perusahaan
dapat menjalankan bisnisnya.

Gambar 1.1 Diagram jumlah investor Indonesia


Sumber : KSIE (……., tahun berapa)

xvi
Penopang lonjakan jumlah investor pasar modal, masih oleh kenaikan jumlah
investor. Berdasarkan data KSEI, per Mei 2022 jumlah investor melesat Setiap
tahunnya, pada tahun 2020 jumlah investor 3,880,753 bertambah 56,21% dari tahun
2019 dengan jumlah 2,484,354 atau lebih tepatnya 1,396,399 investor. Pada tahun
2021 mengalami kenaikan yang cukup signnifikan sebesar 92,99% atau 3,608,584
investor dengan jumlah investor pada tahun 2021 sebanyak 7,489,337. Sedangkan
pada tahun 2022 bulan Maret terjadi kenaikan 12,13% atau 908,201 investor yang
jumlah keseluruhan investor pada bulan Maret 2022 sebanyak 8,397,538. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa tingkat peminat dalam investasi sangat tinggi di Indonesia.

Gambar 1.2 Komposisi investor pasar modal berdasarkan usia dan


kepemilikan aset
Sumber : KSEI (….) 2023
Meski secara kelompok investor berusia di atas 60 tahun paling kecil, tapi
jumlah asetnya merupakan yang terbesar yakni Rp259,04 triliun. Selanjutnya investor
berusia 51—60 tahun (Rp107,88 triliun), 41—50 persen (Rp85,66 triliun), 31—40
tahun (Rp43,17 triliun), dan di bawah 30 tahun (Rp17,61 triliun).

xvii
Penyebaran investor ritel ini berhasil, lewat sosialisasi capital market lewat
470an galeri pasar modal, pertumbuhan dan perkembangan investor di pasar modal
Indonesia tak terlepas dari hadirnya beragam kemudahan dalam proses transaksi di
pasar modal, termasuk proses pembukaan rekening.
Nilai tukar rupiah merupakan perbandingan nilai atas harga rupiah dengan
harga mata uang asing, masing- masing negara memiliki nilai tukarnya sendiri yang
mana nilai tersebut merupakan perbandingan nilai suatu mata uang dengan mata uang
lainnya yang disebut dengan kurs valuta asing (Sudarsana & Candraningrat, 2014).
Informasi nilai tukar rupiah terhadap US dollar umumnya sangat diperhatikan oleh
perusahaan-perusahaan di Indonesia, karena selain US dollar digunakan oleh
perusahaan secara umum untuk melakukan pembayaran bahan produksi dan transaksi
bisnis-bisnis lainnya

xviii
Gambar 1.3 Perubahan kurs USD – IDR dari tahun 2018 sampai 2022
Sumber: Bank Indonesia, 2023
Gambar di atas menunjukkan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap Dollar
Amerika (USD) selama 5 tahun terahir mengalami fluktuasi. Nilai tukar
minimum sebesar 13.469,47 terjadi pada bulan februari 2018, sedangkan nilai tukar
maksimum sebesar 16.824.71 terjadi pada bulan April 2020

xix
Suku bunga dapat mempengaruhi tingkat teperekonomian di suatu negara,
maka dari itu pemerintah melalui keputusan yang dikeluarkan oleh dewan gubernur
bank Indonesia mengenai tingkat suku bunga diharapkan dapat mengintervensi atau
mengendalikan suku bunga yang ada untuk menciptakan kondisi perekonomian yang
stabil. Tingkat suku bunga dapat digunakan pemerintah untuk mengendalikan tingkat
harga (Jugiyanto dalam (Setiadi, 2018)).

Gambar 1.4 Suku bunga 2019 sampai 2022


Sumber: Otoritas Jasa Keuangan 2023

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), inflasi pada November 5,42 persen
secara tahunan. Adapun inflasi pada kalender tahun berjalan Januari-November 2022
mencapai 4,82 persen.

xx
Sementara itu, inflasi inti sampai dengan November 2022 sebesar 3,30 persen
dibanding periode yang sama tahun lalu. Inflasi inti pada kalender tahun berjalan
Januari-November 2022 mencapai 3,13 persen.
Sementara untuk menjaga stabilitas rupiah, Perry menjelaskan, BI terus
memperkuat pengendalian inflasi barang impor (imported inflation), di samping
untuk memitigasi dampak rambatan dari masih kuatnya dollar AS dan masih
tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.
Nilai tukar rupiah sejak awal tahun sampai dengan 21 Desember 2022
terdepresiasi 8,56 persen. Depresiasi nilai tukar rupiah tersebut relatif lebih baik
dibandingkan dengan depresiasi mata uang sejumlah negara lain di kawasan, seperti
China 8,96 persen dan India 10,24 persen. Ke depan, BI terus memperkuat kebijakan
stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan nilai fundamentalnya untuk mendukung
upaya pengendalian inflasi dan stabilitas makroekonomi
Berdasarkan penelitian terdahulu menjelaskan keterkaitan antara investasi
terhadap suku bunga menurut(Arrias et al., 2019), dan memurut (Tri Wisnu
Hermawan dan Purwohandoko, 2020) Suku bunga berpengaruh terhadap Green
Investment, sedangkan (Tanasya & Handayani, 2020) meneliti green investment dan
corporet governance terhadap nilai perusahaan : probabilitas sebagai pemediasi
hasilnya adalah dapat dipengaruhi bahwa terdapat pengaruh coeporate yang diwakili
kepemlikan manjerial terhadap probabilitas, ha ini berarti adanya saham yang dimiliki
oleh pihak manajemen sehingga probabilitas yang didapat oleh perusahan juga
tinggi.terdapat pengaruh gereen investment terhadap probabilitas berarti semakin baik
perusahaan menetapkan strategi green investment maka dukungan dari masyarakat
terhadap kegiatan perusahaan semakin baik.
Menurut (Adi Cakranegara, 2021) yang meneliti Investasi hijau:
mengintergrasikan faktor enviromental, social and governance dalam keputusan
investasi (Green investment: integrating environmental, social and governance
factors in investment decisions) hasilnya adalah menunjukkan bagian-bagian di mana

xxi
nilai sosial dapat mempengaruhi dinamika antara pihak-pihak yang terkait dengan
perusahaan dan selanjutnya mempengaruhi keunggulan kompetitif perusahaan.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi selain dampak dari
eksternal adalah nilai tukar, nilai tukar berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi
melalui kegiatan perdagangan internasional. Dalam perekonomian terbuka tingkat
pertumbuhan juga akan dipengaruhi oleh nilai tukar, pengaruh nilai tukar terhadap
tingkat pertumbuhan dapat dilihat baik melalui jalur aggregate supply (AS), yakni
melalui pembentukan capital, maupun melalui aggregate demand (AD), yakni
melalui transaksi perdagangan internasional dan investasi (Syahputra dalam (Kartika,
2023)). Kenaikan maupun penurunan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS bukanlah
fenomena baru namun dampaknya akan sangat dirasakan pada kegiatan ekspor dan
impor nasional. Nilai tukar merupakan variabel penting dalam perekonomian suatu
negara, naik turunnya nilai tukar akan berdampak pada lalu lintas perdagangan dunia.

1.2 Identifikasi dan pembatasan masalah


1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penelitian diidentifikasi diantaranya
sebagai berikut:
a. Banyak perusahaan melakukan investasi tanpa memperhatikan lingkungan
b.
1. Apakah suku bunga dapat mempengaruhi green investment
2. Apakah nilai tukar dapat mempengaruhi green investment
3. Apakah terdapat pengaruh suku bunga terhadap nilai tukar atas dolar AS
4. Bagaimana pemahaman investor terhadap resiko investasi

1.2.2 Pembatasan Masalah


Penelitian iini dibatasi pada data investasi periode 2018-2022 dalam transaksi
dan indeks saham bursa efek, Data Historis milai tukar dolar terhadap rupiah, dan

xxii
suku bunga mengacu pada data BPS.go.id, dan nilai tukar hanya mengacu terhadap
USD dengan Rupiah (IDR).

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah nilai tukar berpengaruh terhadap green investment?
2. Apakah suku bunga berpengaruh terhadap green investment?

1.4 Tujuan penelitian


Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat diketahui bahwa tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut
1. Untuk mengetahui analisis pengaruh nilai tukar terhadap green investment.
2. Untuk mengetahui analisis pengaruh suku bunga terhadap green investment.

1.5 Manfaat Penelitian


Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritas, dapat memberikan kontribusi pemikiran dan menjadi acuan
referensi bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan
tingkat nilai tukar dan suku bunga terhadap investasi hijau (Green Investment).

2. Manfaat Praktis, sebagai bahan masukan dan gambaransebagai tambahan


informasi bagi perusahaan dalam menentukan kebijakan sehubungan dengan masalah
tingkat nilai tukar suku bunga, dan investasi yang menjadi acuan dalam membuat
keputusan

xxiii
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Green Investment
Green Investment adalah kegiatan penanaman modal yang berfokus kepada
perusahaan atau prospek investasi yang memiliki komitmen kepada konservasi
sumber daya alam, produksi serta penemuan sumber alternatif energi baru dan
terbarukan (EBT), implementasi proyek air dan udara bersih, serta kegiatan aktivitas
investasi yang ramah terhadap lingkungan sekitar(Rachman, 2018).
Investasi hijau merupakan kata lain yang digunakan untuk menyebut green
financing atau juga investasi berkelanjutan, pada hakikatnya investasi hijau (green
investment) memiliki tujuan untuk menjaga keberlangsungan ekonomi dan kehidupan
dibumi ini dengan berfokus pada aspek sosial, lingkungan, dan tata kelola (Hariyanto,
(Syabilla et al., 2021)).
Czakó (2012) melakukan studi kasus terhadap sektor perumahan di Hungaria
yang merupakan penyumbang 30% emisi karbon disana dengan program efisiensi
energi yang menggunakan Skema Investasi Hijau (Green Investment Scheme/ GIS),
dan hasil studi kasus ini menunjukan bahwa investasi hijau menjadi kekuatan utama
dalam penurunan energi. Namun dalam kaitannya dengan pengungkapan emisi
karbon, penelitian yang dilakukan antara Investasi hijau dengan pengungkapan emisi
karbon masih sangat minim.
2.1.1.1 Investasi
Teori investasi merupakan teori permintaan modal (Theory of Tthe Demand
for Capital). teori tersebut dengan seksama kami terapkan kedalam investasi penentu
bisnis kedalam investasi penentu bisnis ( business fixed investment), investasi
perumahan (residential investment) dan investasi inventori, dinamika investasi dan
modal dikendalikan oleh “ styizerd fact ” : arus investasi (flow of investment) sangat
kecil dibandingkan dengan stok modal dalam penggunaan umum “ investasi” sering

xxiv
mengacu pada mrembeli asset finansial atau fisik contohnya yang kita katakana
seorang “berinvestasi”dalam saham ,obligasi dan rumah ketika kita membeliaset
tersebut. Dalam makro ekonomi “investasi” mempunyai artilebih sempit lagi ,yang
secara teknis berarti investasi adalah arus pengeluaran yang menambah stok modal
fisik
Teori investasi q. Teori investasi q menekankan hubungan antara investasi
dengan pasar saham.Harga saham perusahaan adalah pernyataan harga modal
perusahaan. Para manajer perusahaan.kemudian dapat merespon harga saham dengan
memproduksi modal baru yaitu berinvestasiketika harga saham tinggi dan
mengurangi produksi modal atau tidak berinvestasi sama sekaliketika harga saham
rendah.
q adalah estimasi nilai pasar saham pada aset perusahaan relatif
terhadapproduksi aset tersebut. Secara sederhana, q adalah rasio antara nilai pasar
perusahaan (market valueof a firm) dengan biaya penggantian modal (replacement
cost of capital). Ketika rasio-nya tinggi,perusahaan akan memproduksi lebih banyak
aset, sehingga investasi berjalan cepat. Faktanya, versiyang paling sederhana dari
teori ini memiliki prediksi yang lebih kuat daripada "q tinggi berarti investasi yang
tinggi." Apabila q lebih besar daripada 1 perusahaan harus menambah modal fisik
karena untuk setiap doilar yang seharga dengan mesin baru, perusahaan dapat
menjual sahamseharga q dollar dan mengantungi keuntungan sebesar q - 1. Hal ini
berimplikasi banjir investasikapanpun ketika q> 1.
Investasi menghubungkan masa kini dan depan. Investasi menghubungkan
pasar uang dengan pasar barang. Dan fluktuasi investasi berpengaruh besar pada
siklus bisnis. Investasi merupakan mengorbankan aset yang dimiliki sekarang untuk
mendapatkan aset pada masa yang akan datang dengan jumlah yang lebih besar.
(Shanti, 2005)menyatakan bahwa perusahaan adalah kombinasi antara nilai aktiva riil
(asset in place) dengan pilihan investasi di masa yang akan datang. Pilihan investasi
merupakan suatu kesempatan untuk berkembang, namun seringkali perusahaan tidak
selalu dapat melaksanakan semua kesempatan investasi di masa mendatang. Bagi

xxv
perusahaan yang tidak dapat menggunakan kesempatan investasi tersebut akan
mengalami pengeluaran yang lebih tinggi dibanding dengan nilai kesempatan yang
hilang.
Investasi merupakan istilah yang berkaitan dengan keuangan dan ekonomi.
Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan harapan akan
mendapatkan keuntungan dimasa mendatang. Sebelum mengenal akan adanya
investasi banyak orang yang hanya menyisihkan uangnya dalam bentuk tabungan,
akan tetapi seiring perkembangan zaman orang-orang mulai meninggalkan metode
kuno tersebut dan menggantinya dengan, membeli saham, obligasi, emas, reksadana,
yang sekiranya memberikan keuntungan yang menjanjikan dimasa mendatang.
Sebelum melakukan investasi pada satu instrumen investasi, tentunya investor harus
mengetahui dan mempelajari setiap hal yang berkaitan dengan sebuah investasi. Pajar
(2016) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat investasi adalah
motivasi investasi dan pengetahuan investasi, Karima (2018) menyatakan bahwa
faktor yang mempengaruhi minat investasi adalah manfaat investasi, Julaika (2017)
menyatakan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi minat investasi adalah modal
minimal investasi dan motivasi investasi hal ini juga diungkapkan oleh (Setiadi,
2018) menyatakan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi minat investasi adalah
man faat investasi, modal minimal investaski dan motivasi investasi. Hermawanti
(2018) menyatakan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi minat invetsasi di pasar
modal adalah return investasi dan edukasi pasar modal hal ini juga diungkapkan oleh
Tandio (2016) bahwa return investasi merupakan faktor faktor yang mempengaruhi
minat investasi.
kamus lengkap ekonomi dijelaskan investasi didefiniskan sebagai saham
pertukaran uang dengan bentuk-bentuk kekayaan lain seperti saham atau harta tidak
bergerak yang diharapkan dapat ditahan selama periode waktu tertentu supaya
menghasilkan pendapatan. Pada umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu
investasi pada financial asset dan investasi ada real asset. Investasi pada financial
asset dilakukan dipasaruang,misalnya berupa sertifikat deposito, surat berharga pasar

xxvi
uang (SPBU), dan investasi ini juga dapat dilakukan dipasar modal. Misalnya berupa
saham,warant,obligasi,obsi dan yang lainnya. Sedangkan investasi di rela asset dapat
dilakukan dengan pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan
pertambangan, perkebunan dan yang lainnya.
Berikut iniadalah poin-poin menonjol dalam sektor investasi:
1. Pengeluaran investasi amat berfluktuasi dan oleh karenanya berperan luas
pada gejolak PDByang besar akibat siklus bisnis.
2. Pengeluaran investasi merupakan penghubung utama bagaimana suku bunga,
dan kemudian kebijakan moneter, mempengaruhi perekonomian. Kebijakan pajak
yang mempengaruhi investasi, di bawah kontrol Kongres dan presiden, merupakan
perangkat penting dalam kebijakan fiskal.
Di sisi penawaran, investasi dalam jangka panjang menentukan jumlah stok
modal dan berperan dalam pertumbuhan jangka panjang.

2.1.1.2 Sektor Investasi-Business Fixed, dan Inventori


Memperlihatkan fluktuasi tiga sub sektor investasi: investasi penentu bisnis
(businessfixed investment), investasi perumahan (residential investment), dan
investasi inventori (inventory investment).
Business fixed investment merupakan yang terbesar dari ketiganya, namun
ketiga sub sektor itu mengalami goncangan yang merupakan bagian substansial dari
goncangan PDB. Investasi inventori diperkirakan lebih kecil dari yang lainnya, tapi
seperti yang dapat lihat, investasi ini paling fluktuatif.
1. Investasi penentu bisnis (businessfixed investment)
Business fixed investment merupakan yang terbesar dari ketiganya, namun
ketiga sub sektor itu mengalami goncangan yang merupakan bagian substansial dari
goncangan PDB. Investasi inventori diperkirakan lebih kecil dari yanglainnya, tapi
seperti yang dapat anda lihat, investasi ini paling fluktuatif.
fixed investment sebagai bagian dari PDB. Ketika resesi atau sesaat
sebelumnya, bagian investasi dari PDB turun dengan tajam; kemudian investasi mulai

xxvii
naik ketikapemulihan berjalan baik. Hubungan siklis mendorong jauh ke belakang
dalam sejarah. Misalnya,investasi bruto turun hingga kurang dari 4 persen dari PDB
saat Great Depression, tahun 1932dan 1933.
2. Investasi perumahan (residential investment)
Credit Rationing dan Sumber Keuangan Internal merupakan fenomena
penting dari credit rationing (pembatasan kredit), yang terjadi ketika individu tak
dapat melakukan pinjaman meskipun mereka ingin melakukan itupada tingkat bunga
yang berlaku. Terdapat alasan-alasan untuk melakukan credit rationing, semua
berakar dari resiko dimana peminjam tidak membayar pinjamannya, misalnya, karena
peminjam bangkrut. Argumen-argumen ini menyarankan bahwa credit rationing akan
lebih banyak terjadi pada perusahaan kecil tanpa reputasi mapan dibandingkan pada
perusahaan besar yang memiliki rekam jejak. Kenyataanya bahwa rasio simpanan
dalam turun berdasarkan besarnya perusahaan konsisten dengan implikasi
pengalaman perusahaan yang ingin meminjam, konsisten dengan asumsi bahwa
perusahaan dibatasi dalam upaya mereka mencari pendanaan. Dominasi laba
ditahan(retained earnings) sebagai sumber pembiayaan menonjol. Semua perusahaan
besar-kecil menggunakan pendanaan luar dari bank, pasar obligasi, dan modal hanya
dalam jumlah yang terbatas. , mereka menyandarkan pendanaan pada laba ditahan,
keuntungan yang tidak dibayarkan pada pemegang saham, untuk membiayai
investasi. Jika perusahaan tidak dapat mendapatkan pendanaan dari sumber-sumber
luar ketika mereka membutuhkannya, sejumlah aset yang mereka kuasai akan
menentukan kemampuan mereka untuk berinvestasi. bahwa keadaan neraca
perusahaan, dan tidak hanya biaya modal,merupakan determinan finansial dari
keputusan investasi. kondisi semacam keputusan investasi perusahaan akan
dipengaruhi tidak hanya oleh suku bunga tapi juga oleh jumlah dana yang disimpan
perusahaan dari pendapatan terdahulu dan pendapatan sekarang.
Biaya modal tentu tetap mempengaruhi keputusan investasi, karena
perusahaan yang menahan labanya harus mempertimbangkan memegang aset
finansial alternatifdan memperoleh bunga dibandingkan berinventasi pada gedung

xxviii
dan peralatan. Sesungguhnyaada bukti bahwa tingkat investasi dipengaruhi oleh
volume laba ditahan dan keuntungan, sama halnya seperti biaya modal. akibat
masalah perbankan yang hebat karena kerugian di sektorperumahan, credit rationing
ditengarai bertanggung jawab atas lambatnya -meski suku bunga jangka pendek juga
rendah- tingkat investasi . Bank memberi pinjaman amat sedikit, terutama pada
perusahaan berskala kecil dan sedang. Masalah itu terutama menimpadaerah-daerah
yang mengalami depresi, karena bisnis kecil hanya bisa meminjam bank-bank lokal,
namun bank di daerah-daerah itu justru tidak memberi pinjaman. Irreversibility dan
Timing Keputusan Investasi. Hakikat model stok-permintaan-modal- menyebabkan-
pada-arus-investasi (stock-demand-for-capita!-leads-to-investment-flow model)
bersandar pada ide bahwa modal merupakan "putty-putty". Barang-barang adalah
dalam bentuk lunak yang dapat ditransformasikan menjadi modal melalui investasi
dan kemudian secara mudah dapat ditransformasikan kembali menjadi barang-barang
umum. Namun kebanyakan modal lebih tepat digambarkan sebagai “putty-clay".
Sekali modal dibentuk, tidak dapat digunakan lebih jauh kecuali pada rujuan semula.
Sebuah gudang (putty-putty) mungkin memiliki penggunaan alternatif yang bernilai
tinggi sebagai pabrik atau bangunan kantor. Pesawat jet (putty-clay) tidak dapat
digunakan selain untuk terbang. Esensi dari investasi putry-clay adalah bahwa
investasi itu bersifat irreversible (tidak dapat diubah lagi). Investasi yang tidak dapat
diubah lagi, akan dieksekusi tidak hanya pada saat hal itu menguntungkan belaka,
namun juga ketika investasi tersebut tidak dapat ditunda untuk setiap perbaikan lebih
lanjut dalam keuntungan."
3. Investasi Inventori (Inventory Investment).
Inventori terdiri dari bahan baku, barang dalam proses produksi, dan barang
jadi yang disimpan perusahaan sebagai antisipasi penjualan produkAdopsi teknik
manufaktur just-in-time memberikan kontribusi atas penurunan ini.
Perusahaan memegang inventori dengan beberapa alasan:
Penjual menyimpan inventori untuk menghadapi permintaan barang yang
akan datang, karena barang tidak dapat diproduksi atau didapat secara instan untuk

xxix
memenuhi permintaan.Investasi disimpan karena sedikit biaya yang membebani
perusahaan apabila memesan barang dalam partai besar narnun tidak sering
dibandingkan harus memesan barang dalam partai kecil namun sering dilakukan-
seperti halnya rata-rata rumah tangga yang lebih baik membeli barang-barang
grosiran daripada harus setiap hari pergi ke supermarket. Produsen dapat menyimpan
inventori sebagai cara menstabilkan produksi mereka. Karena butuh biaya apabila
mengubah tingkat output dalam jalur produksi, produsen akanmemproduksi dalam
volume yang stabil meskipun permintaan berfluktuasi, melakukarpenyimpanan ketika
permintaan turun dan mengeluarkannya ketika permintaan meningkat.
Beberapa jenis inventori disimpan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari
proses produksi. Terdapat inventori daging dan serbuk gergaji di dalam mesin sosis
selama produksi sosis, misalnya barang tiba, maka semakin kecil rasio inventori-
penjualan. Rasio inventori-penjualan juga dapat tergantung pada tingkat penjualan,
dimana rasio menurun bersamaan dengan penjualan karena terdapat relatif sedikit
ketidakpastian penjualan seperti halnya peningkatan penjualan. Akhirnya, terdapat
suku bunga. Karena perusahaan menyimpan inventori sepanjang waktu, perusahaan
harus mengekang sumber daya untuk membeli dan menyimpan inventori. Ada beban
bunga dalam penyimpanan inventori, dan rasio inventori-penjualan yang diinginkan
diekspektasi turun ketika suku bunga naik.
2.1.1.8 Pengeluaran Investasi yang direncanakan
Dimana i adalah suku bungamengeluarkan kepekaan pengeluaran investasi
terhadap suku bunga . I melambangkan pengeluaran investasi otonomi yaitu
pengeluaran investasi yang indivenden terhadap pendapatan maupun suku bunga I=I-
bi b>0 menyatakan bahwa semakin rendah suku bunga ,maka semakin tinggi
rencana investasi.

xxx
i

Gambar 2.1Pengeluaran Investasi

Gambar diatas menunjukan bahwa jumlah perusahann rencanakan untuk


pengeluaran investasi untuk setiap tingkat suku bunga. Kurva tersebut mempunyai
kemiringan negative untuk mereflesikan asumsi bahwa penurunan suku bunga akan
dinaikan kemampuan memperoleh laba dar tambahan stok modal karena membawa
pada tingkat investasi yang direncanakan yang lebih besar.
2.1.2 Nilai Tukar
Nilai tukar atau kurs didefinisikan sebagai nilai suatu mata uang terhadap
mata uang lain (Sediana, 2010). Sedangkan menurut Krugman (1999) pada (Sediana,
2010) menjelaskan nilai tukar sebagai harga sebuah mata uang yang diukur atau
dinyatakan dalam mata uang lain. Perubahan nilai tukar ini menurut Paul Krugman
dan Obstfeld (1999) pada jurnal (Agusmianata et al., 2018) dapat dibedak an menjadi
dua yaitu depresiasi dan apresiasi. Depresiasi adalah penurunan nilai mata uang
domestic terhdap mata uang asing, sedangka apresiasi adalah kenaikan nilai mata
uang domestic terhadap mata uang asing. Bila kondisi lain tetap (ceteris paribus),
maka depresiasi mata uang suatu Negara membuat harga barang-barang negara
tersebut lebih murah bagi pihak luar negeri sedangkan harga barang luar negeri
menjadi lebih mahal bagi pihak luar negeri. Dan sebaliknya, apresiasi mata uang
suatu negara menyebabkan harga barang Negara tersebut menjadi mahal bagi pihak
luar negeri sedangkan harga barang luar negeri menjadi lebih murah bagi pihak dalam
negeri.
Pengertian nilai tukar dibedakan menjadi dua yaitu nilai tukar nominal dan
nilai tukar riil. Nilai tukar nominal adalah harga relatif mata uang antara dua negara.
Jika nilai tukar Rupiah terhadap USD adalah Rp 8.500,- per USD makata dapat

xxxi
menukar 1 USD dengan Rp 8.500,- di pasar valuta asing. Sedangkan nilai tukar riil
adalah harga relatif dari suatu barang di antara dua negara. Dengan demikian nilai
tukar riil menunjukkan suatu nilai tukar barang di suatu negara dengan negara lain.
Nilai tukar riil ini sering disebut dengan istilah term of trade. Umumnya, pergerakan
nilai tukar secara relatif dapat disebabkan oleh beberapa hal baik yang bersifat
fundamental maupun non fundamental. Faktor fundamental mencakup perubahan
pada variabel-variabel makro ekonomi seperti laju inflasi, pertumbuhan ekonomi dan
perubahan trade balance
Kurs ataupun nilai tukar juga merupakan hal penting yang menjadi
pertimbangan seorang penanam modal ataupun investor dalam berinvestasi, terutama
pengaruh tingkat kurs yang berubar ubah dapat berpengaruh pada dua sisi dalam
investasi, yaitu sisi permintaan dan sisi penawaran(Indri, 2022).
Kurs merupakan suatu indicator penting dalam perekonomian suatu negara,
harga kurs ditentukan atas permintaan serta penawaran yang terjadi dipasar. Neraca
berjalan maupun variabel makro ekonomi lainnya dipengaruhi oleh kurs. Dalam
melakukan pengukuran atas kondisi perekonomian suatu negara dapat menggunakan
kurs sebagai salah satu alatnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tukar dari sisi permintaan adalah
sebagai berikut :
1. Faktor pembayaran impor Semakin tinggi impor barang dan jasa yang
dilakukan, maka semakin besar permintaan akan mata uang asing yang akhirnya akan
membuat nilai tukar terdepresiasi.
2. Faktor capital outflow Semakin besar aliran modal yang keluar maka
akan semakin besar permintaan akan valuta asing dan akhirnya akan melemahkan
nilai rupiah.
3. Kegiatan spekulasi Semakin banyak kegiatan untuk tujuan spekulasi
dalam pasar valuta asing maka akan semakin besar permintaan terhadap valuta asing
sehingga akan menurunkan nilai rupiah Sedangkan dari sisi penawaran,

xxxii
Hubungan Nilai Tukar dengan Harga Hubungan antara nilai tukar dan tingkat
harga dapat dipahami dengan memperhatikan teori dasar dalil satu harga atau yang
lebih dikenal dengan The Law of One Price. Dalam teori ini dinyatakan bahwa “the
price of a traded good will be the same in both the domestic and foreign economies
when expressed in a coomon currency”. Pernyataan tersebut dinotasikan sebagai
berikut :
P = P* e
P : harga barang di dalam negeri
P * : harga barang dalam mata uang asing
e : nilai tukar asing dinilai dari mata uang
domestik Untuk menjelaskan pengaruh nilai tukar terhadap tingkat harga
digunakan teori Purchasing Power Parity (PPP) yang diperkenalkan oleh Gustav
Cassel (1921). Karakteristik utama dari teori ini adalah : (i) barang trade yang
homogen dan harga barang non trade yang fleksibel, (ii) tidak terdapat hambatan
dalam perdagangan internasional, (iii) biaya transportasi yang kecil, dan (iv)
pengukuran inflasi yang sebanding.. Contohnya adalah apabila Amerika dan
Indonesia sama-sama memproduksi baja, dimana baja produksi Amerika memiliki
harga US $100/ton sedangkan baja produksi Indonesia memiliki harga RP
100.000/ton, maka nilai tukar antara US dollar dan rupiah adalah Rp1.000/US $.
Mekanisme Transmisi Nilai Tukar ke Tingkat Harga Dalam istilah ekonomi,
mekanisme transmisi nilai tukar ke tingkat harga dikenal sebagai Exchange Rate
Pass-Through (ERPT) yang didefini sikan sebagai prosentase perubahan nilai tukar
yang ditransmisikan kepada harga barang yang diperdagangkan di dalam negeri
(Krugman dan Obstfeld, 1999 pada(Agusmianata et al., 2018)). Jika proporsi
perubahan harga sama besarnya dengan proporsi perubahan nilai tukar, maka disebut
complete pass-through, sedangkan jika perubahan nilai tukar tersebut tidak
mempengaruhi tingkat harga maka disebut dengan zero exchange rate passthrough.
Jalur transmisi perubahan harga yang berasal dari perubahan nilai tukar dibagi
menjadi dua, yaitu : jalur langsung (direct pass-through) melalui harga barang impor

xxxiii
ke dalam PPI dan tidak langsung (indirect pass-through) melalui dampaknya terhadap
peningkatan barang ekspor dan atau permintaan masyarakat terhadap barang
substitusi impor (Hüfner & Schröder, n.d.).
(Sediana, 2010) Sistem Nilai Tukar Pergerakan nilai suatu negara sangat
ditentukan oleh sistem nilai tukaryang dianut oleh negara tersebut. Secara garis besar
sistem nilai tukar menurut Achjar Iljas (2000 (www.dictio.id )) dibedakan menjadi 3
yaitu :
1. Fixed Exchange Rate System Dalam fixed exchange rate system (nilai
tukar tetap), nilai tukar mata uang asing yang berlaku di suatu negara ditentukan oleh
pemerintah atau Bank Sentral. Di Indonesia sistem ini pernah diterapkan pada periode
1970 – 1978. Pada periode ini nilai tukar Rupiah pernah ditetapkan sebesar Rp 250,-
per USD sedangkan nilai tukar terhadap mata uang negara lain dihitung berdasarkan
nilai tukar Rupiah terhadap USD di bursa valuta asing dan di pasar Internasional.
2. Managed floating Exchange Rate System Dalam managed floating
exchange rate system (sistem nilai tukar mengambang terkendali), nilai tukar dalam
batas-batas tertentu dibiarkan ditentukan oleh kekuatan pasar namun jika pergerakan
dalam pasar valuta asing menyebabkan nilai tukar menembus batas maka Bank
sentral akan melakukan intervensi dengan cara melakukan penjualan atau pembelian
di pasar sehingga menggiring nilai tukar kembali pada kisaran yang telah ditetapkan
oleh Bank Sentral sebelumnya. Di Indonesia sistem nilai tukar ini diterapkan pada
periode 1978 – Juli 1997. Meskipun dalam periode ini sistem nilai tukar yang
digunakan sama, namun unsur pengendalian (managed) nilai tukar semakin
berkurang sedangkan unsur mengambang (floating) semakin membesar. Kondisi ini
direfleksikan dengan adanya 8 kali pelebaran rentang intervensi Bank Indonesia
selama periode tersebut.
3. Floating Exchange Rate System Dalam floating exchange rate (sistem
nilai tukar mengambang bebas), nilai tukar ditentukan oleh kekuatan permintaan dan
penawaran di pasar valuta asing. Dengan demikian nilai tukar dibiarkan bergerak
bebas sesuai dengan kekuatan pasar yang ada. Di Indonesia sendiri, sistem nilai tukar

xxxiv
mengambang bebas mulai dianut sejak bulan Agustus 1997 karena sistem managed
floating yang dianut sebelumnya tidak mampu membendung fluktuasi nilai tukar
yang terjadi di pasar sehingga menembus batas atas yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
Menurut Hadi (1997) pada (Setiadi, 2018) Perusahaan yang menggunakan
valuta asing dalam menyelesaikan transaksi maka membutuhkan nilai tukar atau kurs
sebagai dasar perhitungan konversi ke mata uang fungsional perusahaan. Nilai kurs
dapat berubah setiap saat dengan demikian perusahaan yang melakukan transaksi
internasional harus mewaspadai akan terjadinya selisih kurs yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi perusahaan, ini menjadi Permasalahan dalam
melakukan transaksi luar negeri sehingga perusahaan harus menentukan kurs mana
yang akan digunakan dan bagaimana melaporkan pengaruh dari perubahan kurs
dalam laporan keuangan. Valuta asing adalah mata uang asing yang difungsikan
sebagai alat pembayaran untuk membiayai transaksi ekonomi keuangan internasional
dan juga mempunyai catatan kurs resmi pada bank sentral. Oleh sebab itu setiap
transaksi bisnis internasional pembeli dan penjual harus menegosiasikan dan
menentukan terkait mata uang apa yang akan digunakan agar semua memiliki
kejelasan dan tidak bertentangan satu sama lain dalam menentukan mata uang yang
dipakai.
2.1.2.1 Faktor Penyebab Perubahan pada Nilai Tukar
Tukar Nilai tukar rupiah dari tahun ke tahun selalu mengalami perubahan.
Beberapa faktor yang mempengaruhinya adalah faktor yang secara langsung maupun
faktor yang tidak langsung. Faktor penyebab secara langsung pada permintaan dan
penawaran valas dipengaruhi oleh permintaan akan impor barang atau jasa yang
memerlukan dolar maupun valuta asing lainnya, serta ekspor modal dari dalam negeri
ke luar negeri.
Penawaran terhadap valas akan dipengaruhi oleh ekspor barang dan jasa yang
menghasilkan dolar atau valuta asing lainnya, serta impor modal dari luar negeri ke
dalam negeri. Sedangkan faktor yang mempengaruhi secara tidak langsung terhadap

xxxv
nilai tukar rupiah yaitu posisi neraca pembayaran, tingkat inflasi, tingkat suku bunga,
pendapatan nasional, kebijakan moneter, serta ekspektasi dan spekulasi.
2.1.2.2 Jenis Kurs Valuta Asing
Memahami tentang perhitungan, maka ada baiknya kamu juga paham tentang jenis
kurs yang ada pada pasar valuta asing
1. Kurs Jual
Jenis kurs yang pertama yaitu kurs jual. Kurs jual adalah harga dari mata uang
valuta asing yang diberikan oleh bank atau money changer yang ingin menjual valuta
asing tersebut kepada kita.Singkatnya, kurs ini akan kita gunakan ketika akan
menukar rupiah dengan mata uang asing. Atau, dengan kata lain kurs jual merupakan
harga jual dari mata uang asing oleh bank atau money changer.

2. Kurs Beli
Selain kurs jual, maka kamu juga akan mengenal kurs beli. Kurs beli
merupakan nilai yang digunakan bank atau money changer ketika akan membeli mata
uang asing dari kita.Kurs ini merupakan kurs yang akan kita gunakan saat akan
menukar mata uang asing dengan rupiah. Atau, dengan kata lain, kurs beli adalah
harga yang bank atau money changer tetapkan ketika akan membeli mata uang asing.
(Kurnarjo, 2007) dana pensiun di negara-negara maju, perusahaan asuransi global,
reksadana internasional, dan institusi keuangan luar negeri banyak berperan dalam
perdagangan mata uang asing sejak awal tahun 2000. Kemudian awal 2002 Hedge
Fund mulai melakukan banyak kegiatan spekulasi di pasar mata uang asing, baik
dalam jumlah dan besaran nilai transaksinya. Selain itu Sentral Bank sejak 2000 an
mulai berperan aktif dalam menstabilkan mata uang masing-masing negara agar tidak
mengganggu kegiatan ekonomi mereka.
(Kurnarjo, 2007) menyatakan bahwa strategi yang paling baik dilakukan Bank
Sentral adalah, membeli mata uang lokal ketika harga rendah dan menjualnya ketika
harga tinggi, sehingga transaksi mendapat untung karena data yang mereka miliki.
Dalam kenyataannya, peranan Bank Sentral dalam mendapatkan keuntungan ketika

xxxvi
melaksanakan tugas menstabilkan mata uang lokalnya diragukan. Hal itu karena Bank
Sentral juga tidak akan bangkrut walaupun mereka mengalami kerugian yang besar,
tetapi tidak demikian yang terjadi pada trader. Jadi tidak ada bukti bahwa mereka bisa
mendapat keuntungan dalam bertransaksi di pasar.
2.1.3 Suku Bunga
Bunga adalah pembayaran yang digunakan untuk penggunaan uang.
Sedangkan Suku bunga adalah jumlah bunga yang dibayarkan per unit waktu yang
disebut sebagai persentase dari jumlah yang dipinjamkan. Menurut Samuelson dan
Nordhaus, suku bunga adalah pembayaran yang dilakukan untuk penggunaan uang.
Dengan kata lain,masyarakat harus membayar peluang untuk meminjam uang.
Perubahan tingkat suku bunga selanjutnya akan mempengaruhi keinginan untuk
mengadakan investasi,misalnya pada surat berharga, di mana harga dapat naik atau
turun tergantung padatingkat bunga (bila tingkat bunga naik, maka surat berharga
turun dan sebaliknya).
Pengertian suku bunga menurut (Bagus et al., 2016) adalah harga dari
pinjaman. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh
debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur. Suku bunga merupakan salah satu
variabel dalam perekonomian yang senantiasa diamati secara cermat karena
dampaknya yang luas. Ia mempengaruhi secara lansung kehidupan masyarakat
keseharian dan mempunyai dampak penting terhadap kesehatan perekonomian.
Biasanya suku bunga diekspresikan sebagai persentase pertahun yang dibebankan
atas uang yang dipinjam. Tingkat bunga pada hakikatnya adalah harga. Seperti halnya
harga, suku bunga menjadi titik pusat dari pasar dalam hal ini pasar uang dan pasar
modal. Sebagaimana harga, suku bunga dapat dipandang sebagai sebuah mekanisme
untuk mengalokasikan sumberdaya dan perekonomian.
Tingkat suku bunga Bank Indonesia (SBI) atau BI-rate adalah suku bunga
instrumen sinyaling Bank Indonesia (BI) merupakan suku bunga kebijakan moneter
(policy rate). Kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI-rate)
akan mempengaruhi tingkat suku bunga antarbank dan tingkat suku bunga deposito

xxxvii
yang berakibat pada perubahan suku bunga kredit. Dengan demikian BI-rate tersebut
memberi sinyal bahwa pemerintah mengharapkan pihak perbankan dapat
menggerakkan sektor riil untuk dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Kenaikan BI-rate akan mendorong kenaikan suk u bunga dana antar bank
dan suku bunga deposito yang mengakibatkan kenaikan suku bunga kredit. Sementara
jika BI-rate diturunkan dikhawatirkan akan memicu pelarian dana jangka pendek
yang akan menganggu stabilitas nilai tukar rupiah dan pertumbuhan ekonomi.
Suku bunga dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Suku bunga nominal adalah suku bunga dalam nilai uang. Suku bunga ini
merupakan nilai yang dapat dibaca secara umum. Suku bunga ini menunjukkan
sejumlah rupiah untuk setiap satu rupiah yang diinvestasikan.
2. Suku bunga riil adalah suku bunga yang telah mengalami koreksiakibat inflasi
dan didefinisikan sebagai suku bunga nominal dikurangi laju inflasi.Para ahli ekonom
klasik berpendapat bahwa investasi merupakan fungsi daritingkat bunga. Makin
tinggi tingkat bunga, maka keinginan untuk melakukan investasi akan semakin kecil.
Makin rendah tingkat bunga, maka pengusaha terdorong melakukan investasi sebab
biaya penggunaan dana semakin kecil (Nopirin,2000 pada (Setiadi, 2018)).
Uang (money) memainkan peran penting dalam penentuan pendapatan dan
balapan kerja.suku bunga (interest rate) merupakan determinan signifikan
pengeluaran agraret dan bank sentral yang mengontrol pertumbuhan uang dan suku
bunga merupakan intistusi pertama yang disalahkan apabila perekonomian
mengalami masalah.
Memahami pasar uang dan suku Bunga adalah penting untuk tiga alasan
1. Kebijakan moneter bekerja melalui pasar uang untuk mempengaruhi output
dan tingkat tenaga kerja
2. Dengan tambahan pasar asset analisis lebih lengkap dari pengaruh kebijakan
fiscal dan memperkenalakn kebijakan moneter. Kita data lihat bahwa kebijakan fiscal
eksparioner umumnya menaikan suku bunga ,dengan demikian menurangi dampak

xxxviii
ekspanioner-nya ,sesungguhnya di bawah kondisi menentu, kenaikan suku bunga bisa
menghapus secara penuh dampak ekspansioner kebijakan fiscal .
3. Pengaruh suku bunga mempunyai dampak samping yang penting, komposisi
permintaan agraret antara investasi dengan pengeluaran konsumsi terganntung dari
suku bunga. Suku bunga yang tinggi akan mengurangi permintaan agraret sebagian
besar dengan mengurangi investasi. Oleh karena itu, kebijakan piskal ekspensioner
cenderung menaikan konsumsi melalui pengganda namun cenderung mengurangi
investasi karena hal iti mrningkatkan suku bunga. Karena tingkat investasi
mempengaruhi pertumbunhan ekonmi efek samping dari ekspansi ini menjadi isu
sensitive dan penting dalam penyusunan kebijakan.
2.1.3.1 Fungsi Suku Bunga
Adapun fungsi suku bunga menurut Sunariyah (2004) adalah :
1. Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk
diinvestasikan.
2. Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka
mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu
perekonomian. Misalnya, pemerintah mendukung pertumbuhan ekonomi suatu sektor
industry tertentu apabila perusahaan-perusahaan dari industry tersebut akan
meminjam dana maka pemerintah memberikan tingkat bunga yang lebih rendah
dibandingkan sektor lain.
3. Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang
beredar. Ini berarti, pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu
perekonomian.
2.1.3.2 Faktor Suku Bunga
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar-kecilnya penetapan suku
bunga adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan dana; Apabila bank kekurangan dana sementara permohonan peminjam
meningkat maka yangdilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi
dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan bunga simpanan secara

xxxix
otomatis akan pula meningkatkan bunga pinjaman. Namun apabila dana yang ada
disimpanan banyak sementara permohonan simpanan sedikit maka simpanan akan
turun.
2. Persaingan; Dalam memperebutkan dana simpanan maka disamping faktor
promosi yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. Dalam
arti jika bunga simpanan rata-rata 16% maka jika hendak membutuhkan dana
cepat sebaiknya bunga simpanan kita naikan diatas bunga pesaing misalnya 16%.
Namun sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada dibawah pesaing.
3. Kebijakan pemerintah; Dalam arti untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman
kita tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
4. Target laba yang diinginkan; Sesuai dengan target laba yang dinginkan jika laba
yang diinginkan besar maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya.
5. Jangka waktu; Semakin panjang jangka waktu pinjaman akan semakin tinggi
bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko dimasa mendatang.

Sedangkan jika pinjaman berjangka pendek maka bunga relatif lebih rendah
maka factor yang mempengaruhinya adalah sebagai berikut,
1. Kualitas jaminan; Semakin likuid jaminan yang diberikan semakin rendah bunga
kredit yang dibebankan dan sebaliknya. Sebagai contoh jaminan setifikat tanah.
Alasan utama perbedaan ini adalah dalam hal pencairan jaminan apabila kredit
yang diberikan bermasalah. Bagi jaminan yang likuid seperti sertifikat deposito
atau rekening giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk dicairkan jika
dibandingkan dengan jaminan tanah.
2. Reputasi perusahaan; Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit
sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya karena
biasanya Perusahaan yang bonafidkemungkinan resiko kredit macet dimasa
mendatang relatif kecil dan sebaliknya.

xl
3. Produk yang kompetitif; Maksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku
dipasaran. Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif
rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif.
4. Hubungan baik; Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama
(primer) dan nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan kepada
keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhaap bank. Nasabah utama
biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank sehingga dalam
penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.
5. Jaminan pihak ketiga; Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada
penerima kredit. Biasanya jika pihak yang memberikan jaminan bonafid baik dari
segi kemampuan membayar, nama baik maupun totalitasnya terhdap bank maka
bunga yang dibebankan berbeda.Demikian pula sebaliknya jika penjamin pihak
ketiga kurang bonafid atau tidak dapat dipercaya maka mungkin tidak dapat
digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak perbankan.Menaikkan suku
bunga adalah alat utama bank sentral untuk memerangi inflasi. Dengan membuat
biaya pinjaman semakin mahal maka jumlah uang yang beredar di masyarakat
akan berkurang dan aktivitas perekonomian akan menurun. Kejadian sebaliknya
akan terjadi. Turunnya suku bunga akan menyebabkan biaya pinjaman menjadi
semakin murah. Para investor akan cenderung terdorong untuk melakukan ekspani
bisnis atau investasi baru dan para konsumen akan menaikkan pengeluarannya.

2.1.4 Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Investasi


Dengan demikian output perekonomian akan meningkat dan lebih banyak
tenaga kerja yang dibutuhkan. Selain itu investasi ke pasar saham juga akan
naik.Namun ternyata kebijakan pemberian suku bunga yang tinggi dapat pula
menimbulkan dampak negatif pada kegiatan ekonomi. Tingkat suku bunga tinggi
ternyata dapat menyebabkan cost of money menjadi mahal, hal yang demikian akan
memperlemah daya saing ekspor dipasar dunia sehingga dapat membuat dunia usaha

xli
tidak bergairah melakukan investasi dalam negeri, produksi akan turun dan
pertumbuhan ekonomi menjadi stagnan (Hermawan, 2022).
Hubungan korelasi antara investasi dan suku bunga bank atau tabungan adalah
berbanding terbalik atau negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suku bunga
kredit memiliki pengaruh signifikan terhadap investasi asing langsung dan inflasi
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap investasi asing. Apalagi suku bunga
bank mempengaruhi keputusan seseorang dalam berbelanja membeli rumah
berinvestasi atau menambah rekening tabungan.
Menurut (Indriyani, 2016) menyatakan bahwa suku bunga adalah harga dari
pinjaman. Investasi dengan berbagai produk investasi asuransi, saat tingkat bunga
bank tinggi maka banyak berminat menyimpan uang di bank daripada berinvestasi.
Hubungan suku bunga dengan investasi saham adalah berbanding
terbalik .dalam hal ini ,jika suku bunga naik,investasi akan cenderung menjadi lesu,
karena ketika lembaga keuangan menaikan suku bunga, maka akan berpengaruh pada
hamper semua biaya peinjaman perusahaan dan konsumen dalam suatu
perekonomian.
Tingkat suku bunga untuk kredit dan hipotek meningkat,maka jumlah uang
yang bisa dibelanjakan oleh konsumen akan berkurang. Oleh karena konsumen masih
harus membayar tagihan mereka, maka dapat mengakibatkan pendapatan rumah
tangga menjadi lebih sedikit. Ketika hal itu terjadi, maka konsumen hanya memiliki
sedikit uang untuk anggaran lainnya,sehingga keuntungan bisnis pun menurunkan
dan akan membebani pendapatan juga harga asset investasi,terutama saham.
Investasi ketika suku bunga turun Ketika suku bunga menurun maka yang
terjadi adalah sebaliknya,semakin rendah tingkat suku bunga,permintaan investasi
akan semakin tinggi. Ketika ekonomi melambat, lembaga keuangan akan
memangkas suku bunga untuk merangsang aktivitas keuangan.
Investor dan ekonomi sama sama memandang bahwa suku bunga yang rendah
sebagai manfaat bagi peminjam pribadi dan peusahaan yang membuat keuntungan
lebih besar dan ekonomi lebih kuat.

xlii
2.1.5 Hubungan Inflasi Suku Bunga dan Valas
Hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli ekonomi menunjukan bahwa
suku bunga efektif untuk memperkuat sector moneter apabila tidak terdapat factor-
faktor nonekonomis lain yang mengganggu. Dalam upaya mengendalikan inflasi,
efektifitas suku bunga menjadi lebih rendah karena inflasi selain disebabkan karena
faktor permintaan (core inflation) juga disebabkan oleh faktor faktor penawaran
(noise inflation) seperti distribusi dan produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
suku bunga memang efektif untuk mengendalikan core inflation, tetapi tidak efektif
untuk menekan noise inflation.
Jadi hubungan inflasi dengan tingkat bunga bukan merupakan hubungan yang
saling mempengaruhi (hubungan kausalitas), akan tetapi tingkat bunga yang
dipengaruhi oleh tingkat inflasi, sehingga tingkat inflasi tingg maka tingkat suku
bunga akan lebih tinggi.
2.2 Penelitian Terdahulu
Berikut ini meruakan penelitian terdahulu yang menganalisa tentang keterkaitan
antara nilai tukar, suku bunga dan green investment.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

xliii
N Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
No Penelitian
1 Pengaruh inflasi a. Pengaruh Hasil penelitian Green Suku
1 suku bunga BI, inflasi bahwa variabel sukuk,green bunga ,nil
nilai tukar mata b. suku bunga makro ekonomi inflasi dan ai tukar
uang dan harga BI yang terdiri dari harga emas mata uang
emas terhadap c. nilai tukar pengaruh inflasi
green sukuk mata uang suku bunga BI ,
diindonesia (yudi d. harga emas nilai tukar mata
setiadi, 2011- e green sukuk uang dan harga
2017) diindonesia emas
terhadap green
sukuk factor yang
mempengaruhi
adalah green
sukuk.
2 Analisis a. pengaruh Penelitian ini Jumlah Suku
2 pengaruh suku suku bunga bahwa suku uang bunga
bunga BI jumlah b. jumlah bunga BI beredar,ting
uang beredar dan uang beredar berpengaruh kat kurs,
tingkat kurs c. tingkat positif dan green
terhadap tingkat kurs signifikan inflasi,
inflasi d. tingkat terhadap tingkat pengaruh
diindonesia inflasi inflasi mata uang
(hanliswu 2014) asing
3 Analisis Pengaruh Hasil penelitian Green Suku
3 pengaruh inflasi Inflasi ini bahwa tingkat inflasi mata bunga
dan suku bunga a. suku bunga inflasi dapat uang asing

xliv
N Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
No Penelitian
terhadap b.pertumbuha dikendalikan
pertumbuhan n ekonomi dengan baik.
ekonomi Secara pertikal
diindonesia( nur inflasi dan suku
indriyani 2005- bunga signifikan
2015) terhadap
pertumbuhan
ekonomi
Indonesia.
4 Dampak inflasi Dampak Penelitian ini Mata uang Green
4 terhadap inflasi bahwa green asing, suku invesment
informasi laba Informasi investment bunga,green
pada green laba memperbanyak inflasi
investment (ihda Green variabel untuk
arifin faiz dan invesment melihat dampak
herman legowo inflasi dengan
2019) memodifikasiriset
tersebut
5 Pengaruh jumlah a.pengaruh Analisis tersebut Pengaruh Suku
5 uang beredar dan jumlah uang berpengaruh jumlah uang bunga
tingkat suku beredar positif signifikan beredar,
bunga serta b.tingkat dari jumlah uang tingkat suku
pengeluaran suku bunga beredar dan bunga,
pemerintah c.pengeluaran tingkat suku pengeluaran
terhadap inflasi pemerintah bunga pemerintah,
diindonesia berpengaruh green

xlv
N Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
No Penelitian
( nuri agus signifikan serta inflasi, mata
minata 2017) pengeluaran uang asing
pemerintah
terhadap inflasi di
Indonesia
6 Investasi hijau: a.mengintreg Penelitian ini Integritas Green
6 mengintergrasika asi Penelitian ini enviromrnts investment
n faktor environmenta merupakan l
enviromental, l penelitian Sosial
social dan b.sosial aplikatif dengan Governance
governance c.governance menerapkan
dalam keputusan dalam framework yang
investasi (Green keputusan ada di lapangan.
investment: investasi Dalam hal ini
integrating framework yang
environmental, digunakan terdiri
social and dari dua yaitu
governance framework Porter
factors in dan framework
investment integrasi ESG.
decisions) Pandu
Adi Cakranegara
2021
7 Analisis jumlah a.Jumlah Untuk Green Suku
7 uang beredar dan uang beredar memperoleh bukti inflasi,ilia bunga
nilai tukar dan b.nilai tukar empiris tentang tukar,mata

xlvi
N Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
No Penelitian
suku bunga c.suku bunga pengaruh secara uang
terhadap inflasi persal dan asing ,jumla
diIndonesia simultan jumlah h uang
( suhesti ningsih uang yang beredar
2014-2016) beredar
sukubunga
nilaitukar
terhadap inflasi di
Indonesia

8 Pengaruh Nilai a.Pengaruh Berdasarkan hasil Harga Nilai tukar


8 Tukar, Investasi nilai tikar penelitian dengan minyak
Asing Langsung, b.investasi menggunakan dunia
Impor dan Harga asing data time series terhadap
Minyak Dunia langsung per triwulan dari pertumbuha
Terhadap c.Harga tahun 2000 n ekonomi
Pertumbuhan minyak sampai dengan Indonesia
Ekonomi Dunia tahun 2020
Indonesia( Devi terhadap menunjukkan
Kartika , Ambya pertumbuhan bahwa nilai tukar
2023) ekonomi dan impor
indonesia berpengaruh
negatif signifikan
terhadap
pertumbuhan
ekonomi di
Indonesia baik

xlvii
N Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
No Penelitian
dalam jangka
pendek maupun
jangka panjang.
Investasi Asing
Langsung dan
harga minyak
dunia
berpengaruh
positif baik daalm
jangka panjang
dan jangka
pendek
9 Green money Green money Penelitian ini Green Green,
9 whitout inflation inflasi menunjukan money,mata inflasi
( grauwe,paul de bahwa akan uang
2019) meningkatkan asing,suku
green money bunga,
sehingga inflasi green inflasi
meningkat secara
drastic
1 Analisis a.pengaruh Menunjukan Pengaruh Suku
10 pengaruh kurs kurs dolar bahwa kurs dollar kurs dollar, bunga
dollar dan suku b.suku bunga sedikit Green
bunga terhadap c.inflasi ikutmemberikan inflasi
inflasi di diprovinsi pengaruh mata
provinsi Aceh Aceh terhadap inflasi di uangasing

xlviii
N Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
No Penelitian
( Ida wati,2013) provinsi
Aceh,tetapi kurs
dollar dari tahun
ketahun terus
mengalami
peningkatan dan
inflasi mengalami
peningkatan
1 Investasi hijau: a.Mengintegr Hasil luaran dari - Green
11 mengintergrasika asikan factor penelitian ini Mengintegr investment
n faktor environmenta adalah model asikan
enviromental, l sosoal analisa kualitatif Factor
social dan b.govermence untuk enviromenta
governance dalam menganalisis l sosial
dalam keputusan keputusan masing-masing -govemance
investasi (Green investasi industridi dalam
investment: c.green Indonesia. keputusan
integrating invesment Analisa pada investasi
environmental, penelitian ini
social and tidak dilakukan
governance terhadap seluruh
factors in industri
investment melainkan pada
decisions) dua industri
(Pandu Adi utama yang ada di
Cakranegara Indonesia yaitu

xlix
N Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
No Penelitian
2021) pertanian dan
pertambangan.
1 Pengaruh a.pengungkao penelitian ini Pengungkap Green
12 investasi hijau an estimasi mendapatkan an estimasi investment
dan keragaman karbon hasil bahwa karbon
dewan Direksi b.pengaruh Investasi Hijau -keragaman
terhadap investasi danKeragaman dewan
pengungkapan hijau Nasionalitas direksi
emisi karbon c.keragaman Dewan Direksi
(Daffa dewan direksi berpengaruh
Syabilla ,Aniek positif dan
Wijayanti , signifikan
Rahmasari terhadap
Fahria Pengungkapan
Emisi Karbon
namun
Keragaman
Gender Dewan
Direksi tidak
berpengaruh
terhadap
Pengungkapan
Emisi Karbon.
1 Penentuan nilai Konsep daya Penelitian ini Konsep Nilai tukar
13 tukar mata uang jual beli betujuan melihat daya jual
asing dengan penentuan sesitifvitas beli

l
N Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
No Penelitian
menerapkan mata uang perubahan
konsep praktis asing indeksharga
daya beli ( ivan konsumen
haryanto dan terhadap
Diana wibisono perubahan mata
2000) uang perubahan
tiap Negara
terhadap dolar
amerikaserta
menguji apakah
terdapat
perbedaan secara
signiifikan antara
nilai tukar akrual
dengan nilai tukar
berdasarkan
konsep paritas
daya belinya.
1 Pengaruh nilai a.investasi di Penelitian ini Investassi di Nilai tukar
14 tukar dan suku provinsi aceh telah provinsi Suku
bunga terhadap b.nilai tukar membuktikan aceh bunga
investasi di c.suku bunga bahwa nilai tukar
provinsi aceh dan suku bunga
( Maria Ulfah1 memiliki efek
Prof. DR. Mohd yang kecil atau
Nur Syechalad2, korelasi antara

li
N Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
No Penelitian
Prof., DR. variabel tidak
Abubakar signifikan di
Hamzah3 ,2014) Provinsi Aceh .
Situasi ini terjadi
( terutama di
Provinsi Aceh )
karena adanya
konflik yang
berkelanjutan .
1 Pengaruh nilai a.Harga ahwa secara -Harga Nilai tukar
15 kurs, suku bunga saham bersama-sama saham Suku
dan nilai tukar perusahaan Inflasi, Suku perusahaan bunga
rupiah terhadap sektor bunga, dan nilai -inflasi
harga saham property dan tukar rupiah
perusahaan real estate berpengaruh
sector property b.inflasi terhadap Harga
dan real estate c.suku bunga saham. hasil
yang tercatat di d.Nilai tukar pengujian
Bursa Efek menjelaskan
Indoneria (Fitri bahwa inflasi
Ramadani 2014) tidak bepengaruh
signifikan
terhadap harga
saham sektor
properti dan real
estate, Suku

lii
N Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
No Penelitian
bunga
berpengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap harga
saham sektor
properti dan real
estate dan nilai
tukar rupiah
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap harga
saham sektor
properti dan real
estate.

1 Assessment of a.green The findings - Green


16 green investment investment showed that green conintegrati investment
impact on the b.conintegrat investment had a on
energy efficiency ion positive impact on -correlation
gap of the c.Correlation the share of -green
national d.Green renewable energy finance
economy finance and energy
(vladyslav efficiency and
pavlyk 2020) decreased the

liii
N Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
No Penelitian
energy efficiency
gap. In this case,
the mechanisms
to improve the
investment
climate should be
developed. It
allowed attracting
green investment
for the green
project, which
lead to decreasing
the energy
1 The effect of a.Green Exclusionary Corporate Green
17 green investment investment social investment behavior investment
on corporate b.Corporate strategies are
behavior (Robert behavior shown to alter
heinkel,alan risk sharing
Kraus,and josef opportunities so
zechner 2001) that polluting
(unacceptable)
firms' share
prices are
lowered. When
the price
differential

liv
N Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian Perbedaan Persamaan
No Penelitian
between
acceptable and
unacceptable
firms grows large
enough, it
becomes optimal
for unacceptable
firms to pay the
(assumed) fixed
cost of reforming
(ie., making
themselves
acceptable to
green investors).
Thus, social
investing can
affect corporate
behavior.

2.3 Kerangka Pemikiran


Berdasarkan teori yang dikemukakan diatas,maka perngembangan kerangka
berpikir dapat dilihat sebagai berikut

Nilai Tukar (X1)

Green Investment (Y)


Suku Bunga (X2)

lv
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

2.4 Pengembangan Hipotesis


Hipotesis merupakan suatu rumusan jawaban sementara yang masih bersifat
praduga dan akan diuji secara empiris untuk menjawab suatu permasalahan atau
fenomena yang ada.
2.4.1 Hubungan nilai tukar dengan Green Investment
Nilai tukar mempengaruhi aktifitas investasi karena fluktuasi nilai tukar
yang embuat investor cenderung berhati-hati dalam melakukan investasinya dinegri
lain nilai tukar mata uang dapat diartikan sebagai jumlah uang dalam negri yang
diperlakukan untuk mendapatkan sutu unit mata uang luar negri.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Setiadi, 2018) berpengaruh positif
signifikan dari jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga berpengaruh signifikan
serta pengeluaran pemerintah terhadap green investment
H1 nilai tukar berpengaruh positif terhadap green investment

2.4.2 Hubungan suku bunga dengan Green Investment


Suku bunga merupakan determinan signifikan pengeluaran agraret dan bank
sentral yang mengontrol pertumbuhan uang dan suku bunga merupakan intistusi
pertama yang disalahkan apabila perekonomian mengalami masalah.
Berdasarkan hasil pengujian (Ramadani, 2014) disimpulkan bahwa secara
bersama-sama Inflasi, Suku bunga, dan nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap
Harga saham. Hasil pengujian menjelaskan bahwa inflasi tidak bepengaruh signifikan
terhadap harga saham sektor properti dan real estate. Suku bunga berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap harga saham sektor properti dan real estate dan nilai tukar
rupiah berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham sektor properti dan
real estate. H2 suku bunga berpengaruh positif terhadap green investment

lvi
lvii
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2022 sampai denga juni 2023.
Penelitian ini merupakan penelitian sekunder pada perusahaan saham yang terdaftar
di Bursa saham Indonesia pada periode mulai tahun 2018-2022.

3.2 Desain Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bermaksud mengungkap
pengaruh antara variabel indipenden terhadap variabel dependen. Penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif, artinya semua datanya diwujudkan dalam
angka dan analisisnya berdasarkan analisis statistik.

3.3 Definisi Dan Operasional Variabel


Definisi operasional variabel adalah devinisi yang berdasarkan karakteristik
yang diamati dari sesuatu yang diamati . karakteristik itu juga yang merupakan kata
kunci definisi operasional .dapat diamati memiliki arti sebagai memungkinkan
peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu
objek atau fenomena yang kemudian dapat diulangi kembali oleh orang lain.
Menurut jenisnya, variabel dibagi dalam dua kelompok yaitu yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas adalah suatu variabel yang apabila dalam suatu waktu berada
bersamaan dengan variabel lain, maka (diduga) akan dapat berubah dalam
keragamannya. Variabel bebas ini bisa juga disebut dengan variabel pengaruh,
perlakuan, kuasa, treatment, independent, dan disingkat dengan variabel X. Dalam
penelitian ini, yang merupakan variabel bebasnya adalah nilai tukar(X1) dan suku
bunga(X2) .

lviii
2. Variabel terikat adalah suatu variabel yang dapat berubah karena pengaruh variabel
bebas (variabel X). Variabel terikat sering disebut juga dengan variabel
terpengaruh atau dependen, tergantung, efek, tak bebas, dan disingkat dengan
nama variabel Y. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikatnya adalah
green investment(Y)
variabel penelitian sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya (sugiyono, 2016)
Variabel mempunyai dua jenis yaitu :
1. Variabel Dependen
Variabel dependen disebut juga sebagai variabel terkait yaitu variabel yang
dipengaruhi atau yang akan menjadi akibat karena adanya variabel bebas niasanya
dinotasikan dalam simbol Y ( sugiyono 2008)
Variabel yang ada dipenelitian ini adalah
Green investment (Y)
Green investment merupakan kegiatan penanaman modal yang berfokus
kepada perusahaan atau prospek investasi yang memiliki komitmen kepada
konversasi sumber daya alam ,produksi serta penemuan sumber alternative energi
baru dan terbarukan (EBT),inplementasi proyek air dan udara bersih,serta kegiatan
aktivitas yang ramah terhadap lingkungan sekitar. (Rachman, 2018).

X1 X2
PBV = PBV =
Y1 Y2

Rumus 1 Rumus 2
Keterangan:
PBV= Harga Lembar Saham
X1= Harga Saham

lix
Y1= Nilai Lembar Saham
X2= Total Equitas
Y2= Jumlah Saham Beredar
Dimana price to book value (PBV) menggambarkan seberapa besar pasar
menghargai nilai buku saham suatu perushaan. Semakin tinggi rasio ini , maka pasar
semakin percaya akan prospek perusahaan tersebut. PBV dihitung dengan rumus
(Ramadani, 2014)
Sedangkan hal yang mendasar dalam keputusan investasi, maka semakin
besar pula resiko yang harus di pertimbangkan oleh investor. Komponen penting
yang harus diperhatikan dalam analisa perussahaan yaitu laba perlembar saham atau

Earning Per Share (EPS).


Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukan pembagian laba
untuk setiap saham.semakin tinggi nilai EPS maka semakin besar laba dan
kemungkinan peningkatan jumlah dividen yang diterima pemegang saham.EPS
dihitung menggunakan rumus berikut (M.fakharudin, 2008)

t1
EPS=
i1

Keterangan :
EPS= Laba Per lembar Saham
t1= Laba Bersih
i1= Jumlah Saham Beredar

2. Variabel Independen
Variabel indevenden disebut sebgai variabel bebas yaitu variabel yang ada
atau terjadi mendahului variabel terkaitnya. Keberadaan variabel ini dalam

lx
penelitian kuantitatif merupakan variabel yang yang menjelaskan terjadinya fokus
atau topik penelitian).
1. Nilai Tukar ( X1)
Nilai tukar atau kurs merupakan nilai tukar antara dua Negara yang disepakati
penduduk kedua Negara untuk saling melakukan perdagangan ( pojok edukasi,
2016)

Y 1 +Y 2
X1=
2

Keterangan
X1= Kurs Tengah
Y1= Kurs Beli
Y2= Kurs Jual
2. Suku Bunga (X2)
Suku bunga Merupakan harga dari pinjaman. Bunga merupakan suatu ukuran
harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada
kreditur(Bagus et al., 2016)

PXIXt
SB=
jb

Keterangan:
SB= Suku Bunga t= Jumlah Tahun Tenor Pinjaman
P= Pokok Pinjaman jb= Jumlah Bulan Dari Tenor Pinjaman
I= Suku Bunga Per Tahun
Dari rumus diatas menjelaskan perhitungan tingkat suku bunga dihitung setiap
bulan yang dikakulasikan menjadi rata- rata tingkat suku bunga tahunan yang diukur
dalam satuan persen(%)( utami dan rahayu 2003)
Tabel 3.1 Variabel dan Indikator Penelitian

lxi
Variabel Kosep variabel Indikator Sumber

Green Green investment merupakan X1


(Rachman,
PBV =
investment kegiatan penanaman modal yang Y1
2018)
berfokus kepada perusahaan atau (M.fakharudin,
prospek investasi yang memiliki X2 2008)
PBV =
komitmen kepada konversasi Y2
sumber daya alam ,produksi
serta penemuan sumber t1
alternative energy baru dan EPS=
i1
terbarukan (EBT),inplementasi
proyek air dan udara bersih,serta
kegiatan aktivitas yang ramah
terhadap lingkungan sekitar.

Nilai tukar (X1) Nilai tukar merupakan harga Y 1Bank


+Y 2
X1=
mata uang rupiah terhadap mata 2
Indonesia
uang asing.

Suku bunga Harga atas penggunaan uang Bank


(X2) bisanya dinyatakan dalam persen SB= PXIXt Indonesia
jb
untuk jangka waktu tertentu

lxii
3.4 Metode penentuan populasi dan sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang,
tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi bukan sekedar jumlah
yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik
atau sifat yang dimiliki oleh subyek itu Sugiyono (2017). Dalam penelitian ini
populasinya meliputi saham yang terdaftar dalam Bursa Saham Indonesia (BSI) tahun
2018-2022. Menurut Sugiyono (Sugiyono, 2017) sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini menggunakan metode judgment atau purposive sampling dimana
sampel dipilih berdasarkan tujuan atau target tertentu, yaitu pemilihan sampel
didasarkan pada pertimbangan yang merupakan tipe pemilihan sampel secara acak
dimana informasinya diperoleh dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Sampel
yang diambil dalam penelitian ini adalah Saham yang terdaftar di Bursa Saham
Indonesia.
Kriteria perusahaan yang dijadikan sampel penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan yang terdaftar di bursa saham Indonesia.
2. Perusahaan yang terdaftar di bursa saham indonesia dan terlibat dengan Green
Investtment.
3. Perusahaan yang secara lengkap menampilkan data- untuk perhitungan
pervariabel yang dibutuhkan dari tahun 2018-2022.

4. Perusahaan yang sudah menerapkan green investment atau investasi hijau di


antara tahun 2018-2022.

lxiii
Tabel 3.2 Kriteria Perusahaan

No Kriteria Jumlah
1 Perusahaan yang terdaftar di bursa saham Indonesia 869
Perusahaan yang terdaftar di bursa saham Indonesia tidak
2 839
terlibat terlibat dengan Green Investtment.
Perusahaan yang terdaftar di bursa saham Indonesia terlibat
3 30
terlibat dengan Green Investtment.
Perusahaan yang tidak lengkap menampilkan data- untuk
4 perhitungan pervariabel yang dibutuhkan dari tahun 2018- 26
2022.
Perusahaan yang lengkap menampilkan data- untuk
5 perhitungan pervariabel yang dibutuhkan dari tahun 2018- 4
2022.
Jumlah saham yang dijadikan sempel penelitian. 4
Sumber : Data diperoleh oleh peneliti,2023.
Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh 4 perusahaan yang akan menjadi
sempel penelitian yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.3 Perusahaan yag akan dijadikan sampel

No Kode Nama Perusahaan Tanggal Listing


PT Bank Central Asia
1 BBCA 10 Des 2010
Tbk
PT Bank Rakyat
2 BBRI 1 Juni 2022
Indonesia Tbk
PT Bank Negara
3 BBNI 18 Nov 2022
Indonesai Tbk

4 BMRI PT Bank Mandiri Tbk 23 Mey 2023


Sumber : Data diperoleh oleh peneliti,2023.

3.5 Metode Penelitian


Metode penelitian menggunakan Metode deskriptif yaitu metode yang
menggammbarkan keadaan saat penelitian. Metode ini bertujuan untuk mengungkap
suatu keadaan atau masalah sesuai dengan fakta-fakta yang menghubungkan antara
fenomena yang diteliti melalui pendeskrifsian, pengembangan secara sistematis

lxiv
factual dan akurat.diharapkan metode penelitian ini peneliti dapat mengetahui
keterkaitan antara nilai tukar,suku bunga dengan green investment.
Adapun untuk melaksanakan penelitian ini menggunakan langkah- langkah yang
telah ditentukan sebagai berikut :
1. Memilih sampel dan menentukan peneltian
2. Mengumpulkan data nilai tukar dari kurs dollar
3. Mengumpulkan data suku bunga dari Bank Indonesia
4. Menguji hasil yang didapat dari pengumpulan data.
5. Mengambil kesimpulan dari hasil penelitian

3.6 Teknik pengumpulan data


Teknik pengumpulan data mengacu pada cara yang digunakan penelitian
untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Data yang telah terkumpul digunakan
untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik Pengumpulan data yang
digunakan sebagai berikut:

3.6.1. Studi pustaka


Merupakan duatu metode untuk memperoleh data dengan mengutip melalui
literatur ,artikel,jurnal dan hasil penelitian terdahulu.

3.6.2. Metode analisis data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan
bantuan program perangkat lunak Eviews 12. Pada analisis data panel, beberapa
langkah perlu dilakukan, diantaranya adalah
1. Analisis Statistik Deskriptif
Informasi statistik deskriptif merupakan informasi statistik yang berguna
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau mendeskripsikan data
yang dikumpulkan sebagaimana adanya, tanpa bermaksud untuk membuat
kesimpulan atau generalisasi yang luas. Penelitian tentang populasi jelas akan

lxv
menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya. penelitian dilakukan pada
sampel, analisisnya dapat menggunakan statistik deskriptif atau inferensial.
Informasi statistik deskriptif meliputi data yang diwakili oleh tabel, grafik,
diagram lingkaran, piktogram, perhitungan pola, median, dan rata-rata (ukuran
tendensi sentral), dan perhitungan distribusi data dengan perhitungan rata-rata dan
deviasi standar, perhitungan persentase (Sugiyono, 2017).

2. Model Regresi Data Panel


Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel seperti telah
diungkapkan sebelumnya. Data tersebut diregresikan menggunakan tiga model
regresi diantaranya adalah common effect model (CEM )yaitu model kuadrat terkecil,
fixed effect model (FEM) merupakan model dengan pendekatan efek tetap, dan
random effect model(REM) yaitu pendekatan dengan efek acak. Dari ketiga model
tersebut untuk mendapatkan model yang terbaik untuk penelitian ini, maka terlebih
dahulu dilakukan pengujian terhadap masing-masing model. (Kuncoro, 2012)
1 Common Effect Model
Model common effect menggabungkan data cross section dengan time series
dan menggunakan metode OLS untuk mengestmasi model data panel tersebut
(Widarjono: 2009). Model ini merupakan model paling sederhana dibandingkan
dengan kedua model lainnya. Model ini tidak dapat membedakan varians antara
silang tempat dan titik waktu karena memiliki intercept yang tetap, dan bukan
bervariasi secara random (Kuncoro, 2012). Model ini mengasumsikan 44 intersep dan
slope konstan untuk semua unit cross section dan time series (Gujarati, 2003).

2 Fixed Effect Model


Model fixed effect adalah model dengan intercept berbeda-beda untuk setiap
subjek (cross section), tetapi slope setiap subjek tidak berubah/konstan seiring waktu
(Gujarati, 2003). Model ini mengasumsikan bahwa intercept adalah berbeda setiap

lxvi
subjek sedangkan slope tetap sama antar subjek. Dalam membedakan satu subjek
dengan subjek lainnya digunakan variabel dummy (Kuncoro, 2012)
3 Random Effect Model
Random Effect Model disebabkan variasi dalam nilai dan arah hubungan antar
subjek diasumsikan random yang dispesifikasikan dalam bentuk residual (Kuncoro,
2012). Model ini mengestimasi data panel yang variabel residualnya diduga memiliki
hubungan antar waktu dan antar subjek. Model random effect digunakan untuk
mengatasi kelemahan model fixed effect yang menggunakan variabel dummy
(Widarjono 2009). accounting.binus.ac.id
Pada regresi data panel telah ditentukan menggunaka model common, maka
rumus pada model common sebagai berikut:

1 1 2 2
Y =a+ β X + β X +e

Keterangan :
Y = Green invesment
𝛼 = konstanta
β = koefisien regresi
X1 = nilai tukar
X2 = suku bunga
i = cross section
t = time series
e = error
3.6.2.1.1.1.1. Pemilihan Model Regresi Data Panel
Ketiga model yang telah diestimasi dan akan ditentukan model mana yang
paling tepat. Terdapat beberapa tahapan uji untuk memilih model regresi data panel
(CEM, FEM atau REM) berdasarkan karakteristik data yang dimiliki, yaitu
1. Uji chow

lxvii
Uji chow merupakan tes untuk memilih antara Common Effect Model (CEM),
dan Fixed Effect Model (FEM). Uji ini digunakan untuk mengetahui perbandingan
nilai probability F dengan signifikan. Jika nilai probability F < 0,05 maka model yang
terpilih adalah model FEM dibandingkan dengan CEM. Sebaliknya apabila nilai
probability F > 0,05 maka model terpilih yaitu model CEM yang lebih baik daripada
model FEM (Sarwono dan Hendra N.S, 2014).
2. Uji hausman
Uji hausman merupakan tes yang digunakan untuk memilih model yang
paling tepat antara Fixed Effect Model (FEM), dan Random Effect Model (REM). Uji
ini digunakan untuk mengetahui perbandingan antara nilai probability chi-square dan
signifikan. Jika nilai probability chi-square < 0,05 maka model yang terpilih adalah
model FEM dibandingkan dengan REM. Sebaliknya jika nilai probability chi-square
> 0,05 maka model REM yang terpilih dibandingkan model FEM (Sarwono dan
Hendra N.S, 2014
3.6.2.1.1.1.2. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi variabel
dependen dan variabel independen berdistribusi normal atau tidak. Model yang baik
adalah model yang memiliki distribusi data yang normal. Untuk menguji normalitas
data menggunakan eviews ada dua cara, yaitu menggunakan histogram dan uji
Jarque-bera. Jarque-bera adalah uji statistik untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Menurut Gujarati (2013) deteksi dengan melihat
Jarque-bera yang merupakan asimtotis (sampel besar dan didasarkan atas residual
Ordinary Least Square)

1. Bila probabilitas > 0.05 maka data berdistribusi normal.


Bila probabilitas < 0.05 maka data berdistribusi tidak normal.
3.6.2.1.1.1.3. Uji asumsi klasik
Pemakaian metode Ordinary Least Squared (OLS) digunakan untuk
mengetahui hasil nilai parameter pemilihan model yang paling efektif, maka

lxviii
diperlukan pengujian apakah model tersebut menyimpang dari asumsi klasik atau
tidak, deteksi tersebut terdiri dari (Sunayah dan Ibrahim, 2016) :
1. Uji Heterokesdatisitas
Uji Heterokesdatisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastitas dan jika varian tidak konstan atau berubah-ubah maka disebut
heterokesdatisitas. Model regresi yang baik adalah homoskesdatisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas. Pengujian ini dilakukan dengan uji Glejser yaitu meregresi
masing-masing variabel independen dengan absolute residual sebagai variabel
independen. Residual adalah selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi,
sedangkan absolute adalah nilai mutlak. Uji Glejser digunakan untuk meregresi nilai
absolute residual terhadap variabel independent. Jika hasil tingkat kepercayaan uji
Glejser > 0,05 maka tidak terkandung heterokesdatisitas.
2. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai Uji Durbin
Watson untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi.
Dasar pengambilan keputusan ialah jika Durbin Watson terletak diantara DU dan 2-
DU artinya tidak terjadi autokorelasi.
3. Uji Multikolinieritas
Pengujian ini berguna untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antara variabel independen. Model yang baik adalah model yang
tidak terjadi korelasi antar variabel independennya. Apabila koefisien korelasi antar
variabel bebas > 0,8, maka dapat disimpulkan bahwa model mengalami masalah
multikolineriaritas. Sebaliknya, koefisien korelasi < 0,8 maka model bebas dari
multikolinieritas.

lxix
3.6.2.1.1.1.4. Uji hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk mendeskripsikan hubungan antar
variabel dependen, yaitu Y (green invesment), dengan variabel independen, yaitu nilai
tukar (X1), suku bunga (X2.
1. Uji F
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen
atau variabel bebas yang termasuk dalam regresi memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel terikat pada waktu yang bersamaan.Pengujian ini dilakukan dengan
uji F pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat kesalahan (α) 5% dengan degree of
freedom (df1) = k-1, degree of freedom (df2) = n-k. Pengambilan keputusan adalah
sebagai berikut (Sunayah dan Ibrahim, 2016):
Jika f-hitung < f-tabel : H0 diterima dan Ha ditolak
Jika f-hitung > f-tabel : H0 ditolak dan Ha diterima
2. Uji Statistik Parameter Individual (Uji Statistik t)
Tujuan pengujian hipotesis adalah untuk menentukan pengaruh dan
signifikansi setiap variabel independen terhadap variabel dependen. Uji koefisien
regresi secara parsial menggunakan uji t pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat
kesalahan pada analisis (α) 5% dengan ketentuan degree of freedom (df) = n-k,
dimana n merupakan besarnya sampel, k merupakan jumlah variabel. Dasar
pengambalian keputusan adalah (Gujarati, 2012):
Jika t-hitung < t-tabel : H0 diterima dan Ha ditolak
Jika t-hitung > t-tabel : H0 ditolak dan Ha diterima

3. Koefisien Determinasi (R2 )


Koefisien determinasi R2 pada dasarnya mengukur kemampuan model dalam
menjelaskan perubahan variabel independen. Nilai koefisien determinasi diantara 0
dan 1 (0 < R2 < 1), nilai R2 yang kecil artikan sebagai kemampuan variabel

lxx
independen dalam menggambarkan variasi variabel independen sangat terbatas. Nilai
yang mendekati 1 berarti variabel independen menyediakan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi perubahan dalam model variabel dependen.
Adjusted R-Squared (Adj R2 ) Jika variabel independen hanya satu, maka R-Squared
(R2 ) digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen (Gujarati, 2012).

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

lxxi
4.1 Gambaran umum objek penelitian
Objek yang di gunakan dalam penelitian ini adalah saham. Populasi dalam
penelitian ini adalah saham pada periode 2018-2022. Jumlah sample dalam penelitian
ini sebanyak 4 sample perusahaan. Masing-masing saham yang terdaftar di Bursa
Saham Indonesia yang menjadi sample penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bank Central Asia Tbk (BBCA)


Bank central asia pertama kali beroprasi pada 21 Februari 1957 yang berkantor
pusat asemka di Jakarta. Efektif pada 2 september 1975 nama bank diubah menjadi
PT. Bank Central Asia dan pada tahun 1977 Bank Central Asia berkembang menjadi
Bank Devisa.BCA mengembangkan alternative jaringan layanan melalui ATM
( Anjungan Tunai Mandiri atau automated teller macine). Bank Bca mengalami Bank
Rush pada tahun 1998 menjadi bank take over (BTO)bertepatan dengan krisis
moneter Indonesia dan bisa disertakan dalam program rekapitalisasi dan
restrukturisasi yang dilaksanakan oleh institusi pemerinrtah BPPN (Badan
penyehatan perbankkan nasional). Pengembangan bisnis terjadi pada periode 2000-
sekarang banyak pengembangan untuk memperkuat dan mengembangkan produk
dan layanan dengan memperkenalkan debit BCA, Tunai BCA, Internet Bangking(klik
BCA ), mobile banking (m-BCA), EDCBIZZ dan lain-lain.
Hal yang telah dilakukan dalam upaya Green Economi yaitu Good Health &
Well Being, Quality Education, Gender Equality, Affordable & Clean Energy, Decent
Work & Economic Growth, Industry Innovation & Infrastructure, Reduce
Inequalities, Climate Action dan Peace, Justice & Strong Institution

2. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)


Bank rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang
didirikan di purwokerto,jawa tengah oleh raden Bei Aryawirjaatmadja tanggal 16

lxxii
desember 1895 dengan nama the poerwokertos che haulp en spaarbank ther in land
sche hoov.melalui PERPU No 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan
Nelayan (BKTN) kemudian berdasarkan penetapan presiden no 9 tahun 1965 BKTN
diintegrasikan kedalam Bank Indonesia dengan nama Bnak Indonesia urusan koperasi
dan layanan. Setelah berjalan 1 bulan keluar PENPRES no 17 tahun 1965 trntang
pembentukan bank tunggal dengan nama bank Indonesia . dalam ketentuan baru itu
Bank Indonesia urusan koperasi tani dan nelayan diintegrasikan dengan nama bank
indonesia unit II bidang rural. Sejak satu agustus 1992 berdasarkan undang undang
perbankkan nomer 7 tahun 1992 dan peraturan pemerintah RI nomer 21 tahun 1992
setatus dirubah menjadi Perseroan Terbatas,kepemilikan bank dipegang seluruhnya
oleh pemerintah republic Indonesia. Pada tahun 2003 pemerintah Indonesia
memutuskan menjual 30% saham sehingga menjdi perusahaan public dengan nama
resmi PT.Bank Rakyat Indonesia (persero)Tbk yang digunakan sampai saat ini..
Dalam menerapkan prinsip ESG yang terbaru, yakni pada Juni tahun 2022 ini,
BRI menerbitkan obligasi berwawasan lingkungan atau green bond dengan
menargetkan penghimpunan dana sebesar Rp 15 triliun, dengan jumlah emisi tahap I
di tahun 2022 sebanyak-banyaknya Rp 5 triliun.

3. Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)

Pada awal didirikannya Bank Negara Indonesia berdasarkan peraturan


pemerintah pengganti undang- undang nomer 2 tahun 1946, selanjutnya berdasarkan
undang- undang nomer 17 tahun 1968 Bni ditetapkan menjadi “Bank Negara
Indonesia 1946) dan statusnya menjadi bank umum milik Negara. Bni diberi
mandate untyk memperbaiki ekonomi rakyat dan berpartisipasi dalam pembangunan
nasional yang dikukuhkan oleh UU 17 tahun 1968. Pada tanggal 29 april 1992
berdasarkan peraturan pemerintah no 19 telah dilakukan penyesuaian bentuk hukum
BNI menjadi perusahaan perseron Terbatas ( Persero) saat ini 60% saham Bni
dimiliki oleh pemerintah republic Indonesia sedangkan 40% diiliki masyarakat, baik
individu maupun institusi.

lxxiii
PT BNI Sekuritas berperan sebagai Joint Lead Underwriter (JLU) untuk PT
Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) melakukan penawaran obligasi berwawasan
lingkungan tahun 2022 dengan target dana mencapai Rp 5 triliun. Obligasi hijau ini
dinilai dapat menjadi alternatif investasi bagi investor yang memperhatikan
lingkungan

4. Bank Mandiri Tbk (BMRI)


Bank mandiri didirikan pada 2 oktober 1998 sebagai bagian dari peogram
restrukturisasi perbankkan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia pada bulan
juli 1999 4 bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank dagang Negara Bank
ekspor infor Indonesia dan bank pembangunan Indonesia dilebur menjadi bank
mandiri dimana masing masing bank memiliki peran yang tidak terpisahkan dalam
pembangunan perekonomian Indonesia. Program transpormasi tahap 1 terjadi pada
tahun 2005- 2009 dengan melaksanakan 4 strategi inplementasi budaya, pengendalian
tingkat NPL ,meningkatkan pertumbuhan bisnis yang memenuhi rata-rata,dan
pengembangan pengelolaan program aliansi untuk mendapat aspirasi menjadi
regional champon Bank
Komitmen Bank Mandiri diwujudkan secara nyata melalui penerbitan
Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berwawasan Lingkungan
Berkelanjutan (Green Bond) Bank Mandiri Tahap I Tahun 2023 dengan target
indikatif Rp 5 Triliun. Penerbitan Green Bond ini adalah bagian dari PUB Green
Bond Bank Mandiri dengan total sebesar Rp10 triliun yang akan digunakan untuk
membiayai atau membiayai kembali kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam kategori
Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) sebagaimana diatur dalam POJK
No.60/POJK.04/2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang
Berwawasan Lingkungan (Green Bond).

lxxiv
4.2 Analisis data
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskripsi digunakan untuk menggambarkan keadaan umum
data. Perhitungan statistik deskriptif dari semua variabel penelitian yang terdiri dari
green invesmnet sebagai variabel dependen dan nilai tukar serta suku bunga sebagai
variabel independen. Tabel berikut menunjukkan nilai minimum, maksimum, rata-
rata (mean) dan standar devisiasi dari setiap variabel penelitian

Tabel 4.1 Hasil statistik deskriptif

INV NT SB
4.75000
Mean 6573.600 14546.60 0
5.00000
Median 5267.500 14422.00 0
6.00000
Maximum 2600.000 15775.00 0
3.50000
Minimum 3163.000 13931.00 0
1.00000
Std. Dev. 4944.327 566.9612 0
-
0.12149
Skewness 3.192791 1.249199 7
1.37465
Kuertosis 13.26183 3.524819 4

2.25066
Jarque-Bara 121.7340 5.431187 4
0.32454
Probability 0.000 0.066166 5

95.0000
Sum 131472.0 290932.0 0
19.0000
Sum Sq. Dev 4.64E+08 6107455 0

Observation 20 20 20
Sumber : Data diperoleh oleh peneliti,2023.

lxxv
Hasil uji statistik deskriptif dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Green Invesment berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa variabel green
investmnet memiliki nilai minimum sebesar 3163.000 dan nilai maksimum sebesar
26000.00.hasil tersebut menunjukan bahwa besar kisaran3163.000 antara hingga
26000.00. nilai terendah terjadi pada tahun 2018 dan nilai tertinggi terjadi pada tahun
2022. Nilai mean (rata-rata ) sebesar 6573.600 pada standar deviasi sebesar
4944.327. nilai rata- rata lebih besar dari standar deviasi yang berarti simpangan data
dalam sampel penelitian relative kecil.
2. Nilai tukar Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel nilai tukar
memiliki nilai minimum sebesar 13931.00 dan nilai maksimum sebesar 1577500.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa besar berkisar antara13931.00 hingga 1577500
Nilai terendah terjadi pada tahun 2018 dan nilai tertinggi terjadi pada tahun 2022.
Nilai mean (ratarata) sebesar 14546.60 pada standar deviasi sebesar 566.9612 . Nilai
rata-rata lebih kecil dari standar deviasi yang berarti simpangan data dalam sampel
penelitian relatif besar.
3. Suku bunga Hasil statistik deskriptif pada tabel dapat dilihat bahwa selama
pengamatan variabel suku bunga menghasilkan nilai minimum sebesar 3.500000 dan
nilai maksimum 6.000000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa besar suku bunga
perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berkisar antara 3.500000
hingga 6000.000. Nilai mean (rata-rata) suku bunga sebesar 4.750000pada standar
devisiasi sebesar 1.000000. Nilai rata-rata (mean) lebih besar dari standar devisiasi
yaitu 4.750000>1.000000.

4.2.2 Model Regresi data panel


Untuk mengestimasi parameter model dengan data panel, terdapat beberapa
teknik yang ditawarkan yaitu metode Common Effect Model (CEM) ,Metode Fixed
Effect (FEM) dan Metode Random Efecct (REM) berikut merupakan aplikasi dari
pemilihan model.

lxxvi
1. Metode Common Effect Model (CEM)

Hasil estimasi data menggunakan Common Effect model dapat dilihat pada
Tabel 4.2 Tabel Common Effect Model (CEM)

Dependent Variable: INV


Method: Panel Least Squares
Date 07/11/2023 Time: 15.09
Sampel 2018-2022
Periods include:5
Cross-sections included :4
Total panel (balanced) observations:20
t-
Variable Coefficient Std.Error Prob
Statistic
C 2638.358 11078.96 0.238141 0.8146
NT 0.262528 0.795462 0.330032 0.7454
-
SB -258.948 450.996 0.5734
0.574169
R-Squared 0.020362 Mean dependent var 5227.250
Adjusted R-squared -0.09489 S.D.dependenvar 1779.315
S.E of regression resid 1,861.821 Akaike info criterion 18.03398
Sum squared resid 58928418 Schwarz criterion 18.18334
Log likelihood -177.3398 Hannan-Quinn criter 18.06314
F-statistic 0.176673 Durbin-Waston stat 0,694379
Prob(F-statistic) 0.839573
Sumber : Data diperoleh oleh peneliti,2023.

Dari uji Common Effect dapat dilihat bahwa nilai prob(F-Statistic) sebesar
0.839573 yang berarti lebih besar dari nilai batas krisis yaitu 0.05 . dari hasil ini dapat
disimpulkan bahwa H1 atau yang berarti tidak pengaruh simultan variabel predictor
terhadap variabel responden terbukti bermakna statistic.

2. Fixed Effect Model (FEM)

Hasil estimasi data menggunakan Fixed Effect model dapat dilihat pada tabel
dibawah ini

lxxvii
Tabel 4.3 Fixed Effect Model (FEM)

Dependent Variable: INV


Method: Panel Least Squares
Date 07/11/2023 Time: 15:19
Sampel 2018-2022
Periods include:5
Cross-sections included :4
Total panel (balanced)
observations:20
Variable Coefficient Std.Error t-Statistic Prob
C -2691.665 7230.056 -0.372288 0.7153
NT 0.652088 0.519506 1.255208 0.2300
SB -329.8425 288.7726 -1.142223 0.2725
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-Squared 0.670774 Mean dependent var 5227.250
Adjusted R-squared 0.553193 S.D.dependenvar 1779.315
S.E of regression resid 1189.358 Akaike info criterion 17.24354
Sum squared resid 19804011 Schwarz criterion 17.54226
Log likelihood -166.4354 Hannan-Quinn criter 17.30185
F-statistic 5.704798 Durbin-Waston stat 2.223149
Prob(F-statistic) 0.004488
Sumber : Data diperoleh oleh peneliti,2023.

Berdasarkan uji fixed effect model dapat dilihat nahwa nilai prob (F-Statistik)
sebesar 0.004488 yang berarti lebih kecil dari nilai batas krisis yaitu 0.05 .dari hasil
ini dapat disimpulkan bahwa H1 atau yang berarti berpengaruh simultan variabel
predictor terhadap variabel responden terbukti nermakna statistic.

3. Random Effect Model (REM)

lxxviii
Hasil estimasi random effect model dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 4.4 Random Effect Model (REM)

Dependen
variable :INV
Method: Panel EGLS (Cross-selection random effects)
Date 07/11/2023 Time: 15:25
Sampel 2018-2022
Periods include:5
Cross-sections included :4
Total panel (balanced) observations :20
Swamyand Arora estimator of component variances
Variable Coefficient std.Error t-Statistic Prob
-
C -1935.871 7239.57 0.7924
0.267401
NT 0.596849 0.517911 1.152416 0.2651
-
SB -319.790 288.6777 0.2834
1.107774
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-selection random 1337.77 0.5585
Idionsyncratic random 1189.358 0.4415
Weighted Statistics
Mean dependent
R-Squared 0.097465 1931.297
var
Adjusted R-squared -0.008715 S.D.dependenvar 1213.261
S.E of regression resid 1218.536 sum aquaded resid 25242119
F-statistic 0.91792 Durbin-Waston stat 1.722112
Prob(F-statistic) 0.418257
Unweihted statistic
R-Squared 0.010183 Mean dependent var 5227.251
Sum squared resid 59540717 Durbin-Waston stat 0.730084
Sumber : Data diperoleh oleh peneliti,2023.

lxxix
Dari uji random effect model dapat dilihat bahwa nilai prob (F-Statistic)
sebesar 0.418257 yang berarti lebih besar dari nilai krisis 0.05 .dari hasil ini dapat
disimpulkan bahwa H1 atau yang berarti pengaruh simultan variabel predictor
terhadap variabel responden terbukti bermakna statistic.

4.2.3 Pemilihan Model Regresi Linier Data Panel


Pemilhan model regresi linier data panel memiliki tiga uji yaitu :
1. Uji Chow
Uji chow merupakan tes untuk memilih antara model Common Effect Model
(CEM), dan Fixed Effect Model (FEM). Uji ini digunakan untuk mengetahui
perbandingan nilai probability F dengan signifikan. Jika nilai probability F < 0,05
maka model yang terpilih adalah model FEM dibandingkan dengan CEM.

Tabel 4.5 Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests


Equation : untilited
Test cross- Section Fixed Effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 9.219373 (3,14) 0.0013
Cross-section Chi-square 21.808779 3 0.0001
Sumber : Data diperoleh oleh peneliti,2023.

Jika dilihat dari nilai cross-section Chi-Square pada kolom prob maka
hasilnya adalah 0.0001 jika nilai cross-section Chi-Square <0.05 maka akan terpilih
fixed effect model dengan demikian ,berdasarkan kriteria penyajian maka Fixed effect
model lebih baik dibandingkan common effect model sehingga dapat disimpulkan
bahwa H0 ditolak dan dilakukan uji selanjutnya yaitu dengan menggunakan uji
Hausman
2. Uji Hausman

lxxx
Uji hausman merupakan tes yang digunakan untuk memilih model yang
paling tepat antara Fixed Effect Model (FEM), dan Random Effect Model (REM). Uji
ini digunakan untuk mengetahui perbandingan antara nilai probability chi-square dan
signifikan. Jika nilai probability chi-square < 0,05 maka model yang terpilih adalah
model FEM dibandingkan dengan REM. Sebaliknya jika nilai probability chi-square
> 0,05 maka model REM yang terpilih dibandingkan model FEM. Hipotesis Uji
Chow adalah sebagai berikut: H0 : Random Effect Model Ha : Fixed Effect Model
Tabel 4.6 Uji Hausman

Correlated Random Effects -Hausman Test


Equation : HAUSMAN
Test Cross-section Random effect
Chi-sq. Chi-Sq.
Test Summary Prob.
Statistic d.f.
Crooss-section
0.000000 2 1.0000
Random
Sumber : Data diperoleh oleh peneliti,2023.

Menunjukkan bahwa hasil Uji Hausman diperoleh dari probabilitas sebesar


1.0000 menunjukkan angka tersebut lebih besar dari 0.05 sehingga H0 diterima. oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Fixed Effect model
3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui dalam variabel residual atau
variabel penggangu memiliki distribusi normal pada model regresi. Mengetahui data
terdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan uji statistik Jarque-Bera Test
(JB). Jarque-Bera Test merupakan alat uji statistik untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal. Jika nilai probabilitasnya lebih besar dari 5%, maka data
dikatakan berdistribusi normal (Winarno, 2015)

lxxxi
10
Series: Standardized Res iduals
Sa mpl e 2018 2022
8 Obs erva tions 20

Mean 2.17e-14
6 Medi an -69.75849
Ma xi mum 1778.346
4 Mi ni mum -2612.891
Std. Dev. 1020.939
Skewnes s -0.697482
2 Kurtos i s 3.940648

Ja rque-Bera 2.358951
0 Probabil ity 0.307440
-3000 -2000 -1000 0 1000 2000

Gambar 4.1 Uji Normalitas

Sumber : Data diolah, 2023.

Grafik diatas menunjukkan nilai probability Jarque-Bera sebesar 2.358951


yang berarti lebih besar dari α (0.307440 > 0.05), hasil ini menunjukkan bahwa data
berdistribusi normal atau dapat dikatakan telah lulus uji normalitas.
4.3 Uji asumsi klasik
Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda pada panel . sebelumnya
melakukan analisis regresi ,perlu dilakukan terlebih dahuku uji asumsi klasik yang
terdiri dari 3 asumsi yaitu uji autokorelasi, uji multikolinertas dan uji
heteroskedastisitas .uji asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah model
regresi yang digunakan dapat menghasilkan hasil estimator yang baik.
1. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara


variabel independen dalam regresi ini. Uji ini digunkankan untuk mengetahui
terjadinya multikolinearitas dengan melihat nilai korelasi sederhana antar variabel
independen, jika lebih besar dari 0,8 maka model penelitian tersebut terdapat masalah

lxxxii
multikolinearitas. Sebaliknya jika nilainya lebih kecil dari 0,8 maka model penelitian
ini lolos masalah multikolinearitas.

Tabel 4.7 Hasil uji Multikolinearitas

NT SB
0.32098641
NT 1 …
0.32098641
SB … 1

Sumber : Data diperoleh oleh peneliti,2023.

Semua variabel nilai tukar dan suku bunga terdapat hubungan antar variabel
< 0.8 yang berarti tidak ada masalah multikolinearita
2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas merupakan pengujian yang digunakan untuk menguji


ada tidaknya ketidaksamaan variance dari residual pengamatan satu dengan
pengamatan lain dalam model regresi. Untuk menguji heteroskedastisitas dalam
penelitian ini menggunakan uji Glejser. Pengujian ini dilakukan dengan
membandingkan nilai signifikansi masing-masing variabel independen. Jika nilai
signifikansi > 0.05, maka dapat dikatakan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Berikut adalah hasil uji heteroskedastisitas
Tabel 4.8 Uji Heteroskedastisitas

variabel coefficient Std.Error t-statistic Prob


C -1667.908 4459.371 -0.374023 0.7130
NT 0.247905 0.320180 0.774267 0.4494
SB -78.45078 181.5296 -0.432165 0.6711
Sumber : Data diperoleh oleh peneliti,2023.

lxxxiii
Berdasarkan table diatas menunjukkan bahwa semua variabel independen
memiliki nilai probabilitas signifikan diatas 0.05 yaitu nilai tukar 0,4494 dan suku
bunga 0,06711 > 0.05. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi
masalah heteroskedatisitas.
3. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai Uji Durbin


Watson untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dalam suatu model regresi.
Dasar pengambilan keputusan ialah jika Durbin Watson terletak diantara DU dan 4-
DU artinya tidak terjadi autokorelasi.
Tabel 4.9 Uji Autokorelasi

R-Squared 0.020362 Mean dependent var 5227.250


Adjusted R-squared -0.094890 S.D.dependenvar 1779.315
S.E of regression 1,861.821 Akaike info criterion 18.03398
Sum squared resid 58928418 Schwarz criterion 18.18334
Log likelihood -177.3398 Hannan-Quinn criter 18.06314
F-statistic 0.176673 Durbin-Waston stat 1.205789
Prob(F-statistic) 0.839573
Sumber : Data diperoleh oleh peneliti,2023.
Keterangan:
Nilai N=20
K= 2 (Variabel Independen)
Nilai DL =1.1004
Nilai DU=1.5367
Maka berdasarkan tabel acuan Durbin Watson dengan α = 5% mendapat hasil
sebagai berikut :
- Nilai DL =1.1004
- Nilai 4-dl= 2.8996
- Nilai du =1.5367
- Nilai 4-du= 2.4633
- Nilai durbin watson ( DW)= 1.205789

lxxxiv
Hasil uji Autokorelasi Durbin Watson :
DU <DW<4-DU = 1.5367 < 1.205789 < 2.4633
Kesimpulan data tidak terjadi gejala autokorelasi atau lolos uji autokorelasi
dikarnakan nilai Durbin Watson berada diantara niral du dan 4-du

Autokorelasi Ragu-ragu Tidak Ada Ragu-ragu Autokorelasi


Positif Autokorelas 4-DU 4-DL Negatif
DL DU
i
1.2057
1.1004 1.5367 2.4633 2.8996

Gambar 4.2 Uji tabel DW

4.4 Uji Hipotesis


Hasil pengujian baik secara serempak ataupun secara persial pengaruh pada
variabel independen yaitu nilai tukar dan suku bunga terhadap variabel dependen
yaitu green investment

Tabel 4.10 Hasil untuk Uji F, Uji T dan Koefisien Determinan (R2)

Dependent Variable: INV


Method: Panel Least Squares
Date 07/11/2023 Time: 15:19
Sampel 2018-2022
Periods include:5
Cross-sections included :4
Total panel (balanced)
observations:20

Variable Coefficient Std.Error t-Statistic Prob


C -2691.665 7230.056 -0.372288 0.7153

lxxxv
NT 0.652088 0.519506 1.255208 0.2300
SB -329.8425 288.7726 -1.142223 0.2725
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-Squared 0.670774 Mean dependent var 5227.250
Adjusted R-squared 0.553193 S.D.dependenvar 1779.315
S.E of regression resid 1189.358 Akaike info criterion 17.24354
Sum squared resid 19804011 Schwarz criterion 17.54226
Log likelihood -166.4354 Hannan-Quinn criter 17.30185
F-statistic 5.704798 Durbin-Waston stat 2.223149
Prob(F-statistic) 0.004488
Sumber : Data diperoleh oleh peneliti,2023.

1. Uji Signifikasi simultan (Uji F)

Hasil uji simultan (uji F) terlihat bahwa nilai prob.(F-statistik)sebesar 0.0004488 <
0,05 sehngga berdasarkan kriteria pengujian hipotesis maka Ho ditolak atau Ha
diterima. Hal ini menunjukan bahwa secara simultan nilai tukar dan suku bunga tidak
memiliki berpengaruh signifikan terhadap green investment.

2. Uji secara persial uji T

1. Nilai tukar memiliki nilai koefisien sebesar 0.652088, artinya jika nilai tukar
mengalami kenaikan 1% dan variabel lain dianggap konstan , maka green
investment mengalami peningatan sebesar0.652088. nilai probabilitas sebesar
0.2300 lebih besar dari angka 0,05, maka kesimpulannya bahwa nilai tukar
memiliki memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap green
investment.
2. suku bunga memiliki nilai koefisien sebesar 329.8425 artinya jika suku bunga
megalami kenaikan 1% dan variabel lain dianggap konstan ,maka green
investment mengalami peningkatan sebesar 329.8425 nilai probabilitas
sebesar 0.2725 lebih kecil dari angka 0,05 maka kesimpulannya bahwa suku
bunga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap green investment.

lxxxvi
Koefisien determinasi (adjusted R2)443

Koefisien detrminasi adalah pengujian yang menunjukan baik atau tidaknya


model regresi yang terestimasi . nilai dari koefisien determinasi mencerminkan
seberapa besar variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel indipenden. Semakin
besar nilai Adjusted R-squared , maka semakin baik kualitas model yang digunakan
arena semakin dapat memperjelas pengaruh antara variabel dependen dengan variabel
indipenden.
Berdasarkan hasil regresi berganda diatas koefisien determinasi (adjusted R-
squared) adalah sebesar 0.553193 atau 55.319% hal ini menunjukan bahwa variabel
indipenden nilai tukar dan suku bunga mampu menjelaskan pengaruh green
investment sebesar 0.553193.

4.5 Pembahasan
Pengaruh nilai tukar dan suku bunga terhadap Green Investment secara
Simultan berdasarkan hasil estimasi linier berganda menunjukkan bahwa variabel
nilai tukar dan suku bunga secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap green investment. Pada variabel nlai tukar memiliki pengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap green investment . Dan pada variabel suku bunga positif dan
tidak signifikan terhadap green investment.
1 Pengaruh nilai tukar Terhadap Green Investment
Berdasarkan pada hasil penelitian, nilai tukar berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap green investment. Artinya jika nilai tukar rupiah terhadap dollar
mengalami pelemahan maka investasi juga akan mengalami penurunan. Berarti
dengan semakin meningkatnya nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dollar, maka akan
berdampak pula dengan menurunya investasi. Nilai tukar juga dapat menjadi
pendorong masuknya investasi ke negara tujuan, hal tersebut dikarenakan penguatan
mata uang negara tujuan akan meningkatkan hasil investasi para investor.

lxxxvii
Hasil penelitian ini Perusahaan yang memiliki tingkat ekspor tinggi
akandiuntungkan dengan kondisi nilai tukar yang tinggi sehingga pendapatan yang
diterima lebih besar daripada beban yang dikeluarkan sehingga menarik minat para
investasi untuk menginvestasikan dananya ke instrumen yang diterbitkan oleh
perusahaan tersebut, begitupun sebaliknya jika perusahaan tersebut lebih banyak
mengimpor bahan bakunya dari luar negeri maka ketika nilai tukar mata uang tinggi,
beban yang dikeluarkan oleh perusahaan akan menjadi lebih tinggi dari biasanya dan
mengurangi laba yang diterima sehingga investor ragu untuk menginvestasikan dana
yang dimilikinya ke instrumen yang diterbitkan oleh perusahaan tersebut (Setiadi,
2018).
2. Pengaruh suku bunga Terhadap Green Investment
Berdasarkan hasil penelitian suku bunga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap green investment, artinya bahwa semakin tinggi suku bunga maka akan
semakin lesu pula keinginan masyarakat untuk menabung. Dapat disimpulakn pada
suku bunga yang lebih tinggi masyarakat akan terdorong untuk mengorbankan atau
mengurangi pengeluaran untuk konsumsi guna menambah tabungannya, dan
sebaliknya apabila tingkat suku bunga semakin tinggi maka keinginan masyarakat
untuk melakukan investasi akan menjadi semakin kecil. Serupa dengan pernyataan
dari (Setiadi, 2018)yang mengatakan bahwa tingginya tingkat suku bunga akan
membuat jumlah investasi menjadi sedikit, begitupun sebaliknya ketika suku bunga
rendah maka investasi akan bertambah. Suku bunga yang meningkat, akan membuat
biaya modal yang dibebankan perusahaan akan ikut meningkat sehingga menghambat
investor dalam berinvestasi ataupun menjalankan proyeknya.

lxxxviii
BAB IV
KESIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan
pada bab-bab sebelumnya dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Nilai tukar berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap green
investment. Artinya jika nilai tukar rupiah terhadap dollar mengalami
pelemahan maka investasi juga akan mengalami penurunan. Berarti dengan
semakin meningkatnya nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dollar, maka akan
berdampak pula dengan menurunya investasi. Nilai tukar juga dapat menjadi
pendorong masuknya investasi ke negara tujuan, hal tersebut dikarenakan
penguatan mata uang negara tujuan akan meningkatkan hasil investasi para
investor.
2. Suku bunga berpengaruh positif dan signifikan terhadap green investment,
artinya bahwa semakin tinggi suku bunga maka akan semakin lesu pula
keinginan masyarakat untuk menabung. Artinya pada suku bunga yang lebih
tinggi masyarakat akan terdorong untuk mengorbankan atau mengurangi
pengeluaran untuk konsumsi guna menambah tabungannya. Dan sebaliknya
apabila tingkat suku bunga semakin tinggi maka keinginan masyarakat untuk
melakukan investasi akan menjadi semakin kecil
5.2 Keterbatasan
Penelitian ini telah berhasil menguji hipotesis yang diajukan.namun
penelitian ini belum sepenuhnya sesuai pada tingkat kebenaran mutlak. Sehingga
tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan penelitian lanjutan. Hal tersebut
disebabkan masih terdapat keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain.
a. Peneliti hanya memiliki variabel nilai tukar dan suku bunga, sedangkan masih
banyak yang mempengaruhi nilai tukar terhadap green investment masih banyak

lxxxix
penelitian yang mempengaruhi suku bunga terhadap green investment. Hasil
penelitian ini belum dapat mengungkap lebih jauh pengaruh variabel
makroekonomi lain.
b. Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti untuk melakukan penelitian secara
mendalam
c. Keterbatasan ilmu yang dimiliki oleh peneliti,sehingga mempengaruhi ketepatan
penelitian dalam mengolah dan menginterpretasikan data yang diolah
5.3 Saran
a. Pemerintah diharapkan dapat memperkuat nilai tukar agar tidak menurun dan
dapat bersaing dengan mata uang negara lain, agar pemerintah atau pengusaha
juga tidak rugi karena menerima dana investor dengan nilai rupiah yang rendah
b. Perusahaan diharapkan untuk mengenalkan Green Economi terutama Green
Investment, agar dapat mengajak investor untuk beralih dan memehami
pentingnya Green Economi terutama Green Investment.
c. Para investor yang ingin menginvestasikan modalnya di Indonesia, sebaiknya lebih
memperhatikan informasi tentang nilai tukar dan tingkat suku bunga karena hal-
hal tersebut bisa menjadi pertimbangan untuk para investor yang ingin
menanamkan modalnya.
d. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan lebih lanjut, baik dengan cara
mengembangkan variabel maupun analisis demi sempurnanya hasil penelitian

xc
Daftar Pusaka
Adi Cakranegara, P. (2021). Investasi hijau: mengintergrasikan faktor enviromental, social
dan governance dalam keputusan investasi. Jurnal Akuntansi, Keuangan, Dan
Manajemen, 2(2), 103–114. https://doi.org/10.35912/jakman.v2i2.112
Agusmianata, N., Militina, T., & Lestari, D. (2018). Pengaruh Jumlah Uang Beredar dan
Tingkat Suku Bunga serta Pengeluaran Pemerintah terhadap Inflasi di Indonesia. Forum
Ekonomi, 19(2), 188. https://doi.org/10.29264/jfor.v19i2.2125
Arrias, J. C., Alvarado, D., & Calderón, M. (2019). analisis pengaruh suku bunga BI RATE
dan inflasi terhadap penanaman modal negri di indinesia.
Bagus, I., Purbawangsa, A., & Abundanti, N. (2016). Pengaruh Suku Bunga, Nilai Tukar,
Coupon Rate, Dan Likuiditas Obligasi Terhadap Harga Pasar Obligasi Pada Sektor
Keuangan. E-Jurnal Manajemen Unud, 5(5), 2898–2927.
Bawinti, I., Kawung, G. M. V, & Luntungan, A. Y. (2018). DI KABUPATEN KEPULAUAN
TALAUD. 18(04), 23–33.
Hermawan, A. D. E. (2022). PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, DAN PERTUMBUHAN
EKONOMI TERHADAP INVESTASI ASING LANGSUNG DI INDONESIA DALAM
PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (PERIODE 2011-2019).
Hüfner, F. P., & Schröder, M. (n.d.). Exchange Rate Pass-Through to Consumer Prices : A
European Perspective Exchange Rate Pass-Through to Consumer Prices : A European
Perspective. 02.
Indri, julainnisa arrafi. (2022). pengaruh kurs terhadap investasi diindonesia tahun 1987-
2018. 2005–2003 ,)8.5.2017(22 ,‫הארץ‬.
Indriyani, S. (2016). Analisis Pengaruh Inflasi Dan Suku Bunga Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Di Indonesia Tahun 2005 – 2015. Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana,
4(2). https://doi.org/10.35137/jmbk.v4i2.37
Kartika, D. (2023). Pengaruh Nilai Tukar , Investasi Asing Langsung , Impor dan Harga
Minyak Dunia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. 1(6), 1277–1283.
Kurnarjo, S. (2007). PASAR MATA UANG ASING ( FOREIGN EXCHANGE MARKET) Santi

xci
Kunarjo. 3(1), 60–63.
Rachman, H. H. (2018). Diskusi Interaktif: mewujudkan Investasi Perubahan Iklim
Perkebangan, Tantangan dan Peluang Pada Fetival Iklim 2018: Arah dan Kebijakan
Green Invesment. hal. 10.
Ramadani, F. (2014). PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA DAN NILAI TUKAR RUPIAH
TERHADAP HARGA SSAHAM PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTI DAN REAL
ESTATE YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA. 72–82.
Sediana, A. M. (2010). FAKULTAS EKONOMI PROGRAM MAGISTER PERENCANAAN
DAN KEBIJAKAN PUBLIK JAKARTA Juli, 2010.
Setiadi, Y. (2018). pengaruh inflasi suku bunga bi nilai tukar mata uang dan harga emas
terhadap green sukuk di indinesia. Bitkom Research, 63(2), 1–3.
http://forschungsunion.de/pdf/industrie_4_0_umsetzungsempfehlungen.pdf
%0Ahttps://www.dfki.de/fileadmin/user_upload/import/9744_171012-KI-Gipfelpapier-
online.pdf%0Ahttps://www.bitkom.org/ sites/default/files/ pdf/Presse/Anhaenge-an-PIs/
2018/180607 -Bitkom
Shanti. (2005). hubungan antara set kesempatan investasi dengan kebijakan pendanaan dan
deviden serta leverage financian.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D., 39.
Syabilla, D., Wijayanti, A., & Fahria, R. (2021). Pengaruh Investasi Hijau dan Keragaman
Dewan Direksi Terhadap Pengungkapan Emisi Karbon. Konferensi Riset Nasional
Ekonomi, Manajemen, Dan Akuntansi, 2, 1171–1186.
Tanasya, A., & Handayani, S. (2020). Green Investment Dan Corporate Governance Terhadap
Nilai Perusahaan: Profitabilitas Sebagai Pemediasi. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 22(2),
225–238. https://doi.org/10.34208/jba.v22i2.727
Tri Wisnu Hermawan dan Purwohandoko. (2020). Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar,
Jumlah Uang Beredar dan Indeks Shanghai Stock Exchange Terhadap Indeks Harga
Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 8 N,
1338–1352.

xcii
Lampiran 1: Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Destyani Dwi Adinda


Alamat : Jl.Jatinegara Kaum No.35
Rt.006 Rw. 003
Pulogadung Jakarta Timur
No. Telepon : 08561786368
E-mail :
dwi.adindadestyani3112@gmail.com
Tempat,Tanggal Lahir : Garut, 31 Desember 2000
Status : Mahasiswa
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia

xciii
Lampira 2: Data Nilai Tukar, Suku Bunga dan Green Invesment ( saham)
KODE TAHU
PERUSAHAAN N Nilai Tukar Suku Bunga Investasi
BBCA 2018 14469 6.00% 4360
BBCA 2019 13931 5.00% 6685
BBCA 2020 14240 3.75% 6770
BBCA 2021 14434 3.50% 7300
BBCA 2022 15726 5.50% 8550
BBRI 2018 14520 6.00% 3571
BBRI 2019 13965 5.00% 4293
BBRI 2020 14755 3.75% 4068
BBRI 2021 14375 3.50% 4110
BBRI 2022 15715 5.50% 4360
BBNI 2018 14540 6.00% 3513
BBNI 2019 13951 5.00% 7850
BBNI 2020 14166 3.75% 6175
BBNI 2021 14410 3.50% 6750
BBNI 2022 14785 5.50% 7850
BMRI 2018 14450 6.00% 3688
BMRI 2019 14025 5.00% 3838
BMRI 2020 14300 3.75% 3163

xciv
BMRI 2021 14400 3.50% 3513
BMRI 2022 15775 5.50% 4138

Lampiran 3: Tabel Statistik Deskriptif


INV NT SB
Mean 6573.600 14546.60 4.750000
Median 5267.500 14422.00 5.000000
Maximum 26000.00 15775.00 6.000000
Minimum 3163.000 13931.00 3.500000
Std. Dev. 4944.327 566.9612 1.000000
Skewness 3.192791 1.249199 -0.121497
Kurtosis 13.26183 3.524819 1.374654

Jarque-Bera 121.7340 5.431187 2.250664


Probability 0.000000 0.066166 0.324545

Sum 131472.0 290932.0 95.00000


Sum Sq. Dev. 4.64E+08 6107455. 19.00000

Observations 20 20 20

xcv
Lampiran 4: Model Commont Effect Model
Dependent Variable: GI
Method: Panel Least Squares
Date: 07/05/23 Time: 08:23
Sample: 2018 2022
Periods included: 5
Cross-sections included: 12
Total panel (balanced) observations: 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 153438.0 226055.1 0.678764 0.5000


NT 17686.93 15445.46 1.145121 0.2569
SB -41060.60 8421.984 -4.875407 0.0000

R-squared 0.305630 Mean dependent var 223677.2


Adjusted R-squared 0.281266 S.D. dependent var 70769.84
S.E. of regression 59997.39 Akaike info criterion 24.89070
Sum squared resid 2.05E+11 Schwarz criterion 24.99541
Log likelihood -743.7209 Hannan-Quinn criter. 24.93166
F-statistic 12.54439 Durbin-Watson stat 0.639721
Prob(F-statistic) 0.000031

xcvi
Lampiran 5: Model Fixed Effect Model
Dependent Variable: INV
Method: Panel Least Squares
Date: 07/11/23 Time: 15:19
Sample: 2018 2022
Periods included: 5
Cross-sections included: 4
Total panel (balanced) observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -2691.665 7230.056 -0.372288 0.7153


NT 0.652088 0.519506 1.255208 0.2300
SB -329.8425 288.7726 -1.142223 0.2725

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.670774 Mean dependent var 5227.250


Adjusted R-squared 0.553193 S.D. dependent var 1779.315
S.E. of regression 1189.358 Akaike info criterion 17.24354
Sum squared resid 19804011 Schwarz criterion 17.54226
Log likelihood -166.4354 Hannan-Quinn criter. 17.30185
F-statistic 5.704798 Durbin-Watson stat 2.223149
Prob(F-statistic) 0.004488

xcvii
Lampiran 6: Random Effect Model
Dependent Variable: INV
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 07/11/23 Time: 15:25
Sample: 2018 2022
Periods included: 5
Cross-sections included: 4
Total panel (balanced) observations: 20
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -1935.871 7239.571 -0.267401 0.7924


NT 0.596849 0.517911 1.152416 0.2651
SB -319.7897 288.6777 -1.107774 0.2834

Effects Specification
S.D. Rho

Cross-section random 1337.770 0.5585


Idiosyncratic random 1189.358 0.4415

Weighted Statistics

R-squared 0.097465 Mean dependent var 1931.297


Adjusted R-squared -0.008715 S.D. dependent var 1213.261
S.E. of regression 1218.536 Sum squared resid 25242119
F-statistic 0.917920 Durbin-Watson stat 1.722112
Prob(F-statistic) 0.418257

Unweighted Statistics

R-squared 0.010183 Mean dependent var 5227.250


Sum squared resid 59540717 Durbin-Watson stat 0.730084

xcviii
Lampiran 7: Uji Tabel Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 9.219373 (3,14) 0.0013


Cross-section Chi-square 21.808779 3 0.0001

Cross-section fixed effects test equation:


Dependent Variable: INV
Method: Panel Least Squares
Date: 07/11/23 Time: 15:37
Sample: 2018 2022
Periods included: 5
Cross-sections included: 4
Total panel (balanced) observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2638.358 11078.96 0.238141 0.8146


NT 0.262528 0.795462 0.330032 0.7454
SB -258.9477 450.9960 -0.574169 0.5734

R-squared 0.020362 Mean dependent var 5227.250


Adjusted R-squared -0.094890 S.D. dependent var 1779.315
S.E. of regression 1861.821 Akaike info criterion 18.03398
Sum squared resid 58928418 Schwarz criterion 18.18334
Log likelihood -177.3398 Hannan-Quinn criter. 18.06314
F-statistic 0.176673 Durbin-Watson stat 0.694379
Prob(F-statistic) 0.839573

xcix
Lampiran 8: Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 0.000000 2 1.0000

* Cross-section test variance is invalid. Hausman statistic set to zero.

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

NT 0.652088 0.596849 0.001654 0.1744


SB -329.842538 -319.789702 54.794157 0.1744

Cross-section random effects test equation:


Dependent Variable: INV
Method: Panel Least Squares
Date: 07/11/23 Time: 15:48
Sample: 2018 2022
Periods included: 5
Cross-sections included: 4
Total panel (balanced) observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -2691.665 7230.056 -0.372288 0.7153


NT 0.652088 0.519506 1.255208 0.2300
SB -329.8425 288.7726 -1.142223 0.2725

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.670774 Mean dependent var 5227.250


Adjusted R-squared 0.553193 S.D. dependent var 1779.315
S.E. of regression 1189.358 Akaike info criterion 17.24354
Sum squared resid 19804011 Schwarz criterion 17.54226
Log likelihood -166.4354 Hannan-Quinn criter. 17.30185
F-statistic 5.704798 Durbin-Watson stat 2.223149
Prob(F-statistic) 0.004488

c
Lampiran 9: Uji Normalitas

10
Series: Standa rdized Res idua ls
Sample 2018 2022
8 Obs ervati ons 20

Mean 2.17e-14
6 Medi a n -69.75849
Maxi mum 1778.346
4 Mi ni mum -2612.891
Std. Dev. 1020.939
Skewnes s -0.697482
2 Kurtos i s 3.940648

Jarque-Bera 2.358951
0 Proba bi l i ty 0.307440
-3000 -2000 -1000 0 1000 2000

Lampiran 10: Uji Heterokesdatisitas


Heteroskedasticity Test: Glejser
Null hypothesis: Homoskedasticity

F-statistic 0.318543 Prob. F(2,17) 0.7315


Obs*R-squared 0.722438 Prob. Chi-Square(2) 0.6968
Scaled explained SS 0.284044 Prob. Chi-Square(2) 0.8676

Test Equation:
Dependent Variable: ARESID
Method: Least Squares
Date: 07/11/23 Time: 20:06
Sample: 2018Q1 2022Q4
Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -1667.908 4459.371 -0.374023 0.7130


NT 0.247905 0.320180 0.774267 0.4494
SB -78.45078 181.5296 -0.432165 0.6711

R-squared 0.036122 Mean dependent var 1565.622


Adjusted R-squared -0.077276 S.D. dependent var 722.0202
S.E. of regression 749.3983 Akaike info criterion 16.21390
Sum squared resid 9547164. Schwarz criterion 16.36326
Log likelihood -159.1390 Hannan-Quinn criter. 16.24306
F-statistic 0.318543 Durbin-Watson stat 2.198549
Prob(F-statistic) 0.731456

ci
Lampiran 11: Uji Autokorelasi
Dependent Variable: INV
Method: Least Squares
Date: 07/11/23 Time: 16:31
Sample: 2018Q1 2022Q4
Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2638.358 11078.96 0.238141 0.8146


NT 0.262528 0.795462 0.330032 0.7454
SB -258.9477 450.9960 -0.574169 0.5734

R-squared 0.020362 Mean dependent var 5227.250


Adjusted R-squared -0.094890 S.D. dependent var 1779.315
S.E. of regression 1861.821 Akaike info criterion 18.03398
Sum squared resid 58928418 Schwarz criterion 18.18334
Log likelihood -177.3398 Hannan-Quinn criter. 18.06314
F-statistic 0.176673 Durbin-Watson stat 1.205789
Prob(F-statistic) 0.839573

Lampiran 12: Uji Multikoliniearitas


NT SB
NT 1 0.32098641...
SB 0.32098641... 1

cii
Lampiran 13: Tabel Durbin-waston

ciii
Lampiran 14: Tabel Hasil Uji F Uji T dan Uji Koefisien Determinasi

Dependent Variable: INV


Method: Panel Least Squares
Date: 07/11/23 Time: 15:19
Sample: 2018 2022
Periods included: 5
Cross-sections included: 4
Total panel (balanced) observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -2691.665 7230.056 -0.372288 0.7153


NT 0.652088 0.519506 1.255208 0.2300
SB -329.8425 288.7726 -1.142223 0.2725

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.670774 Mean dependent var 5227.250


Adjusted R-squared 0.553193 S.D. dependent var 1779.315
S.E. of regression 1189.358 Akaike info criterion 17.24354
Sum squared resid 19804011 Schwarz criterion 17.54226
Log likelihood -166.4354 Hannan-Quinn criter. 17.30185
F-statistic 5.704798 Durbin-Watson stat 2.223149
Prob(F-statistic) 0.004488

civ
UNIVERSITAS TEKNOLOGI MUHAMMADIYAH JAKARTA

JADWAL BIMBINGAN PENYUSUNAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :


Nama Mahasiswa : Destyani Dwi Adinda
NIM : 1902501124
Nama Dosen Pembimbing : Dr. Peggy Ratna M, S.Pi, M.Si
Konsestrasi Mata Kuliah : Manajemen
Judul Skripsi/ Karya Tulis : Analisis Pengaruh Nilai Tukar Dan Suku
Bunga Terhadap Green Invesment

Tanggal Materi yang di bahas Paraf Dosen Pembimbing


30 Maret 2022 Pengusulan Judul penelitian

31 Maret 2022 Persetujuan proposal penelitian

Review BAB I
3 April 2022

13 Januari 2023 Penyebaran Kuesioner

16 Januari 2023 Penjelasan penyusunan jurnal untuk


seminar

cv
1 Februari 2023 Review Jurnal seminar nasional BAB I –
BAB IV

6 April 2023 Review skripsi BAB I – BAB IV

10 April 2023 Penjelasan persiapan sidang skripsi /


jalur publikasi

14 April 2023 Review Hasil Perbaikan skripsi BAB I –


BAB IV

20 Juni 2023 Review Final Skripsi BAB I – BAB IV

Mahasiswi, Dosen Pembimbing,

(Destyani Dwi Adinda) (Dr. Peggy Ratna M, S.Pi, M.Si)

cvi

Anda mungkin juga menyukai