Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Peserta Didik
Page | 1
Peserta didik adalah orang yang memiliki potensi dasar yang perlu dikembangkan
melalui pendidikan, baik secara fisik maupun psikis, baik pendidikan itu dilingkungan
keluarga, sekolah maupun masyarakat dimana anak tersebut berada.
Sebagai peserta didik juga harus memahami hak dan kewajiban serta melaksanakannya.
Hak adalah segala sesuatu yang harus diterima oleh peserta didik, sedangkan kewajiban
adalah sesuatu yang wajib dilakukan atau dilaksanakan oleh peserta didik. 1

B. Perbedaan Individual
Perbedaan individual di antara anak didik merupakan hal yang tidak mungkin dihindari.
Perbedaan individual anak didik sangat banyak, yang semuanya merupakan ciri kepribadian
anak didik sebagai individu. Perbedaan individual anak didik tersebut harus disikapi oleh
guru secara bijaksana.
Di antara berbagai perbedaan individual yang dimiliki anak didik, berikut akan dibahas
lima perbedaan berikut ini :
1. Perbedaan Biologis
Di dunia ini tidak ada orang yang memiliki kondisi jasmani yang persis sama
meskipun dalam satu keturunan. Perbedaan biologis anak didik terkadang menimbulkan
perlakuan yang berbeda dari pendidik atau guru. Bahkan sikap membeda-bedakan ini
pada akhirnya dapat berpengaruh negative pada sikap siswa terhadap guru dan hasil
belajarnya secara keseluruhan.
2. Perbedaan Psikologis
Perbedaan psikologis pada siswa mencakup perbedaan dalam minat, motivasi, dan
kepribadian. Ketiga factor psikologis ini berkolerasi positif dengan hasil belajar yang di
capai.
Perbedaan psikologis ini dapat dimanfaatkan oleh guru dalam pengelolaan kelas,
terutama dalam penempatan anak di tempat duduk dan pengelompokan.

1
Puteri Galuh, Makalah Psikologi Belajar PAI, puterigaluh.blogspot.com., 2015.

1
3. Perbedaan Inteligensi
Perbedaan inteligensi ini terutama berkaitan dengan perolehan belajar. Menurut
Ackerman yang dikutip oleh Nyayu Khadijah, proses perolehan belajar ada tiga yang
Page | 2
masing-masing membutuhkan kemampuan intelektual yang tugasnya berbeda-beda yaitu
fase kognitif, intelektual, dan otonomi.
4. Perbedaan Bakat
Meski istilah bakat dan inteligensi sering digunakan dengan maksud yang sama,
namun bakat hanyalah salah satu karakteristik inteligensi. Para ahli berbeda pendapat
tentang definisi bakat ini, namun dapat disimpulkan bahwa mereka sepakat tentang
pentingnya peran bakat dan belajar. Sifat khas yang bersumber pada bakat besar
peranannya dalam proses belajar.
5. Perbedaan Individu Lainnya
Perbedaan individual lain yang banyak diteliti oleh para ahli adalah perbedaan jenis
kelamin, etnis dan kondisi social ekonomi. Perbedaan gender paling banyak disoroti
karena paling banyak muncul dalam proses pembelajaran secara umum.

C. Anak Dalam Kehidupan Sekolah


Anak akan mengenal sekolah sebagai tempat berkumpulnya anak-anak dari berbagai latar
belakang kehidupan. Pada permulaan sekolah lebih banyak menuntut anak untuk
mengembangkan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sekolah anak harus pandai
beradaptasi dengan ruang belajarnya, anak harus mengenal gurunya, sebagai figure yang
wajib digugu dan ditiru, dan dihormati sampai kapanpun juga.
Suatu hal yang sangat penting dan harus dilakukan oleh guru sedini mungkin pada
permulaan anak sekolah adalah menanamkan dan menumbuhkan dasar pendidikan moral,
social, susila, etika, dan agama dalam setiap pribadi anak. Semua nilai ini sangat diperlukan
dalam pembentukan kepribadian anak dan sangat berguna bagi kehidupan anak dikemudian
hari.

2
D. Anak Berbakat dan Intervensi Dini
Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seorang untuk mencapai
keberhasilan pada masa yang akan datang. Tak dapat disangka bahwa bakat dapat
mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar pada bidang-bidang studi tertentu. oleh
Page | 3
karena itu, tidak bijaksana jika orang tua memaksakan kehendaknya untuk menyekolahkan
anaknya pada jurusan keahlian tertentu tanpa mengetahui terlebih dahulu bakat yang dimiliki
anaknya itu. Pemaksaan kehendak terhadap anak, dank arena ketidaksadaran anak terhadap
bakatnya sendiri, sehingga ia memilih jurusan keahlian yang sebenarnya bukan bakatnya,
(mungkin karena bujukan teman) anak berpengaruh terhadap prestasi belajarnya.

E. Cara Guru Menyikapi Perbedaan Anak


Dalam memahami perbedaan siswa dalam belajar ini sebagai langkah awal yang harus
dilakukan adalah dengan cara menggunakan metode dan materi yang akan di ajarkan yang
sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan
baik, maka seorang guru harus memiliki strategi dalam menghadapi perbedaan siswa dalam
belajar. Seorang guru sebelum mengajar sebaiknya melihat sejauhmana perbedaan siswa
dalam belajar dengan jalan berikut :
1. Mengumpulkan data tentang siswa
2. Mengamati tingkah laku siswa dalam kehidupan sehari-hari
3. Mengenal para siswa yang memerlukan bantuan khusus
4. Membuat catatan kepribadian siswa serta menyiapkannya dengan baik,

F. Ayat-Ayat Tentang Peserta Didik


1. QS. Al-Kahfi : 66
          

Artinya :
Musa berkata kepada Khidhr : “Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan
kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?”

2. QS. Ar-Rahman : 1-4

3
          
Artinya :
(Tuhan) yang Maha Pemurah. Yang telah mengajarkan Al-Quran. Dia menciptakan
Page | 4 manusia. Mengajarnya pandai berbicara.

3. QS. ‘Abasa : 1-3


           
Artinya :
Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling. Karena telah datang seorang buta
kepadanya. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya dari dosa.
4. QS. Ash- Shu’ara : 214

َ ِ‫ك ٱَأۡل ۡق َرب‬


٢١٤ ‫ين‬ َ َ‫َوَأن ِذ ۡر َع ِشي َرت‬
Artinya :
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.

5. QS. Al-Baqarah : 1-5


            
       
          
          


Artinya :
Alif laam miim. Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa. (Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat,
dan menafkahkan sebagian rezeky, yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka
yang beriman kepada Kitab (Al-Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab
yang telah diturunkan sebelummu; serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.

4
Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Rabb-nya, dan merekalah orang-orang
yang beruntung. 2

Page | 5

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peserta didik adalah orang yang memiliki potensi dasar yang perlu dikembangkan
melalui pendidikan, baik secara fisik maupun psikis, baik pendidikan itu dilingkungan
keluarga, sekolah maupun masyarakat dimana anak tersebut berada.

2
Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar, Depok : Rajawali Pers, 2018, hlm. 65-76.

5
Sebagai peserta didik juga harus memahami hak dan kewajiban serta melaksanakannya.
Hak adalah segala sesuatu yang harus diterima oleh peserta didik, sedangkan kewajiban
adalah sesuatu yang wajib dilakukan atau dilaksanakan oleh peserta didik.
B. Saran
Page | 6
Pemakalah menyadari bahwa terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini. Maka
dari itu, pemakalah membutuhkan saran dan kritikan yang bersifat konstruktif guna memperbaiki
untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua dan
bisa kita terapkan dalam proses pembelajaran. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin

DAFTAR PUSTAKA

Puteri Galuh. 2015. Makalah Psikologi Belajar PAI. Puterigaluh.blogspot.com.


Wahab Rosmalina. 2018. Psikologi Belajar. Depok : Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai