Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSAAN SESAK NAFAS

No. Dokumen 440/ SOP/PKM.LKP/II/2023


No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit 20 Februari 2023
Halaman 1/2

Pemerintah UPTD
Kabupaten Puskesmas
Pangandaran Yana Taryana,S.Kep,Ners. Langkaplancar
NIP. 19720624 199303 1 003

Suatu tindakan intenvesi kegawatdaruratan kebidanan. Untuk


1. Pengertian penanggulangan segera pada keadaan sukar bernafas yang
mengancam jiwa.
Sebagai acuan dari penatalaksanaan sesak nafas pada
2. Tujuan
kegawatdaruratan kebidanan.
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Langkaplancar Nomor : 440/ -
3. Kebijakan
SK/PKM.LKP/II/2023 Tentang Layanan Klinis
1. Kementerian Kesehatan RI, WHO (2013), Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan Untuk
Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.
4. Referensi 2. Direktorat Kesga, Dirjen Kesmas, Kemenkes RI, 2018, Modul
Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan
Maternal dan Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat,
Kemenkes RI, Jakarta.
5. Prosedur/ A. Persiapan Alat dan Obat
langkah - 1. Petugas berteriak minta tolong (mencari bantuan tenaga
langkah kesehatan lain), melakukan kolaborasi dengan dokter
2. Petugas mencuci tangan dengan air mengalir atau alkohol rub
sebelum menyentuh pasien
3. Petugas dengan keterampilan tertinggi (orang pertama)
mengambil alih situasi, melakukan quick check dan
menenangkan keluarga.
4. Petugas orang kedua segera mendekatkan troli emergency
kedekat pasien dan bersama dengan orang pertama
melakukan langkah-langkah awal.
5. Tugas petugas orang ketiga membantu menyediakan
peralatan yang masih dibutuhkan atau memobilisasi tenaga
lain (laboratorium, dokter jaga, dan lain-lain) di bawah
koordinasi orang pertama.

B. Persiapan Klien
1. Petugas membuka jalan nafas dan membersihkan dari benda
asing.
2. Petugas memposisikan pasien duduk
3. Petugas memberikan oksigen dengan kanul nasal atau
sungkup
4. Petugas melakukan evaluasi tanda vital dan bunyi nafas
5. Jika terdengar bunyi mengik (wheezing) dan expirasi
memanjang : tangani sebagai asma akut
a. Berikan bronkodilator (terbulatin sulfat 0,25 mg subkutan
tiap 15 menit dalam 3 dosis)
b. Berikan dexametason 10 mg
6. Jika tidak terdengar mengik, tetapi terdapat ronkhi basah halus
dan bunyi jantung gallop: tangani sebagai edema paru
a. Berikan purosemide 40 mg IV
b. Batasi cairan
c. Pasang kateter urine menetap
7. Jika tidak satupun di atas ditemukan petugas segera lakukan
rujukan.
6. Hal – hal
yang perlu Menerapkan Protokol Kesehatan
diperhatikan

7. Unit terkait Unit Pelayanan Terkait

Anda mungkin juga menyukai