Anda di halaman 1dari 3

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Job Mix Formula (JMF)

a. Pengertian

Job Mix Formula (JMF) adalah percobaan campuran di AMP dan penghamparan
percobaan yang memenuhi ketentuan akan menjadikan rancangan campuran rencana
(DMF) dapat disetujui sebagai rancangan campuran kerja (JMF).

b. Tujuan dan Fungsi


Tujuan dan Fungsi dari pekerjaan ini adalah untuk mengetahui Mutu campuran yang
harus dikendalikan,terutama dalam toleransi yang diizinkan dalam spesifikasi. Dalam
hal ini pengujian harus dilakukan di laboratorium.

2.2 Tahapan Pembuatan Job Mix Formula (JMF)


Sebelum pekerjaan campuran beraspal dilakasanakan, perlu terlebih dahulu dibuat
Design Mix Formula ( DMF ). DMF dapat disetujui menjadi JMF apabila dari hasil
percobaan pencampuran di AMP dan percobaan pemadatan di lapangan telah memenuhi
persyaratan.
Tahapan pembuatan JMF yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut, dan secara
skematik diperlihatkan pada Bagan Alir di bawah.
a. Evaluasi jenis campuran beraspal yang digunakan
b. Melakukan pengujian mutu aspal dan agregat dari tempat penyimpanan (stockpile)
c. Melakukan penyiapan peralatan laboratorium
d. Pembuatan DMF berdasarkan material dari stock pile atau Cold Bin ( bin dingin ) ,
dengan kegiatan meliputi :
1. Melakukan pengujian gradasi agregat dan menentukan kombinasi beberapa fraksi
agregat sehingga memenuhi spesifikasi gradasi yang ditentukan.
2. Menentukan kadar aspal rencana perkiraan ( Pb )
3. Melakukan pengujian Marshall dan volumetrik, rongga diantara agregat (VMA),
rongga dalam campuran (VIM) dan rongga terisi aspal (VFA) dengan kadar aspal
yang bervariasi.
4. Mengevaluasi hasil pengujian dan menentukan kadar aspal optimum dari
campuran
e. Melakukan kalibrasi bukaan pintu Cold Bin dan menentukan besarnya bukaan sesuai
dengan proporsi yang telah diperoleh.
f. Melakukan pengambilan contoh agregat dari masing-masing Hot Bin ( bin panas ) dan
selanjutnya melakukan pengujian gradasi agregat.
g. Pembuatan DMF berdasarkan material dari Hot Bin, dengan kegiatan meliputi :
1. Melakukan pengujian gradasi agregat dan menentukan kombinasi beberapa fraksi
agregat yang diambil dari bin panas. Gradasi campuran yang ditentukan harus
sesuai / mirip dengan gradasi yang direncanakan berdasarkan material dari cold
bin.
2. Melakukan pengujian Marshall dan volumetrik (VMA, VIM dan VFA) untuk
mengetahui karakteristik dari campuran beraspal dengan kadar aspal yang
bervariasi.
3. Mengevaluasi hasil pengujian dan menentukan kadar aspal optimum dari
campuran, kadar aspal yang didapat akan sama / mendekati kadar aspal optimum
yang diperoleh dari campuran yang berasal dari material cold bin.
h. Melakukan percobaan pencampuran di unit pencampur aspal (AMP) dan
mengevaluasinya.
i. Melakukan percobaan pemadatan di lapangan dan membandingkannya dengan
kepadatan laboratorium serta mengevaluasinya.
j. Jika semua tahapan telah dilaksanakan dan telah memenuhi semua persyaratan, maka
formula akhir tersebut disebut Job Mix Formula ( JMF ). Jika ada salah
satu persyaratan yang tidak terpenuhi maka langkah-langkah tersebut harus diulang.

Dapus

https://nadyanmung.wordpress.com/2013/04/18/agregat-dan-istilah/

http://kmppusatdjjwb.blogspot.co.id/2009/03/campuran-aspal-panas-jenis-concrete-
ac.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai