Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi

JIUBJ Volume …, Nomor …, …….. 2019, (Halaman..............................................


DOI 10.33087 ISSN 1411-8939 (Online) | ISSN
2549-4236 (Print)

MENUMBUHKAN KREATIVITAS DAN INOVASI DI KALANGAN ANAK SD


MELALUI PENERAPAN PROFIL P5 KEWIRUSAHAAN

Ahmad Dimas Maxi Gunawan, David Adi Setyawan, Gampang Syaiful Hada
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara
Email : maxigunawan103@gmail.com, davidadi7611@gmail.com, Ipang.jaya73@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
(P5) tema Kewirausahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Teknik
pengambilan data yang utama dilakukan dengan wawancara dan observasi sedangkan pengambilan data
sekunder dilakukan dengan melakukan studi dokumentasi saat pelaksanaan P5 tema Kewirausahaan dan
melakukan pencatatan lapangan. Peneliti melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah
Bagian Kurikulum, Guru Kelas IV, dan beberapa siswa Kelas IV. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema Kewirausahaan Kelas 4 MI NU Mathalibul Huda
Mlonggo dilaksanakan dengan baik dan memperoleh antusias yang tinggi dari siswa. Pelaksanaan P5 mampu
meningkatkan jiwa wirausaha dan kerjasama antar siswa. Namun, pelaksanaan P5 perlu ditingkatkan terkait
waktu pelaksanaannya agar lebih lama sehingga siswa bisa merasakan kegiatan berwirausaha lebih bermakna.

Kata kunci: Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Kewirausahaan

Pendahuluan Siswa agar dapat belajar dalam situasi


Kreativitas dan inovasi merupakan yang tidak formal, dengan struktur belajar
keterampilan penting yang perlu yang fleksibel, terlibat langsung dalam
dikembangkan sejak dini pada anak-anak. lingkungan sekitar, serta kegiatan belajar
Melalui penerapan profil P5 (Project pembelajaran yang interaktif guna
Penguatan Profil Siswa Pancasila) memperkuat berbagai keterampilan dan
kewirusahaan, anak-anak SD dapat kompetensi yang di miliki Siswa (Rusilowati
diajarkan untuk menjadi kreatif, inovatif, et al., 2019).
dan memiliki jiwa wirausaha yang kuat. P5
dibuat dalam bentuk projek berbasis
permasalahan yang ada dilingkungan
Siswa. Pemecahannya menggunakan
lintas disiplin ilmu yang memungkinkan
Siswa menambah pengetahuan dan
keterampilannya (Sekolah et al., 2013).

Projek Penguatan Profil Siswa


Pancasila membuka kesempatan bagi
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi

Metode Penelitian Mathalibul Huda Mlonggo.


Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif Hasil dan Pembahasan
dengan pendekatan deskriptif. Berdasarkan hasil
Tehnik pengumpulan data wawancara yang telah saya
dilaksanakan melalui lakukan kepada Kepala
wawancara tentang kegiatan Sekolah dan juga guru kelas IV
P5 kepada guru dan peserta di MI NU Mathalibul Huda
didik. Data hasil wawancara Mlonggo sudah menerapkan
dan observasi lapangan Kurikulum Merdeka secara
tentang kegiatan P5 yang parsial, yakni pada kelas I dan
dilaksanakan di MI NU IV. Sementara untuk kelas II,
Mathalibul Huda Mlonggo III, V, dan VI, masih diterapkan
diolah dan dianalisi dengan kurikulum 2013. Sedangkan
deskriptif. Narasumber pada untuk berikutnya yang akan
penelitian ini adalah guru kelas menerapkan kurikulum
IV yang menerapkan kurikulum. merdeka adalah kelas II dan V.
Analisis data penelitian Pada kurikulum merdeka ini
menggunakan selama terdapat Proyek Penguatan
pengumpulan data berlangsung Profil Pelajar Pancasila (P5),
melalui beberapa langkah, tema yang digunakan pada
yaitu: a) reduksi data, peneliti kelas IV adalah
meringkas data hasil observasi “Kewirausahaan”. Dengan
wawan-cara dan kuesioner pelaksanaannya adalah setiap
untuk memperoleh beberapa hari kamis setelah istirahat
informasi dasar, b) penyajian peetama dilaksanakan.
informasi, membandingkan Maka dari itu penulis
informasi yang diperoleh bermaksud ikut andil dalam
setelah dilakukan reduksi pelaksanaan tersebut,
materi sedemikian rupa utamanya pada pada tema
sehingga informasi tersebut Kewirausahaan. Siswa diajak
dapat dengan mudah dipahami untuk berperan aktif dalam
oleh peneliti, c) menarik kegiatan projek penguatan
kesimpulan, yaitu peneliti pancasila dengan tema
memperoleh informasi yang kewirusahaan dari pembuatan
dikumpulkan dari catatan yang usaha yang akan diperjual
dikumpulkan untuk belikan saat gelar karya yang
memverifikasinya. Wawancara diadakan di akhir semester II.
terdiri dari 12 pertanyaan
kepada guru dan 8 pertanyaan Perencanan Proyek
kepada peserta didik MI NU
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi

Tahap perencanaan ini, diawali Pada tahap selanjutnya adalah tahap


dengan membentuk Tim proyek praktik atau proyek pertama siswa, dimana
kewirausahaan. Langkah pertama: Kepala siswa akan mencoba membuat produk
Sekolah menunjuk koordinator proyek yang olahan sesuai dengan kelompoknya masing-
akan ditugaskan untuk mengkoordinasikan masing yang dilaksanakan secara
kegiatan-kegiatan proyek, membimbing berkelompok. Sesuai dengan yang telah
Siswa, memonitoring, dan melakukan disepakati oleh wali murid kelas IV.
penilaian terhadap kinerja (Astuti, 2023). Pelaksanaan proyek atau praktik harus
menyediakan peralatan praktik mulai dari
Langkah kedua adalah menyusun
meja & kursi untuk stand nantinya dan juga
atau merancang tahapan- tahapan proyek
peralatan tambahan seperti tulisan kuliner
kewirausahaan. Tahapan proyek
(banner) yang sudah disiapkan atau boleh
kewirausahaan dimulai dengan melakukan
menggunakan kertas yang ditulisi/diwarnai
sosialisasikan tentang motivasi
sesuai dengan kreasi kelompoknya masing-
berwirausaha bagi Siswa. Sosialisasi diikuti
masing dan yang paling utama yang harus
oleh semua Siswa kelas 4 dengan
disipakan adalah produk kuliner/makanan
mengundang narasumber dari A kademisi
sesuai dengan tema atau potensi diwilayah
untuk memberikan gambaran tentang
kelompok tersebut. Poster yang sudah jadi
kewirausahaan dan motivasi untuk
akan dipamerkan dalam gelar karya yang
menumbuhkan minat wirausaha bagi Siswa
diadakan di akhir semester II. Selain kelas IV
(Rusilowati et al., 2019).
gelar karya ini juga akan dimeriahkan oleh
Langkah ketiga, Sekolah siswa-siswa kelas I, II, III, V, dan VI,
mengidentifikasi minat Siswa. Berdasarkan meskipun belum menerapkan kurikulum
hasil identifikasi, terdapat beberapa bidang merdeka tetapi tetap memeriahkan gelar
kewirausahaan yang dipilih Siswa yaitu: karya yang diadakan. Untuk mempersiapkan
pengembangan potensi kuliner/makanan gelar karya tersebut seluruh siswa-siswa dari
local peserta didik sesuai dengan kelas I sampai dengan kelas V diwajibkan
kelompoknya masing-masing yang nantinya membuat stand bazar yang akan diperjual
produk yang dihasilkan dapat menjadi ikon belikan pada saat gelar karya (Astuti, 2023).
MI NU Mathalibul Huda Mlonggo, dan
akhirnya dapat menjadi daya dukung kuliner
di Mlonggo. Pada aspek pengembangan
potensi kuliner lokal, Siswa berkreasi
mengembangkan aneka olahan yang
menjadi ciri khas daerah setempat misalkan
membuat sate cecek. Pengemasan produk
jadi dikembangkan dengan menampilkan
icon yang mewakili obyek kuliner tersebut
baik dalam bentuk tulisan maupun symbol Gambar 1. Kuliner Puding & Donat

(Nisak et al., 2023).

Pelaksanaan Proyek
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi

dapat dilihat dari jumlah Siswa yang


mengikuti proyek kewirausahaan sebanyak
889 atau sebanyak 97% dari jumlah
Siswa. Sedangkan dilihat dari partisipasi
guru dalam pembimbingan proyek
kewirausahaan ditunjukkan bahwa 90% guru
terlibat aktif dalam membimbing Siswa.
Gambar 2. Pisang Coklat (Piscok) Berikut hasil wawancara terkait kurikulum
merdeka di MI NU Mathalibul Huda
Mlonggo.

Kesimpulan

Penumbuhan nilai-nilai kewirausahaan dan


minat berwirausaha Siswa, tidak hanya
melalui transfer pengetahuan yang bersifat
teoritis, namun pembelajaran yang bersifat
Gambar 3. Sosis Bakar learning by doing melalui proyek
kewirausahaan. Salah satu solusi yang
Evaluasi Proyek dapat dilakukan untuk
Evaluasi kegiatan dilakukan oleh mengimplementasikan Pendidikan
guru selama proyek berlangsung sampai kewirausahaan di jenjang MI adalah
dengan kegiatan gelar karya. Guru kegiatan kokurikuler berupa proyek
melakukan penilaian proposal/rancangan kewirausahaan sekaligus mengenalkan dan
bisnis yang meliputi hasil identifikasi peluang mengembangkan kearifan lokal (Rusilowati
pasar, informasi/spesifikasi produk, merek, et al., 2019). Bentuk proyek kokurikuler dapat
kemasan produk, logis tidaknya rincian melatihkan Siswa bagaimana bekerja
biaya produksi, hasil analisis untuk sama, menghargai pendapat teman,
menentukan harga jual, dan gambaran menemukan ide-ide kreatif untuk
hasil analisis pasar. Evaluasi pelaksanaan memecahkan masalah, memanfaatkan
proyek dilakukan guru selama tahapan teknologi untuk menunjang proyek mereka.
pelaksanaan proyek dengan melakukan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pengamatan terhadap aktivitas Siswa melalui proyek kokurikuler dapat menjadi
selama pelaksanaan. salah satu solusi strategi implementasi
Penilaian dilakukan untuk menilai pendidikan kewirausahaan pada jenjang MI
performa Siswa dan untuk memastikan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha Siswa.
perkembangan kompetensi Siswa sesuai
Daftar Pustaka
dengan sub elemen Profil Siswa Pancasila
yang menjadi tujuan proyek. Dari sisi Astuti, A. (2023). Pelaksanaan Kegiatan P5
program secara keseluruhan, diketahui Kurikulum Merdeka Di SD Marsudirini
bahwa Siswa antusias mengikuti Gedangan Semarang. 2(1).
pembelajaran proyek kokurikuler. Hal ini
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi

Nisak, N. H., Wulandary, O. A., Putri, N. A., & Keguruan, 5(1), 15–22.
Amalia, I. (2023). BERMUATAN
Sekolah, K., Kerja, I., Sekolah, O., Kerja, D. A.
KEARIFAN LOKAL TERHADAP
N. M., Di, G., & Negeri, S. M. P. (2013).
KETERAMPILAN SISWA KELAS IV SDN
Lembaran Ilmu Kependidikan. 42(2),
SOCAH 3. 1(3), 170–183.
107–115.
Rusilowati, A., Taufiq, M., & Astuti, B. (2019).
Jurnal Profesi Keguruan. Jurnal Profesi

Anda mungkin juga menyukai