Anda di halaman 1dari 6

Materi 7

KONSEP DASAR OPERASIONAL


Perbankan & Keuangan Syariah.

I. PENGERTIAN BANK & PERBANKAN SYARIAH SECARA UNDANG-UNDANG

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk Simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit
Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usahanya.
( UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Pasal 1 )

II. ASAS, TUJUAN, DAN FUNGSI PERBANKAN SYARIAH


ASAS (Pasal 2 UUPS No.21/2008)
Perbankan Syariah dalam melakukan kegiatan usahanya berasaskan Prinsip Syariah,
demokrasi ekonomi, dan prinsip kehati-hatian.
TUJUAN (Pasal 3)
Perbankan Syariah bertujuan menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan
kesejahteraan rakyat.

FUNGSI PERBANKAN SYARIAH


Pasal 4
(1) Bank Syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana
masyarakat.
(2) Bank Syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul
mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial
lainnya dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat.
(3) Bank Syariah dan UUS dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uang dan
menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf
(wakif).
(4) Pelaksanaan fungsi sosial sebagaimana dimaksud pd ayat (2) dan ayat (3) sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

KONSEP PERBANKAN SYARIAH

1. Allah menghalalkan jual-beli – mengharamkan riba (QS 2:275).


2. Jual-beli boleh dilakukan dengan penyerahan tangguh (QS2:282).
3. Syariah mengajarkan prinsip sharing dan coopeartion (ta’awun) sebagaimana doktrin
dalam QS.5:2 dan menghindari praktik hording dan individualis (ihtikar/iktinaz)
sebagaimana doktrin dalam QS.9:34
4. Pada prinsipnya secara hukum, kegiatan muamalah adalah mubah kecuali ada dalil yang
melarangnya (kaidah ushul fiqih)

FUNGSI UANG MENURUT EKONOMI SYARIAH


1. ALAT PERTUKARAN (Medium of Change)
2. SATUAN NILAI (Unit of Account)
EKONOMI KAPITALIS, Menambah satu fungsi uang, yakni:
3. PENYIMPAN NILAI (Store of Value)
Kemudian berkembang menjadi: “Motif money demand for speculation”
(komoditi perdagangan)

AKIBAT MERUBAH FUNGSI UANG MENJADI KOMODITI


Menurut Imam al-Ghazali (Kitab Ihya Ulumuddin):
“Memperdagangkan uang ibarat memenjarakan fungsi uang, jika banyak uang yang
diperdagangkan, niscaya tinggal sedikit uang yang dapat berfungsi sebagai uang”
Dampak saat ini:
“BUBBLE GUM ECONOMIC”

IBNU TAIMIYAH
(Kitab Majmu Fatwa Syaikhul Islam)
Pada abad ke 13 telah menyampaikan peringatan mengenai uang sebagai komoditi, yakni:
1. Perdagangan uang akan memicu inflasi;
2. Hilangnya kepercayaan orang terhadap stabilitas nilai mata uang;
3. Perdagangan dalam negeri akan menurun;
4. Perdagangan internasional akan menurun;
5. Emas & Perak akan mengalir keluar negeri.

PERDAGANGAN UANG = RIBA


Mudarat > Manfaat
Konsep Dasar Bank Syariah
mengembalikan fungsi uang sesuai khitah
Sebagai:
1. ALAT PERTUKARAN (Medium of Change)
2. SATUAN NILAI (Unit of Account)
Bukan
Sebagai salah satu komoditi

DAMPAK RIBA BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA


 Krisis nilai tukar mata uang rupiah
 Inflasi sulit dikendalikan
 Bubble economy
 Krisis Perbankan
 Hutang Pemerintah dan dunia usaha terus membengkak dan tidak pernah selesai
 Gap antara sektor riil dengan sektor keuangan semakin lebar
 Masalah kemiskinan sulit dipecahkan

DIALEKTIKA
PENGARUH SUKU BUNGA TINGGI

Suku bunga tinggi akan memberatkan pengusaha sebagai pengguna dana, sehingga berakibat:
1. Akan menghambat investasi dan formasi modal;
2. Menimbulkan penurunan produktivitas & kesempatan kerja;
3. Laju pertumbuhan menjadi rendah.

DIALEKTIKA
PENGARUH SUKU BUNGA RENDAH

Suku bunga rendah akan merugikan investor dan penabung, sehingga dapat mengakibatkan:
1. Ketidakmerataan pendapatan dan kekayaan;
2. Merangsang pengeluaran konsumtif sehingga menimbulkan tekanan inflasionir;
3. Mendorong investasi yang tidak produktif dan spekulatif;
4. Menciptakan kelangkaan modal;
5. Menurunnya kualitas investasi.
6. engurangi rasio tabungan kotor;

Tujuan Pendirian Bank Berdasarkan Prinsip Syariah

Masyarakat memerlukan perbankan yang mendorong sharing economy yang terbebas dari
bunga, tidak bersifat spekulatif dan pembiayaan kegiatan usaha riil.
Bank syariah didirikan untuk mempromosikan dan mengembangkan aplikasi dari prinsip-prinsip
Islam, syariah dan tradisinya ke dalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang
terkait, dengan prinsip utama berupa:
 penghindaran riba
 perolehan keuntungan yang sah menurut syariah dan
 menyuburkan zakat dan sedekah
 Turutserta memakmurkan dan menyejahterakan bangsa
PRINSIP DASAR UMUM TRANSAKSI SYARIAH (MUAMALAH)

1. PRINSIP KEBEBASAN USAHA DAN BERKONTRAK (HURRIYAH)


2. ASAS SALING RIDHA (‘AN TARADHIN)
3. OBJEK/UNDERLYING TRANSAKSI HALAL-THAYYIB
4. BEBAS DARI BUNGA (RIBA) DAN EKSPLOITASI (DZULM)
5. BEBAS DARI MANIPULASI (GHOROR)
6. KEMITRAAN YG SALING MENGUNTUNGKAN (TA’AWUN)
7. BEBAS DARI UNSUR MEMBAHAYAKAN (MUDHARAT)
8. BEBAS DARI UNSUR SPEKULASI (MAYSIR)
9. BEBAS DARI PRAKTIK MENIMBUN (IHTIKAR)

Anda mungkin juga menyukai