Anda di halaman 1dari 10

KONSEP MODERISASI BERAGAMA DALAM AL-QURAN

(STUDI TAFSIR MISBAH)

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh:
MUHAMMAD ROYHAN IZZUL FIQ
NIM. 07020321059

ILMU AL-QURAN DAN TAFSIR


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2023
DAFTAR ISI

Contents
A. Latar Belakang...............................................................................................................................3
B. Identifikasi Masalah.......................................................................................................................4
C. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4
D. Tujuan Penelitian Dan Kegunaan Teori...........................................................................................4
E. Penelitian Terdahulu......................................................................................................................5
F. Konseptual Dan Kajian Teori..........................................................................................................7
G. Sumber-Sumber Yang Di Pergunakan.............................................................................................7
H. Methode Penelitian.......................................................................................................................8
a. Pendekatan Penelitian...............................................................................................................8
b. Metode Pengumpulan Data.......................................................................................................8
c. Methode Analisis Data...............................................................................................................8
I. DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................9

2
a. Latar Belakang
Fenomena munculnya tafsir-tafsir agama di antara orang-orang yang tergolong ekstrim
kanan (radikal), ekstrim kiri (liberal), atau ekstrimis (al-ghuluw) menjadi kontroversi yang
terus berlanjut hingga saat ini. Realitas sosial ini tidak dianjurkan dalam agama 1. Beberapa
teks agama menekankan larangan berlebihan, termasuk hadis Nabi Muhammad. Hal yang
sama berlaku untuk teks Al-Qur'an, seperti Q.s. al-Maida (5):77.
Kajian tentang moderasi beragama dalam penelitian interpretatif diminati oleh para
peneliti, tokoh agama, dan masyarakat pada umumnya. Hal ini disebabkan fenomena
munculnya tafsir-tafsir keagamaan di masyarakat yang terjebak pada paham ekstrim kanan
(radikal), ekstrim kiri (liberal), atau berlebihan (al-ghuluw). Selain itu, tafsir atau kajian yang
ada hanya menyajikan ayat-ayat yang biasa-biasa saja, tetapi belum menggali secara
mendalam maqasid atau makna dibalik ayat-ayat tersebut. Oleh karena itu, karya ini
menjawab kedua permasalahan tersebut. Pertama, apa saja unsur moderasi beragama dalam
kitab Tafsir al-Misbah karya M. Quraish Shihab sebagai komentator moderat? Kedua,
bagaimana menggunakan maqasid dalam kajian moderasi beragama. Metode penelitian ini
adalah kualitatif melalui analisis deskriptif. Jadikan teori pisau analisis Maqasidi Tafsir Abdul
Mustaqim untuk menjawab permasalahan sebelumnya. Carilah nilai-nilai universal dalam Al-
Qur'an (nilai inti baru Maqasid) berupa insaniyah, al-'adalah, al-musawah, al-hurriyah ma'a
mas'uliyyah dan wasatiyyah.
Tujuan maqasid dalam ayat-ayat moderasi tidak hanya untuk mentransformasikan teks-
teks agama menjadi teks-teks normatif, tetapi melalui nilai-nilai tersebut untuk
mengembalikan tujuan utama al-Qur'an sebagai pedoman hidup. Karya ini berasumsi bahwa
kajian tafsir maqasid tidak hanya terbatas pada ayat – dalil hukum, tetapi juga dalil sosial.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah moderasi beragama terdiri dari: moderasi dalam
aqidah: keyakinan pada aturan syariah Allah dan kedatangan hari kiamat, ibadah dengan
melakukan semua doa sesuai kemampuan, puasa dengan berbuka puasa, malam a doa dengan
istirahat, moderasi dalam muamalah antara Muslim dan non-Muslim dalam bentuk keadilan
terhadap orang lain untuk keyakinan mereka. Dan terlepas dari akhlaknya sebagai
penyederhanaan berjalan, akhlak moderat terhadap dirinya berupa makan, minum dan
berpakaia2. lebih tepatnya. Kemudian prinsip moderasi beragama diklasifikasikan dalam
bentuk prinsip keadilan, yaitu menjalankan keadilan pada sisi kebenaran dan mengambil
1
Abu Abdullah Muhammad ibnu Umar ibnu al-Hasan ibnu al-Husain al-Taymi al-Razy Fakhruddin al- Razi,.
Tafsir al-Razi; Mafatih  al-Ghaib, Juz 4 Cet. II; (Beirut: Dar Ihya’a al-‘Araby)’Juz 3, 365.

3
keputusan yang adil dari semua pihak sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Prinsip
keseimbangan, dimulai dari keseimbangan batin manusia dan keseimbangan alam semesta.
Prinsip toleransi, sikap terpaksa mengikuti agama dan sikap meyakini bahwa pluralisme
agama adalah keniscayaan Allah SWT. Kemudian nilai-nilai universal al-Qur’an yaitu nilai
insaniyah dalam moderasi beragama memperhatikan fitrah manusia, nilai al-‘ada dengan
sikap toleran, menjadikan almusawah umat antarumat beragama sederajat. Basyariyyah, Al-
Hurriyah-Ma menilai sebagai berikut: “Mas’uliyyah adalah pengadopsian keyakinan agama
atas pilihan sendiri tanpa dipaksa oleh orang lain, dan wasatiyyah adalah sikap yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan diri dan mendamaikan keadaan berdasarkan
landasan agama syariah". 

b. Identifikasi Masalah
Kajian ini mengkaji unsur-unsur moderasi beragama sebagaimana yang
diinterpretasikan oleh M. Quraish Shihab dalam kitab Tafsir al-Misbah dan menemukan
Maqasid dalam penafsiran ayat-ayat Bali yang menunjukkan moderasi beragama. 

c. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang sebelumnya, peneliti merumuskan dua masalah
utama dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apa saja unsur moderasi beragama yang dimaknai oleh M. Qurasih Shihab dalam
kitab Tafsir al-Misbah?
2. Apa makna maqasid dalam kajian moderasi beragama berdasarkan reinterpretasi nilai-
nilai inti maqasid? 

d. Tujuan Penelitian Dan Kegunaan Teori


Menambah informasi tentang klasifikasi tafsir ayat-ayat yang berkaitan dengan
moderasi beragama dalam kitab Tafsir al-Misbah karya M. Qurasih Shihab dan mengetahui
Maqasid dibalik ayat tersebut.
Melanjutkan penyelidikan yang selama ini hanya menunjukkan ayat-ayat yang menunjukkan
moderasi beragama, tetapi tidak menyelidiki secara mendalam untuk menemukan Maqasid
dalam tafsir ayat-ayat moderat.
Tentang kegunaan penelitian ini, yaitu

2
Sayyid Qutub Ibrahim Husain al-Syaribi, Fii Zilal al-Qur’an (Beirut: Dar al-Syuruq, 1412H), 2512.

4
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi kemajuan dalam penelitian tafsir,
khususnya penafsiran tafsir Maqasidi, dan penerapannya tidak hanya terbatas pada ayat-ayat
yang bereferensi hukum, tetapi juga pada ayat-ayat yang menunjukkan makna sosial.
Dalam praktik akademik, kajian ini bermanfaat untuk berpartisipasi dalam kajian penelitian
tafsir berupa karya ilmiah dan sebagai acuan pengembangan moderasi beragama baik di
lingkungan akademisi maupun di masyarakat. 

e. Penelitian Terdahulu
Tujuan dari pencarian literatur atau literature search dalam penelitian adalah untuk
memastikan agar hasil penelitian yang sudah ada tidak terulang kembali. Di sisi lain, ia
menentukan kebaruan pembahasan, yang dapat melanjutkan atau memperkuat atau bahkan
mengkritisi penelitian sebelumnya. Kajian terdahulu terkait kajian ini antara lain disertasi
Mawaddatur Rahman, Moderasi Beragama dalam Al-Qur'an; Kajian pemikiran M. Quraish
Shihab dalam Kitab Wasatiyyah”: Wawasan Islam tentang Moderasi Beragama”, Tesis Al-
Qur'an dan Tesis Magister UIN Sunan Ampel Surabaya, 2020 3. Penelitian ini mengkaji
bagaimana moderasi beragama dapat ditegakkan di masyarakat, yaitu dengan memutakhirkan
ilmu Syariat Islam. terhadap kondisi zaman sekarang yang dihadapi masyarakat adalah
paradigma moderat dan tetap menggunakan teks-teks agama sebagai titik tolak, namun tidak
menutup kemungkinan untuk menggunakan relasi yang menggabungkan ijtihad. Penerapan
moderasi beragama diawali dengan pengetahuan atau pemahaman agama yang otentik,
keadaan emosi yang stabil, seimbang dan terkendali, semangat dan kehati-hatian dalam
berbicara.
Huzdaeni Rahmawati dalam Raushan Fikr, “Nilai Ummatan Wasatan Melawan
Intoleransi; Kajian Teks, Konteks dan Kontekstualisasi Q.s. al-Baqarah ayat 143”. Menggali
Konsep Wasat Ummat dan Signifikansinya dalam Masalah Intoleransi Kontemporer,
dikontekstualisasikan dalam Q.s. al-Baqarah ayat 143 Nilai-nilai ummat wasatan yaitu.
moderasi, keadilan, kontrol dan pemisahan, husnudzo Dengan menyadari nilai-nilai tersebut
diharapkan Islam tidak dipandang sebagai agama yang intoleran tetapi sebagai umat yang
menjadi teladan bagi yang lain4.
3
Abu Fuda’a Ismail ibn ‘Umar ibn Kasir, Tafsir al-Qur’an al-‘Adzim, Juz VIII (Cet. II: Dar Taibah Lilnasyr wa
al-Tauzi; 1420H/ 1999M), 170.

4
Muhammad ibnu  Jarir ibnu Yazid ibnu Kasir ibnu Galib al-Amali, Abu Ja’far al-Thabari, Jami’ al-Bayan
fita’wil al-Qur’an, Juz XXIII (Cet. I; Muassasah al-Risalah, 2000)h. 496.

5
Buku Wasatiyyah dalam Al-Qur'an oleh Ali Muhammad Ash-Shallabi mengomentari
pengertian Wasatiyyah, prinsip-prinsip dan ciri-ciri Wasatiyyah dalam Al-Qur'an. Ali
Muhammad menciptakan konsep wasat}iyyah yang terbagi dalam Al-Qur'an menjadi tiga
prinsip utama Islam yaitu wasatiyyah dalam kaitannya dengan iman, syariah dan moralitas.
Buku-buku tentang pertarakan religius; Karya Abdul Mustaqim dan Braham Maya
Baratullah dipandang sebagai paradigma resolusi konflik. Buku ini mengulas tentang konsep
moderasi beragama dan bentuk moderasi dalam ajaran Islam berupa moderasi aspek teologis,
moderasi aspek ibadah, moderasi di aspek hubungan Islam dan budaya, moderasi dalam
berurusan dengan perempuan (eksistensi persamaan hak), kesetaraan antara laki-laki dan
perempuan, moderasi dalam hubungan antara Islam dan negara 5. Selain itu, konsep konflik
antaragama, sikap menghadapinya, dan solusi penyelesaian konflik antaragama dibahas
secara lebih rinci.
Buku Temperamen Islami; Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur'an Badan Penelitian dan
Pengembangan Tafsir Tematik Al-Qur'an Kementerian Agama RI, menjelaskan ciri-ciri
moderasi Islam dalam akidah, syariah, muamalah dan kepribadian Nabi Muhammad 6.
Pembahasan dalam buku ini hanya mengkaji tentang konsep moderasi dalam Islam. Berbeda
dengan kajian ini yang masih tentang moderasi di kalangan pemeluk agama. 
Secara keseluruhan, literatur sampai saat ini telah membahas teori umum atau hanya
berisi ayat-ayat dari Al-Qur'an yang menyatakan pentingnya moderasi beragama, tetapi tidak
menjabarkan bentuk-bentuk moderasi agama tertentu yang ditemukan dalam buku-buku tafsir
dan studi-studi yang membahas dengan prinsip-prinsip. moderasi agama Temperance.
Pertarakan hanya berfungsi sebagai pelengkap materi, tetapi belum ada yang secara khusus
membahas penafsiran ayat-ayat yang menyajikan prinsip-prinsip pertarakan dengan cara ini.
Padahal ada yang lebih penting dari mengetahui ayat-ayat yang menunjukkan moderasi
beragama, yaitu menemukan Maqasid di balik ayat-ayat tersebut. Oleh karena itu, penelitian
ini merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya yang tidak hanya fokus pada penafsiran
ayat-ayat yang menunjukkan moderasi beragama, tetapi juga menemukan makna Maqasid di
balik ayat-ayat tersebut. 

5
Sayyid Qutub Ibrahim Husain al-Syaribi, Fii Zilal al-Qur’an, 3618.

6
M. Quraish Shihab, Wasathiyyah Wawasan Islam tentang Moderasi Beragama, (Cet. II; Tangerang: Lentera
Hati, 2020), 91.

6
f. Konseptual Dan Kajian Teori
Kajian teoretis ini merupakan cara berpikir logis yang bertujuan untuk menjelaskan dan
menunjukkan masalah yang diamati. Kerangka teori yang relevan dengan masalah menjadi
pedoman untuk menjawab dan memecahkan masalah yang ditemukan dan sebagai acuan
untuk merumuskan hipotesis.
Terciptanya teori baru tentang nilai-nilai fundamental dari tafsir Maqasid, dalam hal ini
Maqasid menurut cita-cita moral universal, yaitu cita-cita al-Quran untuk pelaksanaan
Maslah dan penolakan Mafsada, seperti: B. nilai-nilai kemanusiaan (insaniyah), keadilan,
kesetaraan (al-musawah, nilai cawan), pembebasan (al-taharrur, pembebasan) dan tanggung
jawab (mas'uliyyah, tanggung jawab) dan wasatiyyah (temperance, moderasi). Standar
diperlukan untuk menjaga moderasi beragama di masyarakat7. Dalam hal ini, prinsip
moderasi beragama dalam Islam diatur oleh tiga prinsip, yaitu prinsip keadilan, prinsip
keseimbangan dan prinsip toleransi.
Dengan berpedoman pada ketiga prinsip tersebut, penulis lebih mudah mengkaji ayat-
ayat tersebut dengan interpretasi prinsip moderasi beragama dalam Tafsir al-Misbah, dengan
menggunakan analisis Maqasidi untuk menemukan nilai-nilai Maqasid dibalik ayat-ayat yang
menunjukkan makna religius. moderat, sehingga tidak terbatas pada pemahaman teks
normatif saja. 

g. Sumber-Sumber Yang Di Pergunakan


Proses pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa literatur tekstual
yakni data-data mengenai prinsip moderasi dalam kitab Tafsir al- Misbah sebagai karya M.
Quraish Shihab sebagai objek penelitian ini. Literatur- terkstual yang dimaksud dalam bentuk
buku ataupun jurnal artikel-artikel yang memberi penjelasan tentang prinsip moderasi
merupakan sumber-sumber dari pembentukan proposal penelitian ini.

7
Iffati Zamimah, Moderatisme Islam dalam Konteks Keindonesiaan‛, Jurnal al-Afkar; Jurnal Ilmu al-Qur’an
dan Tafsir, Vol. 1, No. 1, Juli 2018, 77.

7
h. Methode Penelitian
i. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan analitik. Metode deskripsi
digunakan untuk menjelaskan prinsip moderasi dalam penafsiran M. Quraish Shihab
dalam tafsirnya. 
j. Metode Pengumpulan Data
Sumber informasi dalam penelitian ini ada dua yaitu sumber utama berupa kitab
Tafsir al-Misbah karya Quraish Shihab yang menjadi pokok bahasan penelitian ini.
Sumber lain adalah buku-buku tentang moderasi beragama. 
k. Methode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan analitik. Metode deskripsi
digunakan untuk menjelaskan prinsip moderasi dalam penafsiran M. Quraish Shihab
dalam tafsirnya.
Proses pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa literatur
tekstual yaitu data tentang prinsip moderasi dalam kitab Tafsir al-Misbah karya M.
Quraish Shihab sebagai subjek kajian ini. Literatur teks adalah buku atau artikel
majalah yang menjelaskan prinsip akal sehat. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif dan analitik. Metode deskripsi digunakan untuk menjelaskan prinsip
moderasi dalam penafsiran M. Quraish Shihab dalam tafsirnya. 

8
l. DAFTAR PUSTAKA

Afriansyah, Ade. Pemimpin Ideal Menurut Al-Ghazālī, Tesis, PPs UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2014.

Ahmad, Zainal Abidin. Membangun Negara Islam, Jakarta: Pustaka Iqra’, 2001, cet. Ke-1.

Al Munawar, Said Agil Husain. Alquran membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, Ciputat: PT
Ciputat Press, 2005.

Al-Aqqad, Abbas Mahmud, Filsafat Al-Qur'an: Filsafat, Spiritual dan Sosial dalam Isyarat
Al-Qur'an, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1986.

Al-Ju‘fiy, Muhammad bin Isma‘il Abu ‘Abd al-Lah al-Bukhariy. al-Jami‘ al- Sahih al-
Mukhtasar, Beirut: Dar Ibn Kasir, 1407 H./1987 M, juz. VI.

Dahlan, Juwariyah. Wanita Karir, Surabaya: IAIN Sunan Ampel. 1994

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994, cet. Ke-4

Depdiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002 Esposito,

John L. Islam Kekuasaan Pemerintah, Doktrin Imam dan Realitas Sosial, Jakarta: Inisiasi
Press, 2000.

Fadhali, Ray Sitoresmi Syukri, Sosok Wanita Muslimah Pandangan Artis, Yogyakarta: PT.
Tiara Wacana, 1993.

Fakih, Mansour. Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005,
Cet. IX.
Watt, W. Montogomery, Pergolakan Pemikiran Politik Islam, Jakarta: PT. Beunebi Cipta,
1987.

Wibowo, Sharpening our Concept and Tools, Bandung:PT Syamil Cipta Media, 2002.

9
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT Grafindo persada, 2003, cet, ke 15.
Yusuf, Muhammad. Kepemimpinan Perempuan dalam Perspektif Kearifan Lokal: Pemikiran
Ulama Bugis dan Budaya Bugis, Tesis, PPs UIN Aalawudin Makassar, 2013.

Zahroh, Muhamad Abu. Aliran Politik dan Aqidah dalam Islam, Jakarta: Logos, 1996.

Zuhaili, Wahbah. Tafsir Munir Fli aqidah Wa syariah Wal Minha, Beirut: Darul Al- Fikri Al-
Ma’sir, t.th, jus 2

10

Anda mungkin juga menyukai