Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENELITIAN AGAMA (KALAM)


Mata Kuliah Pendekatan Studi Islam

Dosen Pengampu :
Dr. H. Masyhadi, M.Ag

Kelompok 5 :
1. Ima Septaviana
2. Nurul Himmah

PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM AL-KHOZINY BUDURAN- SIDOARJO
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi


Maha Penyayang. Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan taufik
dan hidayahnya.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada suri
teladan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya
yang membawa kebenaran bagi kita semua.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada ibu/bapak
pembimbing yaitu Dr. H. Masyhadi, M.Ag yang telah membimbing
serta mengajarkan kami, dan mendukung kami sehingga terselesaikan
makalah yang berjudul “Penelitian Agama (Kalam)” dan juga terima
kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada semua pihak yang
telah membantu kami sehingga terselesaikan makalah ini.
Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan, sebagai wujud rasa
syukur dengan tersusunnya makalah ini kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi selama penyusunan makalah ini, yang telah dengan tulus
ikhlas membantu baik secara moril maupun materiil, terutama kepada
Dosen Pembina dan teman-teman sekalian.

Sidoarjo, 20 Februari 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………… i


DAFTAR ISI …………………………………………… ii
KATA PENGANTAR …………….………………………… ….iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang ……………………………………………1
B. Rumusan Masalah ..…..……………………………………... 2
C. Tujuan Penulisan ………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Kalam …………………………………… 3
B. Model Penelitian Agama Islam Ilmu Kalam ……………… 5
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan ……………………………………………… 10
DATAR PUSTAKA ………………………………………… 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian agama sudah dilakukan sejak beberapa abad


yang lalu, namun hasil penelitian tersebut belum dijadikan sebagai
ilmu. Semakin bertambahnya gejala-gejala agama yang berbau
dengan masalah sosial dan budaya, ternyata penelitian dijadikan
sebagai ilmu khusus untuk menyelidiki gejala agama tersebut.
Perkembangan dalam penelitian agama sangat pesat yang
disebabkan oleh tuntutan-tuntutan kehidupan sosial yang selalu
mengalami perubahan dan memerlukan upaya untuk mengatasi hal
tersebut. Kajian-kajian agama memerlukan relevansi dari
kehidupan sosial yang sedang berlangsung. Permasalahan inilah
yang mendasari perkembangan penelitian-penelitian agama guna
untuk mencari relevansi kehidupan sosial dan agama.
Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris research,
gabungan dari kata re (kembali) dan to search (mencari). Agama
adalah kepercayaan-kepercayaan yang dianut para penganutnya.
Kepercayaan-kepercayaan seperti mototeisme (percaya adanya
hanya satu Tuhan) sampai kepada politeisme (percaya adanya
Tuhan yang banyak jumlahnya). Sedangkan penelitian agama
adalah pendekatan ilmiah yang diterapkan untuk menyelidiki
masalah agama dari segi bentuk pelaksanaannya.1

1
A. Ludjito “Mengapa Penelitian Agama”, dalam Mulyanto Sumardi (ed.), Penelitian Agama;
Masalah dan Pemikiran ,hlm 18

1
Penelitian yang objeknya adalah sumber agama sebagai
dokrin, yang dalam hal ini yaitu al-Quran dan hadits. Penelitian
agama menyangkut umat beragama yang hidup ditengah-tengah
dunia. 2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Ilmu Kalam ?
2. Bagaimana Model Penelitian Agama Islaam Ilmu Kalam?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang Ilmu Kalam


2. Untuk mengetahui tentang Model Penelitian Agama Islaam
Ilmu Kalam

2
Mukti Ali,”Penelitian Agama (Suatu Pembahasan Tentang Metode dan Sistem),dalam Amin
Abdullah(ed.),Re-Strukturisasi Metodologi Islamic Studiies Mazhab Yogyakarta (Yogyakarta : SUKA press,
2007) hlm 79-80

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ILMU KALAM

Nama lain dari Ilmu Kalam : Ilmu Tawhid (Ilmu tentang


kemaha Esa-an Tuhan), Ilmu Ushuluddin (Ilmu pokok-pokok
agama). Disebut juga Teologi islam. Theos (Tuhan), Logos
(ilmu), berarti ilmu tentang keTuhanan yang didasarkan atas
prinsip dan ajaran islam termasuk didalamnya persoalan-
persoalan ghaibs. Menurut Ibnu Kholdun dalam kitab
moqodimah mengatakan ilmu kalam adalah ilmu yang berisi
alasan-alasan mempertahankan berisi tentang bantahan-
bantahan terhadap orang-orang yang mempunyai kepercayaan-
kepercayaan menyimpang. Ilmu (pengetahuan), Kalam
(pembicaraan). Pengetahuan tentang pembicaraan yang
bernalar dengan menggunakan persoalan terpenting yang
dibicarakan pada awal islam adalah tentang kalam Allah (Al-
Qur’an).
Ilmu kalam atau teologi termasuk salah satu bidang
studi islam yang amat di kenal baik oleh kalangan akademis
maupun oleh masyarakat pada umumnya. Menurut Ibn
Khaldun, sebagaimana dikutip A.Hanafi, ilmu kalam ialah ilmu
yang berisi alasan-alasan yang mempertahankan kepercayaan-
kepercayaan iman dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan
berisi bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng dari
kepercayaan aliran golongan salaf dan ahli sunnah.

3
Selain itu ada pula yang mengatakan bahwa ilmu kalam
ialah ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan
kepercayaan-kepercayaan kegamaan dengan bukti-bukti yang
menyakinkan.dengan membahas cara ma’rifat (mengetahui
secara mendalam) tentag sifat-sifat allah dan para rasulnya
dengan menggunakan dalil-dalil yang pasti guna mencapai
kehidupan hidup abadi. dari beberapa pendapat dapat diketauhi
bahwa ilmu kalam adalah ilmu yang secara khusus membahas
tentang masalah ketuhanan serta berbagai masalah yang
berkaitan dengannya berdasarkan dalil-dalil yang menyakinkan.
Dengan demikian, seseorang yang mempelajarinya dapat
mengetahui bagaimana cara-cara untuk memiliki keimanan dan
bagaimana pula cara menjaga keimanan tersebut agar tidak
hilang atau rusak.
Munculnya ilmu kalam menurut Harun Nasution, dipicu
persoalan polotik yang menyangkut peristiwa pembunuhan
Ustman bin Affan yang berbuntut pada penolakan Muawiyah
atas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib, dan persoalan kalam yang
bukan kafir.
Sejarah munculnya ilmu kalam dalam islam berawal
sejak wafatnya Nabi Muhammad SAW, timbulnya persoalan-
persoalan dikalangan umat islam tentang siapakah pengganti
Nabi (Khalifatul Rasul) kemudian persoalan itu dapat diatasi
setelah dibaiatnya atau diangkatnya Abu Bakar As-Siddiq
sebagai khalifah, setelah Abu Bakar wafat kekhalifahan
dipimpin Umar bin Khatab pada masa kepemimpinan Umar bin

4
Khatab umat Islam tampak tegar dan mengalami ekspansi
kejazirah Arabian, Palestina, Syria, sebagai wilayah Persia dan
Romawi serta Mesir.
Soal-soal politik, contoh soal khalifah (pimpinan
pemerintahan negara). Awalnya persoalan politik tidak
mengusik persoalan agama, tetapi setelah peristiwa terbunuhnya
khalifah Usman, kaum muslimin terpecah menjadi bebrapa
partai, yang masing-masing merasa sebagai pihak yang benar
dan hanya calon daripadanya yang berhak menduduki pimpinan
negara. Kemudian partai-partai itu menjadi partai agama dan
mengemukakan dalil-dalil agama untuk membela pendirinya.
Dan, selanjutya perselisihan antara meraka menjadi perselisihan
agama, dan berkisar pada persoalan imam dan kafir.3
Dasar ajarannya: Dasar Ilmu Kalam adalah dalil-dalil
fikiran (dalil aqli) Dalil Naqli (Al-qur’an dan Hadis) baru
dipakai sesudah ditetapkan kebenaran persoalan menurut akal
pikiran.
B. Model Penelitian Agama Islam Ilmu Kalam
1. Penelitian Pemula
a. Model Abu Manshur Muhammad bin Muhammad bin
Mahmud al-Maturidy al- Samarqandy.
Dalam buku Ilmu Kalam berjudul Kitab al-Tauhid. Di
antaranya dibahas tentang cacatnya taklid dalam hal beriman, serta

3
Chuzaimah Batubara, iwan, dan Hawari Batubara “Handbook
Metodologi Studi Islam”

(Jakarta:Prenadamedia Grup,2018), hal 139.

5
kewajiban mengetahui agama dengan dalil al-sama’ pembahasan
tentang alam, antrophormisme atau paham jisim pada Tuhan, sifat-
sifat Allah.4
b. Model Al-Imam Abi Al-Hasan bin Isma’il Al- Asy’ari.
Seseorang yang ingin mengetahui secara mendalam
tentang teori Ahlu Sunnah mau tidak mau harus mempelajari buku
ini, dan buku karangan al-Maturidy sebagaimana tersebut diatas.
Namun kita tidak tahu persis apakah buku ini dikaji di pesantren-
pesantren atau tidak.5
c. Model ’Abd al-Jabbar bin Ahmad
Bagi seorang yang ingin mengkaji tentang ajaran-ajaran
Mu’tazilah secara mendalam dan mendetail mau tidak mau harus
membahas buku ini dengan sikap yang wajar dan obyektif tanpa
didahului oleh buruk sangka atau pra konsepsi.6
d. Model Thahawiyah
Beliau telah menulis buku yang berjudul syarah al- aqidah at-
thahawiyah dan didalam buku tersebut telah dibahs kewajiban
mengimani mengenai apa yang telah dibawah oleh rasul kewajiban
mengikuti ajran para rasul,ma'na tauhid, dan dibahs pula macam-
macam tauhid yang dibawh oleh para rasul.

28 Al-Imam Abi al-Hasan Ali bin Ismail al-Asy’ariy, Maqalat Islamiyyin wa


4

Ikhtilaf al-Mushallin, (Beirut: Dar al-Fikr, t.th)

5
Abd al-Jabbar bin Ahmad, Syarh al-Ushul al-Khamsah, (Mesir: Maktabah
Wahbah, t.th.)

6
Muhammad Abu Zahrah, Tarikh al-Mazahib al-Islamiyah fi al- Siyasah wa
al-Aqaid, (Mesir: Dar al-Fikr al-Araby, t.th.)

6
e. Model Al-Imam Al-Haramain Al-Juwainy (478H.)
Beliau telah menulis buku yang berjudul al-syamil fi ushul al-
din. Didalam buku tersebut membahas tentag penciptaan alam yang
didalamnya terdapat hakikat jauhar (subtansi), didalamnya dibahas
hakikat tauhid, kelemahan kaum Mu'tazilah, pembahasan tentang
Akidah, kajian tentang dalil atas kesucian Allah.
f. Model Al-Ghazali (w. 1111 M.)
Beliau telah menulis buku al-iqtishod fi al-i'tiqod membahas
tentang perlunya ilmu dalam memahami agama dan juga perlunya
ilmu sebagai fardhu kifayah, pembahasan tentang dzat Allah, tentang
qodimnya alam dan penetapan tentang kenabian muhammad SAW.
g. Model Al-Amidy (551-631 H.)
Beliau telah menulis buku yang berjudul ghoyah almaram fi
ilmu kalam yang membahas tentang sifat-sifat wajib bagi allah sifat
nafsianya dan sifat yang jaiz bagi allah dan pembahasan tentang
keesaan allah swt perbuatan yang bersfat wajib al-wujud dan tentang
tidak ada penciptaan selain allah
h. Model Al-Syahrastani
Beliau telah menukis buku yang berjudul nihayah al-iqdam fi
ilmi al-kalam yang membahas tentang barunya alam, tauhid, sifat-sifat
azali, hakikat ucapan manusia tentang allah sebagai yang maha
pendengar dan perbuatan-perbuatan sebelum datangnya syariat.
i. Model Al-Bazdawi
Beliau telah menulis kitab yang berjudul ushul al-din yang
membahas perbedaan pendapat para ulam' mengenai mempelajari ilmu
kalam mengerjakan dan menyusunnya, perbedaan pendapat para ulam'

7
mengenai sebab-sebab seorang hamba mengetahui sesuatau macam –
macam ilmu pengetahuan, tentang allah sebagai pencipta alam
semesta, tentang kehiduan di akhirat Seluruh penelitain yang
dilakukan para tokoh islam tersebut dikata gorikan sebagai penelitian
pemula yang bersifat eksloratif dan pendekatan doktriner atau subtansi
ajaran.
2. Penelitian Lanjutan
a. Model Muhammad Abu Zahra
Abu Zahrah mencoba melakukan penelitian terhadap
berbagai aliran dalam bidang politik dan akidah yang dituangkan
dalam karyanya berjudul Tarikh al-Mazahib al- Islamiyah fi al-
Siyasah wa al-’Aqaid. Permasalahan teologi yang diangkat dalam
penelitiannya ini di sekitar masalah objek-objek yang dijadikan
pangkal pertentangan oleh berbagai aliran dalam bidang politik
yang berdampak pada masalah teologi.
b. Model Mushtafa Ali al-Ghurabi
Dalam hasil penelitiannya, ia mengungkapkan antara lain
sejarah pertumbuhan ilmu kalam, keadaan akidah pada zaman
Nabi Muhammad, Khilafah Rasyidah, Bani Umayyah dengan
berbagai permasalahan teologis yang muncul pada setiap zaman
tersebut.7
c. Model Muhammad Abd al-Latif Muhammad al- ’Asyr
Kandungan buku tersebut menyangkut faktor-faktor
penyebab timbulnya perbedaan pendapat dikalangan Muslim;
masalah mantiq dan falsafah; hubungan mantiq dengan ilmu
7
Muhammad Abd al-Latif Muhammad al-’Asyr, Al-Ushul al-Fikriyyah li
Madzhab Ahl al-Sunnah, (Mesir: Dar al-Nahdhah al-Arabiyah, t.th.).

8
humaniora; bentuk dan pemikiran; pembentukan konsep; barunya
alam; sifat yang melekat padaAllah; nama dan keadilan Tuhan;
penetapan kenabian; mu’jizat dan karamah; rukun Islam; iman dan
Islam; taklif (beban); al- samiyyat (wahyu atau dalil naql); al-
imamah; serta ijtihad dan hukum agama.
d. Model Harun Nasution
Harun Nasution yang dikenal sebagai guru besar filsafat dan
teologi banyak mencurahkan perhatiannya pada penelitian dibidang
teologi islam (Ilmu Kalam). Salah satu hasil penelitiannya adalah
buku fi Ilm al-Kalam (teologi islam).dalam buku tersebut selain
dikemukakan tentang sejarah timbulnya persoalan-persaoalan teologi
dalam islam,juga dikemukakan tentang berbagai aliran telogi islam
lengkap dengan tokoh-tokoh dan pemikirannya.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah kita bahas tadi dapat disimpulkan


beberapa hal diantaranya Pengertian dari ilmu kalam adalah ilmu yang
membahas tentang masalah ketuhanan Ilmu kalam dinamakan juga
Ilmu Tauhid, Ushuluddin, Ilmu Aqaid, atau dalam bentuk teologi Islam.
Dinamai Ilmu Tauhid karena ilmu ini mengajak orang agar meyakini
dan mempercayai hanya pada satu Tuhan, yaitu Allah SWT. Dinamai
Ilmu Ushuluddin karena ilmu ini membahas pokok-pokok keagamaan
yaitu keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan.
Penelitian ilmu kalam dibagi kedalam dua bagian:
1.    Penelitian Pemula
Penelitian pemula adalah penelitian dasar, yang bersifat
membangun ilmu kalam menjadi suatu disiplin ilmu dengan merujuk
pada Al-Qur’an dan hadist serta berbagai pendapat tentang kalam yang
dikemukakan oleh berbagai aliran teologi. Penelitian pemula yang
dilakukan oleh para tokoh Islam bersifat eksploratif dengan
menggunakan pendekatan doktriner dan substansi ajaran.
Berikut beberapa referensi penelitian pemula:
·      Model Abu Manshur Muhammad bin Muhammad bin Mahmud
Al-Maturidy Al-Samarqandy
·      Model Al-Imam Abi Al-Hasan bin Isma’il Al-Asy’ari
·      Model ‘Abd Al-Jabbar bin Ahmad

10
·      Model Thahawiyah
·      Model Al-Imam Al-Haramain Al-Juwainy
·      Model Al-Ghazali
·      Model Al-Amidy
·      Model Al-Syahrastani
·      Model Al-Bazdawi
2.    Penelitian Lanjutan
Penelitian lanjutan merupakan pengembangan dari penelitian
pemula, yang bersifat mendeskripsikan tentang adanya kajian ilmu
berdasarkan bahan-bahan rujukan yang dihasilkan oleh penelitian
model pertama. Penelitian lanjutan memakai pendekatan histori atau
mengkajinya dari sejarah yang ada. Adapun Model penelitian lanjutan
adalah sebagai berikut:
·      Model Abu Zahrah
·      Model Ali Mushthafa Al-Ghurabi
·      Model Abd Al-Lathif Muhammad Al-‘Asyr
·      Model Harun Nasution
Dalam penyajian makalah ini, tentunya masih jauh dari
kesempurnaan.Baik dari segi teknis penulisan maupun bobot isi
makalah yang ada di tangan rekan-rekan akademisi ini. Oleh karena itu,
kami sebagai penulis mengharap ada masukan-masukan, kritik dan
sarannya yang bersifat membangun, agar kedepannya penyajian
makalah berikutnya menjadi lebih baik lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Hanafi, Pengantar Filsafat Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1990

Dr. H. Abudin Nata, MA., Teologi Islam, Jakarta: Direktorat Jenderal


Pembinaan Kelembagan Agama Islam dan Universitas Terbuka, 1997

Drs. Hasan Basri, M. Ag., Ilmu Kalam: Sejarah dan Pokok Pikiran


Aliran-Aliran, Bandung: Azkia Pustaka Utama, 2006

Drs. Murif Yahya, M. Pd., Ilmu Kalam: Sejarah dan Pokok Pikiran


Aliran-Aliran, Bandung: Azkia Pustaka Utama, 2006

Hanafi, Teologi Islam (Ilmu Kalam), Jakarta: Bulan Bintang, 1979

Husain bin Muhammad Al-Jassar, l-Hushun al-Hamidiyah li al-


Muhafadzah ‘Ala al-‘Aqaid al-Islamiyah, (Bandung: Syirkah al-
Ma’arif)

Syaikh Muhammad Abduh, Risalah Tauhid, (Jakarta: Bulan Bintang,


1975), cet. I

Tedi Priatna, M. Ag., Ilmu Kalam: Sejarah dan Pokok Pikiran Aliran-


Aliran, Bandung: Azkia Pustaka Utama, 2006

12

Anda mungkin juga menyukai