Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
HIV merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human
Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV dapat
menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah
untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain (WHO, 2015).salah satunya penyakit
Tuberkulosis (TB) (WHO,2015).
Penyakit HIV ditularkan melalui cairan tubuh penderita yang terjadi melalui proses
hubungan seksual, transfusI darah, penggunaan jarum suntik yang terkontaminasi secara
bergantian, penularan dari ibu ke anak dalam kandungan melalui plasenta dan kegiatan
menyusui. (WHO, 2015
Perkembangan jumlah kasus HIV dan AIDS di kota Mataram mengalamI trend
peningkatan setiap tahunnya. Dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir. Pada tahun 2020
terdapat 59 kasus, dan tahun 2021 terdapat 64 kasus baru . Bila dilihat dari jenis kelamin
penderita didominasi oleh laki-laki.
Khusus untuk Puskesmas Karang Pule kasus HIV pada tahun 2020 kasus HIV
sebanyak 15 orang. Tahun 2021 kasus HIV sebanyak 22 orang. Sedangkan tahun 2022 dari
Januari s/d Juli kasus HIV sebanyak29 orang AIDS sebanyak 1 orang.
Berdasarkan uraian diatas maka dalam makalah ini sayaProgramer HIV IMS dan
TBC ingin menganggakat Inovasi tentang pelayanan HIV IMS dan TBC melalui Layanan
HOTLINE.
B. Tujuan

1. TujuanUmum
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan Kemudahan
akses programer dalam upaya menanggulangi masalah HIV IMS TBC di wilayah
Puskesmas Karang Pule menuju Indonesia Bebas HIV IMS TB 2035.
2. TujuanKhusus
Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan dalam Penemuan kasus HIV IMS
dan TBC di layanan Puskesmas.

1
BAB II
DATA PERMASALAHAN KESEHATAN, KARYA INOVASI DAN
HASIL

A. Data PermasalahanKesehatan
Penemuan Kasus HIV IMS& TBC di PuskesmasKarang Pule 2 (dua) tahun
terakhir seperti yang diuraikan pada latar belakang diatas menunjukkan trend yang rendah.
Perkembangan kasus dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Penderita HIV tahun 2020 sebanyak 15 orang.tahun 2021 sebanyak 22 orang.
2. Penderita IMS tahun 2020 sebanyak 40 orang, tahun 2021 sebnyak 45 orang.
3. Penderita TBC pada tahun 2020 sebanyak 49 orang tahun 2021 berjumlah 58 orang.
4. Kasussuspektahun 2021 sebanyak 95 orang. Sedangkan target penemuan
kasussuspektahun 2021 sebanyak 250 orang.
B. Karya Inovasi.
Dengan melihat permasalahan penemuan kasus HIV IMS dan TBC yang masih
sangant rendah,maka dibentuklah kegiatan Inovasi yang disebut “ APEL MAS
CHOLIN” Aktifitas Pelayanan Masyarakat secara Hotline
1. SebelumInovasi
Sebelum adanya Inovasi masyarakat merasa risih dan malu untuk berobat ke
Puskesmas. Hal itu terjadi karena kurangnya informasi di masyarakat. Sehingga
menyebabkan Stigma. Diharapkan dengan adanya layanan Hotline ini menjadi tempat
masyarakat untuk berkonsultasi tanpa takut stigma. Karna layanan ini terjaga privasi
dan kerahasiaannya.
2. Setelah Inovasi
Setelah ada Inovasi, terbentuklah alur Layanan Hotline agar layanan bagi
masyarakat
Bagan Alur layanan HOTLINE

Pasien R.Laboratori
R.Konse
Konsultasi datang ke loket um
ling
via hotline layanan
R.Konsel
R.Apotik ing

Apotik

2
C.Hasil.
Masyarakat sudah mulai memanfaatkan layanan. Masyarakat dengan leluasa
bercerita dengan keluhan yang dirasakannya tanpa merasa malu diketahuai oleh
tetangga dan orang lain.
Jumlah orang yang sudah menggunakan layanan sejak bulan Januari sampai
denganJuli,yaitu:januari:4orang,Februari:6orang,Maret:10orang,April:15,Mei:18orang
,Juni:17orang,Juli:20 orang
Kasus HIV tahun 2022 dari januari – juli 2022 mencapai 30 orang. Kasus TBC
tahun 2022 dari januari – juli 2022 mencapai 38 orang. Suspek TBC pun meningkat
menjadi 120 orang. Demikian juga dengan kasus IMS sampai bulan ini mencapai 60
orang.
Namun hal ini masih harus tetap ditingkatkan. Karena fenomena Gunung es
masih belum mencair. Selain itu,kita juga harus lebih gencar melakukan sosialisasi
tentang HIV IMS dan TBC di masyarakat. Mempromosikan layanan Hotline di Pustu,
Polindes dan Layanan Posyandu. Terutama pada ibu-ibu kader, agar informasi ke
masyarakat lebih cepat tersampaikan
Meningkatkan kepercayaan masyarakat tidaklah semudah kita membalikkan
telapak tangan. Kita harus selalu melakukan pendekatan,mempromosikan kalau
layanan Hotline ini sangatlah terjaga kerahasiaannya. Dengan demikian akan semakin
banyak masyarakat yang mau menggunakan layanan ini.
Tidak lupa pula TIM harus tetap melakukan Evaluasi setiap bulannya dan
melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Puskesmas. Jika menemukan kesulitan
ketika ada masyarakat yang berkonsultasi, Progremer bisa melakukan konsul pada
dokter Puskesmas.

3
4
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN

1. Adanya stigma dan keterbatasanpengetahuan di masyarakat yang


menyebabkanminimnyakesadaranmasyarakatuntukmauberobat.
2. Keterbatasansarana dan prasarana di
masyarakatmenyebakankurangmaksimalnyakegiatan HOTLINE ini
3. AdanyakecendrunganmeningkatnyaPenemuan kasus HIV IMS dan TBC di
masyarakatsetelahpetugasdengansabarmelakukantes dan Konseling

B. SARAN

1. Peningkatanketersediaansarana dan prasarana yang bisa


membantukelancaranlayanan HOTLINE
2. Peningkatanperansertalintassektordalamkegiataninovasiterutamadukunganberupakeb
ijakandariCamat dan Lurahsetempatkarenamasalah HIV IMS &TBC
adalahmasalahkitabersamadalammewujudkanmasyarakatsehat
3. Meningkatkanperanaktiforganisasi yang ada di lingkungan (Remaja Masjid,
KarangTaruna, dan lain-lain) sehinggadapatturutberpartisipasidalamkegiataninovasi
4. Meningkatkanpenyuluhandan Sosialisasi tentangHIV IMS dan TBC parudi
masyarakat.

5
BAB IV
PENUTUP

Demikian makalah Inovasi Tenaga Kesehatan sebagai penggerak transformasi


layanan kesehatan dalampelaksanaan program HIV, IMS dan TBC melalui “APEL MAS
CHOLINE”(aktifitas pelayanan masyarakat secara hotline)ini dibuat untuk dapat
membantu kemajuan program HIV, IMS dan TBC. Sehingga dapat mencairkan fenomena
gunung es kasus HIV, IMS dan TBC.
Sebagai seorang tenaga medis yang memiliki dedikasi tinggi pada dunia kesehatan
hendaklah kita selalu berinovasi untuk kemajuan dunia kesehatan. Demikian juga halnya
terhadap program SPM yang menjadi program unggulan di puskesmas, sehingga capaian
temuan kasus baru dapat terjaring.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk kemaslahatan dunia kesehatan khususnya
program HIV, IMS dan TBC.

Anda mungkin juga menyukai