PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
mengamanatkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan informasi dan edukasi tentang
kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
kesehatan yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu
peranan puskemas hendaknya tidak lagi menjadi sarana pelayanan pengobatan dan rehabiliatif
saja tetapi juga lebih ditingkatkan pada upaya promotif dan preventif. Sebagaimana tercantum
pelaksanaan promosi kesehatan di daerah. Oleh karena itu promosi kesehatan (Promkes) menjadi
salah satu upaya wajib di puskesmas. Promosi kesehatan di puskesmas merupakan upaya
puskesmas dalam memberdayakan pengunjung dan masyarakat baik didalam maupun di luar
1
B. POKOK MASALAH
2030. Untuk itu pemerintah pusat memberikan himbauan kepada setiap daerah untuk
melaksanakan program TB dengan langkah TOSS (Temukan TBC, Obati Sampai Sembuh).
Tujuan utama dari program ini adalah untuk mengidentifikasi secara tetap dan cepat terhadap
terduga TBC. Setelah identifikasi dilakukan dengan baik maka langkah berikutnya adalah
Capaian target terduga TBC belum dilakukan secara maksimal oleh pemerintah baik di
tingkat nasional maupun di puskesmas. Data Menkes menunjukkan bahwa ditahun 2018 dan
2019 jumlah terduga TBS ditemukan sebanyak 60% kemudian pada tahun 2020 jumlah target
terduga TBC hanya berada pada angka 30%. Harusnya capaian target terduga harus mencapai
100% sesuai dengan Permenkes No. 4 Tahun 2019 tentang satandar pelayanan minimal.
Capaian target terduga TBC di Puskesmas Teluk Belitung pada tahun 2019 sebanyak
100%, kemudian ditahun 2020 mengalami penurunan menjadi 18% dan pada tahun 2021
kembali mengalami penurunan menjadi 10%. Data ini menunjukkan bahwa target terduga TBC
di Kecamatan Merbau terus mengalami penurunan sejak tahun 2020-2021. Penurunan yang
terjadi sangat signifikan yaitu berada pada angka diatas 80% lebih.
Terlihat dari data bahwa Kondisi ini akan menjadi masalah bagi tercapainya program
TOSS TB terlebih bagi keselamatan masyarakat. Jika target tahunan tidak tercapai maka akan
mempengaruhi program Nasional bebas TB 2030 dan berpotensi terjadi penularan TBC terjadi
tanpa diidentifikasi secara baik oleh petugas kesehatan. Dampak paling buruk dari kondisi ini ini
2
Selain itu kondisi akhir-akhir ini (Tahun 2020-2021) terjadi kondisi pandemi covid-19
sehingga konsentrasi seluruh tenaga medis beralih pada penanganan pandemic. Ada dua hal yang
menjadi masalah utama yaitu pembatasan mobilitas tenaga kesehatan, dan masyarakat yang takut
C. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Tujuan umum program ini adalah untuk mendukung Indonesia Bebas TBC Nasional tahun
2030
2. TUJUAN KHUSUS
2. Memberikan Edukasi kepada masyarakat untuk mau dan bisa mengajak masyarakat lain
3
BAB II
ISI
A. PERMASALAHAN KESEHATAN
2020-2021. Pada tahun 2019 capaian terduga TB mencapai 100%. Namun pada tahun 2020
capaian hanya mencapai 22% dan tahun 2021 juga hanya mencapai 22%. Untuk lebih
Berdasarkan tabel diatas, pada tahun 2020 hingga 2021 pencapaian stagnan pada
angka 22%. Artinya terjadipenurunan hinga 78% dibanding tahun 2019. Kondisi ini menjadi
masalah yang harus diselesaikan mengingat TB merupakan penyakit yang berbahaya hingga
Ada dua asumsi yang menjadi penyebab masalah ini terjadi. Pertama disebabkan
kesadaran masyarakat untuk memeriksa masih rendah dan kedua disebabkan kondisi
pandemi covid-19 sehingga mobilitas nakes dan masyarakat sedikit dibatasi untuk keluar
rumah. hal ini tentunya mempengaruhi capaian target pengambilan sampel terduga penderita
TB.
4
Telah dilakukan penyebaran kuesioner secara acak kepada masyarakat yang datang ke
posyandu. Penyebaran questioner sebelum dan setelah sosialisasi mengenai bahaya penyakit
TBC.
menggunakan metode sasaran sample acak di masyarakat dengan jumlah populasi/ sample
sebanyak 102 orang, yang berasal dari Kelurah Teluk Belitung, Desa Mayang Sari dan Desa
Mekar sari. Sample di ambil dari desa yang memiliki jumlah kasus TB terbanyak di tahun
sebelumnya.
Keterangan:
50-70 : Cukup
70-100: Baik
Dari hasil Pre Test di dapatkan hasil masih banyak masyarakat yang belum memahami mengenai
Penyakit TBC. Hasil yang banyak terdapat kesalahan yaitu penyebab penyakit TBC, bahaya
penularan penyaki TBC, gejala TBC dan Pemeriksan, Pencegahan dan Lamanya Pengobatan.
5
B. KARYA INOVASI
Berdasarkan dua problematika yang telah dijelaskan di atas, ada dua masalah yang harus
keinginan untuk memeriksa diri ke fasilitas kesehatan baik. Kemudian kedua adalah memberikan
Untuk itu ada dua program inovasi yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah
Fasilitas ruangan penderita TB sudah ada di UPT Puskesmas Teluk Belitung sejak tahun
2019. Namun ruangan tersebut belum dilengkapi dengan peralatan pendukung seperti bed,
lemari, kursi, meja dalan lain sebagainya. Selanjutnya pasien terduga TB juga belum
penderita TB bisa menularkan bakteri kepada pasien yang lain yang ikut mengantri untuk
Untuk itu diperlukan ruangan khusus dengan fasilitas yang memadai untuk pasien TB.
Kemudian diperlukan juga mekanisme atau jalur khusus bagi terduga penderita TB agar
terpisah dengan pasien umum untuk mengantisipasi terjadi penularan kepada pasien lain.
Persoalan rendahnya capaian target program TB juga dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat
terhadap bahaya TB. Masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Teluk Belitung
6
menganggap TB adalah keracunan makan (makan sedap) sehingga masyarakat lebih memilih
Untuk itu diperlukan kegiatan edukasi masyarakat terhadap bahaya TB baik secara online
maupun tatap muka. Di tengah pandemi covid-19 kegiatan diluar rumah terutama berkumpul.
Untuk itu diperlukan kampanye secara online kepada masyarakat dengan sasaran masyarakat
usia muda dan pengguna smartphone yang sangat denkat dengan kemajuan teknologi.
Selanjutnya juga perlu dilakukan kampanye secara tatap muka denga target masyarakat usia
lanjut. Hal ini dilakukan dengan harapan masyarakat bisa memahami bahaya TB sehingga
tatap muka
penyebaran angket kuesioner untuk mengukur pahaman masyarakat. Hal ini diprlukan agar
upaya :
Promotif yang berbasis edukasi (online dan ofline) dan bekerja sama dengan jejaring
(Bidan Desa)
kesehatan terutama yang bergejala batuk.. serta mau mengajak orang yang dengan
7
Rehabilitative masyarakat di berikan kemandirian untuk melakukan konsultasi langsung
melalui media elektronik untuk memantau dan berkonsultasi langsung agar mempercepat
proses
1.1 Promotif
1.1.1 Melakukan sosialisasi lintas program dan berkerjasama dengan bagian promosi
kesehatan Puskesmas.
tunggu vaksin Puskesmas teluk belitung , Desa Bagan Melibur, Mekar Sari)
1.2.........................................................................................................................Preventif
1.2.1 Saat sosilasisai, kita memberikan call center TB yang di sebuat ‘KRING TB” yang
konsultasikan.
1.2.2 Dengan memberikan edukasi, masyarakat yang memiliki keluhan batuk akan
mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan, sehingga akan mengurangi kesakitan
lama.
1.3.......................................................................................................................
Rehabilitative
8
1.3.1. memaksimalkan layanan Klinik TB Puskesmas
a. ruangan klinik sudah ada namun sarana dan prasarana belum lengkap,
d. mendapatkan dukungan dari dinkes, yaitu Buku saku, Poster dan leaflet Bahaya
TB
e. Membentuk poli klinik TB di Puskesmas dengan alur pelayanan infeksius dan non
1.3.2 membuat grup Klik TB yang bertujuan memantau jadwal dan stok obat pasien TB
2. Pencapaian Inovasi
2.1......................................................................................................................... Promotif
peningkatan pemahaman, dengan adanya kesadaran akan bahanya penyakit TBC Masyarakat
Tabel : 2.4 Rekapan Hasil Quesioner Pre Test dan Post Test
50-70 : Cukup
70-100: Baik
9
Dari Hasil Postest Terjadi peningkatan Jumlah responen yang memahami mengenai
penyakit Tuberkulosis, Namun masih ada terdapat kesalahan yaitu mengenai seperapa
menularnya penyakit TBC dan gejala TBC. Dan , dapat disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan pemahaman masyarakat mengenai penyakit TBC.
2.2......................................................................................................................... Preventive
Banyaknya masyarakat yang mau memeriksakan dahak terlihat dari capaian Stndar
Pelayanan Minimal naik dari tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari table beriku ini:
Peningkatan Capaian ini tidak terlepas dari kesadaran masyarakat yang mau memeriksakan
kesehatannya.
2.3......................................................................................................................... Rehabilitatif
10
Pengembangan pelayanan di puskesmas POLI TB
3. Hambatan
belum semua kader TB di desa yang aktif melakukan komunikasi dengan TIM TB
Puskesmas.
11
Gambar 2.1 koordiasi dengan kepala Puskesmas
5.2 Memdesain leaflet dan memprint leaflet promosi edukasi TB dan meletakkan Kring TB di
dalam leaflet
12
\\
5.3Kegiatan sosialisasi kegiatan TB dan sosilaiasi “KRING TB’ di tempat vakinasi dan desa
desa wilayah kerja UPT Puskesmas Teluk Belitung yang banyak terdapat pasien TB di Tahun
13
Posyandu cempaka putih kelurahan Teluk Belitung
14
Posyandu Desa Mayang Sari
Kegiatan VAKSINASI
15
Gambar 2.4 Poli Klinik TB
16
BAB III
KESIMPULAN
Inovasi Masyarakat Tanggap TB (MATA-TB) merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan
derajat kesehatan Masyarakat di wilayah kerja UPT Puskesmas Teluk Belitung khusunya untuk
unbtuk pentakit menular TBC. ‘MATA TB meliputi upaya promotif, Preventif dan rehabilitative
17
BAB IV
SARAN
Program inovasi “MATA-TB” diharapkan ke depan bisa bekerja sama dengan lintas sektor
melalui pemberdayaan masyarakat. Melalui pembentukan kader TB di semua Desa.
18