Anda di halaman 1dari 51

KBM PERTEMUAN KE - 6

Perencanaan Partisipatif
KELAS B

IKIP SILIWANGI
S1 - Pendidikan Masyarakat

ANDRI WIBISONO, S.H., M.Si.


Praktisi
OUTLINE
01 KONSEP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN
Partisipasi adalah keikutsertaan, peran serta atau keterlibatan yang berkitan
dengan keadaaan lahiriahnya.

02 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Proses yang membangun manusia atau masyarakat melalui
pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku
masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat

03 TUJUAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan masyarakat menurut Sulistiyani
(2004) adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri

METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


04 Terdapat 6 (enam) metode pemberdayaan masyarakat
8 (DELAPAN) TINGKATAN PEMBERDAYAAN
Arnstein (1969) menjelaskan
partisipasi sebagai arti di mana warga
negara dapat mempengaruhi pemberdayaan (empowerment)
perubahan sosial penting, yang dapat
membuat mereka berbagi manfaat kemitraan (partnership)
dari masyarakat atas. Dia mencirikan
mendamaikan (conciliation)
delapan anak tangga yang meliputi:
manipulasi, terapi, memberi tahu,
dissimulasi/pura-pura (dissimulation)
konsultasi, penentraman, kerjasama,
pelimpahan kekuasaan, dan kontrol
warga negara. PARTISIPASI Partisipasi masyarakat merupakan
suatu proses teknis untuk
diplomasi (diplomation)
memberikan kesempatan dan
Memberikan informasi (informing)
wewenang yang lebih luas kepada
masyarakat untuk secara bersama-
konspirasi (conspiration) sama memecahkan berbagai
persoalan. Pembagian kewenangan ini
manajemen diri sendiri (self management) dilakukan berdasarkan tingkat
keikutsertaan (level of involvement)
masyarakat dalam kegiatan tersebut.
KONSEP PARTISIPASI MASYARAKAT

Konsultasi Sumbangan Proyek Proyek


dalam bentuk jasa berupa uang dan barang sifatnya berdikari dan donornya Sifatnya berdikari dan dibiayai
berasal dari sumbangan seluruhnya oleh komunitas (biasanya
individu/instansi yang berada diluar diputuskan oleh rapat komuniti antara
lingkungan tertentu (dermawan, lain rapat yang menentukan
anggarannya.)
pihak ketiga).

Sumbangan Pembangunan Internal Proyek Komunitas


Aksi Masa Desa
Pekerjaan Konstruktif menuju Bersifat Otonom.
dilakukan oleh tenaga ahli pembangunan dikalangan
perubahan keluarga desa sendiri.
setempat.
TUJUAN UTAMA DALAM PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN MASYARAKAT
Kemampuan masyarakat yang dapat
dikembangkan tentunya banyak sekali
seperti kemampuan untuk berusaha,
kemampuan untuk mencari informasi, DEVELOP MENGUBAH PERILAKU MASYARAKAT
kemampuan untuk mengelola kegiatan, COMMUNITY
kemampuan dalam pertanian dan masih Perilaku masyarakat yang perlu diubah
banyak lagi sesuai dengan kebutuhan atau
ABILITY tentunya perilaku yang merugikan
permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat atau yang menghambat
masyarakat. peningkatan kesejahteraan masyarakat

COMMUNITY CHANGING
SELF COMMUNITY
ORGANIZING BEHAVIOR

MENGORGANISIR DIRI MASYARAKAT


Pengorganisasian masyarakat dapat
dijelaskan sebagai suatu upaya masyarakat
untuk saling mengatur dalam mengelola
kegiatan atau program yang mereka
kembangkan.
TUJUAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

EKONOMI  KEMANDIRIAN, Tujuan yang ingin


Konsep pemberdayaan dibidang ekonomi
adalah usaha menjadikan ekonomi yang kuat,
dicapai dari pemberdayaan
besar, mandiri, dan berdaya saing tinggi masyarakat menurut Sulistiyani
dalam mekanisme pasar yang besar dimana (2004) adalah untuk membentuk
terdapat proses penguatan golongan
ekonomi lemah.
individu dan masyarakat menjadi
mandiri.
POLITIK  Kemandirian tersebut meliputi
upaya penguatan rakyat kecil dalam proses
pengambilan keputuan yang menyangkut
kemandirian berfikir, bertindak, dan
kehidupan berbangsa dan bernegara mengendalikan apa yang mereka
khususnya atau kehidupan mereka sendiri lakukan.
 Untuk mencapai kemandirian
SOSIAL BUDAYA masyarakat diperlukan sebuah
upaya penguatan rakyat kecil melalui proses.
peningkatan, penguatan, dan penegakan
nilai-nilai, gagasan, dan norma-norma,
serta mendorong terwujudnya organisasi
sosial yang mampu memberi kontrol
terhadap perlakuan-perlakuan politik dan
ekonomi yang jauh dari moralitas.
UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
ENABLING (AKTIVASI)
menciptakan suasana atau
iklim yang memungkinkan
potensi masyarakat
berkembang.

EMPOWERING PROTECT (MELINDUNGI)


(PEMBERDAYAAN} memberdayakan mengandung
memperkuat potensi atau pula arti melindungi
daya yang dimiliki masyarakat
RAGAM METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PERCAKAPAN TAK
TATAP MUKA LANGSUNG
Percakapan/dialog, anjangsana, Indirect
anjang karya pertemuan, ceramah, F TO F Conversationt Telepon, TV, radio,
diskusi, FGD, RRA, PRA, PLA, teleconference/zoom,
sekolah lapang, pelatihan 01 02 media sosial. Individual
pameran. Invidual dan Kelompok dan Kelompok
KAMPANYE DEMONSTRASI
Campaign Demon
Gabungan semua metode stration Demonstrasi cara,
diatas
. 06 03 demonstrasi hasil,
demonstrasi cara dan hasil

MEDIA MASSA BARANG CETAKAN


Mass Media
Surat kabar, tabloid, Media Promosi Foto, pamflet, leaflet,
majalah, radio, tape folder, brosur, poster,
recorder, TV, VCD, DVD. 05 04 baliho dan billboard
RAGAM METODE
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PARTISIPATIF
PELATIHAN PARTISIPATIF

01 02 03 04 05

RRA PRA FGD PLA SL


Rapid Rural Participatory Rural Focus Group Participatory Sekolah Lapang
Appraisal atau Appraisal atau Discussion atau Learning and Action (Farmers Field
Metode penilaian penilaian desa diskusi kelompok atau proses belajar School)
desa secara cepat secara partisipatif terarah dan mempraktikkan
secara partisipatif
.
METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Sekumpulan pendekatan dan metode yang mendorong


masyarakat (pedesaan) untuk turut serta meningkatkan dan FGD merupakan interaksi individu-individu (sekitar 10-30
Metode penilaian desa secara cepat, yang menganalisis pengetahuan mereka mengenai hidup dan orang) yang tidak saling mengenal yang dipandu oleh
dalam praktiknya lebih banyak dilakukan kondisi mereka sendiri agar mereka dapat membuat seorang pemandu/moderator diarahkan untuk
oleh “ORANG LUAR” dengan tanpa atau rencana dan tindakan mendiskusikan pemahaman dan atau pengalamannya
sedikitpun melibatkan masyarakat setempat Tiga pilar (unsur), utama PRA menurut Robert tentang sesuatu program atau kegiatan yang diikuti dan atau
dicermatinya.
Chambers, yaitu:
1. Sikap perilaku orang luar yang seharusnya FGD dirancang dalam beberapa tahapan, yaitu:
RRA menggabungkan beberapa teknik penilaian,
yang terdiri dari : berperan sebagai fasilitator, bukan 1. Perumusan kejelasan tujuan FGD
1. Review/telaahan data sekunder, termasuk peta mendominasi ( seperti instruktur, penyuluh); 2. Persiapan pertanyaan yang akan
wilayah dan pengamatan lapang secara ringkas 2. Metode-metode/teknik-teknik PRA, sebagai alat ditanyakan
2. Observasi/pengamatan lapang secara langsung untuk mengubah pendekatan searah (tertutup) 3. Identifikasi dan pemilihan partisipan
3. Wawancara dengan informan kunci dan menjadi pendekatan multi – arah (terbuka), 4. Persiapan ruangan diskusi
lokakarya pendekatan individu menjadi pendekatan
5. Pelaksanaan diskusi
4. Pemetaan dan pembuatan diagram/grafik kelompok, teknik belajar verbal (misalnya
ceramah) menjadi visual, dan teknik analisa 6. Analisis data (hasil diskusi)
5. Studi kasus, sejarah lokal dan biografi
dengan mengukur atau menghitung menjadi 7. Penulisan laporan, termasuk transkrip
6. Kecenderungan-kecenderungan
7. Pembuatan kuesioner sederhana yang ringkas teknik membandingkan. diskusi, rekaman suara, foto dll
8. Pembuatan laporan lapang secara cepat 3. Berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman,
informasi, dan sumberdaya lain, di antara orang
luar dan masyarakat
METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PLA merupakan ‘payung’ dari metode- Sebagai metode pemberdayaan masyarakat, SL/FFS 1. Hubungan instruktur/fasiltator dengan peserta didik
metode partisipatif seperti, RRA, PRA, PAR merupakan kegiatan pertemuan berkala yang dilakukan tidak lagi bersifat vertikal tetapi bersifat
oleh sekelompok masyarakat pada hamparan tertentu, yang lateral/horizontal;
(participatory action research) dan PALM
diawali dengan membahas masalah yang sedang dihadapi, 2. Lebih mengutamakan proses dari pada hasil, dalam
(participatory learning method) arti, keberhasilan pelatihan tidak diukur dari
kemudian diikuti dengan curah pendapat, berbagi
Melalui kegiatan PLA, akan diperoleh beragam seberapa banyak terjadi alih pengetahuan, tetapi
pengalaman (sharing), tentang alternative dan pemilihan
manfaat, berupa : seberapa jauh terjadi interaksi atau diskusi dan
1. Segala sesuatu yang tidak mungkin dapat dijawab oleh
cara-cara pemecahan masalah yang paling efektif dan
efisien sesuai dengan sumber daya yang dimiliki. Sebagai berbagai pengalaman (sharing) antara sesama
“orang luar”;
2. Masyarakat setempat akan memperoleh banyak suatu kegiatan belajar-bersama, SL/FFS biasanya peserta maupun antara fasilitator dan pesertanya.
pengetahuan yang berbasis pada pengalaman yang difasilitasi oleh fasiltator atau narasumber yang
dibentuk dari lingkungan kehidupan mereka yang berkompeten
sangat kompleks;
3. Masyarakat akan melihat bahwa masyarakat setempat
lebih mampu untuk mengemukakan masalah dan
solusi yang tepat dibanding orang luar;
4. Melalui PLA, orang luar dapat memainkan peran
penghubung antara masyarakat setempat dengan
lembaga lain yang diperlukan. Di samping itu, mereka
dapat menawarkan keahlian tanpa harus memaksakan
kehendaknya.
PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN
METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PENGEMBANGAN UNTUK BERPIKIR


Melalui pemberdayaan masyarakat, bukanlah dimaksudkan
agar masyarakat penerima manfaat selalu
menggantungkan diri kepada petunjuk, nasehat, atau
bimbingan penyuluhannya. Tetapi sebaliknya, melalui
pemberdayaan masyarakat harus mampu dihasilkannya
masyarakat yang mampu dengan upayanya sendiri
mengatasi masalah-masalah yanh dihadapi, serta mampu
mengembangkan kreativitasnya untuk memanfaatkan
setiap potensi dan peluang yang diketahuinya untuk terus
menerus dapat memperbaiki mutu hidupnya.

TEMPAT YANG PALING BAIK ADALAH DI


TEMPAT KEGIATAN PENERIMA MANFAAT
Oleh sebab itu, dalam banyak kasus,
kegiatan pemberdayaan masyarakat
sebaiknya dilaksanakan dengan
menerapkan metode-metode yang dapat
dilaksanakan di lingkungan pekerjaan
(kegiatan) penerima manfaatnya.
SETIAP INDIVIDU TERIKAT DENGAN
LINGKUNGAN SOSIALNYA
Sebagai mahluk sosial, setiap individu akan selalu
berperilaku sesuai dengan kondisi lingkungan sosialnya,
atau setidak-tidaknya akan selalu berusaha menyesuaikan
diri dengan perilaku orang-orang di sekitarnya. Karena itu,
kegiatan pemberdayaan masyarakat akan lebih efisien jika
diterapkan hanya kepada beberapa warga masyarakat,
terutama yang diakui oelh lingkungannya sebagai “panutan”
yang baik
PENDEKATAN UNTUK MEMILIH
METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Metode Pemberdayaan Metode Pemberdayaan


Masyarakat sebagai Kegiatan Masyarakat dan Proses
Pendidikan Orang Dewasa Komunikasi
Oleh sebab itu, proses pemberdayaan Untuk memilih metode berkomunikasi yang
masyarakat harus dibebaskan dari upaya- efektif, Mardikanto (1982) mengenalkan adanya
upaya menciptakan ketergantungan atau tiga cara pendekatan yang dapat juga
bentuk-bentuk penindasan “baru”. Artinya, diterapkan dalam pemilihan metode
melalui pemberdayaan, penerima manfaat pemberdayaan masyarakat, yaitu yang
harus diberi kesempatan seluas-luasnya untuk didasarkan pada :Media yang digunakan;
menyampaikan pengalaman dan Sifat hubungan antara fasilitator dan penerima
mengembangkan daya nalarnya, sehingga di manfaatnya;
dalam proses pemberdayaan tersebut Pendekatan psiko-sosial yang dikaitkan dengan
kedudukan fasilitator (sebagai pendidik) dan tahapan adopsinya
penerima manfaat (yang dididik) berada dalam
posisi yang setara.

2 1
PEMILIHAN METODE MENURUT
TAHAPAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

No Tahapan Kegiatan Ragam Metode yang Keterangan


Disarankan
1 Penetapan dan Pertemuan, diskusi, Semua pemangku
Pengenalan wilayah kerja FGD, Lokakarya
kepentingan

2 Sosialisasi Kegiatan Percakapan, Media- Semua pemangku


massa, Media-cetak,
kepentingan
Pertemuan, FGD
3 Penyadaran Masyarakat Percakapan, Media- Birokrasi, Fasilitator,
massa, Media-cetak,
Tokoh Masyarakat,
Pertemuan, FGD,
RRA, PRA LSM
PEMILIHAN METODE MENURUT
TAHAPAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

No Tahapan Kegiatan Ragam Metode yang Keterangan


Disarankan
1 Penetapan dan Pertemuan, diskusi, Semua pemangku
Pengenalan wilayah kerja FGD, Lokakarya
kepentingan

2 Sosialisasi Kegiatan Percakapan, Media- Semua pemangku


massa, Media-cetak,
kepentingan
Pertemuan, FGD
3 Penyadaran Masyarakat Percakapan, Media- Birokrasi, Fasilitator,
massa, Media-cetak,
Tokoh Masyarakat,
Pertemuan, FGD,
RRA, PRA LSM
Prinsip-prinsip Pemberdayaan Masyarakat

Belajar Dari Masyarakat


Prinsip yang paling mendasar
Pendamping sebagai Saling Belajar
adalah prinsip bahwa untuk Fasilitator
melakukan pemberdayaan Masyarakat sebagai Pelaku Konsekuensi Saling Berbagi Pengalaman
masyarakat adalah dari prinsip pertama adalah perlunya
dari, oleh, dan untuk masyarakat.
Salah satu prinsip dasar
pendamping menyadari perannya sebagai
Ini berarti, dibangun pada fasilitator dan bukannya sebagai pelaku pendampingan untuk
pengakuan serta kepercayaan akan atau guru. Untuk itu perlu sikap rendah hati pemberdayaan masyarakat
nilai dan serta adalah pengakuan akan
relevansi pengetahuan tradisional ketersediaan untuk belajar dari masyarakat pengalaman dan
masyarakat serta kemampuan dan menempatkan warga masyarakat
masyarakat untuk memecahkan sebagai narasumber utama
pengetahuan tradisional
masalahmasalahnya dalam memahami keadaan masyarakat itu masyarakat..
sendiri.

.
TUJUAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Perbaikan kehidupan (better living) artinya, tingkat
pendapatan yang memadai dan lingkungan yang sehat,
diharapkan dapat memperbaiki situasi kehidupan setiap
keluarga serta masyarakat
Perbaikan pendidikan (better edukation)) Perbaikan aksesibilitas (better
accessibility)
pemberdayaan harus dirancang
Perbaikan masyarakat (better Seiring tumbuh dan berkembangnya
sebagai suatu bentuk
community) artinya, situasi
pendidikan yang lebih baik semangat belajar sepanjang hayat,
kehidupan yang lebih baik, dan
didukung dengan lingkungan diharapkan dapat memperbaiki aksesbilitas,
Perbaikan tindakan (better action) (fisik dan sosial) yang lebih baik, utamanya aksesbilitas terhadap sumber
diharapkan dapat informasi/inovasi, sumber
melalui bekal perbaikan pendidikan mewujudkan kehidupan pembiayaan/keuangan, penyedia produk,
dan aksesibilitas dengan beragam masyarakat yang juga lebih baik. peralatan dan lembaga pemasaran
sumber daya (SDM, SDA dan
sumber daya lainnya/buatan) Perbaikan kelembagaan (better
yang lebih baik, diharapkan akan institution)
melahirkan tindakantindakan yang
Semakin membai. Dengan perbaikan kegiatan/tindakan
yang dilakukan, diharapkan dapat
Perbaikan pendapatan (better memperbaiki kelembagaan masyarakat,
income) terutama pengembangan jejaring
kemitraan-usaha, sehingga dapat
Perbaikan bisnis yang dijalankan, menciptakan posisi tawar (bargaining
diharapkan akan dapat memperbaiki posisition) yang kuat
pendapatan yang diperolehnya, pada masyarakat
Perbaikan pendapatan dapat Perbaikan usaha (better business)
termasuk pendapatan keluarga dan
memperbaiki lingkungan
masyarakatnya. Perbaikan pendidikan (semangat
(fisik dan sosial), karena kerusakan
belajar), perbaikan aksesibilitas,
lingkungan seringkali
kegiatan, dan perbaikan kelembagaan,
disebabkan karena faktor kemiskinan diharapkan akan dapat memperbaiki
atau terbatasnya pendapatan. usaha/bisnis yang dijalankan
ALUR PIKIR PROSES PEMBANGUNAN MASYARAKAT
POLICY
REGULATION GOVERNMENT
FACILITY
SEKTOR
LAIN

PEMBANGUNAN
MASYARAKAT

SEKTOR
SWASTA COORDINATING

INSTITUSI &
TOMA/TOGA

SUPPORT

MASYARAKAT
BERDAYA (MAMPU, PELAKSANAAN
MAJU & MANDIRI) PROGRAM KEGIATAN
CAKUPAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT

PEMBANGUNAN MASYARAKAT

?
Mencakup:
Community Development
(pembangunan masyarakat)
Community Based Development
(pembangunan yang bertumpu pada masyarakat)
Community-driven Development
(pembangunan yang digerakkan masyarakat)

“Memampukan dan Memandirikan


Masyarakat” = PEMBERDAYAAN
ALUR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
CONTOH MATERI DALAM PERENCANAAN PARTISIPATIF
Tahapan Pemberdayaan Knowledge, Attitudes, Practice
dengan Pendekatan Aspek Afektif, Kognitif, Psikomotorik dan Konatif

Tahapan Afektif Tahapan Kognitif Tahapan Psikomotorik Tahapan Konatif

Belum merasa sadar & Belum memiliki Belum memiliki ketrampilan Tidak berperilaku
peduli wawasan dasar membangun
pengetahuan

Tumbuh rasa kesadaran Menguasai dasar Menguasai ketrampflan Bersedia terlibat dalam
& kepedulian Pengetahuan dasar dasar pembangunan

Memupuk semangat Mengembangkan Mengembangkan Berinisiatif untuk mengambil


kesadaran & kepedulian pengetahuan ketrampilan dasar peran dalam pembangunan
dasar

Merasa membutuhkan Mendalami pengetahuan Memperkaya variasi Berposisi secara mandiri


kemandirian pada tingkat yang lebih ketrampilan untuk membangun diri dan
tinggi lingkungan
Model Treatment untuk Meningkatkan Aspek Afektit, Kognitif,
Psikomotorik dan Konatif

Tahapan Afektlf Tahapan Kognitif Tahapan Psikomotorik Tahapan Konatif


Sangat Penyuluhan Tidak Upskilling Pelalihan untuk Perilaku Keteladanan
rendah untuk berpengeta ketrampilan acuh perilaku
penyadaran huan dasar tak acuh pemerintah dan
agen pembaharu

Rendah Mobilisasi pada Pengetahu Pembelajar Semikilled Pelatihan Bersedia Motivasi menjadi
program rendah an untuk (setengah lanjutan ikut serta obyek
peningkatan terampil)

Cukup Motivasi untuk Cukup Pilot project Skilled (terampil) Percobaan/uji Inisiatif Pilihan pilihan
berperan coba-uji coba untuk peran utama
berperan

Relatif Supporting Relatif tinggi Peluang Sangat terampil Peluang Berperan Perilaku fasilitasi
tinggi program pemikiran berkarya mandiri
inovatif inovatif
STRATEGI MENUMBUHKAN DAN MENGGERAKKAN
SEMANGAT PARTISIPASI
KETERIKATAN KEMAHIRAN ADANYA IKLIM
RASA SENASIB
TUJUAN HIDUP MENYESUAIKAN PRAKARSAWAN PARTISIPASI
sepenanggungan, keterikatan rasa saja Kemahiran adanya orang partisipasi
ketergantungan tidak membawa menyesuaikan diri yang yang
dan keterikatan, kekuatan untuk dalan keadaan memprakarsai bagaimanapun
jika dalam partisipasi. Bukti sangat penting perubahan, tidak akan lahir
nyata untuk menimbulkan
suatu masyarakat merupakan tanpa lebih dahulu
terdapat perasaan dalam hal ini, apabila partisipasi prasyarat menciptakan iklim
tujuan jelas maka
ini, maka dalam lahirnya partisipasi. tetapi bila iklimnya
ketepatan hati,
masyarakat ikut sudah ada, maka
tahan uji dan
dapat diharapkan kemauan keras akan sangat mudah
timbul partisipasi timbul dalam partisipasi tumbuh.
yang tinggi mencapai
tujuan
CORAK PARTISIPASI
WARGA NEGARA DAPAT DIBEDAKAN MENJADI EMPAT MACAM

PARTISIPASI DALAM PEMILIHAN


PARTISIPASI KELOMPOK (GROUP
(ELECTORAL PARTICIPATION)
PARTICIPATION)
Ini merupakan corak partisipasi yang paling Warga negara bergabung dalam kelompok-
mudah dilihat karena bersifat rasional. Aktivitas kelompok tertentu untuk menyuarakan antisipasi
partisipasi massa dalam hal ini ditunjukan untuk mereka. Kelompok-kelompok itu mungkin terdiri
memilih wakilwakil rakyat, mengangkat pemimpin dari orang-orang yang bekerjasama ingin
atau menerapkan ideologi pembangunan tertentu memerangi kemiskinan, mengadukan
penyelewengan administrasi kepada lembaga-
lembaga kerakyatan, atau sekedar membela
kepentingan-kepentingan sekelompok individu
yang sama

PARTISIPASI WARGA NEGARA SECARA KONTAK ANTARA WARGA NEGARA DAN


LANGSUNG DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PEMERINTAH (CITIZEN GOVERNMENT
Partisipasi seperti ini mensyaratkan ketertiban CONTACTING)
langsung seorang warga negara di dalam Proses komunikasi dapat terjalin antara warga
perbuatan kebijakan pemerintah. dengan pemerintah dengan cara menulis
surat, atau pertemuan secara pribadi
BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT

Sumbangan KONSULTASI DALAM


Dalam Bentuk Kerja, Biasanya BENTUK JASA
Dilakukan Oleh Tenaga Ahli Misal : Konsultasi Hukum, Konsultasi
Keagamaan, Konsultasi Pembangunan.
Setempat
SUMBANGAN SPONTAN
BERUPA UANG ATAU BARANG
AKSI MASA Gotong Royong di masyarakat dalam
Demontrasi secara konstruktif kehidupan sosial di lingkungan tempat
terhadap adanya perbedaan pandangan tinggal dan kejadian bencana alam dan
non alam
mendirikan proyek yang
sifatnya berdikari dan dananya
mengadakan pembangunan di PARTISIPASI berasal dari sumbangan
kalangan keluarga kecamatan MASYARAKAT individu/instansi yang berasal
sendiri,
dari luar lingkungan
tertentu (dermawan/pihak
Membangun proyek komuniti ketiga)
mendirikan proyek
yang bersifat otonomi
yang sifatnya berdikari dan
dibiayai oleh seluruh komunitas
(biasanya diputuskan oleh rapat
komunitas, rapat kecamatan
yang menentukan anggarannya)
BENTUK DAN TAHAP PARTISIPASI
partisipasi dalam menilai
pembangunan, yaituu
keterlibatan masyarakat dalam
menilai sejauh mana Partisipasi
pelaksanaan pembangunan dalam/melalui kontak
sesuai dengan rencana dan
sejauh mana pelaksanaan Option D Option A yang lain (contact
pembangunan sesuai dengan change) sebagai salah
rencana dan sejauh mana PARTIPASI satu bentuk titik awal
hasilnya dapat memenuhi MASYARKAT perubahanpartisipasi dalam
kebutuhan masyarakat memperhatikan/menyer
partisipasi dalam ap
menerima, memelihara dan memberi tanggapan
dan mengembangkan terhadap informasi baik
Option E Option B dalam arti menerima,
hasil pembangunan
yang disebut mentaati, memenuhi,
“participation in melaksanakan,
beneffitcs” mengiyakan, menerima
dengan syarat, maupun
partisipasi dalam 6 bentuk partisipasidalam
dalamarti menolaknya
pelaksanaan operasional perencanaan
Option F Option C
pembangunan pembangunan, termasuk
dalam pengambilan
keputusan/
penetapan rencana
JENIS PARTISIPASI
YANG BERASAL DARI MASYARAKAT
Partisipasi rakyat dalam pembangunan perencanaan
sebagai dukungan rakyat terhadap
rencana proyek pembangunan
yang akan direncanakan dan
ditentukan tujuannya
oleh perencana.

PERENCANAAN PARTISIPATIF

PARTISIPASI DALAM
PEMBANGUNAN
Partisipasi rakyat dalam pembangunan
merupakan kerja sama yang erat
antara perencana dan rakyat dalam
merencanakan, melaksanakan,
pelaksanaan melestarikan dan mengambil hasil
pembangunan yang telah dicapai
KLASIFIKASI MEKANISME PARTISIPASI
KEDELAPAN
Hirarki tertinggi partisipasi masyarakat
yang memberikan anggota-anggotanya
kekuasaan mayoritas terhadap badan PERTAMA
pengambilan keputusan formal. mengungkapkan pemerintah
sama sekali tidak peduli untuk
KETUJUH menyelesaikan persoalan yang timbul
kejelasan bahwa di antara daram masyarakat. masyarakat
unsur masyarakat, pemerintah dan dan pemerintah menjadi lembaga yang
perencana bersepakat untuk berbagi saling terpisah dan berjalan sendiri-
tanggung jawab di dalam perencanaan sendiri untuk membuat perencanaan
dan pengambilan keputusan berikut implementasinya
pembangunan.
KEENAM
tahap konsolidasi usulan 8 (delapan) KEDUA
Anak tangga menunjukkan tidak adanya partisipasi
solusi dari pemerintah yang dapat
klasifikasi karena pemerintah menolak setiap
disahkan masyarakat lembaga
partisipasi usulan dari masyarakat pemerintah
perwakilan masyarakat dibentuk untuk
sering memberikan usulan tak masuk
bertemu dengan kelompok penasehat
akal atas tindakan yang diambilnya.
pemerintah atau
lembaga pemerintah itu sendiri.
KELIMA KETIGA
pemerintah dalam menerapkan memperlihatkan informasi satu
metode partisipasi. Alih-alih turut arah dari pemerintah kepada masyarakat.
mengambil keputusan, masyarakat KEEMPAT
ditempatkan sebagai komite atau diplomasi digunakan sebagai alat untuk
dewan penasehat pemerintah. memanipulasi masyarakat, dengan alasan kurang
peduli, tidak memiliki sumber keuangan dan tidak
berkompoten pemerintah sulit mengharapkan
masyarakat mampu merealisasikan kebutuhan
pembangunan.
Penempatan Partisipasi Masyarakat
Dalam Transformasi Pembangunan

partisipasi masyarakat adalah kerja


sama antara masyarakat dengan
pemerintah dalam merencanakan,
melaksanakan dan membiayai
pembangunan

Pikiran alternatif yang muncul pembangunan dianggap sebagai


dalam masyarakat sebagai akibat suatu kewajiban moral bagi seluruh
dinamika pembangunan itu sendiri bangsa
dalam hal ini merupakan satu
bentuk partisipasi masyarakat
BENTUK-BENTUK PARTISIPASI MASYARAKAT
DALAM PROSES PEMBANGUNAN
PARTISIPASI DALAM PENGAMBILAN
PARTISIPASI DALAM EVALUASI KEPUTUSAN
partisipasinya terlihat pada Peran serta yang dilakukan pada tahap
saat telah selesai kegiatan fisik. satu kegiatan sedang direncanakan,
dipersiapkan serta penetapan segala
ketentuan-ketentuan yang akan dipakai
nantinya dalam pelaksanaan kegiatan
pembangunan.

Bentuk
Partisipasi
PARTISIPASI DALAM MENIKMATI
HASIL PARTISIPASI DALAM PELAKSANAAN
mereka yang menikmati hasil atau RENCANA
keuntungan dari suatu kegiatan. Peran serta yang dilaksanakan pada tahap
yang mencakup kegiatan yang
direncanakan tersebut sedang berjalan
UNSUR UTAMA DALAM
PEMBANGUNAN PARTISIPATIF
Keterlibatan, peran serta keikutsertaan masyarakat Kesepakatan langkah-langkah untuk
dalam menyumbangkan ide, tenaga atau materil mencapai suatu
dalam suuatu kegiatan tujuan;

Dapat memberikan keuntungan untuk semua


Tujuan merupakan tekad bersama Pihak tanpa merugikan kepentingan pribadi,
yang telah kelompok atau
ditentukan sebelumnya organisasi;

6 UNSUR
PEMBANGUNAN
PARTISIPATIF

Keterlibatan semua pihak yang berkepentingan Berbagai bentuk, jenis dan model-model partisipasi Pembagian kerja dan kesetaraan dengan
Secara sukarela tanpa ada paksaan seperti disebutkan di atas dapat diimplementasikan apabila implementor mendahulukan
dari pihak lain (public actors dan social actors) memperhatikansecara sunguh-sunguh kepentingan masyarakat sebagai pelaku utama;
intensif-intensif materil sekaligus moral yang dapat dipetik sebagai buah dan adanya pendampingan oleh pihak yang lebih
dari partisipasi yang mereka berikan mampu
4 (EMPAT) ASPEK PENTING DALAM RANGKA
PERENCANAAN PEMBANGUNAN

02 03

01
04

Terlibatnya dan ikut 80% 60% 50% 40% Partisipasi Adanya perumusan
sertanya masyarakat masyarakat dalam
sesuai mekanisme
dan pelaksanaan
Meningkatkan kegiatan nyata yang
01 proses politik dalam
suatu negara untuk 02 kemampuan (artikulasi)
untuk merumuskan
03 konsisten dengan 04 programprogram
partisipatif dalam
menentukan arah, tujuan-tujuan dan arah, strategi dan pembangunan yang
strategi dan terutama cara-cara rencana yang terencana
kebijaksanaan dalam ditentukan dalam
pembangunan yang merencanakan tujuan proses politik
dilakukan pemerintah dan sebaliknya
PENDEKATAN PEMBANGUNAN
KOMPREHENSIF DAN MULTISEKTORAL
meliputi berbagai aspek kesejahteraan maupun aspek keamanan dengan mekanisme dan
sistem pelaksanaan yang terpadu antara berbagai kegiatan masyarakat

PEMBANGUNAN INTEGRATIF PEMERATAAN PEMBANGUNAN


Suatu kesatuan pola dengan Perpaduan dan penyebarluasan
pembangunan nasional, pembangunan keseluruh pedesaan dan
regional dan daerah pedesaan dan wilayah perkotaan
perkotaan.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEMBANGUNAN TEMATIK DAN SPASIAL


Menggerakkan partisipasi, prakarsa dan Perpaduan sarana sektoral regional dan
gotong royong masyarakat serta kebutuhan esensial
mendinamisir unsur-unsur
kepribadian dan teknologi tepat guna.
Indikator Mengukur partisipasi masyarakat

suatu kapasitas dukungan yang tumbuh dalam


masyarakat yang tumbuh masyarakat dan jaringan yang
bertambah kuat.
untuk mengorganisasi
aksi

peningkatan pengetahuan keinginan masyarakat untuk


masyarakat tentang hal-hal terlibat dalam pembuatan
seperti keuangan dan keputusan
manajemen proyek

peningkatan meningkatnya
kemampuan dari pemimpin- meningkatnya jaringan dengan
jangkauan partisipasi
mereka yang pemimpin yang proyek-proyek, masyarakat,
melebihi proyek untuk
berpartisipasi dalam muncul dari dan organisasi lainnya, dan
mewakilinya dalam
mengubah keputusan masyarakat. mulai mempengaruhi
organisasi-organisasi
menjadi aksi kebijakan.
lain
TINGKATAN PARTISIPASI
TINGKATAN DESKRIPSI

Manipulation Tingkat paling rendah mendekati situasi tidak ada partisipasi. Cenderung
berbentuk indoktrinasi.
Consultation Stakeholder mempunyai peluang untuk memberikan saran akan digunakan
seperti yang mereka harapkan
Consensus Building Pada tingkat ini stakeholder berinteraksi untuk saling memahami dan dalam
posisi saling bernegosiasi, toleransi dengan seluruh anggota kelompok.
Kelemahannya adalah individu-individu atau kelompok yang masih cenderung
diam atau setuju bersifat pasif.
Decision Making Konsensus terjadi didasarkan pada keputusan kolektif dan bersumber pada
rasa tanggung jawab untuk menghasilkan sesuatu. Negosiasi pada tahap ini
mencerminkan derajat perbedaan yang terjadi dalam individu maupun
kelompok
Risk-taking Proses yang berlangsung dan berkembang tidka hanya sekedar menghasilkan
keputusan, tetapi memikirkan akibat dari hasil yang menyangkut keuntungan,
hambatan dan implikasi. Pada tahap ini semua orang memikirkan risiko yang
diharapkan dari hasil keputusan. Karenanya, akuntabilitas merupakan basis
penting.
Partnership Memelukan kerja secara equal menuju hasil yang mutual. Equal tidak sekedar
dalam bentuk struktur dan fungsi tetapi dalam tanggung jawab.
Self management Puncak dari partisipasi masyarakat. Stakeholder berinteraksi dalam proses
saling belajar untuk mengoptimalkan hasil dan hal-hal yang menjadi perhatian.
CARA ATAU TEKNIK YANG LEBIH SPESIFIK YANG DAPAT DILAKUKAN
DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Merefleksikan sikap dan nilai profesi
pekerjaan sosial
o Ketaatan terhadap kode etik profesi
o Keterlibatan dalam pengembangan profesional, riset,
dan perumusan kebijakan
Pelaksanaan pendekatan di atas o Penerjemahan kesulitan-kesulitan pribadi ke dalam
isu-isu publik

berpijak pada pedoman dan o Penghapusan segala bentuk diskriminasi dan


ketidaksetaraan
kesempatan..
prinsip pekerjaan sosial.
o

Terlibat dalam pemecahan masalah


o Memperkuat partisipasi klien dalam semua aspek
proses
o pemecahan masalah
o Menghargai hak-hak klien
o Merangkai tantangan-tantangan sebagai kesempatan
belajar
o Melibatkan klien dalam pembuatan keputusan dan
evaluasi
Membangun Komunikasi
o Menghormati martabat dan harga diri klien
o Mempertimbangkan keragaman individu
o Berfokus pada klien
o Menjaga kerahasiaan klien

Membangun Relasi Pertolongan


o Merefleksikan respon empati
o Menghargai pilihan dan hak klien
menentukan nasibnya sendiri
o Menghargai perbedaan dan keunikan
individu
o Menekankan kerjasama klien (client
partnerships).
Langkah-langkah Pemberdayaan

MERANCANG KESELURUHAN
PROGRAM
Merancang keseluruhan program, termasuk di
dalamnya kerangka waktu kegiatan, ukuran
program, serta memberikan perhatian kepada
EVALUASI PROGRAM kelompok masyarakat yang terpinggirkan.

Pemberdayaan masyarakat dapat berlangsung


lambat dan lama, bahkan dapat dikatakan
tidak pernah berhenti dengan sempurna.
MENETAPKAN TUJUAN
Tujuan pemberdayaan biasanya berpusat pada
IMPLEMENTASI STRATEGI DAN bagaimana masyarakat dapat mengontrol
MANAJEMEN keputusatnnya yang berpengaruh pada
kesehatan dan kehidupan bermasyarakatnya.
mpelementasi strategi serta manajemen
program pemberdayaan dilakukan dengan
cara meningkatkan peran serta stakeholder,
menumbuhkan kemampuan pengenalan
masalah, mengembangkan kepemimpinan MEMILIH STRATEGI PEMBERDAYAAN
lokal, membangun keberdayaan struktur
organisasi, meningkatkan mobilisasi sumber Pemberdayaan masyarakat adalah suatu
daya, memperkuat kemampuan stakeholder proses yang terdiri dari lima pendekatan, yaitu:
untuk “bertanya mengapa?”, meningkatkan pemberdayaan, pengembangan kelompok
kontrol stakeholder atas manajemen program, kecil, pengembangan dan penguatan jaringan
dan membuat hubungan yang sepadan dengan antarorganisasi, dan tindakan politik.
pihak luar..
Indikator Pemberdayaan Masyarakat

merupakan kegiatan yang


Indikator Pemberdayaan menurut paling
terencana dan kolektif
tidak memiliki empat hal yaitu

Memperbaiki kehidupan
masyarakat

Prioritas bagi kelompok


lemah atau kurang beruntung

Serta dilakukan melalui program


peningkatan kapasitas
KATEGORI PARTISIPATIF
DOMESTIKASI BANTUAN KOOPERASI PEMBERDAYAAN

Kekuasaan dan kontrol terhadap Kekuasaan dan kontrol tetap Melibatkan masyarakat dalam Pendekatan agar masyarakat
kegiatan tertentu ada di tangan ada di tangan pihak luar (elit). bekerjasama dengan pihak luar memegang kekuasaan dan
perencana, kepala desa, camat, Para anggota kelompok yang untuk melaksanakan kegiatan kontrol terhadap program, atau
atau pemerintah yang diraih berpartisipasi menerima yang bermanfaat bagi kelembagaan berikut
dengan menggunakan teknik informasi, nasihat, dan masyarakat atau partisipan. pengambilan keputusan dan
partisipasi semu untuk bantuan. Para partisipan Keputusan diambil melalui kegiatan administrasi.
melakukan manipulasi kegiatan diperlakukan sebagai objek dialog antara partisipan dan Partisipasi diraih melalui hati
yang menurut anggapan pihak pasif yang tidak mampu pemimpin. Partisipan juga aktif nurani, demokratisasi,
luar penting dan bukannya mengambil peranannya dalam dalam pelaksanaan. solidaritas dan kepemimpinan.
pemberdayakan partisipannya proses kegiatan. Mereka Kekuasaan dan kontrol Partisipasi untuk
atau masyarakatnya sendiri sekedar diberi informasi dipegang bersama selama pemberdayaan biasanya
kegiatan, tetapi tidak berlangsungnya kegiatan, bercirikan terjadinya
mempunyai peranan dalam yang secara ideal berlangsung proses mandiri dalam
pengambilan keputusan dan dari “bawah ke atas” perubahan tatanan sosial dan
kontrol politik
TAHAPAN PARTISIPASI MASYARAKAT
TAHAPAN PERENCANAAN

Keikutsertaan dalam rapat dan Keaktifan


masyarakat dalam memberikan sumbangan
pemikiran dalam bentuk saran.

TAHAPAN PELAKSANAAN

pelaksanaan pembangunan diwujudkan dengan bentuk


partisipasi. Wujud nyata partisipasi dapat berupa tenaga,
uang, dan harta benda.

TAHAPAN EVALUASI

Diwujudkan dalam bentukkeikutsertaan masyarakat dalam


menilai serta mengawasi kegiatan pembangunanserta hasil-
hasilnya. Penilaian ini dilakukan secara langsung, misalnya
denganikut serta dalam mengawasi dan menilai atau secara
tidak langsung, misalnya memberikan saran-saran, kritikan
atau protes..
Ciri Pembangunan Partisipatif
Terlibatnya dan ikut sertanya
masyarakat sesuai dengan mekanisme
proses politik dalam suatu negara, proaktif atau sukarela (tanpa disuruh)
turut menentukan arah, strategi,
dan kebijaksanaan pembangunan
yang dilakukan pemerintah

Meningkatnya kemampuan untuk adanya kesepakatan yang diambil


merumuskan tujuan-tujuan dan bersama oleh semua pihak yang
terutama cara-cara dalam terlibat dan yang akan terkena akibat
merencanakan tujuan itu kesepakatan tersebut

Partisipasi masyarakat dalam


kegiatan-kegiatan nyata yang
konsisten adanya tindakan mengisi
dengan arah, strategi dan rencana kesepakatan tersebut
yang telah ditentukan dalam proses
politik

adanya pembagian kewenangan dan


Adanya perumusan dan pelaksanaan
tanggungjawab dalam kedudukan
program-program partisipatif
yang setara antar unsur/pihak yang
dalam pembangunan yang terencana
terlibat
Pembangunan Non Partisipatif
pembangunan hanya
menguntungkan segolongan
kecil masyarakat dan tidak
menguntungkan rakyat
banyak
.
pembangunan
meskipun
dimaksudkan
menguntungkan
rakyat,
tetapi banyak yang
kurang memahami
maksud itu

pembangunan dimaksudkan
untuk menguntungkan rakyat
dan rakyat memahaminya, tetapi
cara pelaksanaannya tidak
sesuai dengan pemahaman
tersebut.
pembangunan dipahami akan
menguntungkan rakyat tetapi
rakyat tidak diikutsertakan
.
Langkah Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat
dalam Pelaksanaan
Partisipasi masyarakat dalam Kegiatan Tenaga
Tahap Pengambilan eputusan Partisipasi masyarakat dalam Partisipasi dalam bentuk tenaga
Partisipasi dalam pengambilan pelaksanaan kegiatan merupakan merupakan partisipasi dalam
keputusan ini terutama berkaitan keterlibatan aktif masyarakat dalam bentuk tenaga untuk
dengan penentuan alternatif pelaksanaan program atau melaksanakan usaha-usaha yang
dengan masyarakat untuk menuju pembangunan. dapat menunjang keberhasilan
kata sepakat program.

Dari segi kualitas, keberhasilan Swadaya Masyarakat


suatu akan ditandai
dengan adanya peningkatan output, Meskipun masyarakat tidak
sedangkan dari segi kuantitas memberikan bantuan berupa
dapat dilihat seberapa besar dana, bukan hanya tenaga saja,
persentase keberhasilan program tetapi juga yang dilakukan oleh
yang dilaksanakan, apakah sesuai
dengan target
masyarakat untuk membantu
jalannya kegiatan.

Partisipasi dalam
Harta benda dan Barang
Pemanfaatan Hasil
Material
Partisipasi dalam tahap Partisipasi dalam bentuk harta
pemanfaatan hasil ini berkaitan benda yaitu dengan menyumbang
dari kualitas dan kuantitas hasil harta benda, biasanya berupa alat
pelaksanaan program yang bisa kerja atau perkaka.
dicapai.
HAL YANG DAPAT MEMPENGARUHI KEBERHASILAN
PARTISIPASI MASYARAKAT
Untuk kepentingan siapa partisipasi tersebut dilaksanakan,
apakah untuk kepentingan masyarakat atau pemerintah

Siapa yang memegang kendali, apakah pemerintah pusat,


daerah atau lembaga donor.

Legalitas, tersedianya (diupayakan) regulasi yang menjamin PARTISIPASI


partisipasi warga dalam pengelolaan pembangunan
MASYARAKAT

Regulasi yang dibuat dalam pelaksanaan ekonomi


kerakyatan adalah aturan mengenai waktu pengembalian
dana bantuan serta adanya surat pernyataan kesanggupan
menggunakan dana bantuan sebagaimana mestinya dari
kelompok usaha

Ekonomi, adanya mekanisme yang menyediakan akses bagi


warga miskin untuk terlibat atau memastikan bahwa mereka
akan memperoleh manfaat setelah berpartisipasi
Bentuk Partisipasi Masyarakat

1 2
TENAGA UANG
Partisipasi dalam merupakan bentuk partisipasi
bentuk tenaga merupakan masyarakat
partisipasi masyarakat dalam untuk memperlancar usaha-usaha
PARTISIPASI
bentuk tenaga untuk pelaksanaan bagi pencapaian suatu program
usaha-usaha yang dapat menunjang pembangunan
keberhasilan
program.

3
HARTA BENDA
merupakan bentuk partisipasi dengan
menyumbang harta benda, biasanya berupa alat kerja atau
perkakas
MODEL PENGELOLAAN PROGRAM BERBASIS PERILAKU MASYARAKAT
poin utama untuk memastikan
keberhasilan penerapan model desain program
partisipasI
Seorang fasilitator yang akan
mengiklankan, merekrut,
dan memilih organisasi masyarakat
untuk berpartisipasi;
Pelatihan anggota organisasi
Menyediakan dan mendukung tim staf;
masyarakat sebagai koordinator
dan mendorong
proyek
partisipasi antar dan intra-masyarakat

Project support worker yang Organisasi masyarakat tuan rumah


memberikan dukungan kepada yang memiliki hubungan baik dengan
masyarakat, seperti yang diarahkan masyarakat sasaran
oleh fasilitator

Tugas yang berarti, terbatas waktu dan


mudah dikelola. Ini bisa
menjadi salah satu atau semua
Dukungan dana untuk kegiatan proyek
lingkaran dalam diagram model,
dan personil
yang menghubungkan komunitas dan
lembaga dalam hubungan
Kelompok pengarah yang harus kerja yang adil
menyertakan perencana dan
penyedia layanan/program setempa
KERANGKA RELASI AKUNTABILITAS DAN PARTISIPASI (AKUNTABILITAS SOSIAL)
Terima Kasih
TANPA PERENCANAAN IMPIAN
HANYALAH SEBUAH ANGAN
DENGAN PERENCANAAN IMPIAN
AKAN TERCAPAI

Anda mungkin juga menyukai