Perencanaan Partisipatif
KELAS B
IKIP SILIWANGI
S1 - Pendidikan Masyarakat
02 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Proses yang membangun manusia atau masyarakat melalui
pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku
masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat
COMMUNITY CHANGING
SELF COMMUNITY
ORGANIZING BEHAVIOR
01 02 03 04 05
PLA merupakan ‘payung’ dari metode- Sebagai metode pemberdayaan masyarakat, SL/FFS 1. Hubungan instruktur/fasiltator dengan peserta didik
metode partisipatif seperti, RRA, PRA, PAR merupakan kegiatan pertemuan berkala yang dilakukan tidak lagi bersifat vertikal tetapi bersifat
oleh sekelompok masyarakat pada hamparan tertentu, yang lateral/horizontal;
(participatory action research) dan PALM
diawali dengan membahas masalah yang sedang dihadapi, 2. Lebih mengutamakan proses dari pada hasil, dalam
(participatory learning method) arti, keberhasilan pelatihan tidak diukur dari
kemudian diikuti dengan curah pendapat, berbagi
Melalui kegiatan PLA, akan diperoleh beragam seberapa banyak terjadi alih pengetahuan, tetapi
pengalaman (sharing), tentang alternative dan pemilihan
manfaat, berupa : seberapa jauh terjadi interaksi atau diskusi dan
1. Segala sesuatu yang tidak mungkin dapat dijawab oleh
cara-cara pemecahan masalah yang paling efektif dan
efisien sesuai dengan sumber daya yang dimiliki. Sebagai berbagai pengalaman (sharing) antara sesama
“orang luar”;
2. Masyarakat setempat akan memperoleh banyak suatu kegiatan belajar-bersama, SL/FFS biasanya peserta maupun antara fasilitator dan pesertanya.
pengetahuan yang berbasis pada pengalaman yang difasilitasi oleh fasiltator atau narasumber yang
dibentuk dari lingkungan kehidupan mereka yang berkompeten
sangat kompleks;
3. Masyarakat akan melihat bahwa masyarakat setempat
lebih mampu untuk mengemukakan masalah dan
solusi yang tepat dibanding orang luar;
4. Melalui PLA, orang luar dapat memainkan peran
penghubung antara masyarakat setempat dengan
lembaga lain yang diperlukan. Di samping itu, mereka
dapat menawarkan keahlian tanpa harus memaksakan
kehendaknya.
PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN
METODE PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
2 1
PEMILIHAN METODE MENURUT
TAHAPAN KEGIATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
.
TUJUAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Perbaikan kehidupan (better living) artinya, tingkat
pendapatan yang memadai dan lingkungan yang sehat,
diharapkan dapat memperbaiki situasi kehidupan setiap
keluarga serta masyarakat
Perbaikan pendidikan (better edukation)) Perbaikan aksesibilitas (better
accessibility)
pemberdayaan harus dirancang
Perbaikan masyarakat (better Seiring tumbuh dan berkembangnya
sebagai suatu bentuk
community) artinya, situasi
pendidikan yang lebih baik semangat belajar sepanjang hayat,
kehidupan yang lebih baik, dan
didukung dengan lingkungan diharapkan dapat memperbaiki aksesbilitas,
Perbaikan tindakan (better action) (fisik dan sosial) yang lebih baik, utamanya aksesbilitas terhadap sumber
diharapkan dapat informasi/inovasi, sumber
melalui bekal perbaikan pendidikan mewujudkan kehidupan pembiayaan/keuangan, penyedia produk,
dan aksesibilitas dengan beragam masyarakat yang juga lebih baik. peralatan dan lembaga pemasaran
sumber daya (SDM, SDA dan
sumber daya lainnya/buatan) Perbaikan kelembagaan (better
yang lebih baik, diharapkan akan institution)
melahirkan tindakantindakan yang
Semakin membai. Dengan perbaikan kegiatan/tindakan
yang dilakukan, diharapkan dapat
Perbaikan pendapatan (better memperbaiki kelembagaan masyarakat,
income) terutama pengembangan jejaring
kemitraan-usaha, sehingga dapat
Perbaikan bisnis yang dijalankan, menciptakan posisi tawar (bargaining
diharapkan akan dapat memperbaiki posisition) yang kuat
pendapatan yang diperolehnya, pada masyarakat
Perbaikan pendapatan dapat Perbaikan usaha (better business)
termasuk pendapatan keluarga dan
memperbaiki lingkungan
masyarakatnya. Perbaikan pendidikan (semangat
(fisik dan sosial), karena kerusakan
belajar), perbaikan aksesibilitas,
lingkungan seringkali
kegiatan, dan perbaikan kelembagaan,
disebabkan karena faktor kemiskinan diharapkan akan dapat memperbaiki
atau terbatasnya pendapatan. usaha/bisnis yang dijalankan
ALUR PIKIR PROSES PEMBANGUNAN MASYARAKAT
POLICY
REGULATION GOVERNMENT
FACILITY
SEKTOR
LAIN
PEMBANGUNAN
MASYARAKAT
SEKTOR
SWASTA COORDINATING
INSTITUSI &
TOMA/TOGA
SUPPORT
MASYARAKAT
BERDAYA (MAMPU, PELAKSANAAN
MAJU & MANDIRI) PROGRAM KEGIATAN
CAKUPAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT
PEMBANGUNAN MASYARAKAT
?
Mencakup:
Community Development
(pembangunan masyarakat)
Community Based Development
(pembangunan yang bertumpu pada masyarakat)
Community-driven Development
(pembangunan yang digerakkan masyarakat)
Belum merasa sadar & Belum memiliki Belum memiliki ketrampilan Tidak berperilaku
peduli wawasan dasar membangun
pengetahuan
Tumbuh rasa kesadaran Menguasai dasar Menguasai ketrampflan Bersedia terlibat dalam
& kepedulian Pengetahuan dasar dasar pembangunan
Rendah Mobilisasi pada Pengetahu Pembelajar Semikilled Pelatihan Bersedia Motivasi menjadi
program rendah an untuk (setengah lanjutan ikut serta obyek
peningkatan terampil)
Cukup Motivasi untuk Cukup Pilot project Skilled (terampil) Percobaan/uji Inisiatif Pilihan pilihan
berperan coba-uji coba untuk peran utama
berperan
Relatif Supporting Relatif tinggi Peluang Sangat terampil Peluang Berperan Perilaku fasilitasi
tinggi program pemikiran berkarya mandiri
inovatif inovatif
STRATEGI MENUMBUHKAN DAN MENGGERAKKAN
SEMANGAT PARTISIPASI
KETERIKATAN KEMAHIRAN ADANYA IKLIM
RASA SENASIB
TUJUAN HIDUP MENYESUAIKAN PRAKARSAWAN PARTISIPASI
sepenanggungan, keterikatan rasa saja Kemahiran adanya orang partisipasi
ketergantungan tidak membawa menyesuaikan diri yang yang
dan keterikatan, kekuatan untuk dalan keadaan memprakarsai bagaimanapun
jika dalam partisipasi. Bukti sangat penting perubahan, tidak akan lahir
nyata untuk menimbulkan
suatu masyarakat merupakan tanpa lebih dahulu
terdapat perasaan dalam hal ini, apabila partisipasi prasyarat menciptakan iklim
tujuan jelas maka
ini, maka dalam lahirnya partisipasi. tetapi bila iklimnya
ketepatan hati,
masyarakat ikut sudah ada, maka
tahan uji dan
dapat diharapkan kemauan keras akan sangat mudah
timbul partisipasi timbul dalam partisipasi tumbuh.
yang tinggi mencapai
tujuan
CORAK PARTISIPASI
WARGA NEGARA DAPAT DIBEDAKAN MENJADI EMPAT MACAM
PERENCANAAN PARTISIPATIF
PARTISIPASI DALAM
PEMBANGUNAN
Partisipasi rakyat dalam pembangunan
merupakan kerja sama yang erat
antara perencana dan rakyat dalam
merencanakan, melaksanakan,
pelaksanaan melestarikan dan mengambil hasil
pembangunan yang telah dicapai
KLASIFIKASI MEKANISME PARTISIPASI
KEDELAPAN
Hirarki tertinggi partisipasi masyarakat
yang memberikan anggota-anggotanya
kekuasaan mayoritas terhadap badan PERTAMA
pengambilan keputusan formal. mengungkapkan pemerintah
sama sekali tidak peduli untuk
KETUJUH menyelesaikan persoalan yang timbul
kejelasan bahwa di antara daram masyarakat. masyarakat
unsur masyarakat, pemerintah dan dan pemerintah menjadi lembaga yang
perencana bersepakat untuk berbagi saling terpisah dan berjalan sendiri-
tanggung jawab di dalam perencanaan sendiri untuk membuat perencanaan
dan pengambilan keputusan berikut implementasinya
pembangunan.
KEENAM
tahap konsolidasi usulan 8 (delapan) KEDUA
Anak tangga menunjukkan tidak adanya partisipasi
solusi dari pemerintah yang dapat
klasifikasi karena pemerintah menolak setiap
disahkan masyarakat lembaga
partisipasi usulan dari masyarakat pemerintah
perwakilan masyarakat dibentuk untuk
sering memberikan usulan tak masuk
bertemu dengan kelompok penasehat
akal atas tindakan yang diambilnya.
pemerintah atau
lembaga pemerintah itu sendiri.
KELIMA KETIGA
pemerintah dalam menerapkan memperlihatkan informasi satu
metode partisipasi. Alih-alih turut arah dari pemerintah kepada masyarakat.
mengambil keputusan, masyarakat KEEMPAT
ditempatkan sebagai komite atau diplomasi digunakan sebagai alat untuk
dewan penasehat pemerintah. memanipulasi masyarakat, dengan alasan kurang
peduli, tidak memiliki sumber keuangan dan tidak
berkompoten pemerintah sulit mengharapkan
masyarakat mampu merealisasikan kebutuhan
pembangunan.
Penempatan Partisipasi Masyarakat
Dalam Transformasi Pembangunan
Bentuk
Partisipasi
PARTISIPASI DALAM MENIKMATI
HASIL PARTISIPASI DALAM PELAKSANAAN
mereka yang menikmati hasil atau RENCANA
keuntungan dari suatu kegiatan. Peran serta yang dilaksanakan pada tahap
yang mencakup kegiatan yang
direncanakan tersebut sedang berjalan
UNSUR UTAMA DALAM
PEMBANGUNAN PARTISIPATIF
Keterlibatan, peran serta keikutsertaan masyarakat Kesepakatan langkah-langkah untuk
dalam menyumbangkan ide, tenaga atau materil mencapai suatu
dalam suuatu kegiatan tujuan;
6 UNSUR
PEMBANGUNAN
PARTISIPATIF
Keterlibatan semua pihak yang berkepentingan Berbagai bentuk, jenis dan model-model partisipasi Pembagian kerja dan kesetaraan dengan
Secara sukarela tanpa ada paksaan seperti disebutkan di atas dapat diimplementasikan apabila implementor mendahulukan
dari pihak lain (public actors dan social actors) memperhatikansecara sunguh-sunguh kepentingan masyarakat sebagai pelaku utama;
intensif-intensif materil sekaligus moral yang dapat dipetik sebagai buah dan adanya pendampingan oleh pihak yang lebih
dari partisipasi yang mereka berikan mampu
4 (EMPAT) ASPEK PENTING DALAM RANGKA
PERENCANAAN PEMBANGUNAN
02 03
01
04
Terlibatnya dan ikut 80% 60% 50% 40% Partisipasi Adanya perumusan
sertanya masyarakat masyarakat dalam
sesuai mekanisme
dan pelaksanaan
Meningkatkan kegiatan nyata yang
01 proses politik dalam
suatu negara untuk 02 kemampuan (artikulasi)
untuk merumuskan
03 konsisten dengan 04 programprogram
partisipatif dalam
menentukan arah, tujuan-tujuan dan arah, strategi dan pembangunan yang
strategi dan terutama cara-cara rencana yang terencana
kebijaksanaan dalam ditentukan dalam
pembangunan yang merencanakan tujuan proses politik
dilakukan pemerintah dan sebaliknya
PENDEKATAN PEMBANGUNAN
KOMPREHENSIF DAN MULTISEKTORAL
meliputi berbagai aspek kesejahteraan maupun aspek keamanan dengan mekanisme dan
sistem pelaksanaan yang terpadu antara berbagai kegiatan masyarakat
peningkatan meningkatnya
kemampuan dari pemimpin- meningkatnya jaringan dengan
jangkauan partisipasi
mereka yang pemimpin yang proyek-proyek, masyarakat,
melebihi proyek untuk
berpartisipasi dalam muncul dari dan organisasi lainnya, dan
mewakilinya dalam
mengubah keputusan masyarakat. mulai mempengaruhi
organisasi-organisasi
menjadi aksi kebijakan.
lain
TINGKATAN PARTISIPASI
TINGKATAN DESKRIPSI
Manipulation Tingkat paling rendah mendekati situasi tidak ada partisipasi. Cenderung
berbentuk indoktrinasi.
Consultation Stakeholder mempunyai peluang untuk memberikan saran akan digunakan
seperti yang mereka harapkan
Consensus Building Pada tingkat ini stakeholder berinteraksi untuk saling memahami dan dalam
posisi saling bernegosiasi, toleransi dengan seluruh anggota kelompok.
Kelemahannya adalah individu-individu atau kelompok yang masih cenderung
diam atau setuju bersifat pasif.
Decision Making Konsensus terjadi didasarkan pada keputusan kolektif dan bersumber pada
rasa tanggung jawab untuk menghasilkan sesuatu. Negosiasi pada tahap ini
mencerminkan derajat perbedaan yang terjadi dalam individu maupun
kelompok
Risk-taking Proses yang berlangsung dan berkembang tidka hanya sekedar menghasilkan
keputusan, tetapi memikirkan akibat dari hasil yang menyangkut keuntungan,
hambatan dan implikasi. Pada tahap ini semua orang memikirkan risiko yang
diharapkan dari hasil keputusan. Karenanya, akuntabilitas merupakan basis
penting.
Partnership Memelukan kerja secara equal menuju hasil yang mutual. Equal tidak sekedar
dalam bentuk struktur dan fungsi tetapi dalam tanggung jawab.
Self management Puncak dari partisipasi masyarakat. Stakeholder berinteraksi dalam proses
saling belajar untuk mengoptimalkan hasil dan hal-hal yang menjadi perhatian.
CARA ATAU TEKNIK YANG LEBIH SPESIFIK YANG DAPAT DILAKUKAN
DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Merefleksikan sikap dan nilai profesi
pekerjaan sosial
o Ketaatan terhadap kode etik profesi
o Keterlibatan dalam pengembangan profesional, riset,
dan perumusan kebijakan
Pelaksanaan pendekatan di atas o Penerjemahan kesulitan-kesulitan pribadi ke dalam
isu-isu publik
MERANCANG KESELURUHAN
PROGRAM
Merancang keseluruhan program, termasuk di
dalamnya kerangka waktu kegiatan, ukuran
program, serta memberikan perhatian kepada
EVALUASI PROGRAM kelompok masyarakat yang terpinggirkan.
Memperbaiki kehidupan
masyarakat
Kekuasaan dan kontrol terhadap Kekuasaan dan kontrol tetap Melibatkan masyarakat dalam Pendekatan agar masyarakat
kegiatan tertentu ada di tangan ada di tangan pihak luar (elit). bekerjasama dengan pihak luar memegang kekuasaan dan
perencana, kepala desa, camat, Para anggota kelompok yang untuk melaksanakan kegiatan kontrol terhadap program, atau
atau pemerintah yang diraih berpartisipasi menerima yang bermanfaat bagi kelembagaan berikut
dengan menggunakan teknik informasi, nasihat, dan masyarakat atau partisipan. pengambilan keputusan dan
partisipasi semu untuk bantuan. Para partisipan Keputusan diambil melalui kegiatan administrasi.
melakukan manipulasi kegiatan diperlakukan sebagai objek dialog antara partisipan dan Partisipasi diraih melalui hati
yang menurut anggapan pihak pasif yang tidak mampu pemimpin. Partisipan juga aktif nurani, demokratisasi,
luar penting dan bukannya mengambil peranannya dalam dalam pelaksanaan. solidaritas dan kepemimpinan.
pemberdayakan partisipannya proses kegiatan. Mereka Kekuasaan dan kontrol Partisipasi untuk
atau masyarakatnya sendiri sekedar diberi informasi dipegang bersama selama pemberdayaan biasanya
kegiatan, tetapi tidak berlangsungnya kegiatan, bercirikan terjadinya
mempunyai peranan dalam yang secara ideal berlangsung proses mandiri dalam
pengambilan keputusan dan dari “bawah ke atas” perubahan tatanan sosial dan
kontrol politik
TAHAPAN PARTISIPASI MASYARAKAT
TAHAPAN PERENCANAAN
TAHAPAN PELAKSANAAN
TAHAPAN EVALUASI
pembangunan dimaksudkan
untuk menguntungkan rakyat
dan rakyat memahaminya, tetapi
cara pelaksanaannya tidak
sesuai dengan pemahaman
tersebut.
pembangunan dipahami akan
menguntungkan rakyat tetapi
rakyat tidak diikutsertakan
.
Langkah Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat
dalam Pelaksanaan
Partisipasi masyarakat dalam Kegiatan Tenaga
Tahap Pengambilan eputusan Partisipasi masyarakat dalam Partisipasi dalam bentuk tenaga
Partisipasi dalam pengambilan pelaksanaan kegiatan merupakan merupakan partisipasi dalam
keputusan ini terutama berkaitan keterlibatan aktif masyarakat dalam bentuk tenaga untuk
dengan penentuan alternatif pelaksanaan program atau melaksanakan usaha-usaha yang
dengan masyarakat untuk menuju pembangunan. dapat menunjang keberhasilan
kata sepakat program.
Partisipasi dalam
Harta benda dan Barang
Pemanfaatan Hasil
Material
Partisipasi dalam tahap Partisipasi dalam bentuk harta
pemanfaatan hasil ini berkaitan benda yaitu dengan menyumbang
dari kualitas dan kuantitas hasil harta benda, biasanya berupa alat
pelaksanaan program yang bisa kerja atau perkaka.
dicapai.
HAL YANG DAPAT MEMPENGARUHI KEBERHASILAN
PARTISIPASI MASYARAKAT
Untuk kepentingan siapa partisipasi tersebut dilaksanakan,
apakah untuk kepentingan masyarakat atau pemerintah
1 2
TENAGA UANG
Partisipasi dalam merupakan bentuk partisipasi
bentuk tenaga merupakan masyarakat
partisipasi masyarakat dalam untuk memperlancar usaha-usaha
PARTISIPASI
bentuk tenaga untuk pelaksanaan bagi pencapaian suatu program
usaha-usaha yang dapat menunjang pembangunan
keberhasilan
program.
3
HARTA BENDA
merupakan bentuk partisipasi dengan
menyumbang harta benda, biasanya berupa alat kerja atau
perkakas
MODEL PENGELOLAAN PROGRAM BERBASIS PERILAKU MASYARAKAT
poin utama untuk memastikan
keberhasilan penerapan model desain program
partisipasI
Seorang fasilitator yang akan
mengiklankan, merekrut,
dan memilih organisasi masyarakat
untuk berpartisipasi;
Pelatihan anggota organisasi
Menyediakan dan mendukung tim staf;
masyarakat sebagai koordinator
dan mendorong
proyek
partisipasi antar dan intra-masyarakat