Anda di halaman 1dari 28

SPORT PHYSIOLOGY

Dr. Kuswahyudi, S.Or., M.Pd.


FISIOLOGI OLAHRAGA

Suatu disiplin ilmu yang mempelajari seluruh fungsi organ


tubuh manusia yang normal pada saat melakukan aktifitas
fisik / olahraga.
Paru-paru Jantung

organ-organ tubuh yang


kinerjanya terpengaruh saat
melakukan olahraga.
Pencernaan
Kulit

Otot, Tulang, dan Sendi


REAKSI PEMBENTUKAN ENERGI
Anaerobik Aerobik

(1) 10 - 20 detik pertama


ATP ↔ ADP + P + E

(2) 20 – 40 detik
berikutnya

PC + ADP ↔ C + ATP
Catatan. PC untuk atlet yang
menggunakan Power / Sprint

(3) 40-60 detik berikutnya


Glycogen + ADP + P ↔ Asam Laktat + ATP
ENERGY LIBERATION AND TRANSFER
Asam Laktat menyebabkan rasa berat, sesak, dan tidak enak pada bagian tubuh. Asam
Laktat 85% dioksidasi menjadi glikogen dan 15% dibuang melalui sistem ekskresi.
Untuk mempercepat proses perubahan Recovery Pasif : Proses
asam laktat menjadi glycogen adalah pemulihan dengan bantuan
dengan memperlancar sirkulasi darah dari luar tubuh.
yang dapat dilakukan dengan recovery
yaitu :
Recovery Aktif : Proses
pemulihan dengan
menggerakkan anggota tubuh.

Lamanya glukosa habis tergantung intensitas olahraga


yang dilakukan. Umumnya untuk intensitas berat glukosa
akan habis setelah 15 menit dan 30 menit untuk
intensitas sedang dan dilakukan secara terus menerus
tanpa jeda.
Olahraga aerobik  merupakan aktifitas fisik
yang dilakukan secara terus menerus tanpa jeda
dengan intensitas sedang hingga berat.
Ice Bath

Sauna, Contrast
Pasif
Method

Recovery Massage, dll


(Pemulihan
Kondisi Fisik)

Joging

Aktif
Renang ringan,
dll
TIPE SERABUT OTOT

•Fast Twitch (FT)  Serabut Otot Putih •Slow Twitch (ST)  Serabut Otot Merah
•1. Speed •1. Endurance
•2. Kontraksi yang cepat •2. Kontraksi yang lambat
•3. Kegiatan yang berlangsung cepat •3. Kegiatan yang berlangsung lama
NEUROMUSCULAR FUNCTION
PENERIMA RANGSANG
SS Sensorik
Cortex Cerebri
(Pesan diolah)

SS motorik
Gerak Vegetatif Otot
Adalah gerakan organ dalam tubuh untuk (Afektor)
mempertahankan kehidupan (otonom).
Terjadi
gerak somatik
(Sesuai perintah)
Physical Fitness
(Kebugaran Jasmani)
Adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas sehari-hari dengan
mudah tanpa merasa lelah yang berlebihan dan masih mempunyai cadangan
tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk melakukan kegiatan
yang mendadak lainnya.

Semakin tinggi derajat kebugaran jasmani seseorang semakin tinggi pula kemampuan kerja fisiknya
Komposisi
Daya Tahan
Tubuh Kekuatan Otot
Jantung dan Paru

Daya Tahan
Otot
Koordinasi
KOMPONEN
Fleksibilitas KEBUGARAN JASMANI

Kelincahan
Keseimbangan
Kecepatan
Daya Ledak Kecepatan Reaksi
saat latihan berlangsung
Bersemangat dan melakukan aktivitas selanjutnya
ATLET
Lelah atau capek yang berlebihan

Kurangnya kebugaran jasmani

Makanan yang bergizi dan istirahat yang


Tingkat kebugaran jasmani tidak hanya
cukup merupakan faktor yang dapat
dipengaruhi oleh latihan saja mempengaruhi tingkat kebugaran jasmani
FATIGUE

Muscular Fatigue
(kelelahan Otot)

Central Fatigue Fatigue in Joint


(kelelahan akibat Peripher Fatigue (Kelelahan di (Kelelahan pada sendi Fatigue
otot karena sumber energi karena pemakaian motivation
pikiran) habis & pembuangan asam yang berulang-ulang)
laktat terhambat)
Sore Muscle
Rasa pegal pada seluruh tubuh karena seseorang yang tidak terlatih mendadak
melakukan aktifitas fisik dengan beban kerja yang berat, efek dari sore muscle muncul 12
sampai 24 jam setelah melakukan aktifitas fisik tersebut.

Sore muscle diakibatkan oleh 2 hal:


1. Kerusakan halus pada jaringan ikat otot
2. Penimbunan sisa-sisa pembakaran pada otot (asam laktat)
Normalnya sore muscle hilang dalam 4-6 hari, jika >6 hari maka masuk kepada
Cedera.

Latihan dengan intensitas berat menimbulkan kerusakan pada jaringan tubuh,


meningkatnya hormon stress, dan perubahan sel imun (jumlah & jenis) yang
beredar dalam darah. Ketangguhan sistem imun sangat ditentukan oleh status gizi.
Kebiasaan atlet dalam mengkonsumsi zat gizi sebelum, selama, dan sesudah
latihan sangat perlu diperhatikan.
CIRCULATION

Distribution of Blood
Denyut Nadi
Sebagai indikator untuk kerja jantung

Basal (Denyut nadi yang diukur pada saat


bangun tidur)
Denyut Nadi (DN)
Denyut yang teraba pada
arteri radialis dan arteri Istirahat (Denyut nadi istirahat 70-80x/menit)
carotis. Alat pengukur denyut
nadi adalah Pulse Meter.
Latihan (Denyut nadi pada saat latihan)
TRAINING ZONE

Rumus Training Zone : 70 % - 90 % (DN Max)

Contoh :
Seorang atlet usia 20 tahun berlatih senam aerobik, maka training zonenya
adalah :
• DNM = 220 – Usia = 220 – 20 (Umur) = 200 (Denyut Nadi Maksimal)
• maka TZ : 70% x 200 = 140 x/menit (Batas bawah)
90% x 200 = 180 x/menit (Batas atas)
VO2 Max
Ambilan O2 maksimal satuannya ml/kg BB/menit.
Seseorang yang memiliki VO2Max yang tinggi, ketahanan tubuhnya lebih baik dibandingkan
dengan yang VO2Max rendah.

VO2=O2 Uptake (Ambilan O2)


Jumlah O2 yang dapat diambil dalam satuan liter per menit dari penghisapan udara.

VO2 Max dapat ditingkatkan maksimal sampai dengan usia sekitar 20 thn.
Peningkatannya maksimal sekitar 20% dari tingkat VO2 Max awal
PENGUKURAN VO2MAX
(ml / kg BB / menit)
• Ergocycle Astrand
• Lari 2.4 km (cooper test)
• Lari 12 menit
• Lari 15 menit (balke test)
• Harvard step test
• Jalan cepat 4.8 km
• Bleep test
• Balke test
• Jalan/Lari 1.6 km (rockport)
• Tes Jalan 6 menit
• Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI)
RESPIRASI
•Proses pertukaran gas antara sel dan lingkungannya
1. Inspirasi
2. Ekspirasi
•Frekuensi pernafasan pada saat istirahat 12 – 15 x/min
•Frekuensi pernafasan maksimal 45 – 55 x/min
•Alat pengukur frekuensi pernafasan : Spyrometer
Keseimbangan Cairan
Body Compotition:
•60% air Input Output
Intraseluler 2/3 Keringat
Ekstraseluler 1/3 Makanan Urine (1-1,5 liter)
•15% lemak Feces
Nafas (H2O) +
•18% protein Minuman 2400cc
•7% mineral
Hukum Thermodinamika
Output
Input -BMR (Basal Metabolit Rate)
Makanan -SDA (Specific Dynamic Action)
Minuman -Rutinitas
-Olahraga Balance

Underweight
Positif(+)
Input = Output
Kalori in > out

Overweight
Negatif (-)
Kalori in <out
BODY MASS INDEX (BMI)

Berdasarkan indeks quatelet:

BMI = berat badan (kg)


tinggi badan (m) x tinggi badan (m)
Kategori Ambang Batas IMT
untuk Orang Indonesia Usia >18 tahun
KATEGORI INTERPRETASI IMT
Sangat Kurus Kekurangan berat badan < 17,0
tingkat berat
Kurus Kekurangan berat badan 17,0 – 18,5
tingkat ringan
Normal 18,5 – 25,0
Gemuk Kelebihan berat badan > 25,0 – 27,0
tingkat ringan
Obese Kelebihan berat badan > 27,0
tingkat berat
Sumber: Permenkes 41/2014 Pedoman Gizi Seimbang
NUTRITION & PHYSICAL PERFORMANCE

Prinsip Penurunan Berat Badan


1 Turunkan lemak

2
1 sampai 2 kg per-minggu
3
Tingkatkan aktifitas fisik
4
Diet (pengaturan gizi)
5
Jangan ganggu cairan dalam tubuh
NUTRITION & PHYSICAL PERFORMANCE

Appetite (Nafsu Makan)

Dalam satu hari manusia memerlukan asupan sekitar


2000-5000 kkal, suplemen dibutuhkan pada saat
pengeluaran energi > asupan energi

Faktor Pengosongan Lambung


1 Jenis makanan

2 Bentuk makanan

3 Suhu makanan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai