PENGERTIAN PEMBAHARUAN DALAM ISLAM Banyak hal yang terjadi dimasa lalu dan
sebagiannya merupakan Latar Belakang Modernisasi Dalam Pembaharuan Islam Di Dunia. Dari
sini Islam mulai bangkit dan kembali mengambil bagian dalam memajukan peradaban
kehidupan manusia dimasa modern ini. Gerakan pembaharuan Islam merupakan sebuah
upaya untuk menyesuaikan (kontekstualisasi) ajaran Islam dengan perkembangan baru yang
ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
2. Dalam bahasa Arab, gerakan pembaharuan dikenal dengan istilah tajdîd. kemudian makna
tajid Secara harfiah berarti pembaharuan atau membarukan sesuatu, dan pelakunya disebut
dengan mujaddid. Tradisi pembaharuan dalam Islam sebenarnya merupakan hal yant telah
berlangsung lama semenjak masa-masa awal sejarah Islam dimulai. Karena dalam perjalanan
perkembangan Islam setiap kali terjadi masalah baru yang belum ada ketentuan hukum
sebelumnya, maka kaum muslim segera akan mencari jawabannya (ber-ijtihad) melalui
metode ijma’, qiyas dan sebagainya dengan tetap merujuk pada al-Qur’an dan al-hadits
sebagai induk utamanya. Hal itu senada dengan yang disampaikan oleh Rasulullah Saw yang
mengisyaratkan akan selalu datang orang hebat yang akan memperbaiki keadaan kehidupan
beragama disetiap zaman; “sesungguhnya Allah akan mengutus kepada umat ini (Islam) pada
permulaan setiap abad orangorang yang akan memperbaiki (memperbaharui) agamanya”
(HR. Imam Abu Dawud). Namun kendati tajdid sudah sejak lama muncul, istilah ini baru
populer pada awal abad ke- 18 M, tepatnya setelah munculnya gerakan pemikiran dan gerakan
pembaharuan Islam di negara Mesir, yang merupakan imbas dari persinggungan politik dan
intelektual antara Islam dengan dunia Barat.
Daftar Isi:
Pengertian Pembaharuan Islam
Latar Belakang Munculnya Pembaharuan Pada Islam
Tokoh-Tokoh Pembaharu
o Mesir
o Turki
o India-Pakistan
o Indonesia
Tahapan Pembaharuan Islam
Tak heran jika seruan untuk membuka embali pintu ijtihad yang selama ini
diasumsikan tertutup diserukan dengan gegap gempita oleh kaum
pembaharu. Ciri lain gerakan ini, adalah digunakannya konsep jihad dengan
sangat bergairah. Wahhabiyah berangkali merupakan contoh yang paling
refresentatif untuk menggambarkan model gerakan ini dalam realitas.
Pada tahap ini juga populer ungkapan yang mengatakan bahwa Barat maju
karena mengambil kekayaan yang dipancarkan oleh al-Qur’an, sedangkan
kaum muslim mundur karena meniggalkan ajaran-ajarannya sendiri.
Sejalan dengan itu, pada tahap ini muncul pandangan dikalangan muslim,
bahwa Islam di samping merupakan agama yang bersifat total, juga
mengandung wawasan-wawasan, nilai-nilai dan petunjuk yang bersifat
langgeng dan komplit meliputi semua bidang kehidupan. Tampaknya,
pandangan ini merupakan respons terhadap kuatnya arus “pemBaratan” di
kalangan kaum muslim. Tak heran jika salah satu corak tahap ini adalah
memperlihatkan sikap apologi yang berlebihan terhadap Islam dan ajaran-
ajarannya.
Dalam ketiga tahap itulah muncul gerakan tahap keempat yang disebut
neomodernisme. Tahap ini sebenarnya masih dalam proses pencarian
bentuknya. Meskipun demikian, Fazlur Rahman sebagai “pengibar bendera”
neomodernisme menegaskan bahwa gerakan ini dilancarkan berdasarkan
krtik terhadap gerakan-gerakan terdahulu. Menurut Fazlur Rahman,
gerakan-gerakan terdahulu hanya mengatasi tantangan Barat secara ad
hoc. Karena mengambil begitu saja istilah Barat dan kemudian
mengemasnya dengan simbol-simbol Islam tanpa disertai sikap kritis
terhadap Barat dan warisan Islam. Dengan sikap kritis, baik terhadap Barat
maupun warisan Islam sendiri, maka kaum muslim akan menemukan soludi
bagi masa depannya.