Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dwi Nurwahyudin

NIM : 933511918

Matkul : PMDI – B

Jawaban !

1.

a. Karena pembaruan pemikiran Islam merupakan rasionalisasi pemahaman Islam dan


kontekstual nilai-nilai Islam ke dalam kehidupan. Sebagai salah satu pendekatan pembaruan
Islam, rasionalisasi mengandung arti sebagai upaya menemukan substansi dan penanggalan
lambang-lambang, sedangkan kontekstulaisasi mengandung arti sebagai upaya pengaitan
substansi tesebut dengan pelataran sosial-budaya tertentu dan penggunaan lambang-lambang
tersebut untuk membungkus kembali substansi-substansi tersebut.Dengan ungkapan lain bahwa
rasionalisasi dan kontestualisasi dapat disebut sebagai proses subtansi (pemaknaan secara hakiki
etika dan moralitas) Islam ke dalam proses budaya dengan melakukan desimbolisasi (penggalan
lambang-lambang) budaya asal (Arab) dan pengalokasian nilai-nilai tersebut ke dalam budaya
baru (lokal). Sebagai proses substansi pembaruan Islam melibatkan pendekatan substantivistik,
bukan formalistik terhadap Islam

b. Al-Qur’an dan As Sunnah

2.

a. latar belakang pembaruan dalam Islam secara eksternal tidak terlepas dari adanya kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi modern di satu pihak, tentu secara internal lahir setelah adanya
kesadaran dan keprihatinan akan kondisi internal kemunduran dunia Islam tersebut. Sungguh
pun demikian penting ditegaskan, bahwa gerakan pembaruan Islam, merujuk Voll, merupakan
bagian asli dan sah dari penjabaran Islam di panggung sejarah, karenanya bukan hal yang unik
dalam Islam

b. Pembaruan dalam Islam secara internal lebih dilatari oleh keberadaan ajaran Islam (historis)
yang dianggap sudah usang, tidak relevan lagi dengan dinamika Masyarakat, yang membuat
umat Islam mengalami kemunduran, sehingga ajaran Islam (historis) yang sudah usang itu perlu
diperbarui agar umat Islam mencapai Kemajuan kembali seperti periode klasik dulu. Sedangkan
pemurnian dalam Islam Secara internal lebih dilatarbelakangi oleh keberadaan praktek ajaran
Islam yang Dianggap telah menyimpang dari ajaran Islam yang murni, sehingga umat Islam
Mengalami kemunduran, dan karenanya perlu dibersihkan dan kembali kepada Ajaran Islam
yang orisinil dan murni seperti dalam al-Qur’an dan as-Sunnah, agar umat Islam mengalami
kemajuan dan kejayaan kembali seperti periode klasik dulu.

3.

a. Revivalisme muncul disebabkan oleh permasalahan-permasalahan internal umat Islam dan


Ekstemal dan pengaruh barat modem. New Revivalisme di Pakistan muncul dibawah bumbingan
tokoh utamanya yaitu Abul ‘A’la Al Maududi dengan pendapat bahwa kehidupan Umat Islam
haruslah diatur berdasarkan ajaran Islam dalam suatu negara Islam, yang berbentuk “theo
demokrasi”. Untuk terwujudnya negara yang demikian, perlu dilakukan revolusi Islam secara
gradual, dengan terlebih dahulu Melakukan Islamisasi masyarakat. Hasan Al Bana dengan
konsep Islam Kaffahnya melalui lkhwanu Muslimin beru-Saha mewujudkannya dengan mendaya
gunakan semua potensi yang ada, baik secara individu maupun secara kelem-Bagaan, sehingga
Islam menjadi ldiologi yang konfrehensif, universal berdasarkan sumber aslinya; Al-qur’an dan
Sun-Nah

b.

4.

a. dalam pembaharuan ada yang mengacu kepada pemahaman Reformasi dalam pengertian
barat dari pada pemahaman tajdid (renewel) dalam pengerian Islamiyah. Hal itu karena yang
menjadi acuan utama beberapa konsep barat seperti agama, demokrasi, skularisasi dan
feminisme atau kecenderungan untuk menerima gagasan-gagasan Barat dalam menguraikan
masalah-masalah Islam.

b. Aliran barat ini beranggapan bahwa dunia barat saat itu telah mencapai peradaban yang
tinggi sebagai buktinya adalah bangsa barat telah mencapai keberhasilan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Mereka juga telah meninggalkan tradisi-tradisi lama, termasuk
tradisi keagamaan yang tidak sesuai dengan perkembangan zaman267 – Tiga Aliran Pembaruan
Westernisasi, Islamisme, dan Nasionalisme Dalam pandangan westernisme, jika ingin maju,
kerajaan Usmani harus berkiblat pada bangsa barat serta mulai meninggalkan tradisi dan
institusi-institusi lama yang telah ketinggalan zaman karena bagi mereka (westernisme) tradisi
dan institusi-institusi lama-lah yang menjadi penyebab kemunduran bangsa.

5.

a. Modernism Islam di Mesir dilatarbelakangi oleh ortodoks Yunani yang mengalami proses
kristalisasi setelah bergulat dengan aliran muktazilah aliran Syiah dan kelompok khawarij yang
kemudian disusul dengan sufisme yang pada tahapan selanjutnya mengalami degenerasi. Maka
tampillah pada abad peralihan 13 ke-14 seorang tokoh Ibnu Taimiyah yang melakukan kritik
tajam sebagai reformis dengan seruannya agar umat Islam kembali kepada Alquran dan Sunnah
serta memahami kembali ijtihad.

b. Sejumlah pemikir keagamaan muncul diantaranya Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad


Abduh yang berusaha menghidupkan kembali kalam dan menambahkan ketertinggalan dengan
menampikan tesis baru, serta berusaha menyelesaikan beberapa masalah yang muncul di
kalangan umat Islam yang diakibatkan oleh peradaban modern

Muhammad Abduh yang berusaha menghidupkan kembali kalam dan menambahkan

Ketertinggalan dengan menampikan tesis baru, serta berusaha menyelesaikan beberapa

Masalah yang muncul di kalangan umat Islam yang diakibatkan oleh peradaban modern

Anda mungkin juga menyukai