Anda di halaman 1dari 2

Nama : Margaretha Dewi Puspita

Nim : 2008016174
Kasus : Genosida Rwanda,
Uraian menggunakan skema 5W+1H
Hukum Pidana Internasional (A)

1. Apa itu Genosida Rwanda?


Genosida Rwanda adalah pembunuhan massal oleh etnis Hutu di Rwanda
terhadap suku minoritas Tutsi yang dimulai pada 6 April 1994. Dalam
konflik antaretnis yang berlangsung selama 100 hari ini, sebanyak
800.000, yang sebagian besar orang Tutsi, menjadi korban pembunuhan
massal. Genosida Rwanda, yang bermula di Kigali, terus menyebar
dengan sangat brutal ke seluruh negeri. Hal ini karena hasutan pejabat
lokal dan pemerintah yang berasal dari etnis
2. Kapan terjadinya konflik Genosida Rwanda?
Pada saat itu terjadi pada tanggal 7 April 1994
3. Dimana kasus Genosida Rwanda terjadi?
Di Rwanda yaitu negara di Afrika Timur yang mayoritas penduduknya
berasal dari etnis Hutu.
4. Siapa yang menjadi korban dalam kasus genosida di Rwanda?
Peristiwa ini bermula pada tanggal 6 April 1994, ketika Presiden Rwanda,
Juvenal Habyarimana menjadi korban penembakan saat berada di dalam
pesawat terbang. Beberapa sumber menyebutkan Juvenal Habyarimana
tengah berada di dalam sebuah helikopter pemberian pemerintah Prancis.
Saat itu, Habyarimana yang berasal dari etnis Hutu berada dalam satu heli
dengan Presiden Burundi, Cyprien Ntarymira. Mereka baru saja
menghadiri pertemuan di Tanzania untuk membahas masalah Burundi.
Sebagian sumber menyebutkan pesawat yang digunakan bukanlah
helikopter melainkan pesawat jenis jet kecil Dassault Falcon 50.
5. Mengapa terjadi pembunuhan massal di Rwanda?
Peristiwa tragis penembakan Presiden Habyarimana kontan mengakhiri
masa 2 tahun pemerintahannya. Lebih mengerikan lagi, peristiwa ini
memicu pembantaian etnis besar-besaran di Rwanda. Hanya dalam
beberapa jam setelah Habyarimana terbunuh, seluruh tempat di Rwanda
langsung diblokade. Pasukan khusus Pengawal Presiden dengan bantuan
instruktur Prancis segera beraksi. Mereka bekerja sama dengan kelompok
militan Rwanda, Interahamwe dan Impuzamugambi. Dimulai dari Ibu
Kota Rwanda, ketiga kelompok bersenjata itu mulai membunuh siapa saja
yang mendukung Piagam Arusha tanpa memedulikan status dan
sebagainya. Perdana Menteri Rwanda yang berasal dari suku Tutsi tak
lepas dari pembunuhan kelompok bersenjata. Selain dia, masih ada nama-
nama dari kalangan menteri, pastor, dan siapa saja yang mendukung
maupun terlibat dalam negosiasi Piagam Arusha. Sebagian besar korban
digeletakkan begitu saja dan tidak dimakamkan secara layak. Paling
umum saat itu hanyalah ditimbun dengan tanah sekadarnya. Pegunungan
Gisozi disinyalir menjadi tempat pemakaman massal. Di tempat ini
diperkirakan terdapat 250.000 jasad warga tak berdosa korban konspirasi
keji. Dikatakan konspirasi, karena kemudian berkembang cerita bahwa
kudeta ini dilakukan pemimpin Front Patriotik Rwanda, RPF (Rwandan
Patriotic Front) yaitu Paul Kagame. Usai pembunuhan massal, Kagame
tampil sebagai Presiden mengantikan Habyarimana.
6. Bagaimana penyelessian genosida Rwanda?
Genosida Rwanda berakhir pada Juli 1994 setelah RPF merebut Kigali.
Pemerintah jatuh dan RPF mengumumkan gencatan senjata. Segera
setelah RPF menang, diperkirakan dua juta orang Hutu melarikan diri ke
Zaire (sekarang Republik Demokratik Kongo).

Anda mungkin juga menyukai