Pada pasal 1 ayat (3) UUD 1945 Indoneisa sebagai negara hukum
memiliki 3 prinsip dasar:supremasi hukum, , persamaan di hadapan hukum, dan
penegakan hukum dengan tata cara yang tidak bertentangan dengan aturan
hukum.3 Setiap orang berhak atas pengakuan,perlindungan,jaminan dan
kepastian hukum yang adil dan perlakuan yang seadil adilnya dihadapan hukum
pasal 28 huruf D ayat (1) tersebut diartikan secara dinamis.
2
Direktorat Jenderal Pembinaan Badan Peradilan Umum Departemen Kehakiman, Penyuluhan
Hukum Ketiga Tentang Bantuan Hukum, Edisi Kedua, 1982, h.11
3
(Zen & Hutagalung, 2009:34).
. Luas wilayah dari negara juga bisa menjadi faktor terbatasnya bantuan
hukum pada negara tersebut,tetapi meskipun pelayanan bantuan hukum yang
bergitu terbatas diharapkan bantuan hukum ini dimanfaakan sebaik-baiknya bagi
mereka yang memerlukan bantuan hukum untuk menyelesaikan sebuah perkara.
Bantuan hukum meliputi:
1. Menjalankan kuasa
2. Mendampingi,mewakili,membela,atau
3. Melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan hukum penerima
Bantuan Hukum.4
4
Pengadilan negeri sarolangun,”Hak Bantuan Hukum”,
https://www.pn-sarolangun.go.id/index.php/layanan-hukum/hak-hak-pokok-masyarakat-
pencari-keadilan/hak-bantuan-hukum#:~:text=Bantuan%20hukum%20tersebut%20meliputi
%20menjalankan,Hukum%20untuk%20mendapatkan%20akses%20keadilan.
5
Daniel S. Lev ,Hukum dan politik di Indonesia:Kesinambungan dan Perubahan,Khususnya bab
yang berjudul Hukum Kolonial dan Asal-usul Pembentukan Negara Indonesia,Hal.438-473
sebagai pemantas saja dengan tujuan menentang adanya perbedaan-perebdaan
unsur kemajemukan ekonomi,sosial,dan politik kolonial,biasanya mereka justru
memperkokoh perbedaan-perbedaan tersebut dengan cara yang lebih canggih dan
halus.
Dalam hal perdilan ditemukan hubungan yang serupa yaitu dalam bidang
peradilan dengan perbedaab penting bahwa tapal batas etnis diterobos ke satu
arah,ke pihak Belanda yang jenjang peradilannya terdiri atas Residentiegerecht
untuk tingkat pertama,Raad van Justitie untuk tingkat banding,dan Mahkamah
Agung (Hooggerechtshof) di Jakarta (Batavia). Tenaga bagi kedua pengadilan
yang terakhir itu adalah para ahli hukum yang terlatih yang semakin dipererat
kaitannya dengan rechtsstaat negeri induknya melalui pendidikan
tradisi,pengetahuan turu-temurun,gaya,dan ilmu hukum. Wewenang pengadilan
Eropa ini diperluas untuk mengadili semua perselisihan dagagang eksternal dan
sebagian besar perselisihan dagang internal,hubungan perdata dalam orang
Eropa,dan sudah barang tentu,perbuatan pidana yang dilakukan oleh orang Eropa.
Negara asal Eropa mempunyai dua kitab undang undang hukum acara,satu
membahas perkara perdata (Burgelijk Rechtsvordering)dan satu lagi membahas
tentang perkara pidana(Strafvordering). Dan tahun 1950-an kedua kitab undang
undang ini memuat ketentuan ketentuan,termasuk jaminan hak hak pribadi,yang
termaktub dalam kitab undang-undang di Belanda. Untuk orang indonesia di
sediakan satu kitab undang undang baik untuk perkara perdata ataupun perkara
pidana,yang mana dalam kitab ini menetapkan acara acara peradilan pangreh
praja maupun landraad dan pengadilan pengadilan yang lebih rendah yang mana
kitab Undang-undang ini disebut H.I.R.
Sering kali juga bantuan hukum ini diasosiasikan sebagai belas kasihan
terhadap masyarakat miskin. Seharusnya pengertian bantuan hukum ini jangan
diliat dari arti sempit nya saja tetapi harus dikaji juga secara mendalam dengan
arti yang luas. Tujuan lain dari bantuan hukum ini juga merupaka gerakan moral
yang memeperjuangkan hak asasi manusia7. Padahal hak seseorang dalam
mendapatkan keadilan dimata hukum itu harus diberlakukan sama tidak ada
pembeda bagi dia yang mampu ataupun tidak mampu sehingga terciptalah
keadilan bagi semua (justice for all). Pada pasal 34 UUD 1945 mengatur bahwa
fakir miskin dan anak terlantar itu merupakan tanggung jawab negara sehingga
boleh dikatakan bantuan terhadap orang miskin,termasuk bantuan hukummenjadi
kewajiban negara dalam memfasilitasinya. Bantuan hukum yang berkaitan atau
relevan dengan persamaan dihadapan hukum (equality before teh law) dijamin
dalam UUD 1945 dan instrumen intrenasional seperti Universal Declaration Of
Human Rights. Dan sering kita jumpai masyarakat miskin diperlakukan tidak
adil,disiksa,dihuku,dan diperlakukan tidak manusiawi dan merendahkan
martabatnya sebagai manusia dimata hukum bukan malah mendapat pembelaan
atas hak nya malah mendapat hal yang merugikan atas ketidakadilan tersebut.
6
Sudargo Gutama,Pengertian Tentang Negara Hukum,Bandung,Penerbit Alumni,1983,hal.22.
7
Abdurrahman,Op.Cit,hal.141.
terancam maka disitulah hukum yang diatur sebelumnya memiliki peran guna
untuk mendamaikan antar masyarakat.
Maka pada hal ini disinilah dibutuhkan bantuan hukum tersebut yang
mana ini diharapkan mempunyai komitmen sosial dalam membantu pelayanan
hukum terutama bagi masyarakat yang kurang mampu. Dalam hal ini disinilah
terlihat bagaimana seorang profesi pengacara/advokat memiliki tanggung jawab
moral bagi orang awam yang dirugikan karena ketidaktahuan mereka atas hak hak
nya. Menurut Zen patra& Hutagalung bantuan hukum ini merupakan upaya yang
diberikan untuk membantu orang yang tidak mampu dalam bidang hukum demi
tercapainya sebuah keadilan,dalam arti sempit bahwa bantuan hukum ini
merupakan jasa bantuan hukum yang diberikan secara cuma-cuma kepada
masyarakat yang tidak mampu8.
Adapun fungsi dan tujuan bantuan hukum ini dikembangkan lebih dalam
yaitu antara lain:
8
(Zen, Patra & Hutagalung, 2009:33)
9
Pengadilan negeri sarolangun,”Hak Bantuan Hukum”,
https://www.pn-sarolangun.go.id/index.php/layanan-hukum/hak-hak-pokok-masyarakat-
pencari-keadilan/hak-bantuan-hukum#:~:text=Bantuan%20hukum%20tersebut%20meliputi
%20menjalankan,Hukum%20untuk%20mendapatkan%20akses%20keadilan
10
Syarat dan tata cara pemberian bantuan hukum dan penyaluran dana bantuan hukum/UU No
42 Tahun 2013/peraturan pemerintah tentang syarat dan tata cara pemberian bantuan hukum
dan penyaluran dana bantuan hukum/
langsung maupun dari media elektronik khusus nya bagi para pemuda
dengan cara memebrkan pelatihan bantuan hukum.
2. Mendorong pusat/pemerintah untuk menciptakan regulasi yang
memebahas dan mengatur bantuan hukum kepada masyarakat.
3. Kerja sama antara elemen masyarakat dan berbagai organisas
kemasyarakatan untuk mendesak pemerintah pusat maupun daerah untuk
lebih memeperhatikan terhadap bantuan hukum
4. Mendorong pemerintah pusat ataupun daerah untuk menyisihkan
APBN/APBD untuk keperluan bantuan hukum dikalangan masyarakat
miskin.
5. Dan,mendorong lembaga pendidikan tinggi untuk memasukkan advokasi
dan bantuan hukum untuk dimasukkan kedalam kurikulum pembelajaran
pendidikan hukum dan HAM.11
Pada pasal 123 ayat 2 RIB meberikan peluang bahwa seorang jaksa yang
bertindak atas nama Pemerintah sebagai wakil atau mewakili Negara sebagai
salah satu pihak yang harus ada dalam satu pihak yang berperkara yang mana
jaksa harus selalu berada dalam setia persidangan. Maka jaksa tidak wajib
memerlukan surat kuasa khusus,selain jaksa maka dapat ditunjuk sebagai wakil
negara yaitu seroang advokat negara atau landsadvocaat. Perlu kita ketahui juga
secara rinci disini tentang dengan berlakunya Undang-undang Darurat tentang
tindakan-tindakan sementara untuk menyelenggarakan kesatuan
susunan,kekuasaan dan acara pengadilan-pengadilan sipil,Undang-undang Darurat
No.1 Drt. Tahun 1951 Lembaran Negara Nomor 9 Tahun 1950,maka Pengadilan
Negeri merupakan hakim shari-hari bagi selurub golongan penduduk di
Indonesia ,maka Reglement op de Rechtsvordering(RV) tidak berlaku lagi dan
satu satunya pedoman bagi penyelenggara pada peradilan umum ialah Reglement
Indonesia yang diperbaharui (RIB)
12
Prof. Dr. R. Soepomo .S.H.alm,Hukum Acara Perdata Pengadilan Negeri,cetakan tahun
1963,Bab VII,halaman 44 dan seterusnya; Prof. Dr. Soedikno Mertokusumo S.H.Hukum Acara
Perdata Indonesia cetakantahun 1979,halaman 14 dan seterusnya.
227,untuk daerah luar Jawa dan Madura. Dan ada pula landasan umum untuk
bantuan hukum dalam perkara perdata yaitu sebagai berikut :
Jadi perlu diketahu bahwa landasan hukum dan mekanisme bantuan hukum dalam
perkara perdata dapat bervariasi di setiap negara. Oleh karena itu,penting bagi
setiap individu yang membutuhkan bantuan hukum untuk mencari informasi
spesifik yang berlaku di yurisdiksi (peradilan) hukum mereka.
Namun yang membuat persepsi masyarakat dan pemerintah itu tidak sama
karena sebagian besar LBH berkonsentrasi dan bekerja di kota-kota besar tidak
beroperasi hingga ke desa-desa. Padahal,persentase desa miskin dan tertinggal di
tanah air menurut Bapennasmasih cukup tinggi. Menurut sumber Biro Pusat
Statistik(BPS) pada tahun 1996 jumlah penduduk desa yang masih tergolong
miskin adalah 22.439.700 atau sesbesar 11.34%.13
Pada dasarnya akan sangat bermanfaat jika bantuan hukum diberikan oleh
orang yang paham akan hukum untuk menjunjung tinggi rasa keadilan atas hak
seseorang.14 Untuk memperoleh bantuan hukum pemohon bantuan hukum tersebut
harus terlebih dahulu memenuhi syarat-syarat yang di atur di dalam pasal 14 ayat
1,Undang-undang No 16 tahun 2016 tentang bantuan hukum sebagai berikut:
13
BAPENNAS,Op. Cit .,tahun1993-1996
14
A. Patra M Zein dan Daniel Hutagalung, Panduan Bantuan Hukum Di Indonesia, YLBHI dan
PSHK, hlm. 48
2. Hak dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi hak atas
pangan,sandang,layanan kesehuatan,layanan pendidikan,pekerjaan dan
berusaha,dan/perumahan.
15
Iwan Wahyu Pujiarto, “Pelaksanaan Pemberi Bantuan Hukum Dikaitkan Dengan Undang
Undang No. 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum,” USU Law Journal 2, no. 3 (2015). Hlm. 87-
88, https://jurnal.usu.ac.id/index.php/law/article/view/1072 9, diakses pada tanggal 21 Oktober
2020