Anda di halaman 1dari 8

RESUME BUKU

OLEH KELOMPOK 4:
M. ISA ASYROFUDDIN

MATA KULIAH:
AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN
DAFTAR ISI

BAB I
Transformasi Ide Pembaruan
Islam

BAB II
Rekonstruksi Islam:
Muhammadiyah

BAB III
Penafsiran Doktrin Islam
Untuk Pembaruan Sosial

BAB IV
Dimensi Praktis Ajaran Islam
BAB I TRANSFORMASI IDE PEMBARUAN ISLAM
Bab ini membahas tentang bagaimana para haji,
mahasiswa Indonesia yang belajar di Mekkah dan di
Kairo, serta keberadaan penerbitan-penerbitan yang
menjadi sumber inspirasi bagi kaum pembaru
Indonesia.

Tak hanya itu, bab ini juga menunjukkan bahwa


pandangan keagamaan gerakan-gerakan Islam modern
di luar Indonesia berpengaruh terhadap pembentukan
ide-ide pembaruan di tanah air.
Beragam persepsi gerakan-gerakan tersebut tentang
pembaruan dan penerapannya dalam konteks sosial-
keagamaan juga turut dijelaskan dalam bab ini.
Korelasi yang sangat jelas terlihat dalam orientasi
ideologis dan aktivitas-aktivitas nyata gerakan Islam
modern di Indonesia.
BAB II REKONSTRUKSI ISLAM: MUHAMMADIYAH
01 02

Bab ini mengkaji tentang Kemudian diterangkan pandangan keagamaan


keyakinan keagamaan Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, dan
gerakan termasuk pandangan para tokoh seangkatannya yang
pandangan dunia dan nilai- mempunyai hubungan langsung dengannya.
nilai etika, sikapnya Meskipun gagasan-gagasan mereka tidak
terhadap peran akal dalam terekam dalam dokumen resmi yang tunggal,
memahami agama, serta namun gagasan-gagasan mereka ditemukan
fungsi ajaran dasar Islam tersebar dalam tradisi lisan pengajian agama,
dalam memberikan prinsip- khotbah, dan pidato-pidato umum lainnya.
prinsip pembaruan Salah satu karya yang berjudul, "Falsafah
sosialnya. Karena itulah bab Ajaran K.H. Ahmad Dahlan" merupakan karya
ini fokus membahas tentang yang sangat penting dan berharga, karena
Muhammadiyah sebagai isinya mengenai pemikiran dasar keagamaan
sebuah gerakan sosial Ahmad Dahlan yang menjadi dasar ideologi
keagamaan. gerakan ini.
BAB III PENAFSIRAN DOKTRIN ISLAM UNTUK
PEMBARUAN SOSIAL
Fokus pembahasan bab ini adalah filsafat Muhammadiyah. Khususnya
pandangannya akan hubungan antara ajaran dasar agama dan tanggung jawab
01 sosial, yaitu suatu hubungan yang didasarkan pada penjabaran prinsip-prinsip
yang dinyatakan oleh Al-Qur'an dan As-Sunnah mengenai pembaruan sosial.

Selanjutnya dibahas mengenai kondisi sosial-ekonomi yang berlangsung dalam


masyarakat Indonesia ketika Muhammadiyah pertama kali memperkenalkan
program-program sosialnya, serta hubungan antara ide-ide sosial dan prinsip
02 dasar ajaran Islam seperti iman, shalat, amal shaleh, dan penafsiran ayat-ayat Al-
Qur'an dan Hadits tertentu yang secara langsung berkaitan dengan tanggung
jawab sosial seperti perintah menunaikan zakat.

Tak hanya itu, dibahas pula slogan-slogan tertentu seperti "Amar makruf nahi
03 mungkar" dan "fastabiqul khairat" yang menjadi moto Muhammadiyah, serta yang
mempunyai implikasi penting bagi agenda sosial gerakan ini.
BAB IV DIMENSI PRAKTIS AJARAN ISLAM

Pada bab ini, dijelaskan aspek yang saling memengaruhi antara


realitas sosial dan ajaran agama yang memberikan gerakan inti
fondasi ideologis dan kesempatan kepada gerakan untuk
mempraktikkan ideologi tersebut.

Penegasan bahwa implementasi ajaran agama dalam kehidupan


praktis merupakan tujuan akhir agama adalah aspek penting
ideologi Muhammadiyah yang menonjol selama periode
formatifnya. Secara esensial, Muhammadiyah memahami Islam
sebagai keyakinan praktis ketimbang teoretis. Gerakan ini
mengkaji prinsip-prinsip keagamaan yang mendasari tindakan
dan menganalisis bagaimana prinsip-prinsip tersebut K.H. Ahmad Dahlan
(Pendiri Muhammadiyah)
memotivasi perilaku keagamaan.
KESIMPULAN
01 02 03 04

Pada periode formatif Terdapat tiga tugas yang


Gerakan Muhammadiyah organisasi ini, orang- diemban oleh
berdiri pada 1912 dan orang yang Muhammadiyah yang
Oleh karena itu, (3) para
menjadi bagian dari berlatarbelakang menerapkan pendekatan
pemimpin
jaringan keagamaan demikian bergabung yang terikat pada tradisi
Muhammadiyah
yang mengaitkan Timur dengan anggota-anggota Islam sekaligus
menyimpulkan bahwa
Tengah dan Indonesia kelas pedagang untuk mendukung pembaruan,
prinsip-prinsip dasar
pada abad-abad XIX dan memberikan arah yaitu (1) Islam
iman dan ibadah ketika
XX. Para pemimpinnya perjuangan menyediakan landasan
diletakkan dalam konteks
kebanyakan adalah haji Muhammadiyah. teologis bagi misi
sosial, mempunyai
yang memanfaatkan Sehingga secara gerakan dalam
implikasi lebih luas
waktunya beberapa signifikan, lahirlah pembaruan sosial, (2)
daripada yang umumnya
tahun di Mekkah dan pandangan keagamaan, Muhammadiyah percaya
dipahami dalam
kemudian di Kairo untuk dunia, dan sistem nilai bahwa sebagai agama
keyakinan dan ritual.
mendalami pengetahuan etika yang khusus yang yang benar, makna Islam
Islam mereka. menjadi ideologi dan pola menjadi sempurna hanya
aktivitas gerakan ini. dalam tindakan nyata.
UMJ
“Membangun pendidikan modern yang tetap bertumpu
pada Al-Qur’an dan Aqidah Islam”

Anda mungkin juga menyukai