Anda di halaman 1dari 12

KONSEP KEBERSAMAAN DALAM FILM “AISYAH BIARKAN KAMI

BERSAUDARA” KARYA HERWIN NOVIANTO

THE CONCEPT OF TOGETHERNESS IN THE FILM "AISYAH BIARKAN KAMI


BERSAUDARA" HERWIN NOVIANTO

Susiati
Universitas Iqra Buru
Jalan Prof. Dr. H. A.R. Basalamah No. 20, Namlea, Buru
Telepon (0913) 21909, Pos-el: susiatiuniqbu@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan konsep kebersamaan dalam film “Aisyah Biarkan Kami
Bersaudara” karya Herwin Novianto. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data
dikumpulkan menggunakan metode audio visual, yakni dengan melihat dan mendengar suatu objek
dari gambar dan suara. Sementara itu, teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak dan
catat. Data dianalisis secara deskriptif sesuai dengan teori konsep eksistensi manusia Koeswara
yang meliputi empat jenis, yakni kebersamaan dan cinta, pertentangan, keterasingan dan kesepian,
serta kematian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep kebersamaan dalam film “Aisyah
Biarkan Kami Bersaudara” karya Herwin Novianto meliputi keakraban, saling membantu/kerja
sama, menasehati, rasa saling menghormati dan menghargai, perhatian, tanggung jawab,
keterbukaan, rasa iba, tepa salira, berkeyakinan, serta berkelakar.

Kata kunci: konsep kebersamaan, cinta, film, Aisyah Biarkan Kami Bersaudara

Abstract
This study aims to describe the concept of togetherness in the film "Aisha Let Us Be Brothers" by
Herwin Novianto. This research is a qualitative research. Data is collected using audio visual
methods, namely by seeing and hearing an object from pictures and sounds. Meanwhile, data
collection techniques use the technique of listening and note taking. Data were analyzed
descriptively according to Koeswara's concept of human existence which includes four types,
namely togetherness and love, opposition, alienation and loneliness, and death. The results showed
that the concept of togetherness in the film "Aisyah Let Us Be Brothers" by Herwin Novianto
includes intimacy, mutual assistance / cooperation, advising, mutual respect and respect, attention,
responsibility, openness, compassion, compassion, belief, and joked.

Keywords: concept of togetherness, love, films, Aisyah Biarkan Kami Bersaudara


Pendahuluan dapat pula dijelaskan dalam kerangka tekstual.
Sastra merupakan bagian dari manifestasi Dengan demikian, film adalah pergerakan
keadaan sosial kemasyarakatan. Karya sastra kontemporer dari mode sastra tekstual ke mode
adalah suatu wujud yang mencerminkan sastra visual.
perilaku, kejadian, keunikan, keberagaman Karya sastra tidak terlepas dari eksistensi
masyarakat dalam setiap kurun waktu tertentu. manusia. Tokoh-tokoh yang menjadi subjek
Segala wujud cerminan masyarakat dapat atau pelaku dalam penceritaan akan
digubah dalam sebuah sketsa karya sastra mencerminkan karakter individu atau karakter
dengan tidak menghilangkan nilai rasa asli dari sosial tertentu. Artinya, jika karya sastra
kenyataan yang terjadi dalam masyarakat. tersebut berasal dari daerah bagian timur
Inovasi dalam sastra terus berkembang. Indonesia, perwujudan eksistensi manusia tidak
Hal ini disebabkan sastra merupakan hasil akan terlepas dari kebiasaan atau keadaan nyata
penjumlahan atau ketegangan antara konvensi masyarakat di sana.
dan inovasi (Teeuw, 1980). Jika konvensi Manusia, dengan eksistensi dan segala
terlalu besar, sastra bersifat konvensional. pengetahuan yang dimiliki, memungkinkan
Namun, kalau konvensi itu dikalahkan oleh dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Van
inovasi, sastra dapat bersifat inkonvensional. der Weij (1988: 39) mengatakan bahwa
Dari dua masalah di atas, sastra semakin manusia merupakan ciptaan Tuhan yang ada di
mengembangkan sayapnya dari yang bersifat muka bumi dan merupakan satu-satunya
tekstual hingga yang bersifat visual. Cerpen, makhluk yang memiliki kemampuan berfikir
novel, dan drama sekarang sudah dapat dan merefleksikan segala sesuatu yang ada,
ditonton dalam bentuk film. Buku teori sastra termasuk diri dan keberadaannya di dunia.
masa kini, An Introduction to Literary Studies Kemampuan itulah yang membedakan manusia
(1998) yang ditulis oleh seorang profesor dengan makhluk lain, seperti binatang.
bahasa Inggris pada Studi Amerika, Universitas Karya sastra mempunyai dua aspek
Innsbruck, bernama Mario Klarer, secara penting, yakni isi dan bentuk. Isi berupa
khusus memasukkan genre film sebagai karya pengalaman hidup manusia, sedangkan bentuk
sastra. Dalam buku itu, Klarer juga membahas berupa cara penilaian, yaitu cara sastrawan
secara padat ihwal fiksi (fiction), puisi (poetry), memanfaatkan bahasa yang indah untuk
drama, dan film. Pendapat Klarer mengenai mewadahi isinya (Semi, 1989: 8). Sementara
film sebagai karya sastra dikutip berikut ini. itu, Pradopo (2003: 113) berpendapat bahwa
At the end of the twentieth century, it is karya sastra diciptakan oleh pengarang dengan
impossible to neglect film as a semi-textual tidak terlepas dari masyarakat dan budayanya.
genre both influenced by and exerting Sering kali sastrawan menonjolkan kekayaan
influence on literature and literary critism. budaya masyarakat, suku bangsa, atau
Film is predetermined by literary techniques, bangsanya.
conversely, literary practice developed
Hal yang sama terdapat dalam karya film.
particular features under the impact of film.
Many of the dramatic forms in the twentieth Sutradara film di Indonesia selalu menonjolkan
century, for example, have evolved in eksistensi sosial budaya masyarakat dalam
interaction with film, whose means of setiap karya mereka. Sebagai media hiburan
photographic depiction far surpass the means dan wadah luapan ekspresi, film juga
of realistic portrayal in the theater. merupakan sarana pemaparan atas realitas
Film’s idiosyncratic of presentation-such as sosial yang terjadi di kehidupan nyata. Secara
camera angle, editing, montage, slow and fast visual film dapat menampilkan keadaan yang
motion-often parallel features of literary texts sangat mirip dengan yang sesungguhnya yang
or can be explained within a textual framework sedang terjadi di tengah-tengah masyarakat
(Klarer, 1998:57). (Dila, 2017: 78).
Menurut Mario Klarer, sebagaimana Pada dasarnya antara sastra dan
terdapat dalam kutipan di atas, film termasuk masyarakat terdapat hubungan yang hakiki.
karya sastra dan segala macam mode presentasi Menurut Ratna (2004: 60), hubungan itu terjadi
film sesuai dengan fitur-fitur teks sastra dan
disebabkan oleh (a) karya sastra diciptakan oleh Bersaudara” merupakan salah satu film yang
pengarang; (b) pengarang itu sendiri adalah menggambarkan realita kehidupan sosial
anggota masyarakat; (c) pengarang masyarakat daerah terpencil di pedalaman Nusa
memanfaatkan kekayaan yang ada dalam Tenggara Timur. Film yang diproduksi pada
masyarakat; dan (d) hasil karya itu dapat 2016 itu digarap oleh rumah produksi film One
dimanfaatkan kembali oleh masyarakat. Productions dan diangkat dari kisah nyata
Sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan seorang wanita muslim yang menjadi guru di
eksistensi manusia. Eksistensi menampakkan sebuah desa terpencil: Dusun Derok,
suatu keadaan masyarakat yang telah memiliki Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timur
tradisi, adat istiadat, konvensi, keyakinan, Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur,
pandangan hidup, cara hidup, cara berpikir, yang penduduknya mayoritas beragama
pandangan tentang astetika, dan lain Kristen.
sebagainya. Sastra dapat dipandang sebagai Konsep kebersamaan merupakan bagian
bagian integral dari kehidupan sosial budaya dari eksistensi manusia yang di dalamnya
masyarakat yang melahirkannya. Selain itu, menunjukkan rasa cinta dan sayang manusia
sastra muncul karena masyarakat terhadap sesama. Menurut Abidin (2007: 18-
menginginkan legitimasi kehidupan sosial 28), eksistensi dalam kehidupan manusia,
budayanya, tepatnya legitimasi eksistensi antara lain, berupa (1) proses dinamis yang
kehidupannya. Sebagai disiplin yang berbeda, terjadi pada diri manusia; (2) pemberian makna;
sastra dan sosial budaya memiliki objek yang (3) esensi; (4) keautentik dan ketidakautentik;
sama, yakni manusia dalam masyarakat, (5) kematian; (6) kecemasan; (7) kehendak
manusia sebagai fakta sosial, manusia sebagai bebas; (8) waktu; (9) ruang; (10) tubuh; (11)
makhluk kultural. diri sendiri; (12) pilihan; dan (13) rasa bersalah.
Sementara itu, dalam penelitian ini, film Titik sentral persoalan dalam gerakan
“Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” karya eksistensialisme adalah berbagai hal yang
Herwin Novianto menjadi objek karena berubungan dengan eksistensi manusia.
memiliki gambaran eksistensi manusia yang Berkaitan dengan hal itu, para tokoh
menyuguhkan cerita tentang persaudaraan eksistensialisme telah mengembangkan dan
(toleransi antarumat beragama) dan pendidikan. menguraikan berbagai pandangan menyangkut
Film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” keberadaan serta kondisi-kondisi atau ciri-ciri
menjalankan fungsinya sebagai cermin sosial fundamental yang ada pada manusia.
dengan tokoh Aisyah dan anak-anak Nusa Menurut Koeswara (2002: 9), pandangan-
Tenggara Timur yang menjadi refleksi agar pandangan tersebut telah diterima dan
negeri ini tidak mudah terbelah atau disepakati secara luas untuk menjadi titik tolak
terprovokasi. atau tumpuan pikiran. Tidak saja bagi pikiran
Film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” filosofis para eksistensialis, tetapi juga manjadi
memaparkan keadaan secara realistis titik tolak bagi pemikir dan kegiatan praktis
bagaimana wajah pendidikan Indonesia di para ahli psikologis eksistensial.
daerah terpencil Indonesia serta perjuangan Konsep atau pandangan tentang eksistensi
seorang guru yang menunjukkan jiwa manusia yang dimaksud oleh Koeswara (2002:
nasionalis, survivor, dan pengabdian yang 15) meliputi kebersamaan dan cinta;
totalitas dengan tidak memedulikan masalah ras pertentangan; kesepian dan keterasingan; dan
dan agama meskipun masalah ras dan agama kematian.
tersebut masih menjadi permasalahan di Konsep eksistensi manusia tentang
masyarakat. kebersamaan adalah suatu konsep filsafat yang
Herwin Novianto adalah sutradara film yang sangat umum dan telah dikenal sejak manusia
andal. Kemampuannya di dunia perfilman telah mengenal filsafat yang muncul sejak manusia
memberikan kontribusi yang besar bagi itu sendiri menjalani kehidupan bersama. Para
kemajuan perfilman yang berkualitas di eksistensialis percaya bahwa kebersamaan atau
Indonesia. Film “Aisyah Biarkan Kami hidup dengan sesama bagi manusia bukan
semata-mata merupakan kebetulan atau hanya Metode yang digunakan dalam penelitian ini
suatu realistis, melainkan merupakan sesuatu adalah metode audio visual, yakni dengan
yang seharusnya ada sebab kebersamaan adalah melihat dan mendengar suatu objek dari gambar
ciri yang esensial dari keberadaan manusia. dan suara. Sementara itu, teknik pengumpulan
Hubungan cinta yang sungguh-sungguh data menggunakan teknik simak. Teknik simak
dijalani oleh dua pihak yang saling membuka dilakukan oleh peneliti dengan menyimak dan
diri, saling percaya, dan saling terlibat sambil melihat secara teliti keseluruhan film “Aisyah
memelihara partner cinta sebagai pribadi atau Biarkan Kami Bersaudara” karya Herwin
subjek (Koeswara, 2002: 15). Novianto yang berupa dialog dan gambar-
Pertentangan adalah suatu hubungan gambar yang mencerminkan konsep
manusia yang bukan merupakan kerja sama. kebersamaan dalam film “Aisyah Biarkan
Jadi, usaha untuk membangun cinta sebagai Kami Bersaudara” karya Herwin Novianto.
hubungan pribadi yang sungguh-sungguh
merupakan usaha yang sia-sia saja sebab 2.3 Sumber dan Jenis Data
bilamana aku mengadakan kontak dengan Sumber data dalam penelitian ini adalah film
orang lain, dengan serentak aku ingin “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” karya
mengobjekkan orang lain itu (Koeswara, 2002: Herwin Novianto. Jenis data dalam penelitian
17) ini adalah dialog dan gambar yang berupa
Kesepian merupakan tema yang dapat kalimat dan adegan yang menggambarkan
dijumpai dalam berbagai sistem filsafat, dengan konsep kebersamaan dalam film “Aisyah
pemahaman yang berbeda-beda. Sebagai Biarkan Kami Bersaudara” karya Herwin
filsafat personalitis yang memandang Novianto.
individualitas manusia sebagai realitas dasar,
eksistensialisme memandang kesepian sebagai 2.4 Teknik Analisis Data
kemungkinan manusia yang selalu ada atau bisa Analisis data dalam penelitian ini dilakukan
dialami dan tidak akan pernah terhapus. Para dengan tahapan sebagai berikut.
eksistensialis percaya bahwa kesepian 1. Pengidentifikasian data, yakni
bersumber pada kekosongan jiwa dan kesepian mengidentifikasi konsep kebersamaan
itu sendiri dialami individu-individu dengan melalui kalimat dan adegan antartokoh
berbagai bentuk perasaan yang mengikutinya, dalam film “Aisyah Biarkan Kami
seperti rasa jenuh, takut, dan gelisah Bersaudara” karya Herwin Novianto.
(Koeswara, 2002: 18). 2. Pengklasifikasian data, yakni
mengklasifikasi kalimat dan adegan yang
1. Metode Penelitian mencerminkan konsep kebersamaan dalam
2.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara”
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif karya Herwin Novianto.
kualitatif dengan menggunakan pendekatan 3. Penganalisisan data, yakni semua data yang
filsafat sastra. Jenis penelitian deskriptif telah diklasifikasi dianalisis dengan
kualitatif merupakan salah satu prosedur mendeskripsikan secara mendetail
penelitian yang menghasilkan data deskriptif permasalahan yang ada dalam penelitian ini
berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang- berupa konsep kebersamaan dalam film
orang yang diamati (Bodgan dan Taylor dalam film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara”
Moleong, 2007). karya Herwin Novianto.
Sementara itu, pendekatan filsafat sastra
digunakan untuk mengupas hakikat nilai-nilai 2. Pembahasan
kehidupan manusia yang terkandung dalam Pembahasan dalam penelitian ini berupa
karya sastra. pendeskripsian konsep kebersamaan dalam
film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” yang
2.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data menjadi fokus masalah.
Film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” Keakraban yang tergambar dalam film “Aisyah
karya Herwin Novianto sarat dengan gambaran Biarkan Kami Bersaudara” karya Herwin
konsep kebersamaan dalam lingkungan Novianto terlihat pada tokoh Aisyah saat
masyarakat. Pengarang film memandang memosisikan keakrabannya kepada semua
bahwa pendeskripsian kehidupan masyarakat orang, misalnya kepada ibunya, tetangga,
yang mayoritas Kristiani menerima kedatangan sahabat, masyarakat di tempatnya mengajar.
minoritas (Islam) dalam keseharian mereka Keakraban merupakan bagian eksistensi
patut didokumentasikan. manusia sebagai makhluk sosial.
Gambaran kehidupan sosial, budaya, dan Berikut ini contoh data dialog dalam film
kemasyarakatan masyarakat di bagian daerah “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” yang
terpencil Nusa Tenggara Timur terangkum menggambarkan kebersamaan dan cinta.
dengan apik dalam film “Aisyah Biarkan Kami (1) Dialog Aisyah dengan tetangga
Bersaudara”. Dalam mendeskripsikan konsep Aisyah : Pak, pagi Pak!
kebersamaan, penulis menggunakan teori Tetangga 1 : Pagi Neng!
konsep eksistensi manusia Koeswara yang Tetangga 2 : Neng, tadi mama’ nyariin
Neng
meliputi empat jenis, yakni kebersamaan dan
Aisyah : O....gitu! Pak Dadang, Pak,
cinta, pertentangan, keterasingan dan kesepian, nanti ba’da magrib jangan lupa
serta kematian. datang ke sini ya
Adapun eksistensi konsep kebersamaan Pak Dadang : Insya Allah, Neng!
dalam film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” Aisyah : Matur nuwun Bapak!
karya Herwin Novianto, yakni (2) Dialog Aisyah dengan siswanya
Siswa 2 : Ibu guru dari Jawa-kah?
Konsep Kebersamaan dan Cinta Aisyah : Iya sayang, Ibu dari Jawa Barat!
Konsep kebersamaan dan cinta adalah sebuah Siswa 3 : Di Jawa Barat, semua orang anggap
gambaran keadaan manusia dalam sebuah Islam kayak Ibu?
hubungan yang positif. Dalam film “Aisyah Aisyah : Ngga juga, Thomas. Jadi, di Jawa
Barat itu ada yang agamanya sama
Biarkan Kami Bersaudara” karya Herwin
kayak kalian semua, Katholik, tapi
Novianto terdapat beberapa konsep ada juga yang Islam, tapi memang
kebersamaan dan cinta yang mengapikkan film sebagian besar agamanya itu
tersebut. Berikut pembahasannya. kebanyakan yang Islam.
Tabel 1 Dua contoh percakapan di atas
Konsep Kebersamaan dan Cinta menggambarkan eksistensi manusia dalam
No. Konsep kebersamaan dan cinta dalam
hubungan keakraban antarsesama. Contoh (1)
film “Aisyah Biarkan Kami
Bersaudara” memperlihatkan keakraban Aisyah dengan
1. Keakraban tetangganya di Jawa Barat. Keakraban tampak
2. Saling membantu dan kerja sama ketika Aisyah saling menyapa dengan para
3. Menasehati warga saat berpapasan di jalan. Keakraban juga
4. Rasa saling menghormati dan terlihat pada contoh (2), saat Aisyah
menghargai membaur/mengakrabkan diri bersama para
5. Perhatian siswa tempatnya mengajar di Desa Atambua,
6. Tanggung Jawab Aisyah memosisikan dirinya untuk lebih aktif
7. Keterbukaan memberikan stimulus kepada para siswa. Hal
8. Rasa Iba itu dilakukan karena Aisyah melihat para siswa
9. Tepa salira terlihat takut kepada orang asing, apalagi
10. Berkeyakinan kepada penganut agama lain, yang berbeda
11. Berkelakar dengan mereka.

Keakraban Saling Membantu/Kerja Sama


Keakraban adalah kedekatan hubungan yang Saling membantu adalah kegiatan timbal balik
lahir dari sifat sosial dalam masyarakat. yang lahir secara rela dan ikhlas dalam
kelompok masyarakat. Saling membantu yang Siswa 1: Nah, Lordis bilang Islam itu musuh
tergambar dalam film “Aisyah Biarkan Kami Kristen, dong suka perang.
Bersaudara” karya Herwin Novianto terlihat Aisyah : Ya... memang suka ada yang
pada tokoh Aisyah dan tokoh-tokoh lain yang berperang, tapi setiap agama,
semua agama tidak pernah
saling membantu dalam sebuah pekerjaan dan
mengajarkan untuk penganut yang
sumbangan pemikiran. Saling membantu satu berperang atau bermusuhan
merupakan bagian eksistensi manusia sebagai dengan penganut lainnya.
makhluk sosial. Contoh (4) di atas menggambarkan
Berikut ini contoh data narasi saling eksistensi manusia dalam memberikan anjuran
membantu dalam film “Aisyah Biarkan Kami atau nasihat kepada sesama. Kepedulian Aisyah
Bersaudara”. muncul karena warga Dusun Derok, khususnya
(3) Aisyah bersama warga Dusun Derok membuat
para siswa, memiliki pemikiran yang negatif
penampungan air bersih
Ketika mengetahui para siswa banyak yang
tentang agama Islam. Para siswa tersugesti oleh
tidak masuk sekolah akibat diare karena Dusun pemikiran seorang temannya yang mengatakan
Derok dilanda musim kemarau sehingga bahwa Islam itu musuh Kristen dan Islam itu
persediaan air bersih semakin kurang, Aisyah agama yang suka berperang. Dengan
tergerak hatinya untuk membuat penampungan kemampuannya sebagai seorang pendidik,
air bersih. Aisyah bersama para siswa dan Pak Aisyah mengarahkan pola pikir para siswa ke
Pedro pergi berlanja peralatan yang diperlukan arah yang lebih positif, yakni dengan
dan bersama-sama warga membuat alat memperkenalkan pentingnya saling
penampungan air bersih. menghormati dan menghargai dalam
Ilustrasi contoh narasi film di atas kerukunan beragama, ajaran-ajaran yang telah
menggambarkan eksistensi manusia dalam diajarkan dalam setiap agama.
hubungan kerja sama antarsesama. Kepedulian
Aisyah muncul karena warga Dusun Derok Rasa Saling Menghormati dan
mengalami kekeringan akibat kemarau panjang Menghargai
yang berimbas pada kurangnya persediaan air Rasa saling menghormati dan menghargai
bersih. Sementara itu, pengetahuan warga adalah sikap timbal balik dari sekelompok
dusun tentang cara pembuatan penyaring air orang yang saling memahami dan memberikan
bersih masih sangat minim. toleransi. Rasa saling menghormati dan
menghargai yang tergambar dalam film
Menasihati “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” karya
Menasihati adalah suatu anjuran, peringatan, Herwin Novianto terlihat pada tokoh Aisyah
ataupun teguran yang baik kepada seseorang dan tokoh-tokoh lain yang saling toleransi
atau kelompok. Menasihati yang tergambar terhadap keyakinan mereka masing-masing.
dalam film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” Rasa saling menghormati dan menghargai
karya Herwin Novianto terlihat pada tokoh merupakan bagian eksistensi manusia sebagai
Aisyah dan tokoh-tokoh lain yang saling makhluk sosial.
memberi teguran, masukan, dan anjuran yang Berikut ini contoh data dialog dalam film
positif. Menasihati merupakan bagian “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” yang
eksistensi manusia sebagai makhluk sosial. menggambarkan rasa saling menghormati dan
Berikut ini contoh data menasihati dalam menghargai.
film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara”. (5) Siku, Pedro, dan Kepala Dusun menghormati
(4) Aisyah menasehati para siswa tentang dan menghargai keyakinan Aisyah dengan
kerukunan beragama memberikan makanan yang halal.
Aisyah: Jadi, di Indonesia itubanyak sekali Siku : Ibu guru Aisyah agama dia Islam
agamanya, walaupun agamanya bukan suster
berbeda, semuanya berdampingan Pedro : Siapa bilang suster?
dengan damai, dengan rukun Siku : Tadi Bapak Kepala Dusun bilang
karena penuh cinta, penuh kasih. dia suster. Pingsan sudah dia
.....
K. Dusun : Katong tunggu Ibu guru bangun terlihat kurang sehat. Siku menawari tokoh
lalu katong makan bersama. Aisyah untuk pulang bersama dari sekolah.
Siku : Tapi katong kasi makan Ibu apa? Film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara”
Orang Islam sunde makan daging mendeskripsikan berbagai rasa perhatian, baik
babi na! A... katong kasi makan Ibu
warga kepada Aisyah maupun Aisyah kepada
apa! (menunju ke dapur
membuatkan mie instan untuk tokoh
warga. Saat Aisyah sakit, misalnya, Siku
Aisyah) membuatkan sarapan untuk Aisyah. Warga
Contoh (5) di atas menggambarkan juga memberikan sumbangan kepada Aisyah
eksistensi manusia dalam menghormati dan agar bisa pulang kampung.
menghargai keyakinan sesama. Siku, Pedro,
dan Kepala Dusun serta warga memperlihatkan Tanggung jawab
rasa hormat mereka terhadap keyakinan yang Tanggung jawab adalah kesadaran manusia
dianut oleh Aisyah. Karena tidak mengetahui akan tingkah laku atau perbuatan yang
keyakinan Aisyah, tanpa sengaja warga disengaja maupun tidak disengaja. Tanggung
menghidangkan daging babi. Namun, setelah jawab merupakan bagian eksistensi manusia
mereka mengetahui agama Aisyah, Siku sebagai makhluk sosial.
langsung bergegas membuatkan mi instan Berikut ini contoh data dialog dalam film
untuk Aisyah. “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” yang
Film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” menggambarkan adanya rasa tanggung jawab.
(7) Aisyah bertanggung jawab atas tugasnya untuk
mendeskripsikan berbagai rasa menghormati
mengabdikan diri pada salah satu sekolah
dan menghargai warga kepada Aisyah. Warga terpencil di Dusun Derok.
memperbolehkan tokoh Aisyah untuk pulang Yohanes : Mohon maaf Ibu, untuk sementara
lebaran di kampungnya. Begitu pula Aisyah, kami belum bisa menyediakan
bersama para siswa ia ikut membuat pohon kendaraan untuk Ibu. Jadi,
natal untuk menyambut hari raya natal. sementara Ibu berjalan kaki dari
rumah ke sekolah, demikian juga
Perhatian sebaliknya.
Perhatian adalah pemusatan psikis salah satu Aisyah : Gak apa-apa itu Pak, itu mah biasa
aspek psikologi yang tertuju pada suatu objek untuk saya.
yang datang dari dalam dan luar individu. Contoh (7) di atas menggambarkan
Perhatian yang tergambar dalam film “Aisyah eksistensi manusia dalam menjalankan
Biarkan Kami Bersaudara” karya Herwin tanggung jawab pekerjaan. Aisyah
Novianto terlihat pada tokoh Aisyah dan tokoh- memperlihatkan rasa tanggung jawabnya dan
tokoh lain yang berupa tingkah laku dan kecintaannya terhadap pekerjaaan. Aisyah rela
rangsangan atau motivasi. Perhatian merupakan berjalan kaki sejauh sepuluh kilo dari rumah ke
bagian eksistensi manusia sebagai makhluk sekolah demi pengabdiannya.
sosial. Film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara”
Berikut ini contoh data dialog dalam film mendeskripsikan berbagai rasa tanggung jawab
“Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” yang warga kepada Aisyah begitu pula Aisyah
mempertlihatkan adanya perhatian. kepada warga seperti saat Pedro merasa
(6) Siku merasa kasihan terhadap keadaan Aisyah bertanggung jawab untuk menjemput dan selalu
yang terlihat lemas. mendampingi Aisyah selama berada di Dusun
Aisyah : Siku, ada soal yang setengah mati to? Derok serta tanggung jawab Kepala Dusun
Siku : Sunde Ibu, beta su habis dari tadi untuk menghormati Aisyah saat berada di
Aisyah : E... kenapa belum pulang?” kampungnya.
Siku : Beta mau pulang deng Ibu, kasian
kalo Ibu pulang sendiri. Keterbukaan
Contoh (6) di atas menggambarkan Keterbukaan adalah keadaan yang
eksistensi manusia dalam memberikan memungkinkan ketersediaan informasi yang
perhatian kepada sesama. Siku memperlihatkan dapat diberikan dan didapat oleh masyarakat
rasa kasihannya kepada Aisyah yang sejak awal
luas. Keterbukaan merupakan bagian eksistensi sebagai orang yang bersalah terhadap kejadian
manusia sebagai makhluk sosial. tersebut. Sikap Pedro dalam kejadian ini
Film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” merupakan bagian sikap tepa salira. Pedro ingin
mendeskripsikan berbagai sikap keterbukaan menyelamatkan rasa malu kepala dusun di
informasi, ilmu, dan pengalaman, baik warga depan warga.
kepada Aisyah maupun Aisyah kepada warga. Begitu pun Aisyah. Ia memiliki sikap tepa
Hal ini terlihat saat warga menjelaskan kepada salira, yakni menjaga perasaan istri kepala
Aisyah tentang keadaan kampung mereka baik dusun saat Aisyah mendengar suara lengkingan
kondisi alam, kondisi masyarakat yang masih anak-anak babi yang ada di pekarangan. Aisyah
kurang paham masalah ajaran Islam. Aisyah mencoba menutupi rasa jijiknya.
juga membagikan ilmunya kepada para siswa
atau para warga, seperti tentang pentingnya Berkeyakinan
menghargai orang yang berbeda agama dan Berkeyakinan merupakan bagian eksistensi
mengenalkan ilmu sains dengan membuat manusia sebagai makhluk sosial. Apa pun
penyaringan air bersih di Dusun Derok. bentuknya, seseorang atau sekelompok orang
dapat dipastikan mempunyai keyakinan atau
Rasa Iba kepercayaan.
Rasa iba adalah bentuk rasa kasihan dengan apa Film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara”
yang dirasakan oleh orang lain. Rasa iba mendeskripsikan adanya keyakinan atau
merupakan bagian eksistensi manusia sebagai kepercayaan warga desa dan Aisyah. Warga
makhluk sosial. desa pememluk Kristen, sedangakan Aisyah
Film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” pemeluk Islam. Warga desa melakukan
mendeskripsikan berbagai sikap rasa iba, baik kegiatan-kegiatan keagamaan sesuai dengan
warga kepada Aisyah maupun Aisyah kepada ajaran Kristen (seperti berdoa di tempat ibadah,
warga. Rasa iba yang ditampakkan warga memasang gambar Yesus di rumah), Aisyah
kapada Aisyah terjadi pada saat Aisyah ingin pun melaksanakan ibadah sesuai dengan
pulang kampung untuk merayakan lebaran keyakinannya, yakni Islam. Dia melaksanakan
Idulfitri. Karena biaya untuk pulang tidak puasa ramadan dan shalat wajib.
cukup, warga memberikan sumbangan (berupa
uang) untuk Aisyah. Berkelakar
Begitu pula Aisyah. Ia sangat iba terhadap Berkelakar adalah bercakap-cakap tidak
keadaan psikologi Lordis yang selalu dihasut dengan sungguh-sungguh (hanya bergurau atau
oleh pamannya untuk membenci Aisyah karena berolok-olok). Berkelakar merupakan bagian
beragama Islam. Rasa tertekan Lordis itu eksistensi manusia sebagai makhluk sosial.
membuat Aisyah ingin menolong Lordis agar Berikut ini contoh data dialog dalam film
keluar dari tekanan sang paman. “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” yang
memperlihatkan kelakar.
Tepa Salira (8) Tokoh Pedro berkelakar di depan Aisyah dan
Tepa salira adalah suatu sikap yang dapat para siswa.
merasakan (menjaga) perasaan (bentuk pikiran) Pedro : Baru kapan mau pigi belanja ke
orang lain sehingga tidak menyinggung orang Atambua? Nanti gue antar
tersebut. Tepa salira merupakan bagian Siswa : Saya ikut, saya ikut, saya ikut (sambil
bersamaan unjuk jari)
eksistensi manusia sebagai makhluk sosial. Pedro : E...e...lu ikut, lu ikut, lu tinggal,
Film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” belum cukup umur (menunjuk siswa
mendeskripsikan berbagai sikap tepa salira itu, yang satu)
baik antarwarga maupun Aisyah kepada warga. siswa 1 : Tapi sa satu kelas
Tepa salira ditampakkan oleh Pedro saat Pedro : Tapi pung tinggi belum sampe.
menjaga perasaan kepala dusun yang merasa Contoh (8) di atas menggambarkan
salah atas ketidaktahuannya terhadap agama eksistensi manusia pada saat bercanda atau
yang dianut Aisyah. Pedro memosisikan diri berkelakar. Sikap tersebut berfungsi untuk
menghibur lawan tuturnya. Pedro berkelakar Djojosuroto, Kinayati. 2007. Filsafat Bahasa.
kepada Aisyah dan para siswa agar menambah Yogyakarta: Pustaka Book.
suasana bahagia dan riang. Klarer, Mario. 1998. An Introduction to
Film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” Literary Studies. London: Routledge.
mendeskripsikan berbagai peristiwa candaan, Koeswara. 2002. Psokologi Eksistensial Suatu
seperti saat Pedro dimarahi oleh istrinya karena Pengantar. Bandung: Rosda Offset.
lupa dengan pesanan sang istri. Candaan juga Moleong, Lexi. 2007. Metodologi Penelitian
terjadi pada saat Aisyah melakukan tanya jawab Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
kepada para siswa. Karena salah menjawab Pradopo, Rahmat Djoko. 2003. Prinsip-prinsip
pertanyaan Aisyah, para siswa justru saling Kritik Sastra. Yogyakarta: Gadjah Mada
menyalahkan. University Press.
Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Paradigma
3. Penutup Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Pelajar.
dapat disimpulkan beberapa hal yang terkait Semi, M. Atar. 1989. Kritik Sastra. Bandung:
dengan konsep eksistensi manusia dalam film Angkasa.
“Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” karya Sumarno, Marseli. 1996. Dasar-dasar
Herwin Novianto. Apresiasi Film. Jakarta: PT Grasindo.
Terdapat tiga konsep eksistensi manusia Tafsir, Ahmad. 2006. Filsafat Pendidikan
dalam film “Aisyah Biarkan Kami Bersaudara” Islami. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.
karya Herwin Novianto, yakni (1) konsep Amanto, B. S., Umanailo, M. C. B., Wulandari,
kebersamaan dan cinta; (2) konsep R. S., Taufik, T., & Susiati, S. (2019). Local
pertentangan; serta (3) konsep keterasingan dan Consumption Diversification. Int. J. Sci.
kesepian. Technol. Res, 8(8), 1865-1869.
Konsep kebersamaan dan cinta merupakan
gambaran keadaan manusia dalam sebuah Susiati, S. (2020, June 18). Eksistensi Manusia
hubungan yang positif yang ditampakkan Dalam Film "Aisyah Biarkan Kami
melalui sikap suatu individu kepada individu Bersaudara" Karya Herwin Novianto.
yang lain. Bentuk konsep kebersamaan dan https://doi.org/10.31813/gramatika/7.1.2019.1
cinta dalam film “Aisyah Biarkan Kami 73.50--63
Bersaudara” karya Herwin Novianto meliputi
keakraban, saling membantu/kerja sama, Iye, R., & Susiati, S. (2018). NILAI
menasehati, rasa saling menghormati dan EDUKATIF DALAM NOVEL SEBAIT
menghargai, perhatian, tanggung jawab, CINTA DI BAWAH LANGIT KAIRO
keterbukaan, rasa iba, tepa salira, berkeyakinan, KARYA MAHMUD JAUHARI ALI
serta berkelakar. (Educative Values in Sebait Cinta di Bawah
Langit Kairo by Mahmud Jauhari Ali). Sirok
Daftar Pustaka Bastra, 6(2), 185-191.
Abidin, Zainal. 2007. Analisis Eksistensial,
Susiati, S., & Iye, R. (2018). Kajian Geografi
Sebuah Pendekatan Alternatif untuk
Bahasa dan Dialek di Sulawesi Tenggara:
Psikologi dan Psikiatri. Jakarta: PT Raja
Analisis Dialektometri. Gramatika: Jurnal
Grafindo.
Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan, 6(2), 137-
Bagus, Lorens. 2005. Kamus Filsafat. Jakarta:
151.
Gramedia Pustaka Utama.
Dila, Putri Andini Kusumawardani. 2017. Iye, R., Susiati, S., & Karim, K. (2020). Citra
“Gambaran Eksistensi Tokoh Sandra Perempuan dalam Iklan Sabun Shinzui. Sang
dalam Film Deux Jours Une Nuit Karya Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas
Jean-Plerre Dardenne dan Luc Dardenne: Muhammadiyah Buton, 6(1), 1-7.
Kajian Psikologi Eksistensial”. Thesis.
Universitas Brawijaya.
Susiati, S., Iye, R., & Suherman, L. O. A. Susiati, S. (2020). Metode Pembelajaran
(2019). Hot Potatoes Multimedia Applications Bahasa Indonesia: Sosiodrama.
in Evaluation of Indonesian Learning In SMP
Students in Buru District. ELS Journal on Tahir, S. Z. B., Atmowardoyo, H., & Dollah, S.
Interdisciplinary Studies in Humanities, 2(4), (2018). BELAJAR BERBICARA
556-570. MULTIBAHASA UNTUK SANTRI
PESANTREN. Yogyakarta, Deepublish.
Susiati, S. (2018). Homonim bahasa kepulauan
tukang besi dialek kaledupa di kabupaten Susiati, S. (2020). Morfologi Kelas Kata Dalam
wakatobi [the homonymon of tukang besi Bahasa Indonesia.
island languange in kaledupa dialect at
wakatobi regency]. Totobuang, 6 (1), 109, 123. Susiati, S. (2020). Fenomena Tuturan Emosi
Verbal Bahasa Indonesia Suku Bajo Sampela.
Nurhayati, N., & Said, I. (2019). Emosi Verbal
Suku Bajo Sampela. Sosial Budaya, 16(2), 114- Tenriawali, A. Y. (2018). Representasi korban
126. kekerasan dalam teks berita daring tribun timur:
analisis wacana kritis [the representation
Susiati, S., & Iye, R. (2018). Kajian Geografi victims of violence in tribun timur online news
Bahasa dan Dialek di Sulawesi Tenggara: text: critical discourse analysis].
Analisis Dialektometri. Gramatika: Jurnal TOTOBUANG, 6 (1), 1, 15.
Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan, 6(2), 137-
151. Susiati, S., & Iye, R. (2018). Kajian Geografi
Bahasa dan Dialek di Sulawesi Tenggara:
Susiati, S. (2020). Kaidah Fonologi Bahasa Analisis Dialektometri. Gramatika: Jurnal
Indonesia. Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan. 6 (2), 137-
151.
Harziko, H., Said, I. M., & Darwis, K. (2018).
FOLLOW THE EVENTS IN THE Djamudi, N. L., Nurlaela, M., Nazar, A.,
INDONESIAN LANGUAGE EXPRESSIVE Nuryadin, C., Musywirah, I., & Sari, H. (2019,
SAID TRANSACTION IN THE October). Alternative social environment
TRADITIONAL MARKET TOWN OF policy through educational values in Kafi’a’s
BAUBAU. JURNAL ILMU BUDAYA, 6(1). customary speech to the kaledupa community
of Wakatobi Island, Indonesia. In IOP
Susiati, S. (2020). Pengaplikasian Multimedia Conference Series: Earth and Environmental
Hot Potatoes Dalam Evaluasi Pembelajaran Science (Vol. 343, No. 1, p. 012118). IOP
Bahasa Indonesia Pada Siswa SMP Negeri 9 Publishing.
Buru.
Susiati, S. (2020). Gaya Bahasa Secara Umum
Susiati, S. (2020). Fenomena Tuturan Emosi Dan Gaya Bahasa Pembungkus Pikiran:
Verbal Bahasa Indonesia Suku Bajo Sampela. Stilistika.

Andini, K. NILAI BUDAYA SUKU BAJO Susiati, Y. T. Risman Iye. A. Kesantunan


SAMPELA DALAM FILM THE MIRROR Imperatif Bahasa Indonesia Suku Bajo
NEVER LIES KARYA KAMILA ANDINI. Sampela: Balai Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa. 2018. Kongres Bahasa Indonesia (No.
Susiati, S. (2020). Nilai Budaya Suku Bajo 12, pp. 1-6). Report.
Sampela Dalam Film The Mirror Never Lies
Karya Kamila Andini. Susiati, S. (2020). Kesantunan Imperatif
Bahasa Melayu Ambon.
Said, I. EMOSI VERBAL SUKU BAJO
SAMPELA. Mufidah, N., & Tahir, S. Z. B. (2018).
Empowering E-Learning As An Interactive
Teaching For Arabic Learners. Lisanudhad,
5(2), 57-72. Wardani, Y., Priyadi, T., & Sanulita, H.
Struktur dan Makna Mantra Bekumpang Sastra
Susiati, S. (2020). Gaya Bahasa Secara Umum Lisan Dayak Kantuk (Doctoral dissertation,
Dan Gaya Bahasa Pembungkus Pikiran: Tanjungpura University).
Stilistika.
Susiati, S. (2020). Makian Bahasa Wakatobi
Yusdianti, A. (2020). THE Dialek Kaledupa.
REPRESENTATION VICTIMS OF
VIOLENCE IN TRIBUN TIMUR ONLINE Siregar, J. A. K., Malik, A., & Lestari, D.
NEWS TEXT: CRITICAL DISCOURSE (2020). KEARIFAN LOKAL CERITA
ANALYSIS. RAKYAT MASYARAKAT KABUPATEN
Susiati, S. (2020). Tuturan Kesantunan KARIMUN KEPULAUAN RIAU. Jermal,
Imperatif Bahasa Indonesia Suku Bajo 1(1), 1-14.
Sampela.
Susiati, S. (2020). Rekontruksi Internal Bahasa
Nacikit, J. PENTINGNYA MELESTARIKAN Bugis dan Bahasa Makassar: Linguistik
BAHASA DAERAH. Komparatif.

Susiati, S. (2020). Wujud Morfologi Bahasa Basuki, N. V. A., & Mulyono, M. (2018).
Indonesia. Pengaruh Pelecehan Seksual Terhadap
Pembentukan Perilaku Transgender pada
Susiati, S. (2020). Nilai Budaya Suku Bajo Tokoh Sasana dalam Novel Pasung Jiwa Karya
Sampela Dalam Film The Mirror Never Lies Okky Madasari: Kajian Psikologi Sastra. Jurnal
Karya Kamila Andini. Sastra Indonesia, 7(2), 95-100.

Taufik, T. (2019). Strategi AMBT untuk Susiati, S. (2020). Embrio Nasionalisme Dalam
Meningkatkan Kemampuan Membaca Bahasa dan Sastra.
Pemahaman Interpretatif Siswa Kelas IV SD
Negeri 3 Namlea Kabupaten Buru. Sang Septarianto, T. W. (2018, November).
Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas MANISFESTASI NILAI-NILAI KEARIFAN
Muhammadiyah Buton, 5(2), 53-62. LOKAL DALAM BUKU CERITA ANAK
KECIL-KECIL PUNYA KARYA
Susiati, S. (2020). Morfologi Kelas Kata Dalam (KKPK)“LILI &LYLIU”. In Seminar
Bahasa Indonesia. Internasional Riksa Bahasa (pp. 829-836).

Rahayu, T. (2019). DIKSI DAN GAYA Leja, W. NILAI PEMBENTUK KARAKTER


BAHASA PADA CERPEN ANAK DALAM MASYARAKAT WAKATOBI MELALUI
MAJALAH MOMBI. Jurnal Pendidikan dan KABHANTI WA LEJA.
Pembelajaran Bahasa Indonesia, 8(2), 79-87.
Susiati, S. (2020). Teori dan Aliran Linguistik:
Susiati, S. (2020). Kaidah Fonologi Bahasa Tata Bahasa Generatif.
Indonesia.
Wahyuni, S. (2018). HUMOR DAN PESAN
Afrianti, I. H., Chanafiah, Y., & Agustina, E. MORAL TEKS ANEKDOT PADA BUKU
ANALISIS TOKOH DALAM NOVEL JEJAK AJAR BAHASA INDONESIA KELAS X
KUPU-KUPU KARYA AGNES JESICA SMA KURIKULUM 2013 (HUMOR AND
DENGAN TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA MORAL MESSAGE OF ANECDOTAL
(Doctoral dissertation, Universitas Bengkulu). TEXTS IN INDONESIAN LANGUAGE
TEACHING MATERIALS FOR THE TENTH
Susiati, S. (2020). PENTINGNYA GRADE OF 2013 CURRICULUM SENIOR
MELESTARIKAN BAHASA DAERAH. HIGH SCHOOL). JURNAL BAHASA,
SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA
(JBSP), 7(2), 245-258.

Susiati, S. (2020). Semantik: Teori Semantik,


Relasi Makna, Marked, Dan Unmarked.

Singgih, M., & Surastina, S. (2019, June).


NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL
BIDADARI BERMATA BENING KARYA
HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY DAN
IMPLIKASINYA DI SEKOLAH. In Prosiding
Seminar Nasional STKIP PGRI Bandar
Lampung (pp. 215-222).

Susiati, S. (2020). Metode Pembelajaran


Bahasa Indonesia: Sosiodrama.

Nugroho, R., & Sunanda, A. (2019).


Pendidikan Karakter dalam Novel Ratu
Nyontek Karya Teresa Bertha: Tinjauan
Sosiologi Sastra dan Relevansinya dalam
Pembelajaran di SMA (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Susiati, S. PERWUJUDAN SIMILE OLEH


MERARI SIREGAR DALAM NOVEL AZAB
DAN SENGSARA.

Susiati, S. (2020, June 21). Bahan Ajar:


Psikolinguistik.
https://doi.org/10.31219/osf.io/9hveb

Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra:


Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pustaka
Jaya.
Van der Weij, P. A. 1988. Filsuf-Filsuf Besar
tentang Manusia (Terj.: K. Bertens).
Gramedia: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai