Prof. Sadikin
PENGANTAR BIOKIMIA
“Ikatan Kimia”
Rumus Einstein :
E=MC2
Niels Bohr
1. Atom Hidrogen ini bisa dibayangkan. Sebagai suatu system tata surya.
Materi di pusat atom mempunyai muatan yg berlawanan dgn materi yg ad adi
sekeliling dia. Energi berlawanan itu sama besar jadi bisa dalam keadaan
keseimbangan. Ini teori elektrostatis.
Dipusat itu penting di situ positif. Yg mengelilingi (periferic) itu muatan negatif.
Karna keseimbangan energi, daya Tarik dari inti atom dilawan spin electron, maka
resultannya itu diagram melingkar.dalam energi terendah, electron bergerak,
mengitar berevolusi mengelilingi inti atom. Inti atom yg positif (proton),
negative( electron)
2. konsep kuantom dia, bahwa garis electron beredar dalam suatu orbit tententu
dengan jari2 tertentu. Muatannya netral dalam keadaan itu. Kalo si atom H
memperoleh energi dari luar (cahaya -teroi fisika kuantum(energi yg dipadatkan) ).
Kalo menerima energi dalam paket tertentu, paket itu dapat diukur dalam rumus
max plank maka itula paket tertntu. Kalo dapat energi dalam paket tertentu, enegri
diserap electron dan akan bertambah energi dan tambah cepat. Kecepatan
bertambah, gerak melingkar, jari2 akan membesar. Dengan kata lain, Ketika
electron menyerap energi, posisinya naik 1 tingkat, elektron dalam keadaan
tereksitasi.
Kalo sumber energi dari luar hilang, entah cahaya/panas maka si electron yg
bergerak akan turun ke orbit dasarnya.
Ada sekelompok elemen tidak hampir / dalam keadaan biasa di agada dalam
bentuk senyawa. Kalo hydrogen H2, dia sendiri. Itu adalah gas mulia. Beda gas
mulia dgn elemen lain adalah ternyata itu ditentukan oleh konfigurasi electron yg
mengelilingi atom yg bersangkutan yg berada di posisi terluar. Bahwa atom2 diatas
H itu punya orbit mungkin lebih dari 1. Atom Helium masih 1 orbit diisi oleh 2
elektron. Kita bicara orbit terluar, kalua dia punya orbit terluar 2.
Kalo atom di orbit terluar ada electron 2 atau 8, maka si atom tersebut berada
dalam keadaan stabil. Ada di tingkat energi terendah.
Berdasarkan si electron bisa gerak turun naik karna bisa pindah orbit karna energi
dari luar. Bentuk yg stabil itu electron ada 2/8 d kulit terluar.
Prinsip umum :
suatu tatanan mencari tingkat energi yg paling rendah. Atom berada Bersama
permanen dalam rangka mencari tatanan energi yg stabil dgn berusaha memenuhi
hukum oktet.
Senyawa itu : 2 / lebih atom baik atom yg sama/nerbeda dalam rangka mencari
tatanan dengan tingkat energi terendah dengan memenuhi hukum octet.
Cara memenuhi hukum octet itu ternyata ada 2 cara. Baik atom Bersama-
sama/ maunun kombinasi dgn atom lain (senyawa)
1. ke 2 atom yg bersepakat td untuk mencari tatanan yg stabil dgn hidup Bersama
dgn tk energi terendah dgn memberikan electron mereka bersama2. Dilihat
masing2 sudah memenuhi hukum octet, dengan memberikan electron Bersama,
maka berada di tk. Energi terendah. Kasarnya 2 atom H menjadi 1 H2. Hk kekalan
masa berubah apa engga? Tidak. Tetap segitu aja, Cuma tatanan nya aja yg beda.
2H tk energinya lebih tinggi disbanding H2. H2 jauh lebih stabil.
Tatanan octet: kedua belah pihak saling memberi elektronnya. Hk octet dilihat dari
atom penyusun.
Karna ada bagian positif dan negative, bagian postif H akan interaksi dgn kutub
negative. Ini ikatan kimia sekunder. Ikatan Sekunder : Ikatan yg terbentuk antar
molekul
Ada interaksi sesama molekul metana tp ga seluas air karna ada yg menyelang.
Metanol ini dalam wujud cair. Karna punya gugus O yg cenderung negative dan
gugus H yg cenderung positif. Maka bisa berikatan dgn molekul lain antara O dan
H tiap molekul. Jd dalam wujud cair soalnya ada interaksi tiap molekul yg punya
sifat cenderung positif dan negative tadi.
Etan ptofan : gas
Butan : cair
Pentana , heksana : makin cair, kental, semisolid dan padat
Makin Panjang C, makin cair. Kalo udh 15-20, makin kental, makin Panjang
seperti lilin (Vaseline), kalo diperpanjang jadi paraffin (lilin).
Makin Panjang C, electron antara C dan C ini bergetar. Getarannya ini sangat
kecil, maha perubahannya itu hamper tidak keliatan. Kalo diperbesar getaran.
Positif dan negative akan kondensasi dan mendekat. Pada suhu biasa makin
Panjang C, makin kearah padat. Ikatan kimia sekunder ini adalah ikatan kimia
hidrofobik dan van der Waals.
Ada 2 ikatan kimia sekunder ditentukan oleh jenis ikatan kimia kovalen netral
dan ik kovalen bipolar berkutub.