Konsep Pendinginan AC
C. Uraian Materi
1. Prinsip Kerja
Sejak didesain mobil dengan ruang penumpang tertutup para ahli otomotif mulai
memikirkan bagaimana caranya supaya dalam ruangan mobil tersebut tidak terasa
panas, gerah atau pengap. Beberapa usaha yang telah dilakukan antara lain dengan
memberi ventilasi udara di ruang penumpang dan ruang kemudi. Cara ini masih belum
memuaskan karena udara yang masuk justru sering menimbulkan masalah baru yakni
berupa masuknya debu jalanan ke dalam ruangan mobil, karena itu cara ini dipandang
kurang baik dan kurang efektif orang lalu memasang kipas angin di dalam mobil,
hasilnya cukup lumayan bisa mengurangi kegerahan sepanjang perjalanan, dengan
menggunakan kipas maka keluhan yang terjadi adalah jika terjadi kemacetan di jalan
yang padat masih terasa panas, dan jendela harus dibuka sehingga keamanan dan
keselamatan penumpang tidak terjamin. Cara mengurangi panas, gerah dan
kepengapan yang paling dianggap baik adalah dengan memasang AC atau singkatan
dari Air Conditioning.
1
Teknik Kendaraan Ringan KK I
3) Saringan atau filter akan menghisap uap air dan menyaring kotoran dalam zat
pendingin agar tidak beredar pada system.
4) Tekanan zat pendingin pada sistem akan diturunkan oleh katup ekspansi
berubah bentuk dari cair menjadi uap.
Keterangan gambar :
1. Kompresor
2. Kondensor
3. Saringan
4. Slang AC
5. Katup ekspansi
6. Evaporator
7. Pemanas ruangan
C. Uraian Materi
2. Kompresor
Energi mekanik pada motor penggerak diubah menjadi energi pneumatic oleh
kompresor sehingga zat pendingin beredar dalam instalasi sistem AC.
Secara umum k
1) Tegak lurus
2) Memanjang
3) Aksial
4) Radial
5) Menyudut (Model V)
Untuk menghisap dan menekan zat pendingin dilakukan oleh gerakan torak di
dalam silinder kompresor.
Keterangan
Gambar
1. Katup hisap
2. Katup tekan
3. Saluran
tekan/hisap
4. Dudukan
katup
5. Torak
6. Silinder
7. Batang
penggerak
8. Poros engkol
Kompresor model ini akan terlihat diameternya lebih kecil dan badan tidak terlalu
panjang.
Keterangan gambar :
1. Torak
2. Roda gigi gerak putar
3. Piring dudukan goyang
4. Bantalan piring
5. Roda gigi gerak putar dan
goyang
6. Poros kompresor
Gambar 2. 4 Kompresor torak gerak memanjang.
Keterangan gambar :
1. Silinder
2. Torak
3. Bola baja
4. Poros
5. Bantalan
6. Piring goyang
Agar gerakan torak pada silinder dapat menuju ke arah diameter luar kompresor,
maka dipasang sebuah eksentrik pada poros kompresor, kompresor jenis ini
akan lebih baik dipasang pada ruang mesin yang sempit tetapi cukup luas pada
arah diameter kompresor.
Kompresor ini hampir sama dengan kompresor gerak torak tegak lurus hanya
gerakan torak dan batang penggeraknya dibuat menyudut (V).
a. Momen putar yang diperlukan tidak merata maka kejutan/getaran lebih besar
Keuntungan :
Untuk mengurangi kerugian akibat getaran maka kompresor model torak dibuat
bersilinder banyak.
Gerakan rotor di dalam stator kompresor akan menghisap dan menekan zat
pendingin,kompresor berfungsi untuk menaikkan tekanan refrigeran, kompresor
menghisap refrigeran bertekanan rendah dari evaporator dan memampatkannya
sampai 100 – 250 psi, dengan bertambahnya tekanan refrigeran tersebut maka
suhu refrigeran akan bertambah, uap refrigeran yang bertekanan tinggi dalam
kondensor lebih cepat mengembun dengan cara melepas panas ke
sekelilingnya.
Rotor adalah bagian yang berputar di dalam stator, rotor terdiri dari dua baling
baling. Langkah hisap terjadi saat pintu masuk mulai terbuka dan berakhir
setelah pintu masuk tertutup, pada waktu pintu masuk sudash tertutup dimulai
langkah tekan, sampai katup pengeluaran membuka, sedangkan pad apintu
masuk secara bersamaan sudah terjadi langkah hisap demikian seterusnya.
Keuntungan :
1) Karena setiap putaran menghasilkan langkah langkah hisap dan tekan secara
bersamaan maka momen putar lebih merata akibatnya getaran/kejutan lebih
kecil
Kelemahan :
1) Sampai saat ini hanya dipakai untuk sistem AC yang kecil saja sebab pada
volume yang besar, rumah dan rotornya harus besar pula dan kipas pada
rotor tidak cukup kuat menahan gesekan.
2.3 Kondensor.
Untuk itu memakai kipas pendingin listrik tersendiri pada kondensor adalah solusi
lain meskipun kondensor dipasang di depan radiator, diatas atap mobil atau
dibawah lantai dan dimana saja memungkinkan.
2.4 Saringan/Filter
Keterangan gambar :
1. Tutup pengaman
2. Saklar tekanan
3. Kaca pengontrol
(sight glass)
4. Filter penyaring
5. Sel silica
Keterangan gambar :
1. Sakelar
2. Pelat penekan
3. Roda puli
4. Poros Kompresor
2.6 Evaporator
Suhu pipa evaporator dapat diatur dengan menggunakan saklar termostatik, jika
suhu evaporator di bawah 0°C saklar termostatik akan memutuskan kopling
maknet kompresor sehingga kompresor tidak bekerja. Cara lain untuk
mengendalikan pembekuan pada evaporator adalah dengan memasang katup
by pass gas panas, katup tersebut dipasang pada pipa pengeluaran evaporator,
gas panas dari katup by pass tersebut menjadi satu dengan zat pendingin
kemudian masuk ke dalam kompresor, dengan adanya gas panas tersebut suhu
evaporator naik sehingga pembekuan dapat dicegah.
Pada rumah evaporator bagian bawah dibuat saluran/pipa untuk keluarnya air
yang mengumpul di sekitar evaporator akibat udara yang lembab, air ini juga
akan membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada akisi kisi evaporator,
karena kotoran itu akan turun bersama air.
Jika kompresor hidup aliran zat pendingin cair yang bertekanan tinggi masuk dan
katup jarum membuka lebar, ketika kevakuman pada saluran masuk besar
tekanan dalam bola termal sangat tinggi, tekanan ini diteruskan oleh diafragma
lewat pipa kapiler, tekanan bola termal pada diafragma melawan tekanan pegas
katup dan tekanan pipa equalizer sampai diafragma melengkung, lengkungan
diafragma tersebut diteruskan ke katup dengan perantaraan pena penggerak,
katup membuka dan refrigeran dalam evaporator naik karena dipanasi oleh
udara hangat yang melewati evaporator, akibatnya zat pendingin mendidih dan
menjadi gas, gas zat pendingin tersebut mengalir menuju saluran pemasukan ke
kompresor.
Ketika zat pendingin melewati evaporator tekanan saluran isap naik, tekanan ini
mendorong diafragma, jika tekanan dalam bola termal turun hampir sama
dengan kenaikan tekanan dalam saluran isap pegas akan menutup katup, jika
katup tertutup zat pendingin tidak mengalir ke evaporator, tekanan saluran
masuk turun dan suhunya naik. Turunnya tekanan mengurangi kenaikan
equalizer pada diafragma, bersamaan dengan itu tekanan bola termal naik
karena suhu saluran masuk naik, hal ini membuat diafragma melengkung ke
bawah dan membuka katup sehingga zat pendingin lebih banyak masuk ke
evaporator.
Tabung kontrol, pipa kapiler dan ruangan di atas membram diisi dengan cairan
khusus yang sensitive terhadap perubahan temperatur, tabung kontrol dan pipa
kapiler ini didekatkan dengan pipa keluar evaporator. Bila temperatur evaporator
rendah tekanan cairan di atas membram tidak mampu melawan tekanan pegas,
katup jarum menutup saluran masuk evaporator, penguapan zat pendingin
terhenti sehingga temperatur evaporator akan naik kembali.
3) Membuka dan menutupnya katup diatur oleh tekanan pegas, tekanan di atas
dan di bawah membram miring tanpa garis bawah
Katup pembuang tekanan terletak pada receiver, katup ini berfungsi untuk
membuang tekanan yang berlebihan, batas tekanan yang diijinkan biasanya
antara 450 sampai 500 psi, jika tekanan dalam kompresor melalui batas batas
tersebut katup akan emmbuka dan membuang tekanan keluar.
Saklar panas berfungsi untuk mencegah panas dan tekanan yang berlebihan
pada sistem AC, panas yang berlebihan dapat disebabkan oleh kekurangan
pelumasan, kebocoran refrigeran dan sebagainya. Jika suhu sistem AC
berlebihan tabung sensor yang berisi refrigeran menyebabkan diafragma
mengembang dan titik kontak menutup, jika titik kontak saklar panas menutup
kembali terjadi hubungan rangkaian hingga menyebabkan aliran listrik melalui
sekering panas hingga sekering meleleh, akibatnya arus yang ke kopling
kompresor terputus dan kompresor berhenti.
Saklar kipas berfungsi untuk membuat kipas bekerja secara otomatis jika suhu
mesin sangat panas, kipas sistem AC ditempatkan di depan kondensor.
C. Uraian Materi
Gambar 3. 2 Evaporator.
Keterangan gambar
Untuk motor blower yang besar pengatur yang besar pengatur putaran dilengkapi
pada motor itu sendiri dengan menggunakan sikat arang seperti pada penghapus
kaca
Keterangan gambar:
O - Motor blower mati
3.1.2. Thermostat
Keterangan gambar:
1. Terminal
2. Pipa kontrol temperatur
3. Selektor temperatur
Bagian pipa kontrol temperatur diisi dengan cairan yang sentitif terhadap
perubahan suhu evaporator dan piap itu dihimpitkan dengan pipa evaporator.
Bila temperatur evaporator naik, maka tekanan cairan dalam pipa kontrol juga
naik sampai kontak pemutus berhubungan sehingga kompresor dapat bekerja
sampai suhu evaporator turun lagi, tekanan cairan pipa kontrol juga akan turun
demikian seterusnya.
Komponen ini dipasang pada saluran tekanan tinggi atau pada saringan dalam
keadaan normal kontak akan terhubung, bila tekanan zat pendingin sudah
melebihi kira kira 23 bar kontak akan terbuka, aliran listrik ke kopling maknet
terputus/tidak bekerja.
Kontak akan memutuskan hubungan bila tekanan zat pendingin dalam sistem
kurang dari 1,5 bar, karena kebocoran atau pada waktupengisian, volume yang
masih kurang hal ini menyebabkan kompresor cepat panas, pendinginan
kompresor juga dilakukan oleh zat pendingin yang kembali ke saluran hisap,
Tekanan dan temperatur akan selalu berkaitan, tekanan yang tinggi pada zat
pendingin akan mengakibatkan temperaturnya akan tinggi pula, biasanya
sebagai ganti pengontrol tekanan tinggi digunakan pengontrol temperatur, yang
bekerja berdasarkan temperatur, kontak akan memutuskan listrik ke kopling
maknet bila sudah mencapai temperatur tertentu pada zat pendingin.
3.3.Rangkaian Lengkap.
Saklar mekanis (A) di pasang pada trotel gas atau dimana saja yang
memungkinkan saklar ini berfungsi untuk memutuskan aliran listrik ke kopling
magnet pada waktu motor putaran idle. Ada juga pengganti saklar mekanis ini
dipasang sebuah relai elektronika yang dapat menghubung dan memutuskan
aliran listrik ke kopling magnet berdasarkan induksi dari koil pengapian, relai
secara otomatis akan memutus aliran listrik ke kopling magnet pada waktu
putaran idle.
Relai mencari massa dengan terminal 50, pada kumparan fiksasi motor starter
dorong sekrup, agar pada saat motor starter bekerja aliran listrik ke kopling
magnet dan kipas kondensor terputus.
Ke kopling magnit
Kedua cara di atas dipakai bila pada karburator tidak dilengkapi dengan sistem
idle up yang berfungsi untuk meninggikan putaran stasioner motor pada saat
sistem AC dihidupkan.
D. Aktivitas Pembelajaran
E. Latihan/Kasus/Tugas
F. Rangkuman
Pengontrol Tekanan Tinggi bila tekanan zat pendingin sudah melebihi 23 bar
kontak akan terbuka, aliran listrik ke kopling magnet terputus/tidak bekerja.
C. Uraian Materi
Dalam sistem AC mobil zat pendingin yang digunakan saat ini adalah zat
pendingin 12 (diflourdichlormethan), yang diberi kode R-12,namun akibat dampak
negatip yang ditimbulakan R12 yang merusak lapisan ozon dan menimbulkan
pemanasan global diganti dengan R134a (dimana R adalah singkatan dari
|71
Kegiatan Pembelajaran 5
Refrigerant adalah nama dagang untuk komponen zat pendingin yang tidak
mengandung unsur logam, ada beberapa macam zat pendingin yang merupakan
satu produk “ Du Pont”, yaitu Zat pendingin 11 (R11), Zat pendingin 12 (R12), Zat
pendingin 13 (R13), Zat pendingin 22 (R22), Zat pendingin 113
(R113) dan sebagainya. Refrigerant cukup baik digunakan sebagai zat pendingin
sebab memiliki sifat sifat :
1) Tidak mengandung unsure yang dapat merusak makanan, tanaman dan kain.
2) Tidak beracun.
3) Tidak mengganggu kesehatan.
4) Tidak dapat meledak.
5) Tidak berbau menyengat.
6) Titik didihnya ideal.
Zat pendingin termasuk gas yang penting dalam sistem AC, penanganan zat
pendingin untuk kepentingan penyejuk udara harus hati hati, hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menangani zat pendingin adalah :
1) Tabung zat pendingin sebaiknya disimpan pada posisi berdiri dan dalam ruang
yang sejuk, kering dan tidak lembab.
2) Tabung zat pendingin harus disimpan di ruangan yang tidak kena sinar
matahari langsung dan tidka mudah menimbulkan karat.
3) Jika zat pendingin hendak digunakan tabung zat pendingin harus dihubungkan
dnegan pipa atau selang, cegah jangan sampai terjadi kebocoran pada
sambungan.
4) Bila tabung telah dikosongkan lepaskan penghubungnya dan tutup kembali
katupnya dengan baik.
5) Pengamanan katup yang terletak di bagian dalam jangan dibuka kecuali sangat
diperlukan.
6) Tidak boleh memindah gas zat pendingin ke tabung lain sebab ada
kemungkinan tabung lain telah kotor dan tercemar oleh virus yang dapat
mengurangi kualitas gas zat pendingin.
72 |
7) Jangan melakukan pemaksanaan dalam membuka katup tabung zat
pendingin lebih baik menggunakan alat khusus.
8) Pada waktu mengosongkan tabung kendorkan sedikit mur yang ada pada
bagian katup untuk memudahkan gas keluar.
Pada R-22 kenaikan tekanan karena pengaruh temperatur akan lebih tinggi
dibandingkan dengan R134a, dengan demikian pada sistem AC atau sistem
pendingin lainnya yang menggunakan R-22 akan diperlukan instalasi pipa-pipa
yang kuat dan tahan terhadap kenaikan tekanan yang lebih besar. Kompresor yang
terpasang pada mesin mobil serta komponen-komponen yang lain pada bagian
bodi menyebabkan instalasi sistem AC mobil mengalami getaran-getaran dan
mengharuskan pemakaian pipa/selang karet fleksibel serta pertimbangan panas
pada ruangan kendaraan maka saat ini R134a tetap dipakai pada sistem AC mobil
karena kenaikan tekanan akibat pengaruh temperatur tidak begitu cepat seperti R-
22.
Dalam instalasi sistem AC mobil yang bekerja normal, tekanan saluran hisap
kompresor 1,5 – 2 bar (21 – 29 psi). Dalam saluran tekan zat pendingin bertekanan
14,5-15 bar (200 – 213 psi) pada putaran mesin 2000 rpm seperti gambar 4.1 di
bawah ini. Bila data di atas tidak diperoleh maka sudah dapat ada kesalahan
kerusakan pada sistem.
|73
Kegiatan Pembelajaran 5
Sebelum pengisian zat pendingin dilakukan terlebih dahulu system AC. di vakum,
hal ini bertujuan untuk menghilangkan/menghisap uap air yang beredar dalam
sistem.
Pekerjaan ini harus dilakukan pada setiap pengisian sistem yang sudah kosong
atau habis atau sistem yang baru pertama kali diisi.
Kran tekanan tinggi dan tekanan rendah dibuka sehingga udara dan uap air dapat
dikeluarkan dari dalam sistem AC. oleh pompa vakum.
Udara yang mengandung uap air akan mempercepat proses pembekuan zat
pendingin di dalam sistem akibatnya saluran saluran akan tersumbat es.
Gambar 4. 2 Memvakum AC
Cara pengisian :
1) Mengisi pada saluran tekanan tinggi
2) Mengisi pada saluran tekanan rendah
Untuk mengetahui penuh atau tidaknya sistem AC waktu diisi ada 3 cara, yaitu :
74 |
1) Dengan melihat pada gelas/kaca kontrol saringan.
2) Dengan melihat tekanan.
3) Mengisi sesuai dengan berat zat pendingin yang masuk ke dalam sistem
menurut buku manual.
4.1.1. Mengisi Melalui Saluran Tekanan Tinggi.
Untuk pekerja yang belum begitu berpengalaman, lebih baik mengisi zat pendingin
pada tekanan tinggi, karena selama pengisian kompresor tidak bekerja menekan
zat pendingin berbentuk cair.
1) Tekanan zat pendingin pada tabung harus dinaikkan dengan cara memanaskan
zat pendingin dalam alat pengisian khusus (charging station)
3) Tabung zat pendingin dibalik agar yang masuk ke dalam sistem adalah zat
pendingin cair
4) Dengan cara ini katup dan bagian lain kompresor tidak bekerja berat karena
cairan itu tidak akan kembali ke ruangan kompresor tetapi terus mengalir ke
kondensor.
|75
Kegiatan Pembelajaran 5
1) Kran tabung zat pendingin dibuka, kran saluran tekanan tinggi ditutup.
2) Kran tekanan rendah manometer dibuka sedikit/pelan pelan saja agar zat
pendingin yang masuk berupa gas, sesuai dengan keadaan zat pendingin
yang masuk pad aslauran hisap kompresor pada waktu sistem bekerja normal.
3) Tabung zat pendingin tidak boleh dibalik karena tabung yang terbalik
menyebabkan zat pendingin masuk berbentuk cair akibatnya kompresor lebih
cepat rusak.
4) Karena tekanan saluran hisap kompresor cukup rendah maka pengisian pada
saluran hisap ini lebih mudah dilakukan tetapi keamanan pada kompresor
kurang terjamin.
76 |
4.2 Supaya penuhnya pengisian zat pendingin ke dalam sistem
dapat diketahui ada tiga cara yang dapat dilakukan :
1) Sistem yang terisi penuh pada putaran mesin di atas 2000 rpm tidak akan
terlihat gelembung gelembung zat pendingin pada gelas control.
Tekanan zat pendingin dalam sistem dapat dilihat pada manometer manometer :
1) Bila tekanan pada saluran tekanan rendah sudah menunjukkan 1,5 – 2 bar (21
– 29 psi) dan saluran tekanan tinggi 14, 5 – 15 bar (200 – 213 psi), hal ini
menunjukkan sistem sudah terisi penuh.
2) Cara ini dapat dilakukan bila kita sudah memastikan sistem AC bekerja secara
normal.
|77
Kegiatan Pembelajaran 5
Gambar 4. 6 Tekanan zat pendingin dalam sistem dapat dilihat pada manometer.
Kedua metode diatas lebih cepat dan praktis untuk dilakukan akan tetapi kita tidak
dapat mengetahui berat/banyaknya zat pendingin yang diisikan dalam sistem.
4.2.3 Mengisi sesuai dengan berat zat pendingin yang masuk ke dalam
sistem menurut buku manual.
Cara ini dilaksanakan bila ada ketentuan berat zat pendingin yang harus diisikan
ke dalam sistem AC. Yang paling sederhana cara ini dapat dilakukan dengan cara
yaitu dengan mengukur berat tabung zat pendingin sebelum proses pengisian
dilakukan, berat zat pendingin yang masuk ke dalam sistem dapat ditentukan
dengan berkurangnya berat tabung zat pendingin.
78 |
Hidupkan mesin dan sistem AC pada putaran 2000 rpm, posisikan saklar kontrol
temperatur AC pada kontrol maksimum, bandingkan hasil pemeriksaan dengan
tabel berikut :
|79
Kegiatan Pembelajaran 5
80 |
Kegiatan Pembelajaran 5. Mendiagnosa Gangguan
Pada Sistem Ac
C. Uraian Materi
|81
Kegiatan Pembelajaran 5
Temperatur zat pendingin yang keluar tersebut sangat rendah (di bawah 0ºC)
dapat menimbulkan luka seperti terbakar dan kejang otot.
82 |
Periksa kekendoran sabuk (V -belt )
antara roda puli kopling magnet
kompresor dengan roda puli poros
engkol.
Puli Kompresor
|83
Kegiatan Pembelajaran 5
Kebocoran oli pada poros kompresor akan terlihat di bagian bawah poros antara
kopling magnet dengan kompresor, berwarna kuning dan kotor.
1) Lepas kompresor bila kebocoran oli dapat dipastikan dari poros kompresor
84 |
6) Bila terdapat kotorankotoran bersihkan dengan semprotan
air
3) Hidupkan sistem AC dengan putaran mesin 2000 rpm, lihat besar tekanan
yang ditunjukkan oleh kedua manometer.
|85
Kegiatan Pembelajaran 5
2) Tekanan 14,5 – 15 bar (200 – 213 psi) pada saluran tekanan tinggi.
Bila dalam pengontrolan ini tekanan yang ditunjukkan manometer tidak sesuai
dengan data di atas, maka pasti ada kesalahan-kesalahan yang terjadi pada
sistem, untuk memastikan kesalahan.
Periksa kebocoran oli pada poros kompresor dan pada sambungan sambungan
instalasi pipa, kebocoran oli pad aporos kompresor akan terlihat di bagian bawah
poros antara kopling maknit dengan kompresor, warna kuning dan kotor.
1) Lepas kompresor bila kebocoran oli dapat dipastikan dari poros kompresor.
2) Kebocoran oli pada sambungan juga akan terlihat berwarna kuning dan kotor,
kebocoran oli akan disertai dengan kebocoran zat pendingin.
86 |
4) Pasangkan selang manometer pad akatup pelayanan tekanan rendah dan
tekanan tinggi kompresor atau pada katup pelayanan tekanan tinggi saringan,
tutup kedua keran manometer.
5) Pada waktu sistem AC tidak bekerja, besar tekanan tinggi dan tekanan rendah
harus sama
6) Bila saluran tekanan tinggi dari saluran tekanan rendah hal ini berarti katup
ekspansi sellau menutup
7) Hidupkan sistem AC dengan putaran mesin sekitar 2000 rpm, lihat pula besar
tekanan yang ditunjukkan oleh kedua manometer
8) Bila dalam pengontrolan ini tekanan yang ditunjukkan manometer tidak sesuai
maka pasti ada kesalahan kesalahan yang terjadi pada sistem.
Sistem AC bekerja normal jika tekanan pada saluran tekanan rendah dan saluran
tekanan tinggi mencapai:
1) TR = 1,5 – 2 bar (21 – 29 psi)
2) TT=14,5 – 15 bar (200 – 213 psi).
Keterangan :
Gambar 5. 10 Penunjukan
|87
Kegiatan Pembelajaran 5
Perbaikan:
1) Periksa kebocoran
2) Tambah isi refrigerant dalam sistem
TR = tekanannya kosong/vakum
TT = tekanannya kecil sekali
Gambar 5. 11 Penunjukan
manometer pada saat TR dan TT
rendah Diagnosa :
Perbaikan:
Diagnosa :
88 |
Pada waktu sistem AC bekerja suatu
ketika TR jadi naik dan TT turun.
Diagnosa :
Perbaikan :
1) Ganti filter
2) Bersihkan evaporator
3) Periksa kerja motor blower
Diagnosa :
Perbaikan :
|89
Kegiatan Pembelajaran 5
lebih besar
Diagnosa :
Gambar 5. 15 Penunjukan
manometer TR naik TT naik.
Perbaikan :
Kontrol kebocoran zat pendingin pada setiap sambungan instalasi pipa dengan
busa sabun atau dengan nyala api spritus,kebocoran zat pendingin (refrigerant)
penyebabkan nyala api kompor menjadi besar dan berubah warna dari biru
menjadi kuning kemerah-merahan.
Slang kontrol kompor harus didekatkan pada bagian bawah sambungan instalasi
pipa yang akan dikontrol, karena sifat gas zat pendingin selalu turun.
90 |
Gambar 5. 16 Kompor nyala api Spritus
|91