Anda di halaman 1dari 55

Pendahuluan

Konsep Pendinginan AC

A. Tujuan Pembelajaran peserta diklat dapat :

1. Menjelaskan prinsip kerja sistem AC dengan percaya diri.


2. Menjelaskan fungsi sistem AC penuh keberanian.
3. Menyebutkan komponen utama sistem AC dan fungsinya penuh tanggung jawab.

B. Indikator Pencapian Kompetensi :

1. Penjelasan prinsip kerja sistem AC


2. Penjelasan fungsi sistem AC
3. Disebutkan nama komponen utama sistem AC

C. Uraian Materi

1. Prinsip Kerja

Sejak didesain mobil dengan ruang penumpang tertutup para ahli otomotif mulai
memikirkan bagaimana caranya supaya dalam ruangan mobil tersebut tidak terasa
panas, gerah atau pengap. Beberapa usaha yang telah dilakukan antara lain dengan
memberi ventilasi udara di ruang penumpang dan ruang kemudi. Cara ini masih belum
memuaskan karena udara yang masuk justru sering menimbulkan masalah baru yakni
berupa masuknya debu jalanan ke dalam ruangan mobil, karena itu cara ini dipandang
kurang baik dan kurang efektif orang lalu memasang kipas angin di dalam mobil,
hasilnya cukup lumayan bisa mengurangi kegerahan sepanjang perjalanan, dengan
menggunakan kipas maka keluhan yang terjadi adalah jika terjadi kemacetan di jalan
yang padat masih terasa panas, dan jendela harus dibuka sehingga keamanan dan
keselamatan penumpang tidak terjamin. Cara mengurangi panas, gerah dan
kepengapan yang paling dianggap baik adalah dengan memasang AC atau singkatan
dari Air Conditioning.

1
Teknik Kendaraan Ringan KK I

Sistem penyejuk udara atau AC sudah menjadi kebutuhan penting bagi


penumpang baik mobil angkutan umum maupun mobil pribadi, disamping
memperoleh kenyamanan dengan menggunakan AC keamanan penumpang
lebih terjamin karena pintu dan jendela mobil harus ditutup waktu AC
dihidupkan, dan dapat menyerap uap air yang menempel pada kaca mobil
waktu udara lembab atau hujan turun sehingga tidak menghalangi
pendangan supir serta menghindari udara kotor masuk ke dalam mobil
karena sistem AC akan menyaring kotoran-kotoran yang ada pada udara
sebelum masuk ke dalan mobil, itulah sebabnya penggunaan AC pada mobil
semakin banyak, hal ini juga berarti terbukanya lapangan kerja baru di
bidang pemeliharaan dan perbaikan sistem AC mobil.

Fungsi AC pada mobil adalah sebagai berikut :

1) Memberikan udara sejuk ke dalam ruangan kendaraan.


2) Menghindari udara kotor masuk ke dalam ruangan kendaraan.
3) Menghilangkan dengan cepat kondensasi pada kaca mobil waktu hujan atau
udara lembab.

Gambar 1. 1 Sirkulasi Zat pendingin pada sistem AC mobil.

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan |


43
Kegiatan Pembelajaran 3

Sistem kerja AC harus terdiri dari bagian bagian yang


berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tekanan supaya penguapan dan
penyerapan panas dapat berlangsung.

Secara sederhana bagian sistem AC mobil dapat dilihat pada gambar 1. 1:


1) Zat pendingin yang berbentuk gas diberi tekanan oleh kompresor sehingga
beredar dalam sistem AC, karena adanya tekanan maka zat pendingin
menjadi panas.

2) Kondensor akan mendinginkan zat pendingin tersebut (kondensasi),


sementara tekanan zat pendingin masih tetap tinggi dan berubah bentuk
menjadi cair.

3) Saringan atau filter akan menghisap uap air dan menyaring kotoran dalam zat
pendingin agar tidak beredar pada system.

4) Tekanan zat pendingin pada sistem akan diturunkan oleh katup ekspansi
berubah bentuk dari cair menjadi uap.

5) Evaporator akan mengambil panas disekeliling evaporator sehingga


menyebabkan zat pendingin menguap menjadi gas dan kembali ke
kompresor.

6) Proses ini akan berlanjut seperti semula.

Penempatan komponen-komponen utama sistem AC pada mobil terlihat pada


gambar 1.2 di bawah ini.

44 | Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


Teknik Kendaraan Ringan KK I

Gambar 1. 2 Secara sederhana komponen-komponen sistem AC

Keterangan gambar :

1. Kompresor
2. Kondensor
3. Saringan
4. Slang AC
5. Katup ekspansi
6. Evaporator
7. Pemanas ruangan

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan |


45
Kegiatan Pembelajaran 3

Kegiatan Pembelajaran 2. Nama,


Komponen, Fungsi Dan Cara Kerja Sistem Ac

A. Tujuan Pembelajaran peserta diklat dapat:

1. Menjelaskan fungsi,jenis dan cara kerja kompresor dengan percaya diri.


2. Menjelaskan fungsi,jenis dan cara kerja kondensor penuh tanggungjawab.
3. Menjelaskan fungsi,jenis dan cara kerja saringan/filter penuh keberanian.
4. Menjelaskan fungsi dan cara kerja kopling magnet penuh keberanian.
5. Menjelaskan fungsi,jenis dan cara kerja evaporator dengan profesional.
6. Menjelaskan fungsi,jenis dan cara kerja katup ekspansi dengan percaya diri.
7. Menjelaskan fungsi,jenis dan cara kerja komponen sistem pengaman penuh
tanggungjawab

B. Indikator Pencapian Kompetensi :

1. Penjelasan fungsi,jenis dan cara kerja kompresor


2. Penjelasan fungsi,jenis dan cara kerja kondensor
3. Penjelasan fungsi,jenis dan cara kerja saringan/filter
4. Penjelasan fungsi dan cara kerja kopling magnet
5. Penjelasan fungsi,jenis dan cara kerja evaporator
6. Penjelasan fungsi,jenis dan cara kerja katup ekspansi
7. Penjelasan fungsi,jenis dan cara kerja komponen sistem pengaman

C. Uraian Materi

2. Kompresor
Energi mekanik pada motor penggerak diubah menjadi energi pneumatic oleh
kompresor sehingga zat pendingin beredar dalam instalasi sistem AC.
Secara umum k

ompresor kompresor ada dua jenis :

2.1 Kompresor model torak

46 | Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


Teknik Kendaraan Ringan KK I

Terdiri dari beberapa bentuk gerak torak :

1) Tegak lurus
2) Memanjang
3) Aksial
4) Radial
5) Menyudut (Model V)
Untuk menghisap dan menekan zat pendingin dilakukan oleh gerakan torak di
dalam silinder kompresor.

2.1.1. Kompresor torak gerak tegak lurus :

Keterangan
Gambar

1. Katup hisap
2. Katup tekan
3. Saluran
tekan/hisap
4. Dudukan
katup
5. Torak
6. Silinder

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan |


47
Kegiatan Pembelajaran 3

7. Batang
penggerak
8. Poros engkol

Gambar 2. 1 Kompresor torak tegak lurus

Cara kerjanya Kompresor torak tegak lurus adalah:

LANGKAH HISAP LANGKAH TEKAN

1) Katup hisap terbuka, akibat 1) Katup tekan terbuka, tekanan akibat


hisapan dari torak torak terhadap pendingin zat

2) Zat pendingin masuk kedalam 2) Katup hisap tertutup


silinder
3) Katup tekan tertutup

Gambar 2. 2 Cara kerja kompresor torak gerak lurus

Konstruksi katup dan dudukannya :

48 | Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


Teknik Kendaraan Ringan KK I

Gambar 2. 3 Konstruk katup dan dudukannya kompresor torak gerak lurus.


Pada waktu langkah menghisap katup hisap melengkung ke bawah
akibatnya hisapan torak dan saluran hisap terbuka, sebaliknya pada
langkah tekan, katup tekan akan melengkung ke atas.

2.1.2 Kompresor torak gerak memanjang

Kompresor model ini akan terlihat diameternya lebih kecil dan badan tidak terlalu
panjang.

Keterangan gambar :
1. Torak
2. Roda gigi gerak putar
3. Piring dudukan goyang
4. Bantalan piring
5. Roda gigi gerak putar dan
goyang

6. Poros kompresor
Gambar 2. 4 Kompresor torak gerak memanjang.

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan |


49
Kegiatan Pembelajaran 3

2.1.3 Kompresor torak gerak aksial


(berlawanan).

Dengan mekanisme piring goyang, gerakan todak dapat diatur berlawanan,


kompresor ini badannya panjang dari kompresor gerak torak memanjang,
oleh karena itu cocok dipasang pada ruangan mesin yang kecil/sempit
tetapi cukup besar untuk arang yang memanjang.

Keterangan gambar :

1. Silinder
2. Torak
3. Bola baja
4. Poros
5. Bantalan
6. Piring goyang

Gambar 2. 5 Kompresor torak gerak aksial (berlawanan).

2.1.4 Kompresor Torak Gerak Radial.

Agar gerakan torak pada silinder dapat menuju ke arah diameter luar kompresor,
maka dipasang sebuah eksentrik pada poros kompresor, kompresor jenis ini
akan lebih baik dipasang pada ruang mesin yang sempit tetapi cukup luas pada
arah diameter kompresor.

50 | Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


Teknik Kendaraan Ringan KK I

Gambar 2. 6 Kompresor Torak Gerak Radial.

Gambar 2. 7 Cara kerja kompresor torak gerak radial.

2.1.5 Kompresor gerak torak menyudut.

Kompresor ini hampir sama dengan kompresor gerak torak tegak lurus hanya
gerakan torak dan batang penggeraknya dibuat menyudut (V).

Kerugian kompresor model torak :

a. Momen putar yang diperlukan tidak merata maka kejutan/getaran lebih besar

b. Bentuk dan konstruksi lebih besar dan memakan tempat

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan |


51
Kegiatan Pembelajaran 3

Keuntungan :

a. Dapat dipakai untuk segala macam jenis AC

b. Konstruksi lebih tahan lama

Untuk mengurangi kerugian akibat getaran maka kompresor model torak dibuat
bersilinder banyak.

2.2 Kompresor model rotary

Gerakan rotor di dalam stator kompresor akan menghisap dan menekan zat
pendingin,kompresor berfungsi untuk menaikkan tekanan refrigeran, kompresor
menghisap refrigeran bertekanan rendah dari evaporator dan memampatkannya
sampai 100 – 250 psi, dengan bertambahnya tekanan refrigeran tersebut maka
suhu refrigeran akan bertambah, uap refrigeran yang bertekanan tinggi dalam
kondensor lebih cepat mengembun dengan cara melepas panas ke
sekelilingnya.

Kompresor AC perlu diberi pelumas, fungsi pelumas pada kompresor tersebut


terutama adalah untuk melumasi bantalan pada kompresor dan melumasi bagian
bagian yang bergesekan, oli yang digunakan pada kompresor bukan sembarang
oli tetapi oli khusus karena oli tersebut beredar dalam sistem AC bersama
dengan zat pendingin.

Rotor adalah bagian yang berputar di dalam stator, rotor terdiri dari dua baling
baling. Langkah hisap terjadi saat pintu masuk mulai terbuka dan berakhir
setelah pintu masuk tertutup, pada waktu pintu masuk sudash tertutup dimulai
langkah tekan, sampai katup pengeluaran membuka, sedangkan pad apintu
masuk secara bersamaan sudah terjadi langkah hisap demikian seterusnya.

52 | Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


Teknik Kendaraan Ringan KK I

Gambar 2. 8 Kompresor rotary.

Gambar 2. 9 Cara kerja kompresor rotary.

Keuntungan :

1) Karena setiap putaran menghasilkan langkah langkah hisap dan tekan secara
bersamaan maka momen putar lebih merata akibatnya getaran/kejutan lebih
kecil

2) Ukuran dimensinya dapat dibuat lebih kecil dan menghemat tempat.

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan |


53
Kegiatan Pembelajaran 3

Kelemahan :

1) Sampai saat ini hanya dipakai untuk sistem AC yang kecil saja sebab pada
volume yang besar, rumah dan rotornya harus besar pula dan kipas pada
rotor tidak cukup kuat menahan gesekan.

2.3 Kondensor.

Kondensor ditempatkan didepan radiator, kondensor berfungsi untuk


mendinginkan gas refrigeran sehingga terkondensasi menjadi cair dengan
tekanan yang tinggi, setelah cair refrigeran mengalir ke receiver dehidrator,
pendinginan yang dilakukan kondensor berasal dari aliran udara oleh kipas
radiator. Jumlah panas yang dilepaskan refrigerasi dalam kondensor sama
dengan panas yang diserap dalam evaporator ditambah panas kerja yang
diperlukan kompresor untuk menekan refrigeran, makin banyak panas yang
dilepas dalam kondensor makin besar pula efek mendinginkan yang akan
diperoleh dari evaporator.

Dalam kondensor akan terjadi perubahan bentuk zat pendingin, karena


kondensasi yang dilakukan oleh kondensor. Perubahan bentuk itu dari gas
menjadi cair, supaya pendingin/kondensasi dari zat pendingin lebih sempurna
maka pasangan kondensor perlu diperhatikan arah aliran udara yang membantu
proses pendinginan kondensor, pada mobil ditempatkan biasanya di depan
radiator supaya dapat dialiri udara waktu mobil berjalan.

Adakalanya pemasangan kondensor di depan radiator tidak dilengkapi dengan


kipa skipas pendingin, tetapi kipas pendingin mesin diganti dengan yang lebih
besar supaya pendinginan mesin kan dapat dilaksanakan bersama-sama dengan
pendinginan kondensor. Sistem ini merugikan bila sistem AC tidak dipakai,
karena kipas yang besar akan makan daya mekanis mesin akibatnya boros
bahan bakar.

Untuk itu memakai kipas pendingin listrik tersendiri pada kondensor adalah solusi
lain meskipun kondensor dipasang di depan radiator, diatas atap mobil atau
dibawah lantai dan dimana saja memungkinkan.

54 | Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


Teknik Kendaraan Ringan KK I

Gambar 2. 10 Proses perubahan bentuk zat pendingin pada kondensor.

Konstruksi kondensor ada 2 yaitu:Bentuk pipa dan pipi

Bahan konstruksi kondensor ada 2 yaitu:Alumenium dan tembaga

Gambar 2.11 b Kondensor


Gambar 2. 11 a Penempatan kondensor
pada kendaraaan dengan kipas pendingin listrik

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan |


55
Kegiatan Pembelajaran 3

Gambar 2. 12 Jenis-jenis konstruksi kondensor.

2.4 Saringan/Filter

Saringan disebut juga receiver dryer dikonstruksi berupa tabung silinder


yang di dalamnya terdapat sel silica yang menyerap uap air pada zat
pendingin, pada bagian atas saringan kebanyakan dilengkapi dengan kaca
pengontrol untuk melihat zat pendingin yang beredar dalam sistem,
adakalanya pada saringan dipasangkan dua buah saklar yang bekerja
berdasarkan tekanan atau temperatur (saklar memutus bila tekanan atau
temperatur dalam saringan melebihi dari batas maksimal). Kadang-kadang
saringan dilengkapi pula dengan tutup pengaman yang terbuat dari wood
metal, tutup pengaman ini akan cair bila temperatur zat pendingin sudah
melebihi batas yang ditentukan.

Receiver dryer berfungsi untuk menampung refrigeran cair, receiver dryer


dilengkapi dengan filter, desiccant, sight glass dan fusible plug. Filter
berfungsi untuk menyerap uap air dan membersihkan kotoran yang ada
dalam zat pendingin. Fungsi filter tersebut sangat penting sebab jika zat
pendingin kotor akan menyebabkan karat pada komponen komponen sistem
AC. Desiccant berfungsi untuk mencegah terjadinya pembekuan kotoran di
dalam lobang katup ekspansi dan evaporator.

56 | Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


Teknik Kendaraan Ringan KK I

Keterangan gambar :

1. Tutup pengaman
2. Saklar tekanan
3. Kaca pengontrol
(sight glass)
4. Filter penyaring
5. Sel silica

Gambar 2. 13 Filter /Saringan.


2.5 Kopling Magnet.

Supaya hubungan kompresor dengan motor penggeraknya dapat diputuskan dan


dihubungkan (pada saat AC dihidupkan dan dimatikan), maka kita perlukan
sebuah kopling magnet yang dipasang pada poros kompresor bersama roda puli.

Kopling magnet berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin


ke puli kompresor

Prinsip kerja kopling magnit dapat dilihat pada gambar berikut.

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan |


57
Kegiatan Pembelajaran 3

Bila saklar dihubungkan, maka arus akan mengalir


dari positip baterai melalui sekering ke kumparan magnet listrik terus menuju ke
negatip baterai, sehingga kumparan magnet listrik akan menjadi magnet, magnet
listrik akan menarik pelat penekan sampai berhubungan dengan roda puli,
dengan demikian maka poros kompresor terputar. Pada waktu saklar diputuskan
maka arus listrik akan berhenti, sehingga kemagnetanpun hilang sehinnga pegas
pelat pengembali akan menarik pelat penekan sehingga putaran motor pengerak
terputus dari poros kompresor, putaran motor penggerak hanya memutar puli
saja.

Keterangan gambar :

1. Sakelar

2. Pelat penekan

3. Roda puli

4. Poros Kompresor

5. Gulungan maknet listrik

Gambar 2. 14 Konstruksi dan cara kerja kopling magnet.

2.6 Evaporator

Evaporator berfungsi sebagai pendingin udara, evaporator berbentuk tabung


panjang bolak balik pada sudu sudu pendingin, sudu sudu pendingin tersebut
menerima hembusan udara dan kipas listrik sehingga suhunya naik, akibatnya
suhu refrigeran naik dan mendidih, hal ini berarti panas yang terkandung dalam
udara diserap oleh refrigeran, udara dingin tersebut kemudian dihembuskan ke
ruangan, evaporator menghilangkan lembab udara yang mlalui sudu sudu.

58 | Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


Teknik Kendaraan Ringan KK I

Suhu evaporator mempengaruhi efisiensi pendinginan, jika suhu evaporator


lebih rendah dari 0oC akan terjadi pembekuan pada pipa pipa evaporator,
pembekuan tersebut mengurangi efisiensi pendinginan, suhu evaporator yang
normal antara 0,5oC sampai 15, 6oC.

Suhu pipa evaporator dapat diatur dengan menggunakan saklar termostatik, jika
suhu evaporator di bawah 0°C saklar termostatik akan memutuskan kopling
maknet kompresor sehingga kompresor tidak bekerja. Cara lain untuk
mengendalikan pembekuan pada evaporator adalah dengan memasang katup
by pass gas panas, katup tersebut dipasang pada pipa pengeluaran evaporator,
gas panas dari katup by pass tersebut menjadi satu dengan zat pendingin
kemudian masuk ke dalam kompresor, dengan adanya gas panas tersebut suhu
evaporator naik sehingga pembekuan dapat dicegah.
Pada rumah evaporator bagian bawah dibuat saluran/pipa untuk keluarnya air
yang mengumpul di sekitar evaporator akibat udara yang lembab, air ini juga
akan membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada akisi kisi evaporator,
karena kotoran itu akan turun bersama air.

Gambar 2. 15 Letak evaporator pada sistem AC mobil.

2.7 Katup Ekspansi

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan |


59
Kegiatan Pembelajaran 3

Katup ekspansi berfungsi untuk mengatur zat


pendingin yang masuk ke evaporator, katup ekspansi dilengkapi pegas katup,
bola termal dan diafragma. Katup ditekan pegas agar selalu menutup sedangkan
bola termal selalu berusaha mendorong katup membuka, diafragma terletak di
atas katup ekspansi dan berhubungan dengan pena pengerak katup, jika pena
katup turun katup membuka dan sebaliknya.

Jika kompresor hidup aliran zat pendingin cair yang bertekanan tinggi masuk dan
katup jarum membuka lebar, ketika kevakuman pada saluran masuk besar
tekanan dalam bola termal sangat tinggi, tekanan ini diteruskan oleh diafragma
lewat pipa kapiler, tekanan bola termal pada diafragma melawan tekanan pegas
katup dan tekanan pipa equalizer sampai diafragma melengkung, lengkungan
diafragma tersebut diteruskan ke katup dengan perantaraan pena penggerak,
katup membuka dan refrigeran dalam evaporator naik karena dipanasi oleh
udara hangat yang melewati evaporator, akibatnya zat pendingin mendidih dan
menjadi gas, gas zat pendingin tersebut mengalir menuju saluran pemasukan ke
kompresor.

Ketika zat pendingin melewati evaporator tekanan saluran isap naik, tekanan ini
mendorong diafragma, jika tekanan dalam bola termal turun hampir sama
dengan kenaikan tekanan dalam saluran isap pegas akan menutup katup, jika
katup tertutup zat pendingin tidak mengalir ke evaporator, tekanan saluran
masuk turun dan suhunya naik. Turunnya tekanan mengurangi kenaikan
equalizer pada diafragma, bersamaan dengan itu tekanan bola termal naik
karena suhu saluran masuk naik, hal ini membuat diafragma melengkung ke
bawah dan membuka katup sehingga zat pendingin lebih banyak masuk ke
evaporator.

2.7.1 Katup ekspansi bentuk siku

60 | Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


Teknik Kendaraan Ringan KK I

Gambar 2. 16 Konstruksi Katup ekspansi bentuk siku dengan katup jarum.

Tabung kontrol, pipa kapiler dan ruangan di atas membram diisi dengan cairan
khusus yang sensitive terhadap perubahan temperatur, tabung kontrol dan pipa
kapiler ini didekatkan dengan pipa keluar evaporator. Bila temperatur evaporator
rendah tekanan cairan di atas membram tidak mampu melawan tekanan pegas,
katup jarum menutup saluran masuk evaporator, penguapan zat pendingin
terhenti sehingga temperatur evaporator akan naik kembali.

Sebaliknya pada saat temperatur evaporator naik, tekanan cairan di atas


membram akan naik pula, sampai melebihi tekanan pegas, katup terdorong ke
bawah, saluran terbuka, suhu evaporator turun kembali, demikian seterusnya.

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan |


61
Kegiatan Pembelajaran 3

Gambar 2. 17 Konstruksi katup ekspansi bentuk siku dengan katup bola

2.7.2. Katup ekspansi bentuk blok

Gambar 2. 18 Konstruksi katup ekspansi bentuk blok

1) Bagian di atas membram adalah cairan yang mengontrol dengan temperatur


pipa keluar evaporator.
2) Di bawah membram pengontrolan dengan tekanan zat pendingin pada pipa
keluar evaporator.

3) Membuka dan menutupnya katup diatur oleh tekanan pegas, tekanan di atas
dan di bawah membram miring tanpa garis bawah

2.8. Komponen Pengaman

62 | Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


Teknik Kendaraan Ringan KK I

Komponen pengaman merupakan bagian yang amat penting karena


bagaimanapun baiknya suatu mesin bekerja tidak menutup kemungkinan terjadi
kecelakaan, komponen pengaman berfungsi untuk mencegah terjadinya
kecelakaan dan melindungi alat kerja, tempat kerja serta pekerja dari musibah.

2.8.1 Saklar tekanan pengeluaran

Saklar tekanan pengeluaran berfungsi untuk mematikan kompresor jika tekanan


pengeluaran turun pada batas tertentu, saklar dapat juga mematikan kompresor
jika suhu udara di bawah ketentuan.

2.8.2 Katup pembuang tekanan

Katup pembuang tekanan terletak pada receiver, katup ini berfungsi untuk
membuang tekanan yang berlebihan, batas tekanan yang diijinkan biasanya
antara 450 sampai 500 psi, jika tekanan dalam kompresor melalui batas batas
tersebut katup akan emmbuka dan membuang tekanan keluar.

2.8.3 Saklar panas

Saklar panas berfungsi untuk mencegah panas dan tekanan yang berlebihan
pada sistem AC, panas yang berlebihan dapat disebabkan oleh kekurangan
pelumasan, kebocoran refrigeran dan sebagainya. Jika suhu sistem AC
berlebihan tabung sensor yang berisi refrigeran menyebabkan diafragma
mengembang dan titik kontak menutup, jika titik kontak saklar panas menutup
kembali terjadi hubungan rangkaian hingga menyebabkan aliran listrik melalui
sekering panas hingga sekering meleleh, akibatnya arus yang ke kopling
kompresor terputus dan kompresor berhenti.

2.8.4 Saklar kipas

Saklar kipas berfungsi untuk membuat kipas bekerja secara otomatis jika suhu
mesin sangat panas, kipas sistem AC ditempatkan di depan kondensor.

2.8.5 Alat pencegah beku

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan |


63
Kegiatan Pembelajaran 3

Alat anti beku berfungsi untuk mencegah terjadinya


pembekuan pada sirip sirip evaporator, terjadinya pembekuan pada sirip sirip
evaporator sangat merugikan karena mengurangi efek pendinginan.

64 | Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


Teknik Kendaraan Ringan KK I

Kegiatan Pembelajaran 3. Instalasi Listrik Sistem


Ac

A. Tujuan Pembelajaran peserta diklat dapat:

1. Menjelaskan rangkaian kopling magnet menjelaskan rangkaian kelistrikan


pada evaporator dengan percaya diri.
2. Menjelaskan fungsi dan rangkaian saklar motor blower dengan penuh
keberanian.
3. Menjelaskan fungsi dan cara kerja thermostat dengan profesional.
4. Menjelaskan fungsi dan cara kerja pengentrol tekanan rendah, tinggi penuh
tanggungjawab.
5. Menjelaskan fungsi dan cara kerja pengentrol temperatur dengan percaya diri.
6. Menjelaskan Rangkaian lengkap rangkaian kelistrikan sistem AC dengan
kreatif.

B. Indikator Pencapian Kompetensi :

1. Penjelasan rangkaian Kopling Magnet,kipas pendingin kondensor


2. Penjelasan fungsi dan rangkaian saklar motor blower
3. Penjelasan fungsi dan cara kerja thermostat
4. Penjelasan fungsi dan cara kerja pengentrol tekanan,rendah,tinggi
5. Penjelasan fungsi dan cara kerja pengentrol temperatur
6. Penjelasan rangkaian lengkap rangkaian kelistrikan sistem AC

C. Uraian Materi

3. Kopling Magnet dan Motor Kipas Pendingin Kondensor.

Kopling magnet yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan poros


kompresor dengan poros mesin, harus dapat bekerja berdasarkan temperatur
evaporator.

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan |


65
Kegiatan Pembelajaran 3

Gambar 3. 1 Kopling magnet dan motor kipas pendingin

Instalasi listrik pada evaporator biasanya terbagi atas komponen komponen


sebagai berikut :

1) Saklar motor blower dan pengatur putaran


2) Termostat

Gambar 3. 2 Evaporator.
Keterangan gambar

1. Saklar termostat (saklar kontrol temperatur)

66 | Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


Teknik Kendaraan Ringan KK I

2. Saklar motor blower


3.1.1.Saklar Motor Blower.

Pengatur putaran motor blower evaporator dilakukan dnegan memasang


tahanan depan.

Untuk motor blower yang besar pengatur yang besar pengatur putaran dilengkapi
pada motor itu sendiri dengan menggunakan sikat arang seperti pada penghapus
kaca

Gambar 3. 3 Rangkaian kelistrikan motor blower dan pengatur putaran

Keterangan gambar:
O - Motor blower mati

L - Motor blower putaran rendah

M - motor blower putaran medium

H - Motor blower putaran tinggi

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan |


67
Kegiatan Pembelajaran 3

3.1.2. Thermostat

Gambar 3. 4 Konstruksi termostat.

Keterangan gambar:
1. Terminal
2. Pipa kontrol temperatur
3. Selektor temperatur

Gambar 3. 5 Cara kerja termostat

Bagian pipa kontrol temperatur diisi dengan cairan yang sentitif terhadap
perubahan suhu evaporator dan piap itu dihimpitkan dengan pipa evaporator.
Bila temperatur evaporator naik, maka tekanan cairan dalam pipa kontrol juga
naik sampai kontak pemutus berhubungan sehingga kompresor dapat bekerja

68 | Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


Teknik Kendaraan Ringan KK I

sampai suhu evaporator turun lagi, tekanan cairan pipa kontrol juga akan turun
demikian seterusnya.

3.2 Sistem Kontrol (Pengaman)

Sistem kontrol pada AC dipasang untuk mencegah kerusakan kerusakan yang


terjadi pad akompresor atau bagian bagian lain apabila terjaid kesalahan
kesalahan dalam instalasi sistem AC. Pengontrol tekanan tinggi
1) Pengontrol tekanan rendah
2) Pengontrol temperatur

3.2.1 Pengontrol Tekanan Tinggi

Komponen ini dipasang pada saluran tekanan tinggi atau pada saringan dalam
keadaan normal kontak akan terhubung, bila tekanan zat pendingin sudah
melebihi kira kira 23 bar kontak akan terbuka, aliran listrik ke kopling maknet
terputus/tidak bekerja.

Gambar 3.6 Saklar tekanan tinggi

3.2.2. Pengontrol Tekanan Rendah

Kontak akan memutuskan hubungan bila tekanan zat pendingin dalam sistem
kurang dari 1,5 bar, karena kebocoran atau pada waktupengisian, volume yang
masih kurang hal ini menyebabkan kompresor cepat panas, pendinginan
kompresor juga dilakukan oleh zat pendingin yang kembali ke saluran hisap,

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan |


69
Kegiatan Pembelajaran 3

karena tekanan zat pendingin kecil maka pendingin


kompresor juga akan sedikit, sementara kompresor terus bekerja akan
menimbulkan kerusakan karena panas.

Gambar 3. 7 Saklar tekanan rendah.

3.2.3. Pengontrol Temperatur.

Tekanan dan temperatur akan selalu berkaitan, tekanan yang tinggi pada zat
pendingin akan mengakibatkan temperaturnya akan tinggi pula, biasanya
sebagai ganti pengontrol tekanan tinggi digunakan pengontrol temperatur, yang
bekerja berdasarkan temperatur, kontak akan memutuskan listrik ke kopling
maknet bila sudah mencapai temperatur tertentu pada zat pendingin.

3.3.Rangkaian Lengkap.

Komponen sistem kontrol (pengaman) biasanya tidak ke tiga-tiganya dipasang


sering dipakai 2 atau 1 saja. Relai mencair massa dengan terminal 50, pada
kumparan fiksasi motor starter dorong sekrup.

Komponen sistem kontrol (pengaman) biasanya tidak ke tiga-tiganya dipasang


sering dipakai 2 atau 1 saja

70 | Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


Teknik Kendaraan Ringan KK I

Gambar 3. 8 Rangkaian lengkap kelistrikan sistem AC.

Saklar mekanis (A) di pasang pada trotel gas atau dimana saja yang
memungkinkan saklar ini berfungsi untuk memutuskan aliran listrik ke kopling
magnet pada waktu motor putaran idle. Ada juga pengganti saklar mekanis ini
dipasang sebuah relai elektronika yang dapat menghubung dan memutuskan
aliran listrik ke kopling magnet berdasarkan induksi dari koil pengapian, relai
secara otomatis akan memutus aliran listrik ke kopling magnet pada waktu
putaran idle.

Relai mencari massa dengan terminal 50, pada kumparan fiksasi motor starter
dorong sekrup, agar pada saat motor starter bekerja aliran listrik ke kopling
magnet dan kipas kondensor terputus.

Ke kopling magnit

Ke 1(-) koil pengapian

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan |


71
Kegiatan Pembelajaran 3

Gambar 3. 9 Auto relay pada sistem AC.

Sekerup penyetel berfungsi untuk mengatur cepat atau lambatnya kopling


maknet menghubung sesuai dengan putaran motor.

Kedua cara di atas dipakai bila pada karburator tidak dilengkapi dengan sistem
idle up yang berfungsi untuk meninggikan putaran stasioner motor pada saat
sistem AC dihidupkan.

Gambar 3. 10 Idle Up pada sistem AC.

Bila sistem AC dihidupkan katup elektro magnetis akan terbuka, kevakuman di


bawah trotel akan menarik membram ke atas dan membuka trotel sedikit daya
motor waktu stasioner bertambah.

D. Aktivitas Pembelajaran

Setelah selesai pembelajaran, Anda hendaknya

1. Mengidentifikasi rangkaian kelistrikan kopling magnet, motor kipas pendingin


kondensor,evaporator,motor blower dengan penuh keberanian.

72 | Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


Teknik Kendaraan Ringan KK I

2. Mengidentifikasi fungsi dan kerja thermostat,pengontrol tekanan


tinggi,tekanan rendah dan temperature dengan percaya diri.

3. Model,alat bantu mengajar atau Teaching Aids seyogyanya selalu siapkan


dalam pembelajaran. Selain itu Anda perlu sekali mengidentifikasi
macammacam kelistrikan sistem AC penuh tanggungjawab dengan penuh
disiplin.

LK 03-01 Rangkaian kelistrika sistem AC

Gambarkan rangkaian kelistrikan konvensiaonal sistem AC dengan pengendali


negatif!

No. Rangkaian motor blower Rangkaian kopling magnet dan


ekstra fan

E. Latihan/Kasus/Tugas

1. Jelaskan rangkaian kopling magnet dan motor kipas pendingin kondensor!


2. Sebutkan 2 komponen pada kelistrikan evaporator!
3. Jelaskan fungsi dan rangkaian saklar motor blower!
4. Jelaskan fungsi tahanan depan motor blower!

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan |


73
Kegiatan Pembelajaran 3

5. Jelaskan fungsi thermostat!


6. Jelaskan cara kerja thermostat!
7. Jelaskan fungsi dan cara kerja pengentrol tekanan tinggi!
8. Jelaskan fungsi dan cara kerja pengentrol tekanan rendah!
9. Jelaskan fungsi dan cara kerja pengentrol temperatur!
10. Jelaskan fungsi auto relay!

F. Rangkuman

Kopling magnet yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan poros


kompresor dengan poros mesin

Instalasi listrik pada evaporator terbagi atas komponen komponen sebagai


berikut :

1) Saklar motor blower dan pengatur putaran


2) Termostat
Pengatur putaran motor blower evaporator dilakukan dengan memasang
tahanan depan.

Pengontrol Tekanan Tinggi bila tekanan zat pendingin sudah melebihi 23 bar
kontak akan terbuka, aliran listrik ke kopling magnet terputus/tidak bekerja.

Pengontrol Tekanan Rendah Kontak akan memutuskan hubungan bila tekanan


zat pendingin dalam sistem kurang dari 1,5 bar.

Rangkaian lengkap kelistrikan sistem AC.

Relai elektronika yang dapat menghubung dan memutuskan aliran listrik ke


kopling magnet berdasarkan induksi dari koil pengapian, relai secara otomatis
akan memutus aliran listrik ke kopling magnet pada waktu putaran idle. Sistem
idle up yang berfungsi untuk meninggikan putaran stasioner motor pada saat
sistem AC dihidupkan.

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Guru setelah menyelesaikan latihan dalam modul ini diharapkan mempelajari


kembali bagian-bagian yang belum dikuasai dari modul ini untuk dipahami secara

74 | Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan


Teknik Kendaraan Ringan KK I

mendalam sebagai bekal dalam melaksanakan tugas keprofesian guru dan


untuk bekal dalam mencapai hasil pelaksanaan uji kompetensi guru dengan
ketuntasan minimal materi 80%.

Setelah mentuntaskan modul ini maka selanjutnya guru berkewajiban mengikuti


kegiatan pembelajaran ke-4 mengenai zat pendingin/zat pendingin

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan |


75
Kegiatan Pembelajaran 4. Zat Pendingin/Refrigerant

A. Tujuan Pembelajaran Peserta diklat dapat:

1. Menjelaskan jenis-jenis zat pendingin dengan percaya diri.


2. Menjelaskan tekanan zat pendingin pada saat sistem AC mobil bekerja normal
dengan penuh keberanian.
3. Menjelaskan fungsi,syarat,langkah memvakum sistem AC dengan profesional.
4. Menjelaskan syarat,cara mengisi zat pendingin melalui tekanan tinggi penuh
tanggungjawab.
5. Menjelaskan syarat, cara mengisi zat pendingin melalui tekanan rendah dengan
percaya diri.
6. Menjelaskan cara mengontrol pengisian zat pendingin jika sudah penuh dengan
profesional.

B. Indikator Pencapian Kompetensi :

1. Penjelasan jenis-jenis zat pendingin


2. Penjelasan tekanan zat pendingin pada saat sistem AC mobil bekerja normal.
3. Penjelasan fungsi,syarat,langkah memvakum sistem AC
4. Penjelasan syarat,cara mengisi zat pendingin melalui tekanan tinggi
5. Penjelasan syarat, cara mengisi zat pendingin melalui tekanan rendah
6. Penjelasan cara mengontrol pengisian zat pendingin jika sudah penuh

C. Uraian Materi

4. Zat Pendingin R-12 .

Dalam sistem AC mobil zat pendingin yang digunakan saat ini adalah zat
pendingin 12 (diflourdichlormethan), yang diberi kode R-12,namun akibat dampak
negatip yang ditimbulakan R12 yang merusak lapisan ozon dan menimbulkan
pemanasan global diganti dengan R134a (dimana R adalah singkatan dari

|71
Kegiatan Pembelajaran 5

refrigerant), sedangkan pada sistem AC yang lain


seperti AC pada gedung-gedung sering dipakai zat pendingin 22 atau R-22.

Refrigerant adalah nama dagang untuk komponen zat pendingin yang tidak
mengandung unsur logam, ada beberapa macam zat pendingin yang merupakan
satu produk “ Du Pont”, yaitu Zat pendingin 11 (R11), Zat pendingin 12 (R12), Zat
pendingin 13 (R13), Zat pendingin 22 (R22), Zat pendingin 113

(R113) dan sebagainya. Refrigerant cukup baik digunakan sebagai zat pendingin
sebab memiliki sifat sifat :

1) Tidak mengandung unsure yang dapat merusak makanan, tanaman dan kain.
2) Tidak beracun.
3) Tidak mengganggu kesehatan.
4) Tidak dapat meledak.
5) Tidak berbau menyengat.
6) Titik didihnya ideal.

Zat pendingin termasuk gas yang penting dalam sistem AC, penanganan zat
pendingin untuk kepentingan penyejuk udara harus hati hati, hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menangani zat pendingin adalah :

1) Tabung zat pendingin sebaiknya disimpan pada posisi berdiri dan dalam ruang
yang sejuk, kering dan tidak lembab.
2) Tabung zat pendingin harus disimpan di ruangan yang tidak kena sinar
matahari langsung dan tidka mudah menimbulkan karat.
3) Jika zat pendingin hendak digunakan tabung zat pendingin harus dihubungkan
dnegan pipa atau selang, cegah jangan sampai terjadi kebocoran pada
sambungan.
4) Bila tabung telah dikosongkan lepaskan penghubungnya dan tutup kembali
katupnya dengan baik.
5) Pengamanan katup yang terletak di bagian dalam jangan dibuka kecuali sangat
diperlukan.
6) Tidak boleh memindah gas zat pendingin ke tabung lain sebab ada
kemungkinan tabung lain telah kotor dan tercemar oleh virus yang dapat
mengurangi kualitas gas zat pendingin.

72 |
7) Jangan melakukan pemaksanaan dalam membuka katup tabung zat
pendingin lebih baik menggunakan alat khusus.

8) Pada waktu mengosongkan tabung kendorkan sedikit mur yang ada pada
bagian katup untuk memudahkan gas keluar.

Pada R-22 kenaikan tekanan karena pengaruh temperatur akan lebih tinggi
dibandingkan dengan R134a, dengan demikian pada sistem AC atau sistem
pendingin lainnya yang menggunakan R-22 akan diperlukan instalasi pipa-pipa
yang kuat dan tahan terhadap kenaikan tekanan yang lebih besar. Kompresor yang
terpasang pada mesin mobil serta komponen-komponen yang lain pada bagian
bodi menyebabkan instalasi sistem AC mobil mengalami getaran-getaran dan
mengharuskan pemakaian pipa/selang karet fleksibel serta pertimbangan panas
pada ruangan kendaraan maka saat ini R134a tetap dipakai pada sistem AC mobil
karena kenaikan tekanan akibat pengaruh temperatur tidak begitu cepat seperti R-
22.

Dalam instalasi sistem AC mobil yang bekerja normal, tekanan saluran hisap
kompresor 1,5 – 2 bar (21 – 29 psi). Dalam saluran tekan zat pendingin bertekanan
14,5-15 bar (200 – 213 psi) pada putaran mesin  2000 rpm seperti gambar 4.1 di
bawah ini. Bila data di atas tidak diperoleh maka sudah dapat ada kesalahan
kerusakan pada sistem.

Gambar 4. 1 Tekanan kerja sistem AC mobil.

|73
Kegiatan Pembelajaran 5

4.1. Pengisian Zat pendingin.

Sebelum pengisian zat pendingin dilakukan terlebih dahulu system AC. di vakum,
hal ini bertujuan untuk menghilangkan/menghisap uap air yang beredar dalam
sistem.

Pekerjaan ini harus dilakukan pada setiap pengisian sistem yang sudah kosong
atau habis atau sistem yang baru pertama kali diisi.

Lamanya pengosongan/kevakuman 15 menit.

Kran tekanan tinggi dan tekanan rendah dibuka sehingga udara dan uap air dapat
dikeluarkan dari dalam sistem AC. oleh pompa vakum.

Udara yang mengandung uap air akan mempercepat proses pembekuan zat
pendingin di dalam sistem akibatnya saluran saluran akan tersumbat es.

Gambar 4. 2 Memvakum AC
Cara pengisian :
1) Mengisi pada saluran tekanan tinggi
2) Mengisi pada saluran tekanan rendah
Untuk mengetahui penuh atau tidaknya sistem AC waktu diisi ada 3 cara, yaitu :

74 |
1) Dengan melihat pada gelas/kaca kontrol saringan.
2) Dengan melihat tekanan.
3) Mengisi sesuai dengan berat zat pendingin yang masuk ke dalam sistem
menurut buku manual.
4.1.1. Mengisi Melalui Saluran Tekanan Tinggi.

Untuk pekerja yang belum begitu berpengalaman, lebih baik mengisi zat pendingin
pada tekanan tinggi, karena selama pengisian kompresor tidak bekerja menekan
zat pendingin berbentuk cair.

1) Tekanan zat pendingin pada tabung harus dinaikkan dengan cara memanaskan
zat pendingin dalam alat pengisian khusus (charging station)

2) Kran tekanan rendah ditutup dan tekanan tinggi dibuka

3) Tabung zat pendingin dibalik agar yang masuk ke dalam sistem adalah zat
pendingin cair

4) Dengan cara ini katup dan bagian lain kompresor tidak bekerja berat karena
cairan itu tidak akan kembali ke ruangan kompresor tetapi terus mengalir ke
kondensor.

Gambar 4. 3 Pengisian zat pendingin melalui tekanan tinggi.

4.1.2 Mengisi Melalui Saluran Tekanan Rendah.

|75
Kegiatan Pembelajaran 5

Pengisian dilakukan pada saluran hisap pada


kompresor :

1) Kran tabung zat pendingin dibuka, kran saluran tekanan tinggi ditutup.

2) Kran tekanan rendah manometer dibuka sedikit/pelan pelan saja agar zat
pendingin yang masuk berupa gas, sesuai dengan keadaan zat pendingin
yang masuk pad aslauran hisap kompresor pada waktu sistem bekerja normal.

3) Tabung zat pendingin tidak boleh dibalik karena tabung yang terbalik
menyebabkan zat pendingin masuk berbentuk cair akibatnya kompresor lebih
cepat rusak.

4) Karena tekanan saluran hisap kompresor cukup rendah maka pengisian pada
saluran hisap ini lebih mudah dilakukan tetapi keamanan pada kompresor
kurang terjamin.

Gambar 4. 4 Pengisian zat pendingin melalui tekanan rendah.

76 |
4.2 Supaya penuhnya pengisian zat pendingin ke dalam sistem
dapat diketahui ada tiga cara yang dapat dilakukan :

4.2.1 Dengan melihat pada gelas/kaca kontrol saringan.

1) Sistem yang terisi penuh pada putaran mesin di atas 2000 rpm tidak akan
terlihat gelembung gelembung zat pendingin pada gelas control.

2) Gelembung gelembung zat pendingin yang terlihat pada gela skontrol


menunjukkan pengisian yang kurang dan bila dilihat tekanannya dengan
manometer maka akan terlihat tekanannya belum tercapai sesuai data.

Gambar 4. 5 Gelembung zat pendingin pada gelas/kaca kontrol saringan zat


pendingin.
4.2.2 Dengan manometer.

Tekanan zat pendingin dalam sistem dapat dilihat pada manometer manometer :
1) Bila tekanan pada saluran tekanan rendah sudah menunjukkan 1,5 – 2 bar (21
– 29 psi) dan saluran tekanan tinggi 14, 5 – 15 bar (200 – 213 psi), hal ini
menunjukkan sistem sudah terisi penuh.

2) Cara ini dapat dilakukan bila kita sudah memastikan sistem AC bekerja secara
normal.

|77
Kegiatan Pembelajaran 5

Gambar 4. 6 Tekanan zat pendingin dalam sistem dapat dilihat pada manometer.

Kedua metode diatas lebih cepat dan praktis untuk dilakukan akan tetapi kita tidak
dapat mengetahui berat/banyaknya zat pendingin yang diisikan dalam sistem.

4.2.3 Mengisi sesuai dengan berat zat pendingin yang masuk ke dalam
sistem menurut buku manual.

Cara ini dilaksanakan bila ada ketentuan berat zat pendingin yang harus diisikan
ke dalam sistem AC. Yang paling sederhana cara ini dapat dilakukan dengan cara
yaitu dengan mengukur berat tabung zat pendingin sebelum proses pengisian
dilakukan, berat zat pendingin yang masuk ke dalam sistem dapat ditentukan
dengan berkurangnya berat tabung zat pendingin.

4.3 Pemeriksaan Pengisian Zat pendingin.

Pemeriksaan pengisian zat pendingin dilakukan dengan menghubungkan selang


selang dari manometer ke katup-katup kompresor, meter meter menunjukkan
tekanan rendah dan tekanan tinggi, jika pada saat mesin mati dan suhu ruang
tekanan lebih kecil dari 100 psi berarti zat pendingin telah keluar dari sistem
(terdapat kebocoran).

78 |
Hidupkan mesin dan sistem AC pada putaran 2000 rpm, posisikan saklar kontrol
temperatur AC pada kontrol maksimum, bandingkan hasil pemeriksaan dengan
tabel berikut :

Tabel 4. 1 Pemeriksaan tekanan pada sistem AC


No Tekanan Tekanan Penyebabnya
tinggi rendah

1 Normal Normal Sistem AC normal

2 Terlalu tinggi Terlalu tinggi Kipas pendingin tidak berputar,


udara sangat panas, udara ke
kondensor terhambat,zat pendingin
terlalu banyak

3 Terlalu rendah Terlalu rendah Kurang zat pendingin,kebocoran zat


pendingin

4 Normal Terlalu rendah Motor blower berputar terlalu lambat,


tidak sampai ada pembekuan dalam evaporator
vakum
akibat dari evaporator terlalu kotor

5 Normal Terlalu tinggi Katup ekspansi terbuka terus,pipa


kapiler katup ekspansi tidak
menempel pada pipa saluran keluar
evaporator

6 Normal Terlalu rendah Filter jenuh


dan bergetar

7 Normal Vakum Katup ekspansi menutup terus,


receiver tersumbat.

Pemeriksaan melalui gelas pengintai (sight glass) :


1) Hidupkan mesin pada 2000 rpm.

|79
Kegiatan Pembelajaran 5

2) Posisikan AC pada kontrol maksimum.


3) Lihat refrigeran melalui gelas pengintai.
4) Jika terdapat busa terus menerus berarti pengisian kurang.
5) Jika tidak terdapat busa sama sekali mungkin refrigeran penuh atau kosong.

80 |
Kegiatan Pembelajaran 5. Mendiagnosa Gangguan
Pada Sistem Ac

A. Tujuan Pembelajaran Peserta diklat dapat:

1. Menjelaskan cara mengontrol temperatur di dalam ruangan kendaraan dengan


percaya diri.
2. Menjelaskan cara mengontrol di ruang mesin dengan penuh tanggungjawab.
3. Menjelaskan cara mendiagnosa gangguan dengan manometer dengan penuh
keberanian.
4. Menjelaskan cara mendiagnosa gangguan melalui kaca pengontrol saringan
dengan profesional.
5. Menjelaskan cara mengontrol kebocoran zat pendingin dengan semangat.

B. Indikator Pencapian Kompetensi :

1. Penjelasan cara mengontrol temperatu di dalam ruangan kendaraan


2. Penjelasan cara mengontrol di ruang mesin
3. Penjelasan cara mendiagnosa gangguan dengan manometer
4. Penjelasan cara mendiagnosa gangguan melalui kaca pengontrol saringan
5. Penjelasan cara mengontrol kebocoran zat pendingin

C. Uraian Materi

5.Mendiagnosa gangguan pada sistem AC

Mendiagnosa gangguan pada sistem AC memerlukan langka yang tersistimatis


dan alat pelindung diri (APD) supaya perkerjaan yang dilakukan dapat berjalan
dengan baik, Selalu gunakan kaca mata dan sarung tangan pada waktu melepas
slang manometer dari kedua katup / ventil servispelayanan (servis valve, Pada
saat melepas slang manometer, refrigerant akan tersemprot keluar, kemungkinan
mengenai mata dan kulit.

|81
Kegiatan Pembelajaran 5

Gambar 5. 1 Standart keselamatan kerja

Temperatur zat pendingin yang keluar tersebut sangat rendah (di bawah 0ºC)
dapat menimbulkan luka seperti terbakar dan kejang otot.

5.1 Mengontrol di dalam ruang kendaraan.

Gambar 5. 2 Pengontrolan aliran udara sejuk pada kendaraan.

Gambar 5. 3 Pengukuran temperatur udara yang dihembuskan oleh motor


blower.

82 |
Periksa kekendoran sabuk (V -belt )
antara roda puli kopling magnet
kompresor dengan roda puli poros
engkol.

1) Pemeriksaan dapat dilakukan


dengan tangan.

2) Bila kekendoran sabuk


sesuai spesifikasi.

3) Periksalah dengan menggunakan alat

Gambar 5. 4 Pemeriksaan ketegangan khusus seperti gambar. Setel sabuk sabuk (


V-belt) menurut spesifikasi buku manual.

4) Hidupkan sistem AC dengan putaran mesin diatas 2000 rpm, kontrol


sirkulasi udara dingin pada setiap saluran, periksa fungsi pengatur putaran
motor blower.

5) Hembusan udara dingin harus hampir merata pada setiap saluran

6) Kontrol temperatur udara dari saluran : sistem AC yang bekerja baik


temperatur udara pada saluran evaporator 4° – 6 oC dengan temperatur
udara luar 30° – 35oC.

5.2 Kontrol di ruang mesin.

Puli Kompresor

|83
Kegiatan Pembelajaran 5

Gambar 5. 5 Pemeriksaan ketegangan sabuk dengan alat khusus.

Gambar 5. 6 Pemeriksaan penyebab kebocoran pada


pipa.

Kebocoran oli pada poros kompresor akan terlihat di bagian bawah poros antara
kopling magnet dengan kompresor, berwarna kuning dan kotor.

1) Lepas kompresor bila kebocoran oli dapat dipastikan dari poros kompresor

2) Kebocoran oli pada sambungan-sambungan juga akan terlihat berwarna kuning


dan kotor

3) Kebocoran oli akan disertai dengan kebocoran zat pendingin.

4) Perbaiki dan keraskan sambungan yang bocor, pengerasan yang berlebihan


mengakibatkan pipa jadi rusak/pecah

5) Periksa kotoran yang menempel pada kisi-kisi kondensor.

84 |
6) Bila terdapat kotorankotoran bersihkan dengan semprotan
air

Gambar 5. 7 Pembersihan kondensor.

Kotoran pada kondensor akan menghalangi pendinginan kondensor, akibatnya


sistem AC terasa kurang dingin.

1) Pasangkan slang manometer


pada katup pelayanan tekanan
rendah dan tekanan
tinggi kompresor atau pada
katup pelayanan tekanan
tinggi saringan, tutup kedua
kran manometer.

Gambar 5. 8 Pemasangan manometer pada


sistem AC
2) Pada waktu sistem AC tidak bekerja, besar tekanan tinggi dan tekanan rendah
harus sama.

3) Hidupkan sistem AC dengan putaran mesin 2000 rpm, lihat besar tekanan
yang ditunjukkan oleh kedua manometer.

|85
Kegiatan Pembelajaran 5

Sistem AC yang bekerja baik besar tekanannya harus :

1) Tekanan 1,5 - 2 bar (21 – 29 psi) pada saluran tekanan rendah.

2) Tekanan 14,5 – 15 bar (200 – 213 psi) pada saluran tekanan tinggi.

Bila dalam pengontrolan ini tekanan yang ditunjukkan manometer tidak sesuai
dengan data di atas, maka pasti ada kesalahan-kesalahan yang terjadi pada
sistem, untuk memastikan kesalahan.

Periksa kebocoran oli pada poros kompresor dan pada sambungan sambungan
instalasi pipa, kebocoran oli pad aporos kompresor akan terlihat di bagian bawah
poros antara kopling maknit dengan kompresor, warna kuning dan kotor.

1) Lepas kompresor bila kebocoran oli dapat dipastikan dari poros kompresor.

2) Kebocoran oli pada sambungan juga akan terlihat berwarna kuning dan kotor,
kebocoran oli akan disertai dengan kebocoran zat pendingin.

Gambar 5. 9 Kebocoran selang/pipa pada sistem AC.

3) Perbaiki dan keraskan sambungan yang bocor, pengerasan yang berlebihan


mengakibatkan pipa jadi rusak/pecah

86 |
4) Pasangkan selang manometer pad akatup pelayanan tekanan rendah dan
tekanan tinggi kompresor atau pada katup pelayanan tekanan tinggi saringan,
tutup kedua keran manometer.

5) Pada waktu sistem AC tidak bekerja, besar tekanan tinggi dan tekanan rendah
harus sama

6) Bila saluran tekanan tinggi dari saluran tekanan rendah hal ini berarti katup
ekspansi sellau menutup

7) Hidupkan sistem AC dengan putaran mesin sekitar 2000 rpm, lihat pula besar
tekanan yang ditunjukkan oleh kedua manometer

8) Bila dalam pengontrolan ini tekanan yang ditunjukkan manometer tidak sesuai
maka pasti ada kesalahan kesalahan yang terjadi pada sistem.

5.3 Diagnosa Gangguan dengan Manometer

5.3.1 Sistem AC normal

Sistem AC bekerja normal jika tekanan pada saluran tekanan rendah dan saluran
tekanan tinggi mencapai:
1) TR = 1,5 – 2 bar (21 – 29 psi)
2) TT=14,5 – 15 bar (200 – 213 psi).
Keterangan :

TR = Kran manometer tekanan rendah


(warna biru)
TT = Kran manometer tekanan tinggi
(warna merah)

Gambar 5. 10 Penunjukan

manometer pada saat sistem AC


bekerja normal

|87
Kegiatan Pembelajaran 5

5.3.2 Sistem AC tidak normal 2) Kebocoran refrigerant

Perbaikan:

1) Periksa kebocoran
2) Tambah isi refrigerant dalam sistem

TR = tekanannya kosong/vakum
TT = tekanannya kecil sekali

Gambar 5. 11 Penunjukan
manometer pada saat TR dan TT
rendah Diagnosa :

1) Pengisian refrigerant terlalu


sedikit
2) Evaporator kotor, aliran dari motor

blower terhambat sehingga terjadi

pembekuan dalam evaporator

Perbaikan:

1) Periksa kerja motor blower


2) Bersihkan dan vakum system
3) Isi refrigerant kembali
Gambar 5. 12 Penunjukan manometer
pada saat TR vakum dan
TT rendah

Diagnosa :

1) Pengisian refrigerant masih


kurang

88 |
Pada waktu sistem AC bekerja suatu
ketika TR jadi naik dan TT turun.

Diagnosa :

1) Filter yang sudah tua tidak


mampu lagi menyerap uap air,
akibatnya pipa evaporator
tersumbat oleh es

2) Evaporator yang kotor akan


menghambat aliran udara juga
Gambar 5. 13 Penunjukan manometer
akan mengakibatkan hal yang
pada saat TR jadi vakum dan TT
sama
turun.

Perbaikan :

1) Ganti filter
2) Bersihkan evaporator
3) Periksa kerja motor blower

Pada waktu sistem AC bekerja TR


naik TT turun

Diagnosa :

1) Kerusakan pada kompresor,


2) Kebocoran katup-katup,
3) Kebocoran torak,
Gambar 5. 14 Penunjukan
4) Cincin torak dengan
manometer TR naik TT turun.
silinder kompresor

Perbaikan :

Perbaiki atau ganti kompresor

|89
Kegiatan Pembelajaran 5

Pada waktu sistem AC bekerja TR dan TT

lebih besar

Diagnosa :

1) Pengisian refrigerant terlalu


banyak
2) Pendinginan kondensor kurang
3) Pemasangan kondensor salah
(terbalik)

Gambar 5. 15 Penunjukan
manometer TR naik TT naik.

Perbaikan :

1) Kurangi isi refrigerant


2) Bersihkan kondensor, periksa kerja kipas listrik kondensor, periksa dan
betulkan pemasangan kondensor
3) Kurangi refrigerant

5.4 Diagnosa Gangguan Melalui Kaca Pengontrol Saringan.

5.5 Mengontrol Kebocoran Zat pendingin.

Kontrol kebocoran zat pendingin pada setiap sambungan instalasi pipa dengan
busa sabun atau dengan nyala api spritus,kebocoran zat pendingin (refrigerant)
penyebabkan nyala api kompor menjadi besar dan berubah warna dari biru
menjadi kuning kemerah-merahan.

Slang kontrol kompor harus didekatkan pada bagian bawah sambungan instalasi
pipa yang akan dikontrol, karena sifat gas zat pendingin selalu turun.

90 |
Gambar 5. 16 Kompor nyala api Spritus

Mengontrol kebocoran zat pendingin juga dapat dilakukan dengan detektor


elektronik yang lebih sensitive, kebocoran zat pendingin mengakibatkan frekuensi
bunyi detektor semakin cepat.

Gambar 5. 17 Detektor kebocoran

|91

Anda mungkin juga menyukai