Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA BERUPA PEMENUHAN CAIRAN


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan Dasar Praktik Klinik

Dosen Pengampu:
Ir Ir Khairiyah Prapahlawanti, SST, M.Keb

Disusun Oleh:
Adel Lia Putri Lestari (P20624123001)
Salwa Permata Putri H (P20624123033)
PROGRAM STUDI KEBIDANAN JURUSAN DIII KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
TASIKMALAYA AKADEMIK 2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang "Kebutuhan Dasar Manusia
Berupa Pemenuhan Cairan".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
LATAR BELAKANG...................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................................5
KEBUTUHAN CAIRAN TUBUH BAGI MANUSIA...................................................................................5
PERPINDAHAN CAIRAN......................................................................................................................6
JENIS CAIRAN YANG ADA DI DALAM TUBUH MANUSIA.....................................................................8
GANGGUAN/MASALAH KEBUTUHAN CAIRAN...................................................................................8
KEBUTUHAN ELEKTROLIT...................................................................................................................9
KOMPOSISI ELEKTROLIT.....................................................................................................................9
PENGATURAN ELEKTROLIT...............................................................................................................11
JENIS CAIRAN ELEKTROLIT...............................................................................................................11
GANGGUAN/MASALAH KEBUTUHAN ELEKTROLIT...........................................................................13
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.......................................14
TINDAKAN UNTUK MENGATASI MASALAH ATAU GANGGUAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT......................................................................................................................................15
KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA..................................................................................................15
JENIS ASAM DAN BASA....................................................................................................................15
GANGGUAN ATAU MASALAH KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA....................................................16
BAB III..................................................................................................................................................17
PENUTUP.............................................................................................................................................17
KESIMPULAN....................................................................................................................................17
PENDAPAT........................................................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kebutuhan cairan dan elektrolit menurut abraham maslow dalam hirarki
merupakan kebutuhan fisiologis yang memiliki prioritas tertinggi. Kekurangan
volume cairan terjadi ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit ekstraseluler dalam
jumlah yang proporsional (isotonik) secara umum, kekurangan cairan di sebabkan
oleh beberapa hal, yaitu kehilanagan caiaran abnormal melalui kulit, penurunan
asupan cairan, dan perdarahan. Kekuarangan volume cairan adalah penurunan cairan
intravaskuler, interstitial, dan atau intraseluler. Hal ini mengacu pada dehidrasi,
kehialangan cairan saja tanpa perubahan natrium (herdman, 2009).(Sciences, 2021)
Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan salah satu kebutuhan
dasar manusia secara fisiologis, sebagian besar tubuh manusia terdiri dari cairan yang
dikenal sebagai Total Body Water (TBW) (Aziz, 2008). TBW adalah jumlah seluruh
cairan tubuh yang terdiri dari cairan intrasel dan ekstrasel, jumlahnya berkisar 50-60%
berat badan (Pranata, 2013). Orang normal dengan berat 70 kg, TBW rata-ratanya
sekitar 60% berat badan atau sekitar 42 L, persentase ini dapat berubah, bergantung
pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitas ( Guyton & Hall, 2014). Hilangnya
20% air dalam tubuh menyebabkan fungsi organ tidak bekerja dengan baik (Je’quier
dan Constant, 2010).(Schwarz et al., 2014)
Hampir 90% dari berat badan total berbentuk cairan. Air merupakan 75% berat
badan bayi, 70% berat badan pria dewasa, dan 55% berat badan pria lanjut usia. Pada
wanita, kandungan air dalam tubuhnya 10% lebih sedikit dibandingkan pria karena
umumnya wanita memiliki simpanan lemak yang lebih banyak (Agustina, 2013).
Keseimbangan cairan mengacu pada keseimbangan antara volume cairan yang keluar
dari tubuh dan volume cairan yang masuk kedalam tubuh.(Setiawan, 2021)
BAB II
PEMBAHASAN
KEBUTUHAN CAIRAN TUBUH BAGI MANUSIA
Cairan tubuh adalah cairan suspense sel di dalam tubuh yang memiliki fungsi
fisiologis tertentu.cairan tubuh merupakan komponen penting bagi cairan ekstraseluler,
termasuk plasma darah dan cairan transeluler (Anonim 2010). Selain air, cairan tubuh
mengandung dua jenis substansi terlarut (zat terlarut) yaitu elektrolit dan non elektrolit.
Elektrolit adalah substansi yang menghantarkan arus listrik. Elektrolit berdisosiasi
menjadi ion positif dan negative dan diukur dengan kapasitasnnya untuk saling berikatan
satu sama lain.(Tendelilin, 2010)

Kebutuhan cairan tubuh bagi manusia dipengaruhi oleh beberapa factor:


a. Suhu Lingkungan
Di lingkungan yang panas, tubuh akan kehilangan lebih banyak cairan melalui
keringat. Oleh karena itu, kebutuhan cairan tubuh akan meningkat untuk mencegah
dehidrasi. Di lingkungan yang dingin, tubuh juga kehilangan cairan melalui
pernapasan, jadi penting untuk memenuhi kebutuhan cairan walaupun tidak terasa
haus.
b. Tingkat Aktivitas Fisik
Saat beraktivitas fisik, tubuh akan menghasilkan lebih banyak panas dan
berkeringat untuk mengatur suhu tubuh. Dalam hal ini, penting untuk menggantikan
cairan yang hilang melalui minum air. Jumlah cairan yang dibutuhkan akan bervariasi
tergantung pada intensitas dan durasi aktivitas.
c. Usia
Kebutuhan cairan tubuh juga bervariasi sesuai dengan usia. Bayi dan anak-anak,
terutama mereka yang aktif bergerak, mungkin membutuhkan lebih banyak cairan
dibandingkan dengan orang dewasa. Orang tua juga mungkin memiliki kebutuhan
cairan yang lebih tinggi karena penurunan fungsi ginjal mereka.
d. Jenis Kelamin
Kebutuhan cairan tubuh bisa saja berbeda antara pria dan wanita. Pria cenderung
memiliki massa tubuh dan otot yang lebih besar, sehingga membutuhkan lebih banyak
cairan. Tambahan lagi, wanita yang sedang hamil atau menyusui juga membutuhkan
asupan cairan yang lebih tinggi.
e. Kondisi Kesehatan
Beberapa kondisi kesehatan seperti penyakit ginjal, diabetes, diare atau muntah
bisa menyebabkan kehilangan cairan yang lebih besar. Dalam kasus ini, penting untuk
meningkatkan konsumsi cairan untuk mencegah dehidrasi.

Untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh, penting untuk minum air secara teratur
sepanjang hari dan tidak hanya ketika merasa haus. Mengamati warna urine juga bisa
menjadi indikator apakah tubuh sedang memperoleh cukup cairan atau tidak. Urine
yang bening atau kuning muda menandakan tubuh terhidrasi, sedangkan urine kuning
gelap bisa menandakan kurangnya cairan dalam tubuh.
situasi tertentu, seperti saat berada di daerah yang sulit mendapatkan air bersih,
mungkin perlu membawa cukup persediaan air atau menggunakan metode
penyaringan air yang aman. Penting juga untuk mendapatkan informasi yang akurat
dan bertanya kepada ahli gizi atau dokter jika masih ada keraguan tentang kebutuhan
cairan tubuh.

PERPINDAHAN CAIRAN
Mekanisme pergerakan cairan tubuh melalui 3 Fase, yaitu:
a. Fase I
Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi dan
oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.
b. Fase II
Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel.
c. Fase III
Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk ke
dalam sel Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membran
semipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam cairan
tubuh ikut berpindah,(A.A. Putu Putra Wibawa, 2016). Metode perpindahan dari cairan
dan elektrolit tubuh dengan cara:

1. Difusi
Kecepatan difusi (perpindahan yang terus menerus dari molekul dalam suatu larutan
atau gas) dipengaruhi oleh:
 Ukuran molekul (molekul kecil lebih cepat berdifusi dari molekul besar).
 Konsentrasi molekul (molekul berpindah dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah).
 Temperatur larutan (temperatur tinggi meningkatkan kecepatan difusi).
2. Osmosis
Proses osmosis (perpindahan pelarut dari dari yang konsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi), dipengaruhi oleh:
 Pergerakan air
 Semipermeabilitas membran.
3. Transfor aktif
Merupakan proses pemindahan molekul atau ion yang memiliki gradien elektrokimia
dari area berkonsentrasi rendah menuju konsentrasi yang lebih tinggi. Pada proses ini
memerlukan molekul ATP untuk melintasi membran sel.

 Tekanan hidrostatik
Gaya dari tekanan zat cair untuk melawan tahanan dinding pembuluh darah. Tekanan
hidrostatik berada diantara arteri dan vena (kapiler) sehingga larutan berpindah dari
kapiler ke intertisial. Tekanan hidrostatik ditentukan oleh:
 kekuatan pompa jantung
 kecepatan aliran darah
 tekanan darah arteri
 tekanan darah vena
4. Filtrasi
Filtrasi dipengaruhi oleh adanya tekanan hidrostatik arteri dan kapiler yang lebih
tinggi dari ruang intertisial. Perpindahan cairan melewati membran permeabel dari
tempat yang tinggi tekanan hidrostatiknya ke tempat yang lebih rendah tekanan
hidrostatiknya.(Yuliati., SKp., MM., 2017)

JENIS CAIRAN YANG ADA DI DALAM TUBUH MANUSIA


Terdapat berbagai jenis cairan yang ada di dalam tubuh manusia, antara lain:
a. Darah (blood)
Merupakan cairan yang mengalir dalam pembuluh darah. Darah terdiri dari
plasma (cairan kuning kehijauan yang mengandung air, elektrolit, protein,
hormon, dan zat-zat penting lainnya) dan elemen seluler, seperti sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan trombosit.
b. Cairan serebrospinal (cerebrospinal fluid)
Merupakan cairan yang mengisi ruang di sekitar otak dan sumsum tulang
belakang. Cairan ini memberikan pelindung dan nutrisi untuk otak dan sumsum
tulang belakang.
c. Cairan pleura
Fungsinya sebagai pelumas agar paru-paru bergerak dengan lancar saat bernapas.
d. Cairan amnion (amniotic fluid)
Merupakan cairan yang mengisi kantung amnion dalam rahim selama kehamilan.
Cairan ini memberikan perlindungan dan memfasilitasi perkembangan janin.
e. Cairan lambung
Yaitu diihasilkan oleh kelenjar lambung, cairan ini mengandung asam lambung
dan enzim pencernaan yang befungsi dalam proses pencernaan makanan di dalam
tubuh.

GANGGUAN/MASALAH KEBUTUHAN CAIRAN


Gangguan atau masalah kebutuhan cairan dapat terjadi ketika tubuh manusia
mengalami ketidakseimbangan antara kebutuhan dan asupan cairan. Beberapa
masalah kebutuhan cairan yang umum terjadi adalah sebagai berikut:
a. Dehidrasi
Terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang masuk. Hal ini
dapat disebabkan oleh muntah, diare, demam, terlalu banyak berkeringat, atau kurang
minum. Gejala dehidrasi meliputi haus yang berlebihan, mulut kering, urine berwarna
kuning pekat, penurunan berat badan, kulit kering, dan lemah.
b. Hipohidrasi
Merupakan kondisi kekurangan cairan ringan, yang terjadi ketika tubuh tidak
mendapatkan cairan yang cukup. Gejala hipohidrasi meliputi haus, mulut kering,
urine berwarna kuning pekat, dan lelah.
c. Hiperhidrasi
Merupakan kondisi kelebihan cairan dalam tubuh. Hal ini dapat terjadi akibat
konsumsi berlebihan, peningkatan retensi air, atau gangguan pada fungsi ginjal.
Gejala hiperhidrasi meliputi bengkak (edema), kelelahan, berat badan bertambah, urin
berwarna pucat, dan tekanan darah tinggi.
KEBUTUHAN ELEKTROLIT
Elektrolit adalah substansi yang menghantarkan arus listrik. Elektrolit
berdisosiasi menjadi ion positif dan negative dan diukur dengan kapasitasnnya
untuk saling berikatan satu sama lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion.
Kation adalah ion-ion yang membentuk muatan positif dalam larutan. Kation
ekstraseluler utama adalah natrium (Na+), sedangkan kation intrasesuler adalah
kalium (K+). Sistem pompa terdapat di dinding sel tubuh yang memompa natrium
keluar dan kalium ke dalam (Horne, 2001). Sedangkan anion adalah ion-ion yang
membentuk muatan negative dalam larutan.(Tendelilin, 2010)
Elektrolit adalah bahan kimia yang terbentuk secara alami dalam cairan tubuh
melalui gabungan beberapa zat. Elektrolit dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga
organ-organ di dalam tubuh agar berfungsi secara normal. Beberapa fungsi tubuh
yang dipengaruhi elektrolit adalah irama jantung, kontraksi otot, dan fungsi otak.

KOMPOSISI ELEKTROLIT
Konsenterasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada satu bagian dengan
bagian yang lainnya, tetapi meskipun konsenterasi ion pada tiap-tiap bagian
berbeda, hukum netralitas listrik menyatakan bahwa jumlah muatan-muatan
negatif harus sama dengan jumlah muatan-muatan positif.

Komposisi dari elektrolit-elektrolit tubuh baik pada intarseluler maupun pada


plasma terinci dalam tabel di bawah ini

No. Elektrolit Ekstraseluler Intraseluler


Plasma Interstitial
1. Kation
 Natrium (Na+) 144,0 mEq 137,0 mEq 10 mEq
 Kalium (X+) 5,0 mEq 4,7 mEq 141 mEq Kalsium (Ca++) 2,5 mEq 2,4
mEq
 Magnesium (Mg++) 1,5 mEq 1,4 mEq 31 mEq.
2. Anion
 Klorida (C-) 107,0 mEq 112,7 mEq 4 mEq Bikarbonat (HCO3-) 27,0 mEq
28,3 mEq 10 mEq
 Fosfat (HPO42-) 2,0 mEq 2,0 mEq 11 mEq
 Sulfat (5042-) 0.5 mEq 0,5 mEq 1 mEq
 Protein 1,2 mEq 0,2 mEq 4 mEq
a. Kation:
 Sodium (Na+):
- Kation berlebih di ruang ekstraseluler.
- Sodium penyeimbang cairan di ruang eesktraseluler.
- Sodium adalah komunikasi antara nerves dan musculus
- Membantu proses keseimbangan asam basa dengan menukar ion hidrigen
pada ion sodium di tubulus ginjal ion hidrogen di ekresikan
- Sumber: snack, kue, rempah-rempah, daging panggang

 Potassium (K+):
- Kation berlebih di ruang intraseluler
- Menjaga keseimbangan kalium di ruang intrasel
- Mengatur kontrasi (polarissasi dan repolarisasi) dari muscle dan nerves
- Sumber: Pisang, alpokad, jeruk, tomat, dan kismis
 Calcium (Ca++):
- Membentuk garam bersama dengan fosfat, carbonat, flouride di dalam tulang
dan membuatnya keras dan kuat
- Meningkatkan fungsi syaraf dan muscle
- Meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah dengan proses pengaktifan
protrombin dan thrombin
- Sumber: susu dengan kalsium tinggi, ikan dengan tulang, sayuran, dll.

b. Anion:
 Chloride (CI-)
- Kadar berlebih di ruang ekstrasel
- Membantu proses keseimbangan natrium
- Komponen utama dari sekresi kelenjar gaster
- Sumber: garam dapur gigi untuk
 Bicarbonat (HCO3-)
Bagian dari bicarbonat buffer sistem
- Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasana
garam untuk menurunkan PH.(A.A. Putu Putra Wibawa, 2016)

PENGATURAN ELEKTROLIT
Pengaturan elektrolit merujuk pada keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Elektrolit adalah mineral yang terlarut dalam air dan membentuk dalam ion yang
memainkan peran penting dalam fungsi sel dan keseimbangan cairan tubuh.

JENIS CAIRAN ELEKTROLIT


Berikut ini adalah berbagai jenis elektrolit serta faktor-faktor yang dapat
menyebabkan kadarnya di dalam tubuh terganggu:
1. Fosfat
Hiperfosfatemia dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu:
- Mengonsumsi obat pencahar (laksatif) yang mengandung fosfat secara
berlebihan
- Mengalami komplikasi akibat pengobatan kanker (sindrom tumor lisis).
- Memiliki kelenjar paratiroid yang kurang aktif.
- Memiliki kadar kalsium yang rendah.
- Menderita gagal ginjal kronis
- Mengalami sesak napas
- Mengalami cedera otot.

Sedangkan kekurangan fosfat atau hipofosfatemia dapat terjadi karena beberapa


faktor berikut ini:

- Menderita malnutrisi berat akibat anoreksia atau kelaparan.


- Mengonsumsi alkohol berlebihan.
- Mengalami luka bakar yang parah.
- Mengalami komplikasi diabetes (ketoasidosis diabetik).
- Menderita sindrom Fanconi, yaitu gangguan pada ginjal yang
menyebabkan penyerapan dan pelepasan zat-zat tertentu di dalam tubuh
menjadi tidak normal.
- Menderita kekurangan vitamin D.
- Memiliki kelenjar paratiroid yang terlalu aktif.
- Menderita diare kronis.
2. Klorida
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kekurangan klorida (hipokloremia)
dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti:

- Menderita diare atau muntah berkepanjangan.


- Menderita penyakit paru-paru kronis seperti emfisema
- Menderita gagal jantung.
- Mengalami gangguan pH darah (alkalosis metabolik)
- Mengonsumsi obat pencahar, diuretik, atau kortikosteroid.
3. Sodium/Natrium
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kelebihan atau kekurangan natrium:

- Menderita dehidrasi berat


- Menderita diare/mengalami muntah-muntah
- Menderita diare/mengalami muntah-muntah
- Menderita penyakit pernapasan kronis seperti bronkitis
- Mengonsumsi obat kortikosteroid.
- Menderita malnutrisi
- Mengalami gangguan kelenjar tiroid, adrenal, atau hipotalamus,
- Menderita gagal ginjal
- Menderita gagal jantung
- Mengalami kecanduan alkohol
- Mengonsumsi obat diuretik atau antikonvulsan
4. Kalsium.
Seseorang berisiko mengalami kekurangan atau kelebihan kalsium jika memiliki
kondisi di bawah ini:

- Menderita penyakit ginjal


- Menderita penyakit paru-paru, seperti tuberkulosis (TBC) atau sarcoidosis
5. Kalium/Potasium
Kalium berperan penting dalam mengatur fungsi jantung, serta menjaga fungsi
saraf dan otot kadar kalium di dalam tubuh dapat kurang atau melebihi normalnya
jika seseorang memiliki faktor seperti di bawah ini

- Menderita gagal ginjal.


- Menderita dehidrasi berat.
- Mengonsumsi obat diuretik atau obat penurun tekanan darah.
- Menderita komplikasi diabetes, seperti ketoasidosis diabetik.
- Mengonsumsi obat pencahar, diuretik, atau insulin.
6. Magnesium
Seseorang berisiko mengalami kelebihan atau kekurangan magnesium jika
memiliki faktor seperti berikut:

- Mengalami overdosis suplemen magnesium.


- Menderita gagal ginjal.
- Menderita penyakit tertentu, misal Hipotiroidisme dan Penyakit Addison
- Mengalami luka bakar luas.

GANGGUAN/MASALAH KEBUTUHAN ELEKTROLIT


Gangguan volume cairan dan elektrolit merupakan salah satu kebutuhan dasar
manusia fisiologis yang harus di penuhi, apabila penderita telah banyak mengalami
kehilangan air dan elektrolit, maka terjadilah gejala dehidrasi. Terutama diare pada
anak perlu mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat sehingga tidak
mempengaruhi tumbuh kembang anak.(Tendelilin, 2010)

1. Hiponatremia
Kondisi hiponatremia apabila kadar natrium plasma di bawah 130mEq/L. Jika
kadar < 118 mg/L maka akan timbul gejala kejang, koma. Hiponatremia ini dapat
disebabkan oleh euvolemia (SIADH, polidipsi psikogenik), hipovolemia
(disfungsi tubuli ginjal, diare, muntah, third space losses, diuretika), hipervolemia
(sirosis, nefrosis).

2. Hipernatremia
Jika kadar natrium > 150 mg/L maka akan timbul gejala berupa perubahan mental,
letargi, kejang, koma, lemah. Hipernatremi dapat disebabkan oleh kehilangan
cairan (yang disebabkan oleh diare, muntah, diuresis, diabetes insipidus, keringat
berlebihan), asupan air kurang, asupan natrium berlebihan.

3. Hipokalemia
Nilai normal Kalium plasma adalah 3,5-4,5 mEq/L. Disebut hipokalemia apabila
kadar kalium. Dapat terjadi akibat dari redistribusi akut kalium dari cairan
ekstraselular ke intraselular atau dari pengurangan kronis kadar total kalium
tubuh.
4. Hiperkalemia
Hiperkalemia adalah jika kadar kalium > 5 mEq/L. Hiperkalemia sering terjadi
karena insufisiensi renal atau obat yang membatasi ekskresi kalium (NSAIDs,
ACE-inhibitor, siklosporin, diuretik).(Astari, 2017)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT


Tubuh memperoleh kebutuhan cairan dan elektrolit sehari-hari melalui penyerapan
dari saluran pencernaan, dengan jumlah yang berbeda-beda tergantung dari kualitas
diet dan cairan yang diterimanya. Berikut adalah faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit sehari-hari.

1. Usia
Usia berpengaruh terhadap proporsi tubuh, luas permukaan tubuh, berat badan
dan kebutuhan metabolik.
2. Keadaan lingkungan
Lingkungan dengan iklim yang bersuhu tinggi menyebabkan tubuh akan
mengalami pengeluaran keringat yang berlebihan, sehingga meningkatkan
kehilangan cairan dan elektrolit yang lebih banyak.
3. Aktifitas
Aktivitas menyebabkan peningkatan proses metabolisme di dalam tubuh
sehingga pengeluaran cairan melalui keringat akan meningkat, sedangkan
dalam keadaan istirahat dan beraktivitas, jumlah cairan yang dikeluarkan
sangatlah berbeda, oleh karena itu kebutuhan akan cairan untuk tubuh juga
akan meningkat(Maiti & Bidinger, 1981)

TINDAKAN UNTUK MENGATASI MASALAH ATAU GANGGUAN


KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
- Mencukupi kebutuhan cairan tubuh
- Menghindari atau mengurangi konsumsi minuman beralkohol atau
berkafein
- Konsumsi makanan yang mengandung banyak elektrolit, seperti natrium,
kalium, dan magnesium
- Minum minuman olahraga setelah beraktivitas berat
- Memenuhi kebutuhan mineral dari makanan

KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA


Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu
bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan
komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang
terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut), Elektrolit adalah zat kimia yang
menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam
larutan. (Patricia,2005).
Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya
jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya. Cairan tubuh
dibagi dalam dua kelompok besar yaitu: cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler.
(Herdman, 2009).(Yuliati., SKp., MM., 2017)

JENIS ASAM DAN BASA


Asam dan basa dibagi menjadi dua macam, yaitu asam kuat dan basa kuat,
serta asam lemah dan basa lemah.

1. Asam Kuat dan Basa Kuat


Asam kuat adalah senyawa asam yang mudah melepaskan ion H+ dalam air
dan mengalami disosiasi total dalam larutannya. Contoh asam kuat yaitu HCl,
HNO3, H2SO4, dan HCIO4.
Sedangkan basa kuat adalah senyawa basa yang mudah melepaskan ion
OH– dalam air dan mengalami disosiasi total dalam larutannya. Contoh basa kuat
yaitu NaOH, KOH, dan Ba(OH)2.

2. Asam Lemah dan Basa Lemah


Asam lemah adalah senyawa asam yang sulit melepaskan ion H+ dalam air
dan mengalami disosiasi sebagian dalam larutannya. Contoh asam lemah
yaitu H3PO4, H2SO3, HNO2, dan CH3COOH. 
Basa lemah adalah senyawa basa yang sulit melepaskan ion OH– dalam air
dan mengalami disosiasi sebagian dalam larutannya. Contoh basa lemah
yaitu NaHCO3 dan NH4OH.
GANGGUAN ATAU MASALAH KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA
Gangguan keseimbangan asam basa (pH) adalah kondisi ketika kadar asam dan basa
dalam darah tidak seimbang. Kondisi ini dapat mengganggu kerja berbagai organ tubuh.
Kadar asam basa darah berperan penting dalam membantu berbagai fungsi tubuh,
seperti pencernaan, metabolisme, dan produksi hormon. Oleh sebab itu, kadar asam
basa harus selalu seimbang agar fungsi tubuh bekerja dengan baik (homeostasis).
Kadar asam basa dalam darah diukur dengan skala pH, dari 0 (sangat asam) hingga 14
(sangat basa). Normalnya, kadar pH darah normal berkisar antara 7,35–7,45. Darah seseorang
dinilai terlalu asam bila pH kurang dari 7,35. Kondisi tersebut dinamakan asidosis. Sementara
itu, darah dengan nilai pH lebih besar dari 7,45 dikategorikan terlalu basa dan disebut dengan
alkalosis.
Penyebab gangguan keseimbangan asam basa tergantung pada jenisnya. Asidosis
respiratorik dan alkalosis respiratorik disebabkan oleh gangguan pada paru-paru.
Sementara, asidosis metabolik dan alkalosis metabolik dipicu oleh gangguan pada
organ ginjal.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kebutuhan cairan dan elektrolit menurut abraham maslow dalam hirarki merupakan
kebutuhan fisiologis yang memiliki prioritas tertinggi. Kekurangan volume cairan terjadi
ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit ekstraseluler dalam jumlah yang proporsional
(isotonik) secara umum, kekurangan cairan di sebabkan oleh beberapa hal, yaitu kehilanagan
caiaran abnormal melalui kulit, penurunan asupan cairan, dan perdarahan. Kekuarangan
volume cairan adalah penurunan cairan intravaskuler, interstitial, dan atau intraseluler.

PENDAPAT
Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal yang dibutuhkan seseorang untuk
mempertahankan hidup dan kesehatannya (misalnya makanan, air, keselamatan dan cinta),
serta keseimbangan fisiologis dan psikologisnya.
DAFTAR PUSTAKA
A.A. Putu Putra Wibawa. (2016). Cairan Tubuh. 1–67.
Astari, A. (2017). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する
共分散構造分析 Title. 1–14.
Maiti, & Bidinger. (1981). Tinjauan Pustaka, Kerangka Teori, Kerangka Konsep Dan Hipotesis.
Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Schwarz, P., Body, J. J., Cáp, J., Hofbauer, L. C., Farouk, M., Gessl, A., Kuhn, J. M., Marcocci, C.,
Mattin, C., Muñoz Torres, M., Payer, J., Van De Ven, A., Yavropoulou, M., Selby, P., & ,‫فاطمی‬
)2014( .‫ح‬. No Title ‫شیمی مواد غذایی‬. European Journal of Endocrinology, 171(6), 727–735.
https://eje.bioscientifica.com/view/journals/eje/171/6/727.xml
Sciences, H. (2021). Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
dengan Diare pada Anak Usia Prasekolah Keluarga Bapak N Khususnya Anak D Di Desa
Kejayaan Kecamatam Talang Padang Tanggamus Tahun 2021. 4(1), 1–23.
Setiawan, S. A. (2021). Kalkulator Kebutuhan Cairan..., Sutrimo Adi Setiawan, Fakultas Ilmu
Kesehatan UMP, 2021. 8–15. https://repository.ump.ac.id/10900/
Tendelilin. (2010). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する
共分散構造分析 Title. Energies, 6(1), 7.
http://journals.sagepub.com/doi/10.1177/1120700020921110%0Ahttps://doi.org/10.1016/
j.reuma.2018.06.001%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.arth.2018.03.044%0Ahttps://
reader.elsevier.com/reader/sd/pii/S1063458420300078?
token=C039B8B13922A2079230DC9AF11A333E295FCD8
Yuliati., SKp., MM., M. K. (2017). MATA KULIAH KEPERWATAN GAWAT DARURAT ( kode )
Materi Gangguan Keseimbangan cairan & Elektrolit Disusun Oleh YULIATI ., SKp ., MM .,
M . Kep Tahun 2017. Keperawatan, 1–17. https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Course-
9518-7_00186.pdf

Anda mungkin juga menyukai