Abstrak
Distrik semangga merupakan bagian dari Kabupaten Merauke yang saat ini mulai
berkembang. Perkembangan itu terlihat dari peningkatan pergerakan lalu lintas dari Distrik
Semangga menuju ke berbagai zona kampung dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup
sehari-hari masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola bangkitan lalu lintas
pada daerah sub-urban yang di akibatkan penduduk perumahan di setiap zona Kampung yang
ada di Distrik Semangga.Menggunakan Metode perhitungan Matriks Asal – Tujuan ( MAT )
untuk mencari nilai pergerakan lalu lintas penduduk perumahan yang tersebar di setiap zona
kampung yang ada di Distrik Semangga Kemudian besar bangkitan lalu lintas yang di dapat
di visualkan ke dalam peta. Pola bangkitan lalu lintas ini di dapat menggunakan penyebaran
kuesioner secara langsung (Home Interviuw) di sepuluh Kampung yang ada di Distrik
Semangga dengan total sampel sebesar 391 sampel yang terseber di 10 Kampung. Bangkitan
lalu lintas memperlihatkan pergerakan lalu lintas yang diakibatkan penduduk perumahan.
Perhitungan Matriks Asal – Tujuan ( MAT ) pergerakan, di peroleh bangkitan lalu lintas ( Oi )
terbesar yaitu Kampung Semangga Jaya dengan hasil 436 perjalanan lalu lintas dengan
persentase sebesar 22% dari 1980 perjalanan yang ada, sedangkan bangkitan lalu lintas ( Oi )
terendah yaitu Kampung Matara dengan hasil 72 perjalanan lalu lintas dengan persentase
sebesar 4%. bangkitan ini terjadi lebih banyak di akibatkan oleh kegiatan sosial seperti
kunjungan, Ibadah dan rekreasi/hiburan.
Kata kunci : Bangkitan Lalu Lintas, Sebaran Pergerakan, Lalu Lintas Sub-Urban.
1
kegiatan [5]. Oleh lantaran itu, pentingnya 3. Teknik Pengumpulan Data
tahu pola bangkitan lalulintas dalam waktu Teknik pengumpulan data dalam
kini misalnya menurut mana dan kemana, penelitian ini menggunakan teknik sebagai
frekuensi bepergian perhari, saat melakukan berikut:
bepergian, dan rute mana yg paling tak
jarang dilewati[6]. Distrik Semangga a. Survei Lapangan dilakukan untuk
merupakan kawasan permukiman yang mendapatkan pola bangkitan lalu lintas di
berada tidak jauh dari pusat kota Merauke Kabupaten Semangga melalui penyebaran
merupakan daerah Sub-urban yang saat ini kuesioner dengan cara survey wawancara
terus mengalami perkembangan. rumah. Teknik pengumpulan data yang
Perkembangan ini terjadi seiring dengan digunakan adalah dengan menyebarkan
meningkatnya pertumbuhan penduduk kuisioner secara acak pada penghuni
sehingga kebutuhan akan lahan untuk perumahan 10 kampung yang ada di Distrik
pembangunan rumah tinggal semakin besar Semangga.
[7].
b. Kajian literatur dilakukan untuk
METODE PENELITIAN mendapatkan landasan dan kerangka teoritis
penelitian ini, dimana statistik yang
1. Jenis Penelitian diperoleh berupa informasi sekunder yang
Berdasarkan jenis penelitian ini berasal dari sumber-sumber tertulis, baik
bersifat kuantitatif dan kualitatif yang penelitian teoritis maupun file-file yang
nantinya akan menjelaskan dan mengungkap berkaitan dengan pola bangkitan lalu lintas.
pola bangkitan lalu lintas di Distrik
Semangga. 4. Jenis dan Sumber Survei
2. Lokasi Penelitian a. Survei primer, Survei Pengambilan
Tempat pelaksanaan penelitian ini akan data yang di lakukan secara langsung di
di lakukan di Distrik Semangga yang terdiri lapangan pembagian kuisioner/wawancara
dari sepuluh kampung berikut ini, Kampung terhadap responden secara langsung di
Matara, Kampung Waninggap Nanggo, sepuluh Desa di Kecamatan Semangga yang
Kampung Urumb, Kampung Sido Mulyo, berisi alamat asal pergerakan, tujuan
Kampung Kuprik, Kampung Kuper, pergerakan, jarak tempuh, frekuensi
Kampung Semangga Jaya, Kampung Marga pergerakan, waktu pergerakan, moda yang
Mulya, Kampung Muram Sari, Kampung digunakan dan lama pergerakan, pekerjaan,
Waninggap Kai. jumlah pendapatan, jumlah anggota
keluarga, jumlah kepemilikan kendaraan.
2
5. Metode Analisis Data
d. Pengolaan Data
a. Populasi Setelah data kuesioner diperoleh
Dalam melakukan penelitian ini kemudian dapat dianalisis data kuesioner
tahapan pertama yang dilakukan yaitu tersebut.
menentukan populasi yang di dapat dari
penduduk permukiman terhadap sepuluh e. Analisis Matriks Asal-Tujuan (MAT)
Kampung yang ada Distrik Semangga. Pergerakan.
Matriks asal-tujuan ini di gunakan
b. Sampel untuk menganalisis serta mengambarkan
Tahap yang dilakukan selanjutnya pola pergerakan transportasi dan mencari
setelah menetapkan populasinya maka besarnya bangkitan dan tarikan yang di
selanjutkan akan di tentukan jumlah sampel akibatkan pergerakan lalu lintas antar zona
dan sebaran sampelnya. Karena populasi di setiapKampung di Distrik Semangga [8].
setiap desa tidak sama, sampel harus
didistribusikan secara proportionate f. Analisis Pemetaan Bangkitan lalu
stratified random sampling. Sedangkan lintas.
untuk menentukan jumlah sampel yang di Analisis pemetaan dilakukan setelah
gunakan untuk penyebaran kuisioner kita mendapatkan hasil bangkitan dan pergerakan
melakukan rumus slovin. lalu lintas di setiap zona/kampung di Distrik
Semangga yang di dapat berdasarkan
Rumus Slovin pengolaan data hasil dari kuisioner [9] [10].
N Selanjutnya akan menggambarkan hasil
n = (1)
1+Ne² matriks asal tujuan ke dalam bentuk peta.
Dimana: Dengan menggunakan analisis pemetaan
n = Jumlah sampel untuk mengamati sebaran yang di akibatkan
N = Jumlah populasi lalu lintas antar zona ke penduduk desa
e = Toleransi kesalahan diinginkan masing-masing desa di kecamatan Semangga
sebesar 0,05 [11] [12].menggunakan persamaan di bawah
ini.
Proportionate Stratified (2)
Random Sampling.
3
Dimana: pertama di lakukan menentukan jumlah
Tid =total initial to destination (besar sampel, berdasarkan data jumlah penduduk
pergerakan zona asal I ke zona tujuan d) dengan menggunakan rumus slovin berikut.
Oi = Origin Initial (jumlah pergerakan
zona asal i) N
n=
Dd = Destination (jumlah pergerakan ke 1+Ne²
zona tujuan d)
T = Total matriks Diketahui :
N = Jumlah zona N = 16.933
e = Toleransi terjadinya kesalahan 0,05
dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%.
HASIL DAN PEMBAHASAN Diketahui :
n = ……….?
1. Gambaran Umum Distrik Semangga Jawab:
Distrik Semangga adalah sebuah N
tempat yang terletak di Kabupaten Merauke, n =
1+Ne²
dengan jumlah penduduk tercatat 16.933 16933
pada tahun 2022. Kecamatan Semangga n =
1+16933.(0,05)²
memiliki 10 desa di dalamnya yang dapat n = 390.769 Sampel (dibulatkan
dilihat pada tabel 1. menjadi 391)
Tabel 1. Jumlah Penduduk berdasarkan jenis
kelamin. Dengan hasil perhitungan sampel di
atas maka jumlah sampel yang akan digu-
Data Penduduk (Jiwa)
nakan adalah 391 warga perumahan yang
Kampung
Laki-
Perempuan Jumlah tersebar di 10 kampung di Distrik Semangga.
laki Untuk menghitung jumlah sampel
Matara 328 322 650 yang akan disebar maka perlu menggunakan
Waninggap persamaan di bawah ini.
547 541 1.088
Nango
populasi tiap kampung
Urumb 591 498 1.089 n ×jumlah sampel yang ditentu
jumlah populasi keseluruhan
1.089
Sido Mulyo 519 500
Tabel 2. Total sampel yang digunakan
Kuprik 776 755 1.531
4
Marga 3.032 Gambar 3.Hasil uji validitas dengan spss
×391=70,011≈70 sampel
Mulya 16.933 Dengan hasil uji validitas di atas
Muram 1.662 pada 7 butir soal diperoleh:
×391=38,377≈38 sampel
Sari 16.933 Tabel 3. Hasil Output Uji validitas
Waninggap 1.759 karakteristik Perjalanan X1-X7
×391=40,617≈41 sampel
Kai 16.933 Butir Nilai Nilai
Total 391 sampel
Keterangan
pertanyaan r hitung r tabel
0,845 0,099 Valid
X1
3. Uji instrument Data
0,819 0,099 Valid
Pengujian ini dilakukan untuk melihat X2
apakah pertanyaan yang akan digunakan 0,838 0,099 Valid
untuk kuesioner nanti valid atau tidak valid. X3
0,786 0,099 Valid
X4
a. Uji Validitas
Adapun langkah-langkah dengan 0,701 0,099 Valid
X5
mengkorelasikan antara skor yang diperoleh
pada setiap pertanyaan dengan skor individu. 0,640 0,099 Valid
X6
Pengujian validitas dilakukan dengan
bantuan aplikasi SPSS. Pada penelitian ini 0,857 0,099 Valid
X7
dilakukan uji validitas terhadap 391
responden. Pengambilan keputusan
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui
didasarkan pada nilai rhitung > rtabel sebesar
bahwa semua item pertanyaan pada angket
0,099 untuk df=391-2=389, ɑ = 0,05. Maka
(kuesioner) memiliki data yang valid karena
item/pertanyaan tersebut valid dan
nilai rhitung > rtabel .
sebaliknya. Dengan demikian perlu
b. Uji reliabilitas
dilakukan pengujian validitas untuk
Uji realibilitas di lakukan dengan
memastikan bahwa kuesioner yang telah kita
maksud untuk melengkapi data menjadi
susun akan sesuai dan dapat diterima dalam
reliable sehingga dapat di olah lebih lanjut.
mengukur gejala serta dapat menghasilkan
Dimana dapat kita lihat jika hasil dari
data yang valid. Yang dapat dilihat pada
cronbach s alpha harus lebih besar dari nilai
hasil pengujian spss di bawah ini.
r 0,799, yang dapat di lihat pada hasil output
X1 X2
Co rre latio ns
X3 X4 X5 X6 X7 Y
di bawah ini.
X1 Pearson
** ** ** ** ** ** **
Correlation 1 .567 .715 .601 .499 .396 .816 .845
Sig. (2-
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 391 391 391 391 391 391 391 391
X2 Pearson
** ** ** ** ** ** **
Correlation .567 1 .732 .539 .545 .492 .651 .819
Sig. (2-
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 391 391 391 391 391 391 391 391
X3 Pearson
** ** ** ** ** ** **
Correlation .715 .732 1 .498 .313 .411 .842 .838
Sig. (2-
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
Sig. (2-
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
Sig. (2-
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
X6
tailed)
N
Pearson
391 391 391 391 391 391 391 391 liable adalah dengan melihat hasil tabel
seperti yang tertera pada gambar 4 di atas
** ** ** ** ** ** **
Correlation .396 .492 .411 .501 .497 1 .317 .640
Sig. (2-
Sig. (2-
Sig. (2-
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
tailed)
N 391 391 391 391 391 391 391 391
**. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
5
sebesar 0,896 yang dimana menunjukan data
tersebut valid karena lebih besar dari nilai r.
6
Gambar 7. Persentase Frekuensi
Gambar 9. Persentase Jenis Moda yang di
Pergerakan.
pakai
Berdasarkan besar persentase pada
f. Waktu Tempuh Responden
gamabar di atas dapat di lihat jumlah
Waktu tempu suatu karakteristik
pergerakan yang dilakukan responden
perjalanan responden yang menjelaskan
perhari di dominasi oleh 5-6 kali perjalanan
lama perjalanan dari tempat asal kemudian
sebanyak 159 orang dengan persentase
sampai ke tempat tujuan. Waktu tempuh
sebesar 41%.
berkaitan dengan pemilihan jenis moda yang
digunakan. Pada analisis ini waktu tempuh
d. Waktu pergerakan Responden Perhari
perpindahan responden dari tempat asal ke
Waktu pergerakan ialah salah satu
tempat tujuan dapat dilihat pada gambar 10.
faktor yang perlu untuk di perhitungkan.
Dengan melakukan analisis waktu
pergerakan responden akan di dapat pada
jam puncak pergerakan. Maka dari itu hasil
analisis di dapat waktu pergerakan
responden pada gambar 8.
7
jumlah tarikan lalu lintas (Dd) dan total
pergerakan(T).
8
gambar pergerakan antar zona yang di (8) kampung Marga Mulya menunjukan
lakukan responden sengan menggunakan adanya pergerakan lalu lintas terbesar sesuai
garis keinginan (Desire Line) dimana dengan tebalnya garis yaitu sebesar 48
nantinya garis tersebut akan membentuk pergerakan dimana terjadinya bangkitan ini
suatu lintasan pergerakan. Kumpulan garis di pengaruhi oleh adanya hubungan sosial
tersebut yang kemudian akan membentuk seperti kunjungan, ibadah, dan
suatu pola bangkitan lalu lintas yang ada rekreasi/hiburan.
pada Distrik Semangga seperti pada gambar
12.
DAFTAR PUSTAKA
[1] T. Wanprala, “Pengaruh Pola
Penggunaan Lahan Terhadap Sistem
Pergerakan di Kecamatan Medan
Perjuangan, Kota Medan.” UMSU,
2021.
[2] B. A. Gunawan, “Analisa Model
Bangkitan Tarikan Kendaraan Pada
Sekolah Negeri Di Zona Pinggiran
Kota Dikota Medan.” 2018.
[3] L. O. S. M. Iqbal, B. Surya, and A.
Salim, “KUTUB PERTUMBUHAN
Gambar 12. Pola bangkitan lalu lintas pada & GENTRIFIKASI KAWASAN
Distrik Semangga. PINGGIRAN KOTA MAKASSAR.”
Pusaka Almaida, 2021.
Pada gambar 12 menunjukan besar trip [4] S. H. Fauziyah and S. H. Muh Iman,
per hari antar zona. Dapat di lihat semakin Perubahan Alih Fungsi Lahan.
besar garis maka semakin besar juga Deepublish, 2020.
pergerakan yang terjadi untuk lebih jelasnya [5] A. Hikmi, R. Anggraini, and S.
dapat di lihat pada lampiran. Dari gambar Sugiarto, “Model bangkitan
4.10 tersebut dapat di lihat dan disimpulkan pergerakan penduduk di Kabupaten
bahwa pergerakan antar zona terbanyak Aceh Barat Daya berdasarkan struktur
terjadi pada kampung semangga jaya sebesar rumah tangga dan pendapatan
48 pergerakan. keluarga,” J. Arsip Rekayasa Sipil dan
Perenc., vol. 1, no. 1, pp. 1–9, 2018.
[6] M. Akbar, D. S. Nababan, and M. I.
KESIMPULAN
Kholid, “ANALISIS POLA
BANGKITAN LALU LINTAS
1. Kesimpulan DENGAN MENGGUNAKAN
Berdasarkan hasil analisis di peroleh METODE MATRIKS ASAL-
pergerakan dengan bangkitan lalu lintas (Oi) TUJUAN,” MUSTEK ANIM HA, vol.
terbesar 436 pergerakan lalu lintas dengan 9, no. 02, pp. 56–66, 2020.
persentase sebesar 22% yang tersebar di 6 [7] M. S. Pidor, D. W. Karels, and M. E.
kampung yakni zona (5), (6), (7), (8), (9), Bolla, “Bangkitan Perjalanan dan Pola
(10). Sedangkan bangkitan lalu lintas terkecil Pergerakan Penduduk Pada
ada pada Kampung Matara yakni 78 Kecamatan Kelapa Lima,” J. Tek.
pergerakan lalu lintas dengan persentase Sipil, vol. 7, no. 2, pp. 119–132, 2018.
sebesar 4 % yang hanya tersebar di 5 zona
kampung yaitu zona (2) , (3), (4), (5), dan [8] A. Yunianta, A. Raidyarto, and L. W.
zona (6). Garis yang menghubungkan antara V. Conoras, “ANALISA
zona (7) kampung Semangga Jaya dan zona BANGKITAN DAN PERGERAKAN
9
PERJALANAN PADA OBJEK
WISATA PANTAI HAMADI,” J.
Portal Civ. Eng., vol. 3, no. 1, pp. 79–
85, 2020.
[9] S. Fatimah, Pengantar Transportasi.
Myria Publisher, 2019.
[10] O.Z.Tamin,“Perencanaan&pemodelan
transportasi,” Kedua. Bandung ITB,
2000.
10