Laporan Genetika Kelompok 3
Laporan Genetika Kelompok 3
Disusun Oleh :
1. Asmiyanti (1730207054)
2. Ayu Firanda (1730207055)
3. Chairunnisa (1730207056)
4. Chika Olivia Dewi (1730207057)
5. Claudia Sari (1730207059)
6. Delia Lamayanti (1730207060)
7. M. Hisyam Ikhsan (1730207088)
Kelompok 3
Pendidikan Biologi 2 (2017)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan genetika yang
berjudul “Penelitian Genetika di Kampung Arab Al-Munawar” ini dengan baik.
Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita
nantikan syafa’atnya di yaumil akhir nanti. Laporan Genetika ini berisikan tentang
“Penelitian Genetika di Kampung Arab Al-Munawar”.
Tersusunnya laporan ini, diharapkan agar kami dapat lebih memahami secara
mendalam tentang genetika bukan hanya berdasarkan teori-teori yang ada melainkan
juga dengan melalui survei dan meneliti langsung persilangan yang terjadi di dalam
genetika. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena
itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat kami harapkan
demi kesempurnaan penyusunan laporan ini.
Demikian, akhir kata kami sampaikan terima kasih. semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita semua. Aamiin.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kulit dan Faktor Yang Mempengaruhinya...........................................3
B. Warna Kulit Pada Hasil Perkawinan Satu Bangsa Arab........................................5
C. Kelainan Pada Warna Kulit Terhadap Perkawinan Sebangsa Arab.......................7
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10
LAMPIRAN...................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Genetika merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari mengenai mekanisme
pewarisan sifat dari induk (Parental) kepada keturunannya (Filial). Genetika berasal
dari bahasa latin, yaitu Genos yang berarti asal usul. Pengetahuan tentang adanya
sifat menurun pada makhluk hidup sebenarnya sudah lama berkembang hanya belum
dipelajari secara sistematis, penelitian megenai pola-pola penurunan sifat baru
diketahui pada abad ke-19 oleh Mendel (Ferdinand, 2007).
Dari sebuah perkawinan diharapkan terjajdinya proses regenerasi dan jumlah
penerusan tradisi masyarakat melalui keluarga yang dibentuk oleh mereka yang
melaksanakan perkawinan tersebut. Dalam hal regenerasi dapat dilakukan dengan
cara menarik garis keturunan dari sistem ke kekeluargaan yang dianut oleh
masyarakat. Hal ini lah yang menyebabkan kebanyakan atau mayoritas masyarakat
bangsa arab melakukan perkawinan sesama dengan bangsa arab itu sendiri guna
untuk mempertahankan garis keturunan bangsa arab mereka (Suryo, 2010).
Pada genetika manusia, apabila dijumpai suatu kasus yang dicurigai sebagai
kasus pewarisan secara genetis, maka kasus tersebut dapat dipelajari dengan
menelusuri silsilah dari pembawa kasus tersebut. Misalnya suatu ketika dijumpai
kasus anak yang abino dalam suatu perkawinan antara ayah normal dan ibu yang
normal, maka asal usul kelainan genetis dapat ditemukan dengan menelusuri silsilah
keluarganya. Dengan melakukan analisis silsilah maka kadang-kadang dapat
dibuktikan apakah suatu kejadian merupakan suatu kasus pewarisan genetik ataukah
sekedar kasus kebetulan saja. Kebanyakan kasus analisis silsilah digunakan untuk
mempelajari karakter yang ditentukan oleh sepasang gen. Melalui analisis silsilah
maka dapat menurunkan pola penurunan suatu sifat (Hard Josubroto, 2001).
Suatu silsilah adalah pendataan sistematik (baik berupa kata-kata atau simbol-
simbol) mengenai nenek moyang individu tertentu, atau bisa juga merupakan “pohon
keluarga” untuk sejumlah besar individu. Biasanya wanita dinyatakan dengan
bulatan dan laki-laki dengan persegi empat. Prinsip tentang pewarisan sifat pertama
kali dikemukakan oleh Gregor Mendel, dikatakan bahwa gen dari anak merupakan
perpaduan (persilangan) dari gen-gen kedua orang tuanya. Berdasarkan pola yang
1
ditunjukkan dari catatan silsilah keluarga, kita dapat memperkirakan sifat suatu
penyakit, apakah penyakit tersebut bersifat diturunkan dari orang tua atau tidak. Dari
pola yang tampak pada bagan riwayat keluarga (pedigree) dapat kita ketahui
mekanisme penurunan suatu penyakit (Suryo, 2010).
Pewarisan sifat yang terdapat dalam suatu keluarga dapat diikuti untuk beberapa
generasi dengan menggunakan peta silsilah/diagram silsilah (pedigree chart). Peta
silsilah merupakan gambaran pewarisan sifat manusia yang ditulis dengan simbol-
simbol tertentu yang telah disepakati oleh para ahli genetika. Peta silsilah termasuk
alat yang paling banyak digunakan dalam penelitian genetika, dan untuk menyusun
suatu pola peta silsilah diperlukan keturunan dalam jumlah yang banyak sedikitnya
tiga generasi. Peta silsilah yang menggambarkan pewarisan sifat tertentu dalam suatu
keluarga dapat dianalisis untuk mengetahui pola pewarisan gen penentu sifat tersebut
(Ferdinand, 2007).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut.
1. Apa saja yang mempengaruhi warna kulit ?
2. Apa yang mempengaruhi warna kulit pada hasil perkawinan satu bangsa arab ?
3. Apa saja kelainan pada warna kulit terhadap perkawinan sebangsa arab ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi warna kulit.
2. Untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi warna kulit pada hasil
perkawinan satu bangsa arab.
3. Untuk mengetahui apa saja kelainan pada warna kulit terhadap perkawinan
sebangsa arab.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Secara Biologis
Manusia memiliki struktur kulit yang sama, warna kulit manusia
dipengaruhi oleh banyaknya melanin (zat pigmen kulit) pada kulit. Melanin di
produksi oleh melanosit, sel khusus di lapisan dermis kulit, dimana semakin
banyak melanin semakin gelap warna kulit seseorang. Sebaliknya, semakin
banyak kandungan pigmen melanin dalam tubuh seseorang, maka warna kulitnya
akan semakin putih, kesuali pada kasus kelainan warna kulit (misalnya albino :
orang yang tidak memiliki melanin). Kulit manusia terdiri dari lapisan epidermis
yang paling luar, lapisan dermis di tengah - tengah, dan lapisan hipodermis
(lemak) yang paling bawah. Sel di epidermis (lapisan terluar kulit) disebut
melanosit memproduksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit dan
mata. Banyak hal yang bisa mempengaruhi produksi melanin, contohnya hormon
dari otak, dan sinar ultraviolet matahari (Russel, 1986).
Albino dalam bahasa latin “Alba” yang bearti putih. dimana albinisme atau
albino terjadi karena adanya kerusakan pewarisan dari melanin pigmentasi tetapi
dengan nomor norma dan disposisi dari melanosit pada kulit, mata dan rambut.
Albino banyak terjadi pada kelompok - kelompok etnis kulit hitam diseluruh sub -
sahara Afrika relatif dengan perbandingan kelahiran 1 : 5.000, berbeda dengan
Eropa dan Amerika. Yang sangat jarang terjadi dengan perbandingan kelahiran
albino 1 : 20.000. penelitian menemukan bahwa beberapa kelompok etnis kulit
hitam Ibo di Nigeria dan Tona di Zimbabwe memiliki tingkat tertinggi kelahiran
albino sekitar 1 dari 1000 kelahiran (Henuhili, 2002).
2. Radiasi atau Paparan sinar matahari
Warna kulit manusia berbeda karena melanin dan produksi melanin
bergantung pada beberapa faktor seperti paparan sinar matahari. Pigmen melanin
dapat bertambah banyak dengan adanya paparan sinar matahari. Oleh karena itu,
manusia yang tingga di daerah katulistiwa, ekuator atau tropis akan mempunyai
warna kulit yang gelap karena intensitas cahaya matahari lebih banyak di
bandingkan dengan wilayah lainnya. Namun hal ini tetap dipengaruhi oleh gen
orangtua, misalnya anak berkulit hitam tinggal di Eropa, tentu tidak serta merta
akan bewarna kulit putih, karena paparan sinar matahari lebih sedikit dibanding di
Afrika, namun terjadi sedikit sekali perubahan pada melanin kulitnya yang
mungkin terjadi dalam waktu relatif sangat lama (Stansfield, 1991)
Russel. (1986). Little Brown and Company . USA: New York Press.