DISUSUN OLEH:
Tim Pengembang
Alamat: Jl. Trans Kalimantan Komp. Keruwing Indah, Jl. Cendrawasih RT. 24 No. 20
Desa Semangat Dalam Kec. Alalak Kab. Barito Kuala Kalimantan Selatan
1
IDENTITAS SMA TAHFIZH TERPADU EL QUDWAH
NPSN 70033531
Nama Satuan Pendidikan SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah
Alamat Jl. Trans Kalimantan Komp. Keruwing Indah, Jl.
Cendrawasih RT. 24 No. 20 Desa Semangat Dalam Kec.
Alalak Kab. Barito Kuala Kalimantan Selatan
Nama Kepala Sekolah Ahmad Sujarwo, S.Pd
Nama Komite Sekolah Zelly Elisca, S.Hut
Jenjang Sekolah SMA
Status Sekolah Swasta
Waktu Penyelenggaraan
Status Akreditasi
SK Akreditasi
Tanggal SK AKreditasi
SK Pendirian Sekolah
Tanggal SK Pendirian
SK izin Operasional
Nomor Telepon 0821 557 28 551
Email el-qudw4h@gmail.com
Website el-qudwah.sch.id
2
LEMBAR PENETAPAN
Berdasarkan hasil rapat dewan pendidik bersama komite sekolah, Kurikulum Operasional
SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah ditetapkan dan dilaksanakan di SMA Tahfizh Terpadu El
Qudwah Tahun Pelajaran 2023/2024
Ketua Yayasan
Mengetahui,
Pengawas Pembina
3
LEMBAR PENGESAHAN
Setelah memperhatikan bahwa Kurikulum Operasional SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah
telah sesuai dengan format dan ketentuan yang berlaku, maka dengan ini Kurikulum
Operasional SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah Tahun Pelajaran 2023/2024 disahkan dan
telah dapat dipergunakan sebagai acuan dalam proses pembelajaran.
Ketua Yayasan
Mengetahui,
Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, karunia serta
anugerah NYA lah yang senantiasa melimpah dalam kehidupan kita. Demikian pula
sebagaimana yang kami rasakan dalam penyusunan dokumen Kurikulum Operasional
SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah, oleh karena pertolongan NYA kami dapat
menyelesaikan dokumen Kurikulum Operasional SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah Tahun
Pelajaran 2023/2024.
Adapun Kurikulum Operasional SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah ini baru tahun
pelajaran 2023/2024 ini dibuat, yaitu sejak SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah menjadi
Sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Adapun tujuan dari penyusunan
Kurikulum Operasional SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah ini adalah agar dokumen ini
dapat digunakan sebagai acuan, arah dan pedoman pengembangan pembelajaran di SMA
Tahfizh Terpadu El Qudwah khsususnya bagi para pendidik dalam proses pembelajaran
kepada peserta didik yang duduk dibangku kelas X tahun pelajaran 2023/2024 sebagai
angkatan pertama yang menggunakan Kurikulum Merdeka di SMA Tahfizh Terpadu El
Qudwah. Sebagaimana ketentuan dan Undang- Undang Sistem Pendidikan Nasional
Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidian, setiap sekolah mengembangkan Kurikulum berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) serta berpedoman pada panduan yang
ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).
5
3. Yayasan El Qudwah Kalimantan Selatan
6
DAFTAR ISI
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Kondisi Ideal
8
tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Corona Virus Disease
2019 (covid-19), dengan Nomor 01/KB/2022, Nomor 408 Tahun 2022, Nomor
HK.01.08/Menkes/1140/2022 dan Nomor 420-1026 Tahun 2022. Adapun turunan tentang
panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi covid 19 ini diterbitkan oleh
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dalam Surat
Edaran Nomor: 421.3/3523-Set/Disdikbud/2022 tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran di Masa Pandemi covid-19 Pada Satuan Pendidikan SMA, SMK dan SLB
Tahun Pelajaran 2022/2023 di Provinsi Kalimantan Selatan, dimana pada poin pertama
disebutkan bahwa “Penyelenggaraan PTM berdasarkan level Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang ditetapkan Pemerintah Pusat dan capaian vaksinasi
Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta warga masyarakat lansia”. Selanjutnya pada
bagian point dua disebutkan bahwa “Penetapan level PPKM masih diatur melalui Instruksi
Menteri Dalam Negeri yanag disesuaikan secara berkala. Saat ini semua Kabupaten/Kota di
Provinsi Kalimantan Selatan PPKM yang ditetapkan berada pada level 1.” Dengan
terpenuhinya kriteria semua Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Selatan ternasuk SMA
Tahfizh Terpadu El Qudwah berada pada level 1 maka telah diwajibkan menyelenggarakan
Pembelajaran Tatap Muka 100% durasi setiap hari dengan Jam Pelajaran sesuai kurikulum
sambil juga menyesuaikan kondisi situasi di lingkungan satuan pendidikan tentunya.
Kurikulum Operasional SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah disusun untuk
mewujudkan visi sekolah dengan mengakomodasi potensi yang ada untuk meningkatkan
kualitas satuan pendidikan, baik dalam aspek akademis maupun non akademis, memelihara,
mengembangkan budaya daerah, menguasai ilmu pengetahuan & teknologi (IPTEK) yang
dilandasi iman dan taqwa.
Kurikulum Operasional SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah pada tahun pelajaran
2023/2024 menerapkan prinsip-prinsip pengembangan berdasarkan prinsip bahwa peserta
didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, berkarakter dan berbudi pekerti luhur dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
2. Kondisi Ideal
Pendidikan yang ideal ialah yang memiliki standar tinggi dan berkualitas.
Peningkatan kualitas pendidikan berbasis pada sekolah, karena sekolah lebih mengetahui
masalah yang dihadapi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sekolah berfungsi sebagai
9
unit yang mengembangkan kurikulum, silabus, strategi pembelajaran, dan sistem penilaian.
Dengan demikian penerapan manajemen berbasis sekolah merupakan usaha untuk
memberdayakan potensi yang ada di sekolah dalam usaha meningkatkan kualitas
pendidikan. Selain itu, kondisi yang ideal adalah kondisi dimana sekolah memiliki jumlah
rombel minimal 3 untuk tingkat satuan SMA (kelas X, XII & XII) dengan jumlah masing-
masing rombel maksimal 36 siswa dalam satu kelas.
Salah satu langkah kongkrit peningkatan mutu pendidikan adalah pemberdayaan
sekolah agar mampu berperan sebagai subyek penyelenggara pendidikan dengan menyajikan
pendidikan yang bermutu. Sekolah diberi kewenangan dan peran yang luas untuk merancang
dan melaksanakan pendidikan sesuai dengan potensi dan kondisinya masing-masing dengan
tetap mengacu pada standar minimal yang ditetapkan pemerintah melalui delapan (8)
Standar Nasional Pendidikan (SNP). Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal
tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan
dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu yang bertujuan menjamin
mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Pemerintah menetapkan Standar Nasional
Pendidikan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan meliputi: 1) standar isi, 2)
standar kompetensi lulusan, 3) standar proses 4) standar pendidik dan tenaga kependidikan,
5) standar sarana dan prasarana, 6) standar pengelolaan, 7) standar pembiayaan, dan 8)
standar penilaian pendidikan Sekolah harus menyusun dan melaksanakan program
pemenuhan SNP yang realistis dan sesuai kondisi nyata (berdasarkan hasil analisis konteks)
dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia baik di dalam maupun di luar
sekolah, melalui berbagai strategi.
Berikut hal – hal ideal terkait delapan Standar Nasional Pendidikan:
1) Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi
mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Pemenuhan Standar Isi dapat dilaksanakan
melalui pengembangan dan pemberlakuan KTSP sesuai dengan mekanisme dan
prosedur yang berlaku; mensosialisasikan KTSP baik internal maupun eksternal;
mengevaluasi dan memvalidasi dokumen KTSP secara periodik.
2) Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
10
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan dapat
dilaksanakan melalui pemetaan SKL satuan pendidikan,SKL kelompok mapel dan
SKL mata pelajaran (keterkaitannya dengan SK dan KD dalam SI); memanfaatkan
hasil ujian/asesme dalam penyusunan program perbaikan pembelajaran untuk
meningkatkan mutu lulusan.
3) Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan. Pemenuhan Standar Proses dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas dan
kelengkapan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP dan bahan ajar); optimalisasi
sarana prasarana dan lingkungan yang tersedia baik di dalam maupun di luar sekolah
dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran optimalisasi pengawasan proses
pembelajaran; dan tindak lanjut perbaikan pelaksanaan pembelajaran secara periodik.
4) Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan
kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Pemenuhan Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan dapat dilaksanakan melalui pemberdayaan
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang ada, peningkatan kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan, pemanfaatan sumber daya manusia yang ada di
luar sekolah (kerjasama dengan instansi lain).
5) standar sarana dan prasarana, standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan
berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi Pemenuhan
Standar Sarana dan Prasarana dapat dilaksanakan melalui optimalisasi penggunaan,
pemeliharaan dan perawatan sarana yang ada, penghapusan atau hibah ke sekolah lain
yang memerlukan dan atau penambahan sarana prasarana baru.
6) Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Pemenuhan Standar Pengelolaan dapat
dilaksanakan melalui optimalisasi seluruh sumber daya yang ada di sekolah untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai kewenangan sekolah; menerapkan
prinsip manajemen berbasis sekolah dalam keseluruhan proses pengelolaan sekolah;
penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program kerja; melaksanakan
11
validasi/perbaikan program kerja secara periodik; meningkatkan peran serta semua
pihak dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan.
7) Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Pemenuhan Standar
Pembiayaan di setiap satuan pendidikan dapat dilaksanakan melalui optimalisasi seluruh
dana yang diterima oleh sekolah baik melalui dana BOS Daerah maupun BOS Pusat serta
dana dari masyarakat; pengelolaan pembiayaan secara efektif, efisien, transparan dan
akuntabel.
8) Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
Pemenuhan Standar Penilaian melalui peningkatan kualitas dan kelengkapan
perangkat penilaian; melaksanakan dan mengelola hasil penilaian peserta didik
sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku;penyampaian hasil penilaian
peserta didik kepada orang tua dan pihak lain yang berkepentingan.
3. Kondisi Nyata
Mencermati dari kedelapan Standar Nasional Pendidikan yang merupakan standar
satuan pendidikan ideal, tentunya SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah senantiasa berupaya
untuk menuju kondisi ideal di berbagai bidang tersebut agar terpenuhi, namun dalam
kenyataannya beberapa hal kami sadari masih kurang atau belum tercapai, disebabkan oleh
beberapa faktor baik dari dalam maupun faktor luar sekolah. Hal ini dapat kita lihat pada
hasil Analisis Konteks SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah tahun pelajaran 2023/2024 yang
terdapat pada halaman akhir pada bagian lampiran. Adapun gambaran umum kondisi nyata
terkait dengan karakteristik SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah yang menggambarkan
keunikan adalah sebagai berikut:
1) Identitas Sekolah
NPSN 70033531
12
Bujur
Lintang
Status Akreditasi
SK Akreditasi
Tanggal SK AKreditasi
SK Pendirian Sekolah
Tanggal SK Pendirian
SK izin Operasional
Email el-qudw4h@gmail.com
Website el-qudwah.sch.id
Secara kuantitas jumlah peserta didik di SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah masih
sedikit yakni total 11 orang (sebelas) mulai dari kelas X, XI, XII, tentu bila dibandingkan
dengan sekolah lainnya, terutama bila dibandingkan dengan sekolah negeri, sementara bila
dibandingkan dengan sekolah swasta tingkat satuan pendidikan SMA di kabupaten Barito
Kuala & sekitarnya mengalami hal yang serupa yaitu jumlah peserta didik yang sedikit, hal
ini dikarenakan oleh faktor internal & external. Faktor internal diantaranya masih kurangnya
dukungan pendanaan dari pihak penyelenggara sehingga belum terpenuhinya semua yang
diperlukan oleh pihak sekolah dalam melaksanakan berbagai kegiatan, sedangkan faktor
eksternal diantaranya ialah dampak dari sistem zonasi, adanya pendirian sekolah baru di
13
wilayah sekitar sekolah SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah, walaupun jumlah peserta didik
di SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah bertambah satu orang dari tahun ajaran sebelumnya,
namun demikian masih belum dapat dikatakan ideal, adapun berikut tabel data peserta didik
di SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah tahun pelajaran 2023/2024:
11 orang peserta didik tersebut semuanya adalah perempuan, karena untuk sementara
ini SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah dikhususkan untuk perempuan saja. Selain itu peserta
didik SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah berasal dari masyarakat yang bermukim di Batola
dan Banjarmasin serta dari berbagai daerah di Kalimantan seperti dari Kotabaru Kalimantan
Selatan dan Purukcahu Kalimantan Tengah, ini bisa berjalan dikarenakan pihak SMA
Tahfizh Terpadu El Qudwah, walaupun secara jumlah sedikit namun kegiatan pembelajaran,
pelayanan pendidikan bagi peserta didik tetap dilakukan secara maksimal oleh para pendidik
di SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah.
b. Kemandiran Organisasi
Siswi SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah. cukup aktif dalam berbagai kegiatan OSIS
& kepanitian. Dalam berorganisasi peserta didik diajarkan tentang bagaimana bekerjasama.
Berkolaborasi, gotong royong, serta bernalar kritis baik dalam penyelengaraan suatu
kegiatan maupun keikutsertaan didalam suatu kegiatan, berikut kegiatan organisasi yang ada
di SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah.
14
Tabel : Organisasi Sekolah yang diikuti oleh Peserta Didik
No Organisasi Keteranga
n
1 OSIS a. Anggota OSIS dari kelas X – XI
15
saat di semester II, karena
mereka mempersiapkan kelulusan
Inti dari keterlibatan peserta didik adalah mendorong peserta didik agar berani dan
mampu mengoganisir mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan serta
membuat rencana tindak lanjut dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan. Peserta didik
mampu bekerja mandiri tentu tak lepas dari pengarahan dan bimbingan pendidik
pendamping dan khususnya bagian kesiswaan.
c. Status Ekonomi
Adapun secara status sosial, sebagian besar orang tua dari para peserta didik adalah
pekerja swasta seperti pedagang, wiraswasta, dan pekerja swasta lainnya (90%), ada yang
bekerja sebagai PNS namun sedikit (10 %). Taraf hidup secara ekonomi sebagian besar
menengah ke bawah, hal ini diketahui dari data formulir pada saat mengisi formulir masuk
sekolah, serta dari permohonan beasiswa kepada pihak sekolah dari orang tua karena kurang
mampu.
16
Namun walaupun adanya status sosial yang berbeda, tidak pernah terjadi kasus
pembullyan antara ‘si miskin’ & ‘si kaya’, semua warga sekolah terutama peserta didik
dapat bermain bersama dan bergaul dengan baik. Tetapi terkadang muncul sifat minder dari
beberapa peserta didik, karena merasa diri kurang berada. Hal ini menjadi perhatian para
pendidik untuk melakukan pendekatan agar peserta didik tersebut meningkat kepercayaan
dirinya serta tidak mengasihani diri karena keadaan ekonominya.
3) Karakteristik Sosial
a. Letak Sekolah
SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah yang beralamat Jl. Trans Kalimantan Komp.
Keruwing Indah, Jl. Cendrawasih RT. 24 No. 20 Desa Semangat Dalam Kec. Alalak Kab.
Barito Kuala Kalimantan Selatan adalah sekolah yang dan dikelilingi oleh perumahan.
SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah juga berada di wilayah yang dekat dengan beberapa
sekolah SMA baik negeri maupun swasta dan dekat juga dengan Masjid serta pasar.
17
Walau adanya berbagai perbedaan namun tidak pernah menjadi isue perpecahan atau
pertentangan di sekolah, justru keragaman ini membawa dampak positif bagi lingkungan
sosial di SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah, yakni baik peserta didik juga pendidik dan
tenaga kependidikan dapat belajar tentang arti saling menghargai, saling menghormati,
tenggang rasa, kerja sama, gotong royong dan lain sebagainya, nilai nilai Pancasila
bertumbuh dan berkembang dengan sangat baik, nilai – nilai karakter luhur bukan hanya
sekedar teori, namun dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
4) Karakteristik Budaya
SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah melaksanakan berbagai kebiasaan baik yang
membudaya
1. Budaya Berprestasi
a. Tahfizhul Quran: peserta didik aktif melakukan tahfizh setiap dari yang dilakukan
dalam kegiatan rutin pembiasaan diri, selain dari pada itu beberapa peserta didik
yang hafalan nya bagus akan diikutkan dalam berbagai lomba tahfizh
b. Tilawah: peserta didik memiliki bakat dalam tilawah dan beberapa kali diikutkan
lomba dan ditampilkan rutin saat acara-acara keagamaan di sekolah seperti maulid,
isra mi’raj dan wisuda tahfizh serta acara undangan-undangan dari warga sekitar
2. Budaya Literasi
Peserta didik SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah memiliki budaya literasi yang
sangat baik. Diantaranya dilaksanakan dalam kegiatan:
a. Pembiasan Diri : Membaca dan memahami Alquran dan membaca ratibul haddad
setiap malam
b. Dalam kegiatan harian pembelajaran
c. Gemar membaca di perpustakaan
18
5) Karakteristik Pendidik
Berikut tabel komposisi pendidik yang ada di SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah,
sebagai berikut:
8 Mutiara S1 P - Bahasa
Khairunnisa, Indonesia
S.Pd
19
Kelas X
Bila kita cermati dari tabel data di atas, dapat dibaca bahwa kondisi nyata di SMA
Tahfizh Terpadu El Qudwah:
- Ketersediaan guru mata pelajaran sudah lumayan cukup namun masih ada guru yang
mengajar lebih dari 1 mata palajaran dan rangkap jabatan.
- Pendidikan akademis sebagian guru bukan lulusan dari program studi kependidikan,
melainkan program study lainnya.
Dengan keadaan yang dimiliki saat ini, SMA Kristen Banjarmasin memberdayakan
sumber daya manusia yang dimiliki dengan seoptimal mungkin, agar semua tetap dapat
berjalan dengan baik dan lancar.
6) Karakteristik Tenaga Kependidikan
Saat ini untuk tenaga kependidikan di SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah hanya ada 1
orang untuk mengurus semua administrasi sekolah sekaligus menjadi operator sekolah.
SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah tentunya tidak berdiam diri dalam rangka
peningkatan kualitas pelayanan pendidikan di SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah. Telah
banyak dilakukan peningkatan dan perbaikan dari tahun ke tahun, namun kami sadari
20
keterbatasan terutama dalam pendanaan menjadi salah satu kendala yang cukup besar
terutama dalam peningkatan perbaikan fasilitas, sarana prasarana di sekolah dan jumlah
siswa. Sehingga dalam hal ini kurang dapat bersaing dengan sekolah-sekolah sekitar yang
setiap tahun melakukan banyak peningkatan di bidang sarana prasarana.
Adapun kami sampaikan upaya yang telah kami lakukan dengan harapan kondidi
ideal dapat terpenuhi.
1. Dalam rangka peningkatan kompetensi pendidik tahun ini dilakukan berbagai
pelatihan, bimbingan teknik dan sejenisnya serta melaksanakan Penilaian Kinerja
Guru, terutama dalam pendalaman mengenai Implementasi Kurikulum Merdeka
2. Dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran di kelas, kepala sekolah dan
pendidik senior melaksanakan Supervisi Kelas
3. Pemberian Reward/penghargaan tidak hanya kepada peserta didik, namun juga bagi
pendidik
4. Dalam rangka mengembangkan bakat minat peserta didik, diadakan kegiatan ekstra
kurikuler yang diberikan sekolah kepada peserta didik untuk mengasah bakat
mereka
5. Dalam rangka upaya meningkatkan jumlah peserta didik, SMA Tahfizh Terpadu El
Qudwah telah menyebarkan brosur dan promosi sekolah keberbagai pihak
6. Dalam rangka menambah wawasan bagi peserta didik SMA Tahfizh Terpadu El
Qudwah menjalin kerjasama dengan pihak ULM untuk meminjam laboratorium
mereka untuk menunjang pembelajaran mereka
7. Dalam rangka mendukung program pemerintah mengurangi angka anak putus
sekolah, SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah bekerja sama dengan pihak donatur dari
masyarakat memberikan beasiswa bagi peserta didik yang kurang mampu, selain itu
juga bagi yang berprestasi.
8. Kerja sama dengan stake holder, warga sekolah serta orang tua dan masyarakat sekitar
B. LANDASAN HUKUM
21
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 29 Tahun 2014 Tentang
Pengesahan Fotokopi Ijazah/surat Tanda Tamat Belajar, Surat Keterangan Pengganti
Ijazah/surat Tanda Tamat Belajar dan Penerbitan Surat Keterangan Pengganti
Ijazah/surat Tanda Tamat Belajar Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2014 tentang
Peminatan pada Pendidikan Menengah
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun 2014 tentang
Muatan Lokal Kurikulum 2013
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah
11. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan Dan Konseling Pada Pendidikan Dasar Dan Menengah
12. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan
Menengah
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang
22
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
18. Surat Keputusan Bersama 4 Menteri : Menteri Pendidikan,Kebudayaan, Riset &
Teknologi Nomor 01/KB/2022, Menteri Agama Nomor 408 Tahun 2022, Menteri
Kesehatan Nomor HK.01.08/Menkes/1140/2022 dan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 420-1026 Tahun 2022 tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (covid-19),
19. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2020 tentang
Kebijakan Merdeka Belajar
20. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.719/P/2020 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus.
21. Permendikbudristek No.7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
22. Permendikbudristek No.16 Tahn 2022 tentang Standar Proses Pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
23. Permendikbudristek No.21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan pada
Pendidikan Anak Usia Din, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah.
24. Permendikbudristel No.56 Tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum
dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
25. Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI No.
262/M/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset Dan Teknologi No. 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam
Rangka Pemulihan Pembelajaran.
23
26. Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI No.
033/H/KR/2022 tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Standar,
Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan teknologi No. 008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar dan Jendang Pendidikan Menengah pada
Kurikulum Merdeka.
27. Surat Edaran Gubernur Kalsel No.420/1229-181/Dikbud tentang Penyelenggaraan
Pembelajaran di Satuan Pendidikan Pada Tahun Pelajaran 2020/2021 di Masa
Pandemi Corona Virus Desease 2019
28. Surat Edaran Kadisdik Kal-Sel Nomor:0095.1 Tahun 2022 tentang Pedoman
Penyusunan Kalender Pendidikan pada Satuan Pendidikan SMA, SMK dan SLB di
Kalimantan Selatan.
29. Surat Edaran Dinas Pendidikan & Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan Nomor:
421.3/3523-Set/Disdikbud/2022 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di
Masa Pandemi covid-19 Pada Satuan Pendidikan SMA, SMK dan SLB Tahun
Pelajaran 2022/2023 di Provinsi Kalimantan Selatan
30. Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi KalSel Nomor:
0095.1 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan pada Satuan
Pendidikan SMA, SMK dan SLB Kalimantan Selatan Tahun Pelajaran 2022/2023.
31. Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) SMA Kristen Banjarmasin Tahun Pelajaran
2022/2023.
C. TUJUAN PENGEMBANGAN
24
D. ACUAN KONSEPTUAL
Acuan pengembangan Kurikulum Operasional SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah
yang mengacu pada standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas: standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum.
Untuk memenuhi amanat undang-undang tersebut di atas dan guna mencapai tujuan
pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan sekolah pada khususnya, SMA
Tahfizh Terpadu El Qudwah sebagai lembaga pendidikan tingkat menengah memandang
perlu untuk mengembangkan Kurikulum Operasional Sekolah atau yang disingkat dengan
KOS. Melalui KOS, sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai dengan
karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam pengembangannya
melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di
lingkungan sekitar sekolah.
Satuan pendidikan merupakan pusat pengembangan budaya. Kurikulum Operasional
SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
sebagai satu kesatuan kegiatan pendidikan yang terjadi di sekolah. Nilai-nilai yang
dimaksud di antaranya: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri,
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung
jawab. Nilai-nilai melingkupi dan terintegrasi dalam seluruh kegiatan pendidikan sebagai
budaya sekolah.
Kurikulum SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah disusun agar sekolah memiliki
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
E. PRINSIP PENGEMBANGAN
25
potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta
didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam
penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan
pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan.
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan oleh
para pemegang kepentingan tentang kurikulum yang digunakan di satuan pendidikan
dapat diperoleh di dokumen tersebut. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan
mudah dipahami, tidak mengulang naskah/kutipan yang sudah ada di naskah lain.
Dokumen tidak perlu memuat kembali misalnya lampiran Kepmendikbud seperti CP,
struktur dan lain lain dalam dokumen Kurikulum Operasional.
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual.
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan
pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku
kepentingan, antara lain orang tua, organisasi, di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama sesuai dengan kewenangannya.
26
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
- Menjadikan Alquran dan Sunnah sebagai pedoman utama dalam kehidupan sehari-hari
serta menjadi teladan yang berbekal ilmu agama dan sains secara seimbang
B. VISI
Visi dari SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah adalah “Membentuk Generasi Qur’an
Yang Berkepribadian Islami dan Terpercaya Menjadi Teladan Kebaikan”
C. MISI
1. Menjadikan kegiatan menghafal al quran pada peserta didik berjalan setiap hari secara
rutin sehingga menjadi kebiasaan bagi peserta didik
27
2. Membentuk peserta didik menjadi penghafal al quran serta menguasai berbagai macam
ilmu pengetahun yakni meliputi ilmu agama dan ilmu sains dan memiliki keterampilan
4. Terbentuknya kepribadian peserta didik yang islami serta berakhlak baik mulia
5. Terciptanya peserta didik yang peduli dengan kondisi lingkungan sekitar serta berperan
aktif dalam kegiatan masyarakat
28
BAB III
A. KERANGKA DASAR
Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Nomor 262/M/2022 atas perubahan Permendikbudristek Nomor 56/M/2022 tentang
Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran. Kerangka dasar
kurikulum pada Kurikulum Merdeka disusun oleh Kemendikbudristek. Fungsinya sebagai
acuan pengembangan kurikulum yang dilakukan oleh satuan pendidikan. Berikut kerangka
dasar Kurikulum Merdeka.
Jika di dalam Kurikulum 2013 ada Kompetensi Dasar yang digunakan sebagai acuan
29
dalam ketercapaian kurikulum, maka di Kurikulum Merdeka dikenal dengan Capaian
Pembelajaran (CP). Untuk perbedaan KD di kurikulum 2013 dan CP di Kurikulum Merdeka
yaitu jika KD dikurikulum 2013 antara Kompetensi Ilmu Pengetahuan, Sikap dan
Ketrampilan dipisah, maka di dalam Capaian Pembelajaran ketiganya diintegrasikan atau
digabung menjadi satu kesatuan yang di bedakan berdasarkan perkembangan peserta didik
yang dibagi menjadi beberapa fase yaitu:
a. Fase A : SD Kelas 1-2
b. Fase B : SD Kelas 3-4
c. Fase C : SD Kelas 5-6
d. Fase D : SMP Kelas 7-9
e. Fase E : SMA Kelas 10
Dimana modul ajar ini disusun dari pengembangan CP dan ATP untuk mencapai
sasaran Profil Pelajar Pancasila. Modul ajar ada dua yaitu :
a. Modul Ajar Mata Pelajarann : Modul ajar disusun oleh semua guru sebelum
melakukan proses kegiatan pembelajaran
b. Modul Ajar Khusus : Modul Ajar yang disusun oleh pelaksana pengembangan
proyek profil pelajar pancasila (P5)
Pendidikan karakter berdasarkan nilai nilai Pancasila yang ingin ditanamkan dalam
diri peserta didik. Jika di dalam kurikulum 2013 kita mengenal dengan Pengutan pendidikan
Karakter (PPK) maka di dalam Kurikulum Merdeka pendidikan karakter ini dikenal dengan
Profil Pelajar Pancasila (PPP), yang terdiri dari:
a. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia,
b. Berkebinekaan Global,
30
c. Bergotong Royong
d. Mandiri
e. Bernalar kritis, dan
f. Kreatif
5. Jumlah Jam
Dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka untuk Fase E kelas X, jumlah jam 1.584 JP
terdiri atas 1.098 Intrakurikuler dan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
dengan alokasi waktu 1 tahun =36 minggu dan 1 JP = 45 menit
B. STRUKTUR KURIKULUM
31
Adapun berikut Struktur Kurikulum SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah:
TABEL: Struktur Kurikulum di SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah
Alokasi Waktu Mata Pelajaran Kelas X Tahun Pelajaran 2023/2024
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Alokasi
Projek Tot
Intrakurikul
Mata Pelajaran Penguatan al Keterangan
er Per
Profil JP
Tahun
Pelajar Per
(Minggu)
Pancasi Tah
la
un
Pendidikan
Agama Islam & 72 ( 2 ) 36 1
0
Budi Pekerti
8
Pendidikan
54 ( 2 ) 18 7
Pancasila 2
Bahasa Indonesia 108 36 1
(3) 4
4
Matematika 108 36 1
(3) 4
4
Ilmu
216 108 3
Pengetahuan (6) 2
Alam: 4
Fisika, Kimia,
Biologi
Ilmu
Pengetahuan
288 144 4
Sosial : (8) 3
Sosiologi, 2
Ekonomi,
Sejarah,
Geografi
32
Bahasa Inggris 54 18 7
( 2 )** 2
Pendidikan
Jasmani Olahraga 72 ( 2 ) 36 1
0
8
dan
Kesehatan
Informatika 72 ( 2 ) 36 1
0
8
Yang dipilih
Seni &
Prakarya adalah Prakarya
Keterangan :
• Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing
• Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila, Bahasa Inggris dan Seni & Prakarya tidak
dialokasikan penuh 36 minggu agar dapat memenuhi alokasi untuk Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila.
• Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni dan/ atau prakarya &
kewirausahaan. Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni
teater, seni tari) atau Prakarya & Kewiriausahaan (Budidaya pengolahan kerajinan,
rekayasa)
33
Tabel. Pengorganisasian beban belajar dan muatan pembelajaran
Kelas X - SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah
Muatan
Beban
Pengatur
Pembelajar Belajar an
an
● Beban belajar ini memuat semua mata
pelajaran yang bersifat nasional.
● Materi pembelajaran setiap mata
pelajaran mengacu pada Capaian
Pembelajaran.
1. Intrakurikuler Wajib
● Jadwal pembelajaran dilaksanakan dengan
sistem Reguler & sistem Blok
● Alokasi Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila dalam setahun 486 JP
2. Proyek ● Ditunjuk koordinator dan 3 orang
Penguatan fasilitator Projek P5
Profil Pelajar Wajib ● Memuat tema - tema proyek yang menjadi
Pancasila ( P5 ) karakteristik SMA Kristen Banjarmasin. Tema
yang dipilih:
a. Kearifan Lokal
b. Gaya Hidup Berkelanjutan
c. Kewirausahaan
● Jadwal kegiatan P5 dilaksanakan
secara mingguan
34
Wajib ● Kepramukaan
3. Ekstrakurikuler
SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah menggunakan sistem Reguler dan sistem blok
untuk projek profil penguatan pelajar pancasila (P5) pada tahun pelajaran 2023/2024:
35
Adapun Jadwal Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, sebagai berikut:
Tabel : Jadwal Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
3 Berekayasa
dan
Pekan Kedua
Berteknologi Januari 2024 48 JP
Januari
untuk
Membangun
NKRI
TOT 128 JP
AL
Hasil / produk yang dihasilkan oleh peserta didik selama melaksanakaan Projek
penguatan profil pelajar Pancasila ( P5 )kelas X fase E ini nantinya akan ditampilkan dalam
kegiatan Pameran P5 pada awal bulan Juni 2022, dimana pada saat ini peserta didik akan
memamerkan dan menjelaskan hasil karya mereka kepada seluruh warga sekolah dan para
tamu.
● Memiliki muatan yang menjadi kebutuhan dan karakteristik SMA Tahfizh Terpadu
El Qudwah
36
● Diatur dalam kegiatan di luar kegiatan regular dan projek.
● Sesuai minat dan bakat, siswi SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah memilih:
- Ekskul Habsyi
- Ekskul Menjahit
N Bida Ha Waktu
O ng ri
1 Ekskul Habsyi Minggu 16.30 –
17.30
2 Ekskul Menjahit Selasa 16.30 –
17.30
D. ASESMEN NASIONAL
37
jenjang pendidikan menengah pada kurikulum merdeka, sehingga menjadi
sebagaimana tercantum dalam lampiran III yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari keputusan ini
b. Mengubah lampiran IV keputusan kepala badan standar, kurikulum, dan assesment
pendidikan kementrian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi nomor
088/H/Kr/2022 tentang capaian pembelajaran pada pendidikan anak usia dini,
jenjang pendidikan dasar, jenjang pendidikan menengah pada kurikulum merdeka,
sehingga menjadi sebagaimana tercantum lampiran IV yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari keputusan ini
c. Menetapkan ketentuan mengenai capaian pembelajaran mata pelajaran untuk
program paket A, program paket B, dan program paket C pada kurikulum merdeka
sebagaimana tercantum dalam lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
keputusan ini
38
memiliki 2 kurikulum yang dipakai yakni kurikulum merdeka dan kurikulum 2013,
kurikulum merdeka yang diterapkan pada kelas X dan kurikulum 2013 diterapkan kelas XI
& XII
3. Pedoman Penilaian
Pedoman penilain merupakan menentukan nilai dalam suatu kegiatan pembelajaran
yang diambil dalam satuan pendidikan. Nilai tersebut diambil dari beberapa penilaian
sebagai berikut:
a. Nilai harian terdiri dari penilaian aspek sikap (afektif), pengetahuan(kognitif) dan
keterampilan (Psikomotor).
b. Nilai Afektif, kognitif dan psikomotor sebelum proses rapot ditulis dalam bentuk
angka 0 – 100.
c. Nilai afektif diambil berdasarkan 4 teknik penilaian yaitu : Observasi, Penilaian
Diri, Penilaian antar Peserta didik, dan Jurnal.
d. Penilaian afektif tiap mata pelajaran dilakukan minimal setiap tujuan pembelajaran
satu kali
e. Indikator sikap yang diukur pada aspek afektif adalah beriman dan bertaqwa
kepada YME dan berakhlaq mulia, mandiri, gotong royong, berkebhinnekaan
global, bernalar kritis, dan kreatif
f. Kriteria nilai aspek sikap adalah sebagai berikut :
Kriteria Nilai Kuantitatif Indikator
Sangat Baik (SB) 80 – 100 Selalu terlihat sikap
yang baik dalam
pergaulan
dengan warga sekolah
Baik (B) 70 – 79 Sering terlihat sikap
yang baik dalam
pergaulan
dengan warga sekolah
Cukup (C) 60 – 69 Kadang-kadang terlihat
sikap yang baik
dalam pergaulan
dengan warga
sekola
39
4. Tata Tertib Sekolah
Tata tertib sekolah merupakan semua peraturan dan ketentuan yang telah dibuat oleh pihak
sekolah. Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana di lingkungan sekolah yang aman dan
nyaman.
BAB I
DASAR PEMIKIRAN DAN TUJUAN
A. DASAR PEMIKIRAN
SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah, sebagai sekolah berasrama (Boarding School)
didirikan dengan visi Membentuk Generasi Qur’an Yang Berkepribadian Islami dan
Terpercaya Menjadi Teladan Kebaikan
B. TUJUAN
1. Sebagai pedoman pelaksanaan tata tertib di lingkungan SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah.
2. Mengatur kehidupan siswa di lingkungan SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah.
3.Mewujudkan dan Terciptanya ketertiban di lingkungan SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah.
BAB II
KETENTUAN UMUM
1. Tata krama dan tata terlib sekolah ini dimaksudkan sebagai rambu-rambu bagi siswa dalam
bersikap, berucap. bertindak dan melaksanakan kegiatan sehari-hari di sekolah dalam rangka
mendapatkan iklim dan kultur sekolah yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang
efektif.
2. Tata krama dan tata tertib sekolah ini dibuat berdasarkan nilai-nilai yang dianut sekolah
dan rnasyarakat sekitar, yang menjadi nilai ketaqwaan, sopan santun pergaulan, kedisiplinan
dan ketertiban, kebersihan, kesehatan, kerapian, keamanan dan nilai-nilai yang mendukung
kegiatan belajar yang efektif.
40
3. Setiap siswa wajib melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam tata krama dan tata
tertib ini secara konsekuen dan penuh kesadaran.
Pasal 1
PAKAIAN SEKOLAH
Siswa wajib mengenakan pakaian seragam sekolah sopan dan rapi dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Senin dan Selasa
Seragam putih abu-abu serta berkaos kaki putih.
b. Rabu dan Kamis
Seragam putih dengan jilbab putih serta berkaos kaki putih
c. Jum’at dan Sabtu
Seragam hitam dengan jilbab hitam serta berkaos kaki putih
Pasal 2
PERSIAPAN BELAJAR
1. Siswa diharuskan sudah berada di dalam kelas lima menit sebelum pelajaran dimulai.
2. Siswa diharuskan berdoa memohon ilmu pengetahuan sebelum memulai pelajaran yang
dipandu oleh guru/ketua kelas.
3. Piket kelas diharuskan menjaga kebersihan kelas (meja guru, papan tulis, lemari harus
sudah bersih dan rapih sebelum setiap jam pelajaran dimulai).
Pasal 3
SELAMA JAM PELAJARAN
3. Siswa dilarang membawa dan menggunakan handphone, earphone, walkman, media player
dan alat sejenis lainnya selama jam pelajaran.
5. Siswa segera bergegas menuju kelas sesuai jadwal KBM, setelah KBM satu mata pelajaran
selesai, sesuai jadwal.
41
6. Siswa yang akan meninggalkan kelas sebelum jam pelajaran berakhir, boleh meninggalkan
kelas setelah mendapat izin guru pengajar.
7. Jika lima menit setelah tanda pergantian jam pelajaran dibunyikan, guru pengajar belum
juga memasuki kelasnya, ketua kelas atau yang mewakili harus memberitahukan kepada guru
yang bersangkutan, atau kepada pengawas harian, jika guru pengajar belum atau tidak
datang.
8. Pada setiap akhir pelajaran, siswa diharuskan merapikan perlengkapan belajar dan
membaca doa penutup majelis yang dipimpin oleh ketua kelas.
9. Piket Kelas diharuskan untuk merapikan dan membersihkan ruang kelas pada akhir
pelajaran.
Pasal 4
1. Setiap kelas dibentuk beberapa tim piket kelas yang secara bergiliran bertugas menjaga
kebersihan dan ketertiban keIas.
2. Setiap tim piket kelas yang bertugas hendaknya menyiapkan dan memelihara perlengkapan
kelas yang terdiri dari :
0. Penghapus papan tulis, penggaris dan alat tulis.
a. Taplak meja dan bunga.
b. Sapu , pengki (serok) plastik dan tempat sampah.
3. Tim Piket Kelas mempunyai tugas :
0. Membersihkan lantai serta merapikan bangku-bangku dan meja sebelum jam
pelajaran pertama dimulai.
a. Mempersiapkan sarana dan prasarana pembelajaran, misalnya mengambil alat tulis,
membersihkan papan tutis, dll.
b. Melengkapi meja guru dengan taplak dan hiasan bunga.
c. Menulis papan absensi.
d. Melaporkan kepada guru piket tindakan-tindakan pelanggaran di kelas yang
menyangkut kebersihan dan ketertiban kelas, misalnya corat-coret, berbuat gaduh (ramai)
atau merusak benda-benda yang ada di kelas.
4. Setiap siswa membiasakan menjaga kebersihan kamar kecil toilet, halaman sekolah, kebun
sekolah dan lingkungan sekolah.
5. Setiap sisiwa membiasakan membuang sampah pada tempat yang ditentukan.
42
6. Setiap siswa membiasakan budaya antri dalam mengikuti berbagai kegiatan sekolah dan di
luar sekolah yang berlangsung bersama-sama.
7. Setiap siswa menjaga suasana ketenangan belajar baik di kelas, perpustakaan,
laboratorium, maupun di tempat lain di Iingkungan sekolah.
8. Setiap siswa mentaati jadwal kegiatan sekolah. seperti penggunaan dan pinjaman buku di
perpustakaan. laboratorium, maupun di tempat lain di lingkungan sekolah.
9. Setiap siswa menyelesaikan tugas yang diberikan sekolah sesuai ketentuan yang
ditetapkan.
Pasal 5
1. Mengucapkan salam antara sesama teman, dengan kepala sekolah dan guru serta dengan
karyawan sekolah apabila baru bertemu pada pagi / siang hari atau mau berpisah pada siang /
sore hari.
2. Saling menghormati antar sesama siswa, menghargai perbedaan agama .
3. Menghormati ide, pikiran dan pendapat hak cipta orang lain dan hak milik teman dan
warga sekolah.
4. Berani menyatakan sesuatu yang salah adalah salah dan menyatakan yang benar adalah
benar.
5. Menyampaikan pendapat secara sopan tanpa menyinggung perasaan orang lain.
6. Membiasakan diri mengucapkan terima kasih kalau memperoleh bantuan atau jasa dan
orang lain.
7. Berani mengakui kesalahan yang telah terlanjur dilakukan dan meminta maaf apabila
merasa melanggar hak orang lain atau berbuat salah kepada orang lain.
8. Menggunakan bahasa (kata) yang sopan dan beradab yang membedakan hubungan dengan
orang yang lebih tua atau teman sejawat dan tidak menggunakan kata-kata kotor dan kasar,
cacian dan porno.
Pasal 6
IBADAH
43
2. Siswa diharuskan meninggalkan aktivitas apapun di luar jam pelajaran pada saat adzan
dikumandangkan.
3. Petugas imam shalat diharuskan sudah berada di tempat sholat berjamaah saat adzan
dikumandangkan dan menggunakan pakaian sepantasnya.
4. Siswa diharuskan mengenakan pakaian sholat yang bersih dan suci serta menyegerakan
diri berangkat ke masjid.
7. Siswa diharuskan mengikuti imam dengan tertib sampai selesai dzikir dan doa.
9. Siswa dikenakan jadwal piket harian untuk menggerakkan atau mengingatkan siswa dan
civitas akademik lainnya untuk segera bersiap sholat berjamaah jika adzan sudah
dikumandangkan.
Pasal 7
LARANGAN-LARANGAN
Setiap siswa DILARANG melakukan tindakan atau perbuatan sebagai berikut
1. Selama pelajaran berlangsung, keluar kelas untuk keperluan kekamar kecil siswa dapat
menggunakan waktu istirahat, kecuali mendapat ijin guru yang mengajar.
2. Meninggalkan sekolah sebelum bel tanda berakhirnya pelajaran. Dalam keadaan darurat
meninggalkan sekolah hanya boleh jika diijinkan oleh guru Pengajar dikelas yang
bersangkutan dan dilegalisir oleh pengawas harian (dalam keadaan biasa lihat peraturan
(pasal A.8)
3. Makan di dalam kelas, baik selama proses belajar berlangsung maupun pada waktu
istirahat, kecuali ada acara sekolah yang bersifat khusus.
4. Pada waktu istirahat berada didalam kelas dan tidak keluar dari lingkungan sekolah.
Kecuali ada kegiatan tertentu seizin guru pengajar.
5. Menerima tamu, baik orang tua, keluarga maupun teman, tanpa sepengetahuan dan seijin
pengawas harian.
6. Memakai pakaian yang tidak sesuai ketentuan dan mewarnai rambut dengan pewarna
rambut.
44
7. Berpenampilan seperti tersebut dibawah ini :
45
● Keputusan Menteri Nomor 262/M/2022 perubahan atas Keputusan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 56?M/2022 tentang Pedoman
Penerapan Kurikulum Dalam rangka pemulihan pembelajaran
● Kepala Badan standar, Kurikulum, dan Asesman Pendidikan Kementrian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil
Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka
.
Pengertian Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila merupakan bentuk penerjemahan tujuan Pendidikan nasional.
Profil pelajar Pancasila berperan sebagai referensi utama yang mengarahkan kebijakan-
kebijakan Pendidikan termasuk dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan karena
perannya yang menjadi acuan untuk para pendidik dalam membangun karakter serta
kompetensi peserta didik. Profil Pelajar Pancasila harus dapatdipahami oleh seluruh
pemangku kepentingan karena perannya yang penting. Profil ini perlu sederhana dan mudah
diingat dan pelajar dijalankan baik oleh pendidik maupun oleh pelajar agar dapat dihidupkan
dalam kegiatan sehari-hari. Berdasarkan pertimbangan tersebut, profil pelajar Pancasila
terdiri dari enam dimensi, yaitu Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, Mandiri, Bergotong royong, Berkebinekaan Global, Bernalar Kristis, dan
Kreatif.
Keenam dimensi profil Pelajar Pancasila perlu dilihat secara utuh sebagai satu
kesatuan agar setiap individu dapat menjadi pelajar sepanjang hayat yang komputen,
berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Pendidik perlu mengembangkan
keenam dimensi tersebut secara menyeluruh sejak Pendidikan usia dini. Selain itu, untuk
membantu pemahaman yang lebih menyeluruh tentang dimensi-dimensi profil pelajar
Pancasila, maka setiap dimensi dijelaskan maknanya dan diurutkan perkembangannya sesuai
dengan tahap perkembangan psikologis dan kognitif anak dan remaja usia sekolah.
Selanjutnya, setiap dimensi profil pelajar Pancasila terdiri dari beberapa elemen dan
Sebagian elemen dijelaskan lebih kongkrit menjadi subelemen.
1. Nilai Utama Penguatan Profil Pelajar Pancasila Di Satuan Pendidikan
Nilai utama dalam penguatan profil pelajar Pancasila di satuan Pendidikan adalah
terletak pada dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar pancasila. diantaranya ialah
● Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berahlak Mulia.
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepa Tuhan Yang Maha Esa dan
46
Berakhlak Mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan
Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya dan menerapkan
pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak Mulia: akhlak beragama, akhalak
pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan akhlak bernegara.
● Akhlak Mulia
Pelajar Pancasila mengenal sifat-sifat Tuhan dan menghayati bahwa inti dari sifat- sifatNya
adalah kasih dan saying. Ia juga sadar bahwa dirinya adalah mahluk yang mendapatkan
Amanah dari Tuhan sebagai pemimpin di muka bumi yang mempunyai tanggungjawab
untuk mengasihi dan menyayangi dirinya, sesame manusia dan alam, serta menjalankan
perintah dan menjauhi laranganNya. Pelajar Pancasila senantiasa menghayati dan
mencerminkan sifat-sifat Ilahi tersebut dalam perilakunya di kehidupan sehari-hari.
Penghayatan atas sifat-sifat Tuhan juga menjadi landasan dalam pelaksanaan ritual ibadah.
Pelajar Pancasila juga aktif mengikuti acara-acara keagamaan dan ia terus mengeksplorasi
guna memahami secara mendalam ajaran, symbol, kesakralan, struktur keagamaan, sejarah,
tokoh penting dalam agama dan kepercayaannya serta kontribusi hal-hal tersebut bagi
peradaban dunia.
● Akhlak Pribadi
Akhlak yang mulia diwudkan dalam rasa saying dan perhatian pelajar kepada dirinya sendiri.
Ia menyadari bahwa menjaga kesejahteraan dirinya penting dilakukan Bersama dengan
menjaga orang lain dan merawat lingkungan sekitarnya. Rasa saying, peduli, hormat, dan
menghargai diri sendiri terwujud dalam sikap integritas, yakni menampilkan Tindakan yang
konsisten denga napa yang dikatakan dan dipikirkan. Karena menjaga kehormatan dirinya,
pelajar Pancasila bersikap jujur, adil, rendah hati, bersikap serta berprilaku dengan penuh
hormat. Ia selalu berupaya mengembangkan dan mengintrospeksi diri agar menjadi pribadi
yang lebih baik setiap harinya sebagai wujud merawat dirinya. Pelajar Pancasila juga
senantiasa menjaga Kesehatan, fisik, mental, dan spritualnya dengan aktivitas olahraga,
aktivitas sosialnya, dan aktivitas ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing. Karena karakternya, ia menjadi orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
Tindakan, dan pekerjaan, serta berkomitmen untuk setia pada ajaran agama dan kepercayaan
serta nilai-nilai kemanusiaan.
Sebagai anggota masyarakat, pelajar Pancasila menyadari bahwa semua manusia setara
47
dihadapan Tuhan. Akhlak mulianya bukan hanya tercermin dalam rasa sayangnya pada diri
sendiri tetapi juga dalam budi luhurnya pada sesame manusia. Dengan demikian ia
mengutamakan persamaan dan kemanusiaan diatas perbedaan serta menghargai perbedaan
yang ada dengan orang lain. Pelajar Pancasila mengidentifikasi persamaan dan
menjadikannya sebagai pemersatu Ketika ada perdebatan atau konflik. Ia juga mendengarkan
dengan baik pendapat yang berbeda dari pendapatnya., menghargai dan menganalisisnya
secara kritis tanpa memaksakan pendapatnya sendiri. Pelajar Pancasila adalah pelajar yang
moderat dalam beragama. Ia menyadari pemahaman keagamaan dan kepercayaan yang
ekskusif dan ekstrim., sehingga ia menolak prasangka buruk, diskriminasi, intoleransi, dan
kekerasan terhadap sesame manusia baik karena perbedaan ras, kepercayaan maupun agama.
Pelajar Pancasila bersusila, bertoleransi, dan menghormati penganut agama dan kepercayaan
masing-masing. Tidak memberikan label negative pada penganut agama dan kepercayaan
lain dalam bentuk apapun, serta tidak memaksa agama dan kepercayaan kepada orang lain.
Pelajar Pancasila juga senantiasa berempati, peduli, murah hati, dan weles asih kepada orang
lain terutama mereka yang lemah dan tertindas. Dengan demikian, ia selalu berupaya aktif
menolong orang-orang yang membutuhkan dan mencari solusi terbaik untuk mendukung
keberlangsungan kehidupan mereka. Pelajar Pancasila juga senantiasa mengapresiasi
kelebihan orang lain dan mendukung mereka dalam mengembangkan kelebihan itu
● Akhlak bernegara
48
Pelajar Pancasila memahami serta menunaikan hak dan kewajibannya sebagai warga
negara yang baik serta menyadari perannya sebagai warga negara. Ia menempatkan
kemanusiaan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan Bersama diatas kepentingan pribadi. Akhlak pribadinya mendorong
pelajar Pancasila untuk peduli dan membantu sesame diatas kepentingan pribadi.
Akhlak pribadinya mendorong pelajar Pancasila untuk peduli dan membantu sesame,
untuk bergotongroyong. Ia juga mengutamakan musyawarah dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan Bersama, sebagai dampak dari akhlak pribadinya dan
juga ahklaknya terhadap sesame. Keimanan dan ketakwaan juga mendorongnya
untuk aktif menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai
wujud cinta yang dimilikinya untuk negara.
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas, dan identitasnya, dan tetap
berpikiran terbuka dalam berintraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan
rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan
tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen kunci dari kebihinekaan
Global meliputi mengenai dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi
intercultural dalam berintraksi dengan sesame, dan refleksi, dan tanggungjawab
terhadap pengalaman kebhinekaan.
Pelajar Pancasila berkomunikasi dengan budaya yang berbeda dari dirinya secara setara
dengan memperhatikan, memahami, menerima keberadaan, dan emnghargai keunikan setiap
budaya sebagai sebuah kekayaan perspektif sehingga terbangun kesalingpahaman dan empati
terhadap sesame.
Pelajar Pancasila secara refleksi memanfaatkan kesadaran dan pengalaman kebhinekaan agar
49
terhindar dari prasangka dan stereotip terhadap budaya yang berbeda, termasuk perundungan,
intoleransi, dan kekerasan, dengan mempelajari keregaman budaya dan mendapatkan
pengalaman dalam kebhinekaan. Hal ini membuatnya menyelaraskan perbedaan budaya agar
tercipta kehidupan yang setara dan harmonis antarsesama.
● Berkeadilan Sosial
Pelajar Pancasila peduli dan aktif berpartisipasi dalam mewujudkan keadilan sosial di tingkat
local, nasional, dan global. Ia percaya akan kekuatan dan potensi dirinya sebagai modal untuk
menguatkan demokrasi, untuk secara aktif partisipasi embangun masyarakat yang damai dan
inklusif, berkeadilan sosial, serta berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan.
● Kolaborasi
Pelajar Pancasila memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi di lingkungan fisik
dan sosial. Ia tanggap terhadap kondisi yang ada di lingkungan dan masyarakat untuk
menghasilkan kondisi yang lebih baik. Ia merasakan dan memahami apa yang dirasakan orang
lain., memahami persfektif mereka, dan menumbuhkan hubungan dengan orang dari berbagai
budaya yang menjadi bagian penting dari kebhinekaan global. Ia memiliki persepsi sosial
50
yang baik, sehingga ia memahami mengapa orang lain bereaksi tertentu dan melakukan
Tindakan tertentu. Ia memahami dan menghargai lingkungan sosial serta menghasilkan situasi
sosial yang sejalan dengan pemenuhan kebutuhan berbagai pihak dan pencapaian tujuan..
● Berbagi
Pelajar Pancasila memiliki kemampuan berbagi, yaitu memberi dan menerima segala sesuatu
yang penting bagi kehidupan pribadi dan Bersama, serta mau dan mampu menjalani
kehidupanbersama yang mengedepankan penggunaan Bersama sumber daya dan ruang yang
ada di masyarakat secara sehat. Melalui kemampuan berbagi, ia mampu dan mau memberi
serta menerima hal yang dianggap berharga kepada teman sebaya, orang lain di lingkungan
sekitar, dan lingkungan yang lebih luas. Ia mengupayakan diri dan kelompoknya untuk
memberi hal-hal yang dianggap penting dan berharga kepada orang-orang yang membutuhkan
baik dilingkungannya maupun di masyarakat yang lebih luas
● Dimensi Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung- jawab atas
proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri darim kesadaran akan diri dan
situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
Pelajar Pancasila yang mandiri senantiasa melakukan refleksi terhadap kondisi dirinya dan
situasi yang dihadapi mencakup refleksi terhadap kondisi diri, baik kelebihan maupun
keterbatasan dirinya, serta situasi, dan tuntutan perkembangan yang dihadapi. Hal ini akan
membuat ia mengenali dan menyadari kebutuhan pengembangan dirinya yang sesuai dengan
perubahan dan perkembangan yang terjadi. Kesadaran tersebut akan membantunya untuk
dapat menetapkan tujuan pengembangan diri yang sesuai dengan kondisi diri dan situasi yang
dihadapi, memilih strategi yang sesuai, serta mengantisipasi tantangan dan hambatan yang
mungkin terjadi.
● Regulasi Diri
Pelajar Pancasila yang mandiri mampu mengatur pikiran, perasaan, dan perilaku, dirinya
untuk mencapai tujuan belajar dan pengembangan dirinya baik di bidang akademik maupun
non akademik. Ia mampu menetapkan tujuan pengembangan dirinya serta merencanakan
strategi untuk mencapainya dengan di dasari penilaian atas kemampuan dirinya dan tuntutan
situasi yang dihadapinya. Pelaksanaan aktivitas pengembangan diri dapat dikendalikan
olehnya sehingga menjaga perilaku dan semangat agar tetap optimal untuk mencapai tujuan
51
pembelajarannya. Ia senantiasa memantau dan mengevaluasi upaya yang dilakukan dan hasil
yang dicapainya. Ketika menemui permasalahan dalam belajar, ia tidak mudah menyerah dan
akan berusaha mencari strategi atau metode yang lebih sesuai untuk menunjang keberhasilan
pencapaian tujuan.
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif
maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis
informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkan. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah
memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis, dan mengevaluasi
penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir dalam pengambilan keputusan.
Pelajar Pancasila memproses gagasan dan informasi baik dengan data kualitatif maupun
kuantitatif. Ia memiliki rasa keingintahuan yang besar, mengajukan pertanyaan yang relevan,
mengidentifikasi dan mengklarifikasi gagasan dan informasi yang diperoleh, serta mengolah
informasi tersebut. Ia juga mampu membedakan antara isi informasi atau gagasan dari
penyampaiannya. Selain itu, ia memiliki kemauan untuk mengumpulkan data atau fakta yang
berfotensi menggugurkan opini atau keyakinan pribadi. Berbekal kemampuan tersebut, pelajar
Pancasila dapat mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan informasi dari berbagai
sumber yang relevan dan akurat
Pelajar Pancasila menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah sains dan logika dalam
pengembangan keputusan dan Tindakan dengan melakukan analisis serta evaluasi dari
gagasan dan informasi yang ia dapatkan. Ia mampu menjelaskan alas an yang relevan dan
akurat dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan. Akhirnya ia dapat
membuktikan penalarannya dengan berbagai argument dalam mengambil suatu kesimpulan
atau keputusan
Pelajar Pancasila melakukan refleksi dan evaluasi terhadap pemikirannya sendiri dan berpikir
mengenal bagaimana jalannya proses berpikir tersebut sehingga ia sampai pada suatu
simpulan. Ia menyadari proses berpikirnya beserta putusan yang pernah dihasilkan, dan
menyadari perkembangan serta keterlibatan daya pikirnya. Hal ini membuatnya menyadari
bahwa ia dapat terus mengembangkan kapasitas dirinya melalui proses refleksi, untuk
52
memperbaiki strategi, dan gigih dalam menguji coba berbagai alternatif solusi. Selain itu, ia
memiliki kemauan untuk mengubah opini atau keyakinan pribadi tersebut jika memang
bertentangan dengan bukti yang ada.
● Dimensi Kreatif
Pelajar yang kritis mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna,
bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang
original serta menghasilkan karya dan Tindakan yang original serta memiliki keluwesan
berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan.
● Dimensi Kreatif
Pelajar yang kreatif menghasilkan gagasan atau ide yang original. Gagasan ini terbentuk dari
yang paling sederhana seperti ekspresi pikiran dan perasaan sampai dengan gagasan yang
kompleks. Perkembangan gagas tersebut sepanjang an ini erat kaitannya dengan perasaan dan
emosi, serta pengalaman, dan pengetahuan yang didapatkan oleh pelajar tersebut sepanjang
hidupnya. Pelajar yang kreatif memiliki kemampuan berpikir kreatif, dengan mengklarifikasi
dan mempertanyakan banyak hal, melihat sesuatu dengan perspektif yang berbeda,
menghubungkan gagasan-gagasan yang ada, mengaplikasikan ide baru, sesuai dengan
konteksnya untuk mengatasi persoalan dan memunculkan berbagai alternatif penyelesaian
Pelajar yang kreatif menghasilkan karya dan Tindakan yang orisinal berupa
representasi kompleks, gambar, desain, penampilan, iyuran, digital, realitas virtual,
dan lain sebagainya. Ia menghasilkan karya dan melakukan Tindakan didorong oleh
minat dan kesukaannya pada suatu hal, emosi yang ia rasakan, sampai dengan
mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan sekitarnya. Selain itu, pelajar
yang kreatif cendrung berani mengambil resiko dalam menghasilkan karya dan
Tindakan.
53
perubahan situasi dan kondisi
Peserta didik memahami dampak aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun Panjang
terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. Peserta didik juga
membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan, mempelajari
potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya serta mengembangkan
kesiapan untuk menghadapi dan memitigasikan.
● Kearipan Lokal
Peserta didik membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi budaya
dan kearifan local masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya
Peserta didik mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan, belajar
membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman serta nilai-nilai ajaran yang
dianutnya. Peserta didik juga mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan, secara
kritis dan reflektif menelaah berbagai sterotif negative dan dampaknya terhadap terjadinya
konflik dan kekerasan
Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan memelihara Kesehatan fisik dan
mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Peserta didik melakukan penelitian dan
mendiskusikan masalah-masalah yang berkaitan dengan Kesehatan dan kesejahteraan fisik
dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan Kesehatan reproduksi
● Suara Demokrasi
peserta didik juga akan mengasah kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan standar yang
dibutuhkan di dunia kerja.Peserta didik menggunakan kemampuan berpikir system,
menjelaskan keterkaitan antara peran individu, terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila.
Melalui pembelajaran ini peserta didik merefleksikan makna demokrasi dan memahami
implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam
organisasi sekolah dan dalam dunia kerja
54
Peserta didik melatih daya piker kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati
untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan diri dan
sekitarnya. Peserta didik dapat membangun budaya smart society dengan menyelesaikan
persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi,
mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi
● Kewirausahaan
Peserta didik mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat local dan masalah yang ada dalam
pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial, dan
kesejahteraan masyarakat. Melalui kegiatan ini, kreativitas dan budaya kewirausahawan akan
ditumbuhkembangkan. Peserta didik juga membuka wawasan tentang peluang masa depan,
peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk
menjadi tenaga kerja professional penuh integritas
● Kebekerjaan
Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan pengalaman
nyata dikeseharian dan dunia kerja. Peserta didik membangun pemahaman terhadap
ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang
sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini
Implementasi Pendidikan kecakapan hidup dalam proses pembelajaran dapat dilakukan secara
integrasi. Hal tersebut dapat dilakukan karena pembekalan kecakapan hidup merupakan pesan
pendidikan atau “hidden curriculum” yang keberhasilannya sangat tergantung pada cara penyampaian
bukan pada materi pesannya.
Secara umum prinsip implementasi konsep kecakapan hidup adalah:
1) Menekankan pada pola pembelajaran yang mengarahkan kepada prinsip
learning to think, learning to do, learning to be, learning to live together
2) Menggunakan pendekatan pembelajaran yang fleksibel (flexible learning) dan
pembelajaran yang menyenangkan (enjoy learning).
3) Pola pendekatan diarahkan kepada proses pembiasaan dan pembudayaan.
4) Perancanangan pembelajaran mengacu pada keterpaduan penguasaan personal
skill, social skill, academic skill, dan vocasional skill.
5) Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara belajar peserta
didik aktif yaitu peserta didik sebagai subyek bukan obyek.
55
6) Menerapkan penggunaan multi metode dalam pembelajaran.
7) Peran guru lebih sebagai perancang dan fasilitator untuk terjadi proses belajar,
bukan pada terjadinya proses mengajar.
1) Model pembelajaran yang mampu mengembangkan potensi kecakapan hidup yang dimiliki
peserta didik dapat dirancang melalui penggunaan variasi metode mengajar, diantaranya
adalah: Metode kerja kelompok dapat digunakan untuk melatih dan meningkatkan
kemampuan bersosialisasi dan berinteraksi antar sesamapeserta didik, menghargai
kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota tim, kemampuan bekerja dalam
tim, dan lain-lain.
2) Metode kasus dapat digunakan untuk menganalisis dan memecahkan persoalan
yang terjadi di lingkungan peserta didik. Pemilihan kasus dapat diserahkan kepada
peserta didik agar peserta didik lebih peka untuk mengidentifikasi dan menganalisis
permasalahan yang terjadi.
3) Metode eksperimen dapat digunakan untuk melatih kemampuan peserta didik
dalam menganalisis sesuatu, mencari hubungan sebab akibat, mencari jalan keluar
dari permasalahan yang ada, berfikir berdasarkan fakta yang ada dan didukung
dengan landasan teori yang telah ditanamkam atau diberikan melalui ceramah/tanya
jawab. Peserta didik diberi keleluasaan untuk melakukan percobaan yang berbeda
antara yang satu dengan yang lainnya. Melalui kegiatan ini diharapkan kecakapan
akademik serta kemampuan berfikir kritis dan analitis peserta didik terlatih dan
berkembang sesuai potensinya.
4) Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan presentasi didepan kelas.
Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam
menuangkan pokok-pokok pikiran atau ide-ide yang berbentuk tulisan sekaligus
mengkomunikasikan secara lisan. Dari kegiatan ini,peserta didik berlatih
bagaimana berkomunikasi lisan dan tulisan, mengeluarkan ide-ide atau gagasan,
mendengarkan dan menghargaiperbedaan pendapat dari orang lain, mengelola
emosi, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan dirinya dan orang lain.
5) Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan berkomunikasi,
mengeluarkan pendapat, menghargai pendapat orang, tidak memaksakan kehendak
pribadi, tidak emosional dalam diskusi, dan menghargai adanya perbedaan sudut
56
pandang.
57
sebagainya. Pemerintah dan masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan dapat melakukan
sejumlah upaya dan program agar potensi tersebut dapat diangkat menjadi keunggulan lokal
kota itu, sehingga ekonomi di wilayah kota tersebut dan sekitarnya dapat berkembang dengan
baik. ktif dapat menggunakan kekayaan daerah/lokal menjadi karya peserta didik dengan
kreatifitasnya.
Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi
pekerti siswa yang bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menullis sehingga
tercipta pembelajaran sepanjang hayat.
Kegiatan rutin ini dilaksanakan untuk menumbuhkan budaya minat baca peserta didik
serta meningkatkan keterampilan membaca. Kegiatan literasi di SMA Kristen Banjarmasin
telah berjalan dengan baik. Kegiatan ini di kelola oleh gabungan dari guru-guru bidang studi
lain, dan perpustakaan merupakan pusat dari literasi. Kegiatan Literasi sekolah bisa diisi
secara bervariasi, tergantung pada kretifitas peserta didik.
58
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun efektif, efektif fakultatif dan hari libur. Kalender pendidikan disusun
dan disesuaikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran.
Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan
daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah. Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran adalah sebagai berikut:
A. Kalender Pendidikan
59
60
2. Kalender Pendidikan SMA Tahfizh Terpadu El Qudwah
61
17 Juni 2024 Hari Raya Idul Adha 1445H
22 Juni 2024 Wisuda Tahfizh dan Pembagian Raport
Pekan Pulang
HUT Kemerdekaan RI
Lomba HUT Kemerdekaraan RI
Agustus 2023 5 5
Asesmen Nasional Jenjang SMA
Tahun 2023
62
Tahun Baru Masehi
Januari 2024 4 4
Awal Semester Genap
Isra Mi`raj
Februari 2024 4 4 HUT SMA Kristen Banjarmasin
(06 Februari 2023 )
Libur Awal Ramadhan
Hari Raya Nyepi
Hari Paskah
April 2024 4 4
Hari Raya Idul Fitri 1444 H
Kegiatan Pengenalan
1. Lingkungan Sekolah (PLS)
3 hari
peserta didik baru
63
Digunakan untuk
kegiatan pembelajaran
3. Minggu efektif belajar 38 Minggu
efektif dan ulangan
harian
Disesuaikan dengan
2 minggu (setiap penyelesaian KD
4. Penilaian Formatif semester 1 masing-masing mata
minggu) pelajaran
Disesuaikan dengan
11. Hari libur umum/nasional 2 minggu Peraturan Pemerintah
Pusat dan Daerah
b. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan yang d atur oleh pihak sekolah, semester 1 (satu) tahun
pelajaran menjadi semester ganjil ( Juli s.d Desember ) dan semester genap (Januari s.d Juni)
proses pembelajaran dilaksanakan selama 6 hari dengan waktu pembelajaran sebagai
berikut:
Waktu Pembelajaran Harian dalam satu minggu
64
Hari Waktu Belajar
65
3. Libur Sekolah
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi, dan
kota untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah.
Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini :
1. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, dan/atau Menteri Agama dalam
hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.
2. Peraturan Pemerintah Pusat / Provinsi / Kota dalam hal penentuan hari libur umum
/ nasional atau penetapan hari libur serentak untuk setiap jenjang dan jenis
Pendidikan.
Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah Pusat antara lain:
Tahun Baru
Idul Fitri dan Cuti Bersama
Idul Adha
Tahun Baru Imlek
Tahun Baru Hijriah
Hari Raya Nyepi
Maulid Nabi Muhammad saw.
Tahun Baru Imlek
Wafat Isa Al masih / Jumat Agung
Hari Raya Waisak
Kenaikan Isa Al Masih
Hari Kemerdekaan RI
Isra Mi’raj Nabi Muhammad saw.
Hari Raya Natal
66
BAB V
PENUTUP
67
68
69