Anda di halaman 1dari 18

39

TUGAS TELAAH JURNAL


“LITERATURE REVIEW : PIJAT OKSITOSIN OLEH SUAMI TERHADAP PRODUKSI ASI
PADA IBU NIFAS”

Oleh :

Siti Romlah (2209089)

Isniyati (2209061)

Sulistiyanah (2209093)

Umi Farid Farida (2209103)

Mulyani (2209071)

Milatin Khusniyati (2209067)

Tahun Ajaran 2022/2023


40

1. Judul LITERATURE REVIEW : PIJAT OKSITOSIN


OLEH SUAMI TERHADAP PRODUKSI ASI
PADA IBU NIFAS
2. Penulis Evy Tri Susanti , Lutfi Triningsih
3. Nama Jurnal Jurnal Keperawatan Volume 7, Nomor 1,
Januari 2021 Hal 39-52
4. Screening P : Ibu nifas
I : pijat oksitosin oleh suami
C : tidak dilakukan pijat oksitosin
O : Peningkatan produksi ASI salah satunya
adalah dengan pijat oksitosin oleh suami,
suami akan turut menentukan kelancaran
refleks pengeluaran ASI yang dipengaruhi
oleh keadaan emosional dan bantuan praktis
selama ibu menyusui.
5. Validity (Keabsahan)
-Apakah ada pertanyaan penelitian yang Ada, peneliti ingin mengetahui seberapa
jelas? Jelaskan ! efektif pijat oksitosin oleh suami bagi ibu
untuk meningkatkan produksi ASI
- apa tujuan penelitian ini ? Untuk mengetahui efektifitas pijat oksitosin
oleh suami terhadap produksi ASI ibu nifas
- Jelaskan tinjauan pustaka yang Produksi ASI yang kurang dan tidak lancar
mendasari content/isi dari peneliti merupakan penyebab bayi tidak
tersebut ! mendapatkan ASI eksklusif yang
menyebabkan bayi menjadi tidak mau
menyusui dan ibu merasa cemas sehingga
berdampak pada ibu yang akan menghindar
untuk menyusui. Pijat oksitosin oleh suami
adalah salah satu solusi untuk mengatasi
produksi ASI kurang. Di Indonesia cakupan
pemberian ASI eksklusif masih jauh dari
target nasional sebesar 80%. Hasil Survey
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2019 menunjukkan bahwa cakupan
pemberian ASI eksklusif bayi 0-6 bulan
sebesar 43% (Depkes RI, 2013). Dukungan
suami menjadi faktor yang mempengaruhi
pemberian ASI eksklusif yang harus
diperhatikan. Menurut Anggorowati (2015)
dukungan keluarga terutama suami
mempunyai hubungan dengan pemberian
ASI pada bayi. Ibu yang mendapatkan
dukungan dari suami mempunyai
kecenderungan untuk memberikan ASI
eksklusif sebesar dua kali dibanding ibu
yang kurang mendapat dukungan dari
suaminya (Wahyuni, 2017). Dukungan
suami tidak hanya membuat proses
pemberian ASI menjadi lebih lancar dan
berkualitas. Kedekatan istri secara emosi
dengan suami yang memberikan dukungan
penuh juga akan meningkatkan sisi
41

romantisme pasangan yang berakibat baik


untuk membuat hubungan menjadi
harmonis dan mendatangkan efek yang
bagus bagi ibu
menyusui (Afiani, 2016).
- Jenis penelitian apa yang digunakan Desain penelitian menggunakan metode
dalam penelitian ini ? eksploratif dengan pendekatan dan design
literature riview
6. Clinical Importance
- Menurut anda, apa manfaat hasil Mengetahui peningkatan terapi pijat
penelitian tersebut ? oksitosin mempunyai berbagai manfaat
yang sangat membantu ibu nifas. pijat
oksitosin dapat mengurangi
ketidaknyamanan fisik serta memperbaiki
mood.
- Apa kesimpulan anda terhadap Hasil Penelitian menunjukkan ada pengaruh
penelitian ini ? pijat oksitosin oleh suami mendukung
dalam meningkatkan produksi ASI pada ibu
nifas dilihat dengan frekuensi BAB,
frekuensi BAK, frekuensi menyusu bayi dan
frekuensi jam tidur pada bayi dan ibu nifas
yang dilakukan pada ibu nifas usia 24–32
tahun.
42

Jurnal Keperawatan p-issn : 2477-1414


Volume 7, Nomor 1, Januari 2021 e-issn : 2716-0785
Hal 39-52

LITERATURE REVIEW : PIJAT OKSITOSIN OLEH SUAMI TERHADAP


PRODUKSI ASI PADA IBU NIFAS
Evy Tri Susanti 1, Lutfi Triningsih2

Akper Karya Bhakti Nusantara Magelang


1, 2

Telp. 081328487886/ E-mail : evytrisusanti@yahoo.co.id

ABSTRAK

Latar belakang: Produksi ASI yang kurang dan tidak lancar merupakan penyebab bayi tidak
mendapatkan ASI eksklusif yang menyebabkan bayi menjadi tidak mau menyusui dan ibu merasa
cemas sehingga berdampak pada ibu yang akan menghindar untuk menyusui. Pijat oksitosin oleh
suami adalah salah satu solusi untuk mengatasi produksi ASI kurang. Tujuan: Mengetahui
efektifitas pijat oksitosin oleh suami terhadap produksi ASI ibu nifas. Metode: Artikel ilmiah ini
menggunakan metode eksploratif dengan pendekatan dan design literature riview yang dilakukan
dari tanggal 15 Oktober sampai 25 Desember 2020 dengan mengambil sumber dari Google Scholar
yang sesuai dengan kata kunci dan kriteria diantaranya jurnal nasional bahasa Indonesia, terbit 10
tahun terakhir, bukan merupakan jurnal asuhan keperawatan, jurnal yang dapat diakses secara full
text. Hasil: Terdapat 718 yang diidentifikasikan dan dipublikasikan dari tahun 2011-2020. Dari 718
artikel 3 artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil dari ketiga jurnal menunjukan
pijat oksitosin oleh suami dapat meningkatkan produksi ASI ibu nifas. Simpulan: Pijat oksitosin
oleh suami efektif untuk mendukung peningkatan produksi ASI pada ibu nifas.

Kata kunci: Ibu Nifas, Pijat Oksitosin, Produksi ASI, Suami

ABSTRACT

Background: Inadequate and unsustainable milk production is the cause of the baby not getting
exclusive breastfeeding, which causes the baby to refuse to breastfeed and the mother feels anxious,
which affects the mother who will avoid breastfeeding. Oxytocin massage by husband is solving
problem for less breastmilk production. Objective: To determineeffectiveness of oxytocin massage
by husbands in increasing breast milk production for postpartum mothers. Methods: The database
used in making this review literature by taking source conducted on October 15 to December 25
2020 with Google Scholar which is in accordance with the keywords and criteria including the
Indonesian national journal, published in the last 10 years, is not a nursing care journal, a journal
that cannot be accessed in full text. Results: There were 718 identified and published from 2011-
2020. From 718 articles 3 articles met the inclusion and exclusion criteria. Result from tree journal
oxytocin massage by husbands can increase breast milk production for postpartum mothers.
Conclusion: oxcytocin massage by husband effective to increase milk production in postpartum
mothers.
43

Key words: Postpartum Mother, Oxytocin Massage, Breast Milk Production, Husband.
44

PENDAHULUAN dan feses berwarna kuning dan berat badan


Produksi Air Susu Ibu (ASI) yang bayi naik (Budiarti, 2011).
kurang dan tidak lancar merupakan penyebab Penatalaksanaan untuk meningkatkan
bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif yang produksi ASI salah satunya adalah dengan
menyebabkan bayi menjadi tidak mau pijat oksitosin oleh suami, suami akan turut
menyusu dan ibu merasa cemas sehingga menentukan kelancaran refleks pengeluaran
berdampak ibu menghidanr untuk menyusui. ASI yang dipengaruhi oelh keadaan
Seorang ibu sering mengalami masalah dalam emosional dan bantuan praktis selama ibu
pemberian ASI eksklusif, salah satu kendala menyusui. Dukungan yang diberikan oleh
utamanya adalah produksi ASI yang kurang. suami adalah dukungan yang paling berharga
(Wulandari dan Handayani, 2013). ASI bagi ibu, suami berperan dalam keberhasilan
adalah suatu emulsi lemak dalam larutan ASI eksklusif.
protein laktosa dan garam organik yang Di Indonesia cakupan pemberian ASI
disekresi oleh kelenjar mammae ibu yang eksklusif masih jauh dari target nasional
berguna sebagai makanan bayi. Dalam ASI sebesar 80%. Hasil Survey Demografi
terkandung zat-zat gizi yang diperlukan oleh Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2019
bayi untuk pertumbuhan dan mengandung zat menunjukkan bahwa cakupan pemberian ASI
kekebalan yang sangat penting untuk eksklusif bayi 0-6 bulan sebesar 43% (Depkes
mencegah timbulnya penyakit serta mudah RI, 2013).
dicerna oleh bayi (Sudoharjo, 2013). Dukungan suami menjadi faktor yang
Produksi ASI yang cukup dapat dilihat mempengaruhi pemberian ASI eksklusif yang
dari ASI dapat merembes keluar melalui harus diperhatikan. Menurut Anggorowati
putting, payudara terasa tegang dan penuh (2015) dukungan keluarga terutama suami
sebelum menyusui, ASI masih menetes mempunyai hubungan dengan pemberian ASI
setelah menyusui, bayi paling sedikit pada bayi. Ibu yang mendapatkan dukungan
menyusui 9-10 kali dalam 24 jam, steleh dari suami mempunyai kecenderungan untuk
disusui bayi tidak memberikan reaksi apabila memberikan ASI eksklusif sebesar dua kali
dirangsang misalnya disentuh pipinya, jika dibanding ibu yang kurang mendapat
ASI cukup setelah bayi menyusui, bayi akan dukungan dari suaminya (Wahyuni, 2017).
tertidur 10-12 jam dalam 24 jam, bayi BAK Dukungan suami tidak hanya membuat proses
kurang lebih 9-10 kali dalam 24 jam, urin pemberian ASI menjadi lebih lancar dan
bayi jernih, bayi BAB 5-6 kali dalam 24 jam berkualitas. Kedekatan istri secara emosi
dengan suami yang memberikan dukungan
45

penuh juga akan meningkatkan sisi Hasil penelitian yang sudah dilakukan
romantisme pasangan yang berakibat baik oleh Doko dkk, 2019, ada peningkatan
untuk membuat hubungan menjadi harmonis produksi ASI setelah dilakukan pijat oksitosin
dan mendatangkan efek yang bagus bagi ibu oleh suami dengan p value 1.43 (p<0.01).
menyusui (Afiani, 2016). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aam
Untuk memperlancar produksi ASI, dkk, tahun 2019, berjudul “Pijat Oksitosin
suami juga dapat membantu merangsang Oleh Suami Meningkatkan Produksi ASI Ibu
refleks oksitosin yaitu dengan pijat oksitosin. Primipara” di Rumah Sakit Roemani
Pijat oksitosin adalah solusi untuk mengatasi Muhammadiyah Semarang juga terdapat
produksi ASI kurang. Pijat ini berfungsi untuk peningkatan produksi ASI setelah dilakukan
meningkatkan hormon oksitosin yang dapat pijat oksitosin oleh suami dengan p-value
menenangkan ibu, sehingga ASI keluar 0,014 (α <0,05).
dengan sendirinya. Pemijatan dilakukan pada Tujuan pada artikel ilmiah ini
ibu setelah melahirkan untuk membantu kerja “Mengetahui pengaruh pijat oksitosin oleh
hormon oksitosin dalam pengeluaran ASI, suami terhadap produksi ASI ibu nifas.”
mempercepat syaraf parasimpatis
menyampaikan sinyal ke otak bagian METODE
belakang untuk merangsang kerja oksitosin Metode yang digunakan adalah studi
dan mengalirkan ASI agar keluar (Desmawati, literatur yaitu serangkaian kegiatan yang
2013). berkenaan dengan metode pengumpulan data
Pijat oksitosin dilakukan dengan cara pustaka, membaca dan mencatat, serta
memijat daerah tulang belakang leher, mengelola bahan penelitian. Telaah literatur
punggung atau sepanjang tulang belakang digunakan untuk mengumpulkan data atau
sampai tulang kosta kelima dan keenam, saat sumber yang berhubungan dengan penerapan
stimulasi hormon oksitosin, sel-sel di pijat oksitosin oleh suami terhadap produksi
payudara berkontraksi, dengan ada kontraksi ASI ibu nifas didapat dari buku teks, jurnal
air susu akan keluar melalui puting ibu. Pijat yang diperoleh melalui internet maupun
oksitosin muali efektif sebaiknya dilakukan pustaka lainnya yang telah dikaji dan
dari saat pengeluaran kolsotrum yakni pada dituliskan dalam bahasa Indonesia atau
hari-hari pertama paska melahirkan. Durasi bahasa Inggris.
pijat oksitosin dapat dilakukan 2-3 menit Kegiatan pengambilan data dilakukan
frekuensi pemberian pijatan 2 kali sehari terhitung mulai penyusunan proposal
(Bobak, 2005). penelitian sampai penyampaian laporan akhir
46

yang dilakukan tanggal 15 Oktober sampai 25 tidak bisa ditampilkan secara full text, jurnal
December 2020. yang berasal dari literature review dan jurnal
Populasi dalam artikel ilmiah ini adalah
asuhan keperawatan.
jurnal nasional terakreditasi atau belum
terakreditasi yang berkaitan dengan penerapan Sampel dalam artikel ilmiah ini adalah 3

pijat oksitosin oleh suami terhadap produksi jurnal nasional yang berkaitan dengan

ASI pada ibu nifas. Pengambilan sampel penerapan pijat oksitosin oleh suami terhadap

menggunakan teknik purposive produksi ASI pada ibu nifas. Pencarian data

sampling, yaitu suatu teknik dalam artikel ilmiah ini dilakukan melalui

penetapan sampel dengan cara memilih website portal jurnal yang dapat diakses

sampel di antara populasi sesuai dengan seperti google scholar, diketemukan sekitar

tujuan dan masalah dalam penelitian yang 1.020 sesuai dengan topik dan kata kunci

dikehendaki peneliti, sehingga sampel dapat yang diteliti yaitu pijat oksitosin oleh suami

mewakili karakteristik populasi yang telah terhadap produksi ASI. Jurnal sejumlah 1.020

diketahui sebelumnya (Nursalam, 2015). kemudian dilakukan skrining yaitu

Menurut Notoatmodjo (2010), kriteria penyaringan atau pemelihan data sehingga

inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu terpilih 894 jurnal yang berbahasa Indonesia.

dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang Sejumlah 894 jurnal tersebut diskrining

dapat diambil sebagai sampel. Kriteria inklusi menurut tahun terbit terdapat 176 jurnal yang

dalam artikel ilmiah ini antara lain jurnal terbit 10 tahun terakhir, kemudian terdapat 98

nasional terakreditasi dan belum terakreditasi jurnal dengan desain quasy exsperimen,

yang berkaitan dengan pijat oksitosin oleh selanjutnya di skrining lagi sehingga 27 jurnal

suami terhadap produksi ASI pada ibu nifas, yang dapat diakses full text. Sejumlah 27

jurnal yang menggunakan bahasa Indonesia, jurnal tersebut akhirnya terseleksi menjadi 3

jurnal yang terbit 10 tahun terakhir yaitu jurnal dengan pertimbangan memenuhi

tahun 2011–2020 dan dilakukan dengan salah kriteria inklusi yang memenuhi syarat untuk

satu dari berbagai desain quasy experiment selanjutnya dianalisis.

dengan pendekatan rancangan non Analisa data dilakukan setelah data

equivalent control group design, melewati tahapan skrining sampai dengan

quasi experiment dengan ekstraksi data maka analisa dengan

rancangan pretest-posttest with menggabungkan semua data yang memenuhi

control group dan pra eksperimental dengan persyaratan inklusi menggunakan teknik baik

rancangan one group pretest-posttest design. kuantitatif, kualitatif atau keduanya.


Literature review ini disintesis menggunakan
Kriteria eksklusi pada artikel ilmiah ini
adalah jurnal yang terkait dengan jurnal yang
47

metode naratif dengan mengelompokkan data yang memenuhi kriteria inklusi dikumpulkan
hasil ekstraksi yang sejenis sesuai dengan dan dibuat ringkasan jurnal meliputi nama
hasil yang diukur untuk menjawab tujuan peneliti, tahun terbit jurnal, judul penelitian,
penelitian. Jurnal penelitian yang memenuhi metode dan ringkasan hasil atau temuan.
kriteria inklusi dikumpulkan dan dibuat
ringkasan jurnal meliputi nama peneliti, HASIL
tahun terbit jurnal, negara penelitian, judul Artikel literature review dengan judul
penelitian, metode dan ringkasan hasil atau “Pijat oksitosin oleh suami terhadap produksi
temuan. Ringkasan jurnal penelitian tersebut ASI pada ibu nifas” yang telah dilaksanakan
dimasukan ke dalam tabel. pada bulan Oktober sampai dengan Desember
Analisis yang digunakan menggunakan 2020. Hasil pencarian atau penelusuran jurnal
analisisis jurnal, kemudian dilakukan koding melalui Google Scholar, penelusuran sumber
terhadap isi jurnal yang direview literature review dilakukan skrining sesuai
menggunakan kategori penurunan produksi dengan kriteria inklusi yaitu jurnal nasional
ASI pada ibu nifas dan pijat oksitosin oleh terakreditasi atau tidak terakreditasi yang
suami dicari persamaan dan perbedaannya. berbahasa Indonesia, yang terbit 10 tahun
Ringkasan jurnal kemudian dianalisis dengan terakhir (2011-2020), dengan design
metode population, penelitian pra dan quasy experiment, dan
intervention, comparation, eksklusi yaitu jurnal yang tidak bisa diakses
outcome (PICO) terhadap isi yang dalam secara full text, jurnal asuhan keperawatan
tujuan penelitian dan hasil/temuan penelitian dan jurnal yang berasal dari literature review,
sehingga dapat dilihat bagaimana penerapan selanjutnya dilakukan seleksi terhadap artikel
pijat oksitosin oleh suami terhadap produksi atau jurnal yang efek intervensinya tidak
ASI pada ibu nifas. Hasil dari analisa data diinginkan oleh peneliti. Langkah-langkah
selanjutnya akan dibahas untuk menarik penelusuran jurnal dengan menggunakan
kesimpulan. diagram Preferred Reporting Items For
Literature review ini disintesis Systematic Revuews and Meta-analyses
menggunakan metode naratif dengan (PRISMA) pada tahapan sistematik review.
mengelompokkan data hasil ekstraksi yang
sejenis sesuai dengan hasil yang diukur untuk
menjawab tujuan penelitian. Jurnal penelitian
48

Langkah-langkah penelusuran jurnal dengan diagram PRISMA sebagaimana dalam gambar


1.1 :
Penelusuran pada situs

Google Scholar (n = 1.020)

Hasil jurnal keseluruhan (n=1.020)

Screening:
Screening bahasa
(n= 1.020) a. Jurnal bahasa Indonesia (n=894)
b. Jurnal bahasa Inggris (n=126)
Screening tahun:
Screening tahun
(n= 894) a. Jurnal 10 tahun terakhir (n=718)
b. Jurnal lebih dari 10 tahun terakhir (n=176)

Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan:
Desain penelitian a. Quasy eksperiment (n=48)
(n=718) b. Pra eksperiment (n=50)
Desain penelitian yang tidak digunakan:
a. Survey study (=376)
b. Cross sectional study (n=102)
c. Analisis korelasi (n= 54 )
Full text :
Screening berdasarkan
full text Jurnal yang berkaitan dengan pijat oksitosin oleh
(n=98) suami terhadap produksi ASI pada ibu nifas (n=27)

Tidak full text


Jurnal sesuai
dengan kriteria Kriteria ekslusi (n=27)
ekslusi (n=27) a. Jurnal yang terkait riview laporan/naskah publikasi (n=16)
b. Jurnal yang berkaitan dengan asuhan keperawatan
(n=8) Kriteria inklusi : (n=3)

Kriteria Inklusi :
Jurnal dengan kriteria inklusi
Jurnal yang berkaitan dengan pijat oksitosin oleh
(n = 3)
suami terhadap produksi ASI ibu nifas (n=3). Alasan :
Jurnal akhir yang sesuai
dengan kriteria inklusi (n= 3) a. Isi jurnal lengkap
b. Ketiga jurnal dengan kriteria inklusi
c. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh pijat
oksitosin oleh suami terhadap produksi ASI pada ibu nifas
49

Gambar 1.1 Diagram PRISMA

Hasil pencarian literatur yang akan dianalisis dan ditetapkan secara literature review
adalah sebagai berikut:
Table 1.1 : Sistematik Riview 2011-2020
Jenis Studi Penelitian/ Artikel
Sumber Desain Penelitian
Tahun Database N
Bahasa Skrining Pra Quasi
Eksperimen Eksperiment
2011 8
2012 11
2013 13
2014 27
Bahasa 2015 Google 18
2016 72 3 1 2
Indonesia Scholar
2017 143
2018 136
2019 303
2020 80
Sumber : Data Google Scholar

PEMBAHASAN Karakteristik partisipan meliputi umur ibu


Pembahasan artikel ilmiah literature yaitu umur 25,8 tahun, umur termuda 24
review difokuskan dalam mengumpulkan tahun dan tertua 30 tahun. Umur suami 29,5
semua penemuan yang telah dinyatakan dalam tahun, umur termuda 27 tahun, dan umur
hasil dan menghubungkannya dengan yang tertua 32 tahun. Pendidikan ibu dan
perumusan masalah hipotesis dengan suami antara kelompok kontrol dan
membandingkan penemuan tersebut dengan intervensi sama yaitu SMP 5%, SMA 85%,
penemuan lain menunjukan apakah hasil dan perguruan tinggi 85%. Pekerjaan pada
tersebut memperkuat, berlawanan atau sama kelompok kontrol dan kelompok intervensi
sekali tidak sama dengan penemuan yang lain juga sama yaitu swasta 45%, wiraswasta
(baru). 30%, PNS 5%, dan buruh pabrik 20%.
1. Populasi/population dari jurnal yang Paritas pada kelompok kontrol multipara

digunakan 35%, dan primipara 65%.

Doko, dkk (2019), populasi yang Machmudah dan Adawiah, (2019),

digunakan dalam penelitian ini adalah ibu pada penelitian pijat oksitosin oleh suami

nifas di Wilayah Puskesmas Pudak Payung meningkatkan produksi ASI ibu nifas

Kota Semarang, dengan jumlah populasi menggunakan populasi sebanyak 140 orang

126 responden dengan 40 sampel. dengan menggunakan 26 sampel yang


50

dibagi menjadi kelompok kontrol dan mempunyai berbagai manfaat yang sangat
kelompok intervensi. Penelitian ini membantu ibu nifas. Seperti yang
menggunakan karakteristik responden dijelaskan oleh Mulyani (2009, dalam
berdasarkan usia dengan kelompok Wulandari, 2014), pijat oksitosin dapat
intrvensi usia minimal 18 tahun dan usia mengurangi ketidaknyamanan fisik serta
maksimal 26 tahun. Pendidikan SMP 3,8%, memperbaiki mood. Pijat yang dilakukan
SMA 69%, Sarjana 69,2%, dan pekerjaan disepanjang tulang belakang ini juga dapat
yang terdiri dari, IRT 80,8%, Wirasasta merileksasikan ketegangan pada punggung
3,8%, Swasta 15,9%. Status psikologis dan menghilangkan stress sehingga dapat
normal 100% dan post partum blues 0%. memperlancar pengeluaran ASI. Sedangkan
Nurasiaris, dkk (2018), populasi menurut Depkes RI (2007, dalam
yang digunakan dalam penelitian pengaruh Wijayanti, 2014), pijat oksitosin dapat
peran suami dalam melakukan pijat mengurangi bengkak, mengurangi
oksitosin terhadap kelancaran produksi ASI sumbatan ASI dan mempertahankan
pada ibu nifas yaitu menggunakan populasi produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit.
seluruh ibu nifas di Wilayah kerja Menurut penelitian beberapa ahli
Ponkesdes Grogol dengan sampel 45 ibu berikut ini usia merupakan faktor tidak
nifas. Penelitian ini menggunakan langsung yang mempengaruhi produksi
karakteristik menggunakan karakteristik ASI. Usia reproduksi <35 tahun merupakan
responden berdasarkan usia <20 tahun usia terbaik untuk menghasilkan produksi
sebanyak 11,1%, 20-35 tahun, 75,0%, ASI yang lebih banyak dibandingkan ibu
dan >35 tahun 13,9%. Kategori pendidikan yang sudah tua (Biancuzzo, 2003). Menurut
terdiri dari, tidak sekolah 8,3%, SD 22,2%, Friedman (1998) menyatakan bahwa
SMSP 63,9%, dan Pendidikan tinggi 5,6%. pendidikan mempengaruhi kemampuan dan
Untuk kategori pekerjaan terdiri dari IRT upaya orang tua dalam melakukan
83,3%, Wiraswasta 8,3%, Swasta 5,6% dan perawatan dan memelihara kesehatan anak
PNS 2,8%. Paritas primipara 86,1%, dan beradaptasi terhadap peran sebagai
multipara 13,9%, dan grande para 0%. orang tua sehingga lebih mudah mencapai
Asumsi dari ketiga penelitian tersebut sesuatu. Menurut penelitian Desmawati
bahwa untuk mengatasi masalah produksi (2018), menunjukan bahwa ibu yang
ASI pada ibu nifas salah satu berkerja tidak mempengaruhi pemberian
penatalaksanaanya dengan pijat oksitosin ASI kepada bayinya. Dengan pengetahuan
yang dilakukan oleh suami. Pijat oksitosin yang benar tentang menyusui, seorang Ibu
51

yang berkerja dapat tetap memberikan ASI control group. Intervensi yang dilakukan
secara eksklusif. Teori yang disampaikan pada penelitian pijat oksitosin oleh suami
oleh Roesli (2013), bahwa semakin banyak meningkatkan produksi ASI ibu primipara
anak yang dilahirkan akan mempengaruhi dilakukan selama 7 hari berturut turut
produktifitas ASI karena berkaitan dengan dengan 13 responden diberikan pijat
status kesehatan. oksitosin oleh suami dan 13 responden
2. Intervensi/intervention dari jurnal yang dilakukan pijat oksitosin oleh peneliti.
digunakan Nurasiaris, dkk (2018),
Doko, dkk (2019), penelitian ini menggunakan metode peleitian pra
menggunakan teknik pengambilan sampel eksperimental dengan rancangan one group
dengan rancangan quasy eksperiment pretest-postest design. intervensi pada
rancangan non equivalent control group penelitian pengaruh peran suami dalam
design. Intervensi yang diberikan pijat melakukan pijat oksitosin terhadap
oksitosin oleh suami 2x sehari pagi dan sore kelancaran ASI pada ibu nifas adalah
selama 15 menit sampai hari ke 14. dengan melakukan pemijatan pada ibu
Pemijatan sepanjang kedua sisi tulang setelah melahirkan hari ke 3-11 didaerah
belakang ibu dengan menggunakan dua sisi kiri dan kanan sepanjang tulang
telapak tangan, dengan ibu jari menunjuk belakang dari leher hingga tulang belikat,
kedepan. Area tulang belakang leher. dilakukan 1 kali sehari selama 3 hari
Tindakan pijat oksitosin oleh suami berturut- turut.
diajarkan pada suami oleh peneliti sesuai Asumsi dari ketiga penelitian
dengan SPO yang sebelumnya telah dibuat tersebut hanya jurnal penelitian oleh Doko,
serta responden diberikan evaluasi ulang dkk (2019), yang sudah menjelaskan
setelah diajarkan pijat oksitosin oleh intervensi sesuai SOP, akan tetapi kedua
peneliti. Sedangkan pada kelompok kontrol jurnal lainya belum menjelaskan
diberikan breast care yang dilakukan oleh penatalaksanaan atau intervensi secara
responden sendiri dan dipantau oleh lengkap. Menurut Depkes RI (2007), bahwa
peneliti, breast care dilakukan 2x sehari pijat oksitosin dapat dilakukan oleh suami
pagi dan sore selama 15 menit sampai hari dengan SPO yaitu dengan melepaskan baju
ke 14 sesuai dengan SPO. ibu bagian atas, ibu miring ke kanan
Machmudah dan Adawiah (2019), maupun ke kiri, lalu memeluk bantal, atau
menggunakan metode quasy eksperiment tengkurap. Selanjutnya memasang handuk
dengan rancangan pretest-posttest with dan melumuri kedua tangan pemijat dengan
52

minyak atau baby oil. Pijat pada sepanjang (2019), sebanyak 26 responden yang
kedua sisi tulang belakang dengan terdiri dari kelompok intervensi dan
menggunakan kedua kepalan tangan, kelompok kontrol. Penelitian Nurasiaris,
dengan ibu jari menunjuk ke depan. Area dkk (2018) menggunakan seluruh ibu
tulang belakang leher, cari daerah dengan nifas di wilayah kerja Ponkesdes Grogol
tulang yang paling menonjol, namanya dengan 40 sampel. Dilihat dari jumlah
processus spinosus/ cervical vertebrae 7. sampel penelitian tersebut, kedua
Menekan kuat-kuat kedua sisi tulang penelitian sudah memenuhi jumlah
belakang membentuk gerakan-gerakan sempel yang representative karena
melingkar kecil-kecil dengan kedua ibu jumlahnya lebih dari 30 responden.
jarinya. Saat bersamaan, memijat kedua sisi Sebagaimana disampaikan Sugiono
tulang bealakng kearah bawah, dari leher (2015), dimana sampel penelitian yang
kearah tulang belikat. digunakan sebaiknya lebih dari 30
Terakhir membersihkan punggung responden.
ibu dengan waslap dan air hangat. Waktu Penelitian yang menggunakan
pelaksanaan pijat oksitosin yaitu selama 2-3 analisis data statistik ukuran sampel
menit dengan pengulangan pemijatan paling minimal adalah 30 orang (Baley
hingga 3 kali (Depkes, RI, 2007). Senada dalam Mahmud, 2011). Senada dengan
oleh buku yang diterbitkan oleh Bobak, pendapat Rescoe dalam Sugiono (2012),
(2005) bahwa durasi pijat oksitosin dapat menyarankan tentang ukuran sampel
dilakukan selama 2-3 menit dengan untuk penelitian yaitu, ukuran sampel
frekuensi pemberian pijatan 2 kali sehari. yang layak dalam penelitian adalah
Pijat oksitosin efektif dilakukan pada hari antara 30 sampai dengan 500. Bila
pertama dan kedua setelah melahirkan, sampel dibagi dalam kategori maka
karena pada kedua hari tersebut ASI belum jumlah anggota sampel setiap kategori
terproduksi cukup banyak minimal 30. Bila dalam penelitian akan
(Hartiningtiyaswati, 2015). melakukan analisis dengan multi variate
3. Perbandingan (comparation) (korelasi atau regresi ganda misalnya),
a. Populasi (population) maka jumlah anggota sampel minimal 10
Sampel dari Dokko, dkk (2019), kali dari jumlah variabel yang diteliti.
menggunakan 40 sampel yang terdiri Untuk penelitian eksperimen yang
dari kelompok intervensi sebanyak 20 sederhana, yang menggunakan
responden. Machmudah dan Adawiah, kelompok eksperimen dan kelompok
53

kontrol, maka jumlah anggota sampel Prosedur pelaksanaan pijat


masing-masing antara 10-20. oksitosin menurut Depkes RI (2007),
b. Intervensi (intervention) yaitu ibu miring ke kanan atau kekiri
Doko, dkk (2019), intervensi memeluk bantal atau bisa juga dengan
yang diberikan pijat oksitosin oleh suami posisi duduk, kemudian pasang handuk
2x sehari pagi dan sore selama 15 menit dan lumuri kedua telapak tangan dengan
sampai hari ke 14 yang dijelaskan cukup minyak atau baby oil. Pijat sepanjang
jelas. Machmudah dan Adawiah, (2019), tulang belakang ibu dengan
intervensi yang dilakukan pada menggunakan dua kepalan tangan,
penelitian pijat oksitosin oleh suami dengan ibu jari menunjuk ke depan dan
meningkatkan produksi ASI ibu tekan kuat kuat kedua sisi tulang
primipara dilakukan selama 7 hari belakang membentuk gerakan melingkar
berturut turut, akan tetapi tidak kecil-kecil dengan kedua jari. Secara
dijelaskan prosedur pelaksanaan dan bersamaan pijat kedua sisi tulang
durasi waktu pemijatan. Nurasiaris, dkk belakang kearah bawah, dari leher
(2018), melakukan pijat oksitosin pada kearah bawah, dari leher ke tulang
ibu setelah melahirkan dilakukan 1 kali belikat, selama 2-3 menit diulangi
sehari selama 3 hari berturut- turut akan hingga 3 kali. Bersihkan punggung ibu
tetapi tidak dijelaskan SPO pelaksanaan dengan waslap air hangat dan dingin
pijat oksitosin secara lengkap. secara bergantian.
Intervensi ketiga jurnal tersebut c. Hasil (outcome)
dapat disimpulkan bahwa yang paling Penelitian Doko, dkk (2019),
mendekati kriteria representative bahwa terdapat peningkatan produksi
intervensi dalam pelaksanaan penelitian ASI secara signifikan setelah dilakukan
pijat oksitosin oleh suami adalah pijat oksitosin oleh suami pada
penelitian yang dilakukan oleh Doko, kelompok intervensi dengan indikator
dkk. Didukung oleh teori dibawah ini frekuensi menyusui (7,00- 11,50), lama
yang disampaikan oleh Biancuzzo tidur bayi 10,0= 12,0), frekuensi BAB
(2003) bahwa pijat oksitosin adalah pijat bayi (1,00- 3,50), frekuensi BAK bayi
yang dilakukan pada sepanjang tulang (5,00- 10,0), dan istirahat tidur (5,00-
belakang (vertebrae) sampai tulang 7,50). Penelitian Machmudah dan
costae kelima dan keenam . Adawiah (2019), dengan hasil pretest
dan posttest frekuensi BAK (3,3- 8,76),
54

frekuensi BAB (2,76- 4,53), dan 4. Hasil/outcome penelitian dari 3 jurnal yang
frekuensi menyusui (7,07- 11,30). digunakan
Senada dengan penelitian Nurasiaris,
Doko, dkk (2019), menunjukan
dkk (2018) bahwa dari 28 responden
bahwa pemberian pijat oksitosin oleh suami
mengalami lancar ASI dengan nilai
berpengaruh terhadap peningkatan produksi
77,8%.
ASI dengan indikator berat badan bayi
Dari ketiga jurnal penelitian
(p<0.05), frekuensi menyusui (p<0.05),
tersebut, yang paling efektif melakukan
lama tidur bayi (p<0.05), frekuensi BAB
pijat oksitosin oleh suami terhadap
(p<0.05), frekuensi BAK (p<0.05), dan
peningkatan produksi ASI ibu nifas
istirahat tidur ibu (p<0.05). Hasil penelitian
adalah jurnal hasil penelitian yang
Machmudah dan Adawiah (2019), ada
dilakukan oleh Dokko dkk, (2019).
pengaruh pijat oksitosin oleh suami
Dengan indikator penilaian tingkat
terhadap produksi ASI dibuktikan dengan
keberhasilan produksi ASI lebih variatif
ada perbedaan frekuensi BAK bayi
dibanding kedua jurnal lainya yang
(p<0.05), frekuensi BAB bayi (p<0.05),
dilihat dengan berat badan bayi,
frekuensi menyusui bayi (p<0.05).
frekuensi menyusui, lama tidur bayi,
Penelitian Nurasiaris, dkk (2018),
frekuensi BAB, frekuensi BAK, dan
menunjukan ada pengaruh peran suami
istirahat tidur ibu. Pada penelitian Doko,
dalam melakukan pijat oksitosin terhadap
dkk juga menggunakan kategori umur
kelancaran ASI pada ibu nifas dengan
responden tertua adalah 30 tahun,
perhitungan p-value adalah 0.033<α (0,05).
dimana menurut teori usia reproduksi
Asumsi dari ketiga jurnal tersebut
<35 tahun merupakan usia terbaik untuk
bahwa pijat oksitosin oleh suami efektif
menghasilkan produksi ASI yang lebih
meningkatkan produksi ASI pada ibu nifas.
banyak dibandingkan ibu yang sudah tua
Hal ini diperkuat dengan penelitian Rahayu
(Biancuzz, 2003). Penelitian Dokko juga
(2016), bahwa pijat oksitosin oleh suami di
intervensi dilakukan pijat oksitosin pada
hari-hari pertama setelah melahirkan
hari hari pertama melahirkan yang mana
supaya ibu merasa mendapat dukungan atau
pada teori dijelaskan bahwa pijat
dorongan untuk memberikan ASI eksklusif,
oksitosin sebaiknya dilakukan pada hari
pijat oksitosin oleh suami sebagai alternatif
ke 1-2 setelah melahirkan minimal 2 kali
yang dapat membantu merangsang proses
sehari.
pengeluaran ASI yang akan membantu
untuk pengeluaran oksitosin.
55

SIMPULAN
Bobak, I., L. 2005. Keperawatan Maternitas.
Berdasarkan hasil review jurnal
Jakarta: EGC
penelitian yang telah diteliti dengan adanya
perbedaan population, intervention, Budiarti, T. 2011. Efektifitas Pemberian Paket
comparation, dan outcome dapat disimpulkan Sukses ASI Terhadap Produksi ASI.

bahwa pijat oksitosin oleh suami mendukung


Desmawati, 2013. Penentu Kecepatan
dalam meningkatkan produksi ASI pada ibu
Pengeluaran ASI Setelah Sectio
nifas dilihat dengan frekuensi BAB, frekuensi Caesaria. Jurnal
BAK, frekuensi menyusu bayi dan frekuensi Kesehatan Masyarakat
Nasional 7:8.
jam tidur pada bayi dan ibu nifas yang
dilakukan pada ibu nifas usia 24–32 tahun.
Depkes RI. 2013. Profil Kesehatan Indonesia
Tahun 2012. http://www.depkes.go.id
UCAPAN TERIMA KASIH diakses pada tanggal 20 April 2020.
Dalam hal ini penulis mengucapkan
Doko, T. M., Aristanti, K., & Hadisaputro.
terima kasih kepada Direktur Akper Karya 2019. Pengaruh Pijat Oksitosin Oleh
Suami Terhadap Peningkatan Produksi
Bhakti Nusantara Magelang, Ketua Yayasan
ASI Pada Ibu Nifas. Tesis, Progam
Karya Bhakti Magelang dan Ketua Lembaga Kebidanan Sains Terapan Pascasarjana,
Semarang: Poltekes Kemenkes
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat yang
Semarang.
telah memberikan dukungan moril maupun
Machmudah dan Adawiah. 2019. Pijat
materiil dalam penyelesaian publikasi ini.
Oksitosin Oleh Suami Meningkatkan
Produksi ASI Ibu Primipara. Jurnal
Keperawatan. 11: 231-236.
DAFTAR PUSTAKA
Afiani. 2016. Analisa Pijat Oksitosin Pada Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian
Asuhan Keperawatan Ketidakefektifan Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pemberian ASI Di Ruang Flamboyan RS
Prof Margono Soekarjo Purwokerto.
Nurasiaris, K. S, Aini Inayatul, Sofiyah, S.
Asuhan Keperawatan. Purwokerto: 2018. Pengaruh Peran Suami Dalam
Stikes Muhammadiyah Gombong. Melakukan Pijat Oksitosin Terhadap
Kelancaran ASI Pada Ibu Nifas.

Anggorowati & Nuzulia F. 2015. Hubungan Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan


Antara Dukungan Keluarga Dengan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
Di Desa Beberapa Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal.
Jurnal Keperawatan Sudoharjo. 2013. ASI Eksklusif. Yogjakarta:
Maternitas, 1 (1): 2338- Bina Pustaka.
2066.
56

Wahyuni, E. 2017. Dukungan


Suami, dalam Keberhasilan
ASI
Eksklusif Di Puksemas Turi
Sleman Yogyakarta.
2020,
http://respository.stikesayani
yk.ac.id, diakses tanggal 12
Juli 2020).

Wulandari SR dan Handayani S.


2013. Asuhan Kebidanan Ibu
Masa Nifas. Yogyakarta:
Gosyen Publising.

Anda mungkin juga menyukai