Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS

CAPITAL BUDGETING

Dosen Pengampu : Abdul Khafid, S.E, M.M

Oleh : Muhammad Rizky Wahyu Nugroho

60220128

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN

BISNIS UNIVERSITAS SELAMAT

SRI

KENDAL

2023
lOMoARcPSD|28340182

KATA PENGANTAR

Rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai secara tepat
waktu. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas perkuliahan dari
dosen pengampu. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan
wawasan bagi penulis dan bagi para pembaca.
penulis tidak lupa ucapkan terima kasih kepada Bapak Abdul Khafid S.E., M.M
selaku dosen pengampu. Tidak lupa bagi rekan-rekan mahasiswa lain yang telah
mendukung penyusunan makalah ini
Terakhir, penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sepenuhnya
sempurna. Maka dari itu penulis terbuka terhadap kritik dan saran yang bisa
membangun kemampuan penulis, agar pada tugas berikutnya bisa menulis makalah
dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca.

Kendal, 29 Juli 2023

Penulis

ii
lOMoARcPSD|28340182

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ………………..……………………….….......................1
1.2 Rumusan Masalah...............………………………………………………………...2
1.3 Tujuan ………...……………………………………………………………………..2
1.4 Manfaat ……………………………………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Cash Flow………………......................................................................................3
2.2 Internal Rate of Return……………….…………..……............................................7
2.3 Profitability Index …………………...……………….……........................................8
2.4 Modified Internal Rate of Return ……………………...….….................................9

BAB III KESIMPULAN


3.1 Kesimpulan ..………………………….................................................................11

3.2 Daftar Pustaka ..................................................................................................12

iii
lOMoARcPSD|28340182

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perusahaan mengadakan investasi dalam aktiva tetap dengan harapan


memperoleh kembali dana yang diinvestasikan tersebut seperti halnya pada aktiva
lancar. Perbedaannya adalah pada jangka waktu dan cara kembalinya dana yang
diinvestasikan dalam kedua golongan aktiva tersebut. Keseluruhan proses
perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai dana dimana jangka waktu
kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun disebut penganggaran modal
atau Capital Budgeting.
Contoh penganggaran modal adalah pengeluaran dana untuk aktiva tetap
yaitu tanah, bangunan, mesin-mesin dan peralatan. Penganggaran modal
menjelaskan tentang perencanaan untuk mendanai proyek besar jangka panjang.
Keputusan penganggaran modal memiliki efek yang sangat jelas terhadap tingkat
kesehatan keuangan perusahaan untuk jangka panjang. Sebuah proyek yang
didasarkan pada keputusan penganggaran modal yang berhasil, akan mendorong
mengalirnya pemasukan (cashflow) perusahaan untuk jangka panjang. Sebaliknya,
penganggaran modal yang tidak baik akan menyebabkan tingkat pengembalian
investasi yang mencukupi. Akibatnya dapat saja sebuah proyek atau sebuah
perusahaan mengalami kebangkrutan. Keputusan penganggaran modal dapat pula
digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan, barang atau jasa apa yang
akan dibuat, bagaimana barang atau jasa itu dijual pada pelanggan? Dan bagaimana
cara menjualnya?

1
lOMoARcPSD|28340182

1.2 Rumusan Masalah

1. Cash Flow
2. Metode-metode Penilaian Usul Investasi ?
- Internal Rate Of Return
- Profitability Index
- Modified Internal Rate of Return

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembahasan rumusan masalah dari makalah ini yaitu untuk
mengetahui lebih jelas lagi apa itu capital budgeting terutama di dalam konsep cash
flow dan mengetahui tentang metode-metode penilain usul investasi.

1.4 Manfaat

Setelah membaca dan mempelajari makalah ini, diharapkan agar pembaca


dapat lebih mengetahui dan memahami apa itu capital budgeting terutama dalam cash
flow dan mengetahui tentang metode-metode penilain usul investasi

2
lOMoARcPSD|28340182
lOMoARcPSD|28340182

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Cash Flow (Arus Kas)

Keputusan investasi yang dilakukan oleh perusahaan mengharapkan akan bisa


ditutup oleh penerimaan-penerimaan dimasa yang akan datang. Dimana
penerimaan tersebut berasal dari proyeksi keuntungan yang diperoleh atas investasi
yang bersangkutan. Keuntungan ini bisa dalam dua pengertian:

1) Laba Akuntansi yaitu laba yang terdapat dalam laporan keuangan yang disusun
oleh bagian akuntansi yakni cukup dilihat dari laba pada laporan Rugi-Laba.

2) Laba Tunai yaitu laba berupa aliran kas atau cash flow.

Konsep Analisis Cash Flow

Bagi perusahaan yang ingin mengetahui berapa jumlah yang seharusnya


dibutuhkan dimasa yang akan datang, maka periode yang paling relevan digunakan
adalah metode cash flow.
Cash flow dimaksudkan penyusunan penerimaan aliran yang masuk (cash in
flow) dan jumlah yang dikeluarkan (cash out flow), dimana dalam aliran tersebut
dapat dilihat jumlah dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan dalam waktu tertentu.
Juga dengan cash flow dapat memberikan pedoman atau dasar bagi pimpinan
perusahaan di dalam mengambil keputusan yang menyangkut kebijaksanaan
keuangan terutama mengenai uang tunai (cash).
Cash flow adalah sebelum pembebanan penyusutan dan diperhitungkan
setelah pajak, tetapi yang dibelanjai dengan modal pinjaman (utang), maka aliran
kas bersih adalah senelum dibebani penyusutan dan bunga tetapi setelah dibebani
pajak”.Pengertian cash flow yang dikemukakan Sudarmo memberikan suatu
gambaran bahwa proyeksi cash flow adalah meliputi merencanakan pengeluaran
uang kas tersebut untuk kegiatan operasi dan merencanakan uang kas yang akan
datang.

Dengan analisa cash flow dapat diketahui kapan perusahaan mengalami surplus
atau deficit kas pada waktu-waktu yang akan datang. Bila diperkirakan bulan-bulan
yang akan datang terdapat surplus kas yang besar, maka jauh sebelumnya dapat
diadakan perencanaan penggunaan dana tersebut secara efektif dan efisien,
demikian pula sebaliknya jika diperkirakan akan terjadi defisit kas, maka
jauh s e b e l u m n y a sudah dapat direncanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan
yang bakal ditempuh guna menutupi defisit kas tersebut.Dalam penyusunan cash
flow baik yang bersifat jangka pendek maupun yang bersifat jangka panjang,
lOMoARcPSD|28340182

ada dua macam cara penyusunan cash flow, yaitu :


1. Direct Method (Metode langsung)

Dalam metode ini, pelaporan arus kas dilakukan dengan cara melaporkan
kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari berbagai operasi
secara lengkap.
2. Indirect Method (Metode Tidak langsung)

Dalam Indirect Method penyajiannya dimulai dari laba rugi bersih dan selanjutnya
disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perubahan dalam pos-pos yang
mempengaruhi kegiatan operasional seperti penyusutan, naik turun pos aktiva dan
hutang lancar.

Penggolongan Cash Flow :

Cash flow dikelompokkan dalam 3 macam aliran kas:

1) Inicial Cashflow

Adalah aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran-pengeluaran kas


untuk keperluan investasi, seperti pengeluaran kas untuk pembelian tanah,
pembangunan pabrik, pembelian mesin, pengeluaran kas lain dalam rangka
mendapatkan aktiva tetap. Termasuk dalam inicial cash flow adalah
kebutuhan dana yang akan digunakan untuk modal kerja. Inicial cash flow
biasanya dikeluarkan pada saat awal pendirian suatu proyek investasi.

2) Operacional Cashflow

Merupakan aliran kas yang akan dipergunakan untuk menutup investasi.


Operational cashflow biasanya diterima setiap tahun selama usia investasi,
dan berupa aliran kas bersih. Operasional cashflow diperoleh dapat dihitung
dengan menambahkan laba akuntansi(EAT) dengan penyusustan.
Permasalahan operasional cashflow ini muncul bila dalam
keputusan investasi sumber dana yang dipergunakan berasal dari hutang,
yang mengakibatkan laba setelah pajak berbeda, dan tentunya akan
mengakibatkan cashflownya menjadi berbeda antara bila dibelanjai dengan
modal sendiri dan dibelanjai dengan hutang. Sehingga suatu proyek akan
kelihatan lebih baik dibiayai dengan modal sendiri sebab akan menghasilkan
cashflow yang lebih besar. Padahal satu proyek hanya mempunyai
kesimpulan yaitu layak apa tidak layak, tidak peduli apakah proyek itu dibiayai
lOMoARcPSD|28340182

dengan modal sendiri atau modal asing. Oleh karenaitu dalam menaksir
operasiona cashflow tidak boleh mencampuradukkan keputusan pembiayaan
dengan keputusan investasi.Sehingga untuk menaksir aliran kas operasi bila
sebagian atau seluruhnya dibelanjai dengan modal asing adalah :

Cashflow= Laba Setelah Pajak+Penyusutan+Bunga(1-pajak)

3) Terminal cashflow

Merupakan aliran kas yang diterima sebagai akibat habisnya umur ekonomis
suatu proyek.( seperti niali residu dan modal kerja yang digunakan)

Untuk menilai kelayakan investasi penggantian , aliran kas yang digunakan


adalah aliran kas tambahan(incremental cashflow) yang disebabkan penggantian
aktiva tetap tersebut. Tambahan aliran kas ini bisa disebabkan karena adanya
penghematan biaya tunai seperti turunya biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja,
dan juga karena peningkatan penjualan yang disebabkan aktiva tetap baru.
Penghematan-penghematan ini akan menjadi tambahan penghasilan, sehinngga
perlu dikurangi dengan kenaikan biaya, seperti kenaikan penyusutan (penyusutan
mesin baru – penyusutan mesin lama). Dengan demikian dari contoh diatas dapat
dihitung tambahan cashflow sebagai berikut:

Penghematan tunai Rp.115.000.000,-


Tambahan Ph:
Ph Mesin Baru = Rp.125.000.000
Ph Mesin Lama = Rp. 60.000.000
Rp. 65.000.000,-
Tambahan EBIT Rp. 50.000.000,-
Pajak 30 % Rp. 15.000.000,-
Tambahan EAT Rp. 35.000.000,-
TambahanPenyusutan Rp. 65.000.000,-
TambahanCashflow Rp.100.000.000,-

Dengan demikian penggantian tersebut menghasilkan tambahan cash


lOMoARcPSD|28340182

flow sebesar Rp.100.000.000,-


5

Untuk menilai kelayakannya, misal dengan menggunakan metode


NPV
PV maka
dari dapat dihitung
tambahan NPVnya
cash flow sebagai berikut:
tahun 1-4
= Rp 100.000.000 x 2,690 = Rp269.000.000,-
PV dari nilai residu tahun 4
= Rp 200.000.000 x 0,516 = Rp103.200.000,-
Total PV of Cashflow Investasi
Net Present Value
Rp 372.200.000,-
Rp 359.000.000,-
Rp13.200.000,-

Dari perhitungan tersebut ternyata menghasilkan NPV positif sebesar


Rp.13.200.000,-sehinggadapatdisimpulkanbahwainvestasi
penggantian tersebut adalah layak.
Rp.13.200.000,-sehingga dapatdisimpulkan bahwa
Rp.13.200.000,-sehinggadapatdisimpulkanbahwainvestasi investasi
penggantian tersebut
tersebut adalah
adalah layak.
layak.
8
Rp.13.200.000,-sehinggadapatdisimpulkanbahwainvestasi
penggantian tersebut adalah layak.
lOMoARcPSD|28340182

6
lOMoARcPSD|28340182

2.2 Internal Rate Of Return (IRR)

IRR:
Tingkat pengembalian dari modal proyek yang dianalisis. Berupa tingkat
bunga pada saat NPV=0
Satuannya %/tahun

Tingkat bunga (i) pada saat itu disebut IRR

Pada saat itu terjadi juga :

Cara menghitung IRR:


a. Cara coba-coba
Masukkan nilai i berulang-ulang hingga didapatkan NPV=0

b. Interpolasi
1. Masukkan satu nilai i yang cukup rendah sehingga NPV positif
NPV 1
2. Masukan suatu nilai i yang cukup tinggi sehingga NPV negatif
NPV2
3. Lakukaninterpolasi linier

7
lOMoARcPSD|28340182

2.3 Profitability Index (PI)

Metode ini menghitung perbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan datang
dengan nilai investasi yang sekarang. Profitability Index harus lebih besar dari 1
baru dikatakan layak. Semakin besar PI, investasi semakin layak.
Rumus PROFITABILITY INDEX (PI):

Nilai Aliran Kas Masuk


---------------------------
PROFITABILITY INDEX ( PI ) =
Nilai Investasi

Kelayakan investasi menurut standar analisa ini adalah :


Jika PI > 1 ; maka investasi tsb dpt dijalankan (layak/ feasible)
Jika PI < 1 ; investasi tsb tidak layak dijalankan (tidak layak/ not feasible)

Kelebihan Profitability Index adalah :


1. Memberikan percentage future cash flows dengan cash initial
2. Sudah mempertimbangkan cost of capital
3. Sudah mempertimbangkan time value of money
4. Mempertimbangkan semua cash flow

Kekurangan Profitability Index adalah :


1. Tidak memberikan informasi mengenai return suatu project.
2. Dibutuhkan cost of capital untuk menghitung Profitability Index.
3. Tidak memberikan informasi mengenai project risk.
4. Susah dimengerti untuk dijadikan indicator apakah suatu project
memberikan value kepada perusahaan.
lOMoARcPSD|28340182

2.4 MIRR (Modifid Internal Rate of Return)

MIRR (Modified Internal Rate of Return) adalah kriteria kelayakn investasi


dengan memodifikasi metode IRR dalam menilai kelayakan suatu proyek investasi.
Dengan metode ini tingkat balas jasa dana yang menyamakan PV terminal cash flow
dengan nilai investasi.

MIRR diasumsikan semua cash flow yang bernilai positif di investasikan


kembali ke batas tahun terakhir proyek. Semua cash flow negative di beri potongan.
Tingkat effisiensi proyek MIRR konsisten dengan the present worth ratio.

Sebagai ilustrasi :
Seseorang menyimpankan uang di Bank (investor) transaksi antara pihak
Bank dan penyimpan (investor) untuk membicarakan besarnya bunga simpanan,
maka bunga tersebut ekivalen dengan Rate of Return.

Dengan pengertian :
Rate of Return-ekivalen dengan - bunga (interest). Dalam hal perhitungannya,
tidak dipengaruhi oleh suku bunga “komersil” yang berlaku, sehingga sering disebut
dengan istilah IRR (“Internal Rate of Return”).
lOMoARcPSD|28340182

9
lOMoARcPSD|28340182

Catatan :
Apabila IRR ternyata hasilnya > dari suku bunga komersil yang berlaku, maka dapat
dikatakan bahwa proyek tersebut menguntungkan, tetapi apabila < maka proyek
dianggap rugi.

Prosedur perhitungan Rate of Return sebagai berikut :


Perhitungan bunga (i) dilakukan dengan trial and error (dengan cara coba-coba).
Untuk menghindari perhitungan yang rumit, Riggs, dkk (1986) memberikan langkah
perhitungan sebagai berikut :
Pertama dengan menjumlah “cash flow” dari semua : biaya pengeluaran &
pemasukan, bila hasilnya negatif, maka dapat dikatakan bahwa proposal yang
PV. semua biaya = PV. semua pemasukan ?2002 digitized by USU digital library 18
diajukan tidak layak bila angkanya positif, dengan berdasarkan pada jumlah dan
waktu investasi, maka secara kasar akan menunjukkan berapa IRR tersebut. IRR
dapat lebih mudah dicari dengan “trial and error” apabila variasi permasalahan tidak
banyak, yaitu :
* Dominasi “cash flow”nya - pada periode nilai sekarang (PV).
* Dominasi “cash flow”nya - pada pembayaran tahunan (Annual).
* Dominasi “cash flow”nya - pada periode nilai yang akan datang (FV).
Apabila permasalahan merupakan variasi dari periode awal (PV), periode tahunan
(Annual) dan periode akhir (FV), maka untuk menentukan IRR secara trial and error
(tebakan/guessing) akan semakin sulit.
Dengan demikian, maka perumusan nilai sekarang (PV) dan nilai tahunan (Annual
value) merupakan dasar bagi perhitungan IRR, sehingga persamaan dasar sebagai
perhitungan yang digunakan sebagai berikut :
1. Nilai Sekarang Bersih (NSB) = 0
2. Nilai Sekarang Penerimaan - Nilai Sekarang Biaya = 0
NS Penerimaan
3. = 1 NS Biaya atau :
1. Nilai Tahunan Bersih (NTB) = 0
2. NT Penerimaan - NT Biaya = 0

10
lOMoARcPSD|28340182

BAB III
KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, Penganggaran Modal (capital budgeting) sangatlah

penting dalam menentukan alur kas,investasi dan penanaman saham. Dimana bila

perhitungan atau keputusan untuk pengambilan penganggaran modal tepat, maka

keuntungan bagi perusahaan akan meningkat sesuai dengan perhitungan. Dan

sangatlah penting bagi manajer keuangan untuk sangat hati-hati dalam mengambil

keputusan dengan keadaan keuangan suatu perusahaan.

11
lOMoARcPSD|28340182

Daftar Pustaka

http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/ekotek/Minggu_13/M13B1.htm

http://ligarsekarwangi.blogspot.com/2009/10/mirr-modified-internal-rate-
of-return.html

http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/03/konsep-analisis-cash-flow.html

12

Anda mungkin juga menyukai