Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS STRATEGI MARKETING SYARIAH DALAM

MENINGKATKAN PENJUALAN IKAN ASIN PAK ASMURI TENAJAR


SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyusun Skripsi


Pada Program Studi ........................................

Oleh :
................................................
NIM. .................................

FAKULTAS .................................
UNIVERSITAS ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
CIREBON
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

setiap usaha pasti mempunyai tujuan untuk maju dan


berkembang, untuk itu setiap bisnis harus melewati marketing
yang bertujuan untuk mengembangkan dan mempromosikan
barang dagangan sehingga banyak konsumen yang berminat
membeli. marketing adalah menyusun rencana yang bertujuan
untuk mempromosikan, mengembangkan informasi terkait barang
dagang pada pelanggan untuk jangka panjang , juga agar masing
masing permintaan pihak dapat terpenuhi. marketing adalah
menentukan target marketdan bauran pemasaran terkait strategi
marketing 7p yang meliputi product (produk), price (harga), place
(tempat), promotion (promosi), people (orang), process (proses),
dan pysical evidence (bukti fisik) yang merupakan gambaran besar
mengenai apa yang dilakukan bisnis disuatu pasar.pada prinsipnya
strategi marketing erat hubungannya dengan market segmention
(segmentasi pasar) , market indentification sasaran (identifikasi
pasar), positioning, elemen bauran marketing dan biaya marketing
dan biaya marketing. strategi marketing merupakan strategi bisnis
yang memberi arah bagi semua fungsi manajemen suatu
organisasi. supaya unggul dalam persaingan pada lingkungan
usaha yang selalu bergejolak pada masa kini, diperlukan
strategipemasaran berorientasi pasar (market driven strategies)
yang dapat mengantisispasi seluruh keinginan dan kebutuhan
konsumen. seperti pada bisnis ikan asin yang ada di daerah
indramayu yang menjual berbagai jenis ikan asin. seperti. ikan asin
gabus, ikan asin jambrong, dan ikan asin bilis. ikan asin
merupakan bisnis yang berkembang dengan pesat. produk ini
dihasilkan dari banyak macam ikan salah satu yang yang banyak
digemari ialah ikan asinyang berasal dari ikan gabus,yang melalui
proses pengasinan (penggaraman) dengan pengeringan. sehingga
proses pengeringan itu menjadikan kadar air pada ikan tsb
berkurang, dan membuat mikroganisme pengurai tidak
berkembang dan menjadikan ikan lebih awet sampai batas waktu
tertentu. saat ini ikan asin sudah banyak ditemukan di pasar pasar
tradisional bahkan pasar modern.

2. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang dan fokus masalah yang telah di
uraikan, maka rumusan masalahnya adalah :

1. Bagaimana strategi marketing syariah pada bisnis ikan asin pak


asmuri dalam meningkatkan penjualan ikan asin ?

2. apa kelebihan dan kekurangan penerapan strategi marketing


syariah pada bisnis ikan asin pak asmuri ?

3. Tujuan Masalah
Tujuan penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah yang telah
dibahas maka akan membuahkan hasil berupa :

1. Mengetahui strategi marketing syariah pada bisnis ikan asin pak


asmuri dalam meningkatkan penjualan ikan asin

2. Mengetahi kelebihan, kekurangan penerapan strategi marketing


syariah pada bisnis ikan asin pak asmuri dalam meningkatkan
penjualan ikan asin
4. Kegunaan Penelitian
hasil penelitian tentang analisis strategi marketing syariah pada ...
ini bertujuan untuk memberi kegunaan sebagai berikut :

1) kegunaan teoritis

Hasil peneilitan ini diharapkan mampu memberikan


informasi mengenai strategi marketing syariah pada bisnis
ikan asin pak asmuri dalam meningkatkan penjualan ikan
asin

2) kegunaan praktis

bagi pemilik usaha : hasil penelitian ini diharapkan berguna


untuk membantu pemilikusaha ikan asin pak asmuri dalam
mengkaji dan mengevaluasi strategi marketing syariah
pada bisnis tersebut.

3) bagi universitas islam BBC : hasil penelitian ini


diharapakan dapat memberikan penambahan wawasan dan
sebagai bahan acuan perbandingan untuk dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu informasi untuk penelitian
selanjutnya.

4) bagi penyusun : hasil penelitian ini untuk menambah


pengetahuan penyusun terhadap strategi marketing syariah
pada bisnis ikan asin pak asmuri
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

i. Deskripsi Teoritik

2. Strategi
Menurut Wikipedia, strategi adalah pendekatan holistik yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu
tertentu. Strategi yang baik memiliki koordinasi tim, tema, mengidentifikasi
faktor-faktor pendukung sesuai dengan prinsip implementasi ide yang rasional,
efisien secara finansial dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
Strategi berbeda dari taktik karena memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan
kerangka waktu yang lebih pendek.

Kata "strategi" berasal dari bahasa Yunani "strategos" (stratos = tentara dan ag =
memimpin), yang berarti "staf umum" atau sesuatu yang dilakukan para jenderal
militer ketika merencanakan untuk memenangkan perang. Secara umum, strategi
adalah sarana untuk mencapai tujuan. Strategi adalah rencana jangka panjang
untuk mencapai tujuan. Strategi terdiri dari tindakan penting yang diperlukan
untuk mencapai tujuan (George Steiner,1979).

Dalam artikelnya Competitive Strategy in the Harvard Business Review (1996),


Michael Porter berpendapat bahwa strategi adalah serangkaian tindakan atau
aktivitas berbeda yang ditujukan untuk menciptakan nilai unik. Adapun para ahli
menekankan bahwa strategi terdiri dari kegiatan-kegiatan yang sarat daya saing
dan pendekatan komersial untuk mencapai hasil yang memuaskan (sesuai
tujuan).

Strategi yang benar didasarkan pada analisis yang terintegrasi dan komprehensif.
Artinya, setelah strategi disusun, semua elemen organisasi dipertimbangkan dari
perspektif jangka panjang dan strategi dirumuskan untuk mencapai visi dan misi
perusahaan.
Menurut hasil studi, tidak lebih dari 30 persen perusahaan yang berhasil
menerapkan strategi. Kelemahan utama adalah bahwa strategi tidak dilaksanakan
dengan benar, karena tidak semua elemen termasuk dalam proses penyusunan
dan pedoman yang diterima tidak sesuai dengan strategi yang disusun. Karena
strateginya ada, terkadang masih formal. 

Strategi adalah suatu bentuk sistematika yang telah dibentuk dengan tujuan agar
permasalahan/problematika yang sedang di hadapi dapat terbantu dan dapat
dipecahkan dengan mudah. Sistem yang telah dibnetuk tersebut selanjutnya
menjadi pedoman yang kompleks dalam menyelesaikan suatu permasalahan,
dengan itu strategi dapat diposisikan menjadi 5 bagian, yakni;

a. Strategi sebagai perspektif, yang dapat diartikan bahwa misi visi yang
direncanakan dan menjadi tujuan menggambarkan setiap sudut pandang
seluruh aktivitas.

b. Strategi sebagai posaisi, yang dapat diartikan bahwa strategi menjadi


bahan perencanaan persaingan.

c. Strategi sebagai perencanaan, yang dapat diartikan bahwa strategi


menjadi tujuan performansi kegiatan.

d. Strategi sebagai pola kegiatan, yang dapat diartikan bahwa dalam


strategi dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian
(Septiawati, n.d.).

3. Pemasaran
Pemasaran adalah sistematika yang merupakan bagian dari kegiatan bisnis
dengan tujuan untuk merencanakan, menentukan harga, promosi barang dan
mendistribusi barang yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga
tujuan perusahaan tercapai, dengan pengertian ini maka dapat disimpulkan
pemasaran merupakan bentuk usaha perusahaan dagang untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan pelanggan yang sesuai dengan barang yang di produksi
oleh perusahaan (Tambajong, 2013).

Pemasaran juga merupakan bentuk usaha perusahaan untuk tetap menjaga


kehidupan bisnisnya agar terus berjalan dengan itu kegiatan pemasaran
perusahaan merupakan sebuah bentuk kegiatan pokok yang harus dilakukan.
Pemasaran dapat dikatan demikian sebab dalam kegiatan tersebut merupakan
suatu kondisi dimana perusahaan berhubungan langsung tujuan kegiatan
bisnisnya yakni dengan konsumennya. Dalam pemasaran, berlangsung juga
aktivitas timbal balik antara perusahaan dan konsumen, dengan itu pemasaran
menjadi sarana evaluasi perusahaan dalam menilai tingkat kebutuhan dan
kepuasaaan konsumen (LUTFI, 2019).

kegiatan pemasaran bukan hanya sekedara berfungsi sebagai sarana perusahaaan


untuk memasarkan hasil produksinya, akan tetapi ada beberapa fungsi yang
dapat digunakan oleh perusahaan (Putri Anggraini, 2020), di antaranya;

a) Fungsi pertukaran.

Kegiatan pemasaran dapat menjadi sarana penukaran barang antara


perusahaan dan konsumen, dimana pembeli dapat menjadikan kegiatan
pemasaran yang sedang dilakukan untuk mencari produk/barang yang
menjadi kebutuhan/keinginanya, dan kemudian menukarkan barang yang
telah didapat dengan uang (barter).

b) Fungsi distribusi.

Distribusi tidak hanya m encangkup persoalan menyalurkan barang dari


perusahaan ke konsumen, akan tetapi dalam distribusi ada beberapa
kegiatan yang menjadi perhatian utama oleh distributor, diantaranya;
menyimpan barang dengan tujuan agar produk tersebut terjaga
kualitasnya dan menjaga pasokan agar tidak kekurangan saat
dibutuhkan, mengantarkan barang untuk samapai ke pihak konsumen
baik itu dengan transportasi jalur darat, jalur air, maupun jalur udara
serta menjaga produk agar aman samapi ketangan konsumen .

c) Fungsi perantara

Fungsi perantara Untuk menyampaikan produk dari tangan produsen ke


tangan konsumen dapat dilakukan melalui perantara pemasaran yang
menghubungakn aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas
fungsi perantara antara lain pengurangan risiko, pembiayaan, pencarain
informasi serta standarisasi dan klasifikasi produk.

Kegiatan pemasaran juga memiliki konsep dasar yang harus dilakukan dalam
suatu perusahaan, yakni’ konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan,
konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
Setelah merancang konsep pemasaran yang akan dilaksanakan, perusahaan dapat
memilih sistematika pemasaran yang akan dilaksanakanya, yang secara global
dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu :

a. Sistem pemasaran dengan saluran vertical. Pada sistem ini produsen, grosir,
dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan. Tujuan : Mengendalikan
perilaku saluran; Mencegah perselisihan antara anggota saluran;

b. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal. Pada sistem ini, ada suatu
kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk
memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul;

c. Sistem pemasaran dengan saluran ganda. Pada sistem ini beberapa gaya
pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen
digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral (Priangani,
2013).

4. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran menyangkut dua hal penting: Pertama, tentang konsumen
seperti apa yang dilayani perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan harus
menentukan segmentasi pasar dan target pasar yang dilayaninya. Kedua, tentang
bagaimana perusahaan menciptakan nilai bagi pasar sasaran. Dalam hal ini,
perusahaan harus mampu menentukan diferensiasi dan posisinya terhadap
konsumen. Fungsi proses bisnis ini juga mencakup analisis, perencanaan,
pengambilan keputusan, dan manajemen, yang semuanya sangat dipengaruhi
oleh budaya dan sistem nilai organisasi. Saat menentukan strategi pemasaran,
perusahaan harus dapat menentukan pelanggan mana yang dapat kita layani dan
memenuhi kebutuhan mereka dengan baik, serta bagaimana perusahaan
mengkomunikasikan nilainya kepada konsumen tersebut. Proses ini dapat
digambarkan sebagai penentuan segmentasi pasar, penentuan target pasar,
penentuan posisi pasar dan pembedaan perusahaan (Utama, 2019).

Dalam istilah strategi pemsaran juga Ada dua kata yang tersusun, yaitu kata
strategi dan kata pemasaran. Adapun strategi merupakan tanggapan yang
berkesinambungan/berkelanjutan dan adaptif terhadap peluang dan ancaman
eksternal, serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi
organisasi. Pengertian pemasaran adalah suatu proses sosial dimana individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan. Menurut
pemahaman di atas, maka stategi pemasaran adalah proses yang diperlukan dan
metode serta strateginya harus terus diperbarui sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yang ada. Tanpa beradaptasi dengan lingkungan baru secara tepat
dan efektif, bisnis lain, terutama yang melakukan aktivitas manufaktur serupa,
akan terganggu (Haryanti et al., 2019).

Implementasi strategi pemasaran dimulai dengan analisis umum situasi


perusahaan. Pemasaran harus melakukan analisis SWOT untuk menilai kekuatan,
termasuk kemampuan internal, sumber daya, dan faktor situasional positif yang
dapat membantu bisnis melayani pelanggan dan mencapai tujuan. Kelemahan,
termasuk keterbatasan internal dan faktor situasional negatif yang dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan. Peluang, faktor menguntungkan dalam
lingkungan eksternal yang dapat digunakan secara menguntungkan. dan
ancaman, faktor-faktor lingkungan eksternal yang merugikan yang
membahayakan kinerja perusahaan (Suryanti et al., 2021).

Dalam merancang dan menyusun strategi pemasaran, ada 3 pokok bagian yang
harus menjadi perhatian utama perusahaan yakni segmentasi pasar, target pasar
dan posisi pasar.

Segmentasi pasar dapat diartikan dengan membagi pasar menjadi kelompok


pembeli yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau layanan yang
berbeda. Saat melakukan segmentasi pasar, harus diperhatikan bahwa ada
banyak pembeli di pasar dengan keinginan dan kebutuhan yang berbeda. Pada
dasarnya, segmentasi pasar adalah strategi yang didasarkan pada filosofi
manajemen pemasaran yang berpusat pada konsumen. Dengan melakukan
segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan dengan lebih tepat sasaran
dan sumber daya pemasaran perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan
efisien (Sudrartono, 2019).  Pada dasarnya, segmentasi pasar adalah proses
membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa ke dalam beberapa segmen.
Dengan melakukan segmentasi pasar, pemasaran akan lebih terarah dan efektif
sehingga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen (Nurtjahjani et al.,
2018).

Untuk mengidentifikasi segmen pasar yang homogen diperlukan upaya untuk


membagi-bagi pasar yang mempunyai kesamaan karakteristik dengan
menggunakan faktor-faktor atau dasar-dasar segmentasi sebagai berikut:

a. Faktor demografis geografis, yaitu populasi, jaringan transportasi, iklim,tipe,


komersial, pendirian ritel, media, persaingan, pola pertumbuhan, peraturan, biaya
hidup. Segmentasi geografis ini membagi-bagi pasar berdasar unit-unit geografis,
misal sepatu ski dipasarkan pada wilayah tertentu dan tidak akan dijual di
wilayah tropis yang hanya mempunyai 2 musim saja.

b. Faktor demografis pribadi, yaitu umur, jenis kelamin, mobilitas,


penghasilan, pekerjaan, status perkawinan, besarnya rumah tangga, agama,
kesukuan, dan pendidikan.

c. Faktor psikografis dan keperilakuan, yaitu kepribadian, sikap, manfaat


produk yang diinginkan, persepsi, loyalitas merek, pengalaman menggunakan
produk, tingkat penggunaan produk, struktur pembelian (informal ke formal,
otonomi ke bersama), daur hidup keluarga, kelas sosial, keinovatifan,
kepemimpinan opini, kepentingan membeli (Mulyana, 2019).

Langkah selanjutnya dalam analisis segmen adalah menentukan atau memilih


pasar sasaran. Pasar sasaran adalah produk penargetan, yaitu satu atau lebih
kelompok pasar yang menjadi fokus upaya pemasaran. Karena pemasar harus
memilih, maka penargetan disebut juga opting. da beberapa metode untuk
menentukan target pasar, antara lain:

1.Spesialisasi memungkinkan perusahaan untuk memilih dari berbagai


sektor pasar yang menarik berdasarkan tujuan dan sumber dayanya.

2.Spesialisasi pasar dari bisnis yang mementingkan diri sendiri untuk


memenuhi beragam keinginan kelompok konsumen tertentu.
3.Keahlian produk perusahaan yang mencari sendiri adalah dalam
menciptakan produk yang akan dipasarkan ke berbagai sektor pasar.

4.Layanan penuh (cakupan pasar lengkap): perusahaan berusaha


menyediakan semua barang untuk semua kelompok konsumen. Hanya
organisasi besar yang mampu menerapkan pendekatan ini, karena memerlukan
berbagai sumber daya (Habib Bayhaqi & Nuri Aslami, 2022).

Target pasar juga dapat diartikan proses mengevaluasi dan memilih setiap
segmen yang akan dilayani oleh perusahaan/proses mengevaluasi dan
membandingkan kelompok yang teridentifikasi dan kemudian memilih satu atau
lebih dari mereka sebagai kandidat yang paling mungkin. Untuk mencapai pasar
sasaran, perusahaan juga harus menentukan posisi produknya di pasar dunia,
yaitu. kelompok sasaran dan Dimensi dan Indikator Target Pasar menggunakan
beberapa strategi, seperti: Undifferentiated marketing (atau mass marketing),
Differentiated marketing, Concentrated (niche) marketing, dan Micromarketing
(Putri et al., 2022).

menetapkan target market perusahaan (targeting) dapat mempertimbangkan pola-


pola, dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Diferensiasi segmen, bidang usaha yang membedakan segmen pasar sehingga


perusahaan menyediakan kebutuhan produk berbeda untuk tiap segmen yang
berbeda pula disesuaikan dengan kebutuhan tiap segmen dan memberikan
berbagai varian dari produk yang ditawarkan.

b. Undiferensiasi segmen, bidang usaha yang tidak membedakan segmen pasar.

c. Consentrate marketing, spesifikasi usaha yang maksudnya adalah perusahaan


berkonsentrasi melayani kebutuhan dalam kelompok tertentu karena tidak semua
orang bisa menikmati produk yang tersedia.

d. Market coverage strategy, merupakan strategi yang dilakukan dengan


menggunakan sistem membership serta produk tidak dijual bebas (hanya di toko
sendiri) sehingga dapat memudahkan konsumen dan produsen (Mujahidin &
Khoirianingrum, 2019).

Selain strategi yang diatas tadi perusahaan juga dapat memilih pasar sasaran
yang optimal dengan melihat karakteristikyang dapat dipenuhi untuk
mendapatkan pasar sasaran diantaranya adalah a) Responsifb) Potensi penjualan
harus cukup luas c) Pertumbuhan memadai d) Jangkauan media. Mata
rantai konsumsi dikenal dengan proses AIDA, yaitu Awareness (konsumen
dasar terhadap keberadaan suatu produk/merk),Inters(menaruh minat),
Desired (menghendaki, merasa membutuhkan) dan action (membeli) (Manggu
& Beni, 2021).

Setelah memnentukan target pasar, perusahaan dapat melangkah selanjutnya


dalam perancangan strategi pasanya yakni menentukan posisi pasar. Pemosisian
pasar adalah cara konsumen mendefinisikan produk berdasarkan beberapa
karakteristik, atau tempat yang ditempati produk tertentu di benak konsumen
relatif terhadap produk pesaing. Dengan kata lain, positioning adalah tentang
bagaimana merek perusahaan dapat menangkap dan menarik perhatian
pelanggan. Terlalu banyak informasi tentang produk dan jasa yang ditawarkan
kepada konsumen. Tidak mungkin bagi konsumen untuk mengevaluasi kembali
produk setiap kali mereka memutuskan untuk melakukan pembelian. Sebaliknya:
dalam benak konsumen, setiap produk atau merek dibagi menjadi beberapa
kategori. Positioning dimulai dari produk, yaitu produk, jasa, perusahaan,
institusi atau bahkan seseorang. Positioning bukanlah aktivitas yang dilakukan
pemasar terhadap produk, melainkan aktivitas yang dilakukan pemasar di benak
calon konsumen agar positioning produk yang benar dapat tertanam di benak
konsumen (Gunawan Adi Chandra & Serli Wijaya, 2006). 

Positioning produk lebih kepada apa produknya, seperti apa produknya dan
bagaimana pelanggan menilainya. Bisnis perlu memahami persepsi dan
preferensi pembeli tentang produk yang mereka tawarkan. Positioning produk
adalah memposisikan merek di benak konsumen sehingga dianggap unik dan
unggul dari merek pesaing dalam hal fitur dan manfaat produk. Perusahaan harus
berusaha untuk membedakan produknya dari produk pesaing dan membuatnya
lebih menarik bagi pembeli. Untuk menerapkan strategi penentuan posisi pasar
yang baik, perusahaan harus memutuskan fitur dan properti khusus mana yang
mencirikan produk yang ditawarkan oleh pesaing untuk pasar sasaran (Mulyana,
2019). 

Dalam penerapan positioning pada pemasaran produk terdapat beberapa


pendekatan yang dapat dilakukan, yakni :

1. Positioning Berdasarkan Pembedaan

Produk Merupakan upaya perusahaan menunjukkan kelebihan dari produknya


dibandingkan dengan produk pesaing. Konsumen diberikan edukasi akan
kelebihan tersebut supaya dapat merasakan langsung manfaat kelebihannya.

2. Positioning Berdasarkan Atribut Produk


Merupakan upaya produsen dalam menjelaskan segala macam atribut yang
melekat pada produk. Pemahaman konsumen akan atribut produk akan membuat
konsumen secara langsung merasakan manfaat lebih dari produk.

3. Positioning Berdasarkan Pengguna Produk

Merupakan upaya produsen dalam memilih siapa target pengguna produk yang
tepat seperti proses targeting. Upaya pemilihan pengguna produk yang tepat akan
menunjukkan produk memiliki manfaat yang lebih apabila dipergunakan secara
baik.

4. Positioning Berdasarkan Pemakaian Produk

Merupakan upaya produsen dalam memberikan testimoni manfaat produknya


saat di konsumsi. Produsen akan memberikan testimoni positif supaya produk
memiliki nilai manfaat lebih dibanding produk dari pesaing.

5. Positioning Berdasarkan Pesaing

Merupakan upaya produsen untuk membandingkan setiap produknya terhadap


pesaing. Produsen berusaha membandingkan (Yuabel, 2022).

Merumuskan strategi penentuan posisi pasar terdiri atas memilih dan


mendefinisikan yang ingin perusahaan tempati untuk mencapai tujuan
pemasarannya. Ini memerlukan estimasi potensi ekonomi dari posisi-posisi
aleternatif, yang sangat didasarkan pada analisis potensi penjualan dari setiap
posisi dan investasi yang dibutuhkan untuk menempati posisi yang ditargetkan.
Tujuh strategi posisi pasar yang dijelaskan dalam(Sukri, 2020) relevan dengan
sejumlah besar situasi:

a) Penentuan posisi monosegmen. Sesuai dengan namanya, penentuan


posisi monosegmen meliputi mengembangkan program pemasaran dan
produk yang dirancang untuk preferensi segmen pasar tunggal
b) b) Penentuan posisi multi segmen. Ini terdiri dari penentuan posisi
produk agar menarik konsumen dari segmen-segmen yang berbeda. Ini
adalah strategi yang menarik karena memberikan skala ekonomis yang
lebih tinggi, membutuhkan sedikit investasi, dan mencegah
menyebarnya perhatian manajerial
c) Penentuan posisi siaga (standby Positioning). Penentuan posisi ini
mungkin bukan yang terbaik dalam kepentingan ekonomi perusahaan
yang ingin berubah dari strategi penentuan posisi multisegmen ke
strategi monosegmen (dengan mengasumsikan penggunaan beberapa
merek, masing-masing di posisikan untuk melayani kebutuhankebutuhan
hanya dari satu segmen) bahkan jika penentuan posisi siaga meningkat
pangsa pasar total.
d) Penentuan posisi tiruan (imitative Positioning). Penentuan posisi ini pada
dasarnya sama dengan posisi siaga di mana sebuah merek baru
menargetkan posisi yang sama dengan merek yang sukses sebelumnya.
e) Penentuan posisi antisipatif. Perusahaan bisa memposisikan produk baru
untuk mengantisipasi evolusi kebutuhan segmen. Ini terutama cocok
ketika merek baru tidak diharapkan untuk diakui lebih cepat, dan pangsa
pasar akan terbentuk ketika kebutuhan konsumen semakin disesuaikan
dengan manfaat manfaat yang ditawarkan
f) Penentuan posisi adaptif. Ini meliputi secera periodik memposisikan
kembali sebuah merek untuk mengikuti evolusi kebutuhan segmen.
g) Penentuan posisi defensif. Ketika perusahaan menempati posisi yang
kuat dalam segmen pasar dengan merek tunggal, penentuan posisi tiruan
mudah diserang.

5. Marketing Syahriah
Syariah marketing adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan
proses penciptaan, penawaraan, dan perubahan value dari suatu inisiator kepada
stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan
prinsip-prinsip muamalah dalam islam. Ini artinya bahwa dalam syariah
marketing seluruh proses baik proses penciptaan, proses penawaran, maupun
proses perubahan value tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad
dan prinsip-prinsip muamalah yang islami. Sepanjang hal tersebut dapat dijamin,
dan penyimpangan prinsip-prinsip muamalah islami tidak terjadi dalam suatu
transaksi atau dalam proses suatu bisnis, maka bentuk transaksi apapun dalam
pemasaran dapat dibolehkan (NAJIB, 2020).

Pemasaran Syariah adalah disiplin bisnis strategis yang memandu proses


penciptaan, penyampaian, dan transformasi nilai dari promotor kepada
pemangku kepentingannya sesuai dengan konvensi dan prinsip Muamalah Islam
(komunitas bisnis) selama proses berlangsung (Sari & Indriyani, 2020). 

Syariah marketingadalah disiplin bisnis strategis yang memiliki arah proses


penciptaan, penawaran kemudian perubahan value dari inisiator kepada
stakeholders-nya, yang dalam seluruh prosesnya yang berada didalamnya
sesuai akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam. Artinya
dalam syariah marketing, seluruh proses yang terjadi dalam runtutannya tidak
boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah
yang Islami (Adli, 2021). karakteristik syariah marketing yang dapat menjadi
pedoman dalam menjalankan bisnis ada 4 :

1.Teistis (rabbaniyyah) : Watak syariah marketing yang tidak terdapatdalam giat


pemasaran konvensional yang terjadi selama ini adalah sifatnya nan religius
(diniyyah).

2.Etis (akhlaqiyyah) : Watak khas lain dari syariah marketing


ialahdalampenerpannya sangat mengedepankan permasalahan akhlak (moral,
etika)dalam seluruh aktivitasnya.

3.Realistis (al-waqi’iyyah) : Syariah marketing bukan merupakan


konsepyang ekseklusif, fanatis, anti-modernitas, ataupun kaku.
Syariahmarketing merupakan konsep pemasaran bersifat fleksibel, ia luas
sertaluwes sesuai dengan syariah islamiyah yang menjadi landasan

.4.Humanistis (insaniyyah) : Syariat Islam diciptakan tidak memandang


perbedaan antara ras, warna kulit, kebangsaan dan status.

Dalam surah al Maidah ayat 2, Allah SWT berfirman:


ۤ ‫هّٰللا‬
َ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا اَل تُ ِحلُّوْ ا َش َع ۤا ِٕى َر ِ َواَل ال َّشه َْر ْال َح َرا َم َواَل ْالهَ ْد‬
َ‫ي َواَل ْالقَاَل ۤ ِٕى َد َوٓاَل ٰا ِّم ْينَ ْالبَيْتَ ْال َح َرا َم يَ ْبتَ ُغوْ ن‬
‫ص ُّدوْ ُك ْم َع ِن ْال َم ْس ِج ِد ْال َح َر ِام اَ ْن‬ َ ‫فَضْ اًل ِّم ْن َّربِّ ِه ْم َو ِرضْ َوانًا َۗواِ َذا َحلَ ْلتُ ْم فَاصْ طَا ُدوْ ا َۗواَل يَجْ ِر َمنَّ ُك ْم َشن َٰانُ قَوْ ٍم اَ ْن‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
ِ ‫ان ۖ َواتَّقُوا َ ۗاِ َّن َ َش ِد ْي ُد ْال ِعقَا‬
‫ب‬ َ ‫تَ ْعتَ ُدوْ ۘا َوتَ َعا َونُوْ ا َعلَى ْالبِرِّ َوالتَّ ْق ٰو ۖى َواَل تَ َع‬
ِ ‫اونُوْ ا َعلَى ااْل ِ ْث ِم َو ْال ُع ْد َو‬

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-


syiar (kesucian) Allah, jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram,
jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qalā'id (hewan-hewan
kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula mengganggu) para pengunjung
Baitul Haram sedangkan mereka mencari karunia dan rida Tuhannya! Apabila
kamu telah bertahalul (menyelesaikan ihram), berburulah (jika mau). Janganlah
sekali-kali kebencian(-mu) kepada suatu kaum, karena mereka menghalang-
halangimu dari Masjidil Haram, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada
mereka). Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaanNya.

6. Hasil Penelitian yang Relevan


1. Penelitian yang relevan dengan kajian ini dilakukan oleh Ahmad Lukas
pada tahun 2022 dengan judul Analisis Strategi Marketing Syariah
dalam Meningkatkan Penjualan Studi Kasus Warkoba Coop. Ia
mengatakan bahwa Penelitian yang ditemukan para peneliti tersebut
merupakan yang pertama dalam seri Warkoba Sebagian besar
menggunakan strategi pemasaran Syariah dalam proses pemasaran
mereka. Dalam strategi pemasaran, workoba selalu berlandaskan nilai
Islam dimanifestasikan sebagai aksi sosial dalam proses pasar, 2. Dalam
menerapkan strategi pemasaran Syariah, Warkoba Coop Tambahan:
Ideologi atau prinsip yang telah menjadi komitmen bersama yang baik
dari pendiri dan pelaksana saat ini, dukungan dari organisasi induk hang
out dan juga pelanggan tetap Warkoba Pelanggan lain menjadi
pelanggan dan juga memperkenalkan nama Warkoba wilayah Kudus,
kerjasama yang baik antara Outer, tim marketing, dan juga karyawan
yang bekerja di Warkoba, marketing syariah yang menarik dapat
membangkitkan simpati karena kebersamaan pada banyak orang Bantu
Warkoba sendirian menyebarkan nama Warkoba dan tentunya
berdampak pada pertumbuhan penjualan Warkoba, Kurangnya: Urgensi
tim Warkoba, kebutuhan rasa Ketulusan dan lebih banyak rasa syukur,
yang terkadang sulit untuk dikerjakan, merupakan tim yang emosional.
2. Musliati juga melakukan penelitian yang sama pada tahun 2020 dengan
judul Analisis Strategi Marketing Syariah Pedagang Kaki Lima Dalam
Meningkatkan Penjualan (Studi Kasus Pasar Atjeh-Banda Aceh). Dia
Mengatakan bahwa Pedagang kaki lima di pasar Aceh Meningkatkan
keuntungan dengan menerapkan strategi pemasaran Islam Dalam
menerapkan strategi pemasaran Islami para PKL Kelima pasar Aceh
tersebut juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Di dalam Manfaat ini
meliputi: menetapkan lebih banyak prioritas Kualitas produk untuk
mencapai loyalitas konsumen dan profitabilitas Mereka memiliki banyak
penjualan, outlet strategis dan Produk yang mereka jual juga berbeda,
namun tetap produk yang syar'i. Meskipun mereka memiliki kekurangan
dalam aplikasi Strategi pemasaran yaitu pemasaran belum maksimal,
Tidak ada nilai jual yang besar yaitu pembiayaan atau modal perusahaan
terbatas dan juga tergantung padanya Hemat, karena saat suhu udara
hangat di siang hari dan kapan Nilai jual Rain berlendir dan
mengecewakan Konsumen dapat membeli dari pedagang kaki lima. 
3. Andra Giffari Arfananda juga melakukan penelitian yang sama pada
tahun 2022 dengan judul Analisis Strategi Pemasaran Syariah Dalam
Meningkatkan Penjualan Kretifitas Usaha Bisnis Sarung Batik (Studi
Kasus Umkm Sarung Srawung Kecamatan Mojolaban Kabupaten
Sukoharjo). Dia mengatakan bahwa Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui analisisnya Strategi pemasaran syariah untuk mendorong
penjualan usaha kreatif Sarung ikat celup di Toko Sarung Srawung,
Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, penelitian ini dapat
diperluas ke masyarakat umum Pengetahuan dan wawasan lebih lanjut
tentang strategi pemasaran UMKM Sarong Srawung dan
merekomendasikan strategi pemasaran alternatif Syariah dalam
pengembangan bisnis. Metode pembuatan yang digunakan dalam
penelitian ini deskriptif kualitatif. Informasi untuk pengaturan
ini dikumpulkan melalui metode wawancara Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menguji pemahaman Strategi pemasaran syariah di Toko
Sarung Srawung semakin berkembang Saat menjual sarung dasi, Anda
harus menentukan pro dan kontra Penerapan Strategi Pemasaran Syariah
di Toko Sarung Srawung. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa (1)
strategi pemasaran Toko Sarung Syariah Srawung meliputi produk,
harga, tempat dan promosi (2) kekuatan dan Kurangnya strategi
pemasaran untuk meningkatkan penjualan di toko sarung Srawung,
lokasi strategis dan penawaran kejujuran. 

7. Kerangka Berfikir

Anda mungkin juga menyukai