Oleh :
................................................
NIM. .................................
FAKULTAS .................................
UNIVERSITAS ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON
CIREBON
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang dan fokus masalah yang telah di
uraikan, maka rumusan masalahnya adalah :
3. Tujuan Masalah
Tujuan penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah yang telah
dibahas maka akan membuahkan hasil berupa :
1) kegunaan teoritis
2) kegunaan praktis
i. Deskripsi Teoritik
2. Strategi
Menurut Wikipedia, strategi adalah pendekatan holistik yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan, perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dalam kurun waktu
tertentu. Strategi yang baik memiliki koordinasi tim, tema, mengidentifikasi
faktor-faktor pendukung sesuai dengan prinsip implementasi ide yang rasional,
efisien secara finansial dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
Strategi berbeda dari taktik karena memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan
kerangka waktu yang lebih pendek.
Kata "strategi" berasal dari bahasa Yunani "strategos" (stratos = tentara dan ag =
memimpin), yang berarti "staf umum" atau sesuatu yang dilakukan para jenderal
militer ketika merencanakan untuk memenangkan perang. Secara umum, strategi
adalah sarana untuk mencapai tujuan. Strategi adalah rencana jangka panjang
untuk mencapai tujuan. Strategi terdiri dari tindakan penting yang diperlukan
untuk mencapai tujuan (George Steiner,1979).
Strategi yang benar didasarkan pada analisis yang terintegrasi dan komprehensif.
Artinya, setelah strategi disusun, semua elemen organisasi dipertimbangkan dari
perspektif jangka panjang dan strategi dirumuskan untuk mencapai visi dan misi
perusahaan.
Menurut hasil studi, tidak lebih dari 30 persen perusahaan yang berhasil
menerapkan strategi. Kelemahan utama adalah bahwa strategi tidak dilaksanakan
dengan benar, karena tidak semua elemen termasuk dalam proses penyusunan
dan pedoman yang diterima tidak sesuai dengan strategi yang disusun. Karena
strateginya ada, terkadang masih formal.
Strategi adalah suatu bentuk sistematika yang telah dibentuk dengan tujuan agar
permasalahan/problematika yang sedang di hadapi dapat terbantu dan dapat
dipecahkan dengan mudah. Sistem yang telah dibnetuk tersebut selanjutnya
menjadi pedoman yang kompleks dalam menyelesaikan suatu permasalahan,
dengan itu strategi dapat diposisikan menjadi 5 bagian, yakni;
a. Strategi sebagai perspektif, yang dapat diartikan bahwa misi visi yang
direncanakan dan menjadi tujuan menggambarkan setiap sudut pandang
seluruh aktivitas.
3. Pemasaran
Pemasaran adalah sistematika yang merupakan bagian dari kegiatan bisnis
dengan tujuan untuk merencanakan, menentukan harga, promosi barang dan
mendistribusi barang yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga
tujuan perusahaan tercapai, dengan pengertian ini maka dapat disimpulkan
pemasaran merupakan bentuk usaha perusahaan dagang untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan pelanggan yang sesuai dengan barang yang di produksi
oleh perusahaan (Tambajong, 2013).
a) Fungsi pertukaran.
b) Fungsi distribusi.
c) Fungsi perantara
Kegiatan pemasaran juga memiliki konsep dasar yang harus dilakukan dalam
suatu perusahaan, yakni’ konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan,
konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
Setelah merancang konsep pemasaran yang akan dilaksanakan, perusahaan dapat
memilih sistematika pemasaran yang akan dilaksanakanya, yang secara global
dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok, yaitu :
a. Sistem pemasaran dengan saluran vertical. Pada sistem ini produsen, grosir,
dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan. Tujuan : Mengendalikan
perilaku saluran; Mencegah perselisihan antara anggota saluran;
b. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal. Pada sistem ini, ada suatu
kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk
memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul;
c. Sistem pemasaran dengan saluran ganda. Pada sistem ini beberapa gaya
pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen
digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral (Priangani,
2013).
4. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran menyangkut dua hal penting: Pertama, tentang konsumen
seperti apa yang dilayani perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan harus
menentukan segmentasi pasar dan target pasar yang dilayaninya. Kedua, tentang
bagaimana perusahaan menciptakan nilai bagi pasar sasaran. Dalam hal ini,
perusahaan harus mampu menentukan diferensiasi dan posisinya terhadap
konsumen. Fungsi proses bisnis ini juga mencakup analisis, perencanaan,
pengambilan keputusan, dan manajemen, yang semuanya sangat dipengaruhi
oleh budaya dan sistem nilai organisasi. Saat menentukan strategi pemasaran,
perusahaan harus dapat menentukan pelanggan mana yang dapat kita layani dan
memenuhi kebutuhan mereka dengan baik, serta bagaimana perusahaan
mengkomunikasikan nilainya kepada konsumen tersebut. Proses ini dapat
digambarkan sebagai penentuan segmentasi pasar, penentuan target pasar,
penentuan posisi pasar dan pembedaan perusahaan (Utama, 2019).
Dalam istilah strategi pemsaran juga Ada dua kata yang tersusun, yaitu kata
strategi dan kata pemasaran. Adapun strategi merupakan tanggapan yang
berkesinambungan/berkelanjutan dan adaptif terhadap peluang dan ancaman
eksternal, serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi
organisasi. Pengertian pemasaran adalah suatu proses sosial dimana individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan. Menurut
pemahaman di atas, maka stategi pemasaran adalah proses yang diperlukan dan
metode serta strateginya harus terus diperbarui sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yang ada. Tanpa beradaptasi dengan lingkungan baru secara tepat
dan efektif, bisnis lain, terutama yang melakukan aktivitas manufaktur serupa,
akan terganggu (Haryanti et al., 2019).
Dalam merancang dan menyusun strategi pemasaran, ada 3 pokok bagian yang
harus menjadi perhatian utama perusahaan yakni segmentasi pasar, target pasar
dan posisi pasar.
Target pasar juga dapat diartikan proses mengevaluasi dan memilih setiap
segmen yang akan dilayani oleh perusahaan/proses mengevaluasi dan
membandingkan kelompok yang teridentifikasi dan kemudian memilih satu atau
lebih dari mereka sebagai kandidat yang paling mungkin. Untuk mencapai pasar
sasaran, perusahaan juga harus menentukan posisi produknya di pasar dunia,
yaitu. kelompok sasaran dan Dimensi dan Indikator Target Pasar menggunakan
beberapa strategi, seperti: Undifferentiated marketing (atau mass marketing),
Differentiated marketing, Concentrated (niche) marketing, dan Micromarketing
(Putri et al., 2022).
Selain strategi yang diatas tadi perusahaan juga dapat memilih pasar sasaran
yang optimal dengan melihat karakteristikyang dapat dipenuhi untuk
mendapatkan pasar sasaran diantaranya adalah a) Responsifb) Potensi penjualan
harus cukup luas c) Pertumbuhan memadai d) Jangkauan media. Mata
rantai konsumsi dikenal dengan proses AIDA, yaitu Awareness (konsumen
dasar terhadap keberadaan suatu produk/merk),Inters(menaruh minat),
Desired (menghendaki, merasa membutuhkan) dan action (membeli) (Manggu
& Beni, 2021).
Positioning produk lebih kepada apa produknya, seperti apa produknya dan
bagaimana pelanggan menilainya. Bisnis perlu memahami persepsi dan
preferensi pembeli tentang produk yang mereka tawarkan. Positioning produk
adalah memposisikan merek di benak konsumen sehingga dianggap unik dan
unggul dari merek pesaing dalam hal fitur dan manfaat produk. Perusahaan harus
berusaha untuk membedakan produknya dari produk pesaing dan membuatnya
lebih menarik bagi pembeli. Untuk menerapkan strategi penentuan posisi pasar
yang baik, perusahaan harus memutuskan fitur dan properti khusus mana yang
mencirikan produk yang ditawarkan oleh pesaing untuk pasar sasaran (Mulyana,
2019).
Merupakan upaya produsen dalam memilih siapa target pengguna produk yang
tepat seperti proses targeting. Upaya pemilihan pengguna produk yang tepat akan
menunjukkan produk memiliki manfaat yang lebih apabila dipergunakan secara
baik.
5. Marketing Syahriah
Syariah marketing adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan
proses penciptaan, penawaraan, dan perubahan value dari suatu inisiator kepada
stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan
prinsip-prinsip muamalah dalam islam. Ini artinya bahwa dalam syariah
marketing seluruh proses baik proses penciptaan, proses penawaran, maupun
proses perubahan value tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad
dan prinsip-prinsip muamalah yang islami. Sepanjang hal tersebut dapat dijamin,
dan penyimpangan prinsip-prinsip muamalah islami tidak terjadi dalam suatu
transaksi atau dalam proses suatu bisnis, maka bentuk transaksi apapun dalam
pemasaran dapat dibolehkan (NAJIB, 2020).
7. Kerangka Berfikir