Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah
Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini
sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga
penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT, dan kekurangan pasti
milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semuanya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian DPD..................................................................................... 3
B. Sejarah DPD.......................................................................................... 3
C. Susunan dan Keanggotaan DPD............................................................ 4
D. Kedudukan dan Fungsi DPD................................................................. 4
E. Tugas dan Wewenang DPD................................................................... 5
F. Hak DPD................................................................................................ 6
G. DPD Selama Masa Kampanye............................................................... 6
H. DPD Pasca Pemilihan Umum................................................................ 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................ 9
B. Saran...................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga legislatif yang baru belakangan muncul ini merupakan amanat
dari perubahan ketiga UUD 1945, yaitu dalam Pasal 22C, 22D dan 22E UUD
1945. Selanjutnya, dalam perubahan keempat UUD, posisi DPR ini diatur
lebih lanjut dalam konteksnya sebagai bagian dari Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR). Dalam Pasal 2 ayat (1) dikatakan bahwa MPR terdiri atas
anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan anggota DPD yang dipilih
melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan undang-undang.
Konsep lembaga perwakilan rakyat di Indonesia semula bersifat unik
karena adanya MPR yang punya fungsi “super” namun tidak bekerja sehari-
hari dan ada pula DPR yang memegang fungsi legislatif rutin (Susanti dkk,
2000). Sejak perubahan keempat UUD 1945 tersebut, konsep lembaga
perwakilan rakyat Indonesia berubah menjadi serupa dengan parlemen
bikameral (dua kamar), di mana selain DPR dikenal pula DPD sebagai
lembaga legislatif. Namun masih saja ada keunikan, yaitu dengan tetap
diakuinya MPR sebagai lembaga tersendiri, sehingga seakan-akan ada tiga
lembaga perwakilan (Susanti, 2003).
Berbeda dengan DPR yang merupakan representasi jumlah penduduk,
DPD merupakan representasi wilayah provinsi. Banyaknya anggota DPD dari
setiap provinsi ditentukan sebanyak empat orang. Dengan demikian, setiap
provinsi, tanpa memandang luas dan kepadatan penduduknya akan mendapat
jatah kursi DPD sebanyak empat orang.
Perbedaan lainnya, jika DPR merupakan orang-orang yang muncul dari
partai, DPD adalah individu-individu non-partisan yang akan menyuarakan
suara provinsinya. Ini berarti, idealnya seorang anggota DPD akan lebih
independen daripada anggota DPR yang sedikit banyak akan mendapat
intervensi dari partai dari mana ia berasal.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian DPD?
2. Bagaimana sejarah DPD?
3. Bagaimana susunan dan keanggotaan DPD?
4. Apa kedudukan dan fungsi DPD?
5. Apa saja tugas dan wewenang DPD?
6. Apa saja hak DPD?
7. Bagaimana DPD selama masa kampanye?
8. Bagaimana DPD pasca pemilihan umum?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian DPD
Dewan Perwakilan Daerah merupakan lembaga kedaulatan rakyat yang
terdiri atas wakil-wakil daerah provinsi yang dipilih melalui pemilihan umum.
Anggota DPD dari setiap provinsi ditetapkan sebanyak empat orang. Jumlah
seluruh anggota DPD tidak lebih dari sepertiga jumlah anggota DPR.
Keanggotaan DPD diresmikan dengan keputusan presiden. Masa jabatan
anggota DPD adalah lima tahun dan berakhir bersamaan pada saat anggota
DPD baru mengucapkan sumpah/janji. Sebelum memangku jabatannya,
anggota DPD mengucapkan sumpah/janji secara bersama-sama yang dipandu
oleh ketua Mahkamah Agung dalam Sidang Paripurna DPD.
B. Sejarah DPD
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) lahir pada tanggal 1 Oktober 2004,
ketika 128 anggota DPD yang terpilih untuk pertama kalinya dilantik dan
diambil sumpahnya. Pada awal pembentukannya, masih banyak tantangan
yang dihadapi oleh DPD. Tantangan tersebut mulai dari wewenangnya yang
dianggap jauh dari memadai untuk menjadi kamar kedua yang efektif dalam
sebuah parlemen bikameral, sampai dengan persoalan kelembagaannya yang
juga jauh dari memadai. Tantangan-tantangan tersebut timbul terutama karena
tidak banyak dukungan politik yang diberikan kepada lembaga baru ini.
Keberadaan lembaga seperti DPD, yang mewakili daerah di parlemen
nasional, sesungguhnya sudah terpikirkan dan dapat dilacak sejak sebelum
masa kemerdekaan. Gagsan tersebut dikemukakan oleh Moh. Yamin dalam
rapat perumusan UUD 1945 oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Gagasan-gagasan akan pentingnya keberadaan perwakilan daerah di
parlemen, pada awalnya diakomodasi dalam konstitusi pertama Indonesia,
UUD 1945, dengan konsep “utusan daerah” di dalam Majelis
3
4
F. Hak DPD
Sebagai sebuah lembaga negara, DPD memiliki hak, antara lain
mengajukan rancangan undang-undang, dan ikut membahas rancangan
undang-undang. Sebaliknya, setiap anggota DPD juga memiliki hak, antara
lain menyampaikan usul dan pendapat; memilih dan dipilih; dan membela diri.
A. Kesimpulan
DPD (Dewan Perwakilan Daerah) memiliki fungsi, tugas dan wewenang
yang sesuai dengan susunan dari keanggotaan DPD. Apa itu DPD ?.. DPD
adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang
anggotanya dipilih melalui pemilihan umum dari perwakilan setiap provinsi.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari setiap provinsi yang jumlahnya sama
dan jumlah dari seluruh anggota Dewan Perwakilan Daerah tidak lebih dari
sepertiga dari jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat. DPD (Dewan
Perwakilan Daerah) paling sedikit bersidang sekali dalam satu tahun. Dalam
Susunan dan kedudukan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) diatur dalam
undang-undang pada Pasal 22C Ayat (1), (2), (3), dan (4) UUD Negara RI
Tahun 1945.
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) lahir pada tanggal 1 Oktober 2004,
ketika 128 anggota DPD yang terpilih untuk pertama kalinya dilantik dan
diambil sumpahnya. Pada awal pembentukannya, masih banyak tantangan
yang dihadapi oleh DPD. Tantangan tersebut mulai dari wewenangnya yang
dianggap jauh dari memadai untuk menjadi kamar kedua yang efektif dalam
sebuah parlemen bikameral, sampai dengan persoalan kelembagaannya yang
juga jauh dari memadai. Tantangan-tantangan tersebut timbul terutama karena
tidak banyak dukungan politik yang diberikan kepada lembaga baru ini.
B. Saran
Dengan adanya DPD di dalam suatu negara, diharapkan pemerintahan
Negara tersebut bisa lebih teratur dan bisa mencapai tujuan negara tersebut.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://parlemen.net/2004/03/29/dewan-perwakilan-daerah-lembaga-baru-dalam-
proses-legislasi
http://www.artikelsiana.com/2015/03/dpd-pengertian-fungsi-tugas-wewenang-
dpd.html
http://www.lintasjari.com/533/fungsi-tugas-dan-wewenang-dewan-perwakilan-
daerah-dpd
https://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Perwakilan_Daerah_Republik_Indonesia