DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
FAKULTAS : FKIP
PRODI : PPKN
KELAS :A
DOSEN PENGAMPU
UNIVERSITAS NIAS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
rahmat kesehatan dan kesempatan. Sehingga kami bisa menyusun atau menyelesaikan
makalah kami dengan judul LEMBAGA PERWAKILAN DI INDONESIA. Kami sajikan
secara ringkas dan sederhana sesuai dengan kemampuan yang kami miliki, dan tugas ini
disusun dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah: Ilmu Negara.
Dalam penyusunan tugas ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik
yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan tugas ini, dan
dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dan secara khusus kami berterimakasih kepada Bapak Adrianus Bawamenewi,
S.H., M.H. pengampu mata kuliah filsafat hukum karena telah memberikan bimbingan kepada
kami untuk menyelesaikan tugas makalah ini hingga selesai.
Penulis
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI II
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 1
D. Manfaat Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. A. Pengertian Lembaga Perwakilan 2
B. Peran MPR dan DPR dalam Mewujudkan Demokrasi di Indonesia 2
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peran MPR dan DPR dalam Mewujudkan
Demokrasi di Indonesia 3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat pada
suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah
yang untuk maksud tersebut diberi kekuasaan memaksa. Pengertian negara tersebut adalah
pengertian konstitutif suatu negara, sehingga ada beberapa aspek negara yang dimaksud
adalah sebagai berikut, yaitu: 1. Negara adalah organisasi dari sekelompok orang yang
bertempat tinggal dalam suatu wilayah (territorial) 2. Negara sebagai suatu asosiasi bertindak
berdasarkan undang-undang yang dibuat oleh pemerintah 3. Negara berfungsi sebagai
pemelihara ketertiban masyarakat. 4. Negara dianugerahi atau diberi kekuasaan yang bersifat
memaksa oleh undang-undang untuk memelihara ketertiban masyarakat tersebut.
Lembaga perwakilan merupakan salah satu unsur penting dalam sistem pemerintahan
demokrasi. Lembaga perwakilan berfungsi untuk mewakili aspirasi rakyat dan mengawasi
jalannya pemerintahan. Di Indonesia, lembaga perwakilan terdiri dari dua lembaga, yaitu
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). MPR
merupakan lembaga tertinggi negara yang berkedudukan di ibu kota negara. MPR mempunyai
tugas dan wewenang untuk mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945), memilih dan mengangkat Presiden dan/atau
Wakil Presiden, serta menetapkan peraturan tata tertib MPR.
DPR merupakan lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan di ibu kota negara.
DPR mempunyai tugas dan wewenang untuk membentuk undang-undang, ikut membahas dan
memberikan persetujuan kepada RUU yang diajukan oleh Presiden, mengawasi pelaksanaan
UU, dan memperjuangkan aspirasi rakyat. Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, MPR
dan DPR sering menghadapi berbagai permasalahan. Permasalahan tersebut dapat berasal dari
dalam maupun luar lembaga tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang dapat dirumuskan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi peran MPR dan DPR dalam mewujudkan
demokrasi di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi peran MPR dan DPR dalam mewujudkan
demokrasi di Indonesia.
D. Manfaat Penulisan
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan pemahaman yang lebih mendalam
tentang peran MPR dan DPR dalam mewujudkan demokrasi di Indonesia.
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan
peran MPR dan DPR dalam mewujudkan demokrasi di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Lembaga perwakilan adalah lembaga negara yang anggotanya dipilih oleh rakyat melalui
pemilihan umum, yang memiliki kewenangan untuk membuat undang-undang, mengawasi
penyelenggaraan pemerintahan, dan memberikan persetujuan atas hal-hal tertentu.
Lembaga perwakilan di Indonesia terdiri dari dua lembaga, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
a. Lembaga Legislatif
Struktur lembaga perwakilan rakyat (legislatif) secara umum terdiri dari dua model, yaitu
lembaga perwakilan rakyat satu kamar (unicameral) dan lembaga perwakilan rakyat dua
Indonesia banyak melahirkan perdebatan. Satu pihak menghendaki MPR dihilangkan karena
fungsinya sebagai lembaga perwakilan rakyat sudah cukup dilakukan oleh DPR, sementara di
pihak lain tetap menghendaki MPR tidak dibubarkan. Dari ketiga lembaga legislatif tersebut
posisi MPR merupakan lembaga yang bersifat khas Indonesia. Menurut Asshiddiqie,
keberadaan MPR terkandung nilai-nilai historis yang cenderung dilihat secara tidak rasional
dalam arti jika kedudukannya sebagai suatu lembaga dihilangkan dapat dinilai menghilangkan
satu pilar penting dalam sitem ketatanegaraan kita yang justru dianggap perlu dilestarikan.
Salah satu keberatan pihak yang mempertahankan keberadaan MPR ini berargumentasi
bahwa, jika MPR ditiadakan atau hanya sekadar dianggap nama dari parlemen dua kamar
(bicameral), maka sila ‘kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan’ menjadi berubah. Prinsip permusyawaratan tercermin dalam kelembagaan
MPR, sedangkan prinsip perwakilan dianggap tercermin dalam kelembagaan DPR. Jadi, MPR
adalah pemegang kekuasaan tertinggi atau pemegang kedaulatan rakyat yang lebih tinggi dari
lembaga-lembaga lainnya. Tugas dari MPR yaitu mengubah dan menetapkan UUD 1945.
MPR juga bisa memberhentikan presiden dan wakil presiden apabila tidak mampu
DPR adalah lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan di ibu kota negara. Anggota DPR
dipilih oleh rakyat dalam pemilihan umum untuk masa jabatan lima tahun.
Keanggotaan DPR terdiri dari 575 orang yang dikelompokkan menjadi 10 fraksi. Fraksi
adalah gabungan anggota DPR dari partai politik yang memiliki kesamaan visi dan misi.
Membuat undang-undang
Mengubah undang-undang
DPD adalah lembaga perwakilan daerah yang berkedudukan di ibu kota negara. Anggota
DPD dipilih oleh rakyat di setiap provinsi dalam pemilihan umum untuk masa jabatan lima
tahun.
Keanggotaan DPD terdiri dari 136 orang yang dikelompokkan menjadi 34 komisi. Komisi
adalah gabungan anggota DPD dari setiap provinsi.
Memberikan pertimbangan kepada DPR mengenai rencana APBN dan RAPBN, serta
rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama
b. Lembaga Eksekutif
Pemerintahan memiliki dua pengertian: (1) pemerintahan dalam arti luas yaitu
yudikatif), (2) pemerintahan dalam arti sempit yaitu pemerintahan yang hanya berkenaan
dengan fungsi eksekutif saja. Di negara-negara demokratis, lembaga eksekutif terdiri dari
kepala negara, seperti raja, perdana menteri, atau presiden beserta menteri-menterinya.
presiden dan langsubg dipimpin olehnya, sedangakan dalam system perlementer para menteri
dipimpin oleh seorang perdana menteri. Tugas uatama lembaga eksekutif adalah menjalankan
undang-undang. Menurit perubahan ketiga UUD 1945 pasal 6A, presiden dan wakil presiden
dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat. Adapun, sebelum amandemen UUD
1945, presiden dan wakil presiden dipilih oleh MPR. Sebagai kepala negara, presiden adalah
simbol resmi Negara Indonesia di dunia. Adapun wewenang, kewajiban dan hak presiden
antara lain:
melakukan pembahasan dan pemberian persetujuan atas RUU bersama DPR serta
c. Lembaga Yudikatif
Sesuai dengan prinsip pemindahan kekusaan, maka fungsi-fungsi legislatif, eksekutif, dan
yudikatif dikembangkan sebagai cabang-cabang kekuasaan yang terpisah satu sama lain. Jika
kekuasaan legislatif berpuncak pada MPR yang terdiri dari dua kamar, yakni DPR dan DPD,
maka kekuasaan yudikatif berpuncak pada kekuasaan kehakiman yang juga dipahami
a) Mahkamah Agung
Mahkamah Agung dan badan peradilan yang ada dibawahnya dalam lingkungan
peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, dan lingkungan
peradilan tata usaha negara. Menurut pasal 24A Ayat (1) perubahan ketiga UUD 1945,
Mahkamah Agung memiliki kewewenangan untuk mengadili pada tingkat kasasi, menguji
grasi dan rehabilitasi oleh presiden, serta mengajukan tiga orang sebagai hakim konstitusi
pada Mahkamah Konstitusi (Pasal 14 Ayat (1). Selain kekuasaan yang diatur oleh UUD 1945,
hukum tetap.
b) Mahkamah Konstitusi
yang telah diamandemen juga mengintroduksi suatu lembaga baru yang berkaitan dengan
wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat,
Negara Republik Indonesia yang dibentuk berdasarkan amanat Pasal 24C dengan Pasal III
aturan peralihan perubahan UUD 1945. Mahkamah Konstitusi adalah lembaga negara yang
termasuk salah satu pelaku kekuasaan kehakiman yang melakukan fungdi peradilan dalam
c) Komisi Yudisial
agung dan mempunyai kewenangan lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan,
keluhuran martabat, serta perilaku hakim. Komisi Yudisial beranggotakan orang-orang yang
harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta memiliki integritas
merupakan lembaga perwakilan rakyat di Indonesia yang memiliki peran penting dalam
mewujudkan demokrasi. MPR berperan sebagai lembaga tertinggi negara yang menetapkan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, mengubah dan menetapkan
Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya. Sementara itu, DPR berperan
sebagai lembaga perwakilan rakyat yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara negara
yang berfungsi sebagai tempat musyawarah untuk mencapai mufakat dalam pengambilan
Berikut adalah peran MPR dan DPR dalam mewujudkan demokrasi di Indonesia:
MPR
MPR memiliki kewenangan untuk menyusun dan menetapkan UUD NRI Tahun 1945.
Hal ini merupakan peran penting MPR dalam mewujudkan demokrasi, karena UUD NRI
Tahun 1945 merupakan dasar hukum tertinggi negara yang mengatur tentang sistem
pemerintahan, hak asasi manusia, dan berbagai hal lainnya yang berkaitan dengan kehidupan
MPR memiliki kewenangan untuk mengubah dan menetapkan undang-undang. Hal ini
merupakan peran penting MPR dalam mewujudkan demokrasi, karena Presiden dan/atau
Wakil Presiden merupakan kepala negara dan kepala pemerintahan yang dipilih oleh rakyat
dalam masa jabatannya. Hal ini merupakan peran penting MPR dalam mewujudkan
demokrasi, karena MPR dapat memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden yang tidak
undangan.
DPR
Membentuk undang-undang
bernegara.
pemerintah. Hal ini merupakan peran penting DPR dalam mewujudkan demokrasi, karena
DPR dapat mengontrol jalannya pemerintahan agar sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
peran penting DPR dalam mewujudkan demokrasi, karena anggaran negara merupakan
DPR memiliki kewenangan untuk memilih dan menyetujui calon Presiden dan/atau
Wakil Presiden. Hal ini merupakan peran penting DPR dalam mewujudkan demokrasi, karena
DPR dapat turut serta menentukan siapa yang akan menjadi kepala negara dan kepala
pemerintahan.
Demokrasi di Indonesia
MPR dan DPR merupakan lembaga-lembaga negara yang memiliki peran penting
dalam mewujudkan demokrasi di Indonesia. Kedua lembaga ini memiliki fungsi dan tugas
yang berbeda, namun keduanya saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama.
demokrasi di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam MPR dan DPR sendiri.
Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi kinerja dan efektivitas kedua lembaga tersebut dalam
Beberapa faktor internal yang mempengaruhi peran MPR dan DPR dalam
Komposisi anggota MPR dan DPR sangat berpengaruh terhadap peran kedua lembaga
tersebut. Jika komposisi anggotanya diisi oleh orang-orang yang memiliki komitmen terhadap
demokrasi, maka kedua lembaga tersebut akan lebih berperan dalam mewujudkan demokrasi
di Indonesia. Sebaliknya, jika komposisi anggotanya diisi oleh orang-orang yang tidak
memiliki komitmen terhadap demokrasi, maka kedua lembaga tersebut akan sulit berperan
Kualitas anggota
Kualitas anggota MPR dan DPR juga berpengaruh terhadap peran kedua lembaga
tersebut. Jika anggotanya memiliki kualitas yang baik, baik dari segi pendidikan, pengalaman,
maupun pemahamannya tentang demokrasi, maka kedua lembaga tersebut akan lebih
kualitas yang buruk, maka kedua lembaga tersebut akan sulit berperan dalam mewujudkan
demokrasi di Indonesia.
Sistem kerja
Sistem kerja MPR dan DPR juga berpengaruh terhadap peran kedua lembaga tersebut.
Jika sistem kerjanya efektif dan efisien, maka kedua lembaga tersebut akan lebih berperan
dalam mewujudkan demokrasi di Indonesia. Sebaliknya, jika sistem kerjanya tidak efektif dan
efisien, maka kedua lembaga tersebut akan sulit berperan dalam mewujudkan demokrasi di
Indonesia.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar MPR dan DPR. Faktor-
faktor ini juga dapat mempengaruhi kinerja dan efektivitas kedua lembaga tersebut dalam
Kondisi sosial politik di Indonesia sangat berpengaruh terhadap peran MPR dan DPR.
Jika kondisi sosial politik di Indonesia kondusif, maka kedua lembaga tersebut akan lebih
berperan dalam mewujudkan demokrasi di Indonesia. Sebaliknya, jika kondisi sosial politik di
Indonesia tidak kondusif, maka kedua lembaga tersebut akan sulit berperan dalam
Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah juga berpengaruh terhadap peran MPR dan DPR. Jika kebijakan
pemerintah mendukung demokrasi, maka kedua lembaga tersebut akan lebih berperan dalam
demokrasi, maka kedua lembaga tersebut akan sulit berperan dalam mewujudkan demokrasi
di Indonesia.
Desakan masyarakat
Desakan masyarakat juga berpengaruh terhadap peran MPR dan DPR. Jika masyarakat
menuntut agar MPR dan DPR berperan aktif dalam mewujudkan demokrasi, maka kedua
Sebaliknya, jika masyarakat tidak menuntut agar MPR dan DPR berperan aktif dalam
mewujudkan demokrasi, maka kedua lembaga tersebut akan sulit berperan dalam
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lembaga perwakilan di Indonesia memiliki peran yang penting dalam sistem pemerintahan
negara. DPR dan DPD memiliki tugas dan wewenang yang berbeda, namun keduanya saling
berkaitan dan bekerja sama untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih serta MPR
dan DPR merupakan lembaga perwakilan rakyat yang memiliki peran penting dalam
mewujudkan demokrasi di Indonesia. Keduanya memiliki tugas dan fungsi yang berbeda,
namun saling berkaitan dalam rangka mewujudkan cita-cita demokrasi. Agar peran MPR dan
DPR dalam mewujudkan demokrasi dapat berjalan secara efektif, diperlukan kualitas anggota
MPR dan DPR yang tinggi, sistem politik yang demokratis, dan perilaku masyarakat yang
sadar dan berpartisipasi politik.
MPR dan DPR memiliki peran penting dalam mewujudkan demokrasi di Indonesia.
Kedua lembaga ini memiliki fungsi dan tugas yang berbeda, namun keduanya saling berkaitan
dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Faktor-faktor yang mempengaruhi peran
MPR dan DPR dalam mewujudkan demokrasi di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi
dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi peran MPR
dan DPR antara lain komposisi anggota, kualitas anggota, dan sistem kerja. Faktor eksternal
yang mempengaruhi peran MPR dan DPR antara lain kondisi sosial politik, kebijakan
pemerintah, dan desakan masyarakat.
Untuk mewujudkan demokrasi yang lebih baik di Indonesia, perlu adanya upaya untuk
meningkatkan peran MPR dan DPR. Upaya ini dapat dilakukan dengan meningkatkan
kualitas anggota MPR dan DPR, memperbaiki sistem kerja MPR dan DPR, serta menciptakan
kondisi sosial politik yang kondusif. Lembaga perwakilan di Indonesia memiliki peran yang
penting dalam sistem pemerintahan negara. DPR dan DPD memiliki tugas dan wewenang
yang berbeda, namun keduanya saling berkaitan dan bekerja sama untuk mewujudkan
pemerintahan yang baik dan bersih.
B. SARAN
DPR perlu lebih proaktif dalam membentuk undang-undang yang mendukung tata
kelola pemerintahan yang baik. DPR perlu mempertimbangkan kepentingan
masyarakat luas dalam membentuk undang-undang. DPR juga perlu melibatkan
partisipasi masyarakat dalam proses pembentukan undang-undang.
DPRD perlu lebih proaktif dalam membentuk peraturan daerah yang mendukung tata
kelola pemerintahan yang baik. DPRD perlu mempertimbangkan kepentingan
masyarakat luas dalam membentuk peraturan daerah. DPRD juga perlu melibatkan
partisipasi masyarakat dalam proses pembentukan peraturan daerah.
DAFTAR PUSTAKA
Evi Purnamawati, Sistem Lembaga Perwakilan Bikameral Indonesia, Sol Justicia, Vol.5 No.1,
Juni 2022, Pp.38-48.
Drs Munif Rochmawanto, Sh, Mh, Mm, Pembagian Kekuasaan Antara Mpr, Dpr, Dan Dpd
Dalam Mewujudkan Sistem Ketatanegaraan Yang Berkedaulatan Rakyat, Jurnal
Independent Vol. 2 No. 1
Dr. Ma’ruf Cahyono, S.H., M.H, Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Tentang
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Isbn 978-602-5676-22-2, Cetakan Pertama, Oktober
2018,