Anda di halaman 1dari 194

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MATERI VIRUS PADA


SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

INDRIANI

NIM: 105440005615

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

2020

1
2
3
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar. Email : fkip@unismuh.ac.id Web : biologi.fkip.unismuh.ac.id.
Telp : 0411-860837/860132 (Fax). Web : www.fkip.unismuh.ac.id

SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Indriani

NIM : 105 44000 5615

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning


Terhadap Hasil Belajar Kognitif Materi Virus Pada Siswa
Kelas X SMA Negeri 10 Makassar

Dengan ini menyatakan bahwa:


Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah hasil Asli karya
saya sendiri dan bukan hasil Jiblakan dari orang lain atau dibuatkan oleh
siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Januari 2020

Yang Membuat Pernyataan,

Indriani

iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar. Email : fkip@unismuh.ac.id Web : biologi.fkip.unismuh.ac.id.
Telp : 0411-860837/860132 (Fax). Web : www.fkip.unismuh.ac.id

SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Indriani

NIM : 105 44000 5615

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:


1. Mulai dari penyusunan Proposal sampai selesai penyusunan Skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri Skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menysun Skripsi, saya akan selalu melakukan Konsultasi dengan
Pembimbing yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan Skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Januari 2020

Yang Membuat Perjanjian,

Indriani

v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Barang siapa yang menghendaki dunia wajib


atasnya ilmu, barang siapa yang menghendaki
akhirat maka wajib atasnya dengan ilmu dan
barang siapa yang menghendaki kedua-duanya maka
wajib atasnya ilmu ”

(HR.BUKHARI)

“Kebanggan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah


gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh”

Kuperuntukkan Karya Sederhana ini kepada,

Ayahandaku Sukarno, Ibundaku ST.halifah, Saudara-Saudariku,

dan Keluarga Tercinta serta Sahabat-Sahabatku

yang senantiasa memanjatkan Doa dan

mencurahkan Kasih dan Sayang

yang tulus kepada penulis

vi
ABSTRAK

Indriani. 2020. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap


Hasil Belajar Kognitif Materi Virus Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 10
Makassar. Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Hilmi
Hambali dan Pembimbing II Wira Yustika Rukman.

Jenis Penelitian ini Quasy Eksperimental yang bertujuan (1) untuk mengetahui
hasil belajar kognitif materi virus (2) untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran Discovery Learning. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas
X MIA SMA Negeri 10 Makassar. Sampel yang terdiri dari kelas eksperimen
yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning kelas
X MIA 3 dan kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional kelas X MIA 5. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel
adalah random sampling. Data yang dikumpulkan yaitu data mengenai hasil
belajar kognitif siswa dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dan
analisis statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil
belajar kognitif siswa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning yaitu nilai 83,71 dan rata-rata hasil belajar kognitif siswa
kelas kontrol yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional
yaitu 69,69. Hasil uji hipotesis dengan bantuan SPSS versi 22.0 for Windows
menggunakan statistik uji Independent Sample t-test menunjukkan nilai
signifikansi 0,000 kurang dari 0,05 sehingga hasil analisis menunjukkan ada
pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar kognitif
siswa materi virus pada siswa kelas X di SMA Negeri 10 Makassar.

Kata kunci: Model pembelajaran discovery learning, hasil belajar kognitif.

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat Ridha

dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh

model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar kognitif

materi virus pada siswa kelas X SMA Negeri 10 Makassar”. Selanjutnya,

shalawat dan salam selalu kami sampaikan kepada junjungan kita Rasulullah

SAW, keluarga, sahabat,dan orang-orang yang senantiasa istiqomah di atas jalan-

Nya sampai akhir zaman. Skripsi ini diajukan kepada Program Studi Pendidikan

Biologi, Jurusan Pendiddikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH Makassar) untuk memenuhi

sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi.

Walaupun penulis berusaha secara maksimal, dengan berbagai tantangan

dan hambatan yang penulis hadapi, tetapi sebagai manusia biasa, penulis sadari

bahwa masih banyak kekurangan dalam pembuatan skripsi ini baik dalam

penggunaan bahasa, sistematika penulisan maupun dari isi yang terkandung dalam

skripsi ini. Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan

demi kesempurnaan karya di masa mendatang.

Mengawali ucapan terima kasih, perkenankanlah penulis menyampaikan

rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ayahanda Sukarno

dan Ibunda ST. Halifah, yang telah mendidik dan membesarkan penulis dengan

viii
penuh cinta dan kasih sayang. Harapan dan cita-cita luhur keduanya senantiasa

memotivasi dan memberikan dukungan baik moril maupun materil serta atas doa

restunya yang selalu mengiringi penulis dalam setiap langkah selama menempuh

pendidikan. Juga kakak-kakakku Rukmana, S.Km dan Ali ikbal dan adikku

tersayang Sitti Nasma beserta segenap keluarga yang senantiasa memberi

motivasi serta dukungan yang diberikan kepada penulis, semua itu sangat berarti

bagi diri penulis.

Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis

menghaturkan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya serta penghargaan

yang tak ternilai kepada: Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM,

selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak Erwin Akib, S.Pd.,

M.Pd., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar. Ibunda Irmawanty, S.Si., M.Si, selaku Ketua Program

Studi Pendidikan Biologi. Ibunda Hilmi Hambali, S.Pd, M.Kes dan Bapak Wira

Yustika Rukman, S.Farm., Apt., M.Kes. sebagai pembimbing I dan II atas segala

kesediaan dan kesabarannya meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam

membimbing dan mengarahkan penulis mulai dari awal hingga selesainya skripsi

ini. Ibu Rahmatia Thahir, S.Pd., M.Pd, sebagai validator I dan Bapak Muhammad

Wajdi, S.Pd., M.Pd sebagai validator II atas segala bimbingan, motivasi dan

dorongan yang diberikan dalam penyusunan perangkat pembelajaran dan

instrumen penelitian. Segenap Bapak dan Ibu dosen pada Program Studi

Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

ix
Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan bekal dan ilmu pengetahuan

selama penulis mengikuti pendidikan.

Ibu Dra. Hj. Husaefah Hasan, M.Si, sebagai Kepala SMA Negeri 10

Makassar, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian di sekolah tersebut. Ibu Herawati, S.Pd sebagai guru mata pelajaran

biologi, segenap Guru-guru dan staf SMA Negeri 10 Makassar yang telah

memberikan arahan serta bimbingan dalam pelaksanaan penelitian. Sahabatku

Mamen-mamen (Iin Ayu Kartika, Melda Syam Tonra, Mirnawati, Kasrina Nur

Zain dan Kurnia Kadir) yang selalu berbagi semangat dalam menjalankan

aktivitas bersama selama bimbingan dan penyusunan skripsi. Rekan mahasiswa

seperjuangan pada Program Studi Pendidikan Biologi terkhusus kelas B angkatan

2015, atas solidaritas dan persaudaraan semoga keakraban, kebersamaan dan

silaturahmi tidak berhenti di perkuliahan. Serta semua pihak yang tidak sempat

dituliskan satu persatu yang telah memberikan bantuannya kepada penulis secara

langsung maupun tidak langsung.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya

bagi diri penulis dan kepada semua pihak yang telah memberi bantuan dan

bimbingan semoga mendapatkan amal disisi-Nya, Amin.

Billahi fi sabililhaq, fastabiqulkhaerat.

Wassalamu„alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Makassar, Januari 2020

Penulis

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFATR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka ..................................................................................... 7
1. Hasil Belajar................................................................................... 7
2. Model Pembelajaran Discovery Learning...................................... 10
3. Sintaks Model Pembelajaran Discovery Learning ......................... 12
4. Keterkaitan antara Model Pembelajaran Discovery Learning
dengan Materi Virus ...................................................................... 13
5. Langkah-langkah Model Pembelajaran Discovery Learning......... 14
6. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran
Discovery Learning ....................................................................... 16
7. Materi Ajar ..................................................................................... 18

xi
8. Penelitian yang Relevan ................................................................. 27
B. Kerangka Pikir ..................................................................................... 29
C. Hipotesis .............................................................................................. 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ........................................................................... 32
B. Populasi dan Sampel ............................................................................ 35
C. Definisi Operasional Variabel.............................................................. 37
D. Instrumen Penelitian ............................................................................ 38
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 39
F. Teknik Analisis Data............................................................................ 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil Penelitian ...................................................................... 43
B. Pembahasan.......................................................................................... 51
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 58
B. Saran .................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

xii
DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman


3.1 Sintaks model pembelajaran Discovery Learning .................................. 32
3.2 Desain eksperimen posttest only control group design ......................... 34
3.3 Sintaks model pembelajaran Discovery Learning .................................. 36
3.4 Populasi penelitian .................................................................................. 37
3.5 Sampel penelitian .................................................................................... 40
3.6 Pengkategorian hasil belajar ................................................................... 37
3.7 Kriteria ketuntasan minimal (KKM) ....................................................... 37
4.1 Data Statistik skor hasil belajar posttest siswa kelas eksperime
Dan kelas kontrol ................................................................................... 44
4.2 Data Distribusi frekuensi dan persentase skor hasil belajar
kognitif (posttest) siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol ................ 45
4.3 Data Deskripsi ketuntasan hasil belajar (posttest) siswa kelas
Eksperimen dan kelas kontrol ................................................................. 47
4.4 Rekapitulasi hasil uji normalitas data hasil belajar kognitif siswa ......... 48
4.5 Rekapitulas uji homogenitas hasil belajar Kognitif ................................ 49
4.6 Uji hipotesis ............................................................................................ 50

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

2.1 Virus Berbentuk Helix ............................................................................... 22

2.2 Virus Berbentuk Polihedral........................................................................ 22

2.3 Virus Komplek ........................................................................................... 23

2.4 Kerangka Pikir ........................................................................................... 31


4.1 Diagram Kategorisasi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar kognitif
(posttest) Siswa Kelas Eksperimen dan kelas kontrol ............................... 46

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A……………………………………………………………… 61
1. Silabus .................................................................................................. 62
2. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..................................... 66
3. Media LKS ........................................................................................... 79
4. Kisi-kisi soal tes (pretest dan posttest) ................................................ 87
5. Soal Tes (pretest dan posttest) ............................................................. 96
6. Kunci jawaban tes hasil belajar siswa .................................................. 105
Lampiran B ................................................................................................... 108
1. Hasil analisis data deskriptif dan inferensial ....................................... 107
melalui program SPSS versi 22,0
2. Rekapitulasi ......................................................................................... 112
Lampiran C ................................................................................................... 116
1. Daftar hadir siswa ................................................................................ 117
2. Daftar nilai tes hasil belajar kognitif siswa .......................................... 120
Lampiran D ................................................................................................... 122
1. Lembar observasi aktivitas guru .......................................................... 123
2. Lembar observasi aktivitas siswa ......................................................... 126
Lampiran E ..................................................................................................... 128
1. Persuratan ............................................................................................. 129
2. Dokumentasi ....................................................................................... 172

xv
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam

membangun upaya peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas.

Pendidikan dapat mengembangkan pengetahuan serta meningkatkan mutu

kehidupan dan martabat manusia seperti yang diharapkan. Agar pelaksanaan

pendidikan dapat berlangsung sesuai yang diharapkan, maka perlu

mendapatkan perhatian yang serius pada pembelajaran.

pembelajaran khususnya biologi yaitu pembelajaran yang

menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Oleh karena itu,

siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses

supaya mereka mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar. Peningkatan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran mata pelajaran biologi dapat

diperoleh melalui serangkaian kegiatan-kegiatan pembelajaran yang

terencana. Dalam kegiatan pembelajaran siswa dituntut aktif untuk mencari

pengetahuan dan meningkatkan pemahaman dalam proses pembelajaran.

Proses pembelajaran dapat berlangsung karena adanya siswa, guru,

kurikulum, satu dengan yang lain saling terkait dan saling berhubungan.

Siswa dapat belajar dengan baik jika sarana dan prasarana untuk belajar

memadai, jika model pembelajaran guru kurang menarik, siswa tersebut akan

jenuh dan merasa bosan mengikuti pembelajaran didalam kelas. Peningkatan

hasil belajar yang baik tidak hanya didukung oleh kemauan siswa untuk mau

1
2

belajar dengan baik, tetapi model pembelajaran yang digunakan oleh guru

juga mempengaruhi hasil belajar siswa.

Keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal yang ingin dicapai

dalam melaksanakan suatu pendidikan disekolah, agar proses tersebut

berhasil maka diperlukan suasana dan lingkungan belajar mengajar yang

menyenangkan serta keterlibatan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran yang dilaksanakan. Dengan keterlibatan siswa dalam setiap

proses pembelajaran tersebut membuat materi yang disampaikan oleh guru

lebih mudah diterima dan dimengerti oleh siswa dan dapat tersimpan dalam

memori jangka panjang. Hasil belajar siswa digunakan sebagai tolak ukur

kriteria dalam mencapai suatu tujuan mutu pendidikan yang baik kedepannya.

Dalam hal ini hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa setelah

melalui proses pembelajaran dalam waktu tertentu yang diukur menggunakan

alat evaluasi. Oleh karena itu, rendahnya hasil belajar siswa disekolah sangat

perlu diperhatikan oleh guru.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMA Negeri 10 Makassar

memperlihatkan bahwa hasil belajar biologi siswa di kelas X kurang

memuaskan, karena hampir 62,85% atau 22 siswa yang tidak mencapai hasil

belajar dengan rata-rata nilai 65 yang dianggap tidak tuntas dan 37,14% atau

13 siswa yang mencapai sesuai dengan KKM yaitu 75. Hal demikian terjadi

dikarenakan beberapa faktor yaitu model pembelajaran yang kurang

bervariasi, masih menggunakan metode konvensional atau metode ceramah,

dan kurang menggunakan media pembelajaran. Dari beberapa faktor tersebut


3

siswa terkadang merasa bosan dan jenuh untuk mengikuti proses

pembelajaran dan kurang memicu keaktifan siswa. Karena merasa bosan

jenuh terkadang siswa diam saat guru bertanya apakah mereka mengerti atau

tidak dengan materi yang telah dijelaskan oleh guru.

Upaya mengatasi permasalahan tersebut dan guna untuk mencapai

tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dalam

penguasaan cara atau model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan

konsep–konsep mata pelajaran yang akan disampaikan salah satunya

penerapan model yang mendukung yaitu model pembelajaran Discovery

Learning.

Model pembelajaran yang digunakan guru seharusnya dapat

membantu proses pembelajaran siswa disekolah. Salah satu model tersebut

adalah Discovery Learning. Melalui model Discovery Learning keaktifan

siswa dioptimalkan dalam proses pembelajarannya, melalui penemuan-

penemuan untuk memperoleh pengetahuan secara mandiri maupun kelompok.

Proses pembelajaran siswa menerapkan serangkaian kerja ilmiah meliputi

kemampuan berpikir kritis, analisis dan kemampuan berpikir logis sehingga

siswa mendapatkan kesan yang mendalam dan lebih bermakna tentang apa

yang dipelajari.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putrayasa, (2014) menyatakan

bahwa pembelajaran dengan pendekatan Discovery Learning dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Selain itu, adapun penelitian

lain yang mendukung yaitu menurut Fitri (2015), bahwa penggunaan model
4

pembelajaran Discovery Learning lebih baik daripada penggunaan model

konvensional dengan diketahui nilai rata-rata hasil belajar siswa pada materi

pokok suhu dan kalor menggunakan model pembelajaran Discovery

Learning sebesar 75,83 dengan kriteria tuntas, dimana 80% siswa yang tuntas

dan 20% siswa yang tidak tuntas. Sedangkan, nilai rata-rata hasil belajar

siswa yang menggunakan model konvensional yaitu sebesar 70,3% dengan

kriteria tidak tuntas, dimana 36% siswa yang tuntas dan 64% siswa yang

tidak tuntas.

Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka diadakannya penelitian

mengenai “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil

belajar kognitif materi virus pada siswa kelas X SMA Negeri 10 Makassar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini

yaitu:

1. Bagaimanakah hasil belajar kognitif materi virus pada siswa kelas X SMA

Negeri 10 Makassar yang diajarkan dengan model pembelajaran Discovery

Learning?

2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap

hasil belajar kognitif materi virus pada siswa kelas X SMA Negeri 10

Makassar?
5

C. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini

yaitu:

1. Untuk mengetahui hasil belajar kognitif materi virus pada siswa kelas X

SMA Negeri 10 Makassar yang diajarkan dengan model pengaruh

Discovery Learning.

2. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Discovery Learning

terhadap hasil belajar kognitif materi virus pada siswa kelas X SMA Negeri

10 Makassar.

D. Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dengan diadakannya penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

perkembangan ilmu pendidikan khususnya pada mata pelajaran biologi,

dalam memperbaiki proses kegiatan belajar di sekolah dan

mengembangkan keaktifan siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar.

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa

Sebagai alternatif dalam pembelajaran biologi sehingga

diharapkan akan dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa.


6

b. Bagi guru

Sebagai penambah wawasan bagi guru yang ingin menentukan

model pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran biologi.

c. Bagi sekolah

Memberikan sumbangan pemikiran bagi sekolah yang

bersangkutan untuk meningkatkan hasil belajar biologi pada khususnya

dan kualitas pendidikan pada umumnya.

d. Bagi peneliti

Menambah pengalaman, wawasan dan pengetahuan baru dalam

menerapkan model pembelajaran Discovery Learning pada

pembelajaran biologi.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Menurut Fudyartanto dalam Baharuddin (2015), menyatakan

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi

ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk

mencapai kepandaian atau ilmu. Di sini, usaha untuk mencapai

kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi

kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunya

sebelumnya. Sehingga dengan belajar itu, manusia menjadi tahu,

memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki pengetahuan

tentang sesuatu.

Educational Psychology dalam Hayati (2017), belajar adalah

kegiatan yang menghasilkan berbagai hal, seperti kebiasaan,

pengetahuan baru atau berbagai ilmu baru, memiliki keberanian, dan

mampu beradaptasi di lingkungan baru. Menurut teori behavioristik,

belajar adalah perubahan tingkah laku yang dapat diamati, diukur, dan

dinilai secara konkrit. Perubahan terjadi karena rangsangan (stimulus)

yang menimbulkan hubungan perilaku aktif. Stimulus tidak lain adalah

lingkungan belajar siswa, baik yang internal maupun eksternal yang

7
8

menjadi penyebab belajar. Sedangkan respon adalah akibat atau

dampak. Belajar berarti penguat dari ikatan, sifat dan kecenderungan

perilaku stimulus dan respon (Budiningsih, 2012).

b. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan perilaku atau kompetensi (sikap,

pengetahuan, keterampilan) yang diperoleh siswa setelah melalui

aktivitas belajar. Ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar,

yakni faktor internal dari dalam siswa, dan faktor eksternal dari luar

siswa. Pada umumnya, hasil belajar 70% dipengaruhi oleh kemampuan

siswa (faktor internal) dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan (faktor

eksternal). Faktor lingkungan yang paling berpengaruh pada hasil

belajar adalah kualitas pembelajaran (Sani, 2019).

Hasil belajar menurut Winkel dalam Duda (2018) adalah

“Perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan

tingkah lakunya”. Sedangkan menurut Sudjana “Hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang telah dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya”. Hasil belajar mencakup aspek kognitif,

keterampilan, dan sikap yang dimiliki siswa tersebut meningkatkan atau

berubah ke arah yang lebih positif atau baik dari sebelumnya karena

adanya proses belajar.

Menurut Sumarsono dalam Sudirman (2016), mengemukakan

bahwa hasil belajar memiliki peran penting dalam proses belajar

mengajar. Penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi


9

sampai sejauh mana keberhasilan seorang siswa dalam belajar.

Berdasarkan informasi tersebut guru dapat memperbaiki dan menyusun

kembali kegiatan belajar pembelajaran lebih lanjut, baik untuk

keseluruhan kelas maupun individu.

Perilaku Kognitif adalah perilaku yang berkaitan dengan

kemampuan mengingat dan berpikir. Dimensi proses kognitif menurut

Anderson dan Krathwohl dalam Sani (2019), yang telah di revisi adalah

sebagai berikut:

a) Tingkat pengetahuan: siswa dapat mengingat informasi konkrit

ataupun abstrak.

b) Tingkat pemahaman: siswa memahami dan menggunakan

(menerjemahkan, menginterpretasi, dan mengekstrapolasi).

c) Tingkat aplikasi: siswa dapat menerapkan konsep yang sesuai pada

suatu masalah atau situasi baru.

d) Tingkat analisis: siswa dapat menguraikan informasi atau bahan

menjadi beberapa bagian dan mendefinisikan hubungan antar bagian.

e) Tingkat sintetis: siswa dapat menciptakan produk, menggabung

beberapa bagian dari pengalaman, bahan atau informasi baru untuk

menghasilkan sesuatu yang baru.

f) Tingkat evaluasi: siswa memberikan penilaian tentang ide atau

informasi baru.
10

2. Definisi Model Pembelajaran Discovery Learning

Para ahli menyusun model pembelajaran berdasarkan prinsip–prinsip

pembelajaran, teori–teori psikologi, sosiologis, analisis sistem, atau teori–teori

lain yang mendukung (Nurdyansyah, 2016). Adapun Arends dalam Shoimin

(2017) menyatakan, “The term teaching model refers to a particular approach

to instruction that includes its goals, syntax, environment, and management

system”. Artinya, istilah model pengajaran mengarah pada suatu pendekatan

pembelajaran tertentu termasuk tujuan, sintaks, lingkungan, dan sistem

pengelolaannya.

Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya guru dapat

memilih model yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan

pembelajarannya. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual

berupa pola prosedur sistematik yang dikembangkan berdasarkan teori dan

digunakan dalam mengorganisasikan proses belajar mengajar untuk mencapai

tujuan belajar (Sani, 2019).

Model pembelajaran adalah suatu pola interaksi antara siswa dan guru

di dalam kelas yang terdiri dari strategi, pendekatan, metode, dan teknik

pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di

kelas. Strategi pembelajaran adalah perencanaan yang meliputi siasat dan kiat

yang sengaja dibuat oleh guru berkenaan dengan persoalan pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran adalah cara yang ditempuh guru dalam pelaksanaan

pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat beradaptasi dengan siswa.

Metode pembelajaan adalah cara menyajikan materi yang masih bersifat


11

umum. Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan seseorang dalam

mengimplementasikan suatu metode secara spesifik (Lestari, 2017).

Banyak model pembelajaran telah dikembangkan oleh guru pada

dasarnya untuk memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami dan

menguasai suatu pengetahuan atau pelajaran tertentu. Pengembangan model

pembelajaran sangat tergantung dari karakteristik mata pelajaran ataupun

materi yang akan diberikan kepada siswa sehingga tidak ada model tertentu

yang diyakini sebagai model pembelajaran yang paling baik. Semua

tergantung situasi dan kondisinya (Shoimin, 2017).

Model pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan tujuan

pembelajarannya, sintaksnya (pola urutannya), dan sifat lingkungan

belajarnya. Penggunaan model pembelajaran tertentu memungkinkan guru

dapat mencapai pembelajaran tertentu dan bukan tujuan pembelajaran yang

lain. Suatu pola urutan (sintaks) dari suatu model pembelajaran

menggambarkan keseluruhan urutan alur langkah yang pada umumnya diikuti

oleh serangkaian kegiatan pembelajaran (Budiyanto, 2016).

Salah satu model pembelajaran kognitif yang paling berpengaruh

adalah Discovery Learning-nya Jerome Bruner (Slaving, 1994), yaitu siswa

didorong untuk belajar dengan diri mereka sendiri. Siswa belajar melalui aktif

dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk

mempunyai pengalaman-pengalaman dan menghubungkan pengalaman-

pengalaman tersebut untuk menemukan prinsip-prinsip bagi diri mereka

sendiri. Discovery Learning telah banyak aplikasinya dalam dunia keilmuan,


12

sebagai contoh pada beberapa museum sains ada beberapa silinder yang

memiliki ukuran dan berat yang berbeda-beda, beberapa ada yang ringan dan

yang lain berat. Siswa didorong untuk mengamati secara detail perbedaan-

perbedaan silinder tersebut. Dengan melakukan eksperimen, akhirnya siswa

dapat menemukan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan di antaranya adalah

menentukan kecepatan silinder tersebut (Baharuddin, 2015).

Menurut Hosnan dalam Astuti (2018), menyatakan pembelajaran

model Discovery Learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara

belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri dan menyelidiki sendiri,

sehingga akan diperoleh hasil yang akan bertahan lama dalam ingatan serta

tidak mudah dilupakan oleh siswa. Dengan teknik ini siswa dibiarkan

menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri, peran guru hanya

membimbing dan memberikan instruksi. Menurut Anam dalam Astuti (2018),

menyatakan bahwa pembelajaran model Discovery Learning yakni proses

pembelajaran yang berfokus pada penemuan masalah (sumber belajar) yang

berasal dari pengalaman nyata siswa.

3. Sintaks Model Pembelajaran Discovery Learning

Sintaks model pembelajaran Discovery Learning terdiri dari 6 fase,

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Sintaks model pembelajaran Discovery Learning

Fase-fase Aktifitas Guru Aktifitas siswa

Fase pertama: Guru membimbing Siswa menemukan


stimulasi siswa menemukan masalah dengan kelompok
(stimulasi/pemberian masalah
rangsangan)
13

Lanjutan tabel sintaks model pembelajaran Discovery Learning

Fase kedua: Guru memberikan Siswa membuat jawaban


Problem statement kesempatan kepada sementara terhadap
(pernyataan/pemberian siswa untuk masalah yang mereka
rangsangan) mengutarakan pendapat temukan
dalam bentuk hipotesis
Fase ketiga: Guru memberi Siswa mengurutkan
Data collection kesempatan siswa langkah-langkah
(pengumpulan data) untuk menentukan percobaan sesuai dengan
langkah-langkah yang hipotesis
sesuai dengan hipotesis
Fase keempat: Guru membimbing Siswa melakukan diskusi
Data processing siswa untuk sesuai dengan LKS
(pengolahan data) mendapatkan informasi
melalui diskusi
Fase kelima: Guru memberikan Siswa mempresentasikan
Verification kesempatan pada setiap hasil diskusi
(pembuktian) kelompok untuk
menyampaikan hasil
pengolahan data yang
terkumpul
Fase keenam: Guru membimbing Siswa membuat
Generalisasi siswa membuat kesimpulan berdasarkan
(menarik kesimpulan hasil diskusi dengan
kesimpulan/gen kelompok lain.
eralisasi)

(Sumber: Hosnan, 2014)

4. Keterkaitan antara model Discovery Learning dengan materi virus

Penggunaan model yang sesuai dengan materi pembelajaran merupakan

suatu alternatif untuk mengatasi masalah rendahnya daya ingat dan serap siswa

terhadap suatu pembelajaran. Penerapan suatu model pembelajaran harus

ditinjau dari segi keefektifan, keefisienan, dan kecocokan dengan karakterisitik

materi pembelajaran serta keadaan siswa yang meliputi kemampuan,

kepahaman, dan minat belajar siswa.


14

Model Discovery Learning adalah model yang mampu menjadikan

siswa mengingat kembali materi yang diajarkan sedangkan materi virus yang

identik dengan istilah-istilah yang sulit di pahami siswa, sehingga keduanya

memiliki keterkaitaan. Penggunaan model Discovery Learning dilakukan

dengan cara pembelajarannya menggunakan media LKS dengan menampilkan

gambar-gambar sehingga siswa dapat lebih paham dan mengerti dengan mudah

materi tersebut.

Model Discovery Learning dirancang agar siswa lebih aktif dalam

berpikir, memberikan pendapat serta saling bekerja sama dengan temannya.

Model pembelajaran Discovery Learning menuntut siswa untuk menguasai

materi serta mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya dengan

bekerja sama.

5. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Discovery Learning

Menurut Sinambela dalam Yuliana (2018), menayatakan langkah

langkah pelaksanaan pembelajaran Discovery learning yaitu:

a. Stimulation (pemberian rangsangan)

Siswa diberikan permasalahan di awal sehingga bingung yang

kemudian menimbulkan keinginan untuk menyelidiki hal tersebut. Pada

saat itu guru sebagai fasilitator dengan memberikan pertanyaan, arahan

membaca teks, dan kegiatan belajar terkait discovery.

b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)

Tahap kedua dari pembelajaran ini adalah guru memberi

kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin


15

kejadian-kejadian dari masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,

kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis

(jawaban sementara atas pertanyaan masalah).

c. Data collection (Pengumpulan Data)

Berfungsi untuk membuktikan terkait pernyataan yang ada sehingga

siswa berkesempatan mengumpulkan berbagai informasi yang sesuai,

mengamati objek terkait masalah, wawancara dengan narasumber terkait

masalah, melakukan uji coba sendiri.

d. Data Processing (Pengolahan Data)

Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi

yang sebelumnya telah didapat oleh siswa. Semua informasi yang

didapatkan semuanya diolah pada tingkat kepercayaan tertentu.

e. Verification (Pembuktian)

Pembuktian yaitu kegiatan untuk membuktikan benar atau tidaknya

pernyataan yang sudah ada sebelumya yang sudah diketahui, dan

dihubungkan dengan hasil data yang sudah ada.

f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)

Tahap ini adalah menarik kesimpulan dimana proses tersebut

menarik sebuah kesimpulan yang akan dijadikan prinsip umum untuk

semua masalah yang sama berdasarkan hasil maka dirumuskan prinsip-

prinsip yang mendasari generalisasi.


16

6. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Discovery Learning

a. Kelebihan Model Pembelajaran Discovery Learning

Adapun kelebihan menurut Afandi (2013), diantaranya sebagai berikut:

1) Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak

persediaan dan penguasaan keterampilan dan proses kognitif siswa, andai

kata siswa itu dilibatkan terus dalam penemuan terpimpin. Kekuatan dari

proses penemuan datang dari usaha untuk menemukan, jadi seseorang

belajar bagaimana belajar itu.

2) Pengetahuan diperoleh dari starategi ini sangat pribadi sifatnya dan

mungkin merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh, dalam arti

pendalaman dari pengertian, retensi dan transfer.

3) Strategi penemuan membangkitkan gairah pada siswa, misalnya siswa

merasakan jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan

kadang-kadang kegagalan.

4) Metode ini memberikan kesempatan pada siswa untuk bergerak maju

sesuai dengan kemampuannya sendiri.

5) Metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya,

sehingga ia lebih merasa terlibat dan termotivasi sendiri untuk belajar,

paling sedikit pada suatu proyek penemuan khusus.

6) Metode ini dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan

bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses

penemuan. Dapat memungkinkan siswa sanggup mengatasi kondisi yang

mengecewakan.
17

7) Strategi ini berpusat pada anak, misalnya memberi kesempatan kepada

mereka dan guru berpastisipasi sebagai sesama dalam mengecek ide.

Guru menjadi teman belajar, terutama dalam situasi penemuan yang

jawabannya belum diketahui sebelumnya.

8) Membantu perkembangan siswa menuju skeptisisme yang sehat untuk

menemukan kebenaran akhir dan mutlak.

b. Kekurangan Model Pembelajaran Discovery Learning

Menurut Kemendikbud dalam Yuliana (2018), juga mengemukakan

beberapa kekurangan dari model Discovery Learning, yaitu.

1) Model ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar.

Bagi siswa yang kurang memiliki kemampuan kognitif yang rendah akan

mengalami kesulitan dalam berpikir abstrak atau yang mengungkapkan

hubungan antara konsep-konsep yang tertulis atau lisan, sehingga pada

gilirannya akan menimbulkan frustasi.

2) Model ini tidak cukup efisien untuk digunakan dalam mengajar pada

jumlah siswa yang banyak hal ini karena waktu yang dibutuhkan cukup

lama untuk kegiatan penemuan pemecahan masalah.

3) Harapan dalam model ini dapat terganggu apabila siswa dan guru telah

terbiasa dengan cara lama.

4) Model pengajaran discovery ini akan lebih cocok dalam pengembangan

pemahaman, namun aspek lainnya kurang mendapat perhatian.


18

7. Pokok Bahasan Virus

a. Sejarah Perkembangan

Istilah virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun. Sejarah

penemuan virus di awali dengan di temukannya virus oleh Adolf mayer,

berikut adalah ilmuan yang berkontribusi dalam penemuan virus Dimitri

ivanowsky, yang ketiga martinus beijerinck dan yang terakhir Wendell

Stanley

1) Adolf Mayer (1883) Berikut adalah penelitian Adolf mayer mengenai

virus pada tanaman Tembakau:

a) Penyakit tersebut (mosaic) menyebabkan bercak-bercak pada daun

tembakau sehingga menghambat pertumbuhan tanaman tembakau.

b) Adolf mayer berhasil memindahkan penyakit tersebut ke tanaman

lain yang masih sehat dengan menyemprotkan getahnya yang

diekstraksi dari daun tanaman sakit ke tanaman sehat.

c) Tanaman sehat menjadi sakit.

d) Adolf mayer menduga penyakit tersebut di sebabkan oleh bakteri

yang sangat kecil dan tidak dapat di amati dengan menggunakan

mikroskop biasa.

2) Dimitri Ivanowsky (1892).

Pada Tahun 1892 seorang ilmuwan Rusia bernama Dimitri

Ivanowsky melakukan percobaan menyaring getah tanaman tembakau

berpenyakit dengan saringan yang didesain khusus untuk menyaring

bakteri. Kemudian hasil saringan ditularkan pada tanaman sehat.


19

Ternyata filtrat masih menimbulkan penyakit mosaik pada tembakau

sehat. Seperti halnya Mayer, Ivanowsky berkesimpulan bahwa

penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri patogenik yang sangat kecil

atau bakteri penghasil toksin yang dapat melewati saringan yaitu virus.

3) Martinus Beijerinck (1897)

Pada tahun 1897, seorang ahli botani Belanda bernama

Martinus Beijerinck melakukan eksperimen yang membuktikan bahwa

agen penginfeksi yang terdapat di dalam getah tembakau dapat

berkembang biak dengan cara:

a) Martinus menyemprotkan getah yang telah disaring ke tanaman

lain, setelah tanaman itu sakit getahnya di gunakan untuk

menginfeksi tanaman lain seterusnya hingga berkali-kali

pemindahan.

b) Kemampuan pathogen penginfeksi ternyata tidak berkurang

meskipun telah di lakukan pemindahan berkali-kali. Berbeda

dengan bakteri, agen penginfeksi tersebut tidak di kembangkan

dalam cawan petri dan tidak dapat dinonaktifkan dengan alcohol.

c) Martinus memperkirakan agen penginfaksi tersebut merupaka

partikel yang lebih kecil dan lebih sederhana dibandingkan dengan

bakteri yang disebut dengan virus lolos saringan.

4) Wendell Stanley (1935)

Pada tahun 1935, seorang ilmuwan Amerika, Wendell Stanley,

berhasil mengkristalkan penginfeksi tanaman tembakau yang


20

kemudian dikenal dengan nama Tobacco mozaik virus. Virus mosaik

tembakau (Tobacco mosaic virus, TMV) adalah virus yang

menyebabkan penyakit pada tembakau dan tumbuhan anggota suku

terung-terungan (Solanaceae) (Pujiati, 2017).

5) Seymour Cohen dan kawan (1947) melakukan:

a) penelitian tentang infeksi bakteriofaga pada sintesis DNA dan

RNA.

b) Cohen menemukan bahwa terjadi perubahan dramatik pada

inetabolisme RNA, DNA dan protein pada sel pejamu yang

terinfeksi virus.

c) Penelitian ini menunjukkan bahwa infeksi virus mampu

menimbulkan tatanan baru dalam sintesa makromolekul oleh set

pejamu.

b. Ciri-ciri Virus

Menurut Pujiati (2017), virus merupakan salah satu jenis

mikroorganisme parasit. Virus ini mempunyai ciri-ciri tidak dimiliki oleh

organisme lain. Virus hanya dapat berkembang biak di sel-sel hidup lain

(sifat virus parasit obligat) karenanya, virus dapat dibiakkan pada telur

ayam yang berisi embrio hidup. Untuk bereproduksi virus hanya

memerlukan asam nukleat saja. Berikut ciri-ciri umum dan khusus virus,

sebagai berikut:

1) Ciri-ciri Umum Virus:

a) Virus berukuran aseluler (tidak mempunyai sel).


21

b) Virus berukuran amat kecil, jauh lebih kecil dari pada bakteri.

c) Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (RNA atau

DNA).

2) Ciri Khusus Virus:

a) Virus merupakan aselular karena tidak memiliki ciri-ciri sel seperti

inti sel, sitoplasma sel dan membran sel. Virus juga bersifat sebagai

parasit obligat atau tidak mampu hidup tanpa adanya inang, tidak

aktif tanpa adanya inang.

b) Ukuran virus sekitar 20 mμ – 300mμ (1 mikron = 1000 milimikron)

c) Dapat berbentuk linear ataupun sirkuler. Pada virus penginfeksi

tumbuhan umumnya berupa RNA rantai tunggal sedangkan pada

virus penginfeksi hewan berupa DNA.

c. Struktur dan Komponen Virus

1) Ukuran Virus

Virus berukuran lebih kecil dari pada bakteri, yakni berkisar

antara 20 milimikron-300 milimikron (1\mikron=1000 milimikron).

Untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang

pembesarannya dapat mencapai 50.000 X (Pujiati, 2017).

2) Bentuk Virus

Menurut Pujiati (2017), Virus pada umumnya berupa semacam

hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi, yaitu ada yang

berbentuk oval, memanjang, silindris, kotak, dan kebanyakan berbentuk

seperti kecebong dengan “kepala” oval dan “ekor” silindris.


22

Berdasarkan bentuk tubuh dan bagain-bagain tubuh virus morfologi

virus terbagi menjadi empat tipe utama yaitu :

a) Virus Berbentuk Helix (helical virus)

Bentuknya menyerupai batang yang panjang, agak kaku dan lentur

(fleksibel). Kapsid sebagai tabung silinder yang pendek berbentuk seperti

helix yang mengelilingi asam nukleat virus.

Gambar 2.1 Virus Berbentuk Helix


Sumber: https://www.researchgate.net/publication/330042372_
modul_mikroum

b) Virus Berbentuk Polihedral

Virus dengan morfologi polihedral mempunyai ukuran yang

sangat bervariasi yaitu dari 20–400 nanometer. Kapsid dari kebanyakan

virus ini berbentuk ikosahedron (acosahedron) yaitu polyhedron beraturan

dengan 20 bidang segitiga dan 20 sudut.

Gambar 2.2 Virus Berbentuk Polihedral


Sumber: https://www.researchgate.net/publication/330042372_modul
_mikroum
23

c) Virus Komplek

Morfologi virus kompleks memiliki bagian-bagian tubuh yang lebih

kompleks dibandingkan dengan ketiga morfologi virus lainnya. Layaknya

organisme hidup virus dengan morfologi ini juga memiliki bagian-bagian

tubuh seperti kepala dan ekor.

Gambar 2.3 Virus Komplek


Sumber: https://www.researchgate.net/publication/330042372_
modul_mikroum

d. Susunan Tubuh Virus

Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel), Hanya memiliki satu

macam asam nukleat (RNA dan DNA). Tubuh virus terdiri atas:

1) Kepala

Kepala virus berisi DNA/RNA dan bagian luarnya diselubungi

kapsid.

2) Kapsid

Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas

bagian-bagian yang disebut kapsomer. Fungsi kapsid untuk memberi

bentuk pada virus sekaligus melindungi virus dari lingkungan yang

merugikan.
24

3) Isi tubuh

Isi tubuh yang sering disebut virion adalah bahan genetik yakni

asam nukleat (DNA atau RNA), contoh adalah sebagai berikut:

a) Virus yang isi tubuhnya RNA dan bentuknya menyerupai kubus antara

lain, polyomyelitis, virus radang mulut dan kuku, dan virus influenza.

b) Virus yang isi tubuhnya RNA, protein, lipida, dan polisakarida,

contohnya paramixovirus.

c) Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA, Protein, dan banyak lipida,

contohnya virus cacar.

4) Ekor

Ekor virus merupakan alat penancap ketubuh organisme yang

diserangnya. Ekor virus terdiri atas tubuh bersumbat yang di lengkapi

benang atau serabut.

e. Senyawa-senyawa Penyusun Tubuh Virus

1. Asam nukleat, asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat

(RNA) sebagai bagian inti. Asam nukleat pada virus diselubungi kapsid

sehingga disebut nukleokapsid. Ada dua macam nukleokapsid yaitu:

a) Nukleokapsid telanjang, misalnya pada TMV, adenovirus dan

warzervirus (virus kulit).

b) Nukleokapsid yang masih diselubangi membran pembungkus misalnya

viorus influenza dan virus hespes.

2. Protein, merupakan komponen utama yang menyusun bagian terbesar dari

kapsid.
25

3. Lipid, terdapat pada virus dalam bentuk fosfolipid, gikolipid, asam

nukleat, kolesterol dan lemak-lemak alami.

4. Karbohidrat, terdapat dalam bentuk ribose atau deoksirebose dalam asam

nukleat.

f. Reproduksi Virus

Virus menunjukan satu ciri kehidupan, yaitu reproduksi. Namun,

reproduksi virus hanya terjadi jika berada dalam sel organisme lain. Dengan

demikian, virus hanya dapat hidup secara parasit. Pada dasarnya

reproduksi virus terjadi melalui lima tahap, yaitu tahap pelekatan,

penetrasi, replikasi, sintesis, pematangan dan pelepasan. Adapun proses daur

litik dan lisogenik.

1. Daur Litik

Untuk mempelajari virus litik, kita ambil contoh

perkembangbiakan bakteriofag T4 yang panjangnya sekitar 200 nm dan

lebar 80-100 nm di dalam sel bakteri E. Coli. Partikel-partikel virus yang

baru (hasil perkembangbiakan) dikeluarkan sel inang melalui proses lisis.

Lisis adalah pecahnya membran sel inang dan keluarnya sitoplasma.

Proses lisis menyebabkan sel inang mati dengan cepat, karenanya

bakteriofag T4 bersifat virulen yakni bisa mengakibatkan lisis atau sel

inang pecah dan menyebabkan penyakit parah. Serta Berfungsi untuk

mengenal dan mengindentifikasikan bakteri patogen. Daur litik dapat

berlangsung selama 20-40 menit. Selama satu kali daur litik dihasilkan 50-

200 virus. Contohnya HIV, influenza, virus Feline Infectious Peritonitis


26

(FIPV) yang menyebabkan penyakit pada kucing dan virus-virus

eukariotik. Daur litik meliputi beberapa fase, yaitu absorpi, penetrasi,

replikasi, perakitan, dan lisis.

2. Daur lisogenik

Beberapa virus, antara lain herpes, HIV, dan bakteriofag lamda,

dan Feline coronavirus (FCoV) yang menyerang kucing berkembang biak

melalui daur lisogenik. Bersifat avirulen atau temperate yaitu tidak

menyebabkan sakit oleh karena itu dapat dijadikan sebagai model

konseptual virus onkogenik (virus penyebab kanker), sehingga

memungkinkan untuk menemukan obat atau metode pengobatan yang

sesuai pada penderita penyakit kanker. Daur lisogenik meliputi beberapa

fase yaitu, adsorbs, injeksi, penggabungan, pembelahan, sintesis protein

berdasarkan materi genetik dari virus, replikasi (penggandaan), dan tahap

pematangan.

g. Penyakit Yang Disebabkan Oleh Virus

Berdasarkan sumber penularannya, penyakit yang disebabkan oleh

virus dapat digolongkan kedalam empat macam, yaitu: penyakit yang

ditularkan melalui udara, penyakit yang ditularkan melalui makanan,

penyakit yang ditularkan melalui hubungan kelamin, dan penyakit yang

ditularkan melalui hewan.

1) Penyakit yang ditularkan melalui udara yaitu pilek, influenza, virus

campak, gondongan, SARS (Severe acute respiratory syndrome), flu

burung, dan virus MERS.


27

2) Penyakit yang ditularkan melalui hubungan kelamin/kontak langsung

yaitu, herpes, AIDS (Acquired Immuno-Deficiency Syndrome) dan ebola

penyakit yang ditularkan melalui hewan (zoonoses) yaitu, rabies, demam

berdarah, virus zika

8. Hasil Penelitian yang Relevan

Berikut beberapa hasil penelitian yang berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa menggunakan model Discovery Learning, diantaranya sebagai

berikut:

a. Berdasarkan hasil data penelitian yang telah dilakukan Sitti Utami

Medianty, Amrul Bahar, Elvinawati (2018), mengenai penerapan model

Discovery Learning. Menyimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran Discovery Learning meningkat. Dengan menggunakan

media video di kelas XI IPA 1 SMA N 01 Kota Bengkulu mampu

meningkatkan aktivitas guru dilihat dari rata-rata skor pada setiap

siklusnya yang mencapai kategori baik yaitu siklus 1 sebesar 26,5, pada

siklus II sebesar 27,5 dan 33 pada siklus III. Penerapan model

pembelajaran Discovery Learning dengan menggunakan media video di

kelas XI IPA I SMA N 0I Kota Bengkulu mampu meningkatkan aktivitas

belajar kimia siswa dilihat dari rata-rata skor pada setiap siklusnya yaitu

pada siklus I sebesar 22,5 (cukup), pada siklus II sebesar 25 (baik), dan

pada siklus III sebesar 27 (baik).

b. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Azhari (2015),

mengenai penerapan model pembelajaran Discovery Learning


28

(penemuan), menyimpulkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar

siswa pada materi sistem respirasi kelas XI IPA 1 SMA Negeri Unggul

Sigli. Pernyataan tersebut dibuktikan dari hasil skor dasar ke siklus 1 dan

siklus II mengalami perubahan. Rata-rata keaktifan siklus 1 sebesar 22,

67% meningkat menjadi 75,32% pada siklus II. Jumlah siswa yang

memenuhi KKM bertambah dari 3 (12,00%), orang menjadi 11 (44,00%)

orang dan 23 (92%) orang siswa. Pencapaian hasil belajar secara klasikal

sudah melampaui 85% pada siklus ke II. Kondisi ini menunjukkan hasil

belajar siswa telah berkategori tinggi.

c. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Windiari (2018), yaitu

mengenai penerapan model pembelajaran discovery learning melalui

lesson study dan siswa yang dibelajarkan model pembelajaran yang

konvensional pada siswa kelas V SD di Gugus x Kecamatan Buleleng

Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2017/2018. Diketahui bahwa skor

rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen adalah 23,74 sedangkan kelas

kontrol 19,50 hal ini berarti bahwa skor rata-rata hasil belajar kelompok

eksperimen yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Discovery

Learning melalui lesson study lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-

rata hasil belajar kelompok kontrol. Sehingga model pembelajaran

Discovery Learning melalui lesson study berpengaruh terhadap hasil

belajar IPA siswa.


29

B. Kerangka Pikir

Proses belajar mengajar bukanlah hal yang sederhana, karena siswa

tidak sekedar menyerap informasi dari guru, tetapi melibatkan berbagai

kagiatan maupun tindakan yang harus dilaksanakan terutama bila

diinginkan hasil belajar yang lebih baik. Untuk itu, siswa dituntut untuk

berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Namun pada kenyataannya, siswa merasa jenuh ketika proses

belajar mengajar biologi berlangsung sehingga siswa cenderung pasif. Hal

ini tentu berdampak pada hasil belajar siswa. Untuk itu, guru sebaiknya

menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan serta dapat

memancing siswa untuk dapat berperan aktif dalam proses belajar

mengajar.

Hal demikian terjadi dikarenakan ditemukan masalah di sekolah

SMA Negeri 10 Makassar yaitu terdapatnya beberapa faktor yang

menjadikan rendahnya hasil belajar di kelas X yaitu pendidik

menggunakan model pembelajaran yang kurang bervariasi, masih

menggunakan metode konvensional atau metode ceramah, dan kurang

menggunakan media pembelajaran. Dari beberapa faktor tersebut siswa

terkadang merasa bosan dan jenuh untuk mengikuti proses pembelajaran

dan kurang memicu keaktifan siswa dan terkadang siswa diam saat guru

bertanya apakah mereka memahami atau tidak dengan materi yang telah

dijelaskan oleh guru. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi penerapan

model pembelajaran yang interaktif sehingga dapat meningkatkan hasil


30

belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam

pembelajaran yaitu model Discovery Learning.

ModeI pembelajaran Discovery Learning adalah suatu model untuk

mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri dan

menyelidiki sendiri, sehingga akan diperoleh hasil yang akan bertahan

lama dalam ingatan serta tidak mudah dilupakan oleh siswa. Dengan

teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses

mental sendiri, peran guru hanya membimbing dan memberikan instruksi

dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Beberapa faktor pendukung

untuk mencapai tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu melakukan

pembelajaran secara mandiri, dan memiliki kemauan untuk bertanya pada

guru sehingga tercipta interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran

materi virus serta siswa mampu mempraktikkan melalui aktivitas dan

kegiatan yang tergambar dalam keterampilan mandiri di kelas.


31

Berikut ini adalah bagan kerangka pikir penelitian dapat dilihat

sebagai berikut.

Proses pembelajaran di SMA Negeri 10 Makassar

Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi


mempengaruhi pemahaman siswa dalam proses belajar

Menerapkan model pembelajaran Discovery Learning

Menjadikan siswa aktif di dalam kelas

Memberi pengaruh positif yang signifikan terhadap hasil


belajar

Gambar 2.4 Kerangka Pikir

C. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis pada penelitian ini

yaitu ada pengaruh penggunaan model pembelajaran Discovery learning

terhadap hasil belajar kognitif materi virus pada siswa kelas X SMA Negeri

10 Makassar.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu

(Quasy Eksperimental) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh

penggunaan model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil

belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 10 Makassar.

2. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah post-test Only control

Design, dalam rancangan penelitian ini ada dua kelompok objek yaitu

kelas eksperimen dan kelas yang di pilih secara random. Untuk melihat

lebih jelasnya, desain penelitian ini tersebut dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Penelitian

R X O2

R O4

(sumber: Sugiyono, 2018)

Keterangan:

O2 = post-test kelas eksperimen


X = Perlakuan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning.
O4 = post-test kelas kontrol

32
33

3. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas adalah pengaruh model pembelajaran Discovery Learning,

sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar kognitif.

4. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

2019/2020 di SMA Negeri 10 Makassar yang berlokasi di Jl. Tamangapa V

No.12, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan,

Kode Pos. 90325.

5. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan, sebagai

berikut:

a. Tahap Observasi

1) Membuat surat izin penelitian untuk observasi ke sekolah

2) Bertemu dengan kepala sekolah untuk menyampaikan maksud dan

tujuan dengan membawa surat izin penelitian untuk observasi

3) Mengadakan observasi kesekolah tempat diadakannya penelitian

4) Melakukan wawancara dengan salah seorang guru biologi mengenai

permasalahan dalam pembelajaran biologi yang ada di SMA Negeri 10

Makassar

b. Tahap Persiapan

1) Mengurus surat izin penelitian di Tata Usaha yang ditujukan kepada

LP3M Unismuh, kemudian ke kantor Dinas Penanaman Modal dan


34

PTSP, kemudian ke kantor DIKNAS Makassar dan ditujukan kepada

kepala sekolah SMA Negeri 10 Makassar.

2) Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, dan

instrumen penelitian lainnya.

3) menentukan jadwal penelitian dan mengkondisikan kelas serta materi

pembelajaran.

c. Tahap Pelaksanaan

Setelah tahap persiapan dilakukan maka tahapan selanjutnya yaitu

pelaksanaan penelitian, dengan kegiatan sebagai berikut :

1) Melakukan proses belajar mengajar sebanyak 5 kali pertemuan.

2) Memberikan perlakuan selama materi virus diajarkan dengan alokasi

waktu 3 45 menit setiap pertemuan.

Sintaks model pembelajaran Discovery Learning terdiri dari 6

fase, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Sintaks model pembelajaran Discovery Learning

Fase-fase Aktifitas Guru Aktifitas siswa

Fase pertama: Guru membimbing Siswa menemukan


stimulasi siswa menemukan masalah dengan
(stimulasi/pemberian masalah kelompok
rangsangan)

Fase kedua: Guru memberikan Siswa membuat


Problem statement kesempatan kepada jawaban sementara
(pernyataan/pemberian siswa untuk terhadap masalah
rangsangan) mengutarakan
yang mereka
pendapat dalam
bentuk hipotesis temukan
35

Lanjutan tabel sintaks model pembelajaran Discovery Learning

Fase ketiga: Guru memberi Siswa mengurutkan


Data collection kesempatan siswa langkah-langkah
(pengumpulan data) untuk menentukan percobaan sesuai
langkah-langkah dengan hipotesis
yang sesuai dengan
hipotesis
Fase keempat: Guru membimbing Siswa melakukan
Data processing siswa untuk diskusi sesuai dengan
(pengolahan data) mendapatkan LKS
informasi melalui
diskusi
Fase kelima: Guru memberikan Siswa
Verification kesempatan pada mempresentasikan hasil
(pembuktian) setiap kelompok diskusi
untuk menyampaikan
hasil pengolahan data
yang terkumpul
Fase keenam: Guru membimbing Siswa membuat
Generalisasi siswa membuat kesimpulan berdasarkan
(menarik kesimpulan hasil diskusi dengan
kesimpulan/gen kelompok lain.
eralisasi)

(Sumber: Hosnan, 2014)

d. Tahap Evaluasi

1) Pada saat akhir penelitian dilakukan posttest dengan menggunakan

30 soal pilihan ganda

2) Setelah data hasil evaluasi penelitian diperoleh, selanjutnya

melakukan analisis data

3) Menyusun laporan hasil penelitian

B. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa

kelas X SMA Negeri 10 Makassar. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai

besar populasi dan penentuan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
36

Penjelasan mengenai populasi dan sampel dalam penelitian ini selengkapnya

dijelaskan sebagai berikut:

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 10

Makassar tahun ajaran 2019-2020 yang berjumlah sebanyak 241 siswa

yang terbagi dalam 7 rombel. Adapun rincian populasinya dapat dilihat

pada tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Populasi Penelitian

No. Rombongan Belajar Jumlah Siswa


1. X MIA 1 35
2. X MIA 2 33
3. X MIA 3 35
4. X MIA 4 33
5. X MIA 5 35
6. X MIA 6 35
7. X MIA 7 35
Jumlah 241
(Sumber: SMAN 10 Makassar, 2019)

2. Sampel

Sampel penelitian ini yaitu kelas eksperimen (X MIA 3) dan kelas

kontrol (X MIA 5). Sedangkan pada pengambilan subjek penelitian

menggunakan teknik pengambilan sampel Sampling Random. Sampling

Random yaitu teknik penentuan sampel karena pengambilan anggota

sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata

yang ada dalam populasi tersebut.


37

Tabel 3.4 Sampel Penelitian

No. Rombongan Belajar Jumlah siswa


1. X MIA 3 35
2. X MIA 5 35
Jumlah 70
(Sumber: SMA 10 Makassar, 2019)

C. Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penafsiran variabel yang

akan diteliti, maka perlu adanya batasan atau definisi operasional tentang

variabel yang akan diteliti.

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah model pembelajaran

Discovery Learning. Model pembelajaran Discovery Learning adalah

suatu model pembelajaran dimana guru menyampaikan suatu materi atau

bahan ajar tidak disampaikan dalam bentuk final akan tetapi siswa sebagai

peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui

dilanjutkan dengan mencari sendiri kemudian dipahami dan

dipresentasikan sebagai bentuk akhir.

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada materi

virus. Hasil belajar dalam penelitian ini difokuskan pada ranah kognitif.

Nilai yang diperoleh siswa dalam ranah kognitif didapat setelah mengikuti

posttes.
38

D. Instrument Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian, di antaranya sebagai

berikut:

1. Lembar observasi

Lembar observasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data

mengenai aktivitas proses belajar mengajar dengan mengisi lembar

observasi guru dan siswa dapat dilihat pada lampiran D1 dan D2 pada

halaman 148 dan 157.

2. Tes hasil belajar

Tes hasil belajar merupakan salah satu cara untuk mendapatkan hasil

belajar kognitif siswa dengan melakukan posttest. Bentuk instrument

pengumpulan data yang digunakan berupa soal pilihan ganda berjumlah 30

soal dengan 5 pilihan jawaban dapat dilihat pada lampiran A5 pada

halaman 120.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data-data tertulis yang

berupa daftar nilai formatif mengenai nilai Biologi dan mengenai jumlah

siswa, sarana dan prasarana serta data lain yang dianggap perlu, dapat

dilihat pada lampiran C2 dan E3 pada halaman 146 dan 168.


39

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah


sebagai berikut:

1. Tes
Tes merupakan suatu alat pengumpulan informasi yang digunakan

untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan yang

sudah ditentukan. Tes dalam penelitian ini terdiri dari posttes berupa soal

pilihan ganda berjumlah 30 soal. Tes ini digunakan untuk mengumpulkan

data bersifat kuantitatif (angka), berupa nilai-nilai hasil belajar siswa pada

ranah kognitif, untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengetahuan siswa

dalam pembelajaran Biologi.

2. Dokumentasi

Pada penelitian ini dokumentasi merupakan teknik pendukung guna

memperoleh informasi tentang data-data siswa seperti nilai, daftar hadir

dan lain sebagainya yang diambil dari guru yang bersangkutan. Selain itu,

teknik ini juga digunakan untuk memperoleh data berupa gambar pada saat

penelitian berlangsung.

3. Observasi

Observasi merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.

Tujuannya untuk memperoleh dan pengambilan sejumlah data sikap siswa

dan aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model

pembelajaran Discovery Learning.


40

F. Teknik Analisis Data

Pada teknik analisis data, pengolahan data hasil penelitian

menggambarkan dua teknik statistik, yaitu statistik deskriptif dan statistik

inferensial.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan menggunakan bantuan

SPSS versi 22.0 for Windows. Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk

mengetahui nilai rata – rata hasil belajar siswa, interval kelas, standar

deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum.

Untuk mengelompokkan tingkat hasil belajar yang diperoleh siswa,

baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol dengan menggunakan

pedoman yang telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional

yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.5 Pengkategorian Hasil Belajar

Interval nilai Predikat Keterangan


93-100 A Sangat baik
84-92 B Baik
75-83 C Cukup
<75 D Kurang
(Sumber: Kemendikbud, 2017)

Kriteria hasil belajar siswa dikatakan tuntas belajar jika memenuhi

kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75 untuk mata pelajaran biologi.

Dapat dilihat pada tabel berikut:


41

Tabel 3.6 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Nilai Hasil Belajar Kategori

<75 Tidak tuntas

≥75 Tuntas

(Sumber: SMA Negeri 10 Makassar)

Pada analisis statistik inferensial dilakukan beberapa pengujian untuk

keperluan pengujian hipotesis. Pertama dilakukan pengujian dasar yaitu uji

normalitas, dan uji homogenitas. Setelah itu dilakukan uji t-test sampel

independent untuk keperluan uji hipotesis.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakkan teknik Kolmogorov-Smirnov dalam SPSS versi 22.0 for

Windows. Persyaratan data tersebut berdistribusi normal jika probalitas

atau p> taraf signifikansi (α), dimana α adalah 0,05.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model t-

Test data homogen atau tidak. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah

asumsi homogenitas pada masing-masing kategori data sudah terpenuhi

atau belum. Dalam penelitian ini pengujian homogenitas dilakukan dengan

menggunakan SPSS versi 22.0 for Windows menggunakan uji Homogenity

of Variancetest. Taraf signifikan yang digunakan yaitu α = 0,05. Jika taraf


42

signifikan data yang diperoleh > α, maka variansi setiap sampel sama

(homogen). Jika taraf signifikan data yang diperoleh < α, maka variansi

setiap sampel tidak sama (tidak homogen).

c. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menggunakan

uji normalitas dan homogen, apabila data populasi berdistribusi normal

dan populasi berdistribusi homogen maka dilakukan pengujian hipotesis.

Perhitungan pada penelitian ini menggunakan SPSS versi 22.0 dengan

statistik uji independent T-test. Untuk mengambil keputusan dapat dilihat

setelah dilakukan analisis data, yaitu jika signifikan >0.05 maka H1

diterima dan jika signifikan <0,05 maka H1 ditolak.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Analisis Deskriptif

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasy

eksperimental), dengan menjadikan 2 rombel sebagai sampel penelitian,

yaitu kelas X MIA 3 sebagai kelas eksperimen dengan menerapkan model

Discovery Learning, dan kelas X MIA 5 sebagai kelas kontrol diajarkan

menggunakan model pembelajaran yang digunakan oleh guru Biologi di

SMA Negeri 10 Makassar.

Pengambilan data pada penelitian dilakukan dengan pemberian tes

hasil belajar kognitif, yaitu tes akhir (posttest) setelah diberi perlakuan

pada kelas kontrol dan eksperimen. Hasil dari analisis statistik deskriptif

pada materi virus pada kelas eksperimen dan kontrol disajikan dalam tabel

berikut ini:

a. Deskriptif Data Hasil Nilai Posttest Kelas Eksperimen dengan

Model Discovery Learning dan Kelas Kontrol

Penelitian yang dilakukan pada kelas eksperimen diberikan

treatment (perlakuan) yakni menggunakan model Discovery Learning

dilakukan di kelas X MIA 3. Pada Penelitian yang telah dilakukan

pada kelas kontrol diberikan treatment (perlakuan) yakni

menggunakan model langsung dilakukan di kelas X MIA 5.

Pembelajaran pada kelas kontrol menerapkan model pembelajaran

43
44

ceramah dan diskusi yang telah biasa dipraktekkan kebanyakan

pengajar. Pembelajaran pada kelas kontrol ini akan dibandingkan

hasilnya dengan kelas eksperimen dengan hipotesis bahwa

pembelajaran kelas eksperimen dapat menumbuhkan hasil belajar

biologi dibandingkan dengan pembelajaran pada kelas kontrol. Data

statistik hasil tes kognitif siswa kelas eksperimen dan siswa kelas

kontrol pada materi virus disajikan dalam bentuk tabel berikut:

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Siswa Kelas
Kontrol
Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Post-Test Post-Test
Jumlah Sampel 35 35
Skor Maksimum 97 77
Skor Minimum 63 57
Mean 83,71 69,69
Variansi 80,44 31,16
Skor ideal 100 100
Rentang skor 34 20
Standar Deviasi 8,96 5,58

Setelah dilakukan analisis data berdasarkan tabel 4.1 dapat

dilihat pada halaman 135 diperoleh bahwa nilai rata-rata posttest hasil

belajar biologi siswa setelah diterapkan model pembelajaran Discovery

Learning yaitu 83,71 dengan standard deviasi 8,96, sedangkan untuk

nilai minimum dan maksimun posttest hasil belajar biologi siswa

diperoleh nilai minimum yaitu 63 dan nilai maksimumnya 97 dengan

rentang nilai (range) yaitu 34, dan setelah dilakukan analisis data pada

kelas kontrol berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat pada halaman 136

diperoleh data bahwa nilai rata-rata posttest hasil belajar biologi siswa

setelah diterapkan model pembelajaran langsung yaitu 69,69 dengan


45

standard deviasi 5, 58 untuk nilai minimum dan maksimun posttest

hasil belajar biologi siswa diperoleh nilai minimum yaitu 57 dan nilai

maksimumnya 77 dengan rentang nilai (range) yaitu 20.

Hasil belajar siswa pada materi virus dikategorikan dengan

menggunakan skala empat yaitu: sangat baik, baik, cukup, dan kurang

pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Adapun skor hasil belajar

siswa dilihat dalam tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui

kategorisasi penilaian hasil belajar kognitif siswa sebagai berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Belajar


Kognitif Setelah diberikan Perlakuan (Posttest ) Pada
Siswa Kelas Eksperimen dan Siswa Kelas Kontrol

Interval Kategori Posttest eksperimen Posttest kontrol


Nilai F (%) F (%)
93-100 Sangat baik 8 22,86 0 0
84-92 Baik 7 20 0 0
75-83 Cukup 15 42,86 7 20
0-74 Kurang 5 14,28 28 80
Jumlah 35 100 35 100

Adapun diagram kategorisasi interval dan frekuensi Posttest

hasil belajar biologi siswa pada kelas X MIA 3 (Eksperimen) dan kelas

X MIA 5 (Kontrol) dapat dilihat pada gambar 4.1 pada halaman 46 :


46

Hasil Belajar
30
25
Frekuensi

20
15
10 posttest eksperimen
5
0 posttest kontrol
kurang cukup baik sangat
baik
Kategori

Gambar 4.1 Diagram Kategorisasi Interval dan Frekuensi Hasil


Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen dan Siswa
Kelas Kontrol

Berdasarkan Tabel 4.2 dan Gambar 4.1 terlihat bahwa tingkat

skor hasil belajar biologi siswa kelas X MIA 3 (eksperimen) diperoleh

data untuk posttest 5 siswa berada pada kategori kurang, 15 siswa

berada pada kategori cukup, 7 siswa berada pada kategori baik dan 8

siswa berada pada kategori sangat baik. Frekuensi tertinggi untuk

perolehan skor saat posttest berada pada kategori sangat baik, sehingga

tingkat hasil belajar biologi siswa setelah diterapkan model

pembelajaran Discovery Learning berada pada kategori tinggi.

Sedangkan tingkat skor hasil belajar biologi siswa kelas X MIA 5

(kontrol) diperoleh data untuk posttest 28 siswa berada pada kategori

kurang, 7 siswa berada pada kategori cukup, 0 siswa berada pada

kategori baik dan 0 siswa berada pada kategori sangat baik. frekuensi

tertinggi untuk perolehan skor saat posttest berada pada kategori


47

kurang, sehingga tingkat hasil belajar biologi siswa setelah diterapkan

model pembelajaran langsung berada pada kategori kurang.

Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif siswa mata

pelajaran biologi meningkat pada kelas eskperimen dengan model

Discovery Learning pada kelas X MIA 3 sedangkan di kelas X MIA 5

yaitu kurang atau tidak tuntas pada kelas kontrol dengan model

pembelajaran langsung atau konvensional.

Data tes hasil belajar siswa setelah diterapkan model

pembelajaran Discovery Learning dan model pembelajaran langsung

terhadap hasil belajar biologi siswa berdasarkan kriteria ketuntasan

maksimal (KKM) hasil belajar biologi dapat dilihat pada tabel berikut

ini:

Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas


Eksperimen dan Siswa Kelas Kontrol

Skor Kategorisasi Eksperimen Kontrol


F (%) F (%)
<75 Tidak Tuntas 5 14,29 28 80
≥75 Tuntas 30 85,71 7 20
Jumlah 35 100 35 100

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa pada kelas

eksperimen presentase siswa yang tidak tuntas untuk mata pelajaran

biologi yaitu 14,29 % dan siswa yang tuntas yaitu 85,71%. Sedangkan

pada kelas kontrol presentase siswa yang tidak tuntas untuk mata

pelajaran biologi yaitu 80% dan siswa yang tuntas yaitu 20%.
48

2. Analisis Inferensial

Penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif, yaitu teknik

analisis dilakukan dengan perhitungan matematis. Hal ini dilakukan

karena hasil penelitian ini berupa angka pada hasil dari tes hasil belajar.

Data yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah hasil

posttest siswa pada materi virus. Data yang telah terkumpul diolah dan

dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis penelitian.

Namun, sebelum melakukan uji hipotesis, dilakukan uji prasyarat analisis

yaitu uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu. Berdasarkan

hasil perhitungan komputer dengan bantuan program SPSS versi 22 for

Windows, diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui sebaran data posttest

pada variabel hasil belajar biologi siswa. Uji Normalitas yang

digunakan menggunakan bantuan SPSS 22 dengan uji Normality Test

(Kolmogorov-Smirnov). Data dikatakan berdistribusi normal, jika

nilai siginifikan (Sig) > 0,05 atau 5%. Adapun rangkuman hasil uji

normalitas dari data posttest masing-masing dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Post-Test Kelas


Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Nilai Signifikan


Post-Test Eksperimen 0,145
Post-Test Kontrol 0,023
49

Berdasarkan tabel 4.4, hasil uji normalitas dengan

Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat bahwa data hasil belajar baik kelas

eksperimen maupun kelas kontrol memiliki sig > 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa kelompok data tersebut berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data

sampel berasal dari populasi homogen (variansnya sama) atau

heterogen (variansnya berbeda) antara dua kelompok yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Data dikatakan homogen apabila

nilai signifikan (Sig) > 0,05 atau 5%. Uji homogenitas dua buah

variabel dapat diperoleh melalui uji Homogenity of Variance Test

dengan bantuan SPSS 22 for Windows. Adapun hasil analisis uji

homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.5 Uji Homogenitas Hasil Belajar

Variabel Analisis Nilai Signifikan


Hasil Belajar Homogenity of varience test 0,09

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat hasil dari uji homogenitas

menggunakan uji Homogenety of variance test diperoleh data hasil

belajar siswa memiliki nilai signifikan 0,09>0,05. Berdasarkan

pengujian normalitas dan homogenitas telah dilakukan dapat dilihat

dari hasil kedua pengujian prasyarat tersebut menunjukkan bahwa data

skor hasil belajar kognitif siswa kelas X MIA di SMAN 10 Makassar


50

pada materi virus dengan model pembelajaran Discovery Learning

pada kelas eksperimen dan model pembelajaran langsung pada kelas

kontrol pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah normal dan

memiliki varians yang homogen atau populasi homogen.

c. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis yang menghasilkan

kesimpulan data bersistribusi normal dan memiliki varians yang

homogen. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah ada

tidaknya pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap

hasil belajar kognitif materi virus pada siswa kelas X MIA SMAN 10

Makassar. Pengujian akan diolah menggunakan analisis Independent t-

test yang terdapat dalam perangkat lunak SPSS versi 22 for Windows.

Adapun kriteria penerimaan data apakah terdapat pengaruh atau

tidak berdasarkan nilai signifikan yang keluar dari output SPSS

sebagai berikut:

a. Jika nilai sig. > 0,05, maka model pembelajaran Discovery

Learning tidak memberikan pengaruh.

b. Jika nilai sig, < 0,05, maka model pembelajaran Discovery

Learning memiliki pengaruh.

Adapun data hasil perhitungan disajikan pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis

Variabel Analisis Nilai Signifikan


Hasil Belajar Independent Samples T-test 0,000
51

Berdasarkan table 4.6 di atas, hasil analisis uji hipotesis

menggunakan Independent Samples T-test didapat nilai signifikansi

lebih kecil dari taraf signifikan 0,000<0,05. Dengan demikian pada

perhitungan hipotesis hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan antara hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh

model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar

kognitif materi virus pada siswa kelas X di SMA Negeri 10

Makassar.

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan

menunjukkan adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran

Discovery Learning terhadap hasil belajar kognitif siswa, sehingga

terjadi perbedaan yang signifikan antara hasil belajar biologi siswa

yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning,

dibandingkan siswa yang tidak menggunakan model pembelajaran

atau metode yang konvensional, yang dilakukan selama 5 kali

pertemuan dengan masing-masing kelas diberikan soal posttest pada

akhir pertemuan. Hal ini bertujuan untuk melihat pengaruh model

pembelajaran yang berbeda terhadap hasil belajar biologi siswa pada

kelas yang berbeda pula. pada analisis statistik deskriptif

menunjukkan perbandingan skor hasil belajar kognitif siswa, hal ini

terlihat pada skor rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen (posttest)


52

dikatakan tuntas atau memenuhi KKM terdapat 30 siswa yaitu lebih

tinggi, dibandingkan dengan skor rata-rata yang diperoleh oleh kelas

kontrol (posttest) yaitu terdapat 28 siswa yang dikatakan tidak tuntas

yang memiliki nilai dibawah rata-rata atau tidak mencukupi nilai

standar KKM yang ditentukan oleh sekolah.

Analisis statistik inferensial pada hasil uji hipotesis data, hasil

belajar siswa memiliki nilai signifikansi. Dapat dikatakan bahwa

terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Discovery Learning

terhadap hasil belajar kognitif siswa. Pada hasil analisis statistik

inferensial dapat dikatakan bahwa model pembelajaran Discovery

Learning memiliki peranan yang penting untuk meningkatkan hasil

belajar kognitif siswa dibandingkan model pembelajaran

konvensional. Salah satu yang mempengaruhi perbedaan hasil belajar

siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah model

pembelajaran yang digunakan peneliti dalam pembelajaran. Dalam

hal ini pada kelas eksperimen peneliti menggunakan model

pembelajaran Discovery Learning yang disertai media LKS yang

diajarkan pada siswa. Pada saat proses pembelajaran peneliti hanya

bertindak mengarahkan siswa dalam memecahkan masalah dengan

menerapkan model pembelajaran Discovery Learning disertai media

LKS.

Dalam proses pembelajaran pada kelas eksperimen yang

menggunakan model pembelajaran Discovery Learning merupakan


53

salah salah satu bagian dari pembelajaran discovery yang banyak

melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, namun dalam

proses penemuan siswa mendapat bantuan atau bimbingan dari

peneliti, agar siswa lebih terarah sehingga tujuan dalam proses

pembelajaran tercapai dan terlaksana dengan baik. Proses

pembelajaran ternyata berpengaruh terhadap keaktifan dan hasil

belajar siswa, dengan menggunakan media LKS tersebut, dapat

menimbulkan terjadinya interaksi dalam kegiatan belajar mengajar.

Sejalan dengan pendapat Islamiyah, (2018) siswa dikatakan memiliki

keaktifan apabila sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mampu

mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu menjawab

pertanyaan, dan senang diberi tugas.

Interaksi tersebut dapat pula terjadi antara siswa dengan

peneliti, siswa dengan siswa, dan siswa dengan bahan ajar, serta siswa

dengan peneliti dan bahan ajar. Interaksi dapat pula dilakukan antara

siswa baik dalam kelompok-kelompok kecil maupun kelompok besar

di dalam kelas. Dalam model ini siswa lebih banyak menggunakan

waktu untuk belajar sehingga menyebabkan siswa lebih termotivasi

dan aktif dalam mengeluarkan pendapat dan ide mereka, seperti tidak

sungkan dalam mengeluarkan pendapat, bertanya, dan menjawab

pertanyaan. Hal ini karena disertai media LKS yang diterapkan

peneliti dalam mengembangkan langkah-langkah model pembelajaran

Discovery Learning. Dengan media LKS tersebut siswa lebih aktif


54

mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, mengumpulkan

informasi, bekerja sama, dan siswa aktif dalam mengontruksikan

pengetahuan melalui suatu masalah yang disajikan sesuai dengan

situasi kehidupan nyata mereka.

Sedangkan pada kelas kontrol yang menggunakan model

pembelajaran konvensional (ceramah-tanya jawab) siswa lebih

banyak hanya mendengarkan penjelasan dari peneliti yang membuat

mereka bosan, bermain dan tidak serius dalam belajar menyebabkan

siswa tidak termotivasi dan aktif dalam belajar seperti siswa lebih

banyak mencatat dan banyak yang mengobrol dengan teman

sebangkunya atau teman lainnya ketika peneliti sedang menjelaskan

materi pembelajaran, lebih menerima apa yang diberikan peneliti,

kurang mencari informasi tentang materi yang sedang diajarkan

sehingga siswa sulit untuk mengerti dan mengakibatkan proses

pembelajaran kurang efektif dan belum maksimal. Sejalan dengan

pendapat Qodriyah, (2017) bahwa guru menentukan keberhasilan

proses pembelajaran, pembelajaran akan berlangsung dengan baik

jika guru memiliki substansi penguasaan materi dan penggunaan

metode mengajar.

Keefektifan model pembelajaran Discovery Learning dengan

media LKS selain dapat meningkatkan hasil belajar siswa juga dapat

melatih kemampuan siswa dalam berdiskusi dan bekerja sama dalam

hal menyelesaikan masalah-masalah tertentu yang terkait dengan


55

materi pembelajaran. Siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan

peneliti saja namun siswa juga berperan aktif dalam menyelesaikan

tugas-tugas dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu penunjang

keberhasilan penerapan model Discovery Learning menggunakan

media LKS dapat dilihat dari aktivitas siswa di mana presentase

pertemuan satu sebesar 68,74%, pertemuan dua sebesar 75,00% dan

pertemuan tiga sebesar 80,00% dari pertemuan satu hingga tiga

mengalami peningkatan.

Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Ana Sipa

(2017), yaitu mengenai pengaruh penerapan model pembelajaran

Discovery Learning berbasis pendekatan saintifik dan siswa yang

dibelajarkan model pembelajaran yang konvensional terhadap hasil

belajar biologi siswa pada materi virus di kelas X SMA Negeri 2 Kota

Jambi. Diketahui bahwa skor rata-rata hasil belajar kelompok

eksperimen adalah 80 sedangkan kelas kontrol 72.08. hal ini berarti

bahwa skor rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen yang

dibelajarkan dengan model pembelajaran Discovery Learning

berbasis pendekatan saintifik lebih tinggi dibandingkan dengan skor

rata-rata hasil belajar kelompok kontrol. Sehingga model

pembelajaran Discovery Learning berbasis pendekatan saintifik

berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa.

Dalam penggunaan model pembelajaran Discovery Learning

pada materi virus dengan menggunakan media LKS dengan


56

menampilkan gambar-gambar sehingga siswa dapat lebih paham dan

mengerti dengan mudah materi tersebut, sehingga dapat bertahan

lama dalam ingatannya dan tidak mudah dilupakan begitu saja. Dalam

proses pembelajaran menggunakan model Discovery Learning juga

melatih siswa untuk memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya

dan menjawab pertanyaan di dalam diskusi serta dapat

mengemukakan pendapatnya keteman-temannya mengenai konsep

yang sudah dipahami sehingga teman-teman dapat antusias dan

termotivasi untuk lebih giat belajar dan dapat mencari serta dapat

berpikir kritis dalam belajar sehingga proses pembelajaran dikatakan

efektif dan meningkatkan hasil belajar jika sebagian besar siswa dapat

aktif dan dapat memahami materi dalam proses pembelajaran

tersebut.

Suksesnya penerapan model pembelajaran Discovery Learning

ini, karena adanya faktor peneliti dan siswa itu sendiri. Jadi, peneliti

sangat berperan penting dalam penguasaan kelas, dan menciptakan

suasana kegiatan belajar mengajar yang mampu menunjang serta

mendorong siswa untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki

secara maksimal, sehingga keberhasilan itu dapat diperoleh siswa, dan

siswa semakin sadar akan kemampuan dirinya.

Tetapi dalam proses pembelajaran Discovery Learning

tersebut, juga memiliki kekurangan yaitu model ini tidak cukup

efisien untuk digunakan dalam mengajar pada jumlah siswa yang


57

banyak, hal ini karena waktu yang dibutuhkan cukup lama untuk

kegiatan penemuan pemecahan masalah lainnya dan pengajaran

discovery lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan

mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan emosi secara

keseluruhan kurang diperhatian oleh peneliti.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka saran

peneliti untuk peneliti selanjutnya yaitu, Penelitian ini hendaknya

dapat dijadikan sebagai masukan bagi peneliti lain untuk penelitian

lebih lanjut dengan pokok bahasan yang berbeda. bagi peneliti,

pengaruh model pembelajaran Discovery Learning memerlukan

waktu yang lebih lama karena adanya langkah-langkah pembelajaran

yang cukup banyak. Oleh karena itu peneliti harus disiplin dalam

menggunakan waktu pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat

terpenuhi dengan waktu yang efisien, dan peneliti tersebut diharapkan

mampu mengkombinasikan model Discovery Learning dengan media

yang lebih baik lagi sehingga dapat lebih menyempurnakan dan

menutupi kekurangan model ini.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan yang telah

dikemukakan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil belajar kognitif materi virus pada siswa kelas X SMA Negeri 10

Makassar yang diajarkan dengan model pengaruh Discovery Learning

dikategorikan cukup. Terbukti 30 siswa yang tuntas dengan persentase

85,71%.

2. Ada pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil

belajar kognitif materi virus pada siswa kelas X SMA Negeri 10

Makassar. Hal ini telah dibuktikan berdasarkan hasil uji hipotesis

menggunakan uji analisis independent Sample T-test pada hasil belajar

kognitif siswa dimana diperoleh nilai signifikan (2-tailed) 0,000 < 0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar H0 ditolak dan H1 diterima.

B. Saran

1. Sebaiknya guru yang bersangkutan bersedia mengajar selama proses

penelitian karena guru tersebut lebih berpengalaman dibandingkan

peneliti. Sehingga faktor dari luar yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian dapat di kontrol dengan baik.

2. Kepada peneliti selanjutnya penerapan model pembelajaran Discovery

Learning membutuhkan alokasi waktu yang lama sehingga perencanaan

dalam pembelajaran harus lebih diperhatikan.

58
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Muhammad, dkk, 2013. Model dan Metode pembelajaran di sekolah.


Semarang: Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

Astuti, Theresia Inovia, dkk, 2018. Penerapan Model Pembelajaran Discovery


Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Biologi Siswa
SMP. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi.Vol.2 (1).ISSN: 2598-
9669.

Azhari. 2015. Penerapan Model Model Pembelajaran Discovery Learning


Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas XI-IPA 1 Pada Materi
Sistem Pernapasan di SMA Negeri unggul Sigli. Jurnal Biologi Edukasi.
Vol. 7, No. 1.

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni.2015. Teori Belajar & Pembelajaran.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Budiningsih, C. Asri. 2012. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: PT. Asdi


Mahasatya.

Budiyanto, Agus Krisno. 2016. Sintaks 45 Metode Pembelajaran Dalam Student


Centered Learning (SCL). Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Fitri, Mariza dan Derlina. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery


Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan
kalor. Jurnal Inpafi.Vol. 3. No. 2.

Hayati, Sri. 2017. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Cooperative Learning.


Magelang. Graha Cendekia.

Islamiyah, Wasik. 2018. Aktivitas Belajar, (online), (www.academi.edu diakses


pada 28 November 2019).

Lestari, Karunia Eka dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara. 2017. Penelitian


Pendidikan Matematika. Bandung: PT. Refika Aditama.

Medianty, Siti Utami, dkk. 2018. Penerapan model Discovery Learning dengan
penggunaaan media video untuk meningkatkan aktivitas belajar dan hasil
belajar siswa kelas XI IPA 1 SMAN 1 kota Bengkulu. Jurnal Pendidikan
dan Ilmu Kimia.Vol. 1, No. 2. ISSN: 2259-8075.

Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyuni.2016. Inovasi Model Pembelajaran


Sesuai Kurikulum 2013. Sidoarjo: Nizamia Learning Center.

Pujiati. 2017. Buku Ajar Mikrobiologi Umum. Madiun: Universitas PGRI Madiun.

59
60

Putrayasa, I Made. Syarifuddin, H. dan Margunayasa, I Gede. 2014. Pengaruh


Model Pembelajaran Discovery Learning Dan Minat Belajar
TerhadapHasil Belajar IPA siswa. Jurnal Mimbar PGSD Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD. Vol. 2 (1).ISSN: 2252-73

Qodriah, Lailatul. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Edutainment Terhadap


Minat Belajar Matematika Siswa Kelas 8 Semester 1 Pada Materi
Persamaan Garis Lurus. Skripsi tidak diterbitkan. UNISMUH Makassar

Sani, Ridwan Abdullah. 2019. Strategi Belajar Mengajar. Depok: PT Raja


Grafindo Persada.

Shoimin Aris. 2017. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sipa Ana. 2017. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning


Berbasis Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada
Materi Virus di Kelas X SMA Negeri 2 kota Jambi. Jambi: Universitas
Jambi

Sudirman dan Rosmini. 2016. Implementasi Model-model Pembelajaran Dalam


Bingkai Penelitian Tindakan Kelas. Makassar: Universitas Negeri
Makassar.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif.


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif.


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Windiari, M, dkk. 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning


melalui Lesson Study. Terhadap hasil belajar IPA. Jurnal PGSD
Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja Indonesia. Vol. 2. N0. 2.

Yuliana, Nabila. 2018. Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning


L

61
LAMPIRAN. A1
(Silabus)

62
63

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN : SMA

MATA PELAJARAN : BIOLOGI

KOMPETENSI INTI :

KI1: 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI2: 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan
pro aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial Dan
alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI3: 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI4: 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
64

KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK PEMBELAJARAN PENILAIAN ALOKASI MEDIA,


WAKTU ALAT, DAN
BAHAN
1.1 Mengagumi keteraturan Virus, ciri, dan Mengamati Tes tertulis 3 x 45 menit  Lembar kerja
dan kompleksitas ciptaan peranannya dalam  Diberikan berbagai pilihan ganda, siswa (LKS)
Tuhan tentang kehidupan kasus penyakit yang ulangan harian  Foto/gambar
keanekaragaman hayati, Ciri-ciri virus: merebak saat ini berbagai
ekosistem dan lingkungan struktur dan reproduksi disebabkan untuk penyakit yang
hidup  Pengelompokan virus virus seperti disebabkan
 Peran virus dalam influenza, AIDS, virus
kehidupan dan flu burung,
 Partisipasi remaja dalam siswa mengamati
1.2 Menyadari dan mengagumi mencegah penyebaran fenomena tersebut.
pola pikir ilmiah dalam virus HIV dan lainnya
kemampuan mengamati Menanya
bioproses  Siswa menanya
1.3 Peka dan peduli terhadap tentang apa
Permasalahan lingkungan penyebab
hidup, menjaga dan beberapa penyakit
menyayangi lingkungan tersebut?
sebagai manisfestasi  Bagaimana ciri-ciri,
pengamalan ajaran agama struktur,
yang dianutnya pengelompokkan,
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, dan replikasi virus?
tekun, jujur terhadap data  Bagaimana cara
dan fakta, disiplin, penularan dan
tanggung pencegahannya?
jawab, dan peduli dalam  Apa peran virus bagi
observasi dan eksperimen, kesehatan manusia?
berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan Mengumpulkan Data
berargumentasi, peduli  Mengamati
lingkungan, gotong royong, struktur virus dari
bekerjasama, cinta damai, lembar kerja
berpendapat secara ilmiah siswa
65

dan kritis, responsif dan  Mendiskusikan


proaktif dalam dalam setiap penyebaran virus
tindakan dan dalam HIV
melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam kelas/
laboratorium
2.2 Peduli terhadap Mengasosiasikan
keselamatan diri dan
 Mendiskusikan
lingkungan dengan
tentang materi yang
menerapkan prinsip
sudah di dapat dari
keselamatan kerja saat
pembelajaran
melakukan kegiatan
dengan perilaku
pengamatan dan percobaan
yang harus
di laboratorium dan di
dilakukan
lingkungan sekitar
3.4 Menganalisis struktur dan
Mengkomunikasikan
replikasi, serta peran virus
 Menjelaskan ciri
dalam aspek kesehatan
struktur,
masyarakat
pengelompokkan,
4.4 Melakukan kampanye
dan replikasi virus
tentang bahaya virus dalam
secara lisan melalui
kehidupan terutama bahaya
kegiatan presentasi
AIDS berdasarkan tingkat
setiap kelompok
virulensinya melalui
berbagai media informasi
LAMPIRAN. A2
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

66
67

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 10 Makassar


Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Virus
Kelas/Semester : X/1
Alokasi waktu : Pertemuan Pertama (3 x 45 Menit)

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
68

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menganalisis struktur dan 3.3.1 Mendeskripsikan Sejarah
replikasi, serta peran virus virus
dalam aspek kesehatan 3.3.2 Mendeskripsikan ciri-ciri
masyarakat. virus
3.3.3 Menyebutkan struktur virus
3.3.4 Menyebutkan bentuk-
bentuk virus

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
a. Menjelaskan sejarah virus
b. Menjelaskan ciri-ciri virus
c. Menyebutkan struktur virus
d. Menyebutkan bentuk-bentuk virus
D. Materi Pembelajaran
1. Sejarah virus
2. Ciri-ciri virus
3. Struktur virus
4. Bentuk-bentuk virus
E. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
2. Metode Pembelajaran : Ceramah dan diskusi kelompok
3. Model Pembelajaran : Discovery Learning
F. Media, Alat/Bahan dan Sumber Belajar
1. Media
 LKS (Lembar Kerja Siswa)
2. Alat/Bahan
 Papan tulis, spidol, penghapus
3. Sumber Belajar
 Buku Siswa Biologi SMA/MA Kelas X
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
69

Langkah- Deskripsi Deskripsi Alokasi


langkah Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Pendahuluan Kegiatan awal 15 Menit
 Guru mengucap salam  Siswa membalas
kepada siswa salam dari guru
 Guru menunjuk siswa  Siswa memimpin
untuk memimpin do’a do’a
 Guru bertanya kepada  Siswa menjawab
siswa “Bagaimana pertanyaan dari guru
kabar hari ini, sudah
siapkah belajar?”
 Guru mengecek  Siswa menyimak
kehadiran siswa

Apersepsi
 Guru memberikan  Siswa menjawab
suatu apersepsi terkait pertanyaan guru
dengan materi yaitu
menanyakan “siapa
yang pernah terjangkit
flu? Mengapa flu
seringkali menyerang
tubuh? Bagaimana
virusnya bisa masuk
kedalam tubuh,dan
sebenarnya apa virus
itu?”

 Guru menyebutkan  Siswa menyimak


topik materi dan tujuan
pembelajaran
70

Persiapan Kegiatan Inti


Kegiatan  Guru memberikan  Siswa menyimak 105
informasi dan dan mencatat Menit
penjelasan tentang materi
materi yang akan pembelajaran
dipelajari secara
singkat. Siswa
memperhatikan
penjelasan materi
mengenai sejarah
virus, ciri-ciri virus,
struktur virus dan
bentuk-bentuk virus.
Siswa diarahkan
untuk aktif mengikuti
pembelajaran dengan
metode yang
digunakan guru

Mengamati  Guru menampilkan  Siswa


gambar (struktur berkelompok
tubuh virus) pada mengamati gambar
LKS (lembar kerja yang ditampilkan
siswa). guru di dalam LKS
(lembar kerja
siswa).

Menanya  Guru memberikan  Siswa menanyakan


kesempatan kepada materi yang
siswa untuk berhubungan dengan
menanyakan materi sejarah virus, ciri-
yang berhubungan ciri virus, struktur
dengan sejarah virus, virus dan reproduksi
ciri-ciri virus, struktur virus
71

virus dan reproduksi


virus

Mengumpul  Guru meminta siswa  Siswa bersama


kan data untuk menukarkan sama dalam
pertanyaan yang kelomponya
dibuat dengan mencari jawaban
kelompok lain. atas pertanyaan
yang dibuat dari
buku, internet
dan bahan bacaan
lain.

Mengasosiasi  Guru membimbing  Siswa menarik


siswa menemukan kesimpulan
data yang tepat. jawaban dari
pertanyaan

 Guru membimbing  Siswa


siswa dalam diskusi menuliskan
menyatukan persepsi jawaban setelah
jawaban berdiskusi
dengan anggota
kelompok.

Mengkomuni  Guru memberikan  Tiap kelompok


kasikan kesempatan kepada mendapat
tiap kelompok untuk kesempatan
mempersentasikan untuk
jawaban yang telah mempersentasi
mereka tuliskan. Kan hasil diskusi.

Penutup  Guru menyampaikan  Siswa menyimak 15 Menit


rencana pembelajaran
pada pertemuan
berikutnya
 Siswa menyimak
 Guru memberi
nasehat (bekerja
72

sama antar teman,


menghargai pendapat
teman dan
 Siswa berdoa dan
bertanggung jawab)
membalas salam
 Guru menutup
dari guru
pelajaran dengan
salam.

H. Penilaian, pembelajaran remedial dan pengayaan


1. Kompetensi pengetahuan/kognitif
Teknik penilaian :
 Tes tertulis dalam bentuk lembar kerja siswa (LKS)
 Pedoman penskoran

2. Pembelajaran remedial dan pengayaan


Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian

Makassar, November 2019


Guru Pamong Mahasiswa

Herawati., S.Pd Indriani


Nip. 19660814 198812 2 002 NIM. 105440005615
73

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 10 Makassar


Mata Pelajaran : Biologi
Materi : Virus
Kelas/Semester : X/1
Alokasi waktu : Pertemuan kedua (3 x 45 Menit)

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
74

3. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menganalisis struktur dan 3.3.1 Menyebutkan
replikasi, serta peran virus pengelompokan virus
dalam aspek kesehatan 3.3.2 Mengkaji tentang
masyarakat. penyakit yang disebabkan
oleh virus
3.3.3 Menyebutkan peran virus
dalam kehidupan

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat:
1. Menyebutkan pengelompokan virus
2. Mengkaji tentang penyakit yang disebabkan oleh virus
3. Menyebutkan peran virus dalam kehidupan
D. Materi Pembelajaran
1. Menyebutkan pengelompokan virus
2. Penyakit yang disebabkan oleh virus
3. Peran virus dalam kehidupan
3. Pendekatan, Metode, dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
2. Metode Pembelajaran : Ceramah dan diskusi kelompok
3. Model Pembelajaran : Discovery Learning
4. Media, Alat/Bahan dan Sumber Belajar
1. Media
 LKS (Lembar Kerja Siswa)
2. Alat/Bahan
 Papan tulis, spidol, penghapus
3. Sumber Belajar
 Buku Siswa Biologi SMA/MA Kelas X
5. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah- Deskripsi Deskripsi Alokasi
langkah Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu
Pendahuluan Kegiatan awal 15 Menit
75

 Guru mengucap salam


kepada siswa  Siswa membalas
 Guru menunjuk siswa salam dari guru
untuk memimpin do’a
 Guru bertanya kepada  Siswa memimpin
siswa “Bagaimana do’a
kabar hari ini, sudah  Siswa menjawab
siapkah belajar?” pertanyaan dari guru
 Guru mengecek
kehadiran siswa
 Siswa menyimak
Apersepsi
 Guru memberikan
suatu apersepsi terkait
dengan materi yaitu
 Siswa menjawab
menanyakan “siapa
yang pernah terjangkit pertanyaan guru
penyakit cacar ?
Mengapa penyakit
cacar menyerang
tubuh?”

 Guru menyebutkan
topik materi dan tujuan
pembelajaran  Siswa menyimak

Persiapan Kegiatan Inti 105


Kegiatan  Guru memberikan  Siswa menyimak Menit
informasi dan dan mencatat
penjelasan tentang materi
materi yang akan pembelajaran
dipelajari secara
singkat.
 Siswa
Mengamati  Guru menampilkan
76

gambar (struktur berkelompok


tubuh virus) pada mengamati gambar
LKS (lembar kerja yang ditampilkan
siswa). guru di dalam LKS
(lembar kerja
 Guru meminta siswa siswa).
Menanya
membuat pertanyaan  Siswa menanyakan
mengenai materi yang
pengelompokan virus, berhubungan dengan
penyakit yang menyebutkan
disebabkan oleh virus, pengelompokan
dan peran virus dalam virus,penyakit yang
kehidupan disebabkan oleh
virus, dan peran
virus dalam
kehidupan
 Guru meminta siswa
Mengumpul
untuk menukarkan
kan data  Siswa bersama sama
pertanyaan yang
dalam kelompoknya
dibuat dengan
mencari jawaban
kelompok lain.
atas pertanyaan yang
dibuat dari buku,
internet dan bahan
bacaan lain.
 Guru membimbing
Mengasosiasi
siswa menemukan  Siswa menarik
data yang tepat. kesimpulan jawaban
dari pertanyaan
 Guru membimbing
siswa dalam diskusi  Siswa menuliskan
menyatukan persepsi jawaban setelah
jawaban berdiskusi dengan
anggota kelompok.
 Guru memberikan
Mengkomuni
kasikan
kesempatan kepada  Tiap kelompok
tiap kelompok untuk mendapat
mempersentasikan kesempatan
jawaban yang telah untuk
mereka tuliskan. mempersentasi
Kan hasil diskusi.
77

Penutup  Guru menyampaikan  Siswa menyimak 15 Menit


rencana pembelajaran
pada pertemuan
berikutnya
 Guru memberi  Siswa menyimak
nasehat (bekerja
sama antar teman,
menghargai pendapat
teman dan
bertanggung jawab)
 Guru menutup  Siswa berdoa dan
pelajaran dengan membalas salam
salam. dari guru

6. Penilaian, pembelajaran remedial dan pengayaan


1. Kompetensi pengetahuan/kognitif
Teknik penilaian :
 Tes tertulis dalam bentuk lembar kerja siswa (LKS)
 Pedoman penskoran

2. Pembelajaran remedial dan pengayaan


Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian

Makassar, November 2019


Guru Pamong Mahasiswa

Herawati., S.Pd Indriani


Nip. 19660814 198812 2 002 NIM. 105440005615
LAMPIRAN. A3
(Lembar Kerja Siswa)

78
79

LEMBAR KERJA SISWA

Judul : Virus
Tujuan : Mengetahui sejarah, ciri-ciri, struktur, dan reproduksi
virus
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X MIA /Ganjil
Nama Kelompok :
Anggota : 1. 4.
2. 5.
3.

Cara Kerja:
1. Bacalah buku siswa dan buku paket dengan baik, kemudian pahami isinya.
2. Diskusikanlah dan jawablah pertanyaan yang ada dalam LKS/
3. Presentasikanlah hasil pekerjaan kelompok anda di depan kelas.

Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan buku sumber / literatur


yang anda miliki!

1. Ceritakanlah secara singkat sejarah penemuan virus yang dimulai


dari masa:
a. Adolf Mayer
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
80

b. Dimitri Ivanowsky
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………

c. Martinus willem Beijerinck


…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………

d. Wendel Meredith Stanley


…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………….

2. Perhatikan gambar dan lengkapilah bagian-bagian virus di bawah ini!


81

No. Struktur Fungsi

1.

2.

3.

4.

5.

3. Jelaskan tahapan replikasi siklus pada gambar dibawah ini !

Jawaban:
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
82

4. Tariklah tanda panah hingga menunjukkan kecocokan antara nama


dengan fungsinya !

Merakit DNA fag dengan


protein-protein selubung hingga
menghasilkan virus yang lengkap

Adsorbsi
Menempelnya virus pada dinding
sel bakteri melalui ekor dan
Penetrasi
serabut ekornya. yang lengkap

Sintesis Pelepasan virus yang telah


dirakit
Perakitan
Menyuntikkan DNA virus ke
dalam sel bakteri
Lisis

Pembentukan virus baru, dimana


DNA virus mengambil alih
metabolisme bakteri lengkap

5. Buatlah tabel perbedaan antara siklus litik dan siklus lisogenik pada

reproduksi virus !
83
LEMBAR KERJA SISWA

Judul : Virus
Tujuan : Mengetahui klasifikasi, penyakit disebabkan virus, dan
peranan virus dalam kehidupan
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X MIA /Ganjil
Nama Kelompok :
Anggota : 1. 4.
2. 5.
3.

Cara Kerja:
1. Bacalah buku siswa dan buku paket dengan baik, kemudian pahami isinya.
2. Diskusikanlah dan jawablah pertanyaan yang ada dalam LKS/
3. Presentasikanlah hasil pekerjaan kelompok anda di depan kelas.

Isilah titik-titik dibawah ini dengan tepat!

1. Virus memberikan dampak merugikan bagi kehidupan karena

dapat menyebabkan .......................... walaupun begitu, virus juga

dimanfaatkan untuk menghasilkan .......................... yang

mengandung gen penghasil zat pelawan racun.

2. Waspada HIV sekarang juga. HIV dapat menyebabkan penyakit

AIDS. HIV yang menyebabkan AIDS akan mengakibatkan orang

ditumpangi mengalami ..........................

3. Dapat kita ketahui bahwa virus memiliki peran negatif pada

penyebarannya, hal inilah yang membuat kita harus

menanggulanginya, sebagai remaja yang sadar akan bahaya virus.


84

Adapun beberapa partisipasi remaja dalam menanggulangi

persebaran virus seperti:

2. ...............................................

3. ...............................................

4. ...............................................

5. ...............................................

6. ...............................................

7. ...............................................

4. Virus yang identik dengan penyebaran penyakit mempunyai

peranan positif dalam dunia kedokteran virus berperan sebagai

.................................., dalam dunia pertanian virus berperan sebagai

..........................................

5. Tariklah tanda panah hingga menunjukkan kecocokan antara

nama virus dibawah ini sesuai dengan penyakit yang

ditimbulkannya.

Penyakit saraf pusat


HIV hewan
Penyakit Kerdil Tumbuhan
TMV
Penyakit AIDS
CVPD
Penyakit bercak kuning
Virus Influenza tembakau

Virus Rabies Penyakit pada floem


tumbuhan
Virus Tugro
Penyakit saluran
Virus Polio pernapasan

Penyakit alat gerak pada


balita
85

6. Tuliskan klasifikasi virus berdasarkan jenis sel inangnya !

…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

Selamat Mengerjakan!!
LAMPIRAN. A4
(kisi-kisi Soal)

86
87

KISI KISI INSTRUMENT SOAL PRETEST DAN POSTTEST

KD. 3.4.Mendeskripsikan ciri-ciri dan replikasi, serta peran virus dalam aspek kesehatan
masyarakat

Indikator Butir Soal Kunci Aspek Skor


Pembelajaran Jawaban Kognitif
Mengidentifikasi 1. Perhatikan gambar berikut ini. D C1 1
ciri-ciri virus

Bagian yang ditunjuk berfungsi


untuk ....
a. Reproduksi virus
b. Pergerakan virus
c. Pergerakan bakteri
d. Menancapkan diri ke bakteri
e. Menancapkan diri ke berbagai
substrat
2. Fungsi kaki serabut pada D C2 1
bakteriofag yang merupakan
perpanjangan ekor yaitu untuk ….
a. Reproduksi virus
b. Bergeraknya virus
c. Bergeraknya bakteri
d. Menancapkan diri ke bakteri
e. Menancapkan diri ke berbagai
substrat
3. Virus berasal dari bahasa latin D C2 1
yang artinya ....
a. Rugi
b. Kecil
c. Sakit
d. Racun
e. Penyakit
4. Selubung protein penyusun virus C C3 1
dinamakan….
a. AND
b. Virion
c. Kapsid
d. Membran
e. Dinding sel

Mengidentifikasi 5. Perhatikan gambar berikut ini. D C2 1


ciri-ciri virus
Pada virus, struktur di atas
diselubungi oleh ....
a. Virion
b. Vaksin
88

c. Hospes
d. Kapsid
e. Partikel virus
6. Perhatikan ciri Jasad renik di D C1 1
bawah ini.
(1) ultramikroskopis
(2) berkembang biak pada sel
hidup
(3) sel bersifat prokariotik
(4) mempunyai materi gen
RNA/DNA
(5) mempunyai sitoplasma
Berdasarkan uraian di atas,
ciri-ciri virus yaitu nomor….
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 2, 3, dan 5
e. 3, 4, dan 5
Menggambarkan 7. Perhatikan gambar dibawah C C2 1
struktur tubuh ini! Nomor 1, 2 dan 3
virus merupakan ....

a. DNA, leher, ekor


b. Ekor, DNA, leher
c. Kepala, leher, ekor
d. Leher, kepala, ekor
e. Kepala, DNA, ekor

Menggambarkan 8. Di bawah ini yang merupakan A C2 1


struktur tubuh pernyataan yang benar tentang
virus virus
yaitu ….
a. Partikel virus memiliki
DNA dan RNA
b. Perakitan kapsid virus dari
protein memerlukan sel
inang
c. Klasifikasi virus yaitu
dibawah tingkat seluler
organisasi biologis
d. Partikel virus bisa dilihat
dengan menggunakan
89

mikroskop cahaya
e. Pertumbuhan partikel virus
setelah perakitan kapsid,
berlanjut sampai pada
pelepasan partikel-partikel
virus baru
Mengidentifikasi 9. Virus bukan merupakan sel C C2 1
ciri-ciri virus karena tidak mempunyai ….
a. Protein
b. Organel
c. Protoplasma
d. Asam nukleat
e. Asam nukleat dan
protoplasma
Menggambarkan 10. Pada virus, asam nukleat yang D C3 1
struktur tubuh diselubungi oleh kapsid
virus dinamakan ….
a. RNA
b. DNA
c. Kapsomer
d. Nukleokapsid
e. Selubung membran
11. Perhatikan gambar virus di A C3 1
bawah ini.

Berikut ini pernyataan yang


benar tentang gambar virus di
atas yaitu ....
a. Virus yang membentuk
kapsid heliks
b. Virus yang dapat
menginfeksi bakteri
c. Virus yang membentuk
kapsid polihedral
d. Virus yang menginfeksi
saluran pernapasan
e. Virus yang memiliki
amplop bermembran
Menggambarkan 12. Virus merupakan garis batas E C3 1
struktur tubuh antara hidup dan tak hidup.
virus Maksud dari pernyataan
tersebut adalah ....
a. Virus dapat hidup dan
dapat mati sesukanya
b. Virus tidak dapat hidup
jika berada pada sel inang
c. Virus dikatakan hidup
apabila berada di luar sel
inang
90

d. Virus dikatakan hidup


apabila berada di dalam sel
inang
e. Awalnya virus mati dan
menjadi hidup saat
menemukan inangnya
13. Di bawah ini yang tidak E C3 1
termasuk contoh dari
Nukleokapsid yang telanjang
yaitu ....
a. TMV
b. Wart virus
c. Virus kutil
d. Adenovirus
e. Virus influenza
14. Berikut ini tidak termasuk D C2 1
struktur virus adalah ....
a. Bisa di kristalkan
b. Virus bersifat aseluler
c. Tubuh tersussun dari asam
nukleat
d. Virus hanya memiliki
RNA dan DNA saja
e. Virus berukuran lebih
kecil dari bakteri
15. Kapsid tersusun atas subunit- B C2 1
subunit protein yang disebut
dengan …
a. Kapsul
b. Kapsomer
c. Nukleokapsid
d. Nukleoprotein
e. Selubung protein
Menggambarkan 16. Di bawah ini merupakan A C4 1
struktur tubuh pernyataan yang benar
virus mengenai susunan tubuh virus
yaitu….
a. Virus mempunyai
selubung dari protein dan
materi genetik DNA/RNA
b. Kapsid virus tersusun dari
lipoprotein dan materi
genetik berupa kromosom
c. Virus mempunyai
selubung dari lemak dan
materi genetik berupa
DNA/RNA
d. Virus adalah organisme
nonseluler dan mempunyai
kristal yang mengandung
plasmid
e. Kapsid virus tersusun dari
91

karbohidrat polisakarida
dan materi genetik berupa
plasmid
17. Perhatikan macam-macam E C2 1
virus di bawah ini!
1) Simplexvirus
2) Bakteriofag
3) Lyssavirus
4) Enterovirus
5) Ortohepadnavirus
Berdasarkan data di atas, yang
termasuk dalam asam inti
RNA yaitu ….
a. 1 dan 2
b. 3 dan 4
c. 1, 2, dan 3
d. 2, 3, dan 4
e. 3, 4, dan 5
Menjelaskan 18. Virus DNA beruntai ganda C C2 1
tahapan-tahapan bisa bereplikasi melalui dua
replikasi virus mekanisme. Replikasi virus
yang diakhiri dengan matinya
sel inang disebut ….
a. Lisis
b. Proliferasi
c. Siklus litik
d. Siklus lisogenik
e. Infeksi sel inang

Menjelaskan 19. Medium yang bisa dipakai A C3 1


tahapan-tahapan untuk menumbuhkan virus
replikasi virus adalah ….
a. Embrio telur ayam yang
hidup
b. Agar-agar diberi vitamin
dan mineral
c. Air steril yang diberi
mineral dan pupuk
d. Selai yang dibuat dari
agar-agar, vitamin, dan
mineral
e. Agar-agar yang diberi
glukosa, karbohidrat, dan
lemak
20. Daur hidup virus secara C C2 1
berurutan adalah ….
a. Absorbsi, sintesis, lisis
b. Lisis, penetrasi, absorbsi
c. Penetrasi, perakitan, lisis
92

d. Penetrsi, absorbsi, sintesis


e. Absorbsi, penetrasi,
sintesis
21. Perbedaan antara litik dan E C2 1
lisogenik yaitu….
a. sel inang tidak hancur pada
fase litik
b. Daya tahan sel inang
rendah pada fase lisogenik
c. DNA menempet pada
DNA sel inang pada fase
litik
d. DNA virus melebur pada
DNA sel inang pada fase
lisogenik
e. DNA virus menempel
pada DNA sel inang pada
fase lisogenik
22. Perhatikan daftar ciri-ciri E C3 1
berikut ini:
1. Memiliki organisasi sel
2. Merupakan organisme
autotrof
3. Mempunyai materi genetik
4. Bentuk tubuh batang, oval,
dan huruf T
5. Mempunyai selubung yang
disebut kapsid
Ciri-ciri virus ditunjukkan oleh

nomor ….
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 1, 2, dan 5
d. 2, 3, dan 4
e. 3, 4, dan 5
Menjelaskan 23. Setelah DNA virus masuk ke C C2 1
tahapan-tahapan sel bakteri, fungsi DNA bakteri
replikasi virus akan diambil alih oleh DNA
virus. Tujuan tindakan ini
adalah ....
a. Melipatgandakan bakteri
b. Untuk menghancurkan
bakteri
c. Mensintesis protein dan
membuat struktur tubuh
virus yang baru
d. Agar DNA bakteri
melakukan replikasi
sebagai persiapan
pembelahan sel
e. Untuk mengaktifkan inti sel
93

bakteri sehingga dapat


memproduksi enzim baru
24. Virus yang menginfeksi C C2 1
bakteri disebut ....
a. Profag
b. Mikrofa
c. Bakteriofag
d. Makrobakteri
e. Mikrobakteri
Penyakit- 25. Flu burung merupakan jenis A C4 1
penyakit yang penyakit menular yang
disebabkan oleh akibatkan oleh virus yang
virus menjangkit unggas. Penyebab
penyakit tersebut masuk dalam
golongan virus influenza tipe
….
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
26. H5NI (Avian Influenza A) D C2 1
merupakan penyebab penyakit.
a. Polio
b. AIDS
c. Rabies
d. Flu burung
e. Tumor pada hewan
Penyakit- 27. Penyakit AIDS dapat D C3 1
penyakit yang ditularkan melalui ....
disebabkan oleh a. Bersin
virus b. Berjabat tangan
c. Gigitan nyamuk
d. Hubungan seksual
e. Saluran pernapasan
28. Virus HIV sangat berbahaya D C3 1
karena menyerang ….
a. Hati
b. Otot
c. Otak
d. Sel darah
e. Sistem pertahanan tubuh
manusia
29. Virus yang menyebabkan B C2 1
pecahnya sel inang disebut ….
a. Virion
b. Profag
c. Bakteriofag
d. Virus heliks
e. Virus virulen
30. Di bawah ini yang termasuk C C3 1
Virus pemakan bakteri yaitu
94

….
a. TMV
b. H5NI
c. TYMV
d. Bakteriofag
e. Virus paramyxovirus
LAMPIRAN. A5
(Soal Tes)

95
Soal tes virus

Nama mata pelajaran : Biologi

Materi : Virus
Nama :

Nim :

A. Petunjuk soal
1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal
2. Lengkapilah identitas pada lembar jawaban yang tersedia
3. Bacalah soal dengan seksama sebelum menjawab pertanyaan
4. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap paling benar
5. Jawablah dengan jujur sesuai pengetahuan yang anda miliki
6. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru
B. Soal
6. Perhatikan gambar berikut ini.

Bagian yang ditunjuk berfungsi untuk ....


f. Reproduksi virus
g. Pergerakan virus
h. Pergerakan bakteri
i. Menancapkan diri ke bakteri
j. Menancapkan diri ke berbagai substrat
7. Fungsi kaki serabut pada bakteriofag yang merupakan perpanjangan ekor yaitu
untuk ….
a. Reproduksi virus
b. Bergeraknya virus
c. Bergeraknya bakteri
d. Menancapkan diri ke bakteri
e. Menancapkan diri ke b erbagai substrat

96
97

8. Virus berasal dari bahasa latin yang artinya ....


f. Rugi
g. Kecil
h. Sakit
i. Racun
j. Penyakit
9. Selubung protein penyusun virus dinamakan ….
f. AND
g. Virion
h. Kapsid
i. Membran
j. Dinding sel
10. Perhatikan gambar berikut ini.

Pada virus, struktur di atas diselubungi oleh ....


f. Virion
g. Vaksin
h. Hospes
i. Kapsid
j. Partikel virus
11. Perhatina ciri Jasad renik di bawah ini.
(1) ultramikroskopis
(2) berkembang biak pada sel hidup
(3) sel bersifat prokariotik
(4) mempunyai materi gen RNA/ DNA
(5) mempunyai sitoplasma
Berdasarkan uraian di atas, ciri-ciri virus yaitu nomor….
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 2, 3, dan 5
98

e. 3, 4, dan 5
12. Perhatikan gambar dibawah ini! Nomor 1, 2 dan 3 merupakan ....

f. DNA, leher, ekor


g. Ekor, DNA, leher
h. Kepala, leher, ekor
i. Leher, kepala, ekor
j. Kepala, DNA, ekor
13. Di bawah ini yang merupakan pernyataan yang benar tentang virus
yaitu ….
f. Partikel virus memiliki DNA dan RNA
g. Perakitan kapsid virus dari protein memerlukan sel inang
h. Klasifikasi virus yaitu dibawah tingkat seluler organisasi biologis
i. Partikel virus bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya
j. Pertumbuhan partikel virus setelah perakitan kapsid, berlanjut sampai pada
pelepasan partikel-partikel virus baru
14. Virus bukan merupakan sel karena tidak mempunyai ….
f. Protein
g. Organel
h. Protoplasma
i. Asam nukleat
j. Asam nukleat dan protoplasma
15. Pada virus, asam nukleat yang diselubungi oleh kapsid dinamakan ….
f. RNA
g. DNA
h. Kapsomer
i. Nukleokapsid
j. Selubung membran
99

16. Perhatikan gambar virus di bawah ini.

Berikut ini pernyataan yang benar tentang gambar virus di atas yaitu ....
f. Virus yang membentuk kapsid heliks
g. Virus yang dapat menginfeksi bakteri
h. Virus yang membentuk kapsid polihedral
i. Virus yang menginfeksi saluran pernapasan
j. Virus yang memiliki amplop bermembran
17. Virus merupakan garis batas antara hidup dan tak hidup. Maksud dari pernyataan
tersebut adalah ....
f. Virus dapat hidup dan dapat mati sesukanya
g. Virus tidak dapat hidup jika berada pada sel inang
h. Virus dikatakan hidup apabila berada di luar sel inang
i. Virus dikatakan hidup apabila berada di dalam sel inang
j. Awalnya virus mati dan menjadi hidup saat menemukan inangnya
18. Di bawah ini yang tidak termasuk contoh dari Nukleokapsid yang telanjang yaitu
....
f. TMV
g. Wart virus
h. Virus kutil
i. Adenovirus
j. Virus influenza
19. Berikut ini tidak termasuk struktur virus adalah ....
f. Bisa di kristalkan
g. Virus bersifat aseluler
h. Tubuh tersussun dari asam nukleat
i. Virus hanya memiliki RNA dan DNA saja
j. Virus berukuran lebih kecil dari bakteri
20. Kapsid tersusun atas subunit-subunit protein yang disebut dengan …
f. Kapsul
g. Kapsomer
100

h. Nukleokapsid
i. Nukleoprotein
j. Selubung protein
21. Di bawah ini merupakan pernyataan yang benar mengenai susunan tubuh virus
yaitu….
f. Virus mempunyai selubung dari protein dan materi genetik DNA/RNA
g. Kapsid virus tersusun dari lipoprotein dan materi genetik berupa kromosom
h. Virus mempunyai selubung dari lemak dan materi genetik berupa DNA/RNA
i. Virus adalah organisme nonseluler dan mempunyai kristal yang mengandung
plasmid
j. Kapsid virus tersusun dari karbohidrat polisakarida dan materi genetik berupa
plasmid
22. Perhatikan macam-macam virus di bawah ini!
1) Simplexvirus
2) Bakteriofag
3) Lyssavirus
4) Enterovirus
5) Ortohepadnavirus
Berdasarkan data di atas, yang termasuk dalam asam inti RNA yaitu ….
f. 1 dan 2
g. 3 dan 4
h. 1, 2, dan 3
i. 2, 3, dan 4
j. 3, 4, dan 5
23. Virus DNA berantai ganda bias bereplikasi melalui dua mekanisme. Replikasi
virus yang diakhiri dengan matinya sel inang disebut ….
f. Lisis
g. Proliferasi
h. Siklus litik
i. Siklus lisogenik
j. Infeksi sel inang
24. Medium yang bisa dipakai untuk menumbuhkan virus adalah ….
f. Embrio telur ayam yang hidup
g. Agar-agar diberi vitamin dan mineral
101

h. Air steril yang diberi mineral dan pupuk


i. Selai yang dibuat dari agar-agar, vitamin, dan mineral
j. Agar-agar yang diberi glukosa, karbohidrat, dan lemak
25. Daur hidup virus secara berurutan adalah ….
f. Absorbsi, sintesis, lisis
g. Lisis, penetrasi, absorbsi
h. Penetrasi, perakitan, lisis
i. Penetrsi, absorbsi, sintesis
j. Absorbsi, penetrasi, sintesis
26. Perbedaan antara litik dan lisogenik yaitu….
f. sel inang tidak hancur pada fase litik
g. Daya tahan sel inang rendah pada fase lisogenik
h. DNA menempet pada DNA sel inang pada fase litik
i. DNA virus melebur pada DNA sel inang pada fase lisogenik
j. DNA virus menempel pada DNA sel inang pada fase lisogenik
27. Perhatikan daftar ciri-ciri berikut ini:
6. Memiliki organisasi sel
7. Merupakan organisme autotrof
8. Mempunyai materi genetik
9. Bentuk tubuh batang, oval, dan huruf T
10. Mempunyai selubung yang disebut kapsid
Ciri-ciri virus ditunjukkan oleh nomor ….
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 1, 2, dan 5
d. 2, 3, dan 4
e. 3, 4, dan 5
28. Setelah DNA virus masuk ke sel bakteri, fungsi DNA bakteri akan diambil alih
oleh DNA virus. Tujuan tindakan ini adalah ....
f. Melipatgandakan bakteri
g. Untuk menghancurkan bakteri
h. Mensintesis protein dan membuat struktur tubuh virus yang baru
i. Agar DNA bakteri melakukan replikasi sebagai persiapan pembelahan sel
j. Untuk mengaktifkan inti sel bakteri sehingga dapat memproduksi enzim baru
102

29. Virus yang menginfeksi bakteri disebut ....


f. Profag
g. Mikrofa
h. Bakteriofag
i. Makrobakteri
j. Mikrobakteri
30. Flu burung merupakan jenis penyakit menular yang akibatkan oleh virus yang
menjangkit unggas. Penyebab penyakit tersebut masuk dalam golongan virus
influenza tipe ….
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
31. H5NI (Avian Influenza A) merupakan penyebab penyakit ….
f. Polio
g. AIDS
h. Rabies
i. Flu burung
j. Tumor pada hewan
32. Penyakit AIDS dapat ditularkan melalui ....
f. Bersin
g. Berjabat tangan
h. Gigitan nyamuk
i. Hubungan seksual
j. Saluran pernapasan
33. Virus HIV sangat berbahaya karena menyerang ….
f. Hati
g. Otot
h. Otak
i. Sel darah
j. Sistem pertahanan tubuh manusia
34. Virus yang menyebabkan pecahnya sel inang disebut ….
103

f. Virion
g. Profag
h. Bakteriofag
i. Virus heliks
j. Virus virulen
35. Di bawah ini yang termasuk Virus pemakan bakteri yaitu ….
f. TMV
g. H5NI
h. TYMV
i. Bakteriofag
j. Virus paramyxovirus
LAMPIRAN. A6
(Kunci Jawaban)

104
105

KUNCI JAWABAN

Nomor Soal Kunci Jawaban


1 D
2 D
3 D
4 C
5 D
6 D
7 C
8 A
9 C
10 D
11 A
12 E
13 E
14 D
15 B
16 A
17 E
18 C
19 A
20 C
21 E
22 E
23 C
24 C
25 A
26 D
27 D
28 D
29 B
30 D
LAMPIRAN. B1
(Hasil Analisis Data)

106
107

Analisis Deskriptif dan Inferensial

1. Analisis Deskriptif

Posttest Kelas Eksperimen

Statistics
post-test eksperimen

N Valid 35

Missing 0
Mean 83.71
Std. Error of Mean 1.516
Median 83.00
Mode 80
Std. Deviation 8.969
Variance 80.445
Range 34
Minimum 63
Maximum 97

post-test eksperimen

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 63 1 2.9 2.9 2.9


67 1 2.9 2.9 5.7

70 2 5.7 5.7 11.4

73 1 2.9 2.9 14.3

77 4 11.4 11.4 25.7

80 6 17.1 17.1 42.9

83 5 14.3 14.3 57.1

87 2 5.7 5.7 62.9

90 5 14.3 14.3 77.1

93 4 11.4 11.4 88.6

97 4 11.4 11.4 100.0

Total 35 100.0 100.0


108

Posttest Kelas Kontrol

Statistics
post-test kontrol

N Valid 35

Missing 0
Mean 69.69
Std. Error of Mean .944
Median 70.00
Mode 73
Std. Deviation 5.582
Variance 31.163
Range 20
Minimum 57
Maximum 77

post-test control

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 57 1 2.9 2.9 2.9

60 1 2.9 2.9 5.7

63 7 20.0 20.0 25.7

67 4 11.4 11.4 37.1

70 7 20.0 20.0 57.1

73 8 22.9 22.9 80.0

77 7 20.0 20.0 100.0

Total 35 100.0 100.0


109

Histogram kelas eksperimen dan kontrol


110

2. Analisis Inferensial

1) Uji Normalitas

Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk

Kelas Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

hasil post-test
belajar eksperime .130 35 .145 .956 35 .168
biologi n (dl)

post-test
.165 33 .023 .917 33 .015
kontrol

2) Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances


hasil belajar biologi

Levene Statistic df1 df2 Sig.

7.220 1 66 .09

3) Uji Hipotesis

Independent Samples Test

Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means

Sig. 95% Confidence

(2- Interval of the

tailed Mean Std. Error Difference

F Sig. T df ) Difference Difference Lower Upper

hasil Equal
7.67
belajar variances .007 7.856 68 .000 14.029 1.786 10.465 17.592
9
biologi assumed

Equal
variances
7.856 56.905 .000 14.029 1.786 10.453 17.605
not
assumed
LAMPIRAN. B2
(Hasil Rekapitulasi Siswa)

111
REKAPITULASI NILAI HASIL BELAJAR POSTTEST SISWA
EKSPERIMEN II
No Nama Siswa Nomor Soal Jumlah Nilai
2222 1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 ALDIANSYAH 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 22 73

2 ANDI AINUN ZUHAERAH 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 23 77

3 ANDI AUZAR FARIDZY 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90

ANDI
4 DWI ANUGRAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 27 90

5 ANDI SADAPURA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90

6 ANITA APRILIA JAMIL 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83

7 DIMAYANTY ARIF 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90

8 FACRI AYYUB M 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 80

9 FERDIANSYAH 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83

10 FIRA RISANTI 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 87

11 HAZINATUL AMALIA 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 28 93

12 ISLAMAHTASYA. Z 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 77

13 M. FARID 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83

14 MUH. ALGAZALI YUNUS 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 19 63

15 MUH. ARSYAM SYARIF 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83

16 MUH. FACHRUL HIDAYAT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 97

17 MUH. FIKRI REZA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 23 77

18 MUH. TAQA ADITYA RIJAL 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 87

19 MUHAMMAD ARIF 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 93
MUFLIH

112
113

20 MUHAMMAD DAFFA 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 23 77
KHOBIR
21 MUHAMMAD NUR ALAM 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 20 67

22 MUHAMMAD RIFKY 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 29 97
ANANTA
23 NABILA MUTHI'AH THAHIR 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80

24 NAUFAL AHMAD FATHONI 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 24 80

25 NUR SAMSI 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 21 70

26 NURUL FATIMA 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80
27 RAHADATHUL AISYAH 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 97
28 RAHMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 24 80
29 SALSABILA NUR QALBI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 24 80

30 SULIS MUFTI KHAERIYAH 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90


31 SITI SURAHMADINA 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 97
PARAKSI
32 SRI WAHYUNI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 24 80

33 SYAFIQAH NUR FADIAH 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 93


34 UMAR USMAN 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 21 70
35 ZAHWA QHALYA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 93
JUMLA 874 2927
H
114

REKAPITULASI
SISWA KELAS KONTROL
NILAI HASIL BELAJAR POSTTEST SISWA EKSPERIMEN II

Nomor Soal

No Nama Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah Nilai

1 A. ZAKIYAH FARHANAH 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 20 67

2 ABDUL NAZHAR SYAMSUL 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 21 70

3 ADHYANINGSIH HASFIR 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 19 63

4 ADINDA FEBINIA 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 70

5 AGUSTINA 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 77

6 AHMAD HERMAWAN AL 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 21 70
AL HUSNAH
7 MUTMAINNAH 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22 73
ANIKA FADHELIA AL
8 FARAH 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 73
ARIL FEBRIANTO
9 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 70

10 ASRIANI DEWI 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 21 70

11 DANI 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 77

12 BAYU SETIAWAN 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 20 67

13 DIMAS ANDREY ADI 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 20 67

14 ILHAM FEBRIANTO 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 23 77

15 IRHAM 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 70
MUH. DAUD ZILJIAN
16 FARHAN 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 19 63

17 MUH. FEBRIO 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 18 60
MUH. HERDIANSYAH
18 JUFRI.S 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 73
115

MUH.KEMAL
19 QACTHALANI 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 19 63
MUHAMMAD FALID FADIL
20 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 19 63

21 MULIYANA ABBAS 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22 73

NABILA
22 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 20 67

23 NATALIA SALSABILA 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 19 63

24 NUR ALAMSYAH S 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 17 57

25 NUR KHAFIFAH RAZAK 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 73

26 NURHALIZA IBRAHIM 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 19 63

27 NURUL AFTIRA NASIR 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 77

28 NURUL AZIZAH AKBAR 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 73

29 NURUL FADILLAH 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 73
RAJU GUMELAR DWI
30 PUTRA 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23 77

31 RIZKY MUTIARA DELIMA 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 73

32 SHILPA ANGGRHAENI 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 70
SOFYAN TAURID ODE
33 MADI 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 77

34 SYIFA AFRILIA F 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 77

35 TRIANA PRATIWI MULYAS 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 19 63


JUMLAH 732 2439
LAMPIRAN. C1
(Daftar Hadir Siswa)

116
117

ABSEN SISWA

X MIA 3

PERTEMUAN KE-
NO NAMA SISWA
I II III IV V
1 ALDIANSYAH √ √ √
2 ANDI AINUN ZUHAERAH ISWIR √ √ √
3 ANDI AUZAR FARIDZY √ √ √
4 ANDI DWI ANUGRAH CAHYANI √ √ √
5 ANDI SADAPURA √ √ √
6 ANITA APRILIA JAMIL √ √ √
7 DIMAYANTYI ARIF √ √ √
8 FACRI AYYUB M √ √ √
9 FERDIANSYAH √ √ √
10 FIRA RISANTI √ √ √
11 HAZINATUL AMALIA KHAERA √ √ √
12 ISLAMAHTASYA. Z √ √ √
13 M. FARID √ √ √
14 MUH. ALGAZALI YUNUS √ √ √
15 MUH. ARSYAM SYARIF P √ √ √ P
16 MUH. FACHRUL HIDAYAT R √ √ √ O
E S
17 MUH. FIKRI REZA √ √ √
T T
18 MUH. TAQA ADITYA RIJAL √ √ √
E T
19 MUHAMMAD ARIF MUFLIH
S √ √ √ E
20 MUHAMMAD DAFFA KHOBIR T √ √ √ S
21 MUHAMMAD NUR ALAM √ √ √ T
22 MUHAMMAD RIFKY ANANTA √ √ √
23 NABILA MUTHI’AH THAHIR √ √ √
24 NAUFAL AHMAD FATHONI √ √ √
25 NUR SAMSI √ √ √
26 NURUL FATIMA √ √ √
27 RAHADATHUL AISYAH √ √ √
28 RAHMA √ √ √
29 SALSABILA NUR QALBI √ √ √
30 SULIS MUFTI KHAERIYAH √ √ √
31 SITI SURAHMADINA PARAKASI √ √ √
32 SRI WAHYUNI √ √ √
33 SYAFIQAH NUR FADIAH √ √ √
34 UMAR USMAN √ √ √
35 ZAHWA QHALYA √ √ √
118

ABSEN SISWA

X MIA 5

PERTEMUAN KE-
NO NAMA SISWA
I II III IV V
1 A.ZAKIYAH FARHANAH √ √ √
2 ABDUL NAZHAR SYAMSUL √ √ √
3 ADHYANINGSIH HASFIR √ √ √
4 ADINDA FEBINIA √ √ √
5 AGUSTINA √ √ √
6 AHMAD HERMAWAN AL √ √ √
7 AL HUSNAH MUTMAINNAH √ √ √
8 ANIKA FADHELIA AL FARAH √ √ √
9 ARIL FEBRIANTO √ √ √
10 ASRIANI DEWI √ √ √
11 DANI √ √ √
12 BAYU SETIAWAN √ √ √
13 DIMAS ANDREY ADI √ √ √
14 ILHAM FEBRIANTO √ √ √
15 IRHAM √ √ √ P
P
16 MUH. DAUD ZILJIAN FARHAN √ √ √ O
R
17 MUH. FEBRIO √ √ √ S
E
T
18 MUH. HERDIANSYAH JUFRI.S T √ √ √
T
19 MUH. KEMAL QACTHALANI E √ √ √ E
20 MUHAMMAD FALID FADIL S √ √ √ S
21 MULIYANA ABBAS T √ √ √ T
22 NABILA √ √ √
23 NATALIA SALSABILA √ √ √
24 NUR ALAMSYAH S √ √ √
25 NUR KHAFIFAH RAZAK √ √ √
26 NURHALIZA IBRAHIM √ √ √
27 NURUL AFTIRA NASIR √ √ √
28 NURUL AZIZAH AKBAR √ √ √
29 NURUL FADILLAH √ √ √
30 RAJU GUMELAR DWI PUTRA √ √ √
31 RIZKY MUTIARA DELIMA √ √ √
32 SHILPA ANGGRHAENI √ √ √
33 SOFYAN TAURID ODE MADI √ √ √
34 SYIFA AFRILIA F √ √ √
35 TRIANA PRATIWI MULYAS √ √ √
LAMPIRAN. C2
(Daftar Nilai Tes Hasil Belajar Kognitif Siswa)

119
120

NILAI PRETEST DAN POSTEST KELAS X MIA 3 (EKSPERIMEN) SMA NEGERI 10 MAKASSAR

No Nama siswa Kkm HASIL TES SISWA


pret Ket pos Ket
tes stes
1 ALDIANSYAH 33 TT 73 TT
2 ANDI AINUN ZUHAERAH ISWIR 33 TT 77 T
3 ANDI AUZAR FARIDZY 53 TT 90 T
4 ANDI DWI ANUGRAH CAHYANI 40 TT 90 T
5 ANDI SADAPURA 30 TT 90 T
6 ANITA APRILIA JAMIL 33 TT 83 T
7 DIMAYANTYI ARIF 30 TT 90 T
8 FACRI AYYUB M 37 TT 83 T
9 FERDIANSYAH 40 TT 83 T
10 FIRA RISANTI 33 TT 87 T
11 HAZINATUL AMALIA KHAERA 50 TT 93 T
12 ISLAMAHTASYA. Z 43 TT 77 T
13 M. FARID 27 TT 83 T
14 MUH. ALGAZALI YUNUS 30 TT 63 TT
15 MUH. ARSYAM SYARIF 53 TT 83 T
16 MUH. FACHRUL HIDAYAT 75 47 TT 97 T
17 MUH. FIKRI REZA 43 TT 77 T
18 MUH. TAQA ADITYA RIJAL 23 TT 87 T
19 MUHAMMAD ARIF MUFLIH 30 TT 93 T
20 MUHAMMAD DAFFA KHOBIR 37 TT 77 T
21 MUHAMMAD NUR ALAM 40 TT 67 TT
22 MUHAMMAD RIFKY ANANTA 30 TT 97 T
23 NABILA MUTHI’AH THAHIR 30 TT 80 T
24 NAUFAL AHMAD FATHONI 47 TT 80 T
25 NUR SAMSI 37 TT 70 TT
26 NURUL FATIMA 23 TT 80 T
27 RAHADATHUL AISYAH 37 TT 97 T
28 RAHMA 27 TT 80 T
29 SALSABILA NUR QALBI 33 TT 80 T
30 SULIS MUFTI KHAERIYAH 37 TT 90 T
31 SITI SURAHMADINA PARAKASI 33 TT 97 T
32 SRI WAHYUNI 27 TT 80 T
33 SYAFIQAH NUR FADIAH 47 TT 93 T
34 UMAR USMAN 43 TT 70 TT
35 ZAHWA QHALYA RAMADHANTY 27 TT 93 T

Ket:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
121

NILAI PRETEST DAN POSTEST KELAS X MIA 5 (KONTROL) SMA NEGERI 10 MAKASSAR

No Nama siswa Kkm HASIL TES SISWA


pret Ket pos Ket
tes stes
1 A.ZAKIYAH FARHANAH 33 TT 67 TT
2 ABDUL NAZHAR SYAMSUL 50 TT 70 TT
3 ADHYANINGSIH HASFIR 30 TT 63 TT
4 ADINDA FEBINIA 33 TT 70 TT
5 AGUSTINA 50 TT 77 T
6 AHMAD HERMAWAN AL 30 TT 70 TT
7 AL HUSNAH MUTMAINNAH 37 TT 73 TT
8 ANIKA FADHELIA AL FARAH 40 TT 73 TT
9 ARIL FEBRIANTO 33 TT 70 TT
10 ASRIANI DEWI 37 TT 70 TT
11 DANI 30 TT 77 T
12 BAYU SETIAWAN 30 TT 67 TT
13 DIMAS ANDREY ADI 43 TT 67 TT
14 ILHAM FEBRIANTO 27 TT 77 T
15 IRHAM 75 23 TT 70 TT
16 MUH. DAUD ZILJIAN FARHAN 40 TT 63 TT
17 MUH. FEBRIO 30 TT 60 TT
18 MUH. HERDIANSYAH JUFRI.S 27 TT 73 TT
19 MUH. KEMAL QACTHALANI 23 TT 63 TT
20 MUHAMMAD FALID FADIL 37 TT 63 TT
21 MULIYANA ABBAS 50 TT 73 TT
22 NABILA 23 TT 67 TT
23 NATALIA SALSABILA 30 TT 63 TT
24 NUR ALAMSYAH S 40 TT 57 TT
25 NUR KHAFIFAH RAZAK 37 TT 73 TT
26 NURHALIZA IBRAHIM 23 TT 63 TT
27 NURUL AFTIRA NASIR 33 TT 77 T
28 NURUL AZIZAH AKBAR 27 TT 73 TT
29 NURUL FADILLAH 27 TT 73 TT
30 RAJU GUMELAR DWI PUTRA 40 TT 77 T
31 RIZKY MUTIARA DELIMA 37 TT 73 TT
32 SHILPA ANGGRHAENI 27 TT 70 TT
33 SOFYAN TAURID ODE MADI 33 TT 77 T
34 SYIFA AFRILIA F 23 TT 77 T
35 TRIANA PRATIWI MULYAS 23 TT 63 TT

Ket:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
LAMPIRAN. D1
(Lembar Observasi Aktivtas Guru)

122
123

DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Nama Sekolah : SMA Negeri 10 Makassar


Nama Guru :
Kelas/Semester :
Pokok Bahasan :
Hari/Tanggal :

Petunjuk Pengisian
Berilah tanda checklist () pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan!
Hasil
No. Aspek Yang Diamati Pengamatan
Ya Tidak
1. Guru mengucapkan salam √
2. Guru membimbing siswa berdo’a √
3. Guru melakukan absensi √
4. Guru melakukan apersepsi sesuai dengan materi ajar √
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan √
5.
dicapai
Guru menjelaskan materi pembelajaran dengan √
6.
sistematis
Guru meminta siswa mengerjakan LKS bersama teman √
7.
kelompok
8. Guru membimbing siswa secara menyeluruh √
9. Guru membimbing siswa dalam diskusi √
Guru memberi kesempatan setiap kelompok untuk √
10.
mempresentasikan hasil diskusi
Guru memberikan kesempatan pada setiap kelompok √
11.
yang ingin bertanya
Guru memberikan point pada kelompok yang berhasil √
12.
memberi jawaban yang benar
124

Guru memberikan penghargaan pada siswa yang √


13.
memperoleh point tertinggi
Guru membimbing siswa membuat kesimpulan dari √
14.
materi pelajaran
15. Guru memberikan evaluasi pembelajaran √
Guru menambahkan penjelasan mengenai materi yang √
16.
telah dipelajari
Guru menyampaikan materi yang akan diajarkan pada √
17.
pertemuan berikutnya
Guru memberikan nasehat (bekerja sama antar teman √
18.
menghargai pendapat teman dan bertanggung jawab)
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan √
19.
memberikan salam penutup
Jumlah Skor
(Sumber: Indriani)
Makassar, …………………2019
Observer

Indriani
LAMPIRAN. D2
(Lembar Observasi Aktivitas Siswa)

125
126

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

Nama Sekolah : SMA Negeri 10 Makassar

Hari / Tanggal :

Sub Konsep :

Materi :

Petunjuk Pengisian :

1. Duduk didalam kelas sehingga dapat mengamati kegiatan pembelajaran yang


berlangsung di dalam kelas tersebut tanpa mengganggu jalannya
pembelajaran.
2. Perhatikan aktifitas belajar siswa di dalam kelas saat pembelajaran
berlangsung.
3. Dengan melihat jumlah siswa yang aktif maka dilihat persentase keaktifan
siswa.
4. Skala penilaian ada di bawah lembar pengamatan ini.
PERTEMUAN
No AKTIVITAS SISWA YANG DIAMATI
1 2 3
1 Siswa yang menanggapi salam dari guru 30 35 35
2 Siswa yang melakukan do’a bersama 30 30 32
3 Siswa menanggapi absensi dari guru 35 32 30
4 Siswa yang memperhatikan dan menanggapi 30 34 27
apersepsi dari guru
5 Siswa yang memperhatikan guru dalam 35 35 35
menyampaikan tujuan pembelajaran
6 Siswa yang memperhatikan guru dalam 35 35 35
menjelaskan materi pembelajaran
7 Siswa mengerjakan LKS yang telah diberikan 35 25 35
guru bersama teman kelompoknya
8 Siswa melakukan presentasi dengan arahan 15 30 27
dan bimbingan guru
9 Siswa yang bertanya pada saat diskusi/pada 10 25 17
saat pembelajaran berlangsung
10 Siswa yang mengemukakan pendapatnya 3 16 25
127

pada saat berdiskusi antar kelompok


11 Siswa yang menanggapi pendapat teman 14 7 20
ketika berdiskusi dalam kelompok maupun
pada saat penyampaian hasil diskusi
12 Siswa yang berdiskusi sesuai dengan lembar 35 25 30
diskusi yang diberikan
13 Siswa yang mengemukakan pendapatnya pada 6 14 23
saat kelompok lain menyampaikan hasil
diskusinya
14 Siswa yang menyimpulkan hasil diskusi dan 7 7 7
pembelajaran hari ini
15 Siswa yang memperhatikan penyampaian 33 35 35
guru untuk pertemuan selanjutnya
16 Siswa yang berdo’a dan menjawab salam 32 35 35
Rata-rata 24,06 26,25 28,00
Persentase (%) 68,74 75,00 80,00
(Sumber: Indriani)
Skala penilaian ada dibawah lembar pengamatan ini.

Keterangan:
(0-20%) =Tidak aktif (61-80%) =Aktif
(21-40%) =Kurang aktif (81-100%) =Sangat aktif
(41-60%) =Cukup aktif

Makassar, …………………2019

Observer

Indriani
LAMPIRAN. E1
(Persuratan)

128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
LAMPIRAN. E3
(Dokumentasi)

171
172

SEKOLAH SMA NEGERI 10 MAKASSAR


173

STRUKTUR ORGANISASI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

PROFIL SEKOLAH SMA NEGERI 10 MAKASSAR


174

MEMBERIKAN PRETEST DI KELAS EKSPERIMEN (X MIA 3)


175

MEMBERIKAN PEMBELAJARAN DI KELAS EKSPERIMEN (X MIA 3)


176

MEMBERIKAN PRETEST DI KELAS KONTROL (X MIA 5)


177

MEMBERIKAN POSTTEST DI KELAS KONTROL (X MIA 5)


178

MEMBERIKAN POSTTEST DI KELAS EKSPERIMEN (X MIA 3)

RIWAYAT HIDUP
179

INDRIANI. Dilahirkan pada hari senin tanggal 04 Februari

1996 di Desa Sabaru kecamatan Liukang kalmas Kabupaten

Pangkajene dan Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan. Putri

kedua dari pasangan Sukarno dan ST. Halifah. Peneliti

memulai jenjang pendidikan di SDN 6 Sabaru pada tahun

2003 dan tamat pada tahun 2009. Pada tahun itu juga, peneliti melanjutkan

pendidikan ke SMP Negeri Terbuka Liukang Kalmas dan tamat pada tahun 2012.

Lalu melanjutkan pendidikan ke MA Negeri Pangkep menyelesaikan pendidikan

pada tahun 2015. Dengan izin Allah, pada tahun 2015 peneliti kemudian

melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan Alhamdulillah peneliti berhasil

diterima dan terdaftar sebagai mahasiswi melalui jalur one day service di

Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Program Studi Pendidikan Biologi, program Strata 1 (S1).

Anda mungkin juga menyukai