Anda di halaman 1dari 9

PENGKAJIAN  

KEPERAWATAN HENDERSON 
(BIO PSIKO SOSIO KULTURAL SPIRITUAL)
KEPERAWATAN PADA PASIEN HIV/AIDS

Dosen Pembimbing

Ns. Apriliani Yulianti W, M.Kep. Sp.Kep.Mat

Di Susun Oleh :

Alissa Putri Efendi

30902000023

S1 FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2020/2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN

HENDERSON (BIO PSIKO SOSIO KULTURAL SPIRITUAL)

A. PENGKAJIAN
1. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama
Saat ini : Tn. R mengatakan saat ini tidak memiliki keluhan apapun .
Dahulu : Tn. R mengatakan sering diare, tipes seminggu sekali, sariawan, herpes
dan penurunan berat badan
2) Upaya yang sudah dilakukan untuk mengatasinya
Saat ini : Tn. R mengatakan tidak ada upaya yang di lakukan saat ini
Dahulu : Tn. R mengatakan sering minum obat seperti obat diare dan demam
b. Satus Kesehatan Masa Lalu
1) Penyakit yang pernah dialami
Sebelum Tn. R terkena HIV pernah mengalami penyakit tipes dan pernah dirawat
setelah dinyatakan positif HIV serta mempunyai riwayat alergi udang
2) Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
Tn. R pernah meminum kopi namun semenjak dirinya mempunyai asam lambung
langsung tidak minum kopi. Tn. R mengatakan dirinya tidak pernah minum
alkohol
3) Riwayat keluarga
Tn. R mengatakan bahwa bapak dari Tn. R mempunyai riwayat hipertensi
4) Terapi yang pernah dilakukan
Sebelum sakit Tn. R tidak pernah melakukan terapi apapun namun setelah dirinya
positif HIV Tn. R melakukan terapi obat-obatan berupa obat ARV
B. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
1) Pola Bernapas
Sebelum sakit:
Tn. R mengatakan dulu pernah mengalami sesak nafas
Saat sakit:
Tn. R mengatakan sekarang tidak mengalami sesak nafas sama sekali dan dirinya merasa
lebih sehat karena di imbangi dengan ARV
2) Pola makan-minum
Sebelum sakit:
Klien mengatakan pola makan sebelum sakit makan 2x sehari, untuk pagi di jam 12 siang dan
untuk makan malam biasanya pukul 18.00
Saat sakit:
Tn. R mengatakan saat sakit jarang makan, untuk minum biasanya 2 liter tapi jarang
minum air putih. Klien mengatakan suka minum es teh, es jeruk dan minum air putih saat
minum obat saja.
3) Pola Eliminasi
Tn. R mengatakan dirinya sebelum sakit sering mengalami diare namun setelah sakit
dirinya tidak pernah mengalami diare lagi.
4) Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit :
Tn. R mengatakan sebelum dirinya sakit Tn. R sering merasa capek ditambah Tn. R saat
itu masih bekerja di pabrik
Saat sakit :
Tn. R mengatakan setelah terdiagnosis sakit HIV klien lebih banyak beristirahat dan juga
mengurangi aktivitasnya
5) Pola istirahat dan tidur
Tn. R mengatakan pola tidur sebelum sakit hanya dapat tidur 1-2 jam saja namun 1 tahun
kemudian obatnya diganti pola istirahat Tn. R normal kembali
6) Pola Berpakaian
Tn. R mengatakan bahwa untu pola berpakaiannya sebelum dan sesudah sakit tidak ada
perubahan
7) Pola rasa nyaman
Sebelum sakit :
Klien mengatakan sebelum sakit merasa tidak nyaman sama sekali mungkin seperti
gelisah dan ketakutan
Saat sakit :
Klien mengatakan saat ini klien merasakan nyaman sekali karena sudah menjalani
pengobatan dari dokter
8) Pola Aman
Sebelum sakit :
Tn. R mengatakan sebelum pengobatan/pertama kali tau tentang penyakitnya Tn. R lebih
sering menyendiri dan menutup diri jangan sampai ada yang tau. Tn. R merasa tidak
aman dan ketakutan.
Saat sakit :
Tn. R mengatakan setelah menjalani pengobatan banyak komunitas dan teman serta
orang yang mempunyai sakit yang sama sehingga Tn. R lebih aman dan merasa bahwa
bukan dirinya saja yang terdiagnosis HIV. Tn. R merasa lebih nyaman karena dapat
bertukar pikiran dengan komunitas
9) Pola Kebersihan Diri
Sebelum sakit :
Tn. R mengatakan jika dirinya kadang mandi sehari 1x sehari, 2-3x sehari jika sepulang
kerja
Saat sakit :
Tn. R mengatakan jika dirinya kadang mandi sehari 1x sehari, atau 2x saja dikarenakan
takut menulari keluarganya. Karena saat itu Tn. R belum paham mengenai penularan HIV
10) Pola Komunikasi
Sebelum sakit :
Tn. R mengatakan komunikasi dengan keluarga baik maupun teman-teman dan orang
sekitar
Saat sakit :
Tn. R mengatakan setelah sakit jarang berkomunikasi dengan orang-rang sekitar.
Komunikasi lebih sering dengan keluarga dan teman dekat saja
11) Pola Beribadah
Sebelum sakit :
Tn. R mengatakan sebelum sakit dirinya beribadah hanya 3 waktu saja. Diantara di waktu
dhuzur, ashar, maghrib
Saat sakit :
Tn. R mengatakan setalah sakit masih sama ibadahnya dengan sebelum sakit
12) Pola Produktifitas
Sebelum sakit :
Tn. R mengatakan sebelum sakit dirinya tidak mengenal waktu saat bekerja. Tn. R
bekerja di PT. Garment yang sistem kerjanya mulai dari jam 7 pagi sampai jam 10 malam
Saat sakit :
Tn. R mengatakan setelah sakit/terdiagnosis HIV klien tidak dapat bekerja selama 3
bulan karena kondisi nya semakin melemah
13) Pola Rekreasi
Sebelum sakit :
Tn. R mengatakan sebelum sakit suka berekreasi / liburan mungkin sampai pagi hingga
malam. Saat sakit :
Tn. R mengatakan setelah sakit jarang untuk keluar main karena sering merasa capek
14) Pola Kebutuhan Belajar
Sebelum sakit:
Tn. R mengatakan jika kebutuhan belajarnya sebelum sakit normal dan dirinya belum
mengetahui apa itu HIV dan bagaimana cara penularannya
Sesudah sakit:
Tn. R mengatakan dirinya saat ini sudah sangat paham apa itu HIV dan cara
penularannya
C. ANALISIS DATA

DATA MASALAH KEPERAWATAN ETIOLOGI


1. DS: Klien mengatakan dulu Resiko Infeksi Penyakit kronis ( AIDS )
sering sakit-sakitan seperti (SDKI Edisi 1) (SIKI Edisi 1)
diare, tipes seminggu sekali,
sariawan, herpes, hingga
penurunan berat badan
DO: Klien tampak pucat dan
sering sakit .

2. DS: Klien mengatakan setelah


Harga Diri Rendah Situasional Perilaku tidak konsisten dengan
sakit jarang berkomunikasi
(SDKI Edisi 1 ) nilai
dengan orang-orang sekitar. (SIKI Edisi 1)
DO: Klien tampak menolak
berinteraksi dengan orang lain.

3. DS: Klien mengatakan setelah


sakit/terdiagnosis HIV klien
tidak dapat bekerja selama 3 Keletihan Program perawatan/pengobatan
( SDKI Edisi 1) jangka panjang
bulan karena kondisi nya (SIKI Edisi 1)
semakin melemah
DO: Klien tampak tidak
mampu mempertahankan
aktivitas rutin.
D. RENCANA KEPERAWATAN

Hari NO RENCANA PERAWATAN TTD


/tgl
DX TUJUAN & INTERVENSI RASIONAL
KRITERIA HASIL

Senin, 1. Setelah dilakukan Pencegahan infeksi - Mencari informasi


21 asuhan keperawatan tentang faktor risiko
Januari selama 1 x 24 Observasi
2023 jam,Resiko infeksi -Mengidentifikasi
1. Monitor tanda dan gejala bagaimana faktor
dapat di atasi dengan infeksi lokal dan sistematik. risiko .
kriteria hasil: Kontrol Terapeutik
Risiko 2. Cuci tangan sebelum dan -Mengenali
1. Kemampuan mencari sesudah kontak dengan pasien perubahan status
informasi tentang dan lingkungan pasien kesehatan .
faktor risiko cukup Edukasi -Memantau
meningkat . perubahan status
2. Kemampuan 3. Jelaskan tanda dan gejala kesehatan .
mengidentifikasi infeksi
faktor risiko 4. Ajarkan etika batuk -Menghindari faktor-
meningkat. 5. Anjurkan meningkatkan asupan faktor resiko infeksi.
3. Kemampuan nutrisi
mengenali perubahan
status kesehatan
meningkat.
4. Pemantauan
perubahan status
kesehatan meningkat
5. Kemampuan
menghindari faktor
risiko meningkat .

Setelah dilakukan 1. Merasakan


2. asuhan keperawatan Manajemen Perilaku memiliki
selama 1 x 24 kelebihan atau
jam,Resiko infeksi Observasi kemampuan
dapat di atasi dengan positif .
1. Identifikasi harapan untuk
kriteria hasil:Harga 2. Menerima
mengendalikan perilaku.
Diri penilaian positif
Terapeutik terhadap diri
1.perasaan memiliki sendiri .
kelebihan atau 2. Diskusikan tanggung jawab 3. Minat mencoba
kemampuan positif terhadap perilaku hal baru .
meningkat 3. Tingkatkan aktivitas fisik 4. Menurunnya
sesuai kemampuan perasaan malu
2. penerimaan penilaian 4. Bicara dengan nada rendah dan 5. Menurunnya
positif terhadap diri tenang perasaan tidak
sendiri meningkat
5. Cegah perilaku pasif dan mampu
3. Minat mencoba hal agresif melakukan
baru cukup meningkat 6. Beri penguatan positif terhadap apapun.
keberhasilan mengendalikan
4. perasaan malu perilaku .
menurun
Edukasi
5. perasaan tidak
mampu melakukan 7. Informasikan keluarga bahwa
apapun menurun keluarga sebagai dasar
pembentukan kognitif

Setelah dilakukan 1. Memudahkan


asuhan keperawatan Manajemen Energi dalam
3. selama 1 x 24 melakukan
jam,Resiko infeksi Observasi
aktvitas sehari-
dapat di atasi dengan hari
1. identifikasi gangguan fungsi
kriteria hasil: Toleransi 2. Menurunkan
tubuh yang mengakibatkan
aktivitas keluhan lelah
kelelahan
2. monitor pola dan jam tidur 3. Menurunnya
1. Kemudahan dalam
perasaan lemah
melakukan aktivitas Terapeutik 4. Kecepatan
sehari-hari
berjalan
2. Keluhan lelah 3. sediakan lingkungan nyaman
5. Meningkatnya
menurun dan rendah stimulus
kekuatan tubuh
3. Perasaan lemah 4. Berikan aktivitas distraksi
bagian bawah
menurun yang menenangkan
4. Kecepatan berjalan
meningkat
5. Kekuatan tubuh
bagian bawah
meningkat Edukasi

5. Anjurkan melakukan
aktivitas secara bertahap

Anda mungkin juga menyukai