(Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Patologi Manusia)
Disusun Oleh :
TINGKAT 1A
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
PRODI D-III GIZI (KAMPUS CIREBON)
Jalan Ks. Tubun No.58 Kejaksan, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas berkat dan rahmat yang dilimpahkan
oleh Allah Yang Maha Esa sehingga kami diberi kesehatan dan kesempatan untuk
menyelesaikan makalah yang berjudul “Penyakit Jantung dan Pembuluh darah
Kaitan nya dengan Masalah Gizi” ini dapat diselesaikan tepat waktu dan tanpa
halangan apapun. Kami sadar bahwa makalah ini tentunya masih jauh dari kata
sempurna dan banyak terdapat kekurangan. Namun, mengesampingkan hal
tersebut kami berharap dengan menyusun makalah ini dapat memberikan manfaat
dan menambah pengetahuan bagi semua. Terselesaikan nya penyusunan makalah
ini tidak terlepas dari banyak bantuan dan dukungan dari berbagai macam pihak
baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu per
satu. Kami ucapkan terima kasih dan dengan kerendahan hati mengharapkan kritik
serta masukan untuk kesempurnaa makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB 1................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................6
2.1. Pengertian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah..........................................6
2.2. Etiologi Penyakit Jantung.....................................................................................7
2.3. Patogenesa Penyakit Jantung...............................................................................9
2.4. Gejala dan Tanda Penyakit Jantung..................................................................11
2.5. Metode Pemeriksaan Penyakit Jantung............................................................13
2.6. Penataklasanaan Penyakit Jantung...................................................................15
2.7. Hubungan Antara Faktor Perilaku dan Lingkungan dengan Penyakit
Jantung.......................................................................................................................17
2.8. Interaksi Obat......................................................................................................18
2.9. Diet Penyakit Jantung.........................................................................................20
BAB III...........................................................................................................................22
3.1. Kesimpulan..........................................................................................................22
3.2. Saran....................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................23
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
Penyakit Jantung Rematik adalah kerusakan pada otot jantung dan katup
jantung dari demam rematik, yang disebabkan oleh bakteri streptokokus.
Penyakit Jantung Bawaan adalah kelainan struktur jantung yang dialami
sejak bayi dilahirkan.
Gagal jantung adalah kondisi saat otot jantung menjadi sangat lemah
sehingga tidak bisa memompa cukup darah ke seluruh tubuh pada tekanan
yang tepat.
1.2.8. Jelaskan hubungan antara faktor perilaku dan lingkungan dengan penyakit
jantung !
1.2.9. Jelaskan interaksi obat apa saja yang bisa digunakan dalam mengobati
penyakit jantung !
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
2.2. Etiologi Penyakit Jantung.
Menurut Aritonang (2012), faktor- faktor yang menimbulkan penyakit jantung ada
dua faktor yaitu faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi seperti riwayat
keluarga, umur, dan jenis kelamin. Sedangkan faktor resiko yang dapat
dimodifikasi adalah hipertensi, merokok, diabetes militus, dyslipidemia, obesitas,
kurang aktifitas fisik, pola makan, konsumsi alkohol dan stress.
a. Faktor-faktor yang tidak dapat dimodifikasi yaitu :
1) Riwayat keluarga
Adanya riwayat keluarga terkena penyakit jantung meningkatkan resiko
dua kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak memiliki riwayat
keluarga resiko jantung.
2) Umur
Resiko penyakit jantung meningkat pada usia 55 tahun untuk laki-laki, dan
65 tahun untuk perempuan.
3) Jenis kelamin
Laki-laki memiliki resiko lebih tinggi dibandingkan perempuan.
7
9) Stres
Merupakan reaksi tubuh berupa serangkaian respon yang bertujuan untuk
mengurangi dampak. Resiko stress bertambah apabila ada kelainan fisik
atau faktor organik lain misalnya usia lanjut.
8
2.3. Patogenesa Penyakit Jantung.
Proses terjadinya aterosklerosis terjadi dalam lima fase yang meliputi enam tipe
lesi yaitu:
1. Fase 1 terjadi pada orang berusia < 30 tahun dan secara klinis ditandai dengan
lesi tipe I sampai III yang tidak terdeteksi secara klinis. Fase ini mempertebal
dinding pembuluh darah atau mempersempit lumen arteri.
Lesi tipe I merupakan adaptasi mikroskopik pada otot polos dan terjadi terutama
didekat percabangan arteri. Lesi I berkembang dan matur menjadi lesi tipe II. Lei
tipe III dikenal dengan lesi intermediet, terjadi selama usia 20-an. Lesi ini
mengelilingi otot polos, lesi ini juga disebut sebagai lesi pra-ateroma karena
menjembatani lesi awal dan lesi lanjut.
3. Fase 3 ditandai dengan gangguan akut lesi tipe IV dan V yang menyebabkan
9
4. Fase 4, jika trombus mengurangi atau menyumbat aliran darah dalam arteri,
maka sindrom koroner akut seperti angina tidak stabil, infark miokardium atau
kematian jantung mendadak sering terjadi. lesi tipe VI ditandai dengan inti yang
mengandung lipid ekstraselular, faktor jaringan, kolagen, trombosit, trombin, dan
fibrin. Lesi ini dapat menyebabkan gangguan permukaan plak, hematoma, atau
perdarahan dalam plak, serta trombosis.
5. Fase 5, mengikuti fase 3 atau 4 dan terjadi saat trombus pada plak yang
mengalami gangguan mulai mengalami klasifikasi (lesi tipe Vb) atau yang
mengalami fibrosis (lesi tipe Vc), hingga membentuk lesi stenotik kronis. Seiring
dengan perkembangan lesi fase 5, lesi ini akan menyebabkan oklusi yang lebih
besar pada lumen arteri dan sering menyebabkan oklusi total. Lesi fase 5 berkaitan
dengan angina tidak stabil kronis dan sering disertai perkembangan sirkulas
kolateral (Black & Hawks, 2014).
10
2.4. Gejala dan Tanda Penyakit Jantung.
1. Nyeri dada
Kondisi saat dada terasa tidak nyaman karena terasa nyeri, sakit, sesak bahkan
seperti ada tekanan di dada, jadi gejala paling umum bahaya penyakit jantung.
Kondisi ini bisa menjadi tanda kalau arteri tersumbat dan Anda bisa terkena
serangan jantung. Namun ada juga serangan jantung yang tidak diikuti gejala
nyeri dada dan biasanya terjadi pada perempuan.
Gejala seperti di atas biasanya sering dialami perempuan yang menderita serangan
jantung. Meski kondisi seperti itu bisa juga sebagai gejala penyakit lain. Anda
perlu memeriksakannya ke dokter.
Rasa nyeri tidak hanya dirasakan di dada namun juga mulai menjalar ke sisi kiri
tubuh terutama bagian lengan.
Sebenarnya banyak penyebab Anda bisa merasakan pusing dan pening. Namun
saat kondisi ini dibarengi dengan sesak napas dan nyeri di dada bisa jadi itu tanda
serangan jantung.
Jika Anda mengalami rasa sakit atau tekanan di bagian tengah dada yang
menyebar ke area lehertenggorokan dan rahang, ini bisa jadi tanda serangan
jantung.
6. Mudah lelah
Anda mudah merasakan lelah bahkan saat melakukan kegiatan yang biasa. Rasa
lelah itu terus terjadi sampai membuat lemah dan tidak dapat dijelaskan
penyebabnya dan berlangsung selama berhari-hari. Ini bisa jadi gejala serangan
jantung pada perempuan.
11
7. Mendengkur
8. Berkeringat
Berkeringat dingin tanpa alasan jelas bisa menjadi tanda serangan jantung dan
disertai dengan gejala lainnya.
9. Batuk berkepanjangan
Batuk berkepanjangan yang disertai dengan lendir berwarna putih atau merah
muda ini bisa menjadi ciri gagal jantung. Ini karena jantung yang tidak berfungsi
dengan baik menyebabkan darah bocor ke paru-paru.
Kedua pPergelangan kaki bengkak tanpa adanya riwayat trauma atau nyeri sangat
besar bisa menjadi tanda gagal jantung.
Detak jantung tidak teratur ini bisa menandakan gejala aritmiafibrilasi atrium,
jenis gangguan irama jantung saat detak jantung lebih cepat ataupun lebih lambat.
Kondisi ini harus ditangani dokter saat jantung berdetak sangat cepat dan
melompat-lompat tidak menentu
12
2.5. Metode Pemeriksaan Penyakit Jantung.
2.Kateterisasi jantung
Kateterisasi jantung merupakan pemeriksaan yang dilakukan dengan memasukkan
selang kecil (kateter) melalui pembuluh darah di paha atau lengan. Dokter akan
mengarahkan kateter tersebut hingga ke jantung dengan bantuan foto Rontgen
yang berguna untuk mengetahui adanya sumbatan atau penyempitan di arteri.
3.Elektrokardiografi (EKG)
EKG merupakan pemeriksaan yang bertujuan untuk merekam sinyal kelistrikan
pada organ jantung guna mendeteksi adanya kelainan pada irama dan struktur
jantung. Prosedur ini dilakukan dalam keadaan pasien beristirahat dengan
menempelkan 12-15 elektroda ke tubuhnya, yang masing-masing terhubung
dengan elektroda untuk merekam sinyal listrik jantung.
13
5.MRI Jantung
Prosedur ini akan dilakukan dengan memasukkan pasien ke dalam mesin MRI.
Selama pemeriksaan berlangsung, medan magnet dalam mesin MRI akan
menampilkan citra bagian dalam tubuh pasien, yang akan dianalisis oleh dokter
guna mendiagnosis jenis penyakit jantung yang dialami.
6.Uji Tekanan
Uji tekanan merupakan prosedur yang dilakukan guna memeriksa kondisi jantung
saat detak jantung pasien meningkat. Untuk meningkatkan detak jantung pasien,
pasien akan diminta untuk berlari di treadmill atau mengayuh sepeda statis.
8.Holter Monitoring
Pemeriksaan ini akan dilakukan dengan memakai suatu perangkat di dada yang
disebut monitor Holter. Alat ini akan merekam aktivitas listrik jantung selama 1-3
hari.
14
2.6. Penataklasanaan Penyakit Jantung.
a. Penatalaksanaan Umum
1. Penjelasan mengenai penyakitya, pasien biasanya tertekan, khawatir
terutama untuk melakukan aktivitas.
2. Pasien harus menyesuaikan aktivitas fisik dan psikis dengan keadaan
sekarang.
3. Pengendalian factor risiko
4. Pencegahan sekunder
Karena umumnya sudah terjadi arteriosklerosis di pembuluh darah lain,
yang akan berlangsung terus, obat pencegahan diberikan untuk
menghambat proses yang ada. Yang sering dipakai adalah aspirin dengan
dosis 375 mg, 160 mg, 80 mg.
5. Penunjang yang dimaksud adalah untuk mengatasi isekimia akut, agar tak
terjadi isekimia yang lebih berat sampai infark miokardium. Misalya O2.
15
6) Penghambat beta – bekerja dengan menekan efek adrenalin yang
meningkatkan detak jantung, sehingga jantung tidak bekerja terlalu
keras. Contohnya metoprolol dan bisoprolol.
7) Penurun kolesterol – berfungsi meningkatkan kadar kolesterol baik
(HDL) dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Contohnya
atorvastatin.
8) Obat digitalis – bekerja dengan meningkatkan kadar kalsium pada sel
jantung, sehingga meningkatkan pompa jantung. Contohnya, digoxin.
9) Nitrat - berfungsi melebarkan pembuluh darah. Contohnya,
nitrogliserin dan isosorbide dinitrate.
16
2.7. Hubungan Antara Faktor Perilaku dan Lingkungan dengan Penyakit
Jantung.
Hubungan antara faktor-faktor perilaku dan lingkungan dengan penyakit jantung
• Faktor Perilaku
•Faktor Lingkungan
17
2.8. Interaksi Obat.
1. Nama Obat : Warfarin
18
4. Nama Obat : Clopidogrel
19
2.9. Diet Penyakit Jantung.
• Tujuan diet:
•Syarat diet:
20
5. Hindari penggunaan suplemen Kalium , Kalsium dan Magnesium jika
tidak dibutuhkan,
6. Garam Rendah 3-5 gr / hari ,jika disertai Hipertensi,
7. Makanan mudah dicerna dan tidak menimbulkan gas dan,
8. Serat cukup untuk menghindari Konstipasi
21
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan.
3.2. Saran.
22
DAFTAR PUSTAKA
23