Anda di halaman 1dari 15

PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI RAWAT INAP

KABUPATEN MUSI RAWAS


RSUD MUARA BELITI

RSUD MUARA BELITI


KABUPATEN MUSI RAWAS
PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan masyarakat Indonesia di era global saat ini


menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan di berbagai bidang,
termasuk bidang kesehatan. Peningkatan kualitas dan kuantitas
masyarakat Indonesia menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan
akan pelayanan kesehatan yang berkualitas baik dari segi kualitas
maupun kuantitas, yang terjadi di berbagai lini pelayanan kesehatan,
mulai dari lini pertama seperti puskesmas dan dokter praktek, maupun
lini lanjutan seperti Rumah Sakit. Untuk memenuhi kebutuhan ini, di
berbagai daerah di Indonesia mulai bermunculan rumah sakit baru.
Rumah Sakit yang telah lebih dulu berdiri pun semakin berbenah diri,
baik dari segi kualitas pelayanan, maupun dari segi kuantitss pelayanan.
Untuk itu, dibutuhkan suatu standar baku kualitas dan kuantitas
pelayanan kesehatan ini agar masyarakat Indonesia secara merata
dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu. Pemerintah
Republik Indonesia sendiri telah mengeluarkan Undang-Undang no. 44
tahun 2009 mengenai Rumah Sakit yang dengan tegas menyatakan
semua rumah sakit di Indonesia wajib terakreditasi untuk menjaga mutu
pelayanan.
Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti adalah sebuah
fasilitas layanan kesehatan dengan pelayanan unggulan pada
kesehatan ibu dan anak yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit
Umum Daerah Muara Beliti, satu badan hokum profit yang didirikan
di depan notaris

Untuk memenuhi pelayanan kesehatannya, rumah sakit ini


memiliki beberapa instalasi, diantaranya Instalasi Rawat Unap. Instalasi
yang berhubungan langsung dengan pasien ini memerlukan kendali
mutu pelayanan yang baik agar kualitas pelayanan kesehatan dapat
terus terjaga. Untuk menjaga mutu pelayanan ini, dibuat buku Pedoman
Pelayanan Rawat Inap.

B. TUJUAN PEDOMAN
B.1. Tujuan Umum
Pedoman Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit Umum
Daerah Muara Beliti disusun dengan tujuan agar dapat
meningkatkan mutu pelayanan rawat inap.

B.2. Tujuan Khusus


a. Sebagai pedoman manajerial dan operasional dalam
pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Muara
Beliti .
b. Sebagai indicator mutu penerapan standar pelayanan rumah
sakit (SPPS) dalam pelayanan rawat inap.
c. Sebagai salah satu alat ukur kinerja rumah sakit dalam
pelayanan rawat inap melalui indicator Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit (SPM-RS).

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Ruang lingkup pelayanan rawat inap antara lain:
1. Pelayanan rawat inap kebidanan
2. Pelayanan rawat inap neonates
3. Pelayanan rawat inap ICU
4. Pelayanan rawat inap kelas I dewasa
5. Pelayanan rawat inap kelas II dewasa
6. Pelayanan rawat inap kelas III dewasa
7. Pelayanan rawat inap kelas 1 anak
8. Pelayanan rawat inap kelas II anak
9. Pelayanan rawat inap kelas III anak
10. Pelayanan rawat inap kelas I bedah
11. Pelayanan rawat inap kelas II bedah
12. Pelayanan rawat inap kelas III bedah

D. BATASAN OPERASIONAL
1. Rawat Inap
Proses perawatan pasien oleh tenaga kesehatan professional
akibat penyakit tertentu, dimana pasien diinapkan di suatu ruangan
di Rumah Sakit.

2. Instalasi Rawat Inap


Unit pelayanan non structural yang menyediakan fasilitas dan
menyelenggarakan kegiatan pelayanan rawat inap.
3. DPJP
Dokter penanggung jawab pelayanan, dokter spesialis yang
bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesehatan
kepada pasien sesuai dengan penyakitnya.
4. DPJP Utama
Dokter penanggung jawab pelayanan utama, dokter spesialis yang
menjadi penanggung jawab utama untuk memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasien sesuai dengan penyakitnya, bila pasien
dirawat bersama oleh lebih dari satu dokter spesialis.
5. Rawat Bersama
Kondisi dimana pasien dirawat oleh lebih dari satu dokter spesialis
sesuai dengan penyakitnya.

E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Peraturan Menteri Kesehatan republic Indonesia No.
741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik No.
228/Menkes/SK/III/2002 tentang Pedoman Penyusunan Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit yang Wajib Dilaksanakan Daerah.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.07.06/III/2004/09 tentang
Pemberian Izi
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


1. Kepala Instalasi Rawat Inap
minimal S1 Kedokteran Umum
2. Kepala Ruangan
Pendidikan minimal D3 Keperawatan
3. Perawat Pelaksana
Pendidikan minimal D3 Keperawatan
4. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan
Pendidikan minimal Dokter Spesialis (Sp 1)

B. JADWAL KEGIATAN PELAYANAN


1. Jadwal Dokter Penanggung Jawab Pasien
Dokter penanggung jawab pasien adalah dokter spesialis yang
memiliki tugas dan wewenang sebagai penanggung jawab untuk
perawatan pasien rawat inap. Dokter penanggung jawab pasien
bertugas melakukan pemeriksaan pasien, menegakkan diagnosis
klinis, memberikan terapi ataupun pemeriksaan penunjang yang
diperlukan, memantau perkembangan pasien dan menjawab
konsultasi pasien. Penjadwalan DPJP di masing-masing ruang
rawat inap diatur dengan jadwal khusus mingguan atau bulanan,
dengan pembagian hari kerja yang merata untuk masing-masing
dokter.
2. Jadwal Dokter Bangsal
Dokter Jaga Bangsal adalah dokter umum yang diberikan tugas
dan wewenang untuk melaksanakan pelayanan medis di rawat
inap bila dokter penanggung jawab pasien tidak berada di tempat.
Dokter jaga bangsal bertugas 24 jam dengan pembagian 3 shift
kerja perhari. Jadwal kerja dokter jaga bangsal diatur dengan
jadwal bulanan dan jumlah jam kerja yang sama untuk semua
dokter.

3. Jadwal Dinas Perawat


Perawat pelaksana bertugas melaksanakan perawatan medis di
rawat inap selama 24 jam dengan pembagian 3 shift kerja. Jadwal
kerja perawat diatur dengan jadwal bulanan dengan jumlah jam
kerja yang sama untuk semua perawat.
BAB III

STANDAR FASILITAS

Rumah sakit type B minimal mampu memberikan pelayanan rawat


inap terhadap kasus-kasus 4 spesialis dasar, 3 bidang penunjang medis,
8 spesialis lain dan subspesialis.

No Nama Fungsi Luas Kebutuhan


Ruangan Fasilitas
1. Ruang Ruang untuk pasien Minimal Tempat tidur
perawatan yang membutuhkan 7,2 m2 pasien, lemari,
asuhan dan pelayanan nurse call, meja,
keperawatan yang kursi, tirai
berkesinambungan pemisah.
selama 24 jam.
2. Nurse Ruang untuk 3-5 m Meja, kursi,
station melakukan lemari arsip,
perencanaan lemari obat,
pengorganisasian telepon,intercom,
asuhan dan pelayanan alat monitoring
keperawatan, untuk
dokumentasi sampai pemantauan
dengan evaluasi fungsi vital
pasien. pasien.
3. Ruang Ruang untuk Sesuai Meja, kursi,
Konsultasi melakukan konsultasi kebutuha lemari arsip,
oleh profesi kesehatan n telepon, intercom,
kepada pasien dan peralatan kantor.
keluarga.
4. Ruang Ruang untuk 12-20 m Lemari alat
Tindakan melaksanakan periksa dan obat,
tindakan pasien, baik tempat tidur
invasive maupun non periksa, tangga
invasif roostool,
wastafel, lampu
periksa, tiang
infuse, dan
kelengkapan
lainnya.
5. Ruang Ruang untuk Sesuai Meja, kursi,
Administrasi menyelenggarakan kebutuha lemari arsip,
kegiatan administrasi n telepon, intercom,
rawat inap. peralatan kantor.
6. Ruang Ruang kerja dan Sesuai Tempat tidur,
Dokter Jaga kamar dokter jaga. kebutuha sofa, lemari,
n meja, kursi.
7. Ruang Ruang tempat Sesuai Meja, kursi,
Diskusi menyelenggarakan kebutuha perangkat audio
kegiatan n visual.
pendidikan/diskusi.
8. Ruang Ruang istirahat Sesuai Tempat tidur,
perawat perawat, kebutuha sofa, lemari,
n meja, kursi
9. Ruang Ruang tempat kepala Sesuai Meja, kursi,
Kepala instalasi rawat inap kebutuha lemari arsip,
Instalasi membuat program n telepon, intercom,
Rawat Inap kerja dan melakukan peralatan kantor
pembinaan
10. Ruang Ruang tempat ganti Sesuai Loker, toilet
Loker pakaian petugas kebutuha
n
11. Ruang Linen Tempat penyimpanan Min. 4 m Lemari
Bersih linen bersih
12. Ruang Linen Ruang untuk Min. 4 m Bak
Kotor menyimpan linen kotor penampungan
sebelum dibawa ke linen kotor
laundry
13. Spoelhoek Bak, kloset yang Min. 4 m Kloset leher
dilengkapi dengan angsa, kran air
leher angsa untuk bersih
membuang kotoran
pasien, terutama
berupa cairan
14. KM/ wc KM / WC Min. 4 m Kloset, wastafel,
pasien bak air
15. Pantry Ruang menyiapkan Sesuai Kursi, meja
makanan dan kebutuha makan, sink,
minuman bagi petugas n perlengkapan
dapur
16. Gudang Gudang tempat Sesuasi Lemari
bersih penyimpanan alat kebutuha
medis dan bahan n
habis pakai
17. Janitor Ruang menyimpan Min. 4 m Lemari
alat kebersihan
18. Ruang Ruang perawatan Min. 12 m Tempat tidur
Perawatan untuk pasien yang pasien, lemari,
Isolasi berpotensi menular, nurse call
mengeluarkan bau,
memerlukan
perawatan khusus
atau gaduh gelisah

BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

Tata laksana pelayanan yang diberikan mengacu pada Standar


Prosedur Operasional dan Standar Asuhan yang berlaku di Rumah Sakit
Umum Daerah Muara Beliti Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti .

A. Tata Laksana Pasien Masuk


a. Tata Laksana Pasien Masuk Melalui IGD
1. Petugas IGD melaporkan pasien dengan indikasi rawat inap ke
petugas admisi, petugas admisi menghubungi perawat ruangan,
aka nada pasien baru.
2. Perawat ruangan melakukan koordinasi dengan perawat IGD
dan petugas admisi.
3. Perawat ruangan menyiapkan bed yang dimaksud/ bed siap
pakai.
4. Perawat ruangan menerima pasien yang diantar oleh petugas
IGD.
5. Perawat memindahkan pasien dari brankar/ rest tool ke tempat
tidur yang sudah disiapkan.
6. Evaluasi semua terapi yang sudah diberikan atur tetesan infuse,
oksigen dan lain-lain.
7. Serah terima pasien dan kelengkapan status beserta askep,
kartu obat, surat pernyataan yang sudah ditanda tangani (bila
ada) dan hasil pemeriksaan penunjang.
8. Perawat memperkenalkan diri.
9. Lakukan pengkajian keperawatan dan implementasi
keperawatan mandiri sesuai masalah keperawatan utama.
10. Perawat menjelaskan tata tertib dan mengorietasikan
lingkungan ruangan (bel emergency, letak kamar mandi,
panduan kebersihan tangan dan jalur evakuasi) pada pasien
dan keluarga.
11. Perawat melaksanakan asuhan keperawatan dan program
terapi medis.

b. Tata Laksana Pasien Masuk Melalui Rawat Jalan


1. Petugas admisi menghubungi petugas ruangan, akan ada
pasien baru.
2. Petugas ruangan menyiapkan bed yang dimaksud/ bed siap
pakai.
3. Pasien dan keluarga dating ke ruangan perawatan dengan
membawa surat perintah masuk Rumah Sakit/ surat perawatan,
status dan kelengkapana administrasi.
4. Perawat ruangan menerima dan menempatkan pasien sesuai
dengan nomor tempat tidurnya.
5. Perawat memperkenalkan diri.
6. Lakukan pengkajian keperawatan dan implementasi
keperawatan mandiri sesuai masalah keperawatan utama.
7. Perawat menjelaskan tata tertib dan mengorietasikan
lingkungan ruangan (bel emergency, letak kamar mandi,
panduan kebersihan tangan dan jalur evakuasi) pada pasien
dan keluarga.
8. Lapor dokter jaga.
9. Perawat melaksanakan asuhan keperawatan dan program
terapi medis.
B. Tata Laksana Pasien Keluar
a. Tata laksana pasien umum yang pulang atas instruksi dokter
1. Dokter visited an menyatakan pasien pulang.
2. Dokter membuat:
 Surat control
 Resep obat
 Resume pasien pulang
3. Pasien umum akan mendapatkan:
 Rincian biaya obat
 Rincian tindakan di ruangan
 Rincian pemeriksaan penunjang
4. Keluarga pasien melakukan pembayaran di kasir.
5. Keluarga pasien memberikan bukti pembayaran kepada
perawat.
6. Perawat memberikan edukasi pasien pulang, resep obat serta
surat control.
7. Perawat mengantar pasien pulang.
b. Tata laksana pasien BPJS yang pulang atas instruksi dokter
1. Dokter visited an menyatakan pasien pulang.
2. Dokter membuat:
 Surat control
 Resep obat
 Resume pasien pulang
3. Perawat mengecek kelengkapan administrasi pasien.
4. Perawat memberikan edukasi pasien pulang, resep obat serta
surat control.
5. Perawat mengantar pasien pulang.

c. Tata laksana pasien meninggal


1. Dokter menyatakan pasien meninggal dunia.
2. Dokter membuat:
 Surat Keterangan Kematian
 Resume Pasien/ kelengkapan status
3. Perawat melakukan pemulasaran jenazah.
4. Perawat menghubungi sopir mobil jenazah.
5. Perawat memeriksa kelengkapan administrasi pasien.
6. Bila persyaratan administrasi sudah lengkap, jenazah dapat
diantar pulang.
7. Bila persyaratan administrasi belum lengkap, keluarga pasien
diminta mengurus jaminan ke kasir dan jenazah dapat diantar
pulang.
8. Perawat mengantar jenazah ke mobil jenazah.

C. Tata Laksana Pemeriksaan Pasien di Ruangan


1. Dokter member salam+memperkenalkan diri kepada pasien.
2. Dokter membaca status.
3. Perawat mendampingi dokter selama visite.
4. Dokter melakukan pemeriksaan pasien berupa : anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
5. Dokter memeriksa hasil pemeriksaan penunjang sebelumnya (bila
ada).
6. Dokter memberikan instruksi medis dan mengisi status pasien.
7. Perawat membaca ulang order dokter dan menanyakan order yang
masih belum dipahami.
D. Tata Laksana Konsultasi Pasien
1. Perawat memeriksa vital sign dan menanyakan keluhan pasien.
2. Perawat menelepon dokter jaga dengan melaporkan kondisi pasien
saat ini.
3. Perawat menerima instruksi dari dokter dan mencatatnya dalam
status pasien.
4. Perawat membacakan kembali instruksi yang dicatatnya untuk
konfirmasi.
5. Perawat melaksanakan instruksi yang diterimanya.
BAB V

KESELAMATAN PASIEN

A. Pengertian
Suatu sistem dimana Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah
Muara Beliti membuat asuhan untuk kesehatan dan keselamatan kerja
bagi petugas di lingkungan Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Umum
Daerah Muara Beliti .

B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan kerja.
2. Menurunnya kejadian yang tidak diharapkan.
3. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian yang tidak diharapkan.

C. Tata Laksana Keselamatan Pasien


1. Kebijakan direktur Rumah Sakit Umum Daerah Muara Beliti
mengenai penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Sosialisasi program keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Pemberian pelatihan program pencegahan infeksi pada petugas
kesehatan.
4. Penyediaan hand rub, hand wash dan alat pelindung diri.
5. Penyediaan gedung dan fasilitas yang aman dan dilengkapi fasilitas
keamanan untuk bencana.
BAB VI

DOKUMENTASI

A. Status Rekam Medis Pasien


B. Catatan Asuhan Keperawatan
C. Catatan tindakan yang dilakukan
D. Dokumentasi Operasi
E. Hasil evaluasi dan catatan perkembangan
F. Laporan Kegiatan Pelayanan
G. Laporan terintegrasi
BAB VII

PENUTUP

Demikianlah Panduan Instalasi Rawat Inap ini dibuat agar dapat


menjadi acuan bagi penyelenggaraan pelayanan di Instalasi rawat inap yang
bermutu, aman, efektif dan efisien dengan mengutamakan keselamatan
pasien.

Untuk kesempurnaan dalam pembuatan panduan ini diharapkan


dapat memberikan masukan dan tanggapan agar instalasi rawat inap dapat
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikannya.

Semoga buku panduan ini dapat memberikan manfaat yang


sebesar-besarnya.

Anda mungkin juga menyukai