Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) BOILER TOH

PERSIAPAN SEBELUM MENGOPRASIKAN BOILER THERMAL OIL HEATER ( TOH )


Prosedur berikut ini harus diikuti sebelum menyalakan unit thermal oil heater:
1. Baca dengan seksama intruksi pengoprasian thermal oil heater secara teliti.
2. Periksa kondisi TOH, lihat tekanan kerja dan suhu pengoprasian maksimum yang dianjurkan.
3. Periksa TOH dan instrument yang terpasang untuk memastikan masih bisa digunakan dalam kondisi normal.
4. Periksa sistem bahan bakar termasuk tangki bahan bakar dan valve nya.
5. Bersihkan filter di selang bahan bakar minyak dan filter Oli (jika diperlukan).
6. Periksa apakah level oli di tangki ekspansi normal dan semua sambungan pipa bebas dari kebocoran.
7. Periksa apakah sistem elektrik bekerja dengan normal.
8. Periksa apakah ruang boiler bersih dan berventilasi udara.
9. Periksa ketersdiaan TOH.

PROSEDUR MENYALAKAN BOILER THERMAL OIL HEATER ( TOH ) DENGAN BAHAN BAKAR SOLAR
ATAU MR
1. Sebelum burner dinyalakan, ruang bakar harus benar-benar bersih untuk menghindari ledakan dari bahan bakar yang
terkumpul dalam ruang, Proses pembersihan harus diulang setiap kali pembakaran dimulai.
2. Waktu yang diperlukan untuk menaikkan suhu Oli dari kondisi dingin menuju suhu operasi yang diperlukan harus
mengikuti rekomendasi pembuat thermal.

PEMANTAUAN SELAMA OPERASIONAL


Pengamatan berikut harus dilakukan dan dipantau terus-menerus saat mengoperasikan thermal oil :
1. Tekanan, temperature dan flow.
2. Level oli pada expansion.
3. Kondisi pembakaran di ruang bakar (untuk bahan bakar cair dan gas).
4. Kebisingan dan guncangan pada pipa line yang disebabkan oleh adanya air di dalam.
5. Perbedaan temperature pada inlet dan outlet.
6. Setiap kebocoran yang ada di pipa, level gauge, flanges, dan seal pada pompa
7. Kondisi jalannya pompa.

DATA OPERASIONAL
Data berikut ini harus dibaca dan selalu dipantau :
1. Temperature inlet dan outlet TOH.
2. Tekanan Oli.
3. Flow rate Oli.
4. Level Oli pada expansion tank.
5. Temperature gas buang.

PENCEGAHAN KECELAKAAN SECARA UMUM SAAT OPERASIONAL


Operator harus memperhatikan hal-hal berikut ini saat mengoperasikan thermal oil heater:
1. Jangan membuka segel safety valve atau mencoba mengkalibrasi safety valve (jika terpasang).
2. Jangan coba menyeting perangkat safety seperti pemutusan/cautout pada temperature tinggi.
3. Jangan mengoperasikan sistem pada temperature dan tekanan tinggi melebihi tekanan dan temperature yang diizinkan.
4. Jangan memodifikasi Thermal Oil Heater kecuali setelah mendapatkan persetujuan dari perusahaan.
5. Semua perangkat safety/pengaman otomatis harus diuji secara berkala sebagaimana diatur dalam instruction manual
untuk memastikan bahwa perangkat bekerja dalam kondisi yang baik setiap preventive.
6. Thermal oil heater dan instrument penunjang harus dijaga dan dipelihara dengan baik setiap saat. Pekerjaan overhaul
harus dilakukan oleh perusahaan teknik dengan reputasi baik di bawah pengawasan seorang Boiler inspector.

PROSEDURE MEMATIKAN SISTEM


Operator harus memperhatikan hal-hal berikut ini saat mematikan/shutting down thermal oil heater:
1. Setelah mematikan burner, pompa sirkulasi harus tetap beroprasi sampai temperature Oli dibawah 100 °C.
2. Pendinginan diarahkan ke pompa sirkulasi, itu pun jika ada dan tidak boleh terganggu sampai suhu pompa telah turun
selama waktu yang ditetapkan oleh pembuat thermal.
3. Direkomendasikan juga untuk menutup valve bahan bakar dan mengamankan suplai power/electrical.
PERAWATAN RUTIN
Untuk mempertahankan fungsi thermal oil agar tetap baik, point-point berikut ini harus diperhatikan:
1. Sampel oli thermal oil harus diawasi inspector boiler, kemudian dibawa ke laboratorium untuk tujuan analisa rutinitas
servis berkala. Hasil spesifikasi analisa di simpan dan dijadikan referensi.
2. Buku catatan referensi data thermal oil harus disimpan baik-baik oleh orang yang bertanggung jawab untuk dijadikan
catatan dengan dicantumkan.
3. Pemeriksaan berkala thermal oil heater harus dilakukan dengan alat bantu keselamatan dan dilakukan secara
berkesinambungan.

Perangkat safety unit di Boiler TOH harus diperiksa secara berkala:


1. Setingan safety valve (jika dipasang)
2. Alarm aliran terendah (Low Flow)
3. Alarm aliran tertinggi (Hi Flow)
4. Alarm maximal high temperature yang diizinkan
5. Sirkulasi pompa/burner interlock
6. Alarm low level pada expansion tank
7. Alarm gagal pembakaran
8. Alarm high temperature flue gas/gas buang

KESALAHAN UMUM PADA PENGOPRASIAN

Over pressure/tekanan berlebih


Penyebab:
1. Penyumbatan di pipa.
2. Valve utama kondisi tertutup.
3. Kesalahan fungsi sirkulasi PRV (Pump Relieve Valve jika ada).
Perbaikan:
1. Periksa valve-valve dan pipa.
2. Periksa reliefe valve.

Laju aliran Oli TOH rendah


Penyebab:
1. Filter pompa TOH kotor.
2. Performa pompa yang mengalami penurunan.
3. Valve utama sengaja dimatikan.
Perbaikan:
1. Bersihkan filter pompa TOH.
2. Periksa putaran pompa dan motornya.
3. Check valve utama.

Temperature oli tinggi


Penyebab:
1. Temperature control tidak berfungsi dengan baik.
2. Flow rate/aliran Oli rendah
3. Kesalahan kalibrasi pada temperature controller.
perbaikan:
1. Check temperature control dan kalibrasikan dengan thermometer dengan akurat.
2. Check pompa sirkulasi.

Low level pada expansion tank


Penyebab:
1. Kerusakan pada level controller.
2. Terjadi kebocoran pada system line.
Perbaikan:
1. Check level controller.
2. Check kebocoran di keseluruhan system line.
Gagal penyalaan burner
Penyebab:
1. Filter tertutup atau ada air di bahan bakar.
2. Pompa bahan bakar rusak.
3. Kerusakan burner.
4. Flame detector/photo cell rusak.
Perbaikan:
1. Bersihkan semua filter dan keluarkan air dari system line TOH.
2. Check system bahan bakar dan flame detector.

Temperature gas buang tinggi


Penyebab:
1. Kebocoran di pipa coil.
2. Ruang bakar kotor dan ada penyerapan bahan bakar.
3. Kesalahan rasio bahan bakar dan udara (komposisi bahan bakar dan udara tidak tepat).
4. Filter udara tertutup.
Perbaikan:
1. Bersihkan ruang bakar/chamber.
2. Bersihkan filter udara.
3. Periksa setiap kebocoran di pipa coil.

Differensial pressure tidak normal


Penyebab:
1. Penyebab utamanya adalah aliran yang lambat.
Perbaikan:
2. Bersihkan filter pompa TOH.
3. Periksa kecepatan pompa dan motor penggerak nya.
4. Check valve utama.

Kebisingan dan getaran


Penyebab:
1. Terdapat gas/udara atau air didalam system/pipa oli.
2. Buruk nya system/pipa oli.
3. Ada air di dalam system/pipa oli.
Perbaikan:
1. Buang kandungan air di expansion tank.
2. Chek ventilasi udara.
3. Periksa seal pada pompa sirkulasi.

Catatan penting:
1. Ketika thermal oil dimatikan karena kondisi abnormal ataupun karena sengaja dimatikan, maka pompa sirkulasi harus
tetap dijalankan sekitar 15 menit atau lebih lama lagi sesuai dengan yang di anjurkan oleh pembuat thermaloil heater.
Semua kondisi kerusakan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum thermal oil hendak dinyalakan.
2. Sebelum dilakukan perbaikan pada bagian/parts yang bertekanan, maka hal itu harus dilakukan di bawah pengawasan
inspector boiler atau pabrik.
3. Pipa coil di thermal oil tidak boleh dikosongkang selama kondisi unit mesin thermal oil masih dalam keadaan panas,
karena kemungkinan terjadinya kebakaran akan cenderung terjadi. Setiap kegiatan hot work seperti pengelasan ketika
perbaikan akan menyebabkan situasi berbahaya seperti terjadinya.
4. Ketika suhu oli panas telah diturunkan, bagian dari mesin dapat diisolasi dan dikosongkan sampai kering kemudian
dibilas untuk mencegah pembentukan campuran yang dapat meledak. gas inert juga dapat dimasukkan ke bagian yang
diperbaiki selama proses hotwork.

PROSEDUR KESELAMATAN SAAT PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN


1. Thermal oil heater harus dilengkapi dengan tangki ekspansi dengan kapasitas yang Pada tangki ekspansi harus terdapat
indikator level (level glass) agar level dapat dengan mudah dibaca dan dipantau.
2. Thermal oil heater dan instrument mesin itu harus ada di dalam ruang
3. Valve inlet dan outlet pipa Oli harus bisa dikontrol dari luar unit untuk memudahkan pengawasan.
4. Flange-flange tidak diperbolehkan untuk bocor.
5. Spesifikasi mengenai Oli harus dilampirkan oleh supplier.
6. Penggunaan pada temperature tinggi saat oprasional tidak boleh melebihi batas kemampuan Oli.
7. Ventilasi udara thermal oil harus dilengkapi dengan jala penangkal api yang Kelengkapan tersebut harus tetap bersih
terutama dari cat untuk memastikan ventilasi udara yang efektif.
8. Lembar peringatan harus ditampilkan di tempat yang mudah terlihat pada thermal oi heater untuk mengingatkan.

“BERSIHKAN RUANG BAKAR SEBELUM BURNER DINYALAKAN, DAN BERKURANGNYA OLI BISA
DILIHAT DARI LEVEL GLASS EXPANSION TANK”

9. Thermal oil heater harus dioprasikan sesuai prosedur untuk menghindari kerusakan pada thermal oil heater dan
keselamatan oprator.

PENCEGAHAN KEBAKARAN, PEMADAMAN KEBAKARAN DAN PERALATANNYA


BAHAYA KEBAKARAN
1. Bahan bakar cair menguap pada tingkat suhu yang berbeda-beda. Bahan bakar yang tidak stabil adalah bahan bakar
yang mudah menguap pada temperature lebih rendah. Dengan ditambah dengan jumlah udara yang tepat, uap bahan
bakar ini akan membentuk campuran yang mudah menyala dan meledak. Jika kemudian ada sedikit pengapian, maka
akan terjadi ledakan yang menghancurkan. Kemampuan ledakan dari proses tersebut akan melebihi daya ledak dari
bahan bakar padat. Satu gelas bensin, memiliki potensi daya ledak 2,26 kg (5 lb) dinamit.
2. Bahaya kebakaran dalam thermal oil lebih berbahaya dari burner boiler, karena Oli sendiri merupakan bahan yang
mudah terbakar. Ketika oli panas bertemu dengan api, maka oli itu adalah bahan bakar.
3. Api akan menyebabkan retakan panas sedangkan rantai molekul Oli putus membentuk zat bituminous dan gas beracun.
flash point/titik bakar yang lebih rendah adalah akibat dari retakan pipa coil.
4. Temperature kerja TOH biasanya berdasarkan dari boiling point Oli dan diatur bekerja pada suhu dibawah suhu tersebut,
Meskipun supplier mengatakan bahwa temperature bisa dipanasi lagi lebih dari ketentuan, tetapi potensi bahaya dari
jenis pemanas ini tidak boleh diabaikan.
5. Ketika oli panas bocor dari unit thermal oil ke luar menuju ruang atmosfir karena disebabkan kebocoran dari flange-
flange atau pipa coil, kemungkinan berpotensi terbakar bisa saja, Yang lebih parahnya lagi, sebuah ledakan akan terjadi
jika kebocoran terjadi di dalam ruang bakar thermal oil heater atau ke ruangan boiler dengan ventilasi udara yang buruk.
6. Banyak factor yang menyebabkan kerusakan pada pipa, seperti penumpukan jelaga pembakaran sehingga menyebabkan
pemanasan yang tidak merata ke coil pipa. Selain itu, pembakaran dengan api besar terhadap pipa yang masih dingin
pada saat start awal juga dapat menyebabkan kerusakan.

PENCEGAHAN
Pencegahan terhadap tangki penyimpanan bahan bakar cair meliputi:
1. Membuang cairan lain yang terkumpul di luar tangki atau pipa yang penampungan bahan bakar.
2. Menghindari dari kemungkinan terjadinya percampuran uadara dan bahan bakar yang dapat menyebabkan ledakan.
3. Sebuah kotak berisi pasir harus tersedia di beberapa tempat, dan juga ventilasi udara harus tetap diperhatikan terutama
di unit yang menggunakan bahan bakar gas. Ketika terjadi kebocoran, maka pasokan bahan bakar harus dihentikan
segera untuk menghindari kemungkinan buruk.
4. Limbah oli yang terbuang dapat terbakar jika ada pemicu sumber panas lain, seperti api atau percikan. Ini dinamakan
dengan pengapian spontan. Oleh karena itu limbah minyak harus ditampung didalam drum berbahan logam dan dengan
diisi air untuk mencegah pengapian spontan tersebut. Limbah harus dibuang sesegera mungkin.
5. Pada umumnya, cara pencegahan yang terbaik terhadap potensi kebakaran adalah dengan sikap peduli kebersihan,
membuang sampah/limbah yang berpotensi terjadi kebakaran dan pengetahuan tentang potensi bahaya. Ledakan ketika
mengoprasikan thermal oil atau boiler kebanyakan disebabkan karena kurangnya kepedulian dan tidak adanya
pengetahuan tentang potensi bahaya.

PEMADAMAN KEBAKARAN
Jika terjadi kebakaran di ruang boiler, yang harus dilakukan oleh operator boiler/thermal oil adalah:
1. Menyalakan sirene peringatan kebakaran
2. Hubungi bagian layanan dinas pemadam kebakaran.
3. Membatasi pasokan udara keruang boiler/thermal oil dengan menutup ventilasi udara dan
4. Memutuskan suplai bahan bakar ke burner.

Anda mungkin juga menyukai