Anda di halaman 1dari 28

dr Anastasia Adriani SpA

KPP Gereja Kristus Raja Baciro 2022

1
Perkawinan Katolik adalah Sakramen
1. Perkawinan sah antara dua orang
yang dibabtis adalah sakramen
(KHK 1983 kanon 1055)
2. Perkawinan adalah perjanjian
kasih antara suami dan isteri
3. Perkawinan adalah kesepakatan
untuk senasib sepenanggungan
dalam semua aspek kehidupan
4. Perkawinan bertujuan untuk
kesejahteraan suami- isteri
5. Perkawinan terarah pada kelahiran
dan pendidikan anak

2
Nasihat St Paulus
1 Korintus 6: 13c -15 a 1 Korintus 7: 3-4
……Tetapi tubuh bukanlah untuk Suami harus memenuhi
percabulan, melainkan untuk kewajibannya terhadap isterinya,
Tuhan dan Tuhan untuk tubuh. dan isteri harus memenuhi
Allah yang membangkitkan kewajibannya terhadap
Tuhan, akan membangkitkan kita suaminya, masing- masing
juga oleh kuasa-Nya. Tidak memenuhi kewajibannya
tahukan kamu bahwa tubuhmu terhadap yang lain. Isteri tidak
adalah anggota Kristus berkuasa atas tubuhnya sendiri,
yang berkuasa atas tubuhnya
adalah suaminya. Begitu juga
suami tidak berkuasa atas
tubuhnya sendiri, yang berkuasa
atas tubuhnya adalah isterinya.

3
FUNGSI SEKSUALITAS
• Fungsi dasar seksualitas (Kej. 1:28):
o Fungsi prokreasi
Beranak-cuculah dan bertambah banyak penuhilah
bumi dan taklukkanlah.

• Fungsi pemersatu (Kej. 1:23-24):


Inilah tulang dari tulangku daging dari dagingku (Inti
kodrati yang merupakan satu kesatuan yang saling
berhubungan)
Kesatuan pria dan wanita dalam perkawinan
merupakan gambar dari kelembutan dan kekuasaan
Allah

4
SIFAT SEKSUALITAS DALAM PERKAWINAN KRISTIANI
• Integrated:
Meliputi seluruh jati diri manusia
• Unitif:
Sebagai sarana suami- isteri untuk saling memberikan diri secara
utuh (dengan berhubungan seksual yang wajar dan eksklusif)
• Prokreatif:
Sebagai sarana suami –isteri untuk ikut serta dalam karya
penciptaan dan penyelamatan Allah
• Complementary:
Sebagai sarana suami – isteri untuk saling mengembangkan diri
bersama pasangan, saling melengkapi dan mengisi kekurangan dan
kelebihan masing- masing

5
AJARAN KRISTIANI TENTANG SEKSUALITAS

• Seksualitas adalah manusiawi (Amsal 5: 18-19)


• Kebaikan dan keagungan intimitas perkawinan
• Tidak ada seksualitas yang otentik di luar cinta kasih suami-
isteri
• Tindakan intim suami- isteri adalah tindakan mulia dan luhur,
dan bermakna pada pemberian satu sama lain, untuk
keturunan dan menyempurnakan cinta (1 Korintus 7:3-4)
• Pasangan suami isteri berbagai segala sesuatu, termasuk
seksualitas, dengan sikap saling menghormati
“ cinta seperti itu memadukan segi manusiawi dan ilahi, mengantar suami
isteri kepada serah diri bebas dan timbal balik, yang dibuktikan dengan
perasaan dan tindakan mesra, serta meresapi seluruh hidup mereka” (
Konsili Vatikan II)

6
BERSAMA –SAMA MENCAPAI PUNCAK

Menciptakan suasana/ mood


“kulonuwun”
Oksitosin = hormon bahagia
Saling mengucapkan terimakasih

7
DIPANGGIL MENJADI
ORANGTUA
AMORIS LAETITIA
Bapa Suci: ‘Amoris Laetitia’ atau
Sukacita Kasih, Jumat, 8 April 2016
Dokumen itu menekankan pentingnya
ikatan kasih sayang dalam
membangun keluarga harmonis.
Seruan kedua, pentingnya hati nurani
dalam membuat keputusan moral.
Seruan keempat, sungguh-sungguh
menjadi Kristiani, sesuai refleksi
tentang Injil dan ajaran Gereja,
tentang cinta kasih, keluarga dan
anak-anak.
RENCANA KELUARGA
Manusia merencanakan
1. Menikah
2. Hamil
3. Anak
4. Karier
5. Pendidikan
6. Keuangan
PEMERIKSAAN KESEHATAN PRA NIKAH
• Calon isteri • Calon suami
o Riwayat kesehatan
o Riwayat kesehatan
o Pemeriksaan kesehatan
o Pemeriksaan kesehatan • Kelainan pada organ
• Antropometri reproduksi
• Kesehatan secara sistemik
• Penyakit
o Hepatitis B/C, HIV
o organ reproduksi o Pnyakit/ kelainan
o sistemik ( anemia, hepatitis B, HIV} heredter
o autoimun (lupus eriematosus) o Penyakit autoimun
o Upaya pengobatan
o Gangguan endokrin (DM, hipo/
hipertiroid)
o Penyakit/ kelainan bawaan
o Upaya pengobatan
o Imunisasi
• Tetanus toksoid pranikah
• HPV
• Tidak anemia, tidak sedang sakit (hepatitis B/C, rubella,
varicella, toxoplasma, CMV, Covid19, virus lain)
Ibu sehat
• Mendapatkan imunisasi TT pranikah
• Perencanaan kehamilan (jasmani, rohani, ekonomi)

• Gizi seimbang
• Istirahat cukup dan dukungan emosi, sosial
Kehamilan
sehat • Pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan tepat

• Terhindar dari: kelahiran prematur, asfiksia, berat badan bayi


rendah, infeksi masa neonatus, kelainan genetik
Bayi sehat • Beban perawatan berkurang, keluarga lebih sejahtera
MERENCANAKAN
KEHAMILAN
 Mengatur jumlah dan jarak
kelahiran
 Risiko kesehatan ibu dan calon
janin (kelahiran prematur/ BBLR/
kelainan bawaan, SC)
 Perencanaan sumber daya untuk
perawatan, pendidikan dan
kesejahteraan anak
• Keluarga berencana yang
bermartabat  pro life
KELUARGA BERENCANA DAN KONTRASEPSI
1. Metode sederhana tanpa 4. Metode alat: IUD (intra
alat:
1. KB alamiah (KBA).
uterine devices)
2. Coitus interruptus. 5. Metode operatif :
2. Metode sederhana dengan kontrasepsi mantap
alat (kontrasepsi): (pria/wanita)
1. Mekanis (barier):
kondom (pria), barier
intra vaginal (wanita).
2. Kimiawi: spermisid,
vaginal cream, vaginal
jelly
3. Metode hormonal:
A. Oral: pil kombinasi,
mini pil, morning after
pil
B. Suntik
C. Susuk
PRINSIP KBA
Menunda kehamilan:
Menghindari bersetubuh
dalam periode subur
dalam siklus menstruasi.
Merencanakan Kehamilan:
Melakukan bersetubuh
dalam periode subur, saat
peluang terjadinya
kehamilan cukup besar.
KBA untuk MERENCANAKAN
KELAHIRAN
1. Jika dilakukan dengan taat dan benar,
dapat untuk merencanakan atau
mencegah terjadinya kehamilan.
2. Secara metode dan aspek klinik,
tidak ada risiko atau efek samping
3. Ekonomis, murah karena tidak
menggunakan alat atau memerlukan
pasokan ulangan.
Keuntungan KBA
Menambah wawasan dan pengetahuan
tentang sistem dan kesehatan
reproduksi wanita.
Mempererat tanggung-jawab dan
kerjasama kedua belah pihak
(pasangan) dalam kesehatan
reproduksi.
Kepedulian dan keterlibatan pasangan
atau suami dalam Keluarga Berencana
Keuntungan KBA
Mendukung reproduksi sehat.
Dapat dilakukan oleh ibu tidak
memandang jumlah kehamilan
sebelumnya
Gereja Katolik : tidak boleh
menggunakan metoda kontrasepsi
tertentu (yang tidak pro life)
Karena alasan medik, tidak dapat
menggunakan kontrasepsi yang
bahan aktifnya mempunyai efek
sistemik.
Penyulit KBA
1. Haid yang tidak atau 4. Pasangan tidak mau
jarang teratur. bekerjasama atau tidak
2. Vagina atau serviks dapat menahan hasrat
yang selalu bersetubuh dalam periode
subur.
mengeluarkan sekret
atau cairan, sehingga 5. Tidak suka memantau,
memeriksa atau
sulit ditentukan akibat menyentuh organ
iritasi atau sesuatu yang genitalia untuk
normal. pencatatan gejala
3. Sedang menyusui fisiologis harian.
METODE KBA
1. Kalender
2. STB (Suhu Tubuh Basal)
3. Mukosa Servik (Dr.
Evellyn Billings)
4. Simptotermal (STB +
Mukosa Servik)
SIKLUS REPRODUKSI WANITA
1. Haid
2. Tak subur 1
3. Subur
4. Tak subur 2
METODE OVULASI BILLINGS
1. Secara normal, mukus
(lendir) vagina dapat 4. Lendir kental,
berubah beberapa kali dalam keruh, kekuningan
sehari, sehingga perlu dan lengket
dilakukan pengenalan menunjukkan masa
sekresi normal harian tidak subur.
sebagai patokan.
2. Tentukan tingkat kesuburan
berdasarkan hasil
pengamatan lendir (setiap
malam).
3. Lendir basah, jernih, licin dan
elastis menunjukkan masa
subur (hari pantang
bersetubuh).
INFORMASI METODE
OVULASI BILLINGS
• BAGIAN KEBIDANAN
o RS PANTI RAPIH
o RS PANTI RINI
o RS PANTI NUGROHO
o RS PANTI RAHAYU

Anda mungkin juga menyukai