Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yosefi Natalita Br Sembiring

NIM : 21/484981/PEK/27535
Ujian : Ekonomika Pembangunan

Kerjakan minimal 1 nomer dari 3 bagian soal berikut ini. Masing-masing soal bernilai maksimum
25 poin. Saudara harus mengerjakan sampai memperoleh 100 poin.

Soal Bagian A

1. Ada perbedaan pada return to education dari private benefit dan social benefit dengan biaya
pendidikan. Faktor-faktor ekonomi apa saja yang menimbulkan perbedaan besar antara return to
education tersebut dengan biaya pendidikan di sebagian besar negara berkembang? Apakah yang
seharusnya pemerintah di negara sedang berkembang upayakan melalui kebijakan pendidikan
dan ekonomi mereka untuk mempersempit kesenjangan tersebut? Jelaskan!
Jawab:
 return to eduction adalah kembalinya manfaat yang diperloh oleh individu yang menjadikan
pendidikan merupakan sebuah investasi. Dimana pendidikan yang ditempuh maka dapat
sebagai investasi di masa depan seperti bisa mendidik anak-anaknya.
 private benefit merupakan keuntungan yang diperoleh untuk individu yang melaksanakan
pendidikan, dimana tingkat pendidikan tersebut dapat memberikan manfaat untuk diriya
sendiri. Seperti dengan pendidikan yang tinggi maka dapat memperoleh kesempatan yang
lebih bagus untuk mencari pekerjaan dibandingkan dengan seseorang yang memiliki
pendidikan dibawahnya.
 social benefit merupakan keuntungan yang diperoleh seseorang ketika menempuh
pendidikan tinggi maka dalam kehidupan sosial biasanya dapat membantu atau menyalurkan
ilmunya kepada masyarakat sekitar. Dan bisaanya orang yang berpendidikan tinggi memiliki
andil dalam pembangunan di daerah tersebut.
 Faktor-faktor ekonomi yaitu seperti pendapatan, dimana ketika biaya pendidikan tinggi maka
mempengaruhi keinginan seseroang untuk menempuh pendidikan. Sehingga biasanya hanya
orang-orang yang memiliki pendapatan tinggi yang mau meneruskan untuk melanjutkan
sekolah hingga ke taraf yang lebih tinggi.
 Dengan adanya kasus seperti ini di negara berkembang maka pemerintah dapat memberikan
kemudahan atau keringanan terhadap biaya kuliah bagi masyarakat yang kurang mampu.
Sehingga kesenjangan yang terjadi tidak akan terlalu jauh. Sehingga tidak terjadi peningkatan
tingkat putus anak sekolah
2. Salah satu tantangan dalam pembiayaan pembangunan di Indonesia adalah menemukan sumber
pembiayaan pembangunan yang relatif murah dan berkelanjutan. Terdapat paling tidak dua
sumber pembiayaan. Pertama sumber pembiayaan dari dalam negeri dan yang kedua sumber
pembiayaan yang berasal dari luar negeri. Jelaskan perbedaan dan jenis sumber pembiayaan
tersebut, serta berikanlah contoh!
Jawab:

 sumber pembiayaan dari dalam negeri merupakan semua penerimaan pembiayaan yang berasal
dari dalam negeri. Sumber-sumber pembiayaan dalam negeri biasanya terdiri dari pajak,
sumber-sumber penerimaan dalam negeri sebagai tabungan pemerintah, tabungan masyarakan
yang diperoleh dari lembaga keuangan perbankan atau penanaman modal.
Contohnya pajak, hasil pengelolaan aset.
 sumber pembiayan dari luar negeri merupakan pendanaan yang digunakan untuk pembangunan
yang himpun dari luar negeri. Sumber-sumber pendanaan tersebut terdiri dari
1) lembaga bilateral meliputi hibah, pinjaman lunak dan pinjaman campuran
2) lembaga multilateral atau internasional meliputi hibah dan pinjaman
3) lembaga keuangan atau perbankan internasional yang berupa kredit ekspor dan pinjaman
komersial

Soal Bagian B

1. Konsep pembangunan pertanian mengalami perubahan.


a. Jelaskan faktor-faktor kunci apa yang mendorong perubahan konsep/pendekatan pembangunan
pertanian.
b. Jelaskan bagaimana implementasi strategi pembangunan pertanian yang dijalankan di Indonesia
sejalan dengan pekembangan konsep tersebut.
c. Diakui bahwa problematika pembangunan di wilayah pertanian/perdesaan sangat unik oleh karena
itu tidak selalu konsep di atas bisa diterapkan. Jelaskan posisi saudara.

2. Dalam proses pembangunan selalu ada keterkaitan antara Growth, Inequality and Poverty Linkages.
Jelaskan bagaimana konsep dan strategi pembangunan pertanian mampu menyelesaikan 3
permasalahan utama tersebut.
Soal Bagian C

Pemerintah di berbagai negara telah menerapkan kebijakan jaring pengaman sosial untuk
rumah tangga miskin dan rumah tangga sangat miskin. Sebagai contoh, pemerintah Indonesia
menerapkan kebijakan Program Keluarga Harapan, Kartu Indonesia Pintar, BPJS PBI, bansos
tunai, program sembako, dan beberapa program lainnya. Salah satu tantangan dalam
pelaksanaan program jaring pengaman sosial adalah penyasaran rumah tangga yang berhak
mendapatkan program.

Negara-negara maju dengan kelengkapan infrastruktur data dan administrasi mampu


menerapkan penyasaran menggunakan metode means-testing. Di negara berkembang,
metode means-testing sulit untuk diterapkan. Oleh karena itu, pemerintah di negara
berkembang menggunakan dua pendekatan penyasaran yaitu proxy means test (PMT) atau
penyasaran berbasis komunitas (community-based targeting)

1. Jelaskan strategi identifikasi rumah tangga yang berhak dengan pendekatan


penyasaran proxy means test.

2. Jelaskan keunggulan dan kelemahan dari pendekatan penyasaran PMT.


3. Jelaskan strategi identifikasi rumah tangga yang berhak dengan pendekatan
penyasaran berbasis komunitas.
4. Jelaskan keunggulan dan kelemahan dari pendekatan penyasaran berbasis komunitas.
5. Studi evaluasi dampak menggunakan metode eksperimental oleh Alatas dkk. (2012)
bertujuan untuk mengidentifikasi metode penyasaran yang efektif: PMT atau
penyasaran berbasis komunitas. Jelaskan desain eksperimen yang dilakukan oleh
Alatas dkk. (2012) dan jelaskan hasil dari eksperimen lapangannya.

Anda mungkin juga menyukai