Anda di halaman 1dari 1

KASUS: KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN

MM UMY – Meika - 2021

Laura adalah direktur asosiasi sebuah lembaga nirlaba yang memberikan bantuan kepada anak-anak
dan keluarga. Dia adalah kepala departemen yang fokus pada evaluasi program pengembangan
keterampilan yang diberikan lembaga tersebut kepada keluarga. Dia melapor langsung ke pimpinan
lembaga. Secara keseluruhan, lembaga tersebut telah berhati-hati dalam mempekerjakan karyawan
tahun ini karena meningkatnya persaingan untuk mendapatkan hibah dana.

Lembaga ini juga mengalami pergantian staf yang tinggi. Dua direktur, tiga staf peneliti kunci, dan
satu staf dari departemen keuangan telah pergi.

Laura memiliki jadwal yang padat yang mengharuskan sering bepergian. Sementara dia juga harus
tetap mengawasi dua manajer yang masing-masing bertanggung jawab atas lima anggota staf. Kedua
manajer telah ditunjuk dalam enam bulan terakhir.

Manajer 1: Kelly. Dia memiliki latar belakang khusus dalam penelitian. Dia mengelola staf yang
memberikan dukungan penelitian ke departemen lain yang memberikan layanan kesehatan kepada
kaum muda. Kelly mendukung stafnya dan sangat terorganisir. Namun, dia sering memiliki
pandangan yang sangat hitam dan putih tentang masalah. Pemimpin lembaga menghargai penelitian
terbaru Kelly tentang layanan divisi terapeutik. Kelly sangat termotivasi dan terdorong dan
mengharapkan hal yang sama dari stafnya.

Manajer 2: Linda. Dia memiliki latar belakang yang kuat dalam penelitian dan evaluasi ilmu sosial.
Dia mengelola staf yang mengerjakan berbagai proyek. Dia dikenal sebagai pemecah masalah dan
sangat mendukung stafnya. Dia sangat terorganisir dan memiliki banyak pengalaman dalam evaluasi
layanan keluarga. Linda sangat cakap dan terkadang mengambil peran terlalu banyak.

Para manajer merasakan bahwa staf menjadi terlalu banyak bekerja karena setiap orang memiliki
tanggung jawab yang semakin banyak akibat pergantian staf yang terlalu sering. Staf juga
mengeluhkan gaya percakapan Laura yang "setengah kosong" dan hal tersebut membuat mereka
merasa sedih.

Para manajer juga mengalami kesulitan mengalokasikan pekerjaan dengan tepat kepada staf karena
Laura belum berbagi anggaran dengan manajernya. Sementara Laura mengaku belum mendapatkan
informasi yang cukup dari bagian keuangan untuk menyelesaikan anggaran tersebut. Departemen
keuangan mengatakan mereka telah mengirimkan semua informasi yang mereka miliki.

Ketika staf menjadi tertekan, para manajer menjadi frustrasi. Mereka merasa tidak mampu
mengadvokasi staf mereka atau memecahkan masalah tanpa informasi penting seperti anggaran
departemen.

PERTANYAAN:

1. Bagaimana Laura dapat menggunakan keterampilan manajemen dan kepemimpinan secara


efektif dalam perannya sebagai associate director? Berikan saran Anda apa yang harus dia
lakukan?
2. Langkah-langkah apa yang dapat diambil Laura untuk membangun kepercayaan staf?
3. Nasihat apa yang akan Anda berikan kepada Laura untuk meningkatkan keterampilan
kepemimpinannya dan kepada para manajer untuk meningkatkan keterampilan manajemen
mereka?
4. Menurut Anda, gaya kepemimpinan mana yang dibutuhkan seorang pemimpin agar efektif
dalam situasi ini?

Anda mungkin juga menyukai