ABSTRAK
Salah satu kendala yang menurunkan produksi tanaman jeruk yaitu diplodia (Botryodiplodia
theobromae Pat). Oleh karena itu perlu adanya tindakan untuk mengendalikan penyakit tersebut
dengan mengaplikasikan agen hayati yang ramah dan aman bagi lingkungan, sekaligus bertujuan
mengurangi penggunaan pestisida kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati sinergisme antara
beberapa agen antagonis dan serta mengetahui aplikasi Trichoderma cair,tricho kompos, khamir,
FMA (Fungi Mikoriza Arbuskula) yang dapat memberikan pengaruh terbaik terhadap intensitas
serangan penyakit kulit diplodia pada tanaman jeruk. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan masing- masing diulang sebanyak 5 kali. Hasil penelitian
menunjukkan pemberian Trichoderma cair,tricho kompos, khamir, FMA (Fungi Mikoriza Arbuskula)
tidak berbeda nyata dengan kontrol.
Kata Kunci : Jeruk, Diplodia, Trichoderma
Ahmad O; salamiah dan Edwin N.F: Pengendalian Penyakit Diplodia pada Tanaman jeruk 4
Proteksi Tanaman Tropika 1(01): 1 Februari 2018
Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian diaplikasikan sebanyak 250 ml per pohon
ini adalah : dengan cara dipoles pada seluruh batang utama
1. Mengetahui keefektifan pengendalian hayati dan cabang primer tanaman jeruksedangkan
dengan Trichoderma cair, Trichokompos, FMA diberikansebanyak 20 gram per pohon,
Khamir, dan FMA (Fungi Mikoriza Tricho-kompos diberikan 5 kg per pohon
Arbuskula) dalam mengendalikan penyakit dengan memberikan pada tanah di sekitar
diplodia pada tanaman jeruk siam Banjar. pertanaman jeruk dengan kedalaman 20 cm.
2. Mengetahui perbedaan pengaruh tiap-tiap Pengamatan
perlakuan terhadap pengurangan tingkat Pengamatan dilakukan satu minggu setelah
serangan patogen penyebab penyakit perlakuan dan diulang setiap minggunya
diplodia pada tanaman jeruk siam Banjar. sebanyak 14 kali. Pengukuran luas gejala
3. Mengetahui perlakuan yang paling baik dari serangan penyakit kulit diplodia yaitu dengan
semua perlakuan yang diberikan. mengukur panjang gejala dari batas atas
kebawah dan dilanjutkan dengan lebar dari kiri
METODE PENELITIAN ke kanan atau sebaliknya. dilakukan sebelum
Penelitian dilaksanakan di Desa Karang dan sesudah aplikasi perlakuan. Pengukuran
Indah, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan dilakukan terhadap 3 buah gejala per pohon.
Selatan sejak Februari sampai Mei 2017. Pemilihan gejala pada pohon jeruk yang
Jumlah pertanaman jeruk yang dipergunakan terserang penyakit kulit diplodia yaitu dibatang
sebagai subjek penelitian adalah seluas 1 Ha. utama, diantara batang utama dengan cabang
Rancangan percobaan yang digunakan adalah primer dan di cabang primer tanaman jeruk.
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan
perlakuan sebagai berikut: Analisis Data
M1 : Kontrol Data yang akan dianalisis adalah data dari
M2 : Pemberian Trichoderma cair pengamatan pertama (sebelum aplikasi)
M3 : Pemberian Tricho-kompos dikurang data pengamatan terakhir (setelah
M4 : Pemberian Trichoderma cair + Tricho- aplikasi). Hasil pengurangan ini akan diuji
kompos kenormalan data, kemudian dilakukan analisis
M5 : Pemberian Khamir + FMA (Fungi ragam dengan menggunakan ANOVA.
Mikoriza Arbuskula) Tabel dan grafik diolah dengan MS. Office
M6 : Pemberian Khamir Excel 2010. Perlakuan yang berpengaruh nyata
M7 : Pemberian FMA (Fungi Mikoriza diuji lanjut dengan DMRT α=5% menggunakan
Arbuskula) software SAS 9.1.
Masing-masing perlakuan diulang sebanyak
5 kali, menghasilkan 35 satuan percobaan. HASIL DAN PEMBAHASAN
Ahmad O; salamiah dan Edwin N.F: Pengendalian Penyakit Diplodia pada Tanaman jeruk 5
Proteksi Tanaman Tropika 1(01): 1 Februari 2018
Ahmad O; salamiah dan Edwin N.F: Pengendalian Penyakit Diplodia pada Tanaman jeruk 6
Proteksi Tanaman Tropika 1(01): 1 Februari 2018
KESIMPULAN
Ahmad O; salamiah dan Edwin N.F: Pengendalian Penyakit Diplodia pada Tanaman jeruk 7