Adab-Adab Persaudaraan - Radio Rodja 756 AM
Adab-Adab Persaudaraan - Radio Rodja 756 AM
Adab-Adab Persaudaraan
Sea
Play on SoundCloud
Listen in browser
Pilih K
FIN
Privacy policy
TEMATIK
Adab-Adab Persaudaraan
Beranda Download Kajian Ustadz Abu Yahya Badrusalam Tematik
Adab-Adab Persaudaraan
َّن َم ا اْلُم ْؤ ُنوَن ْخ َو ٌة َفَأْص ُح وا َبَنْي َأَخ َو ْيُك ْم ۚ َو اَّتُق وا الَّلـَه َلَع َّلُك ْم
ِل ِم ِإ ِإ
ُت َن
﴾١٠﴿ ْرُمَحو
“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurat[49]: 5)
Persaudaraan yang terjadi karena dunia, dia tidak akan kekal. Tetapi ketika
persaudaraan karena Allah, maka dia akan terus sampai hari kiamat. Allah
subhanahu wa ta’ala berfirman:
َني َأْل اَّل ُء َيْو َم َبْعُض ُه ْم َبِلْع َعُد ٌّو اَّل ْلُم َّت
. ِإ ا ِق ٍض ِئٍذ ا ِخ
“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian
yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.”(QS. az-Zukhruf [43]: 67)
ADAB-ADAB PERSAUDARAAN
Pertama, kita saling mencintai karena Allah.
Baca Juga:
Kita mencintai seseorang karena Allah, kita membenci seseorang juga karena
Allah. Artinya persaudaraan yang kita jalin betul-betul murni karena Allah.
Bukan karena satu kepentingan. Bukan juga karena satu ikatan tertentu. Tapi
persaudaraan kita benar-benar lillah(ikhlas), billah (minta pertolongan kepada
Allah) dan fillah (sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya).
Rasulullah
BERANDA shalallaahu
LIVE RADIOalaihi wasalambersabda:
STREAMING LIVE RODJATV INFAQ KONTAK
َو ُبْلْغ ُض ُّب َم ْي ْا ُع ُق َث ْوَأ
يِف اِهلل ى ِإل اِن اُحْل يِف اِهلل ا َر
“Sekuat-kuatnya tali iman adalah cinta karena Allah dan benci karena
Allah.”(HR.At Tirmidzi)
Maksud dari mencintai dan membenci karena Allah adalah kita mencintai
seseorang karena ketakwaannya, ketaatannya, karena dia orang yang beriman
kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Demikian pula kita benci kepada seseorang
karena dia berbuat maksiat, dia tidak beriman kepada Allah. Maka kalau cinta
dan benci kita sudah betul-betul diatas itu, berarti cinta kita karena Allah
subhanahu wa ta’ala. Tetapi ketika cinta kita karena dia adalah orang kaya atau
karena satu yayasan, organisasi, partai atau karena ikatan-ikatan dunia yang
lainnya, maka berarti cinta dan bencinya bukan karena Allah subhanahu wa
ta’ala.
Cinta karena dunia tidak akan kekal. Dia akan hilang dengan hilangnya dunia.
Bahkan diakhirat pun cinta karena dunia tidak akan berlanjut. Tanda seseorang
mencintai karena Allah adalah cinta kita tidak berkurang ketika orang yang kita
cintai itu tidak menguntungkan kita. Jangan sampai kalau dia menguntungkan
dunia kita baru kita cintai dan jika tidak menguntungkan kita segera
meninggalkannya.
Baca Juga:
Kedua, menyukai untuk saudara kita apa yang kita sukai untuk diri kita.
Oleh karena itu hendaknya apa yang kita sukai untuk diri kita, sukailah untuk
saudara kita. Demikian pula apa yang tidak kita sukai untuk diri kita, jangan kita
sukai menimpa orang lain. Kalau kita tidak suka aib kita ditebar, berarti kita
jangan suka menebar aib orang lain. Kalau kita tidak suka ketika hati kita
disakiti, maka kita pun jangan menyakiti hati orang lain. Kalau kita tidak suka
dengan orang yang berbicara kasar kepada kita, maka kita pun jangan berbicara
BERANDA
kasar LIVE RADIO
kepada orang lain.STREAMING LIVE RODJATV INFAQ KONTAK
ْلُم ْؤ ُن َر ُة َأ ْي
ا ِم ِم آ ِخ ِه
“Mukmin itu cermin untuk saudaranya” (HR. Ahmad)
Ketika kita berkaca, maka cermin akan memperlihatkan sesuatu persis seperti
yang kita lakukan. Kalau kita tertawa, maka cermin akan tertawa. Kalau kita
diam, cerminnya juga akan diam. Kalau kita sedih, maka dicermin itu pun akan
sedih.
Maka sudah sepantasnya bagi seorang mukmin berlaku seperti cermin ketika
bersaudara. Saudara kita gembira, kita ikut gembira. Saudara kita bersedih, kita
ikut merasakan kesedihannya. Saudara kita galau, kita ikut merasakan
kegalauannya. Jangan sampai kita bersaudara, tapi kalau saudara kita sedih
justru kita memperlihatkan rasa senang. Atau ketika kita lagi senang, kita justru
memperlihatkan kesedihan. Kalau saudara kita jatuh kedalam kesalahan kita
justru merasakan kesenangan. Itu berarti kita belum bersaudara. Maka dari
itulah hendaknya kita menjadikan persaudaraan kita seperti cermin.
Baca Juga:
Sebagai seorang mukmin, kita harus mempunyai prinsip “bagaimana saya bisa
membantu saudara saya?” Kalau kita mempunyai saudara yang susah.
Bantulah sesuai dengan kemampuan kita.
Ketika saudara kita lalai, kita berusaha untuk mengingatkan. Kalau saudara kita
sedang berada diatas kebaikan, kita berusaha untuk memberikan motivasi.
Subscribe: RSS
Mari raih pahala dan kebaikan dengan membagikan tautan ceramah agama ini
ke Jejaring Sosial yang Anda miliki seperti Facebook, Twitter, Google+ dan yang
lainnya. Semoga Allah Ta’ala membalas kebaikan Anda.
Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com
Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv
RELATED ITEMS CERAMAH AGAMA DOWNLOAD KAJIAN DOWNLOAD MP3 CERAMAH AGAMA HAK PERSAUDARAAN KAJIAN
KAJIAN ILMIAH LARANGAN MEMUTUSKAN PERSAUDARAAN MANHAJ MANHAJ SALAF
LEAVE A REPLY
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Komentar *
Nama *
Email *
Situs Web
Kirim Komentar
Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.
BERANDA LIVE RADIO STREAMING LIVE RODJATV INFAQ KONTAK