Anda di halaman 1dari 31

(Urgency)

Implementasi HIRADC
(Risk Management)
Yang Efektif di Tempat Kerja

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
KEY WORDS OF THE TOPIC

(URGENCY) IMPLEMENTASI HIRADC


The Driftings:
1. Statistik Kecelakaan (Lagging Indicator)
2. Pemenuhan Peraturan Perundangan (Compliance)
3. Kesesuaian Standar Mgmt. System (Conformance)
4. Maturitas Perusahaan Berbudaya K3 (BBS)

IMPLEMENTASI HIRADC Yang EFEKTIF


A Tool and/or Indicator: Program Akuntabilitas K3 (SAP):
1. DIKLAT K3 (Safety Trainings)
2. Pertemuan/Rapat K3 (Safety Meetings)
3. Inspeksi K3 (Safety Inspections)
4. Pengamatan K3 (Safety Observation: Hazards Report, STOP Program, Etc.)
5. Kaji-ulang Prosedur Kritis (JSA, SOP, bahkan HIRADC)

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
Drifting by Statistik Kecelakaan

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
Drifting: Pemenuhan Peraturan Perundangan

▪ UU No.1/1970,
Pasal 3: Syarat-syarat K3 Ditujukan
1. Menghilangkan risiko (avoiding risk),
2. Mencegah kecelakaan kerja (preventing of accident), dan
3. Mengurangi konsekuensi/akibat/dampak yang ditimbulkan oleh kecelakaan kerja
(mitigating of consequence)
Pasal 4: Syarat-syarat K3 Terhadap
a. Perencanaan, Pembuatan
b. Pengangkutan, Peredaran, Perdagangan
c. Pemasangan, Pemakaian, Penggunaan, Pemeliharaan
d. Penyimpanan bahan, alat, mesin dan peralatan produksi yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan
Pasal 9: Pembinaan K3
Pengurus wajib menunjukan dan menjelaskan, kondisi dan bahaya, semua
alat-alat pelindung, APD bagi pekerja itu sendiri, cara2 dan sikap aman, serta hanya
mempekerjakan tenaga kerja yang telah memahami K3.

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
Drifting: Pemenuhan Peraturan Perundangan

▪ UU No.13/2003, Pasal 86, Keselamatan dan Kesehatan Kerja


(1) Setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan
c. perlakuan sesuai harkat dan martabat manusia serta nilai2 agama
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja guna mewujudkan produktivitas
kerja optimal, diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

▪ UU No.13/2003, Pasal 87, Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3-


yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan
▪ UU No.13/2003, Pasal 186, Sangsi Hukum
Contoh sangsi pelanggaran terhadap pasal 35:
▪ Sanksi Pidana Kurungan paling singkat 1 bulan dan paling lama 4 tahun
▪ Denda paling sedikit Rp. 10 juta dan paling banyak Rp. 100 juta

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
Drifting: Pemenuhan Peraturan Perundangan
UU No. 3 /2020 – Pertambangan Minerba
Sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka Penelitian, Pengelolaan dan
Pengusahaan Minerba yang meliputi; penyelidikan umum, eksplorasi, studi
kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan
dan penjualan serta kegiatan pasca tambang
PP No. 55 / 2010, pasal 26-27: Sasaran & Ruang Lingkup KP
ASPEK K3 PERTAMBANGAN KOPERTAMBANGAN
SASARAN Terciptanya tempat kerja yang aman Terciptanya kegiatan operasional
& sehat (Menghindari Kecelakaan & pertambangan yang aman, efisien
Penyakit Akibat Kerja) dan produktif
RUANG LINGKUP ▪ Keselamatan kerja (Safety Mgt ▪ Sistem & Pelaksanaan
Plan, IBPR, Diklat, Inspeksi, Pemeliharaan Peralatan
Investigasi, dll) ▪ Pengamananinstalasi
▪ Kesehatan kerja (Health Mgt ▪ Kelayakan sarana, prasarana
Plan, Sanitasi & Hygiene, instalasi & peralatan
Ergonomi, Preventif & Kuratif pertambangan
PAK,Gizi kerja, dll) ▪ Kompetensi Tenaga Teknis
▪ Lingkungan kerja (Monitoring: ▪ Evaluasi laporan hasil kajian
Debu, Getaran, Cahaya, dll) teknis
▪ SMK3 (Implementasi SMKP)
S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
Drifting: Kesesuaian Std Manajemen Sistem
DASAR & PENGERTIAN MANAJEMEN RISIKO

MANAJEMEN RISIKO
Tahapan kegiatan yang terkoordinasi untuk mengatur dan mengendalikan suatu
organisasi terkait dengan risiko2nya. Umumnya manajemen risiko terdiri dari penilaian,
penanganan, diterima tidaknya risiko dan komunikasinya.

Kepmen ESDM No.1827.K/30/MEM/2019


Lampiran IV
Proses Manajemen Risiko terdiri atas
1. Komunikasi & Konsultasi,
2. Penetapan Konteks,
3. Identifikasi Bahaya,
4. Penilaian dan Pengendalian Risiko
5. Pemantauan dan peninjauan

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
Drifting: Kesesuaian Std Manajemen Sistem
1. .
PRINSIP, KERANGKA KERJA & PROSES MANAJEMEN RISIKO
1. Harus menjadi bagian yang menyatu dalam praktek dan proses kerja di perusahaan dengan
sesuai, efektif dan efisien.
1.
2. Prosesnya menjadi
bagian yang tidak
terpisahkan dari
semua proses di
perusahaan yang
dilakukan secara
terus menerus,
dan

3. Khusus, prosesnya
juga harus
menyatu dgn
perkembangan
kebijakan,
perencanaan,
strategi
implementasi dari
Sistem Manajemen
Keselamatan,
Pertambangan nya
Hubungan prinsip manajemen risko, kerangka kerja dan proses pada ISO 31000 :2010
(Sumber : AS/ NZS 1SO 31000:2010 Risk management – Principles and guidelines)

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
Drifting: Kesesuaian Std Manajemen Sistem
BASIC CONCEPT RISK
1. The chance of something happening that will have an impact on objectives
(ISO 31000: 2009 Clause 2.1)

Kemungkinan terjadi sesuatu yang akan berdampak pada tujuan (Organisasi)

Ukuran Terhadap “Ketidakpastian” Penyimpangan dari yang diharapkan Nilai tambah Produk Barang dan
Yang diperkirakan secara objektif – bisa positif dan/ atau negatif Jasa, sustainability, keamanan,
ataupun subjektif (Kematian, Serius injury, Polusi) goal & strategi operasional

Siapa Yang Memiliki Risiko: Pengelola setiap unit bisnis organisasi

Siapa Yang Melakukan RA: Staf Pengawas di setiap tingkatan (Supervisors at


any level), Petugas KP, dan/atau Pihak Ke-3 yg kompeten
Atribut: - Memahami pengetahuan, peraturan K3 & keahlian di bidang K3,
- Dapat berkomunikasi dengan baik,
- memiliki integritas yang tinggi dan
- mengetahui prosedur K3

Disadur dari sumber: Loss Prevention in the process industries

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
Drifting: Maturitas Perusahaan Berbudaya K3 (BBS)
Kapan & Dimana Risk Management di Implementasikan

Manajemen risiko merupakan proses berkelanjutan yang


harus dilakukan:
1. Sekarang, jika anda belum pernah melakukannya
sebelumnya;
2. Saat ada pekerjaan baru yang telah direncanakan;
3. Tinjauan ulang secara berkala;
4. Saat ada perubahan yang berarti (Management of change)
termasuk modifikasi desain kerja, proses kerja atau peralatan
5. Usulan dari Stakeholder (Buku Tambang, Audit, inspection
and investigasi kecelakaan serius)

DIMANA ?
Dilakukan pada semua aktifitas/tahapan kegiatan yang ditetapkan
oleh organisasi/perusahaan mulai dari hulu ke hilir.

Di sadur dari penjelasan mengenai management risiko Dr.Zulkifli Djunaidi,MAppSc

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
Kapan & Dimana Risk Management di Implementasikan

Penimbunan batuan penutup Penyebaran tanah pucuk


( topsoil stockpile) Reklamasi (Reclamation)

Tanah pucuk
(top soil) removal Penyimpanan stock batubara
(coal stockpile)
Drilling & Blasting Pembuangan batuan Pengambilan
atau Ripping Penutup (overbuden) batubara (coal getting)
Pembukaan lahan
(landclearing)

Pemecahan
Batubara (coal crushing)
Pengangkutan batubara
Ke Stockpile (coal hauling)

Pengapalan &
pengiriman
Room Stock
Oversea Conveyor

Conveyor

Coal Terminal

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
Manfaat Implementasi HIRADC Yang Efektif

▪ Mengidentifikasi bahaya dan mengendalikan risiko KP;


▪ Sebagai Peta Panduan Mengelola Risiko
▪ Menjamin kelangsungan usaha dengan mengurangi risiko dari
setiap kegiatan yang mengandung bahaya;
▪ Meningkatkan akurasi proses perencanaan pada aktivitas
pertambangan;
▪ Meningkatkan pemahaman/kesadaran tentang risiko operasi
bagi setiap unsur dalam organisasi/perusahaan sehingga
Meningkatkan “Accountability” melalui Program Akuntabilitas K3
(SAP)
▪ “Kunci” dari pencegahan kecelakaan serta mendorong
peningkatkan efisiensi dan kinerja KP;
▪ Mengurangi/menekan biaya penanggulangan incident (kejadian
yang tidak diinginkan);
▪ Meningkatkan Perbaikan Berkelanjutan.

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
MS ISO/IEC 31010 :2011 Risk Management - Risk Assessment

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
CONTOH MATRIKS PENILAIAN RISIKO (2 DIMENSI)

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
Kriteria Likelihood & Consequence
PROBABILITAS KESERINGAN (Frequency) Tingkat Dampak Dampak Dampak
(Probability) Keparahan Manusia Kerusakan Lingkungan
(Akibat) (Cedera) (Cost)
Jarang/Nyaris Hanya terjadi pada kondisi khusus
tidak mungkin / (mis: terjadi sekali selama Katastropi Fatal/Kematian ≥ Rp. 1 ≥ 1.000 Ltr
(Rare) penambangan) (Bencana) (FAT) Milyar

Kemungkinan Terjadi pada waktu tertentu Major Kec Hilang Hari ≥ Rp. 50 Jt - ≥ 200 - <
kecil terjadi/ (mis: terjadi setahun sekali) (Utama) Kerja (LTI) & <1M 1000 Ltr
(Unlikely) Kerja Ringan
(RAC)
Mungkin terjadi/ Beberapa kali kejadian dalam
(Possible) setahun
Medium Medical ≥ Rp.10 Jt - ≥ 100 - < 200
(Sedang) Treatment Injury < 50 Jt Ltr
Besar Sering kejadiannya dalam setahun (MTC/NDL)
Kemungkinan (mis: terjadi sebulan sekali)
Terjadi/
Minor First Aid Case < 10 Jt < 100 Ltr
(Likely)
(Ringan) (FAC/P3K)
Hampir pasti Banyak kejadiannya dalam setahun Tidak Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
terjadi/ (mis: terjadi dalam sebulan Significant Cedera Beaya Pencemaran
(Almost Certain) beberapa kali) (Nearmiss) (Nearmiss) (Nearmiss)

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
Kriteria Level Risk & Tindakan

NILAI TINGKAT TINDAKAN


RISIKO
A: 1-3 RISIKO STOP PEKERJAAN SAAT ITU JUGA
Sangat Tinggi Pekerjaan tidak dilaksanakan kecuali
(Kritis) jika RISIKO sudah diatasi (dikurangi)
ST
B: 4- RISIKO Tinggi Harus ditindak lanjuti dalam 1 x 24 jam
10 (High Risk) Perlu melibatkan manajemen dalam
T pengaturannya,
Perlu pengawasan yang memadai
selama pekerjaan berlangsung
C: 11- RISIKO Harus ditindak lanjuti dalam 3x24 jam
19 Sedang Pemantauan diperlukan untuk
(Moderate memastikan pengendalian memadai
Risk) dan dijalankan secara berkelanjutan
S

D: 20- RISIKO Diperbaiki setelah tingkat RISIKO yang


25 Rendah lebih tinggi sudah ditindaklanjuti.
(Low Risk)
R

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
Contoh MATRIKS Penilaian Risiko (3 Dimensi)

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
MS ISO/IEC 31010 :2011 Risk Management - Risk Assessment
Strategi Pengelolaan Risiko : Residual Risk System
6.3 Pengendalian Risiko

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
MS ISO/IEC 31010 :2011 Risk Management - Risk Assessment

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
MS ISO/IEC 31010 :2011 Risk Management - Risk Assessment

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
MS ISO/IEC 31010 :2011 Risk Management - Risk Assessment

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
MS ISO/IEC 31010 :2011 Risk Management - Risk Assessment

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
MS ISO/IEC 31010 :2011 Risk Management - Risk Assessment

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
MS ISO/IEC 31010 :2011 Risk Management - Risk Assessment
Strategi Pengelolaan Risiko : Residual Risk System
6.3 Pengendalian Risiko

High

Mitigate / Reduce/ Avoid the Risk


Event of Probability

Treat Risk With


Controls
Hal penting dalam melakukan Treat
Risk (Pengelolaan Risiko) adalah :
• Mencari opsi-opsi “treatment”
Accept the Risk Share or Transfer • Evaluasi “treatment” yang akan
The Risk dilakukan
• Memilih “treatment” yang paling
tepat
Low • Membuat rencana “treatment”
Low Event of Impact High • Mengimplementasikan rencana
“treatment”

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
Hierarchy of Controls / Tahapan Sistem Kendali
Most Effective
Menghilangkan, Mengganti REKAYASA : Highest Level of Protectio
& Mengisolasi pekerja dari Eliminasi, Subsitusi dan isolasi Focus to Hazards Sources
1st Priority
bahaya Increasing Effectiveness &
Sustainability
ADMINISTRASI Most Reliable
Rambu Peringatan, Pemilihan Pekerja,
rotasi kerja, pembatasan jam
Perusahaan Jasa Pertambangan 2nd Priority
Mengubah cara orang
bekerja
PRAKTEK KERJA
JSA, SOP & Training
Least Effective
3rd Priority
Melindungi pekerja dengan Lowest level of Protection
menggunakan APD
APD Focues to Person
Increasing Participation
Supervision Needed
Least Reliable

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
MS ISO/IEC 31010 :2011 Risk Management - Risk Assessment

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
MS ISO/IEC 31000 :2010 Risk Management - Risk Assessment
6.6 Pemantauan dan Peninjauan
1. Proses Monitor (Pemantauan) dan Review (Kaji
Ulang) dilakukan untuk memastikan efektifitas dari
proses Manajemen Risiko.
2. Pemantuan dilakukan terhadap hal-hal sebagai berikut:
✓ Kepatuhan terhadap Peraturan dan perundangan
yang sudah ditetapkan dalam Dokumen Risk
Assessment
✓ Memantau hal-hal yang Critical (Top Risks) sudah
dilakukan control yang memadai
✓ Kesesuaian pelaksanaan kontrol pada pekerjaan
di lapangan vs kontrol yang ditetapkan dalam
Dokumen Risk Assessment
✓ Memastikan kepatuhan karyawan terhadap kontrol
yang telah ditetapkan
✓ Efektifitas komunikasi Kontrol Manajemen Risiko
Gambar 3. Process Risk Management
kepada karyawan (Sumber : AS/NZS ISO 31000:2010
✓ Memastikan PIC sudah melakukan tugasnya Risk management – Principles and guidelines)
sesuai yang ditetapkan

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
MS ISO/IEC 31010 :2011 Risk Management - Risk Assessment
6.6 Pemantauan dan Peninjauan
1. Risk Manajemen adalah Proses yang bersifat LIFE oleh sebab itu proses
review harus dilakukan
2. Review dilakukan apabila dari hasil monitor didapati hal-hal yang tidak
efektif, dengan melakukan:
✓ Kaji ulang terhadap kontrol yang telah ditetapkan dengan melakukan
reassessment (Analisa, Evaluasi dan Treat Risiko)
✓ Menentapkan kontrol tambahan baru yang lebih efektif
3. Review dilakukan apabila kontrol yang telah ditetapkan tidak tepat lagi
karena:
✓ Terjadi perubahan significant pada metode, proses dan aktivitas
✓ Pembelian alat dengan spesifikasi baru yang dioperasikan
✓ Tuntutan/perubahan peraturan perundangan dan persyaratan lain
✓ Setelah terjadinya kecelakaan atau kejadian berbahaya sesuai hasil
investigasi.
✓ Terjadi keadaan darurat dan dari hasil debriefing dinyatakan kontrol
tidak efektif
✓ Adanya temuan dari hasil audit,inspeksi atau observasi.
4. Meskipun tidak ada perubahan, review secara berkala harus dilakukan,
biasanya satu kali dalam setahun

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
DISKUSI 3 : IDENTIFIKASI BAHAYA & RISIKO 1

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health
DISKUSI 2 : IDENTIFIKASI BAHAYA & RISIKO 3

S3 APKPI 13 Oktober 2021 Safety Sharing Session Focused on Mining Occupational Safety & Health

Anda mungkin juga menyukai