Unit Kompetensi 14
mengevaluasi
dokumen penawaran
Disusun Oleh :
Tim Penyusun Materi Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa
Direktorat Pelatihan Kompetensi
Deputi Bidang Pengembangan Pembinaan Sumber Daya Manusia
LKPP
ISBN :
Alamat Penerbit :
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Jl. Epicentrum Tengah Lot 11B, Kuningan
Jakarta Selatan 12940
Indonesia
Telp : (021) 2991 2450
www.portalppsdm.lkpp.go.id
www.lkpp.go.id
K ata P e n ga n ta r
AGUS PRABOWO
U n i t ko m p e t e n si
Mengelola Logistik
MENGELOLA UK 25 : Mengelola Pengiriman
UK 26 : mengelola Persediaan
LOGISTIK, Uk 27 : Mengelola Penyimpanan
M.749020.014.02
UNIT KOMPETENSI
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
Bahwa evaluasi pengadaan merupakan sebuah proses bagian dari mata rantai
yang saling terkait dalam proses pengadaan barang/jasa, sehingga output dari
proses evaluasi pengadaan sangat tergantung inputnya. Evaluasi pengadaan
sangat dipengaruhi oleh kualitas dokumen pengadaan dan rancangan kontrak yang
merupakan hasil dari proses di perencanaan. Termasuk jika terdapat adendum
dokumen pengadaan sebagai hasil dari rapat penjelasan. Untuk lebih jelasnya bisa
mengacu ke unit kompetensi ke-9 (Menyusun Rancangan Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa), unit kompetensi ke-10 (Menyusun Dokumen Pengadaan), dan unit
kompetensi ke-13 (Menyampaikan Penjelasan Dokumen Pengadaan Barang/Jasa).
BAB 2
1. Persiapan
Perencanaan umum
Perencanaan pelaksanaan pengadaan
Perencanaan pemilihan
Mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik artinya bahwa rekam jejak penawar
tersebut menunjukkan kinerja yang baik sesuai dengan spesifikasi teknis
barang/jasa yang diperjanjikan, dalam jangka waktu yang ditetapkan, dan
memenuhi semua kewajiban-kewajiban administratif yang diperlukan.
Dalam beberapa kasus penawaran terbaik bisa diperoleh dari beberapa penawar
(Multi Winner/Multi Sourcing), konsep tersebut memungkinkan pemenang lebih
dari satu penyedia, dimana penerapan konsep ini didasari oleh:
Untuk menghasilkan nilai akhir yang dapat dibandingkan antara satu dengan
yang lainnya, maka sebelum melaksanakan evaluasi terlebih dahulu perlu
ditetapkan hal-hal sebagai berikut:
Metode evaluasi, unsur dan kriteria evaluasi termasuk tata cara evaluasi yang
digunakan untuk pelaksanaan evaluasi dokumen penawaran ditetapkan pada saat
penyusunan dokumen pengadaan dan diuraikan secara rinci di dalam dokumen
pengadaan.
1. Dokumen pengadaan
Dokumen pengadaan adalah dokumen dokumen yang ditetapkan oleh
Pengelola Pengadaan yang memuat informasi dan ketentuan yang harus
ditaati oleh para pihak dalam proses Pengadaan Barang/Jasa.
Di pengadaan pemerintah, dokumen pengadaan diatur dalam Peraturan
Presiden No 54/2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta
aturan perubahannya. Dimana terbagi atas:
o Dokumen Kualifikasi, yakni dokumen pengadaan yang memuat
persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi untuk lulus kualifikasi dan
tata cara penilaian kualifikasi. Tujuan dokumen kualifikasi adalah untuk
menilai kelayakan sebagai penyedia. Minimal memuat informasi
mengenai:
Petunjuk pengisian formulir isian kualifikasi
Formulir isian kualifikasi
Instruksi kepada peserta kualifikasi
Lembar data kualifikasi
Pakta Integritas
Tata cara evaluasi kualifikasi.
o Dokumen Pemilihan, yakni dokumen pengadaan yang memuat
persyaratan-persyaratan dalam suatu dokumen penawaran yang harus
dipenuhi. Tujuan dokumen pemilihan adalah menilai kelayakan penyedia
sebagai pelaksana pekerjaan. Minimal memuat informasi mengenai:
Undangan/pengumuman kepada calon Penyedia Barang/ Jasa
Instruksi Kepada Peserta (IKP) Pengadaan Barang/Jasa
3. Dokumen penawaran
Dokumen penawaran adalah dokumen/file yang disampaikan oleh penyedia
barang/jasa untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam dokumen
pengadaan beserta perubahannya pada sebuah kegiatan pemilihan
penyedia barang/jasa.
Dokumen penawaran terdiri dari dokumen administrasi, dokumen teknis dan
dokumen harga serta dokumen-dokumen laiinya yang dipersyaratkan.
Gagal
PPK/User
PA/KPA
Proses eskalasi ke
Ulang Gagal atau Tidak Setuju? Ya Menerbitkan SPPBJ End
PA/KPA
Ulang?
Pengadaan
Pengelola
Meneliti dan
Menyusun Berita
menilai/ Membuat laporan Mengumumkan
Acara Hasil
mengevaluasi hasil evaluasi peringkat
Pelelangan/Seleksi
penawaran
Penyedia
Menyampaikan
Melakukan
Start dokumen
sanggahan (jika ada)
penawaran
1. PPK/User
PPK/user melakukan review atas hasil evaluasi penawaran yang telah
dilakukan oleh Pengelola Pengadaan, jika sudah sesuai ketentuan yang
berlaku maka PPK/user akan menerima dengan mengeluarkan surat
BAB 3
Ada banyak cara untuk mengevaluasi dokumen penawaran dari para penyedia, hal
yang sering dijadikan pertimbangan dalam memilih metode evaluasi adalah:
Jenis pengadaan.
Nilai dari kontrak dan tingkat risiko ketersediaan barang/jasa bagi organisasi.
Upaya untuk meminimalkan biaya administrasi ataupun effort dalam proses
pengadaan.
Akuntabilitas dan etika dalam mendapatkan penawaran.
Kebutuhan untuk membangun hubungan yang baik dengan penyedia
Kepatuhan datas regulasi yang berlaku.
Lima faktor di atas dapat dimodelkan dalam Supply Positioning Model (Modul MLS,
ITC) yang merupakan gambaran profil barang/jasa (item) yang diperlukan
perusahaan dengan mempertimbangkan jumlah pembelanjaan per tahun untuk
setiap item, dampak bagi organisasi jika pasokan item tersebut tidak dapat
dipenuhi serta peluang dan risiko pasokan.
Apabila terdapat biaya utilisasi barang yang cukup signifikan (seperti biaya
operasional dan biaya pemeliharaan), maka evaluasi penawaran akan
fokus pada metode Total Cost of Ownership (TCO).
Apabila biaya switching cost tinggi, strategi yang diterapkan mengacu ke
hubungan kooperatif dalam jangka waktu tertentu, sehingga perlu
diperhatikan tingkat kapabilitas dan motivasi dari penyedia. Dan karena
untuk item standar, maka jumlah kriteria yang digunakan untuk melakukan
evaluasi juga relatif sedikit.
Apabila nilai belanja menarik minat penyedia, mereka akan bersedia
menyediakan waktu dan effort lebih untuk menyiapkan dokumen
penawaran. Termasuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh
organisasi dalam menilai kapabilitas dan motivasi para penyedia.
Apabila jenis hubungan yang diharapkan bersifat jangka panjang, maka
penilaian tingkat motivasi tidak diperlukan, dan metode evaluasi harga
terendah atau TCO akan lebih sesuai.
3.1.5. Kesimpulan
Berbagai jenis item pembelian membutuhkan pendekatan evaluasi penawaran
yang berbeda-beda. Ada tiga faktor utama yang harus diperimbangkan:
Perbedaan utama untuk setiap jenis item pembelian dapat digambarkan sebagai
berikut:
Dalam metode satu sampul penekanannya ada pada bagaimana penyedia bisa
memberikan harga terbaik. Dimana kualitas teknis untuk barang/jasa yang
dipersyaratkan sifatnya umum/sederhana. Dengan asumsi tersebut maka
penyedia akan berlomba-lomba untuk memberikan penawaran harga terbaik.
Metode evaluasi penyedia adalah model atau pendekatan yang digunakan untuk
melakukan proses pemilihan pemasok. Metode yang dipilih sangat penting untuk
keseluruhan proses evaluasi dan berpengaruh signifikan pada hasil pemilihan.
Penting untuk memahami mengapa suatu organisasi memilih salah satu metode
(atau kombinasi dari metode yang berbeda) atas yang lain. Secara garis besar
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kuantitatif dan kualitatif.
Berikut akan dijelaskan metode yang sifatnya fundamental dan metode yang lebih
advance.
A. Categorical model
Model ini bersifat kualitatif, dimana evaluasi menggunakan kriteria tertentu atas
data historis dan pengalaman dari penyedia. Pengelola pengadaan memberikan
penilaian untuk setiap kriteria yang digunakan dengan sistem penilaian sangat
sederhana, dengan menggunakan tingkatan (grade), seperti positif, negatif
ataupun netral.
Untuk kriteria teknis, penilaian dapat dilakukan oleh fungsi lain dalam organisasi
yang pernah terlibat, seperti quality control, engineering, produksi dan bagian
penerimaan.
B. Weighted-point model
C. Cost-ratio model
Penjelasan untuk setiap metode/model dapat dilihat pada bagian lampiran. Dari
beberapa metode evaluasi tersebut, maka pada modul ini akan lebih difokuskan di
metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan mempertimbangkan telah
diimplementasikan di beberapa organisasi di Indonesia termasuk bagaimana AHP
dapat menjadi alternatif solusi atas persepsi subyektifitas dalam menyusun
pembobotan.
AHP dikembangkan oleh DR. Thomas Saaty dari Whartson School of Business pada
tahun 1970-an untuk mengorganisasikan informasi dan judgment dalam memilih
alternatif yang paling disukai. AHP memungkinkan pengguna untuk memberikan
nilai bobot relatif dari suatu kriteria majemuk secara intuisif.
Nilai Keterangan
1 Kriteria/alternatif A sampa pentingnya dengan
kriteria/alternatif B
3 A sedikit lebih penting dari B
5 A jelas lebih penting dari B
7 A sangat jelas lebih penting dari B
9 Mutlak A lebih penting dari B
2, 4, 6, 8 Apabila ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan
C. Penilaian kriteria
1. Perbandingan berpasangan antar kriteria
Setelah memformulasikan hubungan saling ketergantungan, perbandingan
berpasangan dilakukan dengan mengacu ke semua faktor yang mempunyai
pengaruh terhadap faktor lain dalam kelompok itu sendiri maupun
kelompok lain. Berikut hasilnya.
2. Normalisasi
Menormalkan setiap kolom dengan cara membagi setiap nilai pada kolom
ke i dan baris ke j dengan nilai total dari setiap kolom. Dengan rumus:
𝑎𝑖𝑗
𝑎𝑖𝑗 =
∑ 𝑎𝑖𝑗
Contoh perhitungan untuk kriteria kelengkapan data:
1
𝑎𝑖𝑗 = = 0,083
12
3. Bobot prioritas
Menentukan bobot prioritas setiap kriteria ke i, dengan membagi jumlah
setiap nilai a dengan jumlah kriteria yang dibandingkan (n). Dengan rumus:
∑𝑎
𝑤𝑖 =
𝑛
6. Nilai CF rata-rata
Nilai CF rata-rata merupakan nilai dari lamda max yang diperoleh dari rata-
rata nilai CF. Dengan rumus:
∑ 𝐶𝐹
𝜆𝑚𝑎𝑥 =
𝑛
Contoh perhitungan lamda max:
25,758
𝜆𝑚𝑎𝑥 = = 5,152
5
RI 0,00 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49 1,51 1,48 1,56 1,57 1,59
Dengan rumus:
𝐶𝐼
𝐶𝑅 =
𝑅𝐼
Judul Modul: Menyusun Dokumen Pengadaan Barang/ Jasa
Halaman: 39 dari 196
Buku Informasi Versi: September 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Pengadaan Barang/Jasa M.749020.014.02
D. Penilaian alternatif
1. Kriteria kelengkapan data
Kelengkapan CF
PT. OK PT. TOP PT. SIP Total Bobot WSF CF 3,033
Data Rata2
PT. TOP 0,693 0,654 0,556 1,902 0,634 1,944 3,066 RI 0,58
PT. SIP 0,076 0,131 0,111 0,318 0,106 0,319 3,005 CR 0,029
1 3 1 9,100
CF
Pengalaman PT. OK PT. TOP PT. SIP Total Bobot WSF CF
Rata2
3,047
PT. TOP 0,500 0,602 0,667 1,769 0,590 1,821 3,087 RI 0,58
PT. SIP 0,333 0,199 0,222 0,754 0,251 0,764 3,037 CR 0,041
1 3 1 9,141
Kemampuan
PT. OK PT. TOP PT. SIP
Teknologi
Kemampuan CF
PT. OK PT. TOP PT. SIP Total Bobot WSF CF 3,001
Teknologi Rata2
PT. TOP 0,667 0,654 0,625 1,945 0,648 1,948 3,004 RI 0,58
PT. SIP 0,111 0,131 0,125 0,367 0,122 0,367 2,998 CR 0,000
1 3 1 9,002
Kemampuan
PT. OK PT. TOP PT. SIP
Design
Kemampuan CF
PT. OK PT. TOP PT. SIP Total Bobot WSF CF 3,047
Design Rata2
PT. OK 0,167 0,199 0,111 0,477 0,159 0,479 3,016 CI 0,024
PT. TOP 0,500 0,602 0,667 1,769 0,590 1,821 3,087 RI 0,58
PT. SIP 0,333 0,199 0,222 0,754 0,251 0,764 3,037 CR 0,041
1 3 1 9,141
Kemampuan
PT. OK PT. TOP PT. SIP
Keuangan
Kemampuan CF
PT. OK PT. TOP PT. SIP Total Bobot WSF CF 3,001
Keuangan Rata2
PT. OK 0,111 0,118 0,099 0,328 0,109 0,328 2,998 CI 0,0003
PT. TOP 0,556 0,588 0,601 1,744 0,581 1,746 3,003 RI 0,58
PT. SIP 0,333 0,294 0,300 0,928 0,309 0,928 3,000 CR 0,0005
1 3 1 9,002
Karena terdapat unsur waktu (selama umur ekonomis) dalam metode evaluasi
ini maka perlu dicari ekuivalen biaya hari ini untuk biaya di masa mendatang
dengan menggunakan discount-factor untuk biaya masa depan. Penggunaan
perhitungan NPV (Net Present Value) sangat direkomendasikan untuk
digunakan dalam analisis yang mendukung keputusan pengadaan dalam
menghasilkan manfaat atau biaya terukur dengan jangka waktu lebih dari tiga
tahun.
Contoh 1:
Dengan interest rate 15%, pembayaran sejumlah 23.000.000 di tahun depan
ekivalen dengan 20.000.000 di tahun ini. Hal ini disebabkan biaya senilai
20.000.000 saat ini jika dikenakan rate 15% per tahun akan menghasilkan
total nilai 23.000.000 di satu tahun ke depan.
Sebaliknya, jika ingin mengkonversi biaya masa depan ke masa kini yang
digunakan adalah discount rate. Hal ini akan dijelaskan di contoh 2.
Contoh 2:
Terdapat dua penawaran untuk pembelian alat berat dari PT. OK dan PT. TOP,
dimana direncanakan penggunaan alat berat sampai dengan 4 tahun. Discount
rate 8%.
Penyedia Harga Pembelian Biaya Tahun 1 Biaya Tahun 2 Biaya Tahun 3 Biaya Tahun 4
PT. OK 35.000.000.000 5.000.000.000 7.000.000.000 7.000.000.000 5.000.000.000
PT. TOP 43.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000 1.000.000.000
Dimana:
n = total tahun
R = discount rate
b. PT. TOP
8% Discount
Periode Biaya Nilai saat ini
Rate
Harga pembelian 43.000.000.000 N/A 43.000.000.000
Biaya Tahun 1 3.000.000.000 0,9259 2.777.700.000
Biaya Tahun 2 3.000.000.000 0,8573 2.571.900.000
Biaya Tahun 3 3.000.000.000 0,7938 2.381.400.000
Biaya Tahun 4 (1.000.000.000) 0,735 (735.000.000)
NPV 49.996.000.000
PT. OK memiliki NPV yang lebih rendah dibandingkan PT. TOP dan oleh
karenanya dapat direkomendasikan menjadi pemenang.
Data yang digunakan pada metode evaluasi ini menggunakan sumber data
dari:
a. Mitra industri sebagai pihak yang memiliki pemahaman terbaik mengenai
siklus biaya,
b. Data pasar sebagai penyedia rangkuman informasi yang dibutuhkan
c. Tim ahli/tim teknis yang memiliki pemahaman terbaik tentang apa yang
dibutuhkan dan berapa lama dibutuhkan.
Calon pemenang, pemenang cadangan 1 dan 2 (bila ada) ditentukan
berdasarkan total biaya selama umur ekonomis yang paling rendah di antara
peserta yang memenuhi kriteria ambang batas teknis.
Penggunaan metode evaluasi sistem biaya selama umur ekonomis selalu
digunakan bersama dengan metode prakualifikasi dan 2 (dua) sampul atau 2
(dua) tahap sehingga penilaian hanya dilakukan kepada peserta yang lulus
tahap prakualifikasi.
Dalam pengembangannya, metode ini tidak hanya digunakan pada saat proses
pelaksanaan pemilihan penyedia saja, tapi juga digunakan pada tahap
perencanaan untuk menentukan spesifikasi teknis yang paling rendah biayanya
berdasarkan pertimbangan umur ekonomis.
yang memenuhi kriteria ambang batas teknis dipilih peserta yang memberikan
penawaran biaya terendah setelah koreksi aritmatik.
Dengan demikian calon pemenang, pemenang cadangan 1 dan 2 (bila ada)
ditentukan berdasarkan penawaran terendah yang memenuhi persyaratan
administrasi dan kriteria ambang batas teknis yang ditetapkan.
Penggunaan metode ini dilakukan terhadap pemilihan penyedia jasa
konsultansi yang memperhatikan faktor biaya terendah dalam memilih
penyedia konsultansi. Metode ini selalu digunakan pada seleksi umum atau
seleksi sederhana dengan prakualifikasi satu sampul untuk pemilihan penyedia
jasa konsultansi badan.
Pengadaan jasa konsultansi dengan cara evaluasi biaya terendah lebih tepat
digunakan bagi pekerjaan jasa konsultansi yang bersifat standar atau secara
teknis dapat ditangani dengan metoda yang sederhana.
3.5.1. Pembobotan
Teknik evaluasi dengan cara pembobotan mempunyai banyak variasi mulai dari
yang sederhana sampai dengan modifikasi yang kompleks. Tergantung antara
kebutuhan dan usaha yang diperlukan, setiap organisasi dan setiap evaluasi akan
mempunyai pertimbangan sendiri dalam memilih tingkat kompleksitas dan benefit
yang diinginkan.
Bobot-bobot tersebut kemudian dijadikan nilai pengali untuk setiap hasil penilaian
pengelola pengadaan atas sebuah kriteria penilaian.
Untuk mencegah dan mengurangi hal tersebut maka perlu diadakan kajian ilmiah
terhadap proses evaluasi teknis.
Pada sisi lain pihak pengelola pengadaan seringkali merasa kesulitan dalam
melakukan penilaian dikarenakan harus mengkuantifikasikan dokumen penawaran
teknis penyedia yang bersifat kualitatif.
Bila ditarik sedikit lebih kebelakang pengelola pengadaan juga merasa kesulitan
melakukan pembobotan terhadap kriteria-kriteria pemilihan, karena kriteria-kriteria
pemilihan merupakan kriteria yang majemuk dan kompleks, sehingga pada saat
melakukan pembobotan kriteria timbul tindakan subjektif pengelola. Untuk itu
perlu kiranya dilakukan penyusunan bobot yang memenuhi kaidah-kaidah ilmiah,
sehingga lebih dapat dipertanggungjawabkan ke seluruh stakeholder terkait.
Dalam hal ini model AHP seperti dijelaskan pada sub bab sebelumnya (Penilaian
Kriteria) dapat menjadi salah satu opsi untuk menentukan bobot, baik unsur
ataupun sub unsur berdasarkan metode yang lebih ilmiah.
Secara logika sederhana, besaran nilai ambang batas terkait dengan kompleksitas
pekerjaan, semakin tinggi kompleksitas pekerjaan maka nilai ambang batas
cenderung kecil, sedangkan sebaliknya, semakin rendah kompleksitas pekerjaan,
maka akan semakin besar nilai ambang batas.
Nilai ambang batas atau passing grade atau passing score dalam pengadaan
barang dan jasa dalam konteks yang lebih luas memiliki tujuan yang sama dengan
metode penerapan standard setting, dimana secara definisi standard setting
adalah suatu metode untuk menentukan suatu skor atau nilai khusus yang
merupakan batasan antara lulus dan tidak lulus. Metode ini kerap digunakan di
dunia pendidikan untuk menentukan tingkat kelulusan peserta.
1. Panelis:
Seorang/kumpulan ahli/profesional di bidang yang dievaluasi
Terbiasa dengan standard setting yang dipakai
Problem solver
2. Peserta borderline: peserta yang nyaris/hampir lulus
1. Standar relatif
Tipe ini mengasumsikan bahwa skor didistribusikan secara normal dan
membandingkan kemampuan antar peserta tanpa menghiraukan kemampuan
masing-masing peserta terhadap krireria yang diharapkan.
Contoh: total jumlah peserta 100, ditentukan yang lulus sebanyak 70%, maka
yang lulus sebanyak 70 peserta.
2. Standar absolut
Tipe ini mengasumsikan kelulusan peserta ditentukan berdasarkan pencapaian
terhadap suatu kriteria tertentu. Kelulusan akan tergantung pada hasil
penilaian.
Contoh: peserta dinyatakan lulus apabila menjawab 63% atau lebih dari
seluruh jumlah soal.
Dari ke dua tipe di atas maka standar absolut lebih tepat digunakan dalam
penetapan nilai ambang batas dalam pengadaan barang dan jasa.
Judul Modul: Menyusun Dokumen Pengadaan Barang/ Jasa
Halaman: 54 dari 196
Buku Informasi Versi: September 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Pengadaan Barang/Jasa M.749020.014.02
Pada tabel di atas, nilai passing score nya adalah 64,2, hal ini berarti peserta
dinyatakan lulus jika memiliki nilai 64,2.
2. Metode Ebel
Pada metode Ebel, panelis membuat sebuah tabel klasifikasi untuk setiap
kriteria penilaian. Tabel klasifikasi dibuat berdasarkan kategori yang digunakan,
misalnya difficulty yang terbagi atas easy, medium atau difficult. Kemudian
kategori importance/relevance yang terbagi atas questinable, acceptable,
important dan essential. Masing-masing panelis secara independen
mengklasifikasikan setiap kriteria penilaian ke dalam kategori.
Jumlah
Kategori Persentase Nilai
soal
Easy 0 - -
Essential Medium 3 70% 2,1
Difficult 1 40% 0,4
Easy 1 80% 0,8
Important Medium 1 60% 0,6
Difficult 2 40% 0,8
Easy 1 90% 0,9
Acceptable Medium 0 - -
Difficult 1 30% 0,3
Nilai passing score 5,9
Pada contoh di atas, nilai passing score adalah 5,9. Hal ini berarti peserta
dinyatakan lulus jika memiliki nilai 5,9. Namun metode ini dianggap kurang
sesuai jika terdapat pembobotan untuk setiap kriteria penilaian.
1. Surat penawaran.
2. Jaminan penawaran, kecuali untuk pemilihan penyedia jasa konsultansi tanpa
jaminan penawaran.
Judul Modul: Menyusun Dokumen Pengadaan Barang/ Jasa
Halaman: 56 dari 196
Buku Informasi Versi: September 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Pengadaan Barang/Jasa M.749020.014.02
Pada Tabel di halaman berikut, disajikan unsur-unsur dan kriteria umum yang
digunakan dalam evaluasi dokumen administrasi pemilihan penyedia barang,
pekerjaan konstruksi, jasa lainnya dan jasa konsultansi sesuai ketentuan dalam
Perpres No. 54 Tahun 2010 beserta perubahannya. Untuk memperjelas bagaimana
mengevaluasi masing-masing unsur dan bagaimana menggunakan kriteria
evaluasi, berikut ini akan diuraikan masing-masing unsur tersebut.
Tabel 11 Unsur-Unsur dan Kriteria Umum pada Evaluasi Dokumen Administrasi untuk
Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya
Khusus untuk e-proc sesuai Perka LKPP No. 18 Tahun 2012, surat penawaran atau
surat lainnya sebagai bagian dari dokumen penawaran yang diunggah (upload)
kedalam aplikasi SPSE dianggap sah sebagai dokumen, dan telah ditandatangani
Jaminan penawaran yang memenuhi syarat adalah jaminan yang dikeluarkan oleh
bank umum/ perusahaan asuransi/lembaga penjaminan. Perusahaan asuransi yang
boleh mengeluarkan jaminan adalah perusahaan asuransi yang memiliki program
surety bond yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Pada Tabel berikut disajikan unsur-unsur dan kriteria umum yang digunakan dalam
evaluasi dokumen penawaran teknis pemilihan penyedia barang, pekerjaan
konstruksi, jasa lainnya sesuai ketentuan dalam Perpres No. 54 Tahun 2010
beserta perubahannya dan Perka LKPP No. 14 Tahun 2012. Untuk memperjelas
bagaimana mengevaluasi masing-masing unsur dan bagaimana menggunakan
kriteria evaluasi
Tabel 12 Unsur-Unsur dan Kriteria Umum pada Evaluasi Dokumen Penawaran Teknis untuk
Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya
Digunakan untuk pemilihan
Unsur Sub Unsur Kriteria penyedia
Barang Konstruksi Jasa
Spesifikasi Teknis Kesesuaian spesifikasi Sesuai dengan yang ditetapkan √ √ √
Metode Tahapan pekerjaan Memenuhi persyaratan - √ √
Pelaksanaan substantif
Pekerjaan Cara pelaksanaan Menggambarkan penguasaan - √ √
dalam menyelesaikan pekerjaan
Yang diteliti dalam evaluasi metode pelaksanaan adalah tahapan dan cara
pelaksanaan yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai
dengan akhir dan dapat dipertanggungjawabkan secara teknis (Permen PU No. 31
Tahun 2015).
meyakinkan konsumen bahwa produk dalam keadaan baik atau bebas dari
kerusakan, akibat dari ketidaktelitian pengerjaan atau penggunaan material yang
kurang baik yang berlaku untuk jangka waktu tertentu. Sesuai dengan Undang –
Undang Perlindungan Konsumen (UU PK) Pasal 25 Ayat 1, serta diatur dalam
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 634/MPP/Kep/9/2002
bahwa Setiap penyedia yang menawarkan barang wajib memberikan garansi dan
layanan purna jual minimal selama 1 tahun.
Tenaga teknis adalah tenaga kerja yang mempunyai keahlian tertentu untuk
meng-install barang yang diadakan. Misalkan dalam pembelian AC dinding, maka
perlu tenaga teknis untuk menempatkan AC pada dinding dan melakukan
pengaturan awal sehingga AC tersebut bisa beroperasi.
Personil inti adalah tenaga kerja yang akan ditempatkan secara penuh sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan dalam dokumen pamilihan serta posisinya
dalam manajemen pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan
yang diajukan untuk melaksanaan pekerjaan. Yang dipersyaratkan dalam personil
inti dalam pekerjaan konstruksi adalah Pendidikan Sertifikat Keahlian (SKA/SKT)
dan Pengalaman Kerja.
Penilaian unsur ini dilakukan untuk menjamin bahwa calon penyedia barang/jasa
mempunyai keterikatan dengan pelaksana pekerjaan yang disub-kontrakkan terkait
dengan pelaksanaan pengadaan barang/jasa. Penilaian secara kualitatif dilakukan
dengan cara membandingkan antara dokumen penawaran dengan persyaratan
untuk pekerjaan sub-kontrak seperti yang sudah ditetapkan. Unsur yang
ditawarkan harus memenuhi persyaratan.
Bila dari hasil uji mutu/teknis tidak sesuai dengan yang dokumen penawaran,
maka peserta yang bersangkutan dinyatakan gugur. Contoh pangadaan rompi anti
peluru, penyedia diwajibkan mengirikan sampel produk ke ULP, sampel yang
diterima kemudian diuji mutu ke laboratorium independen untuk mengetahui
apakah produk yang disampaikan sesuai standar mutu yang ditetapkan dalam
dokumen pemilihan. Jika hasil uji mutu memenuhi standar mutu yang ditetapkan
maka penawaran tersebut dinyatakan lulus.
Tabel 14 Unsur-unsur dan kriteria umum pada evaluasi dokumen penawaran teknis untuk
pemilihan penyedia Jasa Konsultansi
Keterangan:
X = Nama perusahaan
NP = Nilai Pengalaman
JPP = Jumlah Pengalaman Perusahaan
Keterangan:
X = Nama perusahaan
NPL = Nilai Pengalaman di Lokasi
JPPL = Jumlah Pengalaman Perusahaan di Lokasi
Keterangan:
X = Nama perusahaan
NPLF = Nilai Pengalaman sebagai Lead Firm
JPPL = Jumlah Pengalaman Perusahaan sebagai Lead Firm
Dihitung nilai kontrak tertinggi dari pekerjaan yang sejenis. Nilai kontrak
yang tertinggi, dijadikan pembanding untuk mendapatkan nilai. Nilai yang
diperoleh dikali dengan 1/3 (satu per tiga) bobot sub unsur. Rumusan
penghitungan sebagai berikut:
Keterangan :
X = Nama perusahaan
NPK = Nilai Pengalaman Kontrak
NK = Nilai Kontrak
Keterangan :
X = Nama perusahaan
NFU = Nilai Fasilitas Utama
D. Kapasitas Perusahaan
Keterangan:
X = Nama perusahaan
KP = Kapasitas Perusahaan
JTAT = Jumlah Tenaga Ahli Tetap
sangat baik = 100, baik = 80, cukup baik = 60, kurang = 40,
sangat kurang = 20
Dalam melakukan penilaian pendekatan dan metodologi ini bisa dilakukan sendiri
oleh pokja ULP atau minta didampingi oleh tenaga ahli yang memiliki kompetensi
dengan pekerjaan yang sedang dikompetisikan. Misalnya pekerjaan yang sedang
dievaluasi adalah pekerjaan konsultansi konstruksi, maka dapat didampingi oleh
ahli konstruksi dari Dirjen- Kementerian Pekerjaan Umum/Universitas/Lembaga
Riset.
1. Sub unsur pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK.
Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK = Nilai yang
didapatkan X bobot sub unsur.
Nilai sub unsur kualitas metodologi = nilai rata-rata komponen sub unsur x
bobot sub unsur.
Tingkat pendidikan:
Nilai sub unsur tingkat pendidikan = nilai yang didapat X bobot sub unsur
tingkat pendidikan.
2. Sub unsur pengalaman kerja profesional seperti yang disyaratkan dalam KAK.
Pengalaman tenaga ahli sejenis dengan referensi
Contoh perhitungan tenaga ahli Ir. TW, MSc dengan data pengalaman
sebagai berikut:
Pengalaman hanya dicantumkan tahun 1997 – 1998
Karena hanya disebutkan tahun tanpa dirinci bulannya, maka panitia
sepakat untuk menghitung = 25 % x 24 bulan = 6 bulan karena tidak
sesuai dengan ketentuan dokumen seleksi.
Contoh perhitungan:
Bobot pengalaman profesional dalam LDP : 20 %
Untuk team leader, pengalaman yang disyaratkan 10 tahun
PT. YK mengusulkan team leader yang memiliki pengalaman profesional
setelah dihitung jumlah bulan x lingkup x posisi, diperoleh pengalaman
selama 13 tahun, artinya pengalaman team leader memenuhi syarat jadi
diberi nilai 100.
Maka nilai pengalaman kerja profesional team leader adalah 100 x 20 % =
20
Ketentuan sertifikat, jika memiliki sertifikat diberi nilai 100, sedangkan jika
tidak memiliki diberi nilai 0.
Contoh Perhitungan :
Bobot kepemilikan sertifikat adalah 40 %
PT. YK mengusulkan Team Leader yang memiliki Sertifikat SKA arsitektur
sesuai persyaratakan dalam dokumen pemilihan dan hasil klarifikasi
keaslian sertifikat dari LPJK (lembaga pengambangan jasa konstruksi)
adalah asli, maka diberi nilai 100
Nilai kepemilikan sertifikat = 100 x 40 % = 40
Sub unsur penguasaan bahasa asing dan syarat lainnya (jika ada).
Ketentuan penguasaan bahasa asing: sangat baik diberi nilai 100; baik
diberi nilai 50;sedangkan tidak menguasai diberi nilai 0.
Contoh Perhitungan :
Bobot kepemilikan sertifikat adalah 10 %.
PT. YK mengusulkan team leader yang memiliki sertifikat TOEFL dengan
nilai baik sesuai persyaratan dalam dokumen pemilihan maka diberi nilai
50.
Nilai penguasaan bahasa asing = 50 x 10 % = 5
Dari contoh diatas dapat direkapitulasi nilai yang diperoleh dari 1 orang
tenaga ahli team leader
Tabel 15 Perhitungan Nilai dan Bobot Kualifikasi Tenaga Ahli Jasa Konsultansi
Untuk pekerjaan jasa konsultansi yang memerlukan lebih dari satu orang
tenaga ahli maka setiap tenaga ahli harus diberi bobot, kemudian dihitung
jumlah bobot tenaga ahli.
Total NILAI seluruh tenaga ahli X bobot unsur kualifikasi tenaga ahli =
NILAI KUALIFIKASI TENAGA AHLI.
Contoh perhitungan :
Hasil evaluasi terhadap PT. YK diperoleh:
1. Nilai Pengalaman = 18,66
2. Nilai pendekatan dan metodologi = 13,87
3. Nilai kualifikasi tenaga ahli = 57
Nilai evaluasi teknis = 18,66 + 13,22 + 57 = 89,53
Ambang batas nilai teknis (sesuai dokumen pemilihan) = 70
Kesimpulan: PT. YK lulus.
Tabel 16 Unsur-Unsur dan Kriteria Umum pada Evaluasi Penawaran Biaya Untuk Pemilihan
Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya
Tabel 17 Unsur-Unsur dan Kriteria Umum pada Evaluasi Penawaran Biaya Untuk Pemilihan
Penyedia Jasa Konsultansi
Kombinasi nilai teknis dan biaya dimaksudkan untuk menilai peserta pemilihan
penyedia barang/ jasa berdasarkan nilai gabungan antara kemampuan teknis
yang ditawarkan dengan harga yang ditawarkan. Nilai gabungan ini
selanjutnya digunakan untuk melakukan pemeringkatan peserta pemilihan
penyedia barang/jasa.
BAB 4
MENGADMINISTRASIKAN
DOKUMEN PENAWARAN
Koreksi Aritmatik bukan bagian dari evaluasi. Sesuai namanya koreksi hanya
pemeriksaan, pembetulan atau perbaikan bukan penilaian. Sehingga hasil koreksi
aritmatik tidak dapat dijadikan dasar menggugurkan penawaran. Koreksi aritmatik
dapat merubah total harga penawaran. Ketika harga penawaran berubah menjadi
lebih tinggi dari Total HPS dan kemudian penawaran digugurkan. Maka gugurnya
penawaran tersebut bukan karena koreksi aritmatik, melainkan karena evaluasi
harga.
Pada metode satu sampul dimana Harga Penawaran telah dibuka bersamaan
dengan administrasi dan teknis, maka Koreksi Aritmatik dilakukan sebelum evaluasi
penawaran. Sedangkan dua sampul atau dua tahap Koreksi Aritmatik dilakukan
sebelum Evaluasi Harga.
Koreksi Aritmatik bertujuan memastikan semua pihak yang berkontrak PPK (HPS)
dan Penyedia (Dokumen Penawaran) memahami dan menyetujui struktur Item
Pekerjaan, Harga Satuan, Volume dan Total Biaya yang akan diperjanjikan. Hal ini
harus disepakati diawal sebelum dilakukan penilaian terhadap harga penawaran.
Judul Modul: Menyusun Dokumen Pengadaan Barang/ Jasa
Halaman: 83 dari 196
Buku Informasi Versi: September 2016
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Pengadaan Barang/Jasa M.749020.014.02
1. Kontrak lumpsum
Kontrak Lumpsum mengikat pada Total Biaya. Sehingga Volume adalah
tetap seperti yang tertuang pada HPS/Daftar Kuantitas.
Item Pekerjaan sama sesuai HPS/Daftar Kuantitas.
Harga Satuan tidak boleh berubah.
Kesalahan perhitungan tidak berdampak apapun pada total biaya.
Berapapun total harga penawaran yang disampaikan akan menjadi total
harga kontrak.
2. Kontrak harga satuan
Kontrak Harga Satuan mengikat pada komponen Harga Satuan dan item
pekerjaan. Sehingga Volume harus sesuai seperti yang tertuang pada HPS.
Item Pekerjaan sesuai HPS/Daftar Kuantitas.
Harga Satuan tidak boleh berubah sesuai HS pada penawaran.
Dan total biaya/harga penawaran ‘dapat’ berubah sesuai perhitungan
aritmatika perkalian harga satuan x volume.
Kesalahan perhitungan berdampak pada Total Biaya/Harga Penawaran.
Sehingga dimungkinkan adanya Harga Penawaran Terkoreksi.
penawaran yang meliputi data administrasi, data teknis dan data harga penawaran
untuk metode satu sampul, sedangkan untuk metode 2 sampul yang dilihat adalah
hanya sampul 1, yakni yang terkait dengan data administrasi dan data teknis.
Sedangkan data harga penawaran di sampul ke 2 hanya dapat dibuka jika
penawaran dalam sampul satu (adm + teknis) telah memenuhi persyaratan.
Struktur yang paling sering digunakan adalah taksonomi tipe Facet di mana
struktur ini dapat digunakan untuk menelusuri atau menavigasi informasi di mana
informasi tersebut bisa berada di dua kategori yang berbeda. Contoh mudah yang
sering kita lihat adalah taksonomi dari katalog belanja daring (belanja online via
katalog). Keyboard komputer bisa masuk dalam kategori Komputer & Aksesoris
dan dapat juga masuk dalam kategori Perlengkapan Kantor. Tingkat kedalaman
untuk setiap hirarki akan sangat tergantung pada kebutuhan organisasi. Namun
umumnya struktur yang telah disusun tersebut dilengkapi dengan sistem
kodifikasi.
Secara garis besar prosedur (SOP) dalam pengelolaan dan pelayanan dokumen
dapat dikategorikan menjadi:
Setiap organisasi biasanya memiliki proses yang berbeda untuk setiap prosedur
tersebut, dimana proses yang dikembangkan sangat dipengaruhi oleh struktur
organisasi, tupoksi untuk setiap fungsi, sistem yang digunakan (manual dan/atau
elektronik), hak akses atas data dan informasi dalam sistem, pola penyimpanan
dokumen, dan sebagainya.
1. PPK
PPK wajib menyimpan atau melakukan dokumentasi data terkait dengan
tugas dan kewenangannya dalam proses pengadaan barang/jasa.
2. Pengelola Pengadaan
Pengelola pengadaan wajib menyimpan data terkait dengan proses
pengadaan yang dilakukan.
Bilamana sudah terdapat Unit Layanan Pangadaan, maka penyimpanan
dapat dilakukan oleh kesekretariatan.
Penyimpanan data harus dilakukan dengan rapi dan teratur untuk
memudahkan pengambilan data bilamana dibutuhkan.
Ketentuan lama penyimpanan mengacu kepada ketentuan penyimpanan
arsip dokumen.
sebagai besar dikumen dalam proses pengadaan sudah dalam bentuk elektronik,
terutama dokumen-dokumen yang telah di upload di server SPSE.
Atas dasar perbedaan jenis dokumen di atas (manual dan elektronik), tingkat
keamanan, dan perkiraan jumlah serta perkiraan pertumbuhan dokumen, maka
unit pengelola pengadaan dapat memutuskan media penyimpanan seperti apa
yang sesuai dan mendukung kegiatan pengadaan barang/jasa. Hal ini tentunya
juga dengan mempertimbangkan ketersediaan tempat dan anggaran (biaya
pembelian dan operasional).
1. Dokumen manual
a. Vertical filing cabinet: Alat untuk menyimpan dokumen secara vertical
(tegak)
b. Open self file: Jajaran dokumen yang disimpan pada lemari terbuka
(seperti rak buku). Dapat diakses dari samping.
c. Lateral files: Unit penyimpanan dokumen yang dapat diakses dari samping
secara horizontal
d. Box file: Unit penyimpanan dokumen yang digunakan untuk menyimpan
arsip yang terlebih dahulu dimasukkan ke dalam folder/map arsip.
e. Unit box lateral file: Kotak yang dapat digantung untuk memuat dokumen
yang disimpan agak miring untuk mempercepat rujukan.
f. Card file: Alat yang dipergunakan untuk menyimpan arsip yang berupa
kartu dengan mempergunakan laci-laci yang dapat ditarik keluar
2. Dokumen elektronik.
Jenis media penyimpanan dokumen elektronik harus mempertimbangkan
perubahan teknologi, peningkatan jumlah dokumen, serta mampu bertahan
dalam waktu lama.
Penyimpanan nya sendiri dapat dilakukan dengan dua cara:
a. Online
Tempat simpan dokumen elektronik sudah tidak membutuhkan
interaksi manusia, yaitu jika dokumen dibutuhkan untuk digunakan,
maka pengguna dapat langsung mengambilnya tanpa perlu adanya
bantuan dari pihak lain.
Tempat simpan dokumen elektronik yang bersifat dinamis aktif, yaitu
dokumen yang masih digunakan sebagai administrasi harian.
Media yang cocok untuk digunakan sebagai tiempat penyimanan secara
online adalah harddisk lokal komputer, harddisk komputer server, dan
hardisk jaringan.
Harddisk jaringan adalah tempat simpan dengan bentuk eksternal yang
dilengkapi dengan koneksi jaringan dan selalu terhubung dengan
jaringan.
Contoh terbaru untuk harddisk jaringan adalah cloud storage, yakni
media penyimpanan online, di mana kita dapat menyimpan data pada
server virtual yang tersedia. Yang diperlukan hanyalah koneksi internet
dan data dapat dengan mudah diakses termasuk jika ingin berbagi
data. Namun opsi ini perlu dipertimbangkan kembali, terutama jika
dilihat dari sisi keamanan data dan ketergantungan dengan jaringan
internet.
b. Offline
Tempat simpan dokumen elektronik yang masih membutuhkan
interaksi manusia, yaitu jika dokumen dibutuhkan untuk digunakan
BAB 5
MELAKUKAN EVALUASI
DOKUMEN PENAWARAN
Memastikan paket
Mengkonfirmasi dan
pekerjaan yang Melakukan kualifikasi Membuat laporan
mengklarifikasi surat Peserta lulus
dijamin sama dengan bila ada hal-hal yang Ya hasil evaluasi Selesai
jaminan kepada administrasi = 1
pekerjaan yang kurang jelas administrasi
penerbit
dilelangkan
Tdk
Lelang gagal
Catatan:
Peserta lulus
Ya
administrasi > 1
Tdk
Membuat laporan
Selesai hasil evaluasi Lelang gagal
administrasi
Catatan:
Hasil Evaluasi
berlakunya
Surat
Penawaran
Ditandatangani Ditandatangani oleh Direktur √ Direktur √ Direktur √
oleh yang Direktur Utama/
berhak namanya tercantum
dalam Akte
Perusahaan/pegawai
tetap/ wakil KSO
2 Penerbit Surat Bank Umum/ BRI √ Bank Mandiri √ PT. Asuransi √
Jaminan Perusahaan Himalaya
Asuransi/ Lembaga Pelindung
Penjaminan
Masa berlaku 28 hari kalender 30 hari √ 30 hari √ 40 hari √
Surat Jaminan Penawaran
ribu rupiah)
Nama ULP/ ULP LPNK ULP LPNK √ ULP LPNK √ ULP LPNK √
Panitia
Pengadaan
Nama Paket Pengadaan Alat Pengadaan √ Pengadaan √ Pengadaan √
Pekerjaan Pengolah Data di Alat Pengolah Alat Pengolah Alat Pengolah
LPNK Data di LPNK Data di LPNK Data di LPNK
Hasil klarifikasi Keabsahan surat Ada surat √ Ada surat √ Ada surat √
surat jaminan jaminan klarifikasi dari klarifikasi dari klarifikasi dari
lembaga lembaga lembaga
penerbit penerbit penerbit
Kesimpulan Lulus Lulus Lulus
Keterangan :
√ = sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan
- = tidak sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam dokumen
pemilihan
Lulus jika memenuhi semua persyaratan
Gugur jika tidak memenuhi semua atau salah satu dari persyaratan
Hasil Evaluasi
PT. PD PT. YK PT. AA PT. UTC PT. GM PT. IK
Kriteria (dari
No Unsur Sub Unsur Data Sesuai/ Data Sesuai/ Data Sesuai/ Data Sesuai/ Data Sesuai/ Data Sesuai/
dok pemilihan)
Penawar Tdk Penawar Tdk Penawar Tdk Penawar Tdk Penawar Tdk Penawar Tdk
an Sesuai an Sesuai an Sesuai an Sesuai an Sesuai an Sesuai
1 Tanggal tanggal yg 26 Maret √ 26 Maret √ 25 Maret √ 26 Maret √ 26 Maret √ 26 Maret √
sama/ 2013 2013 2013 2013 2013 2013
sebelum
Pemasukan
Penawaran (26
Surat Penawaran
Maret 2013)
Jangka 28 hari 28 hari √ 28 hari √ 30 hari √ 28 hari √ 30 hari √ 30 hari √
waktu kalender kalender kalender kalender kalender kalen- kalen-
berlakunya der der
Surat
Penawaran
Ditandata- Direktur/ Direktur √ Direktur √ Direktur √ Direktur √ Direktur √ Direktur √
ngani oleh komisaris/
yang pegawai tetap/
berhak pemimpin KSO
Kesimpulan Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus Lulus
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Pengadaan Barang/Jasa M.749020.014.02
Menjumlahkan
Penilaian unsur-
Skor total > (skor x bobot)
Ya unsur evaluasi
ambang batas masing-masing
teknis
unsur
Tdk
Menentukan
Membuat laporan
peserta yang lulus Peserta gugur Selesai
hasil evaluasi
evaluasi teknis
Gambar 10 Evaluasi teknis untuk pemilihan penyedia barang dengan sistem gugur
Memeriksa kesesuaian
persyaratan teknis yang
Melakukan
Start disampaikan penyedia Menghitung skor
klarifikasi (bila
Evaluasi Teknis dengan kriteria yang total evaluasi teknis
diperlukan)
ditetapkan dalam
dokumen pemilihan
Menentukan
Jumlah peserta Skor di atas
Ya peserta yang lulus Ya
>1 ambang batas Tdk
evaluasi
Tdk
Gambar 11 Evaluasi teknis untuk pemilihan penyedia barang dengan sistem nilai
1. Pengadaan Barang
a. Untuk spesifikasi teknis dengan membandingkan spesifikasi teknis dan
brosur/gambar yang ditawarkan oleh penyedia dengan spesifikasi minimal
yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan. Jika spesifikasi sesuai maka
dinyatakan lulus, jika tidak dinyatakan gugur.
c. Identitas barang (jenis, tipe dan merk) yang ditawarkan harus jelas dan
sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditawarkan. Jika sesuai dinyatakan
lulus, jika tidak maka dinyatakan gugur.
d. Jaminan purna jual, penyedia wajib memiliki fasilitas layanan purna jual
sesuai persyaratan di dokumen pemilihan. Jika ada layanan purna jual
dinyatakan lulus, jika tidak dinyatakan gugur. Misalnya untuk pengadaan
alat laboratorium/alkes, penyedia diwajibkan memiliki workshop (bengkel)
dan fasilitas pelayanan panggilan via telepon/ email. Jika ada kerusakan,
pengguna dapat langsung menelpon workshop dan teknisi akan datang
untuk memeriksa kerusakan dalam waktu 1 x 24 jam.
g. Pokja ULP dapat meminta sampel untuk uji mutu produk,misalnya diuji ke
laboratorium bersertifikat ISO 17025. Jika hasil uji lab produk sesuai mutu
yang ditetapkan maka dinyatakan lulus, jika tidak sesuai dinyatakan gugur.
k. Hasil evaluasi dicatat dan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini.
Hasil Evaluasi
Kriteria
N Berdasarkan PT. CMU CV.PC CV.BGI
Unsur
o Dokumen Data Sesuai / Data Sesuai Sesuai /
Pemilihan Data
Penawa Tidak Penawara /Tidak Tidak
Penawaran
ran Sesuai n Sesuai Sesuai
1 Spesifikasi Sesuai yang Sama √ Sama √ Sama √
Barang dan ditetapkan dengan dengan dengan
brosur/ga dalam dok spek spek spek
mbar pemilihan dalam dalam dalam
dok dok dok
pemilih pemiliha pemilihan
an n
2 Jadwal 60 hari kalender 45 hari √ 50 hari √ 50 hari √
pelaksanaa
n
3 Identitas harus Ada √ Ada dan √ Ada dan √
barang melampirkan dan jelas jelas
(jenis, tipe, identitas barang jelas
merk)
4 Jaminan harus ada √ ada √ ada √
purna jual melampirkan
jaminan purna
jual
5 Surat Harus ada √ ada √ ada √
pernyataan melampirkan
kesanggup surat pernyataan
an kesanggupan
menyerahk menyerahkan
an sertifikat garansi
sertifikat
garansi
6 Surat Melampirkan Ada √ Ada √ Ada surat √
dukungan surat dukungan surat surat dukungan
pabrikan/ dari pabrikan/ dukung dukunga dari
principal principal an dari n dari distributo
distribu distribut r resmi
tor or resmi
resmi
7 Indikasi Minimal ada 2 Tidak √ Tidak √ Tidak ada √
persekongk kesamaan ada ada kesamaa
olan dokumen teknis kesama kesamaa n
an n
8 Hasil Surat klarifikasi ada √ ada √ ada √
klarifikasi dari distributor
(jika ada resmi ttg
data yang keaslian produk
meragukan dan ketersediaan
) produk
Kesimpulan Lulus Lulus Lulus
Hasil Evaluasi
Kriteria PT. YTC PT. AJM PT. MW
N
Unsur (dari dokumen
o Data Sesuai/ Sesuai/ Sesuai/
pemilihan) Penawara Tidak
Data
Tidak
Data
Tidak
Penawaran Penawaran
n Sesuai Sesuai Sesuai
1 Metode 1. Menjelaskan tahapan Ada, jelas √ Ada, jelas √ Ada, jelas √
pelaksanaan pekerjaan dan dan realistis dan
2. Menjelaskan cara realistis realistis
melaksanakan
pekerjaan
2 Jadwal 90 hari ( 3 bulan) 90 hari √ 90 hari √ 90 hari √
pelaksanaan
3 Jenis, jumlah 1. Truck 5 unit Ada √ Ada daftar √ Ada daftar √
peralatan 2. Water tank 1 unit daftar peralatan peralatan
minimal 3. Molen 2 unit peralatan dan melam- dan
4. Scafolding 500 set dan pirkan bukti melampirk
5. Vibrator 2 unit melampir kepemilikan, an bukti
6. Genset kav 200 KVA 1 kan bukti klarifikasi kepemi-
unit kepemili- lapangan likan,
7. Mesin las 1 unit kan, sesuai klarifikasi
8. Stemper 2 unit klarifikasi lapangan
9. Dengan melampirkan lapangan sesuai
bukti kepemilikan atau sesuai
perjanjian sewa dan
peralatan berfungsi
dengan baik.
4 Spesifikasi Sesuai yang ditetapkan Ada √ Ada √ Ada √
teknis dalam dokumen pemilihan
pekerjaan
5 Memiliki 1. Project Manager 1 Ada √ Ada √ Ada √
personil inti orang, S1 Sipil, SKA, CV
2. Site Manager 2 orang
(S1 Sipil dan S1
Aristektur), SKA, CV
3. Pelaksana Struktur/Sipil
4 org, D3 sipil, SKA, CV
6 Surat 1. Surat dukungan ready Ada √ Ada √ Ada √
Dukungan mix
2. Surat dukungan
distributor kubikel dan
lift
7 Indikasi Minimal ada 2 kesamaan Tidak ada √ Tidak ada √ Tidak ada √
persekongkol dokumen penawaran
an
8 Hasil Klarifikasi keaslian Ada hasil √ Ada hasil √ Ada hasil √
klarifikasi dokumen dan peralatan klarifikasi klarifikasi klarifikasi
(jika ada data (misalnya kondisi
yang peralatan, SKA dan surat
meragukan) dukungan)
Kesimpulan Lulus Lulus Lulus
Hasil Evaluasi
CV. AMU CV. RE CV. BRU
N Sesua
Unsur Kriteria
o Sesuai i/ Sesuai/
Data Data Data
/ Tidak Tidak Tidak
Penawaran Penawaran Penawaran
Sesuai Sesua Sesuai
i
1 Metode 1. Menjelaskan Ada, jelas dan √ Ada, jelas dan √ Ada, jelas √
pelaksanaan tahapan realistis realistis dan realistis
pekerjaan
2. Menjelaskan cara
melaksanakan
pekerjaan
2 Jadwal 1. 12 bulan 12 bulan √ 12 bulan √ 12 bulan √
pelaksanaan 2. (2 januari 2013 –
31 Desember
2013)
3 Jenis, 1. Mesin Poles 1 Ada daftar √ Ada daftar dan √ Ada daftar √
jumlah unit, dan jumlah jumlah dengan dan jumlah
peralatan 2. Mesin penyedot dengan melam-pirkan dengan
minimal debu 2 unit, melam-pirkan bukti kepemilikan melam-
3. Mesin potong bukti kepe- pirkan bukti
rumput 2 unit milikan kepe-milikan
4. Melampirkan
bukti
kepemilikan/bukti
sewa dan kondisi
peralatan
berfungsi dengan
baik
4 Spesifikasi Sesuai dengan spek Sesuai √ Sesuai dengan √ Sesuai √
teknis yang ditetapkan dengan spek spek yang dengan spek
pekerjaan dalam dokumen yang ditetap- ditetapkan dalam yang
pemilihan kan dalam dokumen ditetapkan
dokumen pemilihan dalam
pemilihan dokumen
pemilihan
5 Memiliki 1. Penanggung Ada daftar √ Ada daftar √ Ada daftar √
tenaga jawab Min D3, 1 personil personil personil
Teknisi orang,
pengalaman 1
thn
2. Supervisor min
SMA 2 orang,
pengalaman 1
thn
3. Tenaga
pembersih
minimal SD/SMP,
17 orang
6 Indikasi Minimal ada 2 Tidak ada √ Tidak ada √ Tidak ada √
persekongko kesamaan
lan dokumen
penawaran
7 Hasil klarifikasi (jika ada data yang
meragukan)
Kesimpulan Lulus Lulus Lulus
1. Pengadaan Barang
a. Evaluasi teknis menggunakan ambang batas minimal maka evaluasi teknis
dilakukan dengan membandingkan pemenuhan persyaratan teknis
(perolehan nilai) yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan.
b. Penilaian persyaratan teknis minimal dilakukan terhadap :
1. Spesifikasi teknis yang ditawarkan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dalam dokumen pemilihan, contoh bobot maks : 30 %, min
: 25 %.
2. Jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melampui
batas waktu, contoh bobot maks : 20 %, min : 15 %.
3. Identitas barang (tipe, jenis dan merk) yang ditawarkan harus jelas
dan sesuai dengan spek teknis yang ditawarkan, contoh bobot maks :
15 %, min : 10 %
4. Jaminan purna jual dan garansi, contoh bobot maks :15 % min : 5 %
5. Memiliki Teknisi, contoh bobot maks : 10 %, min : 5 %
6. Surat dukungan dari pabrikan/principal ditawarkan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dalam dokumen pemilihan, contoh bobot
maks : 10%, min : 10%
Ambang batas : .............. (contoh : 70 %)
c. Melakukan pemeriksaan silang (cross check) dengan penawaran penyedia
lain, untuk memastikan tidak ada persekongkolan minimal 2 indikasi
kesamaan dokumen penawaran. Jika tidak ada kesamaan dokumen maka
dinyatakan lulus, jika ditemukan 2 indikasi kesamaan dokumen dinyatakan
gugur.
d. ULP dapat meminta sampel untuk uji mutu produk,misalnya diuji ke
laboratorium bersertifikat ISO 17025. Jika hasil uji lab produk sesuai mutu
yang ditetapkan maka dinyatakan lulus, jika tidak sesuai dinyatakan gugur.
g. Dengan cara yang sama dapat dilakukan untuk penyedia yang lain. Hasil
evaluasi dicatat dan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini. Contoh
pada tabel berikut, Kertas kerja evaluasi teknis pengadaan peralatan
laboratorium. Nama paket : “Pengadaan Alat Laboratorium”
h. Penyedia yang lulus evaluasi teknis dilanjutkan ke evaluasi harga.
Ambang batas 70 70 70
f. Dengan cara yang sama dapat dilakukan untuk penyedia yang lain, hasil
evaluasi dicatat dan dimasukan ke dalam kertas kerja dibawah ini.
f. Dengan cara yang sama dapat dilakukan untuk penyedia yang lain, hasil
evaluasi dicatat dan dimasukan ke dalam kertas kerja di bawah ini.
Nama paket : Jasa MICE Penyelenggaraan Pertemuan Internasional (MICE
: Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition)
g. Penyedia yang lulus evaluasi teknis dilanjutkan ke evaluasi harga.
Tabel 25 Contoh Kertas Kerja Evaluasi Teknis Penyelenggaraan Jasa MICE Pertemuan
Internasional
10 orang Koordinator :
Pendidikan min S1
Memiliki sertifikat MICE
Kemampuan bahasa Inggeris lisan
dan tulisan yg baik (TOEFL min 450
tahun 2012/IELTS grade 4 tahun
2012)
Memiliki pengalaman dalam
penyelenggaraan konferensi
internasional setingkat menteri dari
berbagai negara
100 80 90 80 70
Ambang Batas 80 80 80
Sertifikat MICE sesuai UU No. 10 Tahun 2009 pasal 55 tentang Kepariwisataan dan
PP No. 52 Tahun 2012 tentang Sertifikasi Kompetensi dan Sertifikasi Usaha.
1. Evaluasi teknis dengan sistem nilai dan biaya selama umur ekonomis dapat
dilakukan dengan menggunakan nilai ambang batas (passing grade). Penilaian
dengan menggunakan nilai ambang batas dilakukan dengan menentukan
bobot dan skor masing-masing unsur seperti pada penilaian sistem gugur
dengan ambang batas. Perbedaannya :
a. Pada sistem gugur dengan ambang batas, penawaran yang lulus evaluasi
teknis dilanjutkan dengan ke evaluasi harga, dimana evaluasi harga
berdasarkan harga penawaran terendah.
b. Pada sistem nilai, hasil evaluasi teknis digabungkan dengan hasil evaluasi
harga, penawaran yang memperoleh nilai gabungan tertinggi yang akan
menjadi calon pemenang.
c. Pada biaya selama umur ekonomis, penawaran yang lulus evaluasi teknis
dilanjutkan dengan evaluasi harga. Pada evaluasi harga berdasarkan nilai
penawaran yang memiliki biaya selama umur ekonomis paling rendah.
Tdk Tdk
Setelah diperoleh nilai teknis selanjutnya dibuat peringkat teknis, penyedia yang
lulus ambang batas pada evaluasi teknis yang akan diundang untuk pembukaan
harga (pembukaan sampul II). Khusus evaluasi kualitas hanya penyedia yang
memperoleh nilai teknis tertinggi yang diundang untuk pembukaan harga.
Keterangan:
X = Nama perusahaan peserta kualifikasi
NP = Nilai Pengalaman
JPP = Jumah Pengalaman Perusahaan
Contoh Perhitungan :
Jumlah Pengalam sejenis PT. PD : 36 Paket
Jumlah Pengalaman sejenis tertinggi diantara peserta seleksi adalah PT. YK
sebanyak 57 paket. Maka nilai pengalaman (NP) PT. PD = (36/57) x 100 x 40 %
= 25,26
d. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain,
kemudian hasil perhitungan dimasukkan dalam kertas kerja di bawah ini.
Keterangan:
X = Nama perusahaan
NPL = Nilai pengalaman di lokasi
JPPL = Jumlah pengalaman perusahaan di lokasi
Contoh perhitungan :
PT. PD memiliki pengalaman sejenis dilokasi kegiatan (DKI Jakarta : 15 paket
Pengalaman sejenis dilokasi yang sama (DKI Jakarta) tertinggi diantara peserta
yang mengikuti seleksi adalah PT. YK dengan jumlah pengalaman: 33 paket.
Maka Nilai pengalaman dilokasi (NPL) PT. PD = (15/33) x 100 x 10 % = 4,55
d. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil
perhitungan dimasukkan dalam kertas kerja dibawah ini:
Nilai Pengalaman
Jumlah Paket
Nama Bobot (10 Sejenis pada
No Pengalaman Sejenis
Penyedia %) Kabupaten/Kota
Pada Kabupaten/Kota
(NPL)
1 PT. PD 15 10% 4,55
2 PT. YK 33 10% 10,00
3 PT. AA 32 10% 9,70
4 PT. UTC 13 10% 3,94
5 PT. GM 8 10% 2,42
6 PT. IK 18 10% 5,45
7 PT. WCB 19 10% 5,76
Keterangan:
X = Nama perusahaan
NPLF = Nilai Pengalaman sebagai lead firm
JPPL = Jumlah Pengalaman Perusahaan sebagai lead firm
Contoh perhitungan :
Pengalaman sejenis PT. PD sebagai leadfirm sebanyak 35 paket, pengalaman
sejenis sebagai leadfirm tertinggi diantara peserta seleksi adalah PT. AA, maka
nilai pengalaman sebagai leadfirm PT. PD adalah:
NPLF PT. PD = (35/56) x 100 x (1/3) x 20 % = 4,2
Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil
perhitungan dimasukkan dalam tabel dibawah ini:
Contoh perhitungan :
Nilai kontrak sejenis yang pernah diperoleh PT. PD sebesar Rp. 19.166.400.000
dan nilai kontrak ini merupakan nilai kontrak tertinggi dintara peserta seleksi,
maka : NPK PT. PD = (19.166.400.000 / 19.166.400.000)x 100 x (1/3) x 20 % =
6,7
d. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil
perhitungan dimasukkan dalam kertas kerja dibawah ini :
Nilai
Nama Nilai kontrak tertinggi
No Bobot (20 %) Pengalama
Penyedia yang pernah diperoleh
n kontrak
1 PT. PD 19.166.400.000 20% 6,7
2 PT. YK 6.132.503.000 20% 2,1
3 PT. AA 6.108.190.000 20% 2,1
4 PT. UTC 3.430.000.000 20% 1,2
5 PT. GM 2.105.405.000 20% 0,7
6 PT. IK 6.491.210.000 20% 2,3
7 PT. WCB 2.790.480.000 20% 1,0
Contoh perhitungan :
PT. PD memiliki fasilitas utama yang dipersyaratkan dalam KAK dan semua
peserta juga memiliki fasilitas utama , maka :
NFU PT. PD = (20 %/3) x 100 = 6,7
d. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil
perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini
6. Kapasitas Perusahaan.
Keterangan:
X = Nama perusahaan
KP = Kapasitas Perusahaan
JTAT = Jumlah Tenaga Ahli Tetap
Contoh perhitungan :
Jumlah tenaga ahli yang diperlukan untuk pekerjaan konsultansi MK sebanyak 4
orang, dari 7 penyedia yang menawarkan, ada 5 penyedia memiliki semua tenaga
ahli tetap dan 2 penyedia tidak memiliki tenaga ahli tetap.
Maka KP PT. PD = (4/4) x 100 x 30 % = 30
d. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil
perhitungan dimasukkan dalam kertas kerja dibawah ini
Jumlah
Bobot (30 Kapasitas
No Nama Penyedia Tenaga Ahli
%) Penyedia
Tetap
1 PT. PD 4 30% 30
2 PT. YK 4 30% 30
3 PT. AA 4 30% 30
4 PT. UTC 4 30% 30
5 PT. GM 4 30% 30
6 PT. IK 0 30% 0
7 PT. WCB 0 30% 0
b. Dengan cara yang sama dapat dihitung nilai pengalaman untuk penyedia
yang lain, hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini:
Pengalaman Nilai
Kapasit
Nama menajerial dan pengala
as Nilai Bobo
No Penye NP NPL fasilitas utama man
perusah total t
dia perusah
NPLF NPK NFU aan
aan
1 PT. AA 39,3 9,70 6,67 2,12 6,67 30,0 94,45 20% 18,89
0
2 PT. YK 40,0 10,00 4,52 2,13 6,67 30,0 93,32 20% 18,66
0
3 PT. PD 25,2 4,55 4,17 6,67 6,67 30,0 77,31 20% 15,46
6
4 PT. UTC 14,0 3,94 2,38 1,19 6,67 30,0 58,22 20% 11,64
4
5 PT. GM 12,6 2,42 2,14 0,73 6,67 30,0 54,60 20% 10,92
3
6 PT. IK 25,2 5,45 4,29 2,26 6,67 0,0 43,93 20% 8,79
6
7 PT. 21,0 5,76 3,57 0,97 6,67 0,0 38,02 20% 7,60
WCB 5
5.3.2.2. Pendekatan dan metodologi dengan bobot 20% (dari dokumen pemilihan)
1. Pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK
c. Dengan cara yang sama dapat dihitung nilai pemahaman untuk penyedia
yang lain, hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini.
Bobot Nilai
No Nama Penyedia Nilai
(30%) Pemahaman
1 PT. PD 60 30% 18
2 PT. YK 60 30% 18
3 PT. AA 60 30% 18
4 PT. UTC 60 30% 18
5 PT. GM 60 30% 18
6 PT. IK 60 30% 18
7 PT. WCB 60 30% 18
2. Kualitas metodologi.
c. Dengan cara yang sama dapat dihitung nilai kualitas metodologi untuk
penyedia yang lain, hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja
dibawah ini.
Nama Penyedia
No Kriteria PT. PT. PT. PT. PT. PT. PT.
PD YK AA UTC GM IK WCB
1 Ketepatan analisa 60 80 60 60 60 60 60
2 Konsistensi antara 60 60 60 60 60 60 60
metodologi dengan
rencana kerja
3 Apresiasi terhadap 60 60 60 60 60 60 40
inovasi
4 Dukungan data yang 60 60 60 60 40 40 40
tersedia terhadap KAK
5 Uraian tugas 60 60 60 60 60 60 60
6 Jangka waktu 60 60 60 60 60 60 60
pelaksanaan
7 Program kerja 60 80 60 60 60 40 60
8 Organisasi 60 60 60 60 60 60 60
9 Kebutuhan fasilitas 60 60 60 60 60 60 60
penunjang
Total Nilai 540 580 540 540 520 500 480
c. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil
perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini:
Penyajia
Penyajian
n Penyaj
Nama spesifikasi Nilai Nilai
analisis ian Total bobot
No Penyedi dan rata- Hasil
dan lapora Nilai (30%)
a perhitung rata Kerja
gambar n
an teknis
kerja
1 PT. PD 60 60 60 180 60,0 30% 18,00
4. Gagasan Baru.
c. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil
perhitungan dimasukkan ke dalam kertas dibawah ini:
Pemaham
Nama Kualit Hasil Gagasa bobot
No an atas Jumlah Nilai
Penyedia as kerja n baru (20%)
layanan
1 PT. YK 18,00 19,33 24,00 8,00 69,33 20% 13,87
2 PT. PD 18,00 18,00 18,00 6,00 60,00 20% 12,00
3 PT. AA 18,00 18,00 18,00 6,00 60,00 20% 12,00
4 PT. UTC 18,00 18,00 18,00 6,00 60,00 20% 12,00
5 PT. GM 18,00 17,33 18,00 6,00 59,33 20% 11,87
6 PT. IK 18,00 16,67 18,00 6,00 58,67 20% 11,73
7 PT. WCB 18,00 16,00 18,00 4,00 56,00 20% 11,20
10. Hasil penilaian kualifikasi tenaga ahli dicatat dan dimasukkan ke dalam kertas
kerja dibawah ini. Contoh cara mengevaluasi kualifikasi tenaga ahli :
Periode Referensi
Posisi/
No dari – sampai Bulan Lingkup Pengalaman Jumlah
Jabatan
dengan Kerja TA
S/TS S/T/M
5 September 2011 -
1 9 S 1 S 1 √ 1 9
5 Juni 2012
5 Februari 2011 - 5
2 7 S 1 S 1 √ 1 7
Desember 2011
8 Maret 2010 - 8
3 9 S 1 S 1 √ 1 9
Desember 2010
1 Desember 2008 -
4 12 S 1 S 1 √ 1 12
1 Desember 2009
25 Januari 2008 -
5 10 S 1 S 1 √ 1 10
25 November 2008
1 Juni 2006 - 1
6 18 S 1 S 1 √ 1 18
Desember 2007
19 Oktober 2005 -
7 6 S 1 S 1 √ 1 6
19 April 2006
5 Februari 2004 - 5
8 16 S 1 S 1 √ 1 16
Juni 2005
12 Juli 2002 -12
9 18 S 1 S 1 √ 1 18
Januari 2004
4 April 2001 - 4 Juli
10 15 S 1 S 1 √ 1 15
2002
Juni 2000 - Juli
11 12 S 1 S 1 √ 1 12
2001
30 Januari 1999 -
12 12 S 1 S 1 √ 1 12
30 Maret 2000
150
Total
bulan
13 tahun
11. Dengan cara yang sama, dilakukan evaluasi kualifikasi tenaga yang lain sesuai
persyaratan dalam dokumen pemilihan.
12. Hasil penilaian persyaratan kualifikasi (pendidikan, pengalaman, sertifikat dan
kemampuan bahasa) dikalikan dengan bobotnya sehingga diperoleh nilai
unsur.
Contoh perhitungan :
Nilai pendidikan = 100
Bobot = 30 %
Maka nilai unsur = 100 x 30 % = 30
13. Dengan cara yang sama, dapat dihitung nilai unsur yang lain. Hasil
perhitungan dimasukkan ke dalam kerja dibawah ini.
14. Semua tenaga ahli yang dibutuhkan (ada 4 orang tenaga ahli) dan ditawarkan
oleh penyedia dihitung dengan cara yang sama seperti contoh diatas.
15. Dihitung nilai setiap posisi tenaga ahli dan nilai kualifikasi tenaga ahli setiap
penyedia dengan rumus sebagai berikut :
Nilai posisi = nilai unsur x bobot posisi
16. Dengan cara yang sama dapat dihitung nilai kualifikasi tenaga ahli setiap
penyedia, hasil perhitungan dimasukkan ke dalam kerja dibawah ini.
Nilai
Nama Posisi yang Hasil Bobot
No Nilai Jumlah Bobot Kualifikasi
Penyedia diusulkan Penilaian Posisi
TA
1 PT. PD Team 65 0,5 32,5 80 60 48
leader
TA 95 0,2 19
Arsitektur
TA Struktur 95 0,2 19
TA 95 0,1 9,5
Mekanikal
Eletrikal
2 PT. YK Team 95 0,5 47,5 95 57
60
leader
TA 95 0,2 19
Arsitektur
TA Struktur 95 0,2 19
TA 95 0,1 9,5
Mekanikal
Eletrikal
3 PT. AA Team 65 0,5 32,5 80 48
60
leader
TA 95 0,2 19
Arsitektur
TA Struktur 95 0,2 19
TA 95 0,1 9,5
Mekanikal
Eletrikal
4 PT. Team 45 0,5 22,5 60 36
60
UTC leader
TA 75 0,2 15
Arsitektur
TA Struktur 75 0,2 15
TA 75 0,1 7,5
Mekanikal
Eletrikal
5 PT. GM Team 45 0,5 22,5 60 36
60
leader
TA 75 0,2 15
Arsitektur
TA Struktur 75 0,2 15
TA 75 0,1 7,5
Mekanikal
Eletrikal
6 PT. IK Team 45 0,5 22,5 60 36
60
leader
TA 75 0,2 15
Arsitektur
TA Struktur 75 0,2 15
TA 75 0,1 7,5
Mekanikal
Eletrikal
7 PT. Team 65 0,5 32,5 80 48
60
WCB leader
TA 96 0,2 19
Arsitektur
TA Struktur 95 0,2 19
TA 95 0,1 9,5
Mekanikal
Eletrikal
18. Dengan cara sama, dapat dihitung nilai teknis penyedia yang lain dan hasil
perhitungan masukkan dalam kertas kerja dibawah ini:
19. Nilai teknis yang diperoleh penyedia dibandingkan dengan ambang batas
(passing grade), jika sama atau melebihi ambang batas dinyatakan lulus dan
dilanjutkan ke evaluasi harga. Jika dibawah ambang batas dinyatakan gugur.
Harga
Membuat laporan Jumlah peserta
Selesai Ya Ya penawaran <
hasil evaluasi >1
HPS
Tdk Tdk
Harga
penawaran < Tdk Peserta gugur
HPS
Ya
Sistem nilai/
SN biaya umur BUE
ekonomis
Menggabungkan Memperingkatkan
nilai teknis dan nilai peserta berdasarkan
biaya BUE terendah
Melakukan
pemeringkatan Menyusun laporan
peserta berdasarkan hasil evaluasi
nilai tertinggi
Selesai
Hasil Evaluasi
Penyedia yang lulus evaluasi harga, kemudian urutkan dari nilai terendah
sampai tertinggi untuk menentukan peringkat I/II/III yang dimulai dari harga
penawaran terendah sebagai calon pemenang.
Harga Penawaran
No Nama Penyedia Peringkat Keterangan
Terkoreksi (Rp)
1 PT. CMU 235.411.000 I Pemenang
3 CV.BGI 238.920.000 II Cadangan 1
2 CV.PC 242.770.000 III Cadangan 2
1. Untuk sistem nilai, skor persyaratan teknis dan biaya digabungkan sesuai
dengan bobot masing-masing dan diurutkan berdasarkan nilai tertinggi.
Contoh perhitungan CV. NA:
Nilai teknis yang diperoleh = 95
Nilai penawaran biaya = Penawaran terendah diantara peserta lelang adalah PT.
HSA dengan harga penawaran Rp. 7.989.929.970, dan diberi nilai 100 (sebagai
pembanding)
Nilai penawaran PT. NA = (Rp. 7.989.929.970 x 100) / Rp. 8.149.719.380 = 98
Total evaluasi teknis memiliki bobot 30 % sedangkan nilai evaluasi biaya memiliki
bobot 70, sehingga, Nilai kombinasi teknis dan biaya PT.NA
= (95 x 30%) + (98 x 70%)
= 28,5 + 68,63 = 97,13
2. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain. Hasil
perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini.
Misalnya dalam pengadaan mobil operasional yang tidak dimuat di e-catalog, ada 4
penyedia yang menawarakan mobil dengan merk yang berbeda, dan keempat
merk tersebut memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan dalam dokumen
pemilihan. Dengan data penawaran berikut harga, biaya perawatan dan biaya
operasi sebagai berikut:
Umur ekonomis keempat mobil tersebut adalah 5 tahun dan dengan penyusutan
(depresiasi) pertahun sebesar 10 % dari harga pembelian. Langkah-langkah detail
untuk menghitung biaya selama umur ekonomis untuk mobil merk AV yang
ditawarkan oleh PT. TAM adalah sebagai berikut:
Nilai
0 1 2 3 4 5
Sekarang
Harga 180.500.000
180.500.000
Beli
Biaya
8.166.969 8.166.969 8.166.969 8.166.969 8.166.969 34.031.099
Operasi
Biaya
Perawa 764.000 1.366.000 1.193.000 3.220.000 1.588.000 6.591.979
- tan
Depre-
-18.050.000 -18.050.000 -18.050.000 -18.050.000 -18.050.000 -75.212.889
siasi
Nilai
105.287.111
Sisa
Total 115.835.966
Perbandingan biaya selama umur ekonomis untuk keempat merk mobil yang
ditawarkan kemudian dibandingkan, penyedia yang menawarkan dengan biaya
umur ekonomis paling rendah yang akan menjadi pemenang.
Tabel 46 Contoh Perbandingan Penawaran Penyedia dengan Metode Biaya Umur Ekonomis
2. Dengan cara yang sama dapat dihitung preferensi untuk penyedia yang lain,
hasil perhitungan
KP HEA (Rp)
Nama Pering
No HP (Rp) TKDN TKDN x [1/(1+KP)] *
Penyedia kat
preferensi HP
1 CV.NA 8.149.719.380 60% 9% 7.476.806.771 I
2 PT. HSA 7.989.929.970 40% 6% 7.537.669.783 II
3 CV.ERP 8.779.200.000 25% 4% 8.461.879.518 III
JK Orang
Tdk Tdk
Catatan:
Hasil Evaluasi
Unsur Kriteria Sesuai/Tidak
Data Penawaran
Sesuai
Kewajaran biaya Biaya personil
Ada Sesuai
personil
Kewajaran penugasan Penugasan tenaga ahli
tenaga ahli Ada dan wajar Sesuai
Nilai Passing
No Nama Penyedia Kelulusan Peringkat Keterangan
Teknis Grade
1 PT. YK 88,89 70 L I Diundang untuk
pembukaan harga
2 PT. AA 78,29 70 L II
3 PT. PD 74,86 70 L III
2. Dengan cara yang sama dapat dihitung untuk penyedia yang lain, hasil
perhitungan dimasukkan ke dalam kertas kerja dibawah ini.
Harga Bobot
Nama Nilai Passing Harga
No Kelulusan Penawaran Gabungan Peringkat
Penyedia Teknis Grade (nilai) Teknis Harga
(Rp)
(80%) (20%)
1 PT. YK 89,53 70 L 350.810.000 100,0 71,63 20 91,6 I
2 PT. AA 78,89 70 L 415.000.000 84,5 63,11 17 80,0 II
3 PT. PD 75,46 70 L 440.000.000 79,7 60,37 16 76,3 III
3. Dalam hal terdapat 2 (dua) atau lebih peserta mendapatkan nilai gabungan
penawaran teknis dan penawaran biaya yang sama, maka penentuan
peringkat peserta didasarkan pada perolehan nilai teknis yang lebih tinggi, dan
hal ini dicatat dalam Berita Acara Hasil Evaluasi Penawaran Biaya dan
Perhitungan Kombinasi Teknis dan Biaya.
Harga
Nama Nilai Pasing Kelulus Pagu Kelulus Peringk
No penawaran
Penyedia Teknis Grade an Anggaran an at
terkoreksi
2 PT. YK 88,89 70 L 350.810.000 463.000.0 L I
00
3 PT. AA 78,29 70 L 415.000.000 463.000.0 L II
00
1 PT. PD 74,86 70 L 440.000.000 463.000.0 L III
00
Preferensi harga untuk pekerjaan konsultansi dapat dilakukan dengan cara yang
sama dengan pengadaan barang/konstruksi/jasa lainnya seperti contoh diatas.
Penyedia yang ditetapkan sebagai diundang untuk klarifikasi dan negosiasi teknis
dan harga.
BAB 6
Berita Acara Hasil Evaluasi bersifat rahasia sampai dengan hasil evaluasi tersebut
diumumkan kepada peserta.
Peserta yang lulus dan tidak lulus persyaratan administrasi dan teknis.
Pemeringkatan peserta khusus untuk pemilihan jasa konsultansi dengan
metode kualitas.
6.2.3. Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP) dan Berita Acara Hasil
Seleksi (BAHS).
Pada dasarnya BAHP dan BAHS adalah hal yang sama dan perbedaaannya terletak
pada istilah. BAHP digunakan untuk pemilihan penyedia barang, pekerjaan
konstruksi, dan jasa lainnya. Sedangkan BAHS digunakan untuk pemilihan
penyedia jasa konsultansi. Keduanya mengandung substansi yang sama, yaitu
memuat kesimpulan ULP atas evaluasi yang dilakukan terhadap dokumen
penawaran yang meliputi dokumen administrasi, teknis, dan dokumen biaya dari
seluruh peserta pemilihan. Berita acara ini dibuat untuk semua metode pemilihan
penyedia barang/jasa. Kesimpulan yang dibuat pada BAHP atau BAHS adalah:
Peserta yang lulus dan tidak lulus persyaratan administrasi, teknis, dan biaya.
Dibuat peringkat para peserta untuk menetapkan calon pemenang, calon
pemenang cadangan 1, dan calon pemenang cadangan 2.
Berita acara hasil evaluasi yang telah dibuat pada tahap sebelumnya.
Kertas kerja evaluasi yang ditandatangani oleh paling sedikit sepertiga dari
jumlah anggota Pokja ULP.
Bila menambahkan lampiran, maka dalam berita acara perlu dinyatakan bahwa
lampiran ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari berita acara yang
dibuat. Muatan proses dan hasil evaluasi yang harus disajikan paling tidak
adalah sebagai berikut:
4. Jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada tahapan evaluasi.
Setiap berita acara harus menyajikan jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus
pada tahap evaluasi untuk berita acara yang dibuat, termasuk jumlah peserta
yang lulus dan tidak lulus pada tahap-tahap evaluasi yang dilakukan
sebelumnya.
Apabila pada tahap evaluasi yang sedang dilakukan jumlah peserta yang
memenuhi syarat tidak ada, maka harus dinyatakan secara eksplisit dalam
berita acara bahwa lelang atau seleksi gagal dan harus segera dilakukan lelang
atau seleksi ulang.
Tanggal yang dimaksud adalah tanggal pada saat berita acara yang dibuat
ditandatangani oleh anggota pokja ULP.
Berita acara ini mempunyai kekuatan hukum bila ditandatangani oleh paling
sedikit sepertiga dari jumlah Pokja ULP.
6.4. Debriefing
Debriefing adalah penjelasan, klarifikasi, dan tanya jawab yang dilaksanakan oleh
pengelola pengadaan, baik dilakukan dalam bentuk pertemuan atau dalam bentuk
tertulis sesuai dengan pilihan pengelola pengadaan, yang diberikan kepada peserta
lelang yang meminta penjelasan menyangkut alasan-alasan mengapa
penawarannya tidak terseleksi sebagai pemenang.
LAMPIRAN
Secara umum metode evaluasi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kuantitatif dan
kualitatif.
Linear Programming
Multi Objective
Optimization
Goal Programming
(Mathematical/Linear
Programming Models)
Multi Objective Programming
Cost Ratio
Other (Cost Based
Method)
Total Cost of Ownership
K. Teori Fuzzy
Teori himpunan Fuzzy menawarkan cara yang tepat dalam memodelkan
preferensi yang tidak jelas secara matematik, misalnya pada saat pengaturan
bobot dari skor kinerja pada suatu kriteria. Metode ini bisa digunakan untuk
mengatasi ketidakjelasan, ambiguitas, dan subyektifitas penilaian manusia.
Selain itu, metode ini juga mampu mengubah bentuk penilaian verbal pembuat
keputusan ke variabel linguistik, yang lebih akurat dibanding metode lain.
Tetapi, Fuzzy Logic merupakan teori yang kompleks dan akan menyulitkan
pengguna untuk memahami rasionalitas hasilnya.
Catatan:
1. Biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) adalah biaya material langsung
(bahan baku), biaya tenaga kerja langsung, dan biaya tidak langsung pabrik
(factory overhead) yang berasal dari dalam neggeri
2. Biaya Komponen Luar Negeri (KLN) adalah biaya material langsung (bahan
baku), tenaga kerja langsung, dan biaya tidak langsung paberik (factory
overhead) yang berasal dari luar negeri.
3. Formulasi perhitungan:
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 (4𝐶)−𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝐾𝐿𝑁 (4𝐵)
% 𝑇𝐾𝐷𝑁 (4𝐷) = × 100%
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 (4𝐶)
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝐾𝐷𝑁 (4𝐴)
% 𝑇𝐾𝐷𝑁 (4𝐷) = × 100%
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 (4𝐶)
DN DN 100%
DN LN 75%
DN DN + LN 75% + (25% X Proporsional saham DN)
LN DN 75%
LN LN 0%
LN DN + LN Proporsional saham DN
C. Jenis-jenis formulir isian untuk penilaian besaran TKD barang terdiri atas:
Formulir 1.1: TKDN untuk bahan baku (bahan baku langsung/tidak
langsung)
Formulir 1.2: TKDN untuk bahan baku (untuk jasa-jasa terkait)
Formulir 1.3: TKDN untuk tenaga kerja langsung
Formulir 1.4: TKDN untuk tenaga kerja langsung (untuk jasa-jasa terkait)
Formulir 1.5: TKDN untuk biaya tidak langsung pabrik (tenaga kerja tidak
langsung/manajemen)
Formulir 1.6: TKDN untuk biaya tidak langsung pabrik (untuk mesin/alat
kerja/fasilitas kerja yang dimiliki sendiri)
Formulir 1.7: TKDN untuk biaya tidak langsung pabrik (untuk mesin/alat
kerja/fasilitas kerja yang disewa)
Formulir 1.8: TKDN untuk biaya tidak langsung pabrik (untuk jasa-jasa
terkait)
Formulir 1.9: Rekapitulasi penilaian TKDN barang
D. Contoh perhitungan untuk salah satu formulir, yakni formulir 1.1 – TKDN untuk
bahan baku (bahan baku langsung/tidak langsung)
Penyedia Barang/Jasa : PT. Nusantara Metal Perkasa
hasil Produksi : Tabung LPG
Jenis Produk : Tabung LPG 3 kg
Spesifikasi : Operating Pressure 10 kg/cm2
Standar :
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Pelat baja kg Indonesia Krakatau Steel 45% 5 12.500 28.125 34.375 62.500
Alfa Metalindo
2 kawat las kg Taiwan 0% 1 15.000 - 15.000 15.000
Indonesia
Tien Tai Electrode
3 Pasir filux kg Taiwan 0% 0,1 13.000 - 1.300 1.300
co, ltd
28.125 50.675 78.800
Kolom 7: Besaran TKD yang dimiliki oleh material 45%, jika material diimpor KDN nya 0%.
2. Tenaga kerja langsung untuk baiay terkait lainnya 1.008,00 - 1.008,00 1,18%
Gabungan Barang
Catatan:
Formulasi perhitungan:
% 𝑇𝐾𝐷𝑁 𝐺𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 =
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐺𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 −𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐾𝐿𝑁 𝐺𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔
× 100%
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐺𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐾𝐷𝑁 𝐺𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔
% 𝑇𝐾𝐷𝑁 𝐺𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 = × 100%
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐺𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔
1 Pipa baja API 5L PT. KS Indonesia 50% 400 unit 8.000 1.600.000 1.600.000 3.200.000
2 Sambungan air PT. KS Indonesia 80% 400 unit 1.000 320.000 80.000 400.000
Biaya Jasa
URAIAN % TKDN
KDN KLN Total
Manajemen proyek dan
I (1A) (1B) (1C) (1D)
perekayasaan
II Alat kerja/fasilitas kerja (2A) (2B) (2C) (2D)
Catatan:
1. Biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) adalah biaya manajemen proyek dan
perekyasaaan, alat kerja/fasilitas kerja, konstruksi dan fabrikasi dan jasa
lainnya dari dalam negeri.
2. Biaya Komponen Luar Negeri (KLN) adalah biaya manajemen proyek dan
perekayasaan, alat kerja/fasilitas kerja, konstruksi dan fabrikasi, dan jasa
lainnya dari luar negeri..
3. Formulasi perhitungan:
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐽𝑎𝑠𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 (5𝐶)−𝐵𝑖𝑎𝑡𝑎 𝐽𝑎𝑠𝑎 𝐾𝐿𝑁 (5𝐵)
% 𝑇𝐾𝐷𝑁 𝐽𝑎𝑠𝑎 (5𝐷) = × 100%
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐽𝑎𝑠𝑎 (5𝐶)
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐽𝑎𝑠𝑎 𝐾𝐷𝑁 (5𝐴)
% 𝑇𝐾𝐷𝑁 𝐽𝑎𝑠𝑎 (5𝐷) = × 100%
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐽𝑎𝑠𝑎 (5𝐶)
DN DN 100%
DN LN 75%
75% + (25% X Proporsional
DN DN + LN
saham DN)
LN DN 75%
LN LN 0%
LN DN + LN Proporsional saham DN
C. Jenis-jenis formulir isian untuk penilaian besaran TKD jasa terdiri atas:
Formulir 3.1: TKDN untuk manajemen rpoyek dan perekayasaan
Formulir 3.1: TKDN untuk alat kerja/fasilitas kerja
Formulir 3.3: TKDN untuk kontruksi dan fabrikasi
Formulir 3.4: TKDN untuk jasa umum
Formulir 3.5: Rekapitulasi penilaian TKDN jasa
D. Contoh perhitungan untuk salah satu formulir, yakni formulir 3.2 – TKDN untuk
alat kerja/fasilitas kerja
Kolom 4: Kolom ini terdiri dari 3 kolom, yaitu kolom “Dibuat”, kolom “Dimiliki” dan kolom TKDN
(%). Khusus untuk kolom “Dimiliki”, dimana jika perusahaan Indonesia memiliki kepemilikan
saham, maka ditulis DN + LN. Besarnya % TKDN lihat di penjelasan tabel di point B di atas.
JASA
Catatan:
1. Biaya Komponen Dalam Negeri (KDN) adalah biaya material langsung
(bahan baku), peralatan (barang jadi), manajemen proyek dan
perekyasaaan, alat kerja/fasilitas kerja, konstruksi dan fabrikasi dan jasa
lainnya dari dalam negeri.
2. Biaya Komponen Luar Negeri (KLN) adalah biaya material langsung (bahan
baku), peralatan (barang jadi), manajemen proyek dan perekyasaaan, alat
kerja/fasilitas kerja, konstruksi dan fabrikasi dan jasa lainnya dari luar
negeri.
3. Formulasi perhitungan:
% 𝑇𝐾𝐷𝑁 𝐺𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 & 𝐽𝑎𝑠𝑎 (9𝐸) =
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐺𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 (9𝐶)−𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐺𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐿𝑁 (9𝐵)
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐺𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 (9𝐶)
× 100%
DN DN 100%
DN LN 75%
75% + (25% X Proporsional saham
DN DN + LN
DN)
LN DN 75%
LN LN 0%
LN DN + LN Proporsional saham DN
C. Jenis-jenis formulir isian untuk penilaian besaran TKD gabungan barang dan
jasa terdiri atas:
Formulir 4.1: TKDN untuk material langsung (bahan baku)
Formulir 4.2: TKDN untuk peralatan (barang jadi)
Formulir 4.3: TKDN untuk manajemen proyek dan perekayasaan
Formulir 4.4: TKDN untuk alat kerja/fasilitas kerja
Formulir 4.5: TKDN untuk kontruksi dan fabrikasi
Formulir 4.6: TKDN untuk jasa umum
Formulir 4.7: Rekapitulasi penilaian TKDN jasa
D. Contoh perhitungan untuk salah satu formulir, yakni formulir 4.3 – TKDN untuk
manajemen proyek dan perekayasaan
Nama Penyedia Barang/Jasa : PT. Harapan Mulia
Alamat : Jl. Hayam Wuruk No,. 77, Jakarta
Nama Pekerjaan : Sistem jaringan komunikasi data
Pemilik Pekerjaan : Pusdatin Kementrian Perindustrian
No. Dokukem : 03/Pusdatin/Depperin/II/2009
3 Administrasi & S1 3 thn Indonesia 100% 6 0,5 500 1.500 - 1.500 20,55%
umum
4 IT engineer S1 3 thn Indonesia 100% 3 1 600 1.800 - 1.800 24,66%
BARANG
JASA
C. Contoh perhitungan untuk salah satu formulir, yakni formulir 5.3 – BMP untuk
pemberdayaan lingkungan (community development)
Keterangan:
1. Kolom 6
Rp 250 juta dan kelipatannya = 3% dari bobot maksimum
Bobot maksimum = 30%
BMP adalah (8,5 milyar/250 juta) x 3% = 102%
Karena bobot maksimum 30% maka bobot pemberdayaan masyarakat adalah 30%
2. Kolom 7:
Perkalian nilai bobot dengan nilai BMP maksimal 15% 30% x 15% = 4,5%
BMP maksimal lihat di point A (format rekapitulasi perhitungan BMP).
DAFTAR PUSTAKA
12. MCA-I & PwC, 2016, Modul 9 – Manajemen Pengetahuan, Materi Pelatihan
Program Modernisasi Pengadaan MCA-I.
13. Sukoco BM, 2007, Manajemen Administrasi Perkantoran Modern, Penerbit
Erlangga.
14. R. Samsul, 2013, Koreksi Artimatik Itu Apa?, http://samsulramli.com/koreksi-
artimatik-itu-apa.
15. R. Samsul, 2013, Yuk, Belajar lelang Itemized, http://samsulramli.com/yuk-
belajar-lelang-itemized
16. Kebijakan pengadaan barang/jasa di beberapa BUMN
GLOSSARY
Cost Ratio Model Model evaluasi dokumen penawaran yang bersifat kuantitatif,
yakni evaluasi menggunkan rasio biaya yang dikeluarkan
dalam pengadaan
Formulir Isian Firmulir yang berisi data-data perusahan yang harus diisi oleh
Kualifikasi (FIK) calon penyedia, meliputi data admninistrasi, dasar hukum,
aspek teknis, keuangan, dan lain-lain yang akan menjadi
dasar penilaian kualifikasi calon penyedia, dan/atau
penentuan peringkat pada metode kualifikasi yang
menggunakan sistem nilai
Join Venture Kerja sama asosiasi, yaitu penggabungan dua atau lebih
penyedia sebagai satu kesatuan entitas, dimana setiap
anggota kemitraan, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-
sama bertanggung jawab terhadap pekerjaan
Kerangka Penilaian Suatu nilai atau syarat tertentu yang menjadi baas untuk
menetapkan apakah unsur yang dinilai tersebut memenuhi
syarat arat tidak
Supply Positionging Suatu model yang dapat dipakai untuk memberika bobot
Model (SPM) terhadap tingkat pentingnya barang/jasa yang dibeli
berdasarkan nilai pemberlian per tahun barang/jasa dan
dampak (kesempatan atau risiko) dari barang/jasa tersebut
Switching Cost Biaya yang dikeluarkan untuk beralih dari satu penyedia ke
penyedia lainnya
Tata cara penilaian Langkah-langkah dan cara menilai yang digunakan untuk
menilai setiap unsur dan tata cara menggabungkan nilai dari
setiap unsur sehingga didapatkan satu nilai tertentu untuk
setiap peserta
INDEX
A G
Analytic Hierarchy Process · 172, 173
Goal Programming · 169, 170
Analytic Network Process · 173
Analytical Hierarchy Process (AHP) · 32, 33, 169, 188
Artificial Neural Hierarchy/ ANN · 171
H
Satu sampul · 27
Sistem Gugur · 6, 43, 137
W
sistem nilai · 6, 28, 43, 44, 50, 79, 101, 118, 119, 139,
149, 189
Sistem Nilai · 5, 6, 44, 137, 140 Weight Single Factor · 36
Weighted Point Method · 170
Pemimpin Umum:
Dharma Nursani
Tatang R Wiraatmadja
“
03. Merumuskan Organisasi PBJ
04. Menyusun Kebutuhan dan Anggaran PBJ
05. Menyusun Spesifikasi Tenis
06. Menyusun Harga Perkiraan
”
21. Menyelesaikan Permasalahan Kontrak PBJ hukum.
22. Melakukan Penerimaan Hasil PBJ
23. Melakukan Persiapan PBJ Secara Swakelola
24. Melakukan Pelaksanaan PBJ Secara Swakelola
2016