SUPERVISOR PEMBIMBING :
Dr. dr. Sri Ramadhany, M.Kes (Supervisor Pembimbing)
drg. Adrina Zadaruddin, M.Kes (Kepala Puskesmas Maradekaya)
2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iii
ABSTRAK 1
PENDAHULUAN 2
KASUS 4
LEMBAR PENATALAKSANAAN KASUS KEDOKTERAN KELUARGA 5
A. Identitas Pasien 5
B. Anamnesis Penyakit (4
C. Anamnesis Pengalaman Sakit (6
D. Instrumen Penilaian Keluarga 7
E. Pemeriksaan Fisik 12
F. Pemeriksaan Penunjang 13
G. Diagnosis Banding 13
H. Diagnostik Holistik 13
I. Pengelolaan Komprehensif 15
J. Data Anggota Keluarga Inti (Keluarga Asal) 18
K. Rumah dan Lingkungan Sekitar 18
L. Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 20
KESIMPULAN APLIKASI KEDOKTERAN PADA KASUS 21
PEMBAHASAN 25
DAFTAR PUSTAKA 26
3
ABSTRAK
Nurul Hazwani Binti Azmi1, Ras Adiba Binti Rodzuan1, Syed Syamil Bin Syed
Ahmad Nizar1, Ruhki Kristalina Anwar1, , Sri Ramadhany1, Adrina Zadaruddin2
1) Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Keluarga
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia.
2) Puskesmas Maradekaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
1
PENDAHULUAN
2
KASUS
3
LEMBAR PENATALAKSANAAN KASUS KEDOKTERAN KELUARGA
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Fatimah
Tempat tanggal lahir : Makassar, 25 Agustus 1945
Usia : 78 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : JL. Monginsidi Baru No. 4
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku : Tana Toraja
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal pemeriksaan : 3 Juli 2023
Tanggal home visit : 3 Juli 2023
Diagnosis : Osteoarthritis
4
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat Kebiasaan :
5
Riwayat mengkonsumsi alkohol tidak ada. Riwayat penggunaan obat
terlarang tidak ada.
Review Sistem :
6
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Laki-Laki Meninggal
: Perempuan Meninggal
: Pasien OA Genu
: Tinggal Serumah
7
3. Tahapan Siklus Kehidupan Keluarga (Family Life Cycle)
Gaya Hidup
Baik
Psikososial-
Ekonomi:
Dukungan
Perilaku
keluarga baik,
Kesehatan Baik
KELUARGA namun ekonomi
Family APGAR Score : 10 yang tergolong
rendah
Pasien 75 tahun
Osteoatritis
Pelayanan Genu
Lingkungan
Kesehatan
Rumah: Padat
Puskesmas
Penduduk
Maradekayya
Lingkungan
Fisik, Rumah
Faktor Biologi
padat, bersih
(-)
Pencahayaan
cukup
8
Anak kandung
Pasien Tn.Rl 50 tahun
Ny. R 75 Anak Kandung
tahun Tn.Rd 47 tahun
Cucu
(An.M) Menantu
16 tahun Ny. N 42
tahun
Cucu Cucu
(An.N) (An Zi)
17 tahun 16 tahun
Cucu Cucu
(An I) (An Zn)
19 thn 14 tahun
Menantu Cucu
Tn.S (An Sh)
45 tahun 10 tahun
9
kegiatan atau tujuan baru
dalam hidup saya
4. Saya merasa puas dengan √
cara keluarga saya
mengungkapkan kasih
saying dan menanggapi
perasaan-perasaan saya
seperti kemarahan,
kesedihan, dan cinta
5. Saya merasa puas dengan √
cara keluarga saya dan
saya berbagi waktu
bersama
Skor Total : 10 (Keluarga Sangat Fungsional)
Skala Pengukuran:
Hampir Selalu = 2
Kadang-Kadang = 1
Hampir Tidak Pernah = 0
Skor:
Sangat Fungsional = 8-10
Disfungsional Sedang = 4-7
Disfungsional Berat = 0-3
10
Religious Pasien dan keluarga beragama Islam.
Keluarga cukup taat dalam beribadah.
Educational Dukungan dari keluarga pasien serta
kemauan pasien untuk berobat
sehingga keluhan teratasi.
Economic Segala kebutuhan pasien ditunjang oleh
anak, menantu dan cucu pasien
Medical Pasien memiliki akses BPJS ke
Puskesmas dari rumahnya sekitar 5
menit dengan kendaraan bermotor.
11
D. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik, Sadar
Kesadaran : Compos Mentis, GCS E4M6V5
Tanda-Tanda Vital :
- Tekanan Darah: 150/80 mmHg
- Nadi : 84 kali per menit
- Pernapasan : 22 kali per menit
- Suhu : 36,5oC
- SpO2 : 99%
Antropometri :
- Berat Badan : 45 kg
- Tinggi Badan : 150 cm
- IMT : 15kg/m2
- Status Gizi : Underweight
Pemeriksaan Umum :
a. Kepala
Mata : Konjungtiva tidak anemis , sklera tidak ikterik
Hidung : PCH (-), sekret (-)
Telinga : Normotia, tidak edema, tidak hiperemis.
Mulut : Mukosa tidak hiperemis , tonsil T1-T1 , faring tidak hiperemis
b. Leher
Tidak ada pembesaran KGB, tidak teraba pembesaran tiroid
c. Thoraks
Pulmo : bentuk dan gerak simetris, nyeri tekan (-), sonor, bunyi napas tambahan rhonki
(-/-), wheezing (-/-)
Cor : Ictus kordis tidak tampak dan tidak teraba, bunyi jantung S1/S2 murni regular
d. Abdomen
Datar, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, bising usus (-)
e. Anogenital
Tidak dilakukan pemeriksaan
f. Ekstremitas
Tidak ada udem, akral hangat, kadang muncul rasa kram pada tangan dan kaki
12
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pasien merupakan pasien dari PKM Maradekaya, pemeriksaan
penunjang belum dilakukan dan akan dibuat foto ronsen genu di rumah sakit
rujukan.
F. DIAGNOSIS BANDING
- Rheumatoid Athritis
- SLE Athritis
- Gout Athritis
G. DIAGNOSTIK HOLISTIK
Diagnosis holistik merupakan salah satu standar dalam pelayanan
dokter keluarga dimana dokter melihat pasien sebagai bagian dari
komunitasnya, yaitu keluarga, tempat kerja, budaya, dan negara, serta
memahami bahwa pasien merupakan makhluk yang utuh dan terdiri dari fisik,
psikis dan jiwa (soul).
(Gabungan dari diagnosis klinis plus masalah psiko-sosial-kultural-
spiritual pasien dan keluarga)
Aspek Klinis :
Osteoarthritis Genu (ICD-10-A15.0)
Aspek Personal :
- Alasan kedatangan : pasien mengeluhkan nyeri di kedua lutut sejak 1
bulan lalu
- Persepsi : Nyeri sukar dihilangkan di karenakan faktor umur pasien
- Harapan : Keluhan nyeri bisa teratasi dan tidak bertambah parah.
- Kekhawatiran : Takut jika penyakitnya memberi dampak pada aktivitas
keseharian pasien dan memakan biaya yang tinggi
Aspek Risiko Internal :
- Pasien sudah berusia, menopause sudah 23 tahun lalu dan memiliki faktor
resiko untuk terjadinya OA (faktor usia dan degeneratif, JK perempuan)
- Rumah pasien merupakan rumah 2 lantai dan kamar pasien di lantai 2.
- WC di rumahnya merupakan WC jongkok yang kurang sesuai pada
pasien dengan OA.
Aspek Risiko Eksternal
13
- Psikososial keluarga : keluarga kurang memahami tentang penyakit
pasien namun memberi dukungan yang baik serta bersedia menjadi
pengawas minum obat.
- Lingkungan tempat tinggal : keadaan rumah dua lantai yang
menyukarkan pasien untuk sampai di kamarnya
- Sosioekonomi : biaya hidup pasien ditanggung oleh anaknya.
Aspek Derajat Fungsional :
1 (pasien mampu melakukan pengurusan diri seperti sebelum sakit)
Uraian Diagnosis Holistik :
Pasien perempuan umur 78 tahun mengeluhkan nyeri kedua lutut sebelum
ke Puskesmas. Riwayat nyeri lutut sebelumnya hanya pada lutut kanannya
pasien seterusnya tidak lama setelah itu lutut kirinya ikut nyeri. Pasien juga
mengeluhkan kaku lututnya di pagi hari kurang lebih 30 menit. Sebelum
keluhan, pasien sering mengangkat benda berat. Riwayat penyakit yang
sama dalam keluarga ada, yaitu oleh suaminya. Aspek resiko eksternal
pasien sebagai ibu rumah tangga yang sangat aktig dan pekerjaan seharian
pasien ialah memasak Riwayat hipertensi ada kurang lebih 3 tahun. Aspek
risiko internal dimana pasien memiliki faktor resiko untuk terkena
Osteoartritis seperti usia, jenis kelamin serta faktor degeneratif. Riwayat
konsumsi obat (NSAID) ada sejak sebulan lalu dikarenakan nyeri sendi.
14
8 An. Sl Perempuan 2 tahun - Sehat
Luas tanah 40 m2
Luas bangunan 80 m2
Dapur Ada
15
Jendela terbuka 4 terbuka
16
2. Lingkungan Sekitar Rumah
Karakteristik Akses dan Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
3. Lingkungan pekerjaan
Kesimpulan
Faktor Risiko
Ny. F, 78 Tahun
OA Genu, pasien merupakan wanita lansia
Faktor fisik kamar di lantai 2 sehingga sering naik
turun tangga
Faktor kimia -
Faktor biologis -
WC Jongkok, dengan kondisi umur ibu
yang tua, WC jongkok memberi beban
Ergonomis
pada kedua lutut ibu setiap kali
ingin membuang air
Faktor psikologis -
Interpretasi hasil kunjungan rumah
17
● Ukuran rumah cukup untuk ditempati 9 orang
● Rumah berada di lingkungan padat tetapi lingkungan di sekitar rumah bersih
● Rumah pasien 2 lantai, terletak di jalan yang kecil
● WC yang digunakan oleh pasien adalah WC jongkok
● Keadaan di dalam rumah bersih tetapi kurang rapi
● Ventilasi udara dan pencahayaan cukup
● Tempat penampungan limbah dan penampungan sampah ada
● Sumber air bersih untuk mandi dan mencuci berasal dari sumur bor , sedangkan untuk
minum dan memasak menggunakan air galon.
● Akses ke pelayanan kesehatan terdekat terjangkau
1. Patient-Centered
18
Kuratif
Asam Mefenamat
Vit B Kompleks
Aktifitas fisik
1. Frekuensi : 2-3x/minggu
2. Intensitas : ringan
3. Waktu : 10-20 menit
4. Tipe : ritmis dan kontinue
5. Jenis olahraga : jalan santai
PHBS, gizi
Tn. Tidak seimbang,
2. - COVID-19 -
Rd dilakukan rutin kontrol
kesehatan
Ny. Tidak
3. - PHBS COVID-19 -
Rt dilakukan
19
Ny. Tidak
4. - PHBS COVID-19 -
Ri dilakukan
PHBS, gizi
Tidak seimbang,
5. Ny. F OA Genu COVID-19 -
dilakukan rutin kontrol
kesehatan
3. Community-Oriented :
Memberikan edukasi dan informasi mngenai :
- Keluarga dan lingkungan sekitar untuk menjaga pola makan yang sehat dan
teratur, serta memberi dukungan kepada pasien untuk sembuh.
- Pendidik kesehatan dapat melakukan program penyuluhan setidaknya 1
kali dalam sebulan.
20
4. Dokumentasi
21
Foto 4 : Kami bersama pasien
22
Foto 7 : Kami ketika sesi anamnesis pasien
Jawaban
No Indikator
PHBS Ya Tidak
Kesimpulan:
Belum memenuhi kriteria rumah tangga sehat
23
KESIMPULAN APLIKASI KEDOKTERAN PADA KASUS
24
5 Dokter keluarga memandang Memberikan edukasi dan -
dirinya sebagai pusat informasi sarana untuk berkomunikasi.
dan koordinasi Melakukan kolaborasi
dengan tenaga kesehatan
lain
25
2. Pendekatan Dokter Berdasarkan Siklus Perkembangan Keluarga,
Perkembangan Tanggung Jawab, dan Trauma Keluarga
Pertanyaan Pelaksanaan Kekurangan
26
3. Perangkat Penilaian Keluarga
Penilaian Pelaksanaan Kekurangan
27
PEMBAHASAN
Setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada pasien ini, dapat
ditegakkan diagnosis yaitu osteoarthritis genu. Osteoartitis (OA) merupakan
penyakit sendi degeneratif, dimana keseluruhan struktur dari sendi mengalami
perubahan patologis. Ditandai dengan kerusakan tulang rawan (kartilago) hyalin
sendi, meningkatnya ketebalan serta sklerosis dari lempeng tulang, pertumbuhan
osteofit pada tepian sendi, meregangnya kapsul sendi, timbulnya peradangan, dan
melemahnya otot–otot yang menghubungkan sendi. 1,2
. Pada pasien ini didapatkan faktor risiko yaitu kamar pasien yang terletak di
lantai dua yang mengharuskan pasien untuk naik tangga ke lantai 2 untuk ke
kamarnya. Ini memberatkan keadaan pasien. Pasien ini mengeluhkan nyeri kedua
lutut dan sering merasakan kaku kurang lebih 30 menit. Memberat setiap
melakukan aktivitas seperti berjalanan dan menaiki tangga. Terkadang keluhan ini
mengganggu tidur pasien.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kedua lututnya nyeri ketika digerakkan.
Penatalaksanaan non-medikamentosa pada kasus ini berupa edukasi kepada pasien
dan keluarganya tentang penyakit yang sedang diderita seperti penyebab penyakit,
faktor pemberat dari penyakit, gejala, penggunaan obat, dan pencegahannya agar
tidak memberat. Untuk terapi medikamentosa pada pasien ini diberikan Asam
Mefenamat 500mg tab 3x1 dan Vitamin B-Complex 2x1 tablet.
Prognosis pada pasien ini dapat disimpulkan bahwa pada:
● Quo Ad Vitam: ad bonam dikarenakan pasien sudah mulai sadar akan
penyakitnya dan mau berobat serta mencegah agar tidak terjadi pemburukan.
● Quo Ad Functionam: ad bonam dikarenakan pasien masih dapat mengerjakan
pekerjaannya sehari-hari.
● Quo Ad Sanationam: dubia ad bonam dikarenakan penyakit osteoarthritis dapat
disembuhkan jika pengobatan teratur.
Pelaksanaan pembinaan pada pasien ini dilakukan dengan mengintervensi
pasien dan keluarga sebanyak satu kali, dimana dilakukan kunjungan pada tanggal
3 Juli 2023. Pada saat kunjungan dilakukan pendekatan dan perkenalan terhadap
pasien serta menerangkan maksud dan tujuan kedatangan, dilanjutkan dengan
28
anamnesis pada keluarga dan penyakit yang diderita. Dari hasil kunjungan tersebut,
sesuai konsep Mandala of Health, dari segi perilaku kesehatan pasien
mengutamakan tindakan yang bersifat kuratif dan preventif dan memiliki
pengetahuan yang cukup mengenai penyakit yang sedang diderita.
Konsep Mandala of Health mencakup beberapa komponen penting dalam
kesehatan, yaitu human biology, perilaku pribadi, lingkungan psikososial, ekonomi
dan lingkungan fisik dan rumah serta lingkungan tempat tinggal. Human biology,
pasien merasakan penyakit osteoarthritis genu yang sedang diderita menimbulkan
keluhan-keluhan dan mengganggu aktivitas hariannya. Pasien diberikan edukasi
bahwa pengobatan osteoarthritis harus diobati dengan obat analgesik yang di ambil
secara oral, melakukan langkah-langkah pencegahan perburukan dan kontrol ke
pelayanan kesehatan untuk mengetahui perbaikan penyakit pasien.Perilaku pribadi,
pasien menjaga keadaan diri pasien dengan tidak melakukan hal-hal yang bisa
memperburuk keadaan lututnya pasien. Pola makan pasien hanya 1 kali sehari
sahaja. Pasien diberikan edukasi terkait pentingnya menjaga keadaan lutut pasien
dengan mengurangi aktivitas yang memperberat keadaan lututnya seperti
menjongkok atau mengangkat benda-benda berat. Lingkungan psikososial, pasien
merasa bahagia dengan keadaan keluarganya saat ini. Hubungan antara anggota
keluarga juga dekat dan jarang mengalami permasalahan. Hal ini mendukung
pasien dalam menjalani pengobatan yang dapat dilihat dari seluruh anggota
keluarga yang memberikan dukungan.
Ekonomi, pendapatan dari anak kandungnya dan menantu pasien yang
bekerja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pasien memiliki
asuransi BPJS sebagai jaminan kesehatan yang digunakan untuk berobat.
Lingkungan fisik dan rumah, pemukiman yang ditinggali pasien cukup padat
penduduk dan lingkungan disekitar tampak bersih dan rapih. Hubungan pasien
dengan tetangga sekitar rumah sangat baik.
Selain itu, edukasi yang juga diberikan seperti menjaga lingkungan rumah
bersih dan sehat, pentingnya penggunaan obat, menghindari faktor yang
memperberat. Kondisi status gizi Ny. F didapatkan kurang sehingga diberikan juga
edukasi untuk mengonsumsi sayur dan buah lebih sering, menambah pola makan
29
dan melakukan latihan jasmani seperti jalan santai dan senam ringan sebanyak 2-3
kali dalam seminggu.
30
DAFTAR PUSTAKA
31