Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK (KKP)

PENGELOLAAN DAN PENJUALAN TEMPE KEDELAI MURNI NIKITA


JAYA

Disusun untuk memenuhi tugas laporan kegiatan kuliah kerja praktek

di UMKM. Nikita Jaya

Disusun oleh :

Zumratus Sa’adah
60218135

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


UNIVERSITAS SELAMAT SRI
( UNISS ) – KENDAL
2021
HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN KULIAH KERJA PRAKTEK (KKP)


PADA
UMKM. NIKITA JAYA

Disusun Oleh :
ZUMRATUS SA’ADAH
60218135

Program Studi Manajemen

Telah Diselesaikan Pada Tanggal 31 Oktober 2021


dan Telah Mendapat Persetujuan Sebagaimana Berikut :

Menyetujui, Menyetujui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Laporan KKP

(Lukman Zaini Abdullah, S.kom , M.Si.) (Akhmad Fatoni)


NIDN. 0622059003

Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen

(Siti Abdillah Nurhidayah,S.E.,M.M)


NIDN. 0620129301

i
HALAMAN PENGESAHAN

Mahasiswa tersebut di bawah ini :

ZUMRATUS SA’ADAH
60218135

Program Studi Manajemen

Telah melaksanakan Kuliah Kerja Praktek (KKP)

Mulai tanggal 6 September sampai dengan 31 Oktober 2021

di UMKM. NIKITA JAYA

Gg. Semboja III, Rt 03 Rw 01, Kalibuntu Wetan, Kendal

Kota Kendal Jawa Tengah – Indonesia

Pembimbing Lapangan KKP

(Akhmad Fatoni)

ii
MOTTO

 Hapus semua kenangan sedih. Saling berpegangan tangan dan tersenyum.


- BTS, "2! 3!
 Ketahuilah bahwa rasa sakit itu akan berlalu. Dan jika itu terjadi, kamu
akan menjadi lebih kuat. – Jimin
 Jika kamu tidak bekerja keras, tidak akan ada hasil yang baik. - J-Hope
 Mereka yang tidak punya mimpi, tidak apa-apa. Tidak apa-apa jika kamu
tidak punya mimpi. Kamu hanya harus bahagia. – Suga
 Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (Q.S AsySyarh :
5).
 Jika saya memiliki kesempatan untuk meningkatkan aspek diri saya, maka
saya akan bekerja keras untuk mewujudkannya daripada hanya duduk
diam – Jungkook

iii
PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini saya persembahkan teruntuk:

 Allah SWT yang sudah memberikan kesempatan kepada penulis bisa


melakukan KKP dengan baik dan diberi kelancaran selama pelaksanaan
KKP.

 Bapak, dan Ibu terimakasih atas doa, kasih sayang, dukungan yang tanpa
henti dan motivasinya

 Dosen pembimbing saya yang telah memberikan pengarahan dalam


pelaksanaan kuliah kerja praktek
 Untuk pembimbing saya di UMKM Nikita Jaya yang telah banyak
membantu dan memberikan banyak pembelajaran selama saya KKP

 Para sahabat terdekat yang senantiasa menjadi penyemangat dan


menemani disetiap hariku
 Almamaterku

iv
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Penulis ucapkan puji syukur atas terselesaikannya Laporan Kuliah Kerja


Praktek di UMKM Nikita Jaya yang berjudul “ Pengelolaan Tempe Kedelai
Murni Nikita Jaya” tepat pada waktu yang ditentukan. Adapun laporan ini
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Manajemen
Universitas Selamat Sri Kendal.

Pada saat melaksanakan Kuliah Kerja Praktek dan Menyusun laporan


penulis banyak mendapat mimbingan, arahan, dan petunjuk dari berbagai pihak,
sehingga sangat membantu dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek dan
menyusun laporan ini, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :

1. Ibu dr. Hj. Sulistyowati, M.M selaku Rektor Universitas Selamat Sri Kendal.
2. Ibu Dwi Astarani Aslindar, S.Pd., M.Pd selaku Dekan Universitas Selamat
Sri Kendal.
3. Ibu Siti Abdillah Nurhidayah,S.E.,M.M. selaku Kaprodi S1 Manajemen
Universitas Selamat Sri Kendal.
4. Bapak Lukman Zaini Abdullah, S.kom, M.Si selaku dosen pembimbing
laporan Kuliah Kerja Praktik (KKP)
5. Bapak Akhmad Fatoni Pemilik usaha UMKM Nikita Jaya sekaligus
Pembimbing Lapangan Kuliah Kerja Praktik (KKP)
6. Sahabat tercinta yang membantu dan mendukung dalam pembuatan laporan
kuliah kerja praktik (KKP)
7. Teman – teman seperjuangan MB7B yang selalu menghibur dan mendukung
8. Serta semua pihak yang telah membantu hingga terselesainya laporan kuliah
kerja praktik (KKP) ini.

v
Penulis menyadari bahwa didalam pelaksanaan KKP maupun penyusunan
laporan ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga laporan
penulis selanjutnya dapat menjadi lebih baik. Semoga laporan ini dapat memberi
manfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kendal, 31 Oktober 2021

Zumratus Sa’adah

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................ii
MOTTO.....................................................................................................................iii
PERSEMBAHAN......................................................................................................iv
KATA PENGANTAR................................................................................................v
DAFTAR ISI.............................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.3 Batasan Masalah........................................................................................4
1.4 Tujuan........................................................................................................4
1.5 Sistematika Laporan..................................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI.....................................................................................7
2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia.........................................7
2.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia...............................................8
2.3 Definisi Kedelai.......................................................................................10
2.4 Perbedaan Kedelai Impor dan Kedelai Lokal..........................................14
2.5 Tinjauan Tentang Pengelolaan................................................................15
BAB III Gambaran Umum Perusahaan.....................................................................24
3.1 Sejarah UMKM Nikita Jaya................................................................................24
3.1.1 Visi................................................................................................................25
3.1.2 Misi...............................................................................................................25
3.2 Struktur Organisasi UMKM Nikita Jaya.................................................26
3.4 Profil Perusahaan.....................................................................................28
BAB IV PEMBAHASAN.........................................................................................29
4.1 Proses Pembelian kedelai di Koperasi Harum Kendal.......................................29
4.3. Kendala yang dihadapi UMKM Nikita Jaya........................................................36
4.4. Strategi yang dilakukan UMKM Nikita Jaya..........................................37

vii
4.5 Dokumentasi Pengelolaan dan Pembuatan tempe kedelai murni UMKM. Nikita
Jaya ..........................................................................................................................41
BAB V PENUTUP...................................................................................................43
5.1 Kesimpulan........................................................................................................43
5.2 Saran........................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................45
LAMPIRAN.............................................................................................................46

viii
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar : 3.2 Struktur Organisasi


2. Gambar 4.5 Proses perebusan kedelai
3. Gambar 4.5 proses pemecahan kedelai
4. Gambar 4.5 Pencucian kedelai
5. Gambar 4.5 Peragian kedelai siap kemas
6. Gambar 4.5 Proses pencampuran ragi
7. Gambar 4.5 Proses Pengemasan kedelai
8. Gambar 4.5 proses pencetakan
9. Gambar 4.5 hasil tempe yang sudah jadi
10. Gambar 4.4.5 Alur penjualan tempe Kedelai Nikita Jaya

11.

ix
DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1 Kebutuhan kedelai


2. Tabel 1.1 Produksi Tempe

x
DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat permohonan magang


2. Surat balasan dari perusahaan
3. Surat ucapan terimakasih untuk perusahaan
4. Agenda kegiatan magang dan daftar penilaian dari perusahaan
5. Surat Keterangan Selesai Praktek
6. Daftar Nilai Pembimbing Lapangan
7. Dokumentasi Kegiatan Kuliah Kerja Praktek

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tempe adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang
difermentasikan menggunakan kapang rhizopus (“ragi tempe“). Selain itu
terdapat pula makanan serupa tempe yang tidak berbahan kedelai yang
juga disebut tempe. Kata ”tempe” diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno.
Pada zaman Jawa kuno terdapat makanan berwarna putih terbuat dari
tepung sagu yang disebut tumpi. Tempe yang juga berwarna putih terlihat
memiliki kesamaan dengan makanan tumpi tersebut.

Makanan tradisonal ini sudah dikenal sejak berabad - abad lalu,


terutama dalam tatanan budaya makan masyarakat Jawa, khususnya di
Yogyakarta dan Surakarta. Abad ke-16 di Jawa telah ditemukan kata
tempe, misalnya dengan penyebutan nama hidangan jae santen tempe
(sejenis masakan tempe dengan santan) dan kadhele tempe srundengan.
Dalam catatan sejarah yang tersedia lainnya menunjukkan bahwa mungkin
pada mulanya tempe diproduksi dari kedelai hitam, berasal dari
masyarakat pedesaan tradisional Jawa mungkin dikembangkan di daerah
Mataram, Jawa Tengah, dan berkembang sebelum abad ke-16.

Tempe merupakan makanan tradisional yang telah dikenal di


Indonesia, yang dibuat dengan cara fermentasi atau peragian.
Pembuatannya
merupakan hasil industri rakyat. Tempe diminati oleh masyarakat, selain
harganya murah, juga memiliki kandungan protein nabati yang tinggi.
Menurut Tarwatjo (1998), setiap 100 g tempe mengandung 10-20 g
senyawa protein, 4g senyawa lemak, vitamin B12 dan 129 mg zat kalsium,
tetapi tidak mengandung serat.

Tempe merupakan hasil proses fermentasi yang dengan waktu 36-


48 jam. Pada waktu tersebut, tempe siap untuk dipasarkan. Hal ini ditandai

dengan pertumbuhan kapang yang hampir tetap dan tekstur lebih kompak.

1
2

Jika proses fermentasi terlalu lama menyebabkan terjadinya kenaikan


jumlah bakteri, jumlah asam lemak bebas, pertumbuhan jamur juga
menurun, dan menyebabkan degradasi protein lanjut sehingga terbentuk
amoniak. Akibatnya, tempe yang dihasilkan mengalami proses
pembusukan dan aromanya menjadi tidak enak, tetapi dapat digunakan
sebagai campuran bumbu pada masakan.

Tempe segar adalah tempe yang berwarna putih dengan jamur yang

banyak dan tebal. Sebenarnya tempe yang mengandung banyak spora


adalah tempe yang tua (hampir busuk), namun kondisinya tidak
memungkinkan untuk dikeringkan dan disimpan. Tempe segar tidak dapat
disimpan lama karena paling lama kuat disimpan 2 x 24 jam, lewat masa
itu kapang tempe mati dan selanjutnya akan tumbuh bakteri atau mikroba
perombak protein akibatnya tempe cepat busuk.

Tempe dapat dibuat dari berbagai bahan tetapi yang dikenal


sebagai tempe oleh sebagian peminat tempe adalah yang dibuat dari
kedelai. Di Indonesia terdapat berbagai macam tempe yang dibuat dengan
bahan selain kedelai, antara lain: ampas tahu, ampas kacang, biji benguk
(koro) dan biji kecipir.

Salah satu usaha yang telah banyak berkembang diindonesia adalah


pengolahan tempe, salah satunya UMKM. Nikita Jaya yang bergerak
dalam sector produksi pengolahan tempe. Pengolahan tempe di UMKM
Nikita Jaya merupakan usaha skala kecil yang bersifat rumah tangga
karena hanya dilakukan dirumah penduduk dan para pekerjanya berasal
dari kalangan keluarga atau kerabat mereka sendiri.

UMKM. Nikita Jaya adalah usaha yang bergerak dalam pengolahan


tempe kedelai murni menjadi berbagai macam harga dan ukuran tempe
yang berbeda. UMKM Nikita Jaya sendiri mendapat bahan baku dari
koperasi kedelai di kota Kendal. Kedelai tersebut di impor dari negara
USA karena kedelai tersebut berkualitas baik dan mudah untuk diolah.
3

UMKM. Nikita Jaya menjalin kerja sama dengan para penjual di pasar
– pasar tradisional di daerah Kendal hingga Kaliwungu. Dengan harga
yang relatif murah dan ukuran tempe yang bnyak dicari masyarakat sekitar
Selain itu tempe kedelai.

Harga kedelai yang semakin hari makin naik maka tidak mudah untuk
UMKM Nikita Jaya ini untuk melakukan penjualan produk dikarenakan
para konsumen tidak mau bila harga tempe kedelai naik. Maka UMKM
Nikita Jaya memutar otak untuk sedikit mengurangi timbangan kedelai
dan membuat produk baru.

Cuaca juga sangat mempengaruhi penjualan tempe kedelai


dikarenakan bila cuaca penghujan bisa mengalami kenaikan produksi
sedangkan bila cuaca kemarau bisa mengalami penurunan yang sangat
drastis sebelum pandemi UMKM Nikita Jaya bisa memproduksi hingga 1
kwintal dalam sehari, setelah pandemi sehari hanya sekitar 60 kg sehari

Tabel 1.1 Produksi Tempe 2021

BULAN PRODUKSI PENGHASILAN

JUNI 1.260 kg Rp. 3.000.000

JULI 1.260 kg Rp. 2000.000

AGUSTUS 1.260 kg Rp. 4000.000

SEPTEMBER 1.260 kg Rp. 3000.000

OKTOBER 1.260 kg Rp. 3000.000

NOVEMBER 1.260 kg Rp. 3000.000

Sumber : Pemilik UMKM Nikita Jaya 2021

Pada bulan Juni, September, Oktober, dan November produksi tempe


kedelai Nikita Jaya sebanyak 1.260 kg, dan berpenghasilan Rp. 3000.000
dikarenakan tidak semua tempe kedelai yang di produksi dikemas. Lalu
pada bulan Juli memproduksi 1.260 kg juga tetapi hanya berpenghasilan
4

Rp. 2000.000 karena pada saat itu tempe Nikita Jaya sedang mendapatkan
permintaan yang sedikit dan kebetulan sebagian tempe kedelai lupa tidak
direndam dan menyebabkan tempe kedelai gagal produksi. Akan tetapi
pada bulan Agustus memproduksi 1.260 kg dan semuanya dikemas dan
berpenghasilan sebanyak Rp. 4000.000.

Berdasarkan uraian di atas penulis ingin mengetahui bagaimana


proses pengolahan tempe kedelai murni UMKM. Nikita Jaya. Oleh karena
itu penulis membuat laporan tugas akhir kuliah kerja praktek dengan judul
“PENGELOLAAN DAN PENJUALAN TEMPE KEDELAI MURNI
UMKM. NIKITA JAYA”

1.2 Perumusan Masalah

Dalam penelitian perlu adanya perumusan masalah atau pembatasan


dalam suatu objek yang diteliti, agar masalah yang diteliti tidak meluas
dan lebih terarah, maka penulis membatasi pembahasan dalam Tugas
Akhir sebagai berikut:

1. Bagaimana cara kerjasama dan menawarkan tempe Nikita jaya


kepada para penjual di pasar – pasar tradisional?
2. Bagaimana proses pengelolaan tempe kedelai UMKM. Nikita
Jaya?
3. Kendala apa saja yang dihadapi oleh UMKM. Nikita Jaya dalam
proses pengolahan tempe kedelai?
4. Bagaimana strategi yang dilakukan UMKM. Nikita Jaya untuk
mengatasi kendala yang terjadi?

1.3 Batasan Masalah


Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan tidak meluas, penulis
membatasi penelitian yaitu laporan ini hanya membahas tentang pengelolaan
tempe kedelai murni.

1.4 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas maka
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
5

1. Untuk mengetahui cara kerjasama dan menawarkan tempe kepada


para penjual di pasar – pasar tradisional
2. Untuk mengetahui proses pengelolaan tempe kedelai murni
UMKM NIKITA JAYA
3. Untuk mengetahui kendala apa saja yang di hadapi oleh UMKM
NIKITA JAYA dalam proses pengelolaan
4. Untuk mengetahui strategi apa yang dilakukan UMKM NIKITA
JAYA untuk menghadapi kendala kendala yang terjadi pada saat
proses pengelolaa

1.5 Sistematika Laporan


Untuk mengetahui gambaran dari laporan ini maka disusun
sistematika laporan sebagai berikut :

Bab 1 Pendahuluan

Bab ini akan menguraikan tentang latar belakang, perumusan


masalah, tujuan dan sistematika laporan sehingga pembaca diharapkan
dapat mengetahui garis besar masalah yang dikemukakan dalam
penulisan dan pembahasan laporan.

Bab II Landasan Teori

Bab ini akan menguraikan tentang landasan teori dan sejarah


tentang UMKM Nikita Jaya.

Bab III Gambaran Umum Perusahaan

Pada bab ini akan menguraikan tentang sejarah singkat perusahaan,


yang terdiri dari sejarah perkembangan dan sejarah umum, Visi, Misi,
Struktur Organisasi di UMKM Nikita Jaya

Bab IV Pembahasan

Pada bab ini akan menguraikan tentang Tinjauan Teori yang berisi
tentang pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, pengolahan,
dan kendala-kendala yang dihadapi.
6

Bab IV Penutup
Pada Bab ini akan menguraikan kesimpulan dan saran dari apa
yang telah di bahas di bab sebelumnya
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia


Dalam suatu organisasi hal yang paling penting yang perlu
diperhatikan adalah sumber daya manusia yang menjadi pendukung
utama tercapai tujuan organisasi. Sumber daya manusia menempati
posisi strategis dalam suatu organisasi maka dari itu sumber daya
manusia harus digerakkan secara efektif dan efisien sehingga
mempunyai tingkat hasil daya guna yang tinggi. Manajemen SDM
adalah rangkaian strategi, proses dan aktivitas yang didesain untuk
menunjang tujuan perusahaan dengan cara mengintegrasikan kebutuhan
perusahaan dan individu SDMnya (Rivai, 2009:1).
Mendefinisikan manajemen sumber daya manusia sebagai
kebijakan dan praktik menentukan aspek manusia atau sumber daya
manusia dalam posisi manajemen, termasuk merekrut, menyaring,
melatih, memberi penghargaan dan penilaian. Menurut Umar
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu perencanaan,
pengorganisasian dalam penggerakan dan pengawasan atas pengadaan,
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan
pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk pencapaian tujuan
organisasi perusahaan secara terpadu. Sedangkan Andrew dalam
Mangkunegara berpendapat bahwa perencanaan sumber daya manusia
atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagi proses menentukan
kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut
agar pelaksanaannya berintegrasi dengan rencana organisasi.

Dari beberapa pendapat diatas, penulis dapat menarik


kesimpulan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan ilmu
dan seni yang didalamnya terkandung fungsi-fungsi manajerial dan
operasional yang ditujukan agar sumber daya manusia dapat
dimanfaatkan seefektif dan seefesien mungkin untuk mencapai sasaran

7
8

yang ditetapkan. Dengan perencanaan sumber daya manusia dapat


menentukan kebutuhan akan tenaga kerja berdasarkan peramalan,
pengembangan, pengimplementasikan dan pengontrolan kebutuhan
tersebut yang berintegrasi dengan rencana organisasi agar tercipta
jumlah pegawai, penempatan pegawai secara tepat dan bermanfaat
secara ekonomis.

2.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia


Perusahaan atau organisasi dalam bidang sumber daya manusia
tentunya menginginkan agar setiap saat memiliki sumber daya manusia
yang berkualitas.dalam arti memenuhi persyaratan kompetensi untuk
digunakan dalam usaha merealisasi visi dan mencapai tujuan-tujuan
jangka menengah dan jangka pendek. Guna mencapai tujuan
manajemen sumber daya manusia yang telah dikemukakan, maka
sumber daya manusia harus dikembangkan dan dipelihara agar semua
fungsi organisasi dapat berjalan seimbang.

Kegiatan sumber daya manusia merupakan bagian proses


manajemen sumber daya manusia yang paling sentral dan merupakan
suatu rangkaian dalam mencapai tujuan organisasi. Kegiatan tersebut
akan berjalan lancer, apabila memanfaatkan fungsi-fungsi manajemen.
Fungsi manajemen sumber daya manusia ada 2 yaitu yang pertama
fungsi manajerial diantaranya fungsi manajerial adalah perencanaan,
pengorganisasi, pengarahan dan pengendalian. Yang kedua yaitu fungsi
operasi diantaranya pengadaan, pengembangan, kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja (Rivai
dan Segala,2013:13)

2.2.1 Fungsi Manajerial


1. Perencanaan
Perencanaan adalah kegiatan memperkirakan tentang
keadaan tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan
organisasi secara efektif dan efisien dalam membantu
terwujudnya tujuan.
9

2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengatur pegawai
dengan menetapkan pembagian kerja, delegasi wewenang,
integrasi dan koordinasi, dalam bentuk bagan organisasi.
Organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan.
3. Pengarahan
Pengarahan adalah kegiatan memberi petunjuk kepada
pegawai agar mau kerja sama dan bekerja efektif dalam
membantu tercapainya tujuan organisasi. Pengarahan
dilakukan oleh pemimpin dengan kepemimpinannya akan
memberi arahan kepada pegawai agar mengerjakan semua
tugasnya.
4. Pengendalian
Pengendalian merupakan kegiatan mengendalikan pegawai
menaati peraturan organisasi dan bekerja sesuai dengan
rencana. Bila terdapat penyimpangan diadakan tindakan
perbaikan dan penyempurnaan. Pengendalian pegawai
meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku kerja.
2.2.2 Fungsi Operasi
1. Pengadaan
Fungsi pengadaan berhubungan dengan mendapatkan jenis dan
jumlah tenaga kerja yang penting untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. Pengembangan
Pengembangan berkaitan dengan peningkatan keahlian melalui
pelatihan, yang terpenting bagi kinerja pekerjaan, kegiatan ini
akan terus berkembang.
3. Kompensasi
Kompensasi didefinisikan sebagai pemberian upah yang cukup
dan wajar kepada tenaga kerja atas kontribusi/ jasa mereka
terhadap tujuan organisasi.
10

4. Integrasi
Integrasi dalam hal ini pegawai secara individu diminta
mengubah pandangannya, kebiasaannya, dan sikap
lainnyayang selama ini kurang menguntungkan bagi
perusahaan.
5. Pemeliharaan
Pemeliharaan berarti berusaha untuk mempertahankan dan
meningkatkan kondisi yang telah ada.
6. Pemisahan
Fungsi manajemen sumber daya manusia adalah untuk
melindungi karyawan, fungsi terakhir harus memisahkan/
mengeluarkan dan mengembalikan karyawan kepada
masyarakat.

2.3 Definisi Kedelai


Kedelai adalah tanaman kedelai telah lama di budidayakan di
Indonesia sejak tahun 1970. Sebagai bahan makanan kedelai banyak
mengandung protein, lemak dan vitamin, sehingga tidak mengherankan
bila kedelai mendapat julukan : gold from the soil (emas yang muncul dari
tanah) ataupun cow from China artinya sapi dari Cina (Ditjen Pertanian
Tanaman Pangan, 1991). Berdasar warna kulitnya, kedelai dapat
dibedakan atas kedelai putih, kedelai hitam, kedelai coklat dan kedelai
hijau. Kedelai yang ditanam di Indonesia adalah kedelai kuning atau putih,
hitam dan hijau. Perbedaan warna tersebut akan berpengaruh dalam
penggunaan kedelai sebagai bahan pangan, misalnya untuk kecap
digunakan kedelai hitam, putih atau kuning sedangkan susu kedelai dibuat
dari kedelai kuning atau putih. (Suliantari dan Winniati, 1990). Varietas
kedelai banyak ragamnya, antara lain varietas Lokon, Willis, Galunggung,
Guntur, Muria, Orba dan lain lain. Jenis yang paling banyak beredar di
pasaran adalah jenis Lokon dan Willis. Lokon biasanya berukuran agak
besar sedangkan Willis lebih kecil.
11

Kedelai, atau kacang kedelai, adalah salah satu tanaman jenis


polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia
Timur seperti susu, kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan
arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di
Asia Timur.

Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak


nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat
meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia
setelah 1910. Bahan baku pembuatan tempe biasanya menggunakan
kedelai. Kedelai merupakan bahan makanan penting sebagai sumber
protein nabati. Penggunaankedelai umumnya dimanfaatkan untuk
konsumsi masyarakat dan masukan dalam usahatani tanaman kedelai.
Kedelai yang dikonsumsi masyarakat sebagian besar dalam bentuk olahan
dan hanya sebagian kecil yang dikonsumsi langsung.

Aspek penting kedelai sebagai sumber pangan fungsional dapat


ditinjau dari kandungan gizi pada biji. Berdasarkan basis bobot kering,
kedelai mengandung sekitar 40% protein, 20% minyak, 35% karbohidrat
larut kedelai berkulit biji kuning, hanya sebagian kecil menggunakan
kedelai berkulit biji hitam (kedelai hitam). Tempe dari kedelai hitam
memiliki gizi yang lebih baik dibandingan dengan kedelai kuning, karena
mengandung senyawa fungsional, yaitu fenolik, tanin, anthocyanin, dan
isoflavon. Kedelai hitam memiliki antioksidan yang lebih baik
dibandingkan dengan kedelai kuning. Menurut Nurrahmanet al. (2013),
mengonsumsi tempe kedelai hitam secara rutin dapat meningkatkan sistem
imunitas.
2.3.1 Fungsi kedelai
Di balik bentuknya yang kecil, manfaat kacang kedelai untuk
kesehatan tubuh rupanya begitu besar. Hal ini dikarenakan kacang
kedelai mengandung banyak nutrisi yang diperlukan oleh tubuh.
Tak hanya menyehatkan, kacang kedelai juga mudah diperoleh dan
bisa diolah menjadi beragam hidangan lezat.
12

Kacang kedelai dapat Anda temukan di berbagai macam


bentuk olahan, seperti tahu, tempe, tepung kedelai, atau bahkan
minyak kedelai. Bahan-bahan dari olahan kacang kedelai ini
tentunya dapat memberikan manfaat yang baik untuk tubuh, salah
satunya adalah menurunkan kadar kolesterol.

Kacang kedelai juga diketahui mengandung antioksidan


isoflavon, vitamin C, vitamin B1, magnesium, folat, selenium,
zinc, serta lemak baik omega-3 dan omega-6. Manfaat Kacang
Kedelai untuk Kesehatan ini adalah beberapa manfaat kacang
kedelai yang sayang jika dilewatkan:

1. Menjaga kekuatan dan kesehatan tulang


Kacang kedelai merupakan salah satu sumber kalsium, protein, dan
antioksidan isoflavon yang baik. Berkat kandungan tersebut,
kacang kedelai bermanfaat untuk memperkuat dan menjaga
kesehatan tulang serta gigi.
2. Meringankan gejala menopause
Menopause adalah berakhirnya siklus menstruasi secara alami yang
umum terjadi saat wanita memasuki usia 45–55 tahun. Saat
mengalami menopause, seorang wanita dapat merasakan beberapa
gejala, seperti sering pusing, mudah berkeringat, vagina kering,
sulit tidur, dan suasana hati yang berubah-ubah.
3. Menurunkan kolesterol
Beberapa penelitian menyatakan bahwa kacang kedelai dapat
mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar
kolesterol baik (HDL). Hal ini dikarenakan kacang kedelai
memiliki kandungan serat dan lemak sehat yang tinggi, sehingga
mampu mencegah penyakit jantung dan stroke.
4. Memelihara kesehatan organ tubuh
Tingginya kandungan kalium, protein, lemak sehat, antioksidan,
dan serat menjadikan kacang kedelai sebagai salah satu pilihan
makanan yang baik untuk menjaga kesehatan jantung.
13

5. Mengurangi risiko kanker


Salah satu manfaat kacang kedelai yang juga cukup penting adalah
mengurangi risiko terjadinya kanker. Hal ini berkat kandungan
fitonutrien dan antioksidan isoflavon yang banyak terdapat di
dalam kacang kedelai. Kedua zat tersebut diketahui baik untuk
mencegah beberapa jenis kanker, misalnya kanker payudara dan
kanker prostat.
6. Mencegah demensi.
Beberapa riset menunjukkan bahwa konsumsi kacang kedelai
secara rutin bermanfaat untuk memelihara fungsi otak dan
meningkatkan memori. Efek ini menunjukkan bahwa kacang
kedelai baik untuk mencegah terjadinya pikun atau gejala
demensia.
2.3.2 Jenis kedelai
Jenis kedelai dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
kedelai kuning, kedelai hitam kedelai hijau, kedelai coklat. Jenis-
jenis kedelai tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut: Kedelai
kuning adalah kedelai yang kulit bijinya berwarna kuning, putih
atau hijau, yang bila dipotong melintang memperlihatkan warna
kuning pada irisan keping bijinya. Kedelai hitam adalah kedelai
yang kulit bijinya berwarna hitam. Kedelai hitam inilah yang
biasanya dijadikan kecap. Kedelai hijau dalah kedelai yang kulit
bijinya berwarna hijau yang bila dipotong melintang
memperlihatkan warna hijau pada irisan keping bijinya. Kedelai
coklat adalah kedelai yang kulit bijinya berwarna coklat.

Pengrajin tempe indonesia lebih menyukai kedelai impor


dari pada kedelai lokal. Karena kedelai impor lebih murah dan
berkualitas lebih unggul dari pada kedelai lokal. UMKM nikita
jaya sendiri memakai kedelai impor dari Amerika Serikat yang di
beli dari koperasi kedelai yang ada dikota Kendal.
14

Dari segi ukuran kedelai impor dari Amerika Serikat lebih


besar dibandingkan dari kedelai lokal yang relatif berukuran kecil.
Pemilik usaha tersebut juga menuturkan bila memakai kedelai
lokal kualitas tempe kedelai menjadi jelek dan tidak mumpuni bila
dipasarkan karena kurang bersih dari kulit ari yang sulit sekali
dikupas saat pencucian. Apabila menggunakan kedelai impor
tempe kedelai terlihat lebih menarik.

2.4 Perbedaan Kedelai Impor dan Kedelai Lokal


2.4.1 Kedelai Impor
Segi kualitas dan harga kedelai impor lebih ramah kepada
industri dibandingkan dengan kedelai local. Selain itu dari segi
harga, kedelai impor juga lebih murah pada kisaran Rp. 7.000 per
kg dibandingkan dengan kedelai lokal yang menyentuh angka
Rp.8.500 per kg. Selain itu kedelai impor lebih mudah di bersihkan
dibandingan kedelai lokal. Ukuran kedelai impor lebih besarbdan
berkulitas bagus untuk pembuatan tempe itu sendiri
2.4.2 Kedelai Lokal
Kedelai lokal unggul dalam hal bahan baku pembuatan
tahu. Rasa tahu lebih lezat, rendemennya pun lebih tingi, dan
resiko terhadap kesehatan cukup rendah karena bukan benih
transgenik.
Sekalipun unggul sebagai bahan baku tahu, kedelai lokal
punya kelemahan untuk bahan baku tempe. Penyebabnya, ukuran
kecil atau tidak seragam dan kurang bersih, kulit ari kacang sulit
terkelupas saat proses pencucian kedelai, proses peragiannya pun
lebih lama. Lalu setelah berbentuk tempe, proses pengukusan lebih
lama empuknya. Bahkan bisa kurang empuk.
2.4.3 Karakteristik Kedelai

Karakteristik kedelai yang dibudidayakan diIndonesia


merupakan tanaman semusim, tanaman tegak dengan tinggi 40 - 90
cm, bercabang, memiliki daun tunggal dan daun bertiga, bulu pada
daun dan polong tidak terlalu padat dan umur tanaman antara 72-
15

90 hari. Kedelai introduksi umumnya tidak memiliki atau memiliki


sangat sedikit percabangan dan sebagian bertrikoma padat baik
pada daun maupun polong.

Kedelai adalah tumbuhan yang selalu peka terhadap


pencahayaan. Dalam pencahayaan lebih kurang rendah batangnya
akan mengalami pertumbuhan memanjang sehingga berwujud
seperti tanaman merambat.

Bentuk biji kedelai beragam dari lonjong hingga bulat, dan


sebagian besar kedelai yang ada di Indonesia berkriteria lonjong.
Dan biji kedelai impor lebih besar, bulat, dan berwarna putih.

2.5 TINJAUAN TENTANG PENGELOLAAN


2.5.1 Pengertian Pengelolaan

Pengelolaan merupakan dari kata “management”, terbawa oleh


derasnya arus penambahan kata pungut kedalam bahasa Indonesia,
istilah inggris tersebut lalu diindonesia menjadi manajemen.
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur,
pengeturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan
dari fungsi-fungsi manajemen. Jadi manajemen itu merupakan suatu
proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan melalui aspek-
aspeknya antara lain planning, actuating,organising,dan controlling.

Dalam kamus bahasa Indonesia lengkap disebutkan bahwa


pengelolaan adalah proses atau cara perbuatan mengelola atau proses
melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakan tenaga orang lain,
proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan
organisasi atau proses yang memberikan pengawasan pada semua hal
yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapai tujuan.

Menurut Suharsimi arikunta pengelolaan adalah subtantifa dari


mengelola, sedangkan mengelola berarti suatu tindakan yang dimulai
dari penyusunan data, merencana, mengorganisasikan, melaksanakan,
16

sampai dengan pengawasan dan penilaian. Dijelaskan kemudian


pengelolaan menghasilkan suatu itu dapat merupakan sumber
penyempurnaan dan peningkatan pengelolaan selanjutnya.

Pengelolaan adalah seni atau proses dalam menyelesaikan


sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. Dalam penyelesaian
akan sesuatu tersebut, terdapat tiga factor yang terlibat

 Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya


manusia maupun factor-faktor produksi lainnya.
 Proses yang bertahap mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengimplementasikan, sehingga pengendakian
dan pengawasan.
 Adanya seni dalam penyelesaian pekerjaan.
sebagai suatu proses, sebagai kolektifitas orang-orang yang
melakukan aktifitas manajemen dan sebagai suatu seni dan sebagai
suatu ilmu. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah suatu
cara atau proses yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pengawasan dan evaluasi untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditentukan agar beerjalan efektif dan efisien.

2.5.2 Fungsi Pengelolaan

Banyak sekali fungsi manajemen tadi dapat ditarik kesimpulan


dari pendapat para ahli ada empat fungsi yang sama yakni perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan. Adapun penjelasan dari
fungsi-fungsi tersebut dalah

1. Perencanaan (planning)
Perencanaan merupakan pemilihan dan penghubungan fakta,
menguatkan asumsi-asumsi tentang masa depan dalam membuat
visualisasi dan perumusan kegiatan yang diusulkan dan memang
diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Perencanaan
mencakup kegiatan pengambilan keputusan, karena termasuk
pemilihan alternative keputusan. Diperlukan kemampuan untuk
17

mengadakan visualitas dan melihat kedepan guna merumuskan


suatu pola dari himpunan tindakan untuk masa mendatang.

a. Unsur-unsur suatu rencana


Pada umumnya suatu rencana yang baik berisikan atau memuat
enam unsur yaitu what,way, where, when, who,dan how. Jadi
sesuatu rencana yang baik harus memberikan jawaban.
b. Sifat suatu rencana yang baik
Sesuatu rencana yang baik, haruslah mengandung sifat-sifat
sebagai berikut.
 Memakai kata-kata yang sederhana dan terang untuk
menghindari penafsiran yang berbeda-beda
 Fleksibel, yaitu rencana tesebut harus dapat menyesuaikan
diri dengan keadaan yang berubah yang tidak diduga
sebelumnya.
 Mempunyai stabilitas, berarti suatu rencana tidak perlu
setiap kali diubah atau tidak dipakai sama sekali.
 Meliput semua tindakan yang diperlukan, yaitu rencana
tersebut meliputi segala-galanya.
c. Proses pembuatan suatu rencana
Untuk membuat suatu rencana ada beberapa tindakan yang
harus dilalui. Langkah-langkah tersebut adalah
 Menetapkan tugas dan tujuan
 Mengobservasi dan menganalisa
 Mengadakan kemungkinan-kemungkinan
 Membuat sintesa
 Menyusun rencana

2. Pengorganisasian (organizing)

Dr. Sp Siagian MPA mendifinisikan bahwa


pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan
orang-orang, alat-alat, tugas-tugas tanggung jawab dan
wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi
18

yang dapat digerakan sebagai suatu kesatuan dalam rangka


pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

a. Dasar-dasar pengorganisasian
 Adanya pekerjaan yang harus dilakukan
 Adanya orang-orang yang melakukan pekerjaan tersebut
 Adanya tempat dimana pelaksanaan kerja itu berlangsung
 Adanya hubungan antara mereka yang bekerja dan antara
bagian yang satu dengan bagian yang lain
b. Prinsip-prinsip Organisasi
 Perumusan tujuan dengan jelas apa yang menjadi tujuan
 Pembagian kerja
 Delegasi kekuasaan
 Rentangan kekuasaan
 Tingkat pengawasan
 Kesatuan perintah dan tanggung jawab
c. Bentuk-bentuk organisasi
 Bentuk organisasi garis
 Bentuk organisasi fungsional
 Bentuk organisasi garis dan staf
 Bentuk organisasi staf dan fungsional

3. Pengerakan (Actuating)

Pengerakan atau juga bias didevinisikan sebagai segala


tindakan untuk menggerakan orang-orang dalam suatu organisasi,
agar dengan kemauan dengan penuh berusaha mencapai tujuan
organisasi dengan berlandaskan pada perencanaan dan
pengorganisasi.

Pengerakan mencakup penetapan dan pemuasan kebutuhan


manusiawi dan pegawai-pegawainya, memberi penghargaan,
memimpin, mengembangkan dan memberi kompensasi kepada
mereka. Actuating atau disebut “ gerakan aksi” mencakup kegiatan
19

yang dilakukan seorang manajer untuk mengawal dan melanjutkan


kegiatan yang ditetapkan oleh unsur-unsur perencanaan dan
pengorganisasian agar tujuan-tujuan dapat tercapai. Dalam proses
actuating ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

a. Tujuan pemberian perintah

Pemberian perintah dari atasan kepada bawahannya


adalah untuk mengkoordinasi kegiatan bawahan agar
terkoordinasi kepada suatu arah.
Unsur perintah

 Intruksi resmi
 Dari atasan kebawahan
 Mengerjakan atau merealisasikan tujuan organisasi
Jenis-jenis perintah
 Perintah lisan
 Tugas yang diperintahkan
 Dalam keadaan darurat
 Bawahan yang diperintah sudah pernah mengerjakan
 Perintah itu dapat selesai dalam waktu singkat
 Apabila dalam menggerjakan tugas ada kekeliruan
tidak akan membawa akibat yang besar
 Perintah tertulis
 Pada pekerjaan yang rumit
 Bila pegawai yang diperintah ada ditempat lain
 Bila pegawai yang diperintah sering lupa
 Jika tugas yang diperintahkan itu berangsung dari satu
bagian ke bagian yang lain
 Jika dalam pelaksanaannya perintah itu terjadi
kesalahan maka akan menimbulkan akibat yang besar

 Prinsip-prinsip perintah
 Perintah harus jelas
20

 Perintah diberi satu-persatu


 Perintah harus positif
 Perintah harus diberikan kepada orang yang positif
 Perintah harus erat dengan motivasi
 Perintah satu aspek berkomunikasi
4. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan merupakan pemeriksaan apakah semua yang


terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, intruksi yang
dikeluarkan sesuai dengan prinsip yang telah ditetapkan (Henry
Fayol)

1. Prinsip-prinsip pengawasan
 Dapat merefleksikan sifat-sifat dan kebutuhan-kebutuhan
dari kegiatan-kegiatan yang harus diawasi
 Dapat dengan segera melaporkan penyimpangan-
penyimpangan
 Fleksibel
 Dapat mereflektif pola organisasi
 Ekonomis
 Dapat dimengerti
 Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif
2. Cara-cara mengawasi
 Peninjau pribadi
 Pengawasan melalui laporan
 Pengawasan melalui laporan tertulis
 Pengawasan melalui laporan kapada hal-hal yang bersifat
khusus
3. Langkah-langkah pengawasan
 Penetapan standard an metode penilaian kinerja
 Penilaian kinerja
 Penilaian apakah kinerja memenuhi standar ataukah tidak
21

 Pengambilan tindakan koreksi

2.5.3 Prinsip-prinsip Manajemen

1. Prinsip pembagian kerja


Tujuan dari pembagian kerja adalah agar dengan usaha
yang sama dapat dipero;eh hasil kerja yang terbaik, pembagian
kerja sendiri dapat membantu pemutusan tujuan, dan disamping
itu juga merupakan alat terbaik untuk memanfaatkan individu-
individu dan kelompok orang sesuai dengan bidang keahliannya
masing-masing
2. Prinsip wewenang dan tanggung jawab
Untuk melengkapi sebuah organisasi, unit-unit pegawai
digabungkan melalui suatu wewenang, sedangkan fungsi dari
wewenang tersebut yakni tanggung jawab yang menjadi
kewajiban setiap individu untuk melaksanakan kegiatab-
kegiatan terbaik dari kemampuan yang dimilikinya.
Setiap manajer harus memiliki keseimbangan antara
tanggung jawab dan wewenang. Wewenang harus didelegasikan
atau dibagi oleh seorang manajer pada pihak-pihak lain untuk
melaksanakan kewajiban-kewajiban khusus. Pendelegasian
wewenang adalah untuk memutuskan perkara-perkara yang
cenderung menjadi kewajiban. Namun wewenang akhir tetap
berada pada manajer yang memegang wewenang untuk
mengelola seluruh kegiatan dan memikul tanggung jawab
terakhir.
3. Prinsip tata tertib dan disiplin
Dalam suatu organisasi pastilah terdapat tata tertib yang
berlaku didalam organisasi tersebut, baik yang tertulis, melalui
lisan, peraturan-peraturan dan kebiasaan yang telah lama
membudaya dilingkungan tersebut. Dan setiap orang yang ada
didalam organisasi tersebut harus bias bersikap disiplin dalam
mentaati tata terbit yang ada, karena sebuah usaha atau kegiatan
22

yang dilakukan dengan tertib dan disiplin akan dapat


meningkatkan kualitas kerja, dan dengan meningkatnya kualitas
kerja akan pula menaikkan mutu hasil kerja sebuah usaha.
4. Prinsip kesatuan komando
Satu komando artinya satu tujuan yang satu terhadap satu
orang pimpinan saja, tidak mungkin dalam suatu organisasi
terdapat dua manajer sekaligus, karena setiap tindakan para
petugas hanya menerima perintah dari satu atasan saja, bila
tidak, wewenang akan dikurangi, disiplin terancam, ketertiban
terganggu dan akan mengalami ujian. Maka dari itu perintah
hanya datang dari satu sumber saja, jadi setiap orang juga akan
tau pada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan
wewenang yang telah diberikan kepadanya.
5. Prinsip semangat kesatuan
Bersatu kita teguh bercerai kita berai, pribahasa itulah yang
sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, begitu
gambaran dari prinsip semangat kesatuan yang ada disetiap
organisasi, karena semangat kesatuan ini harus selalu dipahami
oleh suatu kelompok yang akan melakukan usaha bersama.
Setiap orang harus memiliki rasa senasib sepenanggungan,
berjiwa kesatuan, dari yang paling atas hingga paling bawah
sehingga setiap orang akan bekerja dengan senang dan
memudahkan timbulnya inisiatif dan prakarya untuk memajukan
usaha.
6. Prinsip keadilan dan kejujuran
Dalam suatu manajemen seseorang manajer harus bias
bersikap adil kepada bawahannya, sehingga setiap orang bias
bekerja dengan sungguh-sungguh dan setia, keadilan disini yaitu
misalnya berupa penempatan tenaga kerja yang sesuai dengan
pendidikan atau pada bidangnya, serta pembagian upah yang
didasarkan oleh berat ringan pekerjaan dan tanggung jawab
seorang bawahan, sedangkan kejujuran dituntut agar masing-
23

masing orang bekerja untuk kepentingan bersama dari usaha


yang dilakukannya.
BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah UMKM Nikita Jaya

Awal mulanya Pak Fatoni selaku pemilik usaha tempe ini bekerja
sebagai karyawan di salah satu perusahaan di Semarang dan sering ditugaskan
keluar kota dan masuk kepasar pasar. Melihat dipasar banyak berbagai macam
produk sehingga Pak Fatoni tertarik pada produk tempe, karena tempe
makanan yang disukai semua kalangan kami melihat berbagai pasar ternyata
produk tempe ini sangat baik untuk di jual belikan dan di beberapa pasar
lainnya produk tempe itu sangat menjanjikan.
Dari melihat itu Pak Fatoni punya pemikiran dan keberanian membuat
usaha tempe. Sehingga pada 2005 Pak Fatoni memutuskan berhenti menjadi
karyawan perusahaan dan membuat peluang usaha tempe sendiri di rumah.
Dan dar produk tempe tersebut kami survei beberapa pasar saat itu banyak
yang belum bermerek dan juga tempe tersebut bentuk dan kualitasnya masih
belum bagus. Lalu Pak Fatoni membuat tempe yang lebih berkulitas dan
bentuk yang menarik untuk bisa diminati oleh konsumen. Merek tersebut kami
beri nama “NIKITA JAYA”. Tempe Nikita Jaya bisa dibilang lebih berkulitas
daripada tempe yang lain karena rata rata tempe tersebut dalam jangka waktu
2 hari sudah berubah warna dan rasa sedangkan tempe Nikita Jaya ini mampu
mencapai 1 minggu tingkat keawetanya sehingga tempe tersebut banyak
diminati oleh banyak konsumen.
Dengan berjalannya waktu UMKM Nikita Jaya pada 2010 penjualan
semakin meningkat sehingga produksi tempe juga semakin banyak pula
sehingga pemilik usaha membutuhkan karyawan. Pak Fatoni mengambil
tenaga kerja dari pihak keluarga besar sendiri yang belum memiliki pekerjaan
untuk bagian produksi sebanyak 2 orang karyawan.
Lalu alat transportasi untuk mengantarkan tempe menggunakan
kendaraan sepeda motor milik pribadi, diantar setiap pagi ke pasar pasar. Guna
mempercepat dan mempermudah Pak Fatoni menggunakan keranjang yang di

24
25

pasangkan ke jok motor dan tas kresek. Guna memperluas permintaan tempe
di pasar UMKM Nikita Jaya Menawarkan Kepasar di luar kendal.
UMKM Nikita Jaya terus berkembang dan konsumen juga semakin
banyak bahkan sudah masuk kerumah makan di daerah kendal. UMKM Nikita
jaya juga sekarang sudah memiliki tempat produksi yang lebih luas dan alat
untuk memecah kedelai sendiri. Semoga UMKM Nikita Jaya semakin sukses,
maju, dan semakin jaya seperti namanya.

3.1.1 Visi

1. Sebagai mitra perdagangan strategis yang sanggup memberikan


kepuasan dan kenyamanan bagi konsumen dan lingkungan.
Sehingga terwujudnya industry perdagangan yang berdaya saing
kuat, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan
2. Menjadi usaha home industry perdagangan yang professional
dan menghasilkan produk tempe kedelai yang berkualitas.

3.1.2 Misi

1. Menjalankan Bisnis Perdagangan Umum dengan Profesional.


2. Memproduksi dan Menyediakan Produk-Produk Industri tempe
yang inovatif dan berkualitas.
3. Melakukan proses pekerjaan sesuai prosedur dan aturan
4. Menjalankan Seluruh Bidang Usaha Perusahaan dengan
Berorentasikan pada Kepuasan konsumen
5. Memproduksi bahan baku dengan baik dan berkualitas.
6. Menjalankan Usaha Bidang produksi makanan dengan
mengedepankan Komitmen Kerja, Inovasi dan Kualitas produk.
26

3.2 Struktur Organisasi UMKM Nikita Jaya

Pimpinan

Bagian Penjualan Bagian Pengelolan

Karyawan Karyawan

Pengerajin Tempe

Gambar : 3.2 Struktur Organisasi

3.3 Fungsi dan Tugas Bagian


3.3.1 Pimpinan

b. Memimpin, mengarahkan, menugaskan, mengawasi seluruh


jajaran yang berada dibawah tanggung jawabnya untuk mencapai
tujuan perusahaan.
c. Memastikan seluruh karyawan yang berada dibawah tanggung
jawabnya menjalankan tugas dengan baik, efektif, dan efisien.
d. Menyusun rencana yang akan di hadapi pada kemudian hari baik
itu kegiatan ataupun visi dan misi perusahaan
e. Memberikan motivasi dan memberikan contoh yang baik kepada
karyawannya
f. Membina karyawannya agar dapat menyelesaikan tugas yang
diberikan
g. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawannya
3.3.2 Bagian Penjualan

a. Menjalin komunikasi kepada pelanggan untuk menjaga hubungan


baik
b. Mengumpulkan dokumen dan catatan yang diperlukan bagian
penjualan
27

c. Memberikan informasi tentan permintaan konsumen, rencana


peluasan penjualan
d. Meembuat dan menyerahkan laporan pesanan dan penjualan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
e. Mengawasi pelaksanaan pemesanan ke pusat sesuai dengan
rencana pemesanan yang telah disetujui

3.3.3 Bagian Pengelolaan


a. Merencanakan pengelolaan barang dengan baik
b. Mengatur dan mengontrol perusahaan dengan sebaik baiknya
c. Memanfaatkan limbah yang sudah tidak terpakai jadi lebih
berguna
d. Mengubah bahan baku menjadi bahan jadi yang sangat berguna
untuk kebutuhan sehari – hari konsumen
e. Mengontrol perkembangan usaha
f. Mengatur penempatan produk yang telah selesai dikerjakan
3.3.4 Pengerajin Tempe
a. Melakukan pembuatan tempe dengan bersih dan teliti
b. Mengelola bahan baku jadi bahan jadi yang berkualitas
c. Melakukan pencetakan atau pengerajinan tempe yang sudah
dikemas menjadi lebih rapi dan tertata
d. Bertanggung jawab atas produk yang dibuat
3.3.5 Karyawan
a. Melakukan pembongkaran tempe yang sudah di diamkan selama 3
hari
b. Membantu membersihkan tempat produksi dan membantu dalam
pengemasan tempe tersebut
c. Mengangkut dan mengantar barang ke tempat konsumen
28

3.4 Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : UMKM NIKITA JAYA

Nama Pemilik : AKHMAD FATONI

Status : Pusat

Alamat Perusahaan : Desa Kalibuntu Wetan Kendal

Kecamatan : Kendal

Kabupaten : Kendal

Kegiatan Usaha : Perdagangan Bahan Makanan

Kelembagaan : Perdagangan Skala Kecil

Bidang Usaha : Perdagangan

Jenis Barang/Jasa Dagang : Kacang Kedelai


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Proses Pembelian kedelai di Koperasi Harum Kendal

Proses keputusan pembelian dimulai apabila konsumen menyadari


suatu masalah atau kebutuhan terhadap suatu produk yang diinginkan.
Proses pembelian menggambarkan alasan mengapa seseorang lebih
menyukai, memilih dan membeli suatu produk dengan merek tertentu.
Proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahapan yaitu pengenalan
masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian,
dan evaluasi pasca pembelian
1) Pengenalan Masalah
Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah
kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi
sesungguhnya dan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat
disebabkan oleh rangsangan internal maupun eksternal.
2) Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong
untuk mencari informasi lebih banyak. Konsumen akan mencari
informasi yang tersimpan dalam ingatannya (pencarian internal) dan
mencari informasi dari luar (pencarian eksternal).
3) Evaluasi Alternatif
Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan
merek dan memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen.
4) Keputusan Membeli
Pada tahap keputusan membeli, konsumen akan melakukan
evaluasi membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat
pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan
membeli untuk merek yang paling disukai.

29
30

5) Evaluasi Pasca Pembelian


Jika konsumen merasa puas, maka ia akan memperlihatkan
kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi.
Konsumen yang tidak puas akan berusaha mengurangi pembelianya
dengan meninggalkan atau mengembalikan produk tersebut.

Sedangkan UMKM Nikita Jaya ini membeli atau mendapatkan


bahan baku kedelai dari salah satu koperasi kedelai yang ada di Kendal
yaitu Primkopti Harum. Primkopti Harum ini salah satu pemasok kedelai
di kabupaten Kendal. Untuk cara membelinya juga tidak harus menjadi
anggota terlebih dahulu, dan kebetulan UMKM Nikita Jaya sudah menjadi
anggota Primkopti Harum sehingga UMKM Nikita Jaya sangat mudah
mendapatkan atau memesan bahan baku kedelai tersebut. Di Kabupaten
Kendal terdapat berbagai industri yang bergerak di berbagai bidang, salah
satunya adalah industri pengolahan bahan makanan.

Tabel 4.1 Kebutuhan kedelai tahun 2021


NO NAMA JUMLAH KEBUTUHAN
PRIMKOPTI ANGGOTA KEDELAI

1. Semarang Barat 192 459.000

2. Ungaran 138 150.000

3. Salatiga 385 386300

4. Kendal 245 350.000

5. Demak 89 134.700

6. Purwodadi 190 458.900

Jumlah 1239 1.938.900

Sumber : http://primkoptiharumkabkendal
31

4.2. Pengelolaan
Pengelolaan kegiatan yang dimulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan pada semua hal yang terlibat
dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan. Pengelolaan merupakan tindakan
pengusahaan pengorganisasian sumber-sumber yang ada dalam organisasi
dengan tujuan agar sumber-sumber tersebut dapat bermanfaat untuk
kepentingan organisasi. Dengan demikian pengelolaan senantiasa
berhubungan dengan seluruh elemen yang terdapat didalam suatu organisasi,
seperti pengelolaan berkaitan dengan personal, administrasi, ketatausahaan,
peralatan ataupun prasarana yang ada didalam organisasi
Pengelolaansuatu system yang efektif untuk menginventarisasi semua
usaha-usaha organisasi dalam mengoptimalkan tujuan hendak dicapai.
System manajemen yang teratur dengan tepat akan meningkatkan kualitas-
kualitas sumber daya terdapat didalam organisasi.
4.2.1 Tujuan Pengelolaan
Tujuan pengelolaan adalah agar segenap sumber daya yang ada
seperti, sumber daya manusia, peralatan atau sarana yang ada
dalam suatu organisasi dapat digerakan sedemikian rupa, sehingga
dapat menghindarkan dari segenap pemborosan waktu, tenaga dan
materi guna mencapai tujuan yang diinginkan. Pengelolaan
dibutuhkan dalam semua organisasi, karena tanpa adanya
pengelolaan atau manajemen semua usaha akan sia-sia dan
pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada beberapa tujuan
pengelolaan :
 Untuk pencapaian tujuan organisasi berdasarkan visi dan misi
 Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan yang saling
bertentangan. Pengelolaan dibutuhkan untuk menjaga
keseimbangan antara tujuan, sasaran dan kegiatan yang saling
bertentangan dari pihak yang perkepentingan.
 Untuk mencapai efisien dan efektivitas. Suatu kerja organisasi
dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda, yaitu dengan
efisien dan efektivitas.
32

4.2.2 Fungsi Pengelolaan


Bahwa suatu pengelolaan sumber daya manusia merupakan
suatu proses yang berhubungan dengan implementasi indikator
fungsi pengelolaan atau manajemen yang berperan penting dan
efektif dalam menunjang tercapainya tujuan individu, lembaga,
maupun organisasi atau perusahaan. Bagi suatu organisasi,
pengelolaan sumber daya manusia menyangkut keseluruhan urusan
organisasi dan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu seluruh
komponen atau unsur yang ada didalamnya, yaitu para pengelola
dengan berbagai aktivitasnya harus memfokuskan pada
perencanaan yang menyangkut penyusunan staff, penetapan
program latihan jabatan dan lain sebagainya. Hal ini perlu
dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan jangka pendek dan
jangka panjang dari suatu organisasi tersebut, khususnya yang
menyangkut kesiapan sumber daya manusianya. Alasan lainnya
adalah bahwa suatu pengelolaan sumber daya manusia dalam suatu
organisasi tidak dapat terlepas dari lingkungan internal maupun
eksternal, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi keadaan
organisasi tersebut.
4.2.3 Pengelolaan yang baik
Pengelolaan yang baik merupakan pondasi bagi
pengembangan setiap organisasi, baik organisasi pemerintah,
perusahaan, serikat kerja dan organisasi lainnya. Dengan
pengelolaan yang baik, hal ini mengindikasikan bahwa organisasi
telah memenuhi persyaratan dan memiliki perangkat minimal untuk
memastikan kredibilitas, integritas dan otoritas sebuah institusi
dalam membangun aturan, membuat keputusan serta
mengembangkan program dan kebijakan yang merefleksikan
pandangan dan kebutuhan anggota. Utamanya, melalui pengelolaan
yang baik, organisasi memelihara kepercayaan anggota
meningkatkan reputasi, serta memengaruhi anggota melalui interaksi
yang dibangunnya. Kegagalan diterapkannya pengelolaan yang baik
33

dalam organisasi pengusaha, tidak hanya menghancurkan reputasi,


serta mengurangi efektivitas organisasi, akan tetapi juga berdampak
negative terhadap reputasi mereka yang diwakilinya. Pengelolaan
yang baik merupakan elemen penting untuk memastikan organisasi
bekerja sesuai dengan kepentingan anggotanya. Pengelolaan yang
baik meliputi
4.2.3.1 Perencanaan (planning)
Pemilihan fakta dan usaha menghubungkan fakta satu dengan
lainnya, kemudian membuat perkiraan dan peramalan tentang
keadaan dan perumusan tindakan untuk masa yang akan
datang yang sekiranya diperlukan untuk mencapai hasil yang
dikehendaki. Tujuan perencanaan (planning)
 Mengurangi/mengimbangi ketidakpastian perubahan
diwaktu yang akan dating
 Memusatkan perhatian kepada sasaran
 Mendapatkan/menjamin proses pencapaian tujuan
terlaksana secara ekonomis
 Memudahkan pengawasan.
4.2.3.2 Pengorganisasian (organizing)
Kegiatan mengaplikasikan seluruh kegiatan yang harus
dilaksanakan antara kelompok kerja dan menetapkan
wewenang tertentu serta tanggungjawab sehingga terwujud
kesatuan usaha dalam pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Tujuan pengorganisasian ( organizing)
 Mendelegasikan tugas untuk menjaga keseimbangan
beban kerja dalam suatu organisasi yang sehat
 Memberikan batasan wewenang untuk melaksanakan
tugas sehingga setiap orang dapat mengambil keputusan
sesuai dengan diharapkan
 Memastikan tanggung jawab dalam jabatan perorangan
untuk mencegah seseorang melemparkan kesalahan
34

kepada pihak lain, atau mengkambinghitamkan orang


lain
 Memudahkan koordinasi, tidak hanya meng koordinasi
sumber daya manusia tetapi juga sumber daya lainnya.
 Memudahkan motivasi dan moral pekerja.
4.2.3.3 Penggerakan (Actualling)
Menempatkan semua anggota daripada kelompok agar
bekerja secara sadar tujuan yang telah ditetapkan sesuai
dengan perencanaan dan pola organisasi. Tujuan
penggerakan (actualling)
 Menciptakan kerja sama yang lebih efisien
 Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staff
 Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan
 Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang
meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staff
 Membuat organisasi berkembang secara dinamis.
4.2.3.4 Pengawasan ( controlling)
Proses penentuan yang dicapai, pengukuran dan koreksi
terhadap aktivitas pelaksanaan dan bilamana perlu
mengambil tindakan korektif terhadap aktivitas pelaksanaan
dapat berjalan menurut rencana. Tujuan pengawasan
(controlling)
 Untuk mengetahui apakah suatu kegiatan itu berjalan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
 Untuk mengetahui dengan intruksi-intruksi dalam
azas-azas yang telah diperintahkan
 Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan dan kelemahan-
kelemahan dalam pekerjaan atau bekerja
 Untuk mengetahui segala sesuatu apakah berjalan
efektif atau efesien
 Untuk mencari jalan menuju perbaikan.
35

4.2.4 Aspek – aspek pengelolaan


1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik
Kita perlu memahami bukan hanya secara teknik produksi tetapi
juga pasar dan prospek mulao daripada lingkungan yang terkecil
kepada lingkungan yang terbesar, produk-produk yang sama
sekali baru dengan melihat sisi human behaviour, kebutuhan
pasar dan lainnya.
2. Membuat visi dan misi usaha
Setiap orang yang mau memulai bisnis harus mengetahui visi dan
misi yang akan menjadi panduan seseorang untuk tetap focus
kepada tujuan bisnis dan organisasi yang awal.
3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi
sukses. Sikap mental merupakan kunci keberhasilan atas usaha,
selain daripada pemahaman usaha. Proses belajar secara
kesinambungan, dan melihat permasalahan secara posetif yang
tidak membuat menjadi patah semangat namun melihat setiap
peluang dan belajar atas kegagalan.
4. Membuat perencanaan dan strategi yang efisien
Secara statistic hamper seluruh kegagalan bisnis kecil dan
menengah disebabkan karena tidak adanya atau kurang
efektifnya perencanaan bisnis yang dibuat. Asumsi-asumsi
seperti kapasitas produksi,tingkat utilisasi produksi, proyeksi
kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam perencanaan
bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar.
5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan system akan
menghindari usaha daripada risiko manajemen.

Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun


membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses
pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan berlangsung
dengan baik. System manajemen yang buruk akan
mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku
36

yang terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan


yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas.

4.3. Kendala yang dihadapi UMKM Nikita Jaya


4.3.1. Potensi masuknya pesaing baru
Potensi masuknya pesaing baru cukup mudah dan tinggi
dalam pengengelolaan tempe. Oleh karena itu ada hal-hal yang perlu
dipertimbangkan antara lain skala ekonomi dengan
meminimalisasikan biaya produksi, melakukan pembelian bahan
baku dalam jumlah yang besar sehingga mendapatkan potongan
harga dari supplier. Dengan demikian, perusahaan akan
mendapatkan keuntungan lebih dari selisih biaya bahan baku.
4.3.2. Daya tawar konsumen
Pembeli memiliki posisi penting terhadap keberlangsungan
hidup perusahaan. Daya tawar pembeli akan memberikan pengaruh
besar terhadap produk-produk yang ditemui dipasaran. Dan juga
permintaan konsumen yang begitu beragam.
4.3.3. Kenaikan harga bahan baku
Bahan baku sendiri berperan penting dalam pembuatan
tempe di UMKM Nikita Jaya akan tetapi harga kedelai sendiri
terus melonjak dan tidak stabil. Harga kedelai yang awalnya
Rp.6.000 rupiah sekarang melonjak menjadi Rp.9.900 rupiah.
4.3.4. Strategi pengembangan usaha
Strategi pengembangan usaha sangat diperlukan untuk
memperbaiki sistem perusahaan yang sedang berjalan pada saat ini.
Strategi perusahaan yaitu strategi yang fokus dengan berusaha
meraih pelanggan yang memiliki kebutuhan akan produk, yang
tidak dapat dilayani dengan baik oleh perusahaan lain yang
memiliki cakupan pasar lebih luas. Kebijakan yang mendukung
yaitu memperluas wilayah pemasaran, maka setiap perusahaan
harus melakukan pemasaran produk yang lebih luas lagi.
37

4.3.5. Faktor cuaca


Cuaca juga menjadi salah satu kendala dari produksi tempe
ini, karena bila cuaca penghujan otomatis udara juga terasa dingin
menjadikan produksi tempe ini membutuhkan penanganan extra dan
peragian yang cukup banyak agar penjamuran tempe menjadi
sempurna.
4.3.6. Kebersihan lingkungan dan alat produksi
Kebersihan dalam produksi ini harus sangat amat
diperhatikan apabila lingkungan sekitar kotor dan lembab produksi
tempe juga akan terhambat dan hasil kurang bagus. Sedangkan alat
produksi sendiri tidak boleh terkena sabun karena bisa
menyebabkan tempe gagal penjamuran.

4.4. Strategi yang dilakukan UMKM Nikita Jaya


Strategi usaha adalah upaya perusahaan dalam mengambil kebijakan
dan pedoman yang memiliki komitmen dan tindakan yang terintegrasi serta
dirancang untuk membangun keunggulan dalam persaingan bisnis untuk
memenuhi dan mencapai tujuan usaha.
4.4.1 Strategi tadi mulut turun ke hati (testimoni)
Istilah dari mulut turun ke hati ini merupakan strategi yang
digunakan UMKM Nikita Jaya dalam strategi penjualan. Strategi
tersebut merupakan strategi penjualan yang telah lama digunakan
oleh UMKM Nikita Jaya, sebab dengan strategi ini mengandalkan
pemasaran dari mulut ke mulut atau dikenal dengan Word Of
Mouth (WOM). Walaupun hanya mengandalkan testimony dari
konsumen, nyatanya strategi ini mampu menaikkan penjualan dan
mendatangkan omzet yang besar bagi UMKM Nikita Jaya.
Dari strategi ini, perlu adanya tambahan strategi dalam
berpromosi agar usaha yang sudah dirintis Bapak Fatoni ini
mampu bertahan dalam persaingan usaha yang semakin ketat saat
ini. Dari testimony ini juga, UMKM. Nikita Jaya biasanya
mendapatkan saran dari konsumen tentang produk tempenya,
38

apakah produk tempe tersebut ada kekurangan atau sudah sesuai


pesanan konsumen.
4.4.2 Memperluas jaringan penjualan
Untuk menjaga eksistensi, UMKM. Nikita Jaya ini
memperluas jaringan dengan menjalin kerjasama dengan pedagang
kantin sekolah dan para penjual di pasar besar untuk menjadi
konsumen tetap yang saling menguntungkan. Berdasarkan hasil
wawancara dengan Bapak Fatoni, dalam usahanya ini beliau ingin
mencoba inovasi baru seperti membuat tempe khusus tempe
mendoan, tempe yang ukurannya panjang.
Dalam perluasan jaringan ini, dapat dibantu juga dengan
adanya brand atau merek yang dipunyai oleh perusahaan tersebut.
Pada posisi ini, perusahaan penjualan tempe ini juga sudah
mempunyai brand dengan nama Nikita Jaya, dimana nama tersebut
sudah banyak dikenal di masyarakat luas. Dengan adanya brand
yang sudah melekat dengan usaha penjualan tempe tersebut,
konsumen akan lebih mudah untuk menemukan produk tempe
kedelai Nikita Jaya.
4.4.3 Meningkatkan kualitas dan standar produk
Guna memanfaatkan peluang yang sudah ada saat ini, maka
kedelai yang dijual oleh UMKM. Nikita jaya ini harus memiliki
kualitas dan mutu produk yang memuaskan konsumen. Dalam
meningkatkan kualitas dan standar produk, perlu diketahui
bagaimana suatu produk itu akan menarik minat konsumen untuk
membeli. Namun dalam menarik minat konsumen, suatu produk
harus sesuai dengan struktur pemasaran perusahaan yang sedang
berjalan. Selain itu, suatu produk benar-benar dapat menampung
permintaan pasar yang ada.
Dari kedelai yang sudah ada di UMKM. Nikita Jaya ini,
kedelai tersebut diolah lagi menjadi bahan baku makanan.
Pengolahan kedelai dengan benar dan bersih dari kulit ari kedelai
dapat meningkatkan kualitas yang sangat baik dan tingkat
39

keawetan yang cukup lama. Selain itu, mengikuti permintaan dari


konsumen juga dilakukan oleh UMKM. Nikita Jaya agar tidak
mengecewakan konsumen. Pentingnya kualitas dan mutu suatu
produk sangatlah berpengaruh terhadap keberlangsungan suatu
perusahaan. Apabila suatu produk kurang berkualitas, maka
konsumen juga akan malas untuk membeli produk tersebut.
Sedangkan UMKM. Nikita Jaya saat ini hanya mengandalkan
testimony dari konsumen, dimana komentar dari konsumen
tersebut akan berpengaruh ke konsumen lainnya untuk
merekomendasi suatu produk tersebut.
4.4.4 proses produksi meliputi :
1. Proses perebusan kedelai
2. Perendaman kedelai selama semalam
3. Proses pemecahan biji kedelai
4. Proses pencucian kedelai hinga bersih
5. Peragian tempe kedelai untuk siap kemas
6. Proses pencampran ragi dengan kedelai
7. Proses pengemasan tempe kedelai
8. Proses pencetakan tempe kedelai
9. Hasil tempe kedelai yang sudah siap dipasarkan

4.4.5 Alur penjualan tempe kedelai Nikita Jaya

Gambar 4.4.5 Alur penjualan tempe Kedelai Nikita Jaya

Di jual ke
Beli kedelai di
Produksi penjual pasar konsumen
koperasi
tradisional

konsumen

Sumber : Pemilik UMKM Nikita jaya


40

a. Beli kedelai di koperasi, yaitu dengan cara pesan dulu pada pihak
koperasi nanti kedelai akan diantarkan ke rumah pemesan, untuk
pembayaran sendiri dengan cash
b. Selanjutnya 2 tahap produksi dan konsumen, tahap produksi meliputi
seperti perebusan kedelai dengan cara ditakar dengan ember besar, lalu
perendaman selama semalam, lalu pemecahan kedelai, dan seterusnya.
Pada konsumen yaitu terkadang ada yang beli langsung di tempat
produksi.
c. Di jual ke pasar tradisional, yaitu UMKM Nikita Jaya menawarkan
produknya ke pedangang di pasar tradisional di jual ke pada konsumen
lebih luas.
d. Konsumen,yaitu mereka yang membeli tempe Nikita Jaya.
41

4.5 Dokumentasi Pengelolaan dan Pembuatan tempe kedelai murni


UMKM. Nikita Jaya

Gambar 4.5 Proses perebusan kedelai Gambar 4.5 proses pemecahan kedelai

Gambar 4.5 Pencucian kedelai Gambar 4.5 Peragian kedelai siap kemas
42

Gambar 4.5 Proses pencampuran ragi Gambar 4.5 Proses Pengemasan kedelai

Gambar 4.5 proses pencetakan Gambar 4.5 hasil tempe yang sudah jadi
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Tempe Nikita Jaya ini bekerja sama dengan para pedangang di


pasar tradisonal dengan cara datang lngsung dan memberikan
contoh tempe yang akan dijual. UMKM Nikita Jaya ini awal
menawarkan dengan cara titip dahulu dan selanjutnya bila laku
banyak pedagang sendiri yang meminta lebih banyak produk tempe
kedelai UMKM Nikita Jaya.
2. Pengelolaan yang baik meliputi: perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan. Dan adapun aspek-aspek
pengelolaan yaitu : memahami konsep produk atau jasa, membuat
visi dan misi, perlunya winning positif untuk menjadi sukses,
membuat perencanaan dan strategi efisien, mengetahui dasar
manajemen. Nikita Jaya ini merupakan produk tempe yang
kualitasnya sangat baik dan tahan lama untuk keawetanya.
Penentuan harga yang dilakukan oleh UMKM. Nikita Jaya ini
dilakukan dengan cara melihat harga dari pesaing. Tujuannya yaitu
agar harga yang ditawarkan tidak melebihi dari harga pesaing,
sehingga banyak menarik konsumen untuk membeli tempe kedelai
Di Nikita Jaya ini.
3. Adapun kendala-kendala yang dihadapi oleh UMKM. Nikita Jaya
antara lain yaitu: potensi masuknya pesaing baru, daya tawar
konsumen, kenaikan kedelai yang terus menerus, strategi
pembangunan usaha, dan faktor cuaca juga sangat mempengaruhi
produksi tempe kedelai UMKM Nikita Jaya.
4. Solusi ketika menghadapi kendala-kendala yang dihadapi UMKM.
Nikita Jaya yaitu dengan cara memberikan testimony dari
konsumen, memperluas jaringan, dan meningkatkan kualitas dan
standar produk. Dari strategi tersebut, produk dari UMKM. Nikita

43
44

Jaya akan bisa bersaing dengan produk competitor yang sudah ada
dipasaran. Dengan strategi itu juga, UMKM. Nikita Jaya juga dapat
bertahan dengan kondisi yang saat ini banyak bermunculan
perusahaan dengan produk substitusi yang bahkan bisa menggeser
posisi penjualan tempe kedelai. Dari segi harganya terjangkau
sehingga kalangan menengah ke bawah pun dapat membelinya.

5.2 Saran

Dari kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran


sebagai berikut:
1. Terkait dengan strategi, meskipun menggunakan metode mulut ke
mulut sudah efektif, UMKM. Nikita Jaya dapat menambah metode
dengan cara memanfaatkan teknologi yang ada saat ini agar dapat
menembus segmen pasar yang lebih besar lagi.
2. UMKM. Nikita Jaya juga sebaiknya melakukan pengembangan
produk yang lain .
3. UMKM. Nikita Jaya harus mengoptimalkan segmentasi pasar yang
ada, fokus dalam targeting produk dan positioning produk untuk
merebut mind-share. Sehingga diharapkan UMKM. Nikita Jaya ini
dapat memenangkan market-share.
45

DAFTAR PUSTAKA

Umar, Husein. 2003. Strategic Management in action. Yogyakarta: PT.


Gramedia Pustaka Utama
Yogi, Ms. 2004. Ekonomi manajerial. Jakarta : Prenada Media
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4449515/ternyata-ini-keunggulan-kedelai-
impor-dibanding-lokal
https://kumparan.com/kumparanbisnis/perajin-tempe-lebih-suka-pakai-kedelai-
impor-dibanding-lokal-ini-sebabnya-1v15GsVDPVD
https://id.wikipedia.org/wiki/Kedelai
http://primkoptiharumkabkendal.blogspot.com/2011/10/sekilas-primkopti-
kendal.html
http://digilib.iainkendari.ac.id/2674/11/11.%20BAB%20II.pdf
https://www.webagus.id/2020/12/pengertian-dan-fungsi-manajemen-sumber.html
https://www.jurnal.id/id/blog/strategi-bisnis-untuk-mencapai-keuntungan-
maksimal/
https://www.wartaekonomi.co.id/read329537/apa-itu-word-of-mouth
46

LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat permohonan Magang


47

Lampiran 2 surat balasan magang dari perusahaan


48
49

Lampiran 3 surat ucapan terimakasih kepada perusahaan

Anda mungkin juga menyukai