Representasi Nilai Tanda Produk Apple ST
Representasi Nilai Tanda Produk Apple ST
JURNAL ILMIAH
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosiologi
Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Minat Utama
Sosiologi Ekonomi
Oleh
Liestiana
NIM :105120101111020
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
ABSTRAK
Liestiana (2014). Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Brawijaya Malang. ‘Representasi Nilai Tanda Produk Apple
(Studi Etnografi pada Komunitas iPhonesia Malang)’. Pembimbing: Anif
Fatma Chawa dan Indhar Wahyu Wira Harjo
telah maju begitu pesat dan menelusup ke semua bidang kehidupan. Berbagai
berbagai bidang. Dengan bantuan teknologi, masyarakat saat ini menjadi semakin
kompetitif dan progresif. Mengutip isi dari salah satu surat kabar yang beredar di
masyarakat bahwa Malang Post (Malang Post. “Kota Malang 2020: Menjadi
oleh calon walikota Malang pada saat itu yang saat ini telah menjabat sebagai
walikota resmi Malang, bahwa adanya suatu keinginan untuk menjadikan Malang
menjadi International Cyber City pada tahun 2020 nantinya. Dengan melihat
berbagai potensi perkembangan komunitas TIK yang ada di Kota Malang ini,
dengan daya dukung teknologi informasi dan komunikasi maka dari itulah
mempengaruhi perilaku masyarakat kota Malang saat ini begitu menarik untuk
Kenyataan yang terjadi saat ini yaitu salah satu jenis smartphone (Apple)
dengan aplikasi Instagram maka kemungkinan besar tidak akan asing dengan kata
(iPhone/iPad/iPod Touch) pun menjadi salah satu senjata yang sangat menarik
tersebut. Dimana akan memperlihatkan suatu representasi nilai tanda dari suatu
Iphonesia.
Saat ini adalah era di mana orang membeli barang bukan karena nilai
kemanfaatannya namun karena gaya hidup, demi sebuah citra yang diarahkan dan
dibentuk oleh iklan dan mode lewat televisi. Tidak penting apakah barang itu
berguna atau tidak, diperlukan atau tidak oleh konsumen. Karena itu yang
masyarakat konsumsi adalah makna yang dilekatkan pada barang itu, sehingga
persoalan yang lebih sosiologis mengenai relasi benda-benda dan cara melukiskan
status. Praktik konsumsi merupakan strategi untuk menciptakan dan membedakan
status sosial. Tipe kedua dari konsumsi ini dapat kita lihat dengan munculnya
Misalnya, tidak semua anggota dari iPhonesia berasal dari kelas menengah ke
atas. Sebagian dari mereka ada yang memaksakan tergabung dengan komunitas
iPhonesia dengan membeli produk Apple dengan cara kredit, ada yang membeli
produk Apple Black Market (bebas cukai tanpa garansi resmi), ada yang rela
menjual motor mereka demi membeli produk Apple yang paling terbaru agar
mempengaruhi perilaku lifestyle (gaya hidup) anggota komunitas itu sendiri pada
akhirnya.
memiliki andil yang cukup penting dan memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam dinamika sosial kehidupan khususnya pada masyarakat kota sehingga saat
ini dapat ditemui berbagai macam komunitas teknologi yang ada di Indonesia,
budaya yang menjamur dan mulai mengisi ruang publik. Komunitas iPhonesia
Malang merupakan sebuah representasi dari Urban Culture yang ada di Malang.
pertemuan berbagai budaya dan interest yang ada. Maka dari itu perkembangan
teknologi serta komunikasi pada saat ini seakan sangat berpengaruh tanpa batas di
setiap sendi kehidupan manusia. Terlebih berpengaruh pada budaya yang sudah
Malang dari hasil wawancara mendalam bersama beberapa anggota inti komunitas
yang juga sebagai informan penelitian yaitu eksklusif, santai dan suka berkumpul.
(Kopi Darat) yang mana yang dimaksud dengan Kopi Darat ini adalah kegiatan
setiap jum’at malam di cafe atau resto sekitar malang dengan tujuan untuk
menampung segala aspirasi dari seluruh anggota komunitas dan juga melakukan
perjalanan ke tempat tempat wisata misalnya pantai, naik ke puncak gunung, atau
tujuan utama mendapatkan foto terbaik dengan tema lebih ke alam atau
diperkenalkan terlebih dahulu oleh komunitas iPhonesia Jakarta. Jadi pada intinya
antar komunitas iPhonesia di tiap-tiap kota memiliki nama unik mereka tersendiri
agar tiap komunitas iPhonesia di Indonesia memiliki ciri khas tersendiri meskipun
dana dan persiapan yang lebih untuk menyelenggarakan agenda outdoor tersebut.
Biasanya para anggota melakukan survei lokasi terlebih dahulu yang akan
menjadi tujuan utama mereka untuk mengkesplor keindahan alam yang dimiliki
oleh Indonesia. Setelah menyepakati lokasi yang akan dijadikan tujuan kegiatan
Instameet barulah para anggota mengumpulkan dana yang diperlukan untuk biaya
foto yang diadakan oleh komunitas iPhonesia untuk khalayak umum di setiap hari
ada beberapa hadiah assecories tambahan produk Apple, dan masih banyak lagi
Kegiatan ini masih berjalan kurang lebih 6 bulan, namun telah banyak diikuti oleh
masyarakat luar yang bukan merupakan anggota dari komunitas IM. Tujuannya
ialah, dengan adanya kompetisi santai seperti Minggu Hore ini dapat lebih
lebih jauh dan bisa jadi berakhir dengan turut bergabungnya mereka dengan
Syarat untuk mengikuti kompetisi Minggu Hore ini cukup mudah, hanya
dengan menggunakan sosial media yang bernama Instagram lalu follow akun
foto mana yang terbaik dari banyaknya likes yang didapat. Selain Instameet dan
Minggu Hore juga terdapat kegiatan sosial seperti amal dan menjadi volunteer
dalam beberapa acara atau proyek sosial juga pernah dilakukan oleh anggota
menawan tanpa membuang sisi keekslusifan yang selalu ditampilkan oleh Apple.
produk Apple sebagai gadget papan atas yang layak menjadi koleksi
pengamat teknologi dan pecinta gadget. Inilah yang menjadi salah satu daya tarik
utama masyarakat untuk memiliki produk Apple sekalipun memiliki nilai beli
yang tidak cukup murah. Namun kebutuhan masyarakat akan akses internet yang
sudah cukup tinggi saat ini membuat masyarakat kita tidak berpikir dua kali untuk
mengkonsumsi tanda yang sama dan secara tidak sadar mereka itu mirip atau
serupa. Inilah yang dimaksud dengan kode mengontrol apa yang anggota
konsumsi seperti yang terlihat dari fenomena yang telah diceritakan informan
“kode signifikansi” yang mengontrol objek konsumsi itu sendiri dan masyarakat.
Dan terakhir adalah tentang pesan yang ingin disampaikan melalui kode yang
melekat pada objek konsumsi tersebut. dalam pandangan Baudrillard, pesan ini
akan bersifat sosial dan setiap orang akan dapat memahami pesan tersebut. Sama
seperti halnya bagaimana para pembeli sticker Apple palsu tersebut mengharapkan
pesan khusus yang mereka ingin tunjukkan dengan menempelkan sticker tersebut
terdapat hal yang nyata dan tidak nyata. Fenomena mengkonsumsi sticker palsu
Apple seperti yang dijelaskan diatas itulah yang dikenal dengan istilah
menciptakan suatu hiperialitas di mana yang nyata dan tidak nyata menjadi tidak
jelas. Secara kasat mata sticker itu dibuat sedemekian rupa miripnya dengan
sticker Apple yang asli. Dengan kata lain individu tersebut tidak perlu membeli
produk Apple dengan harga jutaan cukup mengeluarkan uang lima ribu rupiah saja
untuk menunjukkan prestise yang dirasakan bagi pengguna produk Apple hanya
Loyalitas konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang ditawarkan oleh
pembelian barang dan jasa secara terus-menerus harus selalu diperhatikan oleh
dari suatu merek masuk dalam kategori ini berarti merek tersebut memiliki brand
peneliti sempat menemukan beberapa perilaku yang cukup unik yang dilakukan
kehidupannya. Dewasa ini salah satu gaya hidup konsumen yang cenderung
terjadi di dalam masyarakat ialah gaya hidup yang menganggap materi sebagai
sesuatu yang bisa mendatangkan kepuasan. Gaya hidup seperti ini dapat
membeli produk atau barang yang kurang mereka perlukan hanya untuk
mereka, misalnya dengan adanya sharing fitur disetiap minggunya tidak menutup
kemungkinan para anggota komunitas juga akan berburu fitur-fitur berbayar yang
jugalah yang menjadi salah satu alternatif solusi terbaik bagi para pecandu fitur-
fitur berbayar untuk dapat mudah mengakses fitur berbayar tersebut dengan harga
yang cukup murah seperti yang ditawarkan oleh Komunitas iPhonesia Malang.
5. KESIMPULAN
setuju bahwa penggunaan pada produk Apple sedikit banyak menaikkan status
otomatis di tengah masyarakat bahwa pengguna produk Apple adalah orang dari
kalangan menengah ke atas dikarenakan produk Apple memiliki nilai harga beli
yang cukup tinggi jika dibanding dengan produk-produk lainnya. Maka dari itu
pengguna Apple yang menggunakan Apple hanya karena nilai tandanya saja
padahal produk Apple juga memiliki nilai guna yang cukup banyak jika mampu
konsumsi sebagai sistem pemaknaan tidak lagi diatur oleh faktor kebutuhan atau
hubungannya dengan orang lain bukan dari siapa saja dan apa yang dilakukannya,
namun dari tanda dan makna yang mereka konsumsi, miliki dan tampilkan dalam
untuk mengkonsumsi secara berlebihan dan tidak terencana terhadap jasa dan
dalam menentukan domain pada penelitian kali ini dimana domain sendiri
mengandung 3 hal utama yaitu, cover term (y), included term (x) dan semantic
relationship. Cover term (y) penelitian kali ini yaitu komunitas iPhonesia Malang
gaya hidup. Included term merupakan sebuah representasi dari cover term yang
mana seluruh kegiatan dan event rutin tersebut merupakan sebuah representasi
dari nilai tanda yang melekat pada produk Apple sehingga menjadi sebuah gaya
dikarenakan nilai tanda dari produk Apple itu sendiri yang masih memiliki
adanya komunitas iPhonesia Malang ini semakin membuat para anggotanya untuk
sebagai sharing culture mengenai informasi seputar Apple yang mana kurang
sebagai budaya-budaya konsumsi baru oleh masyarakat secara luas. Maka dari itu
tujuan dari penelitian etnografi kali ini ialah dapat mencari suatu tema budaya
BUKU :
Agung, Gregorius. (2009). Step by Step I-phone. Jakarta: PT. Gramedia.
Anonymous. (2008). Kebudayaan Postmodern menurut Jean Baudrillard.
Assuari, A. (1987). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali.
Baudrillard, J.P. (1983). Simulation terjemahan Paul Foss, Paul Patton dan Phillip
Beitchman. Press Cambridge.
(2004). Masyarakat Konsumsi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Best, Steven & Kellner, Douglas. (1988). Teori Posmodern: Interogasi Kritis.
Jakarta: Kanisius.
Budiardjo, Miriam. (2008). Dasar-dasar Ilmu Poltik. Jakarta: PY Gamedia
Pustaka Utama.
Cahyana, Y.Y. (1995). Iklan Televisi dan Perilaku Konsumtif Remaja di
Perkotaan. Hasil penelitian. Surabaya: Universitas airlangga.
Chaney. (2006). Suatu Bentuk Masyarakat Modern. Jakarta: Kanisius.
Creswell, John W. 2007. Qualitative Inquiry and Research Design, Second
Edition. California: Sage Publication.
Fromm, E. (1998). To Have or To Be. New York: The Continum Publishing
Company.
Genosko, Gary. (2005). “Jean Baudrillard”. Dalam George Ritzer (ed).
Encyclopedia of Social Theory. Vol.2. California, London, New Delhi:
SAGE Publications.
Giddens, Anthony.(2004). Konsekuensi-konsekuensi Modernitas. Yogyakarta:
Kreasi Wacana.
Hoeve, Van. (1989). Ensiklopedi Indonesia. Jilid 2 & 4. Jakarta: PT Ichtiar Baru.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Kriyantono, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi.
Yogyakarta: Erlangga.
Lee, J Martyn. (2006). Budaya Konsumen Terlahir Kembali: Arah Baru
Modernitas dalam Kajian Modal Konsumsi dan Kebudayaan. Yogyakarta:
Kreasi Wacana.
Lina & Rasyid, H.F. (1997). Perilaku Konsumtif Berdasarkan Locus of Control
Pada Remaja Putra. Jurnal Psikologika,.
Merrin, William. (2007). “Jean Baudrillard.” Dalam John Scott (ed). Fifty Keys
Sociologist: The Contemporary Theorist. First Published. Oxon:
Routledge.
Munandar, A.S. (2001). Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Nissa, A. (2003). Hubungan Antara Konsep Diri dan Sikap Terhadap Diskon
dengan Perilaku Konsumtif. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Spradley, James.P. (1997). Metode Etnografi. Yogyakarta : Tiara Wacana
Yogyakarta.
Strauss dan Corbin. (1997). Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Surabaya: Bina
Ilmu.
Suyanto, Bagong. (2005). Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif
Pendekatan. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
Sutisna. (2003). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Tjahyana, L. J. (2007, January). Teknologi komunikasi 3g dari sudut pandang
computer mediated communication. Jurnal Ilmiah Scriptura.
Waters, Malcolm. (1994). Modern Sociological Theory London, Thousand Oaks,
New Delhi: SAGE Publications.
Yusufhadi, Miarso. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta:
Penerbit Kencana.
SKRIPSI :
Dr. Ir. Budiman, MS. (2008). Pengaruh Kualitas Produk Handphone NOKIA dan
Gaya Hidup Konsumennya Terhadap Loyalitas, Surabaya: Universitas
Airlangga. Skripsi Tidak Diterbitkan.
Grefithasia, S.Sos. (2012). Hubungan Gaya Hidup Experiencers dengan Perilaku
Konsumtif Mahasiswa FISIP Universitas Brawijaya Pengguna Ponsel
Merk Blackberry, Malang: Universitas Brawijaya. Skripsi Tidak
Diterbitkan.
Dwi Susanti, SE. (2011). Gaya Hidup Pengguna Telepon Seluler Blackberry pada
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah, Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang. Skripsi Tidak Diterbitkan.
INTERNET :
B. Herry-Priyono, “Konsumerisme”, www.kompas.com diakses 8 Maret 2003
Hal.4.
www.community.gopego.com Diakses pada 25 Maret 2014 20:25
www.facebook.com/iPhonesia. Diakses pada 25 November 13.25 WIB.
http://gadgetan.com/iphonesia-komunitas-fotografi-iphone-terbesar-di-
indonesia/48570 Diakses pada 23 Maret 2014 12:12 WIB.
http://halomalang.com/komunitas/detail/iphone-malang-komunitas-pengguna-
idevice Diakses pada 23 Maret 2014 12:125 WIB
www.inilah.com diakses pada 16 Mei 2014 19:02 WIB.
www.iphonesia.com. Diakes pada 25 November 2013 12:06 WIB.
http://koranjitu.com/lifestyle.detail/6501/3.Komunitas.Android.Solo.Ikat.Janji.
Diakses pada 13 Januari 2013, 13:25 WIB.
http://www.malang-post.com/serba-serbi/komunitas?start=15 Diakses pada 31
Desember 2013 18:12 WIB
Malang Post. “Kota Malang 2020: Menjadi International Cyber City”.
http://www.malang-post.com/serba-serbi/redaktur-tamu/54568-kota-
malang-2020-menjadi-international-cyber-city. Diakses pada 16
Desember 2013 07.21 WIB.
Markoff, John. (2007). New Mobile Phone Signal Apple’s Ambition: New York
Times. Diakses pada 25 Desember 2013, 11:13 WIB.
www.mbc-malang.com Diakses pada 13 Januari 2013,13:13 WIB.
Nathabradja, Ikhsan S. www.inilah.com/teknologi Diakses pada 22 Oktober 2013,
01:23 WIB.
www.rajahape.com Diakses pada 26 Februari 2014.
Sarwono. (1994). Iklan Televisi dan Perilaku Konsumtif Remaja di Perkotaan.
www.suarapembaruan.com/new. Diakses 20 Desember 2013.
Suara Pembaruan. “iPhonesia, Komunitas Fotografi Penggemar Apple Gadget”.
(online)http://www.suarapembaruan.co.id Diakses pada 15 Oktober 2012
Pukul20.08 WIB.
www.suarapembaruan.com//iphonesia-komunitas Diakses pada 25 November
2013, 12.02 WIB.
www.teknologi.kompasiana.com Diakses pada 12 Agustus 2013 09:42 WIB.
Tambunan, R. (2001). Remaja dan Perilaku Konsumtif.www.e-psikologi.com.
Diakses pada 13 Desember 14:32 WIB.
Thomas, Owen. (2007). Apple: Hello, iPhone. CNN Money. Diakses 25
Desember 2013, 11:37 WIB.
Biografi Penulis