2. Spanyol :
• Christopher Columbus : mencapai Kepulauan Bahama dan dianggap sebagai salah satu
penemu Benua Amerika
• Ferdinand Magellan : mencapai Filipina dan terbunuh dalam peperangan disana
• Sebastian del Cano : berhasil sampai di Indonesia (Maluku)
3. Belanda : berhasil mencapai Indonesia melalui Banten pada tahun 1596 dibawah pimpinan
Cornelis de Houtman
Imperialisme adalah sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapatkan
kekuasaan dan keuntungan lebih besar. Imperialisme dilakukan bangsa Barat terhadap bangsa
lain untuk mendapatkan keuntungan berupa rempah dan wilayah, pada masa penjajahan.
Imperialisme ini mempunyai dua bentuk yang berbeda, yaitu secara kuno dan modern.
Bangsa Eropa datang ke wilayah Nusantara dengan tujuan mendapatkan rempah-
rempah yang tidak dimiliki mereka di negaranya.
Kolonialisme adalah paham tentang penguasaan oleh suatu negara atas daerah atau bangsa
lain dengan maksud untuk memperluas negara itu.
• Kolonialisme mempunyai tujuan untuk menguras sumber daya alam dari daerah koloni
untuk dibawa ke negara induk.
INDIKATOR
IPS 1. Menjelaskan kedatangan banga Barat ke Indonesia
Kolonialisme Barat di 2. Menjelaskan kebijakan kolonialisme Barat di
Indonesia dan
Indonesia
Perlawanan Rakyat
Indonesia 3. Menjelaskan perlawanan rakyat Indonesia terhadap
kolonialisme Barat di berbagai daerah
• Awalnya bangsa Eropa tertarik kepada Indonesia karena kekayaan alam Indonesia
terutama rempah-rempah.
• Pada perkembangan selanjutnya, bangsa Barat memandang bahwa keuntungan yang
akan diperoleh akan lebih banyak apabila mereka menguasai Indonesia.
• Menguasai yang dimaksud bukan sebatas hubungan dagang, melainkan dengan
menjadikan kepulauan Indonesia sebagai bagian dari koloni mereka.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN) merupakan organisasi Internasional
yang didirikan oleh empat negara besar, yaitu Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, dan Cina.
PBB memiliki tujuan untuk mewujudkan perdamaian dunia dan kerja sama antarnegara anggota. PBB
berdiri secara resmi pada 24 Oktober 1945 dan bermarkas besar di New York, Amerika Serikat.
Peran PBB itu terlihat dalam pembentukan KTN (Komisi Tiga Negara) yang mengawasi Perjanjian
Renville, mengutus UNCI (United Nations Commissions on Indonesia) dalam menyelesaikan
sengketa antara Indonesia dan Belanda, mengirim pasukan UNSF (United Nations Security Forces)
untuk menjaga keamanan wilayah Irian Barat ketika penyelesaian masalah Irian Barat antara
Indonesia dan Belanda berlangsung.
Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang berlimpah. Wilayahnya juga terbentang luas
dari Sabang sampai ke Merauke.
Kekayaan inilah yang menarik banyak bangsa asing untuk mencoba menguasai Indonesia. Makanya
tanah air berkali-kali dijajah oleh negara lain. Apalagi Belanda, negara yang paling lama menjajah
Indonesia sampai 350 tahun atau 3,5 abad!
Setelah Indonesia merdeka pun, konflik dengan Belanda masih berlanjut, dulu wilayah Irian Barat
merupakan daerah kekuasaan Sekutu dan Belanda meskipun Indonesia telah merdeka?Akibatnya,
Indonesia melakukan upaya pembebasan Irian Barat buat merebut kembali wilayah ini dari tangan
Belanda. Indonesia ingin Irian Barat menjadi bagian dari wilayah Ibu Pertiwi lagi.
INDIKATOR
1. Terbentuknya PBB
IPS
PBB dan KTT 2. Organisasi PBB
3. Peran Indonesia di PBB
Indonesia dan Belanda mengadakan yang namanya Konferensi Meja Bundar (KMB) pada tanggal 23
Agustus 1949 sampai 2 November Tapi, apa konflik sengketa Indonesia dan Belanda atas Irian Barat
selesai setelah KMB? Belanda berjanji bakalan memberikan wilayah Irian Barat kepada Indonesia
saat KMB sih, tapi janji itu nggak dipenuhi sampai bertahun-tahun berikutnya.Presiden Soekarno
merasa geram karena Belanda nggak menepati janjinya. Sampai akhirnya, terjadilah rencana
pembebasan Irian Barat yang dilakukan tahun 1961.
Kenapa sih Belanda bersikeras mempertahankan wilayah Irian Barat sampai mereka ingkar janji sama
Indonesia? alasan Belanda mau mempertahankan Irian Barat ini berhubungan dengan wilayah koloni
atau jajahan mereka.
“Motifnya bisa motif kolonialisme atau motif imperialisme, yaitu mengambil keuntungan dari
wilayah yang lain,” ujar Luqman saat gue ajak ngobrol hari Selasa (12/04) lalu.
“Sejak awal Indonesia mempersiapkan kemerdekaan, khususnya pada saat Sidang BPUPKI yang
membahas tentang wilayah Indonesia setelah mendapat kemerdekaan, sudah muncul perdebatan
tentang Irian Barat. Pada saat itu, tokoh seperti Bung Hatta, kurang mendukung usulan untuk
memasukkan wilayah Irian Barat sebagai bagian dari Indonesia,” tambahnya.
Terbentuknya Trikora
Ketika Belanda enggan mengembalikan Irian Barat kepada Indonesia, akhirnya Presiden Soekarno
memutuskan untuk merebut kembali Irian Barat secara paksa. Langkah yang dilakukan untuk merebut
kembali Irian Barat yaitu dengan Operasi Trikora.
Apa itu Trikora? Jadi, Trikora merupakan singkatan dari Tri Komando Rakyat. Melansir dari Tirto,
pada 19 Desember 1961, Presiden Soekarno mengumumkan Operasi Trikora yang punya misi untuk
merebut kembali wilayah Irian Barat dari tangan Belanda.
Sesuai sama namanya, tri artinya tiga. Jadi, Trikora punya tiga misi penting yang berisikan
• Pertama, gagalkan pembentukan negara Papua, yaitu negara boneka yang dibentuk
oleh Belanda di Papua;
Misi yang pertama berbunyi Indonesia mau menggagalkan pembentukan negara Papua, karena
Indonesia nggak mau Papua jadi negara boneka yang dikendalikan oleh Belanda. Walaupun posisi
wilayahnya ada di Indonesia, tapi tetap saja negara tersebut bakalan berada di bawah kekuasaan
Belanda kalau sampai beneran terbentuk.
Maka dari itu, Indonesia berjuang mati-matian supaya wilayah Irian Barat nggak jadi negara buatan
Belanda.
kedua, Kibarkan bendera merah putih di tanah Papua. Kenapa bendera Indonesia mesti dikibarkan di
sana? Zaman dahulu, perebutan wilayah masih kental banget nih, Sobat Zenius. Salah satu cara
supaya elo bisa meyakinkan orang lain kalau sebuah wilayah adalah milik elo dengan memberi tanda
di wilayah tersebut.
Hal ini sama maksudnya dengan Indonesia yang berusaha untuk mengibarkan bendera merah putih di
tanah Irian Barat, supaya orang-orang tahu kalau wilayah Irian Barat merupakan bagian dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), bukan wilayah milik Belanda.
Jadi di masa itu, kita bisa bilang kalau Indonesia belum selesai berperang dengan Belanda. Bahkan,
Indonesia pun sempat dibantu sama Uni Soviet (sekarang menjadi Rusia) buat melakukan gencatan
senjata ke Belanda yang ada di Irian Barat.
Maka dari itu, Presiden Soekarno mau membentuk tentara militer yang nantinya bakal bertugas buat
mempertahankan Indonesia dari perang yang mungkin dicanangkan oleh Belanda akibat perebutan
kekuasaan atas Papua. Ibaratnya nih, kalau nantinya bakal terjadi perang, Indonesia sudah siap untuk
menghadapinya.
Ketika Indonesia resmi merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia belum benar-benar
terbebas dari ancaman bangsa lain...
Nah, salah satu ancaman dari bangsa lain dibuktikan dengan enggannya Belanda mengakui kalau
wilayah Irian Barat merupakan bagian dari Indonesia. Melansir VOI, sikap penolakan Belanda ini
disampaikan pada Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dilaksanakan tanggal 23 Agustus 1949
sampai 2 November 1949.
Saat itu, Presiden Soekarno bersikeras meyakini kalau Irian Barat merupakan bagian dari wilayah
Indonesia Timur yang masih menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS). Namun, Belanda
justru berpikiran sebaliknya.
Meskipun Belanda mengakui kedaulatan Indonesia dalam KMB, tetapi menurut mereka, Irian Barat
nggak punya hubungan dengan wilayah Indonesia lainnya, sehingga mereka mau wilayah ini
diberikan status khusus.
Oh iya, sebenarnya Belanda juga berjanji buat mengembalikan Irian Barat kepada Indonesia setahun
setelah KMB. Namun nggak pernah direalisasikan.
Karena tak kunjung menemukan titik terang, akhirnya dilakukan negosiasi pada tahun 1949–1950.
Gimana hasil negosiasinya? Yah … lagi-lagi kita menghadapi jalan buntu. Karena sudah merasa
Belanda semakin acuh tak acuh, akhirnya Indonesia memilih untuk memojokkan mereka lewat jalur
konfrontasi politik dan ekonomi.
Di sini, Indonesia juga memutuskan perjanjian KMB secara sepihak. Memang apa saja sih isi dari
perjanjian KMB.
Karena punya firasat kalau Belanda bisa saja melakukan gencatan senjata yang memicu peperangan
terhadap Indonesia, akhirnya Indonesia membangun hubungan komunitas internasional. Salah satu
negara yang mendukung Indonesia di kala itu adalah Uni Soviet.
Bentuk dukungannya seperti apa, tuh? Uni Soviet memberikan pasokan senjata buat para tentara
militer Indonesia. Hal ini juga yang bikin kubu Blok Barat (sekutu) dan Belanda merasa ketar-ketir.
Menurut Luqman, bantuan yang diberikan dari Uni Soviet ini cukup berpengaruh dengan berhasilnya
Indonesia mendapatkan wilayah Irian Barat. Apalagi jika melihat ke konteks Perang Dingin, bantuan
Uni Soviet ini bisa jadi proxy war atau perang proksi.
“Dari bantuan Uni Soviet kepada Indonesia, sebenarnya ketakutan terbesar ada pada Amerika Serikat
akan semakin kuatnya penyebaran dan pengaruh komunisme di Indonesia, meskipun juga ada dampak
di kekuatan militer Indonesia. Makanya Amerika Serikat jadi mendesak Belanda untuk datang dalam
Perjanjian New York
Bantuan Uni Soviet juga menyebabkan Indonesia memiliki kekuatan perang yang terkuat di Asia
Tenggara. Ibaratnya, ketika Amerika saja merasa takut, maka Southeast Asia Treaty
Organization (SEATO) atau Pakta Pertahanan Asia Tenggara yang dibentuk oleh Amerika juga nggak
bisa menghadang kekuatan militer Indonesia ini.
INDIKATOR
1. Terbentuknya PBB
IPS
PBB dan KTT 2. Organisasi PBB
3. Peran Indonesia di PBB
Setelah mendapat bantuan untuk mendesak Belanda lewat Trikora, akhirnya Indonesia mulai
mendapatkan titik terang, nih. Kira-kira, apa saja hasil dari Trikora?
Yang pertama, Trikora berhasil menarik Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk ikut turun tangan dalam
menangani permasalahan sengketa antara Indonesia dan Belanda atas wilayah Irian Barat. Ini juga
menandakan kalau Indonesia disegani di mata internasional.
Hasil yang kedua adalah Indonesia berhasil mendapatkan kembali Irian Barat dari tangan Belanda
pada 1 Mei 1963. Wah,
Dengan adanya Trikora ini, Indonesia jadi punya hubungan yang dekat sama Blok Timur (Uni Soviet)
pada saat itu.
Upaya ini juga merupakan salah satu perjuangan Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya,
lho. Kalau elo penasaran seperti apa perjuangan Indonesia
PBB ikut turun tangan menangani masalah sengketa Indonesia dan Belanda, tapi seperti apa sih peran
PBB dalam pembebasan Irian Barat? Terus, UNTEA itu apa maksudnya?
UNTEA adalah singkatan dari United Nations Temporary Executive Authority atau Otoritas Eksekutif
Sementara yang dibentuk oleh PBB pada tahun 1962. Terbentuknya UNTEA ini merupakan hasil dari
Resolusi No. 1752 yang diadopsi dari The New York Agreement atau Persetujuan New York.
Naskah Persetujuan New York antara Belanda dan Indonesia. (dok. The New York Agreement)
Persetujuan New York ini dilakukan oleh Presiden AS John F. Kennedy yang mempertemukan
Indonesia dan Belanda untuk menghindari terjadinya operasi militer yang hendak dilakukan oleh
Presiden Soekarno.
Kembali membahas UNTEA, kira-kira, apa tujuannya? Dilansir dari website resmi Kementerian Luar
Negeri, tujuan dibentuknya UNTEA yaitu untuk melakukan transfer kekuasaan wilayah Irian Barat
dari tangan Belanda kepada Indonesia.
Tugas ini pun secara efektif dijalankan mulai bulan Oktober 1962. Jadi, pada awalnya Belanda
menyerahkan wilayah Irian Barat kepada PBB. Nah, di sini PBB lah yang punya kekuasaan atas Irian
Barat pada saat itu.
Kemudian pada tanggal 1 Mei 1962, UNTEA resmi mengembalikan kedaulatan Indonesia di Irian
Barat. Tapi, ada syaratnya, nih. Jadi, PBB meminta Indonesia buat melakukan
tuntutan referendum atau Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera).
INDIKATOR
1. Terbentuknya PBB
IPS
PBB dan KTT 2. Organisasi PBB
3. Peran Indonesia di PBB
PBB juga ngasih deadline ke Indonesia buat melaporkan hasil Pepera selambat-lambatnya pada tahun
1969. Akhirnya Pepera dilaksanakan selama kurang lebih satu bulan di Papua dengan hasil Irian Barat
tetap menjadi bagian dari wilayah Indonesia.
Hasil Pepera ini kemudian diteruskan ke PBB dalam Sidang Umum ke-24 PBB. Setelah PBB
menerima hasilnya, ditetapkanlah tanggal 1 Mei 1963 sebagai hari pembebasan Irian Barat yang terus
diperingati sampai hari ini sebagai pengingat bahwa wilayah Papua merupakan bagian dari NKRI.
Untuk memperingati perjuangan Trikora dalam merebut kembali Irian Barat dari tangan Belanda,
Presiden Soekarno membangun Patung Pembebasan Irian Barat.
Patung yang dibangun di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, menggambarkan seorang laki-laki
yang merentangkan kedua tangannya ke atas dengan mulut yang terbuka, seakan sedang
berteriak.Patung Pembebasan Irian Barat (dok. Jeromi Mikhael/Wikimedia Commons)
Patung Pembebasan Irian Barat ini merupakan sebuah simbol sekaligus pengingat bagaimana sulitnya
Indonesia memperjuangkan Irian Barat. Ini juga yang membuat patung ini memiliki visual seperti
sedang berteriak. Hal itu menandakan kebebasan yang akhirnya didapatkan Irian Barat setelah
dikuasai oleh Belanda.
Melansir VOI, pembangunan Patung Pembebasan Irian Barat ini dilakukan oleh Edhi Sunarso,
seorang seniman asal Yogyakarta yang juga menjadi seniman untuk menggambar sketsa Patung
Selamat Datang.
Namun kali ini, bukan Edhi yang menggambar sketsa Patung Pembebasan Irian Barat, melainkan
Henk Ngantung (yang akhirnya menjabat jadi Gubernur Jakarta periode 1964–1965). Pembuatan
sketsa ini terus didampingi oleh Presiden Soekarno dan melewati proses yang cukup panjang. Hingga
akhirnya, gambar dari Soekarnolah yang digunakan Edhi dan dibantu seorang arsitek bernama
Friedrich Silaban untuk membangun Patung Pembebasan Irian Barat.
Sesuai sama apa yang sudah gue deskripsikan sebelumnya, sketsa Patung Pembebasan Irian Barat ini
memperlihatkan laki-laki berbadan tegap dan bertelanjang dada sedang berteriak sambil mengangkat
tangannya. Mulut yang terbuka pun sebagai simbol “Merdeka!”.
Monumen Pembebasan Irian Barat kemudian diresmikan oleh Presiden pertama Republik Indonesia,
Soekarno, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yaitu tanggal 17 Agustus 1963.
INDIKATOR
1. Terbentuknya PBB
IPS
PBB dan KTT 2. Organisasi PBB
3. Peran Indonesia di PBB