Anda di halaman 1dari 3

LEMBU PETENG

A. NARATOR : Sani
B. TOKOH :
1. Lembu Peteng ( Raden Banden Kejawen) ( Saiful)
2. Prabu Brawijaya (Rafi)
3. Patih Aryo Bonghoh ( Faiz)
4. Aceng Marwi (Irfan)
5. Ki Tarub (Harika)
6. Rondo Kuning (Churun)
7. Sekar dadu (Niha)

Pada suatu masa, ada sebuah kerajaan bernama “Majapahit” yang terkenal sebagai
kerajaan terbesar di Asia dengan kepemimpinan Raja Brawijaya.
Tanpa diketahui sebabnya, tiba-tiba Raja Brawijaya sakit keras. Para tabib dari seluruh penjuru,
sudah mencoba mengobati. Namu belum juga mampu memnyembuhkan.
Suatu ketika, Patih Arya Bongoh mendatangkan peramal yang sangat sakti. Peramal tersebut
mengatakan bahwa penyakit raja hanya bias sembuh dengan cara menikahi gadis desa pribumi
asli yang jelek dan berkulit hitam yang bernama Rondo Kuning. Akhirnya raja menyetujui
dengan menikahi gadis tersebut.
Raja : Tolong carikan gadis itu sampai ketemu, dan bawa dia kesini (sambil berbaring)
Aryo Bongoh : Sendiko Dawuh gusti prabu.
Aryo Bongoh langsung bergegas mencari gadis itu di desa. Dan langsung mengajaknya ke
kerajaan. Dan dia dipaksa menikah dengan sang prabu.
Setelah beberapa bulan menikah, akhirnya Rondo kuning hamil. Dan dengan bertambahnya usia
kehamilan, kesehatan sang prabu pun semakin membaik.
Sembilan bulan telah terlalui, akhirnya Rondo Kuning pun melahirkan. Dia melahirkan bayi laki-
laki yang tampan. Bayi diberi nama Raden Banden Kejawen. Dia tumbuh dengan sehat dan
sangat lincah. Namun di usia 5 tahun, sang prabu tidak tahan dengan penampilan Rondo Kuning
yang rusuh. Beliau kemudian menceraikannya.
Akhirnya, Rondo kuning dan Raden Bondan Kejawen di usir dari kerjaan. Mereka lalu kembali
ke desa asalnya dan hidup sengsara layaknya warga pribumi.
Usia Bondan semakin berambah, dan dia berubah menjadi anak pendendam. Karena sikapnya
yang sesuka hati, menjengkelkan, dan berbeda dari yang lain,. Warga pun menyebutnya sebagai
Lembu Peteng.
Ketika Lembu Peteng beranjak dewasa dan menjadi sakti mandraguna, dia menemui sang ayah
“Prabu Brawijaya”.
Patih : Gusti, ada orang pribumi yang memaksa untuk masuk. Prajurit tidak mampu
menghadangnya.
Prabu : Biarkan dia masuk.
Patih : Baik gusti.
Patih pun menyuruh Lembu Peteng masuk.
Prabu : Siapa kamu?
Lembu peteng : aku anaknya Rondo Kuning. Yang telah kau usir dan hidup menderita karena
ulahmu. Kau menikahi ibuku hanya untuk kepentinganmu sendiri. Lihat saja. Aku akan
membalasmu.
Prabu : hahahhaa.. siapa rondo kuning? Aku tidak kenal. Aku pun tidak penah punya anak jelek
sepertimu.
L. Peteng : oh begitu. Baik,.lihat saja nanti. aku akan memporak porandakan majapahit.
Prabu : Lakukan saja. Atau nyawamu yang menjadi taruhannya.
Lembu peteng pun langsung pergi tanpa kata-kata. Dan membuat kerusakan di wilayah
Majapahit. Seperti mencuri, merampok, membunuh, dan merusak fasilitas kerajaan.
Rondo Kuning : Anakku, hentikan perbuatanmu untuk membalas dendam. Bopomu akan tetap
seperti itu. Dan sikapmu yang seperti ini akan menyakiti dirimu sendiri dan orang lain. Sudah
nak,.. sudahhh…
Lembu Peteng : Tidak, mak. Aku akan terus menghancurkan Majapahit. Sampai bopo mengakui
ku mak. Aku ini anak raja. Tidak selayaknya aku hidup seperti ini.
Rondo Kuning : hati ibu akan hancur kalau kamu seperti ini terus. Sudah ya nakkk….. ibu tau
caranya agar kamu bisa membalaskan denda ke bopomu.
Lembu peteng : apa itu mak.?
Rondo Kuning: Kamu kehilangan jati diri mu nak. Kamu sebenarnya anak yang baik dan berhati
mulia. Namun, rasa dendam yang menutupi itu semua. Pergilah berkelana. Ketika kamu nanti
menemukan jati diri. Kemenangan sudah di tanganmu.
Lembu Peteng : (lembu peteng hanya terdiam)
Rondo kuning : Sudahlah Le. Pergilah mencari jati dirimu, restuku menyertaimu nak..
Lembu Peteng : baik mak. Jika itu memang kehendakmu, aku akan menurutimu.
Rondo kuning : mamak akan sellalu mendoakanmu nak.. pergilah.
Lembu Peteng pun pergi berkelana. Dia berjalan tanpa arah.

Anda mungkin juga menyukai