Anda di halaman 1dari 12

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat 10270


https://bima.kemdikbud.go.id

PROTEKSI ISI PROPOSAL


Dilarang menyalin, menyimpan, memperbanyak sebagian atau seluruh isi proposal ini dalam bentuk apapun
kecuali oleh pengusul dan pengelola administrasi pengabdian kepada masyarakat
PROPOSAL PENELITIAN 2023
Rencana Pelaksanaan Penelitian: tahun 2023 s.d. tahun 2023

1. JUDUL PENELITIAN
Formulasi Sediaan Film-Forming Spray Kombucha Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catappa L.) Sebagai
Anti Luka

Bidang Fokus RIRN / Tema Topik (jika ada) Rumpun Bidang


Bidang Unggulan Ilmu
Perguruan Tinggi
Kesehatan Komodifikasi kearifan lokal di Kearifan lokal untuk Farmasetika dan
bidang kesehatan untuk mengatasi wabah Teknologi Farmasi
menangani permasalahan penyakit
kesehatan

Kategori Skema Strata (Dasar/ SBK (Dasar, Target Akhir Lama


(Kompetitif Penelitian Terapan/ Terapan, TKT Penelitian
Nasional/ Pengembangan) Pengembangan) (Tahun)
Desentralisasi/
Penugasan)
Penelitian Penelitian Riset Dasar SBK Riset 3 1
Kompetitif Dosen Pemula Pembinaan/
Nasional Kapasitas

2. IDENTITAS PENGUSUL
Nama, Peran Perguruan Tinggi/ Program Studi/ Bidang Tugas ID Sinta
Institusi Bagian
TUBAGUS AKMAL Akademi Farmasi Farmasi Melakukan 6778530
Bumi Siliwangi Pengumpulan Bahan
Anggota Pengusul Baku, Pembuatan
Ekstrak, Pengujian
Ekstrak (Fisika, Kimia,
Mikrobiologi dan
Aktivitas),
Pembuatan Sediaan,
Pengujian Kualitas
Sediaan, Pengujian
Aktivitas Sediaan
YENNI PUSPITA Akademi Farmasi Farmasi Analisis Fisikokimia 6698676
TANJUNG Bumi Siliwangi Ekstrak, Praformulasi
Sediaan
Anggota Pengusul

3. MITRA KERJASAMA PENELITIAN (JIKA ADA)


Pelaksanaan penelitian dapat melibatkan mitra kerjasama yaitu mitra kerjasama dalam melaksanakan
penelitian, mitra sebagai calon pengguna hasil penelitian, atau mitra investor
Mitra Nama Mitra Dana

4. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN

Luaran Wajib
Tahun Jenis Luaran Status target capaian Keterangan
Luaran
1 Feasibility Study Tersedia -
1 Artikel di Jurnal Published -

5. ANGGARAN
Rencana Anggaran Biaya penelitian mengacu pada PMK dan buku Panduan Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat yang berlaku.

Total RAB 1 Tahun Rp. 19.997.500,00

Tahun 1 Total Rp. 19.997.500,00


Jenis Komponen Item Satuan Vol. Biaya Total
Pembelanjaan Satuan
Bahan Bahan Daun Ketapang Unit 5 100.000 500.000
Penelitian
(Habis Pakai)
Bahan Bahan Etanol 95% Unit 5 150.000 750.000
Penelitian
(Habis Pakai)
Bahan Bahan starter kombucha Unit 2 52.000 104.000
Penelitian
(Habis Pakai)
Bahan Bahan Reagen Folin Ciocalteu Unit 1 280.000 280.000
Penelitian
(Habis Pakai)
Bahan Bahan Asam galat Unit 1 160.000 160.000
Penelitian
(Habis Pakai)
Bahan Bahan quercetin Unit 1 650.000 650.000
Penelitian
(Habis Pakai)
Bahan Bahan Asam tanat Unit 1 140.000 140.000
Penelitian
(Habis Pakai)
Bahan Bahan DPPH Unit 1 3.400.00 3.400.000
Penelitian 0
(Habis Pakai)
Bahan Bahan Aquadest 20L Unit 1 100.000 100.000
Penelitian
(Habis Pakai)
Bahan Bahan Aquqbidest Unit 2 40.000 80.000
Penelitian
(Habis Pakai)
Bahan Bahan Metanol PA Unit 1 395.000 395.000
Penelitian
(Habis Pakai)
Bahan Bahan Eudragit RS100 Unit 3 1.800.00 5.400.000
Penelitian 0
(Habis Pakai)
Bahan Bahan Etil Selulosa Unit 1 1.470.00 1.470.000
Penelitian 0
(Habis Pakai)
Bahan Bahan PEG400 Unit 1 35.000 35.000
Penelitian
(Habis Pakai)
Bahan Bahan Gliserin Unit 1 35.000 35.000
Penelitian
(Habis Pakai)
Bahan Bahan Champora Unit 2 22.000 44.000
Penelitian
(Habis Pakai)
Bahan Bahan Menthol Unit 1 40.500 40.500
Penelitian
(Habis Pakai)
Bahan Bahan Etanol 70% Unit 2 60.000 120.000
Penelitian
(Habis Pakai)
Bahan Bahan Aseton Unit 1 40.000 40.000
Penelitian
Jenis Komponen Item Satuan Vol. Biaya Total
Pembelanjaan Satuan
(Habis Pakai)
Bahan Bahan Nutrient Agar Unit 1 920.000 920.000
Penelitian
(Habis Pakai)
Bahan ATK Alat Tulis Kantor Paket 2 120.000 240.000
Analisis Data Biaya analisis Determinasi Bahan Unit 1 250.000 250.000
sampel
Bahan Bahan Kode Etik Penelitian Unit 1 1.000.00 1.000.000
Penelitian Hewan 0
(Habis Pakai)
Bahan Bahan Mencit Unit 50 20.000 1.000.000
Penelitian
(Habis Pakai)
Pelaporan, Luaran Publikasi Publikasi Paket 1 1.000.00 1.000.000
Wajib, dan Luaran artikel di 0
Tambahan Jurnal
Internasional
Pengumpulan Transport Pengumpula Bahan OK (kali) 6 50.000 300.000
Data
Analisis Data HR Pengolah Analisis data P 1 250.000 250.000
Data (penelitia
n)
Pelaporan, Luaran Biaya Seminar Internasional Paket 1 750.000 750.000
Wajib, dan Luaran seminar
Tambahan internasional
Bahan Barang Kuvet Dispposable Unit 1 254.000 254.000
Persediaan
Bahan Bahan Kertas Whatman No. 1 Unit 1 200.000 200.000
Penelitian
(Habis Pakai)
Bahan Bahan NaCl Unit 2 45.000 90.000
Penelitian
(Habis Pakai)
Isian Substansi Proposal
SKEMA PENELITIAN DASAR
Petunjuk:Pengusul hanya diperkenankan mengisi di tempat yang telah disediakan sesuai dengan petunjuk
pengisian dan tidak diperkenankan melakukan modifikasi template atau penghapusan di setiap bagian.

JUDUL
Tuliskan Judul Usulan
Formulasi Sediaan Film-Forming Spray Kombucha Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catappa
L.) Sebagai Anti Luka

RINGKASAN
Ringkasan penelitian tidak lebih dari 300 kata yang berisi urgensi, tujuan, dan luaran yang
ditargetkan.
Ketapang (Terminalia catappa L.) adalah tanaman asli Asia tenggara yang salah satunya banyak
tumbuh di Indonesia. Daun ketapang memiliki banyak khasiat terhadap Kesehatan salah satunya
untuk mempercepat penyembuhan luka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sediaan
film forming spray (FFS) dari ekstrak kombucha daun ketapang untuk penyembuhan luka.
Sediaan dibuat dalam bentuk FFS supaya bahan aktif pada ekstrak daun ketapang bisa lebih lama
menempel pada luka sehingga meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyembuhan luka.
Penelitian ini menggunakan ekstrak etanol daun ketapang yang sudah berwarna coklat. Setelah
diekstraksi dengan metode maserasi, ekstrak etanol daun ketapang difermentasi dengan starter
mikroba kombucha. Kombucha ekstrak daun ketapang (KEDK) kemudian dianalisis jumlah total
flavonoid dan tannin dan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Setelah itu KEDK diuji
aktivitas penyembuhan luka sayat pada mencit (Mus musculus) jantan dengan perbedaan
konsentrasi KEDK (10%,20%, dan 30%. Konsentrasi KEDK dengan aktivitas penyembuhan
luka yang paling baik dibuat menjadi sediaan FFS dengan perbedaan konsentrasi film forming
agent (eudragit RS100 dan etil selulosa). Sediaan FFS dievaluasi selama 28 hari dengan
mengamati pH sediaan, viskositas, waktu pengeringan, pola penyemprotan, berat semprotan.
Sedian FFS juga dievaluasi aktivitas aktibakterinya pada bakteri B. cereus, S. aureus, E. coli, P.
aeruginosa, dan V. parahaemolyticus. Data hasil evaluasi sediaan dan aktivitas antibakteri
dianalisis menggunakan IBM SPSS 23. Hasil dari penelitian ini akan dipublikasikan pada jurnal
Internasional terindeks sebagai luaran wajib. Penelitian ini mengusulkan TKT level 2 ke level 3
jenis farmasi.

KATA KUNCI
Kata kunci maksimal 5 kata
Daun Ketapang; Kombucha; Film forming spray; Luka; Antioksidan

PENDAHULUAN
Penelitian Dasar merupakan riset yang memuat temuan baru atau pengembangan ilmu
pengetahuan dari kegiatan riset yang terdiri dari tahapan penentuan asumsi dan dasar hukum
yang akan digunakan, formulasi konsep dan/ atau aplikasi formulasi dan pembuktian konsep
fungsi dan/ atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental.

Pendahuluan penelitian tidak lebih dari 1000 kata yang terdiri dari:
A. Latar belakang dan rumusan permasalahan yang akan diteliti
B. Pendekatan pemecahan masalah
C. State of the art dan kebaruan
D. Peta jalan (road map) penelitian 5 tahun kedepan (jika dalam bentuk konsorsium harus
dilengkapi dengan roadmap penelitian konsorsium)
E. Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan,
mengikuti format Vancouver

Latar Belakang
Ketapang merupakan tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada iklim subtropis dan
tropis(1). Ketapang menjadi salah satu tanaman berkhasiat obat yang penting di dunia. Tanaman
ini sudah lama digunakan oleh masyarakat sebagai tanaman obat secara turun temurun. Ketapang
menjadi salah satu tanaman yang banyak digunakan dalam pengobatan Ayurveda karena memiliki
banyak khasiat seperti antiinflamasi, penyembuhan luka, pengobatan penyakit kardiovaskular, anti
alergi, masalah pencernaan dan masih banyak lagi (2).
Aktivitas penyembuhan luka daun ketapang disebabkan oleh daun katapang memiliki
aktivitas antibakteri yang berperan penting dalam proses penyembuhan luka. Efek antibakteri ini
dihasilkan dari metabolit sekunder dan fitokimia yang terkandung dalam daun ketapang seperti
alkaloid demetoksi-kanugin, gamatay, glabrin, glabrosaponin, kaempferol, kanjone, kanugin,
karangin, neoglabrin, pinnatin, pongamol, pongapin, quercitin, saponin, b-sitosterol, dan tanin(3-
5).
Efek penyembuhan luka ekstrak ketapang juga ditunjang dengan aktivitas antioksidan yang
dimilikinya. Antioksidan dapat membantu mengendalikan stres oksidatif yang terjadi pada luka,
karena secara normal penyembuhan luka bergantung pada rendahnya tingkat stres oksidatif yang
terjadi. Apabila tingkat stres oksidatif pada luka terlalu tinggi makan akan menyebabkan
terganggunya proses penyembuhan luka (6-7).
Aktivitas penyembuhan luka dari daun ketapang sudah dilakukan baik dalam bentuk ekstrak
air ataupun ekstrak etanol dan memberikan hasil yang positif terhadap proses penyembuhan luka
(3-5). Sementara aktivitas penyembuhan luka dari ekstrak daun ketapang yang difermentasi belum
pernah diteliti. Salah satu cara fermentasi ekstrak daun ketapang yaitu menggunakan kombucha.
Kombucha merupakan proses fermentasi gula yang dilakukan oleh bakteri dan khamir. Pada
proses fermentasi ini bakteri yang berperan adalah Acetobacter xylinum dan beberapa jenis khamir
seperti Brettanomyces, Zygosaccharomyces, dan Saccharomyces(8-12).
Proses fermentasi dengan menggunakan kultur kombucha dapat mengurai komponen gula
menjadi beberapa senyawa seperti asam asetat, alkohol, asam glukoronat, asam laktat, asam
fenolat, vitamin B dan enzim. Selain senyawa tersebut, jumlah fenol bebas meningkat secara
signifikan. Senyawa hasil fermentasi ini membuat aktivitas antioksidan menjadi meningkat(13-
14). Dengan peningkatan aktivitas antioksidan maka diharapkan dapat meningkatkan proses
penyembuhan luka.
Peningkatan aktivitas penyembuhan luka bukan hanya dapat dilakukan dengan
meningkatkan aktivitas antioksidan dari ektrak daun ketapang melainkan bisa juga dibuat dalam
bentuk sediaan film forming spray (FFS). Sediaan FFS adalah sediaan penghantaran obat dalam
bentuk larutan yang dapat disemprotkan yang akan membentuk lapisan film tipis ketika kontak
dengan area terapi (15). Larutan obat dapat membentuk lapisan film dikarekan penambahan bahan
tambahan berupa polimer yang berfungsi untuk membentuk film (16).
FFS memiliki banyak keunggulan bila dibandingkan dengan sediaan topikal konvensional
diantaranya yaitu dapat memberikan distribusi obat dosis dan obat yang seragam, meningkatkan
biovaibilitas, menurunkan angka iritasi, pelepasan obat berlangsung secara kontinyu, dan
mempercepat proses penyembuhan luka dengan cara mengontrol kelembeban permukaan kulit
yang luka (15,17).
Dari latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk
mengembangkan kombucha ekstrak daun ketapang menjadi sediaan FFS untuk mempercepat
proses penyembuhan luka.
Rumusan Masalah
1. Apakah aktivitas antioksidan kombucha ekstrak daun ketapang lebih tinggi dibandingkan
dengan ekstrak daun ketapang yang tidak difermentasi?
2. Bagaimanakah aktivitas penyembuhan luka kombucha ekstrak daun ketapang?
3. Apakah kombucha ekstrak daun ketapang dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan film
forming spray?
4. Bagaimanakah pengaruh formulasi kombucha ekstrak daun ketapang terhadap aktivitas
penyembuhan luka?
State of The Art
State of the art dalam penilitian ini adalah pembuatan kombucha ekstrak daun ketapang dan
formulasi kombucha ektrak daun ketapang menjadi bentuk sediaan film forming spray untuk
meningkatkan penyembuhan luka belum pernah dilakukan

METODA
Metode atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 1000 kata.
Bagian ini dapat dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa yang
sudah dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format diagram
alir dapat berupa file JPG/PNG. Metode penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan
yang jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator capaian yang
ditargetkan yang tercermin dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Penelitian ini direncanakan dilakukan di Laboratorium Bahan Alam, Laboratorium Kimia dan
Instrumen, Laboratorium Teknologi Formulasi Sediaan Likuid Semisolid, Laboratorium
Farmakologi dan Laboratorium Mikrobiologi Akademi Farmasi Bumi Siliwangi.

Gambar 1 Bagan Alir Penelitian


Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan antara lain daun ketapang, etanol 95%, NaCl, gula, starter
kombucha, reagen folin-ciocalteu, asam gallat (merk), quercetin (merk), asam tanat (merk),
DPPH, mencit jantan, larutan povidone iodine, povidone iodine spray, aquadest, aquabidest,
eudragit RS100, etil selulosa, PEG400, gliserin, kamfer, mentol, etanol 70%, aseton, natrium
agar, dan biakan bakteri.
Alat yang digunakan meliputi Spektometer UV-Vis 1000 (DLAB), Head stirrer (DLAB),
Timangan analitik (DLAB), maserator, rotary evaporator (DLAB), vortex (DLAB), mikropipet
(dragon lab), alat gelas laboratorium, kertas whatman No.1.
Prosedur
Penelitian Formulasi film forming spray (FFS) kombucha ektrak daun ketapang (KEDK)
dilakukan melalui beberpa tahap penelitian:
Pengumpulan Daun Ketapang
Daun ketapang yang dikumpulkan merupakan daun ketapang yang sudah berwarna coklat dari
daerah Jawa Barat.
Determinasi Daun Ketapang
Determinasi tanaman dilakukan di Herbarium Jatinangor, Laboratorium Taksonomi
Tumbuhan Departemen Biologi Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran.
Ekstraksi Daun Ketapang
Ekstraksi daun ketapang dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol
95% selama 5 hari dengan sesekali dilakukan pengadukkan(18-19). Sebelum dilakukan ekstraksi
daun ketapang dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama langsung dilakukan ekstraksi dengan
merendam 500 gram daun ketapang yang telah dihaluskan dalam 5 L etanol 95%. Sementara
bagian kedua, daun ketapang dicuci menggunakan air yang telah dicampur dengan NaCl,
kemudian daun yang telah dicuci yang masih dalam keadaan basah dimasukan kedalam kresek
hitam dan didiamkan selama 14 hari. Setelah itu daun ketapang dikeringkan dan dihaluskan
kemudian dilakukan maserasi dengan perbandingan pelarut yang sama. Setelah 5 hari maserasi,
ekstrak disaring menggunakan kertas whatman 1.
Pembuatan Kombucha Ekstrak Daun Ketapang
Kombucha ekstrak daun ketapang dibuat dengan cara mencampurkan 500 ml ekstrak cair
daun ketapang, 500 gram gula dan 500 gram starter kombucha. Campuran dimasukan kedalam
wadah dan ditutup menggunakan kain kemudian disimpan pada tempat yang terlindung dari sinat
matahari langsung. Proses fermentasi dilakukan selama 14 hari(9). Setelah 14 hari KEDK
disaring menggunakan kertas whatman No. 1 dan di evaporasi pada suhu 40 0C sampai didaptkan
ektrak kental.
Identifikasi Metabolit Sekunder
Identifikasi metabolit sekunder dilakukan secara kualitatif dengan cara mencampurkan
perekasi yang sesuai pada tabung reaksi. Metabolit sekunder yang diidentifikasi yaitu alkaloid,
saponin, triterpenoid, kuinon, fenol, tanin dan flavonoid(20).
Kandungan Fenolik, Flavonoid, dan Tanin Total
Analisis kuantitatif untuk menentukan jumlah senyawa fenolik total dalam KEDK
dilakukan menggunakan metode Folin-Ciocalteu. Sebanyak 1 ml larutan kombucha ekstrak daun
ketapang (100–500 μg/mL) dicampur dengan 2,5 mL reagen Folin–Ciocalteu 10% (b/v). Setelah
5 menit, 2,0 mL Na2CO3 (75%) kemudian ditambahkan ke dalam campuran dan diinkubasi pada
suhu 500C selama 10 menit. Setelah itu, sampel didinginkan dan diukur absorbansinya
menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada 765 nm terhadap blanko tanpa ekstrak. Data hasil
dinyatakan sebagai mg/g ekuivalen asam galat dalam miligram per gram (mg GAE/g) ekstrak
kering(21).
Penentuan jumlah flavonoid total diukur sesuai metode Dowd. Alikuot 1 mL larutan
ekstrak (25–200 μg/mL) atau quercetin (25–200 μg/mL) dicampur dengan 0,2 mL larutan AlCl3
10% (b/v) dalam metanol, 0,2 mL (1 M) kalium asetat dan 5,6 mL air suling. Campuran
diinkubasi selama 30 menit pada suhu kamar diikuti dengan pengukuran absorbansi pada 415 nm
terhadap blanko. Data hasil dinyatakan sebagai mg/g setara kuersetin dalam miligram per gram
(mg QE/g) ekstrak kering(22).
Analisis kuantitatif untuk menentukan jumlah senyawa fenolik total dalam kombucha
ekstrak daun ketapang dilakukan menggunakan metode Folin-Ciocalteu. Sebanyak 1 ml larutan
KEDK (100–500 μg/mL) dicampur dengan 2,5 mL reagen Folin–Ciocalteu 10% (b/v). Setelah 5
menit, 2,0 mL Na2CO3 (35%) kemudian ditambahkan ke dalam campuran dan diinkubasi 50
menit di suhu ruang. Setelah itu, sampel diukur absorbansinya menggunakan Spektrofotometer
UV-Vis pada 700 nm (23)
Uji Aktivitas Antioksidan
Radical scavenging activity (RSA) dari kombucha ekstrak daun ketapang diukur aktivitas
antioksidan menggunakan metode DPPH. 2 mL larutan ekstrak (1–100 μg/mL) dalam metanol
ditambahkan ke dalam 2 mL larutan DPPH (0,1 mM). Campuran didiamkan di tempat gelap
selama 30 menit dan absorbansi diukur pada 517 nm terhadap DPPH dan metanol dalam jumlah
yang sama sebagai blanko (22). Persentase pemulungan DPPH (RSA %) diperkirakan dengan
menggunakan persamaan:
𝐴0 − 𝐴1
%𝑅𝑆𝐴 = [ ] 𝑥100%
𝐴0
Keterangan : A0 = absorbansi blanko
A1 = absorbansi ekstrak
Uji Aktivitas Penyembuhan Luka
25 ekor mencit jantan (berat ± 30g). Mencit diberi pakan pelet standar dan air ad libitum
dan dipelihara pada suhu 24-28°C, kelembaban relatif (30%-70%), dengan siklus 12 jam
terang/12 jam gelap. Semua percobaan dilakukan sesuai pedoman etika hewan. Mencit dibagi
menjadi 5 kelompok (kelompok kontrol positif menggunakan larutan povidone iodine, kelompok
kontrol negatif dan kelompok uji dengan konsentrasi KEDK 10%,20% dan 30%). Mencit
dipuasakan selama 12 jam kemudian dianastesi menggunkan kloroform. Luka dibuat pada bagian
punggung bagian tengah yang sebelumnya telah dicukur. Puambuatan luka dilakukan
menggunakan gunting bedah dengan diameter luka 1cm. Luka kemudian diobati sesuai dengan
kelompok selama 18 hari. Pengamatan dilakukan pada hari ke-0,3,6,9,12,15 dan 18(3-5).
Formulasi Sediaan Film Forming Spray
KEDK dilarutkan dalam pelarut campur 8:2 etanol aseton. Etil selulosa dan eudragit L-
100 dicampurkan kedalam campuran eutektik kamfer dan mentol (1:1). Kombucha yang telah
dilarutkan kemudian dicampurkan dengan campuran eutektik dan diaduk selama 15 menit
dengan kecepatan 80-100 rpm. Setelah itu campuran disonikasi selama 10 menit. Gliserin dan
PEG-400 ditambahkan pada campuran dan diaduk selama 15 menit. Sediaan yang dihasilkan
dimasukan kedalam sprayer dan dilakukan evaluasi selama 28 hari dengan mengamati pH
sediaan, viskositas, waktu pengeringan, pola penyemprotan, berat semprotan(15,24,25).
Tabel 1 Formulasi Sediaan Film Forming Spray Kombucha Ekstrak Daun Ketapang
Uji Aktivitas Antibakteri
Uji aktivitas antibakteri KEDK dilakukan dengan metode cakram dengan media natrium
agar. Pada cawan petri dituangkan media natrium agar dan cicampurkan dengan 0,1 ml larutan
bakteri B. cereus, S. aureus, E. coli, P. aeruginosa, dan V. parahaemolyticus, homogenkan dan
simpan hingga media memadat. Kertas cakram dengan diameter 5 mm direndam pada sediaan
FFS KEDK. Kertas cakram diletakkan pada permukaan media menggunakan pinset steril. Cawan
petri diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam hingga muncul daerah hambat. Uji dilakukan
secara triplo (26-28)

JADWAL PENELITIAN
Jadwal penelitian disusun berdasarkan pelaksanaan penelitian, harap disesuaikan berdasarkan
lama tahun pelaksanaan penelitian

Tahun ke-1
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pengumpulan Bahan
2 Determinasi daun ketapang
3 Ekstraksi daun ketapang
4 Pembuatan Kombucha
5 Identifikasi metabolit sekunder
6 Analisis fenol, flavonoid dan tanin total
7 Uji aktivitas antioksidan
8 Uji aktivitas penyembuhan luka
9 Formulasi sediaan
10 Uji aktivitas antibakteri
11 Pengolahan data
12 Penyusunan laporan dan publikasi
13 Penyerahan laporan

DAFTAR PUSTAKA
Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan,
mengikuti format Vancouver. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang
dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
[1] Anand AV, Divya N, Kotti PP. An updated review of Terminalia catappa.
Pharmacogn Rev. 2015;9(18):93–8.
[2] Chole P, Lokesh R. A review on medicinal potential of A. bilimbi. J Pharm Bioallied
Sci Ahmed ‘A Rev Med potential A Bilim J Pharm Bioallied Sci 14(3), p 1.
2020;14(3):1.
[3] Nugroho RA, Utami D, Aryani R, Nur FM, Sari YP, Manurung H. In vivo wound
healing activity of ethanolic extract of Terminalia catappa L. leaves in mice (Mus
musculus). J Phys Conf Ser. 2019;1277(1).
[4] Agung Nugroho R, Aryani R, Manurung H, Prameswari D, Fisiologi L, dan Molekuler
Hewan P, et al. Wound healing potency of Terminalia catappa in mice (Mus
musculus). EurAsian J Biosci Eurasia J Biosci. 2019;13(January 2020):2337–42.
[5] Khan AA, Kumar V, Singh BK, Singh R. Evaluation of wound healing property of
Terminalia catappa on excision wound models in wistar rats. Drug Res (Stuttg).
2014;64(5):225–8.
[6] Fitzmaurice SD, Sivamani RK, Isseroff RR. Antioxidant therapies for wound healing:
A clinical guide to currently commercially available products. Skin Pharmacol
Physiol. 2011;24(3):113–26.
[7] Comino-Sanz IM, López-Franco MD, Castro B, Pancorbo-Hidalgo PL. The role of
antioxidants on wound healing: A review of the current evidence. J Clin Med.
2021;10(16).
[8] Mousavi SM, Hashemi SA, Zarei M, Gholami A, Lai CW, Chiang WH, et al. Recent
Progress in Chemical Composition, Production, and Pharmaceutical Effects of
Kombucha Beverage: A Complementary and Alternative Medicine. Evidence-based
Complement Altern Med. 2020;2020.
[9] Jakubczyk K, Kupnicka P, Melkis K, Mielczarek O, Walczyńska J, Chlubek D, et al.
Effects of Fermentation Time and Type of Tea on the Content of Micronutrients in
Kombucha Fermented Tea. Nutrients. 2022;14(22):1–15.
[10] de Miranda JF, Ruiz LF, Silva CB, Uekane TM, Silva KA, Gonzalez AGM, et al.
Kombucha: A review of substrates, regulations, composition, and biological
properties. J Food Sci. 2022;87(2):503–27.
[11] Bishop P, Pitts ER, Budner D, Thompson-Witrick KA. Chemical Composition of
Kombucha. Beverages. 2022;8(3):1–17.
[12] Laureys D, Britton SJ, De Clippeleer J. Kombucha Tea Fermentation: A Review. J
Am Soc Brew Chem [Internet]. 2020;78(3):165–74. Available from:
https://doi.org/10.1080/03610470.2020.1734150
[13] Suhardini PN, Zubaidah E. Studi Aktivitas Antioksidan Kombucha Dari Berbagai
Jenis Daun Selama Fermentasi Study of Antioxidant Activity on Various Kombucha
Leaves During Fermentation. J PAngan dan Agroindustri. 2016;4(1):221–9.
[14] Hidayana V, Kusuma AE. Uji Aktivitas Antioksidan Teh Kombucha Daun Cokelat
(Theobroma cacao. L) Berdasarkan Lama Fermentasi. J Farm Higea. 2017;9(2):103–
8.
[15] Umar AK, Butarbutar M, Sriwidodo S, Wathoni N. Film-forming sprays for topical
drug delivery. Drug Des Devel Ther. 2020;14:2909–25.
[16] Pünnel LC, Lunter DJ. Film-forming systems for dermal drug delivery.
Pharmaceutics. 2021;13(7).
[17] Umar AK, Luckanagul JA, Zothantluanga JH, Sriwidodo S. Complexed Polymer
Film-Forming Spray: An Optimal Delivery System for Secretome of Mesenchymal
Stem Cell as Diabetic Wound Dressing? Pharmaceuticals. 2022;15(7).
[18] Ayodele PF, Onifade OF, Williams OD, Olaniyi SO, Mariam OS. Ethanol extracts of
Terminalia catappa leaves and Persea americana seed attenuate renal damage
associated with Streptozotocin-induced diabetic rats. African J Pharm Pharmacol.
2022;16(4):53–8.
[19] Muhammad A, Mudi SY. Phytochemical Screening and Antimicrobial Activities of
Terminalia catappa, Leaf Extracts. Niger Soc Exp Biol [Internet]. 2011;23(1):35–9.
Available from:
http://www.niseb.org/bkrAlsoavailableonlineathttp://www.bioline.org.br/bkBKR201
1004/23106
[20] Maimunah D, Agustina R, Rijai L. IDENTIFIKASI METABOLIT SEKUNDER
DAN BIOAKTIFITAS EKSTRAK METANOL UMBI SUWEG (Amorphophallus
campanulatus B.). In: Mulawarman Pharmaceuticals Conferences. 2015. p. 24–5.
[21] Ghosh P, Das C, Biswas S, Nag SK, Dutta A, Biswas M, et al. Phytochemical
composition analysis and evaluation of in vitro medicinal properties and cytotoxicity
of five wild weeds: A comparative study. F1000Research. 2020;9(July):493.
[22] Aryal S, Baniya MK, Danekhu K, Kunwar P, Gurung R, Koirala N. Total Phenolic
content, Flavonoid content and antioxidant potential of wild vegetables from western
Nepal. Plants. 2019;8(4):96.
[23] Haile M, Kang WH. Antioxidant activity, total polyphenol, flavonoid and tannin
contents of fermented green coffee beans with selected yeasts. Fermentation.
2019;5(1).
[24] Desai M, Godbole AM, Somnache S, Gajare P, Pednekar A, Manerikar S, et al.
Design, Development, and Characterization of Film Forming Spray as Novel
Antifungal Topical Formulation for Superficial Fungal Infections. Indian J Pharm
Educ Res. 2022;56(4s):S651–8.
[25] Gohel MC, Nagori SA. Fabrication of modified transport fluconazole transdermal
spray containing ethyl cellulose and eudragit® RS100 as film formers. AAPS
PharmSciTech. 2009;10(2):684–91.
[26] Nair R, Chanda S. Antimicrobial Activity of Terminalia catappa, Manilkara zapota
and Piper betel Leaf Extract. Indian J Pharm Sci. 2008;3(June):390–3.
[27] Sowmya TN, Raveesha KA. Polyphenol-rich purified bioactive fraction isolated from
terminalia catappa l.: Uhplc-ms/ms-based metabolite identification and evaluation of
their antimicrobial potential. Coatings. 2021;11(10).
[28] Nguy LH, Pham T-V, Nguyen N-A, Nguyen HT-D, Dong TAD. Physiochemical
properties, antibacterial and antioxidant activities of Terminalia catappa seed oils from two
extracting processes. Plant Sci Today. 2022;10(1):224–31. .
PERSETUJUAN PENGUSUL
Tanggal Pengiriman Tanggal Persetujuan Nama Pimpinan Sebutan Jabatan Unit Nama Unit Lembaga
Pemberi Persetujuan Pengusul
- - - - -

Komentar : -

Anda mungkin juga menyukai