1. JUDUL PENELITIAN
Analgesics dan anaesthetics untuk ikan dan udang dari ekstrak tanaman Tanaman Lokal Kalimantan Timur
2. IDENTITAS PENGUSUL
Nama, Peran Perguruan Tinggi/ Program Studi/ Bidang Tugas ID Sinta
Institusi Bagian
ESTI HANDAYANI Universitas Budidaya Perairan menginisiasi ide, 47006
HARDI Mulawarman membuat rancangan
model penelitian,
Ketua Pengusul melakukan evaluasi
dari setiap tahap
kegiatan,
bertanggungjawab
terhadappengembang
an prototipe yang
diruta.
WIWIN SUWINARTI Universitas Ilmu Kehutanan mengevaluasi bahan 5976916
Mulawarman aktif dari tanıman
Anggota Pengusul hutan yang
digunakan,
bertanggungjawab
dalam homogenisitas
bahan Baku yang
digunakan,
membantu dalam
proses ekstrası
bahan Baku.
GINA SAPTIANI Universitas Budidaya Perairan sebagai dokter 5973080
Mulawarman gewas, berperan
Anggota Pengusul dalam melakukan
evaluatie Uji in vitro,
in vivo beberapa
konsentrasi prototipe.
dan membantu
dalam pengurusan Uji
lapang prototipe.
Luaran Wajib
Tahun Jenis Luaran Status target capaian Keterangan
Luaran
1 Artikel di Jurnal accepted/published https://journal.ipb.ac.id/index.php/
jai
1 Purwarupa/Prototipe Terlaksana https://dgip.go.id/menu-utama/
paten/pengenalan
2 Purwarupa/Prototipe Terlaksana -
3 Purwarupa/Prototipe Terlaksana -
5. ANGGARAN
Rencana Anggaran Biaya penelitian mengacu pada PMK dan buku Panduan Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat yang berlaku.
JUDUL
Tuliskan Judul Usulan
Analgesic dan anaesthetics untuk ikan dan udang dari ekstrak tanaman Tanaman Lokal
Kalimantan Timur.
RINGKASAN
Ringkasan penelitian tidak lebih dari 300 kata yang berisi urgensi, tujuan, dan luaran yang
ditargetkan.
Obat ikan di Indonesia yang didalamnya termasuk sediaan obat alami yang memiliki izin edar
hanya 14 produk dan 2 diantaranya adalah Bioimun dan Biofeed merupakan antibacterial dan
imunostimulan untuk ikan air tawar yang dikembangkan Universitas Mulawarman bekerjasama
dengan CV Bioperkasa. Minimnya jumlah obat ikan alami yang diproduksi di Indonesia
menjadi penyebab banyaknya obat impor yang beredar di pembudidaya ikan dan udang.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk obat ikan alami berupa analgesic dan
anastesi dari tanaman lokal Kalimantan Timur untuk ikan dan udang. Analgesic dan
anaesthetics diperlukan untuk mengurangi stress ikan dan udang saat transportasi, handling,
grading, pengambilan sampel dan pembedahan dalam akuakultur. Ekstrak tanaman lokal
Kalimantan Timur yang digunakan adalah lempuyang (Zingiber zerumbet), Mangkulitai bini
(Guioa pterorhachis Welzen), kemangi (Ocimum basilicum), daun Lippia alba, dan Kayu
kuning (Nauclea officinalis). Pengujian hingga prototipe siap diajukan izin edar ke KKP RI
akan dilakukan selama 3 tahun. Tahun pertama in vitro, meliputi tahapan pemilihan bahan
baku, proses ekstraksi, karakterisasi senyawa aktif, uji microbial, uji toksisitas, dan uji anastesi
in vitro. Tahun ke-2, in vivo studies dan uji anastesi terbatas pada ikan dan udang dan Tahun
ke-3, uji lapang prototipe, pemeriksaan prototipe, serta penyusunan dokumen izin edar produk.
Luaran utama dari penelitian ini adalah prototipe produk obat ikan alami dengan TKT 6 yang
telah diuji di lingkungan terbatas dan lingkungan umum, serta tersedia dokumen hasil uji
lapang produk sehingga dapat menjadi dasar pengajuan izin edar di KKP RI. Selain itu juga
akan dihasilkan beberapa publikasi di jurnal nasional (jurnal Akuakultur Indonesia-IPB, S2)
dan atau jurnal internasional bereputasi (Aquaculture Journal Elsevier, Q1) terkait hasil uji
lapang prototipe pada ikan dan udang sehingga ini juga dapat menjadi dasar claim dalam
pengajuan PATEN dan izin edar.
KATA KUNCI
Kata kunci maksimal 5 kata
Anaesthetics; analgesic; obat ikan alami; senyawa bioaktif tanaman.
PENDAHULUAN
Penelitian Terapan merupakan kegiatan riset yang memuat prototipe riset dan pengembangan
atau rekomendasi kebijakan, proposal, konsep, model dan indeks yang meliputi tahapan
validasi komponen/ subsistem dalam lingkungan laboratorium, validasi komponen/ subsistem
dalam suatu lingkungan yang relevan, demonstrasi model atau prototipe sistem/ subsistem
dalam suatu lingkungan yang relevan atau karya monumental.
1. Pendahuluan penelitian tidak lebih dari 1500 kata yang terdiri dari:
2. Jalur prototipe, naskah kebijakan atau karya monumental
a. Latar belakang dan rumusan permasalahan yang akan diteliti
b. Pendekatan pemecahan masalah
c. State of the art dan kebaruan
d. Penjelasan capaian riset sebelumnya berupa paten atau karya monumental
e. Peta jalan (road map) penelitian sebelumnya hingga setidaknya 5 tahun kedepan
3. Jalur kepakaran
a. Latar belakang dan rumusan permasalahan yang akan diteliti
b. Pendekatan pemecahan masalah
c. State of the art dan kebaruan
d. Deskripsi kepakaran (jurnal bereputasi, kekayaan intelektual, jejaring
nasional/internasional, sarana prasarana dan tim periset)
e. Peta jalan (road map) penelitian sebelumnya hingga setidaknya 5 tahun kedepan
4. Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan,
mengikuti format Vancouver
1. Latar belakang. Anestesi merupakan kondisi biologis dimana ikan kehilangan
sebagian atau seluruh respon, daya tanggap dan hilangnya kontrol neuromotor yang
disebabkan oleh induksi bahan kimia atau non-kimia[1]. Dalam kondisi anstesi, ikan
menjadi tenang sehingga menjadi cara yang tepat untuk penanganan ikan, transportasi
dan pembedahan[1-5]. Lebih lanjut, pembiusan ikan mampu menekan metabolisme,
sehingga dapat membantu meningkatkan kepadatan ikan pada transportasi basah[3].
Saat ini, anastesi kimia yang sering digunakan oleh pembudidaya ikan adalah MS-222
yang terbukti dapat menurunkan tingkat mortalitas selama pengangkutan ikan hidup.
Namun, penggunaan bahan anestesi tersebut telah dilarang oleh KKP RI disebabkan
karena meninggalkan residu dalam tubuh ikan serta termasuk obat keras dan dilarang
penggunaannya dalam akuakultur[5,6]. Namun ketersediaan anastesi alami pengganti
MS-222 sampai saat belum ada. Padahal kebutuhan produk anastesi untuk perikanan
sangat tinggi untuk transportasi, pemijahan buatan, grading size, vaksinasi, monitoring
hematologi ikan, dan untuk meminimalisir stress dan kematian ikan budidaya[7-10].
Berdasarkan hal tersebut maka perlu pengembangan obat ikan alami berupa analgesic
dan anaesthetics dari tanaman alami yang aman untuk ikan, lingkungan, maupun
konsumen. Selain itu juga, penggunaan herbal memiliki berbagai efek kesehatan yang
bermanfaat termasuk efek antioksidan, antimikroba, penghilang stres dan peningkatan
kekebalan[8-15]. Pemilihan tanaman diperlukan beberapa pertimbangan: ketersedian
bahan baku, harga, tingkat efikasi, kemudahan penggunaan dan efek kesehatan pada
ikan, manusia, dan lingkungan[1], lebih lanjut KKP RI[6] menyebutkan obat ikan wajib
memenuhi persyaratan aman (safety) bagi ikan, manusia dan lingkungan; berkhasiat
(eficacy) seperti menyembuhkan, memperbaiki kondisi dll; dan bermutu (quality) yaitu
memiliki kualitas yang dipercaya. Penelitian pemanfaatan ekstrak tanaman untuk
anastesi di Indonesia telah banyak dilakukan[19-22] namun masih dalam tahap in vitro
dan belum sampai pada produk komersil. Suatu tanaman dapat dijadikan sebagai bahan
anestesi setidaknya harus dapat menginduksi anestesi dalam waktu 15 menit dan
pemulihan sekitar 5 menit[17]. Sehingga proses pemilihan bahan baku, equipment,
procedur, methods, dan tim tekhnisi akan sangat berpengaruh terhadap mutu prototipe
dan produk yang dihasilkan. Tim peneliti yang memiliki pemahaman, keterampilan, dan
berpengalaman sangat berpengaruh terhadap keberhasilan riset dalam pengembangan
obat ikan anastesi ini dan Tim dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unmul telah
berpengalaman dalam mengembangkan tanaman sebagai antibacterial dan
imunostimulan untuk ikan yang memiliki izin edar dari KKP RI yaitu produk Bioimun
(D 2112573 HBC) dan Biofeed (D 2112574 HBC) Nomor Izin 27 Desember 2026[16].
Pengembangan obat ikan dengan bahan lokal akan mendorong pengembangan obat ikan
di Indonesia dan mengurangi ketergantungan dengan produk luar.
2. Pendekatan pemecahan masalah. Setidaknya ada 3 masalah utama dalam riset yang
menyebabkan riset laboratorium sulit menjadi produk komersil, yaitu pemilihan bahan
baku yang tidak standar, proses pengujian yang tidak tepat sehingga formulasi yang
dibuat tidak memiliki efikasi yang tetap, dan skaling up yang tidak didasari dengan
pengujian in vitro dan in vivo yang tepat. Sehingga untuk menghasilkan prototipe
produk anastesi untuk ikan dan udang yang dapat menjadi produk komersil akan
dilakukan beberapa tahapan riset yaitu: 1)Pemilihan bahan baku mengikuti SOP,
sehingga senyawa bioaktif tanaman yang dihasilkan akan sama. Bahan baku diambil
dari kesamaan tempat tumbuh, waktu pemanenan, siklus pertumbuhan dan fisiologi
tanaman. Serta perlu juga penyamaan dalam bagian tanaman, proses ekstraksi, pelarut
yang digunakan, serta pengujian in vitro. 2)Uji skrining kandungan bahan aktif dan
pengujian secara in vitro dan in vivo dilakukan untuk menentukan tanaman, bahan aktif,
dosis, dan cara pengaplikasian. 3)Proses pembuatan prototipe terstandar termasuk
equipment, prosedur, metode, dan teknisi, sehingga bahan aktif yang dihasilkan
memiliki kandungan yang sama, dan efikasi obat alami akan dapat dipertahankan.
4)Scaling up produk anastesi untuk ikan dan udang, untuk menstabilkan kualitas (aman,
berkhasiat, dan bermutu) dan kuantitas produksi. Tahapan ini juga penting untuk
menemukan metode scaling up yang tepat sehingga produk yang dihasilkan sama
dengan prototipe yang dihasilkan sehingga memiliki daya saing dan diterima pasar.
Prototipe yang dihasilkan dari riset ini diharapkan memiliki hasil uji lapang, uji pasar,
dan memiliki izin edar dari KKP RI dan siap diproduksi oleh industri CV Bioperkasa
sebagai mitra.
3. State of the art dan kebaruan. Kebaruan dari riset ini adalah menghasilkan prototipe
produk anastesi berbahan baku tanaman local Indonesia yang sampai saat ini belum ada
di Indonesia dan dapat menggantikan MS-222 sebagai bahan anastesi yang digunakan
oleh pembudidaya. Prototipe anastesi alami yang akan dibuat dikembangkan dari 5 jenis
tanaman lokal Kalimantan Timur yaitu lempuyang (Zingiber zerumbet), Mangkulitai
bini (Guioa pterorhachis Welzen), kemangi (Ocimum basilicum), dan daun Lippia alba,
dan Kayu kuning (Nauclea officinalis). Selain itu, produk anastesi berbahan tanaman
lokal yang menekankan pada sumberdaya alam yang belum ada sampai saat ini
memiliki izin edar, produk aman bagi akuakultur, lingkungan, dan manusia sebagai
konsumen, murah, mudah diperoleh dan yang terutama adalah mengembangkan obat
ikan asli Indonesia untuk memajukan perikanan yang berkelanjutan di Indonesia
sebagai perwujudan blue economi Indonesia.
4. Riset yang telah dilakukan. Riset pengembangan obat ikan antibacterial dan
imunostimulan untuk ikan dan udang telah dilakukan sejak tahun 2012. Tahapan riset
yang telah dilakukan untuk pengembangan bahan anastesi ini adalah:
a. Uji fitokimia ekstrak lempuyang (Z. zerumbet) yaitu mengandung Alkaloid 14,56
mg/L; Flavonoid 149,94 mg/L; Steroid <2,3 mg/L; Hg 46,65 mikro g/L; Kadar air
99,68 %; Kadar abu 0,01 %; Lemak total 0.05%; Protein 0,10%; Karbohidrat 0,16%.
Pengujian dengan dosis 200-2000 ppm aman untuk ikan; memiliki kandungan
antibakterial terhadap bakteri Aeromonas hydrophila dan imunostimulan untuk ikan
nila; dan dosis 200 ppm membantu recoveri ikan nila yang terinfeksi bakteri A.
hydrophila[13-15].
b. Pengujian sensitivitas beberapa ikan air tawar terhadap ekstrak lempuyang. Dosis
200 dan 500 ppm yang memiliki kandungan Alkaloid 14,56 mg/L; Flavonoid 149,94
mg/L; dan Steroid <2,3 mg/L. Ikan lele relatif lebih tahan terhadap dosis 200 ppm
dan sensitive dengan 500 ppm, dan ikan mas dan ikan patin sensitif pada dosis 200
ppm[23].
c. Pengujian sensitivitas dan efikasi extract lempuyang untuk mencegah infeksi
Aerococcus viridans pada Lobster (Cherax quadricarinatus). Dosis 500 ppm tidak
menyebabkan kematian dan efektif untuk mencegah infeksi patogen[24].
d. Peningkatan kepadatan pada sistem pengangkutan basah tertutup benih ikan nila
(Oreocromis niloticus) dengan pengaplikasian ekstrak lempuyang. Dosis 500 ppm
dapat digunakan untuk meningkatkan jumlah kepadatan benih ikan nila hingga 125
ekor/L pada transportasi system basah tertutup dan tidak menyebabkan kematian
benih ikan nila. Dosis 200 ppm dapat digunakan untuk peningkatan kepadatan benih
ikan nila hingga kepadatan 105 ekor/L karena tidak berpengaruh nyata terhadap
kondisi glukosa, hematokrit dan hemoglobin benih ikan nila. Penggunaan ekstrak
lempuyang 200-500 ppm dapat dimanfaatkan dalam peningkatan kepadatan
pengangkutan benih ikan nila selama 8 jam dengan ukuran benih 5-7 cm dapat
dioptimalkan hingga 125 ekor/L air[25].
e. Screening kandungan fitokimia dan aktivitas antioksidan dari tumbuhan obat suku
Dayak di desa petangis Kabupaten Paser Kalimantan Timur. Ekstrak Mangkulitai
bini (Guioa pterorhachis Welzen) dan Kayu kuning (Nauclea officinalis) memiliki
kandungan alkaloid, flavonoid, tannin, saponin, dan triterponoid[26].
5. Peta jalan (road map)
Tahap 1 (2013-2014), langkah awal untuk menditeksi dan mengidentifikasi faktor utama
kegagalan budidaya ikan air tawar di Kaltim. Masalah pertumbuhan dan serangan patogen
A. hydrophila dan Pseudomonas fluorescens menyebabkan kematian hingga mencapai
90%, faktor pendukungnya adalah perubahan iklim, serangan patogen yang disebakan
faktor virulensi bakteri yang dihasilkan oleh kedua bakteri[27,28].
Tahap 2 (2015-2018). Menghasilkan vaksin sel utuh dari bakteri A. hydrophila dan
Pseudomonas sp. hasilnya cukup baik di laboratorium dan memiliki efikasi 80-90% dalam
mencegah infeksi bakteri A. hydrophila dan Pseudomonas sp.[32]. Melakukan
bioscreening tanaman alam yang memiliki kemampuan antibakterial terhadap kedua
bakteri tersebut. Dari 32 jenis tanaman ada 3 tanaman yang memiliki kemampuan
antibakterial katagori sensitif yaitu ekstrak temu kunci (B. pandurata), terung asam (S.
ferox), dan lempuyang (Z. zerumbet)[27]. Setalah diujikan pada ikan nila, ternyata bahan
yang terkandung dalam ketiga ekstrak tanaman alam tersebut juga bersifat imunomodulator
(kandungan flavonoid dan alkaloid) yang mampu meningkatkan system imunitas non-
spesifik ikan[13-15]. Penelitian ini menghasilkan prototipe beberapa jenis obat ikan alami
berbahan dasar ekstrak tanaman lokal yang berupa antibakterial dan imunostimulan, dan
prebiotik.
Tahap 3 (2018-2021). Pengembangan obat ikan alami antibakterial dan imunostimulan
Biofeed, Bioimun dan 3in1 Bioimun. Tahapan ketiga ini adalah tahap industrialisasi
produk, yaitu pengembangan produk menjadi produk yang diproduksi secara masal.
Produk Biofeed yaitu prebiotic[29] untuk ikan air tawar dikembangkan melalui program
yang didanai oleh Ristek Dikti th 2019, dan Bioimun, 3in1 Bioimun dikembangkan melalui
pendanaan penelitian RISPRO LPDP bekerjasama dengan CV Bioperkasa dan PT.
Nutritek Pratama Indonesia, yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
perikanan dan peternakan. Kedua produk Bioimun dan Biofeed telah memiliki izin edar
dari KKP RI[16].
Tahap 4 (2022). Perluasan produksi obat ikan alami berbasis tanaman lokal berupa
pestisida alami, anastesi alami untuk ikan dan udang. Kegiatan ini telah dilakukan sejak
tahun 2022 dengan melakukan screening beberapa tanaman Kaltim[26] yang berpotensi
sebagai analgesic dan anastesi untuk ikan dan udang, juga melakukan uji in vitro dan in
vivo terbatas untuk melihat sejauh mana tingkat sensitivitas bahan pada beberapa jenis
ikan24 dan tingkat efikasinya dalam transpostasi benih ikan nila[25]. Di tahun ini juga telah
dikembangkan pakan ikan nila dan pakan ikan lele dengan penambahan Bioimun dan
Biofeed dalam formulasi pakan, sehingga selain menghasilkan obat ikan juga
menghasilkan pakan yang murah dan efektif dalam meningkat produksi budidaya[29].
Tahun 2030 diharapkan tersedianya obat ikan alami dari bahan baku lokal Indonesia yang
memiliki izin edar dan dapat menjadi pilihan pembudidaya dalam berakuakultur, tentunya
juga mendorong riset laboratorium menjadi produk komersil yang memiliki nilai ekonomi
sekaligus menjadi produk unggulan negeri berbahan baku lokal.
METODA
Metoda atau cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditulis tidak melebihi 1000
kata. Bagian ini dapat dilengkapi dengan diagram alir penelitian yang menggambarkan apa
yang sudah dilaksanakan dan yang akan dikerjakan selama waktu yang diusulkan. Format
diagram alir dapat berupa file JPG/PNG. Metode penelitian harus dibuat secara utuh dengan
penahapan yang jelas, mulai dari awal bagaimana proses dan luarannya, dan indikator
capaian yang ditargetkan yang tercermin dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Alur penelitian ini akan terbagi dalam 3 tahapan dan 3 tahun pelaksanaan :
Tahun ke-1, berfokus pada uji in vitro studies dan uji bahan aktif ekstrak. Tahun ke-2, in vivo
studies dan uji anastesi terbatas pada ikan dan udang dan Tahun ke-3, uji lapang prototipe,
pemeriksaan prototipe, serta penyusunan dokumen izin edar produk.
Alur Penelitian
Analgesic dan anaesthetics untuk ikan dan udang dari ekstrak tanaman
Tanaman Lokal Kalimantan Timur
Pada tahun pertama (2023) ini akan menggunakan 5 jenis tanaman lokal Kalimantan Timur
yaitu ekstrak tunggal atau gabungan dari lempuyang (Zingiber zerumbet), ekstrak
Mangkulitai bini (Guioa pterorhachis Welzen), ekstrak kemangi (Ocimum basilicum), dan
ekstrak daun Lippia alba, dan ekstrak Kayu kuning (Nauclea officinalis). Seluruh tanaman di
ambil dari wilayah Kab. Kutai Kartanegara dan Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur,
pembudidaya merupakan binaan dari Universitas Mulawarman bekerjasama dengan Kalfor
Indonesia. Tahapan kegiatan yang akan dilakukan pada tahun pertama ini adalah untuk
mengoptimalkan kerja dari kelima ekstrak sebagai bahan anastesi untuk ikan dan udang, dan
membuat formulasi atau gabungan ekstrak sebagai calon prototipe.
1. Pemilihan bahan baku
Pemilihan bahan baku yang tepat akan mempengaruhi efikasi ekstrak tanaman pada
akuakultur [30,31], berasal dari wilayah tanam Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai
Timur dan Paser Kalimantan Timur, waktu tanam Januari-Mei 2022 dan panennya
Mei-Juni 2022. Daun (G. pterorhachis Welzen, O. basilicum, dan L. alba) ditanam
dalam waktu 30-45 hari daun segar dan tidak layu diambil bagian pucuk dan 3 daun
kebawah.
Rimpang Z. zerumbet, dan batang dari N. officinalis dipilih yang memiliki tekstur
baku padat, warnanya padat, putih kekuninganyang menandakan sudah matang.
Batang dari N. officinalis yang dipilih berumur 5 bulan dan berwarna segar kehijauan.
4. Uji microbial
Uji microbial ini penting dilakukan untuk mengetahui fungsi tambahan dari senyawa
bahan aktif, umumnya antimicrobial yang baik akan meningkatkan kualitas prototipe
anastesi yang akan kita buat nantinya, pada pengujian ini akan dibuat 20
konsenytrasi/dosis berbeda dari single dan gabungan ekstrak dari ke-5 tanaman. Uji
antimikroba, dilakukan untuk menguji crude ekstrak etanol terhadap antibacterial,
antijamur, antiviral, dan antiparasitic, ini sebagai uji standar penentuan kisaran dosis
yang akan digunakan pada penelitian selanjutnya dan untuk menentukan formulasi
gabungan ekstrak yang akan digunakan dalam prototipe. Uji dilakukan secara in vitro
dengan menggunakan metode ADD di Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi
akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unmul.
5. Uji toksisitas
Uji ini dilakukan untuk menguji dosis yang aman dari single maupun gabungan
ekstrak yang telah diujikan pada tahap 4, dan mencari kisaran dosis yang aman pada
ikan, tidak menyebabkan kematian dan lama waktu treatmen. Uji dilakukan secara in
vitro dengan menggunakan metode toksisitas menggunakan larva udang atau artemia
serta menggunakan sampel ikan yang akan digunakan, tahapan ini akan dilakukan di
Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Unmul. konsentrasi yang diuji adalah dipilih 4 konsentrasi dari Langkah 4
yang terbaik dari masing-masing aktivitas microbial dan dibuat ambang atas dan
ambang bawah sehingga berjumlah 8 konsetrasi yang berbeda. Parameter yang
diamati berupa gambaran darah, jumlah kematian, dan kerusakan organ udang dan
ikan. Evaluasi toksisitas akan menentukan range dosis yang akan digunakan pada
tahap 6.
JADWAL PENELITIAN
Jadwal penelitian disusun berdasarkan pelaksanaan penelitian, harap disesuaikan berdasarkan
lama tahun pelaksanaan penelitian
Tahun ke-1
No Nama Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pemilihan bahan baku dari 3 kabupaten
1 X
Kukar, Paser, PPU
Ekstraksi tanaman pelarut air dan
2 X
ethanol
3 Pemisahan ekstrak X
4 Karakterisasi senyawa aktif X X
5 Uji antimikrobial X
6 Uji toksisitas X
7 Uji anastesi X X X
8 Evaluasi prototipe X
Tahun ke-2
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penetapan komposisi dan dosis
1 X
prototipe
2 Uji sensitivitas pada beberapa jenis ikan X X X
dan udang
Metode aplikasi prototipe : rendam,
suntuk, oral dan lama waktu tritmen
3 X X X X
untuk grading, transportasi,
pengambilan darah ikan dan udang
4 Monitoring hasil : penentuan prototipe X
Tahun ke-3
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Uji lapang prototipe
1 X X
Uji anastesi grading ikan dan udang
Uji lapang prototipe
2 X X
Uji anastesi transportasi ikan dan udang
Uji lapang prototipe
3 Uji anastesi pengambilan darah ikan X X
dan udang
Pemeriksaan prototipe : kandungan
4 bahan aktif minimu, cemaran mikroba, X X X X
cemaran logam berat
Pemeriksaan stabilitas dan daya simpan
5 X X X X
prototipe
6 Daya farmakologi prototipe X X X X
7 Dokumen izin edar X
8 Pengajuan izin edar produk ke KKP RI X
DAFTAR PUSTAKA
Sitasi disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan,
mengikuti format Vancouver. Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang
dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
[1] Summerfelt RC, Smith L, Schreck C, Moyle P. Anesthesia, surgery, and related
techniques. Methods for Fish Biology. American Fisheries Society, Bethesda,
Maryland, 1990; 8: 2-12.
[2] Roubach R, Gomes LC, Leao Fonseca FA, Val AL. Eugenol as an efficacious
anaesthetic for tambaqui, Colossoma macropomum (Cuvier). Aquaculture Research,
2005; 36: 1056–1061.
[3] Hoseini SM, Mirghaed AT, Yousefi M. Application of herbal anaesthetics in
aquaculture. Reviews in Aquaculture, 2018; 0:1–15.
[4] Mazandarani M, Hoseini SM. Menthol and 1, 8-cineole as new anaesthetics in
common carp, Cyprinus carpio (Linnaeus, 1758). Aquaculture Research, 2017; 48:
3041–3051.
[5] Budiyanti, E. Supriyono, T. Budiarti. Evaluasi Histologi Benih Ikan Kerapu Macan
(Ephinephelus fuscoguttatus) akibat Penggunaan Minyak Sereh dalam Pengangkutan
Tertutup dengan Kepadatan Tinggi. Jurnal Aquamarine, 2014; 2(1): 42-48.
[6] Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 01 / KEPMEN-KP / 2019
Tentang Obat Ikan
[7] Zahl IH, Kiessling A, Samuelsen OB, Olsen RE. Anesthesia induces stress in Atlantic
salmon (Salmo salar), Atlantic cod (Gadus morhua) and Atlantic halibut
(Hippoglossus hippoglosus). Fish Physiology and Biochemistry, 2010; 36: 719–730.
[8] Hoseini SM, Rajabiesterabadi H, Tarkhani R. Anaesthetic efficacy of eugenol on
iridescent shark, Pangasius hypophthalmus (Sauvage, 1878) in different size classes.
Aquaculture Research, 2015; 46: 405–412.
[9] Kasai M, Hososhima S, Yun-Fei L. Menthol induces surgical anesthesia and rapid
movement in fishes. The Open Neuroscience Journal, 2014; 8: 1–8.
[10] Hoseini SM, Nodeh A. Changes in blood biochemistry of common carp Cyprinus
carpio (Linnaeus), following exposure to different concentrations of clove solution.
Comparative Clinical Pathology, 2013; 22: 9–13.
[11] Zeppenfeld CC, Toni C, Becker AG, dos Santos Miron D, Parodi TV, Heinzmann
BM. Physiological and biochemical responses of silver catfish, Rhamdia quelen, after
transport in water with essential oil of Aloysia triphylla (L’Herit) Britton.
Aquaculture, 2014; 418: 101–107.
[12] Salbego J, Becker AG, Parodi TV, Zeppenfeld CC, Gon"calves JF, Loro VL.
Methanolic extract of Condalia buxifolia added to transport water alters biochemical
parameters of the silver catfish Rhamdia quelen. Aquaculture, 2015; 437: 46–50.
[13] Hardi EH, Saptiani G, Kusuma IW, Suwinarti W, Nugroho RA. Immunomodulatory
and antibacterial effects of Boesenbergia pandurata, Solanum ferox, and Zingiber
zerumbet on tilapia, Oreochromis niloticus. AACL Bioflux, 2017; 10(2):182-190.
[14] Hardi EH, Nugroho RA, Kusuma IW, Suwinarti W, Apriza. Immunomodulatory
effect and disease resistance from of three Borneo plant extracts to Aeromonas
hydrophila and Pseudomonas fluorescens in tilapia, Oreochromis niloticus.
Aquacultura Indonesiana, 2019; 20 (1): 41-47.
[15] Hardi EH, Nugroho RA, Kusuma IW, Suwinarti W, Sudaryono A, Rostika R. Borneo
herbal plant extracts as a natural medication for prophylaxis and treatment of
Aeromonas hydrophila and Pseudomonas fluorescens infection in tilapia
(Oreochromis niloticus). F1000Research, 2019; 7:1847 Last updated: 28 MAR 2019.
[16] Info Akuakultur. Indeks Obat Ikan Indonesia (INOI 2022). Gita Pustaka, 2022; 172
hal.
[17] Marking LL, Meyer FP. Are better anesthetics needed in fisheries? Fisheries, 1985;
10: 2–5.
[18] Hoseini SM, Ghelichpour M. Efficacy of clove solution on blood sampling and
hematological study in Beluga, Huso huso (L.). Fish Physiology and Biochemistry,
2012; 38: 493–498.
[19] Ikhsan Naufan Indra IN, Agung MUK, Astuty S, dan Rosidah. Pengaruh anestesi
granul eksrak biji buah keben terhadap kelangsungan hidup benih gelondongan ikan
bandeng (Chanos chanos) pada transportasi tanpa media air. Jurnal Perikanan dan
Kelautan, 2017; 8, 1: 34-41.
[20] Septiarusli IE, Haetami K, Mulyani Y, Dono D. Potensi Senyawa Metabolit Sekunder
dari Ekstrak Biji Buah Keben (Barringtonia asiatica) dalam Proses Anestesi Ikan
Kerapu Macan (Ephinephelus fuscoguttatus). Jurnal Perikanan dan Kelautan, 2012; 3
(3): 295- 299.
[21] Abid MS, Masitsah ED, Prayogo. Potensi Senyawa Metabolit Sekunder Infusum
Daun Durian (Durio zibethinus) Terhadap Kelangsungan Hidup Ikan Nila
(Oreochromis niloticus) Pada Transportasi Ikan Hidup Sistem Kering. Jurnal Ilmiah
Perikanan dan Kelautan. 2014; 6 (1): 31-41.
[22] Firdaus SR, Chilmawati D, Amalia R. Pengaruh ekstrak daun bandotan (Ageratum
conyzoides) sebagai anestesi terhadap glukosa darah dan kelulushidupan pada
transportasi Osphronemus gouramy stadia pembesaran. Jurnal Sains Akuakultur
Tropis 2022; 6 (2): 165-176.
[23] Saikhudin, Hardi EH, Sukarti K. Sensitivitas beberapa ikan air tawar terhadap ekstrak
lempuyang (Zingiber zerumbet). SKRIPSI. FPIK Universitas Mulawarman, 2020, 85
hal.
[24] Hardi EH, Pagoray H, Harefa NJK. Use of Lempuyang Extract (Zingiber zerumbet)
to Prevent Aerococcus viridans Bacterial Infection in Freshwater Lobster (Cherax
quadricarinatus). Aquacultura Indonesiana, 2021; 22(2): 20-28.
[25] Shoni MF, Hardi EH, Agustina. Peningkatan kepadatan pada sistem pengangkutan
basah tertutup benih ikan nila (Oreocromis niloticus) dengan pengaplikasian ekstrak
lempuyang (Z zerumbet). SKRIPSI. FPIK Universitas Mulawarman, 2022; 87 hal.
[26] Widuri SA, Noorcahyati, Mediawati I. Uji pendahuluan fitokimia dan antioksidan
tumbuhan obat suku dayak di Desa Petangis, Kabupaten Paser Kalimantan Timur.
Jurnal Sains dan Kesehatan, 2017; 1 (6): 299-306.
[27] Hardi EH, Pebrianto, Saptiani G. Toksisitas Produk Ekstraseluler dan Intraseluler
Bakteri Pseudomonas sp. pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Veteriner,
2014; 15(3) : 312-322.
[28] Hardi EH, Saptiani G, Lusiastuti AM. Caracterization of Extracellular proteins
produced by A. hydrophila cultured at different condition. Proceeding of International
conference of Aquaculture Indonesia (ICAI), 2014; 81-85.
[29] Hardi EH, Nugrohob RA, Rostika R, Mardliyaha CM, Sukarti K, Rahayu W,
Supriansyah A, Saptiani G. Synbiotic application to enhance growth, immune system,
and disease resistance toward bacterial infection in catfish (Clarias gariepinus).
Aquaculture, 2022; 549: 737794.
[30] Abubakar AR, Haque M. Preparation of Medicinal Plants: Basic Extraction and
Fractionation Procedures for Experimental Purposes. J Pharm Bioallied Sci. 2020 Jan-
Mar;12(1):1-10. doi: 10.4103/jpbs.JPBS_175_19. Epub 2020 Jan 29. PMID:
32801594; PMCID: PMC7398001.
[31] Sasidharan S, Chen Y, Saravanan D, Sundram KM, Yoga Latha L. Extraction,
isolation and characterization of bioactive compounds from plants' extracts. Afr J
Tradit Complement Altern Med. 2011;8(1):1-10. Epub 2010 Oct 2. PMID: 22238476;
PMCID: PMC3218439.
[32] Yuliani, Esti Handayani Hardi dan Agustina. Efikasi vaksin monovalen Aeromonas
hydrophila pada budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus) Jurnal Ilmu Perikanan,
2014; 20(1):10-15.
Lampiran. Format Biodata Ketua/Anggota Tim Pelaksana
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Institut Pertanian Institut Pertanian
Diponegoro Bogor Bogor
Bidang Ilmu Akuakultur Ilmu Perairan Ilmu Akuakultur
Tahun Masuk-Lulus 1998-2002 2002-2003 2008-2010
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Inventarisasi Kondisi Evikasi vaksin
parasit pada ikan Kesehatan Teluk Streptococcus
badut Bontang yang agalactiae : whole
terpapar limbah cell, ECP, dan ICP
air panas : pada ikan nila
imunologi dan
histopathologi
Nama Pembimbing/Promotor Prof. Dr. S. Budi Prof. Dr. Darnas Prof. Dr. Sukenda
Prayitno Dana
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Juta Rp)
Biofeed : feed additive untuk ikan air
1 2019 CPPBT Ristek Dikti 650
tawar
Industrialisasi produk antibakterial,
2 2019 imunostimulan alami dalam rangka Rispro Lpdp 1.800
kemandirian obat ikan nasional
Pengembangan Fitogenik (Fitoimun)
pada Budidaya Udang Dalam Rangka
3 2020 Ppti Ristek Brin 225
Peningkatan Keamanan dan Produksi
Udang Nasional
Penambahan Terung Asam dalam
Formulasi Pakan Ikan mas untuk
4 2020 Fpik Unmul 25
meningkatkan pertumbuhan dan
ketahanan terhadap infeksi bakteri
Formulasi Pakan Ikan Nila
Penelitian Terapan
2021 (Orechromis nilaticus) untuk
5 Kompotitif 680
meningkatkan Pertumbuhan dan
Nasional
Immunitas.
Matching Fund
Redesain Pengelolaan Ekosistem
Kedai Reka -
Mangrove Di Delta Mahakam
Kementerian
6 2021 Melalui Penerapan Smart 1.200
Pendidikan Dan
Aquaculture & Penguatan Pranata
Kebudayaan
Hukum Desa..
Republik Indonesia
Matching Fund
Scaling up Pengelolaan Ekosistem
Kedai Reka -
Mangrove melalui Smart Silvofishery
Kementerian
7 2022 dan Pranata Hukum Desa di Delta 2.200
Pendidikan Dan
Mahakam dan Kawasan Ibu Kota
Kebudayaan
Negara Nusantara.
Republik Indonesia
Penugasan
Pengelolaan Perikanan Budidaya
Kementerian
dalam Rangka Ketahanan Pangan Di
8 2022 Pendidikan Dan 845
Kalimantan Timur dan Desa
Kebudayaan
Penyangga IKN.
Republik Indonesia.
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Sumber* Jml (Juta Rp)
Pengembangan DSM Unmul-Kemensos 2019
(Ds. Linggang Melapeh dan Ds. Tanjung Isuy Kemensos
1 2019 80
Kubar; Ds. Benua Baru Ilir dan Ds. Nehas Liah RI
Bing Kutim; Ds. Teluk Dalam, Ds Tanjung
limau KUkar) Kementerian Sosial RI
Pembuatan dan pendistribusian jamu
PT KalFor
2 2020 imunboster dengan memanfaatkan tanaman 136
Indonesia
local.
The Utilization of Non-Timber Forest Product
Potential as Raw Material for Health
Supplements in Sachet Package;
Implementation of Incentive Mechanisms for
3 2021 UNDP 203
Managing Forest in Non-Forest Area in APL
East Kutai District, East Kalimantan Province
In order to support of preventing the spread of
the COVID-19 outbreak
Pelatihan dan Pendampingan pengelolaan
Tambak Silvofishery , penguatan Pranata
Hukum Desa Mandiri Peduli Mangrove, dan
Kedaireka-
Penguatan Produk UMKM berbahan
4 2022 Matching 1.200
Mangrove dan ikan di Desa Muara Badak Ulu
fund
dan Desa Salo Palai, Kecamatan Muara
Badak Kab. Kutai Kartanegara Kalimantan
Timur
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat
DIKTI/DIKSI maupun dari sumber lainnya.
21 (2) : 1 -11.
DOI:
Jurnal
Patogenesitas Bakteri Enterobacteriaceae pada Ikan 10.19087/jvete
8 Veteriner
Zebra (Danio rerio) Sebagai Hewan Model. riner.2020.21.2
Udayana
.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah terapan jalur hilirisasi tahun 2023 dengan judul
Analgesic dan Anaesthetics untuk Ikan dan Udang dari Ekstrak Tanaman, Tanaman
Lokal Kalimantan Timur.
Riwayat Pendidikan
2022 ProgramRRI
Samarinda
Penanggulangan Penyakit Udang “Kiprah
Indonesia
Dst.
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakatDIKTI/DIKSI
maupun dari sumber lainnya.
2 Sonneratia alba Extract To Inhibits Microbes and Protects The https://doi.org/10.1 E3S Web of
Post Larvae of Tiger Shrimp (Penaeus monodon). 051/e3sconf/2020 Conferences 147,
14701004 01004 3rd ISMFS
(2020)
3 www.veterinarywo 2020. Veterinary
Response of hemocytes profile in the black tiger shrimp(Penaeus rld.org/Vol.13/April World 13(4):751-757
monodon) against Vibrio harveyi induced by Xylocarpus granatum -2020/20.pdf
leaves extract EISSN: 2231-0916
2 Budidaya Ikan di Karamba Jaring Apung dalam 2021 250 CV MAI Media
Inovasi Budidaya Ikan Nila.. ISBN 978-623- Utama
98338-0-0.
(Book Chapter)
3 Potensi dan Prospek Budidaya di Tambak 2021 205 Mulawarman
sekitar Mangrove dalam Modul Sekolah University Press.
Lapang Masyarakat Pengelolaan Mangrove Samarinda
dan Tambak Ramah Lingkungan di Delta
Mahakam. ISBN : 978-623-7480-94-5 © 2021.
Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpaiketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah terapan jalur hilirisasi tahun 2023 dengan
judul Analgesic dan Anaesthetics untuk Ikan dan Udang dari Ekstrak Tanaman,
Tanaman Lokal Kalimantan Timur.
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Universitas Ehime University
Mulawarman Mulawarman
Bidang Ilmu Teknologi Hasil Teknologi Hasil Applied
Hutan Hutan Bioresource
Science
Tahun Masuk-Lulus 1993 1999 2005
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Analisis Proses Pulping High Quality Bast
Kandungan Abu, Campuran Fiber Production
Zat Ekstraktif dan Beberapa Jenis with Ammonium
Lignin pada Kayu Kayu dari Hutan Oxalate from
Kelapa (Cocos Tanaman Industri Kenaf (Hibiscus
nucifera Linn.) dengan Mengguna cannabinus L.)
Berdasarkan kan Metode Kraft
Kerapatan dan
Letak Kayu dalam
Batang
Nama Pembimbing/Promotor Dr. Ir. Dr. Ir. Prof. Dr. Kazuhiko
Sipon Muladi Sipon Muladi Sameshima
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Juta Rp)
1
dst
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah terapan jalur hilirisasi tahun 2023 dengan judul
Analgesic dan Anaesthetics untuk Ikan dan Udang dari Ekstrak Tanaman, Tanaman
Lokal Kalimantan Timur.
Komentar : -